LATAR BELAKANG
Saya ingin lebih memperkuat rasa cinta, empati dan toleransi serta
semangat berkontribusi nyata melalui lima lingkar perdjoeangan yaitu lingkar
internalisasi, lingkar adaptasi, lingkar relasi, lingkar potensi dan lingkar konsistensi
yang diharapkan mampu menjadi pedoman arah pergerakan ILMIKI secara progresif.
Untuk itu Saya menekankan pada branding ILMIKI dengan seluruh
komponen/stakeholder guna mengenalkan ILMIKI secara luas dan meningkatkan
kerjasama Mahasiswa Keperawatan se-Indonesia dengan cara memperluas jejaring
kepengurusan. Selain itu, Saya akan lebih mengembangkan sistem kaderisasi yang
kompeten dan professional sesuai dengan buku panduan kaderisasi yang akan
disepakati. Dengan adanya penguatan buku panduan kaderisasi tersebut diharapkan
mampu mencetak kepribadian kader yang sadar akan pentingnya idealisme,
humanisme, dan berkomitmen terhadap pergerakan yang berjalan progresif untuk
melanjutkan tongkat estafet perdjoeangan ILMIKI di periode kepengurusan
selanjutnya.
Rasa cinta, empati dan toleransi yang tercipta melalui kesatuan visi dan misi
yang telah disepakati mampu membuat pengurus ILMIKI merasa nyaman, aman
sehingga pondasi kepercayaan satu sama lain dapat kokoh. Komunikasi efektif dan
1
dilakukan secara kontiyu akan memperat ikatan emotional yang diharapkan mampu
mengoptimalisasi kinerja dari setiap pengurus ILMIKI. Melalui lima lingkar
perdjoeangan tersebutlah diharapkan dapat di terapkan pada permasing Direktorat
Jenderal (DITJEN) seperti Kesekretariatan (Kestrari), Kajian Strategis dan Advokasi
(Kastrad), Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Informasi dan Komunikasi
(Infokom), Sosial Kemasyarakatan (Sosmas), Pendidikan dan Profesi (Pendprof),
Hubungan Luar (Hublu), dan yang sebelumnya bernama Keuangan diubah menjadi
Bisnis dan Kemitraan (Bismit).
A. Definisi Penting
1. Sekretaris Jenderal (SEKJEN)
Pemimpin tertinggi ILMIKI
2. Dewan Penasihat Organisasi (DPO)
Badan penasihat yang berfungsi untuk memberikan pertimbangan-
pertimbangan organisasi sesuai dengan bidang masing-masing anggotanya.
Badan ini beranggotakan orang-orang yang mempunyai keahlian dibidang
tertentu yang direkomendasikan oleh lembaga anggota atau pengurus.
3. Badan Pengurus Inti (BPI)
Berisikan SEKJEN, WASEKJEN, Sekretaris, dan Bendahara.
4. Pengurus Harian Nasional (PHN)
Struktur yang dibentuk dibawah garis komando SEKJEN dan garis koordinasi
BPI yang selanjutnya mempunyai wewenang sesuai bidang masing-masing.
Selanjutnya disebut PHN.
5. Koordinator Wilayah (KOORWIL)
Pemimpin wilayah yang ditunjuk melalui mekanisme yang ditentukan oleh
musyawarah wilayah dan melakukan fungsi koordinasi sesuai wilayahnya
masing-masing.
6. Pengurus Harian Wilayah (PHW)
Struktur yang dibentuk dibawah garis komando Koorwil yang selanjutnya
mempunyai wewenang sesuai bidang yang representatif sesuai dengan PHN
Selanjutnya disebut PHW.
2
7. Kelompok Kerja (POKJA) Kelompok yang dibentuk untuk menjalankan tugas
tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi. Insidental dan tidak masuk ke
struktur kepengurusan.
Periodesasi sebelumnya dirasa sudah cukup baik dalam menciptakan budaya kolektifitas
kerja dan kebersamaan, namun dirasa sangat perlu untuk terus membangun pondasi penjiwaan
terhadap rasa kepemilikan. Sebagai wadah pemersatu mahasiswa keperawatan se-Indonesia
dibutuhkan alur birokrasi organisasi yang jelas. Maka, ketegasan dari seorang pemimpin
untuk keberlangsungan ekosistem organisasi ILMIKI yang berjalan progresif. Sistematika
kaderisasi yang kurang kompeten dan profesional mengakibatkan kader-kader kurang
maksimal memahami eksitensi ILMIKI. Selain itu, rasa cinta, empati dan toleransi yang
kurang mengakibatkan semangat membangun ILMIKI saat ini cukup redup. Sebagai
Organisasi Nasional yang usianya sudah terbilang matang seyogyanya mampu
beradaptasi dengan segala situasi dan kondisi yang terjadi sesuai dengan zamannya.
Persamaan arah gerak antara Nasional dan Wilayah belum terkoordinir dengan baik.
Sinkronisasi visi dan misi yang terjalin diawal kepengurusan seharusnya mampu menjadi
landasan untuk tetap bertanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi permasing
Departemen. Audiensi yang kurang terhadap ILMIKI saat ini menyebabkan kurangnya
pengetahuan dari seluruh komponen/stakeholder terkait organisasi ILMIKI secara lebih dekat
dan nyata. Tentunya peran media sangat diperlukan dalam menjangkau permasalahan
tersebut. Oleh karena itu, untuk ILMIKI Periode Tahun 2021-2023 saya menamainya dengan
kabinet ILMIKI DJOENG. Kabinet ini hadir sebagai angin segar untuk pergerakan
Mahasiswa Keperawatan se-Indonesia yang optimis mampu berpengaruh dan berdampak bagi
ILMIKI dan Bangsa dengan mewujudkan cita-cita bersama yaitu masa depan perawat
Indonesia.
3
2. VISI MISI
VISI :
Kontribusi Nyata dalam KATA (Kritis ,Analitis, Transparansi dan Aktif)
untuk ILMIKI Jaya
MISI :
4
4. Logo Kabinet dan Makna
Filosofi Logo :
1. Burung Elang Jawa : Melambangkan ILMIKI DJOEANG mampu menjadi
pengudara yang tak terkalahkan dengan kecepatan, kegesitan dan kekuatannya.
2. Api : Melambangkan Kabinet ILMIKI DJOEANG selalu
semangat dalam mewujudkan Visi dan Misi. Api juga sebagai identitas keperawatan
yang dibawa oleh Florence Nightingale sebagai pelopor perawat modern.
3. 3 Irisan : Tri Darma Perguruan Tinggi sesuai dengan landasan
ILMIKI.
5
4. Lingkaran : Bentuk lingkaran mempunyai arti dinamis, berkelanjutan,
solid, pengayom, dan sesuatu yang sempurna yang menjadi sifat yang dimiliki oleh
ILMIKI DJOEANG untuk ILMIKI. Lingkaran juga simbol untuk memperkuat
ILMIKI melalui 5 lingkar perdjoeangan yang berkepribadian Pancasila.
5. ILMIKI DJOEANG : Nama Kabinet yang melambangkan usaha sekuat tenaga
dalam hal kebermanfaatan untuk Mahasiswa Keperawatan Indonesia.
Filosofi Warna :
6
Saling Asih : Saling mengasihi, saling menebarkan cinta, toleransi terhadap
perbedaan dan keberagaman, empati yang tinggi, dan saling menghargai untuk
terciptanya kedamaian dan kenyamanan bersama. ILMIKI tidak bisa hidup sendiri,
ia harus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam merealisasikan program-
programnya. Menjalin sebuah hubungan yang positif guna mencapai kolaborasi.
Semangat hanya untuk mereka yang mengerti arti perdjoeangan yaitu memiliki
kemantapan hati dan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai rintangan serta
pantang menyerah dalam berdjoeang. Tidak merasa takut, bersedia menanggung
resiko, siap berdiri di depan untuk memilikul beban.
Saling Asuh : Saling mengasuh dan membimbing, saling menasihati dan
saling mengevaluasi satu sama lain agar tetap terus bisa satu tujuan dan memiliki
rasa yang sama. Mengedepankan asas peri kemanusiaan antar sesama pengurus
ILMIKI. Mengabdikan diri untuk kepentingan seluruh mahasiswa keperawatan se-
Indonesia dengan menjadikan ILMIKI sebagai objek terpenting dalam perdjoeangan.
Memiliki kompetensi dalam menjalani tugas dan berpegang teguh kepada nilai moral
yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Senantiasa mengupayakan sebuah
perbaikan dan tidak menutup diri untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi.
7. Rencana Program Kerja Unggulan
a. Nama Program Kerja Unggulan :
1. MEKARI (Merajut Kontribusi & Aspirasi ILMIKI) : Program kerja ini
merupakan sebagai wadah kontribusi & aspirasi untuk seluruh
komponen/stakeholder membangun ILMIKI dalam KATA secara nyata.
Selain itu, MEKARI memiliki makna lain yaitu melakukan sesuatu dengan
jiwa, kreativitas dan cinta
Jiwa : Merajut kontribusi & Aspirasi sepenuh jiwa untuk
mengembangkan ILMIKI.
Kreativitas : Merajut kontribusi & Aspirasi secara kreatif agar
audiensi terpacu untuk mendalami isu strategis keperawatan.
Cinta : Merajut cinta untuk seluruh komponen/stakeholder
yang turut membantu ILMIKI dalam melalukan pergerakan, Ketiga makna
tersebut diharapkan mampu menjadikan MEKARI sebagai PROKER
Unggulan melalui pergerakan yang masif bagi ILMIKI DJOEANG.
7
Menggunakan metode kanal internet maupun hearing dengan seluruh
komponen/stakeholder.
8
pengurus agar alur koordinasi yang dibuat berjalan dengan baik untuk
Nasional, Wilayah, maupun seluruh komponen/stakeholder.
3. Jati Diri ILMIKI : Program kerja ini merupakan sarana tuntunan bagi
pengurus ILMIKI untuk melanjutkan regenerasi yang sesuai dengan sistem
kaderisasi di ILMIKI. Belum seragamnya pelaksanaan alur kaderisasi
ILMIKI di berbagai institusi anggota penuh menjadi alasan masih perlu
dilakukannya optimalisasi kembali dan penekanan dalam bentuk
pengembangan sistem kaderisasi. Dengan harapan nantinya calon
pengurus ILMIKI dapat memahami budaya kerja ILMIKI dan sudah
memilki gambaran secara umum maupun lebih dalam. Calon penerus
ILMIKI juga harus mempunyai standar kompetensi yang seragam sesuai
dengan yang diharapkan ILMIKI agar regenerasi yang di harapkan dapat
berjalan progresif.
9
c. Tujuan dan Manfaat
1. MEKARI
Tujuan : Mengoptimalisasikan tugas dan tujuan Program Kerja
DITJEN KASTRAD, HUBLU, dan INFOKOM.
Manfaat : Kontribusi & Aspirasi yang didapat dari seluruh
komponen/stakeholder dapat dirajut menjadi satu bundelan kajian isu
strategis keperawatan untuk terciptanya ILMIKI yang mampu bersaing di
dunia kesehatan.
2. TEMANI
Tujuan : Mengoptimalisasikan tugas dan tujuan Program Kerja setiap
DITJEN.
Manfaat : Mempertahankan tali silaturahmi dengan saling mengetahui
mengenai riwayat diri dari setiap pengurus dan dapat berbagi pengalaman satu
sama lain yang diharapkan dapat menaikkan kinerja pengurus ILMIKI dengan
rasa kekeluargaan dan kepercayaan serta alur koordinasi dapat berjalan
dengan baik.
3. Jati Diri ILMIKI
Tujuan : Mengoptimalisasikan tugas dan tujuan Progam Kerja DITJEN
PSDM.
Manfaat : Mempersiapkan dan mengoptimalkan kader ILMIKI untuk
kepengurusan periode selanjutnya melalui pengembangan sistem kaderisasi
secara kompeten dan professional.
d. Sasaran
1. MEKARI : Seluruh Komponen (Pemerintah, Negara Luar
(khususnya Asia), Institusi)/Stakeholder.
2. TEMANI : DPO, BPI, PHN
3. Jati Diri ILMIKI : Mahasiswa Keperawatan se-Indonesia
10
e. SWOT
1. MEKARI (Merajut Kontribusi & Aspirasi ILMIKI)
Strenght Opportunity
1. ILMIKI sudah memiliki pengaruh besar 1. Adanya ketertarikan dari sasaran untuk
terhadap mahasiswa keperawatan di bekerjasama dengan ILMIKI
Indonesia 2. Menjadikan ILMIKI sebagai organisasi
2. Kepengurusan ILMIKI memiliki yang dikenal dikenal secara lebih luas
AD/ART dan Garis-Garis Besar Haluan 3. Antusiesme dan kesadaran mahasiswa
Organisasi (GBHO) yang tinggi dalam membahas issue
3.Diakui legalitas keberadaanya oleh keperawatan
MENKUHAM
4. Anggota ILMIKI memiliki keterampilan
dan pengalaman dalam pelaksanaan audiensi
terhadap seluruh komponen/stakeholder
5. ILMIKI juga memiliki instansi anggota
tetap berjumlah 94 institusi dengan
melaksanakan kewajiban institusi tetap,
seperti berpartisipasi aktif dalam kegiatan
ILMIKI dan membantu pengambilan tender
event dan diperkirakan akan terus bertambah
6. Sebagian besar KASTRAD institusi
masih membahas tentang issu/masalah
internal sehingga banyak mahasiswa
keperawatan yang kurang terpapar isu-isu
keperawatan
7. Memiliki akses DPR komisi IX dari
kepengurusan sebelumnya
Weakness Threat
1. Kurangnya informasi dari anggota 1. Adanya penolakan dari sasaran
mengenai isu-isu yang sedang terjadi 2. Kurangnya antusiasme dari sasaran
11
2. Kesibukan masing-masing anggota 3. Tidak adanya feedback
yang mengakibatkan kinerjanya
menjadi kurang maksimal
2. TEMANI
Strenght Opportunity
1. Dilakukan secara terstruktur, bertahap dan 1. Mempererat tali silaturahmi dan
berkelanjutan menambah wawasan
2. Terdapat narasumber yang dipilih secara 2. Merasakan adanya keluarga dan
khusus untuk memimpin jalannya membangun kepercayaan
pertemuan 3. Mengetahui Program Kerja dari masing-
3. Pengurus yang sudah mengetahui program masing DITJEN
kerja sesuai DITJEN 4. Mengetahui Progres kinerja dari setiap
4. Evaluasi kinerja setiap DITJEN agar lebih DITJEN
baik. 5. Upgrading pengurus dan program kerja
Weakness Threat
1. Konsistensi pengurus 1. Kuota
2. Pengurus kurang interaktif 2. Sinyal
Strenght Opportunity
1. Banyaknya Institusi Keperawatan yang 1. Mahasiswa yang kritis dan aktif
tergabung dalam ILMIKI mengembangkan dirinya
2. Memiliki sistem kaderisasi yang jelas 2. Kemampuan mahasiswa
3.Memiliki buku panduan penguatan berorganisasi
kaderisasi yang jelas 3. Terciptanya kader yang kompeten
4. Menghadirkan fasilitator yang kompeten dan professional yang dibina oleh
dah professional di bidang kaderisasi ILMIKI DJOEANG
12
4. Menghasilkan kader yang baik untuk
dapat melanjutkan kepengurusan
periode selanjutnya.
Weakness Threat
1. Kurang pengetahuan dari Pengurus 1. Akses Informasi belum merata
tentang kaderisasi yang baik 2. Kondisi krisis yang
membutuhkan adaptasi
f. POACE
1. MEKARI
Planning Actualizing
1. Menyiapkan wadah kontribusi dan 1. Melaksanakan kegiatan MEKARI
aspirasi secara terstruktur
2. Merencanakan issu stategis
keperawatan apa yang akan dibahas
3. Menyusun silabus terkait issu yang
akan dibahas
4. Menyusun timeline pelaksaanaan
5. Menyediakan tempat jika kegiatan
dilaksanakan secara luring
Organizing Controlling
1. Mewadahi kontribusi dan 1. Melakukan rapat melalui daring
aspirasi secara terstruktur untuk mengetahui proses
2. Memberikan silabus terkait issu kegiatannya.
yang akan dibahas
13
3. Upaya promosi kegiatan 2. Mengawal jalannya kegiatan dengan
MEKARI melalui media sosial kondusif
dengan bekerjasama dengan 3. Monitoring kegiatan MEKARI
media partner. 4. Melakukan follow up dengan seluruh
komponen/stakeholder terkait
Evaluating
1. Melakukan evaluasi kegiatan
MEKARI
2. Mencatat kekurangan dalam
kegiatan MEKARI
3. Mencatat hal-hal yang perlu
dikembangkan dalam kegiatan.
2. TEMANI
Planning Actualizing
1. Membuat kalender untuk 1. Follow up setiap pengurus
mempersipakan pertemuan
2. Memberitahu pengurus
3. Menyiapkan narasumber
Organizing Controlling
1. Menyiapkan wadah komunikasi 1. Melakukan pengontrolan terhadap
2. Memberitahu jadwal untuk sesama anggota melalui via chat
pembinaan kepada pengurus atau telefon untuk mengetahui
3. Menghadirkan rasa kekeluargaan dan progress program kerja dari
kepercayaan pemasing DITJEN.
Evaluating
1. Mengevaluasi kinerja kegiatan
disetiap pertemuannya.
2. Mencatat atau mendokumentasikan
kegiatan yang di evaluasi
14
3. Jati Diri ILMIKI
Planning Actualizing
1. Merencanakan siapa yang akan 1. Melaksanakankegiatan
menjadi pengisi pembengan sistem pengembangan sistem kaderisasi
kaderisasi
2. Merencanakan siapa yang menjadi
kader
3. Memperkuat buku panduan
kaderisasi
4. Menyediakan tempat jika kegiatan
dilaksanakan secara luring
Organizing Controlling
1. Menyiapkan pemateri yang 1. Mengontrol jalannya kegiatan
memiliki keahlian dalam kaderisasi Penguatan Kaderisasi
2. Menyiapkan SDM yang akan
menjadi kader
3. Menyiapkan panitia kaderisasi
minimal 3 bulan sebelum acara
4. Berkolaborasi dengan institusi kader
Evaluating
1. Mengevaluasi buku panduan
penguatan Kaderisasi
2. Keberhasilan menjawab soal yang
telah diberikan
3. Implementasi dari setiap kader
setelah kegiatan selesai
4. Memberikan apresiasi kepada kader
terpilih
15
8. Struktur Kepengurusan ILMIKI
Ket :
_____
: Garis Instruktif
16
3. Pengangkatan
Setiap pengangkatan adalah melalui Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh
SEKJEN dan Koorwil sesuai wewenang wilayahnya. Semua Jabatan kecuali PHW
harus melalui Surat Keputusan SEKJEN, sedangkan PHW melalui Surat
Keputusan Korwil yang diumumkan pada saat Rapat Kerja Nasional atau Wilayah.
Khusus Kelompok Kerja keputusannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
3. Sekretaris
17
b. Melakukan pelatihan kesekretariatan bagi pengurus dan anggota
bersama dengan kesekretariatan
4. Bendahara
18
B. Ranah Kerja Direktorat Jenderal
Ranah kerja Direktorat Jenderal periode kepengurusan 2021-2023 :
1. Kesekretariatan
19
e. Mengelola program staf magang
f. Melakukan evaluasi kualitas kader dan lembaga
g. Mengusulkan promosi maupun penggantian posisi pengurus
h. Menyusun data kader dan pengurus
i. Melaksanakan pelatihan tingkat Nasional
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan tingkat wilayah
k. Melakukan internalisasi terkait Nilai, Visi, dan Misi kepada setiap
pengurus.
20
j. Membuat SOP Publikasi di media ILMIKI
d. Mengalang dan mengelola dana sosial untuk bencana dan aksi sosial
secara rapih dan transparansi
21
e. Sosialisasi penelitian keperawatan dan Inter Profesional Education
dan Inter Profesional Collaboration kepada mahasiswa keperawatan
7. Hubungan Luar
22
8. Bisnis dan Kemitraan
Jabatan seluruh pengurus yang ada dalam stuktur organisasi adalah 2 tahun.
Apabila ada pengurus yang mengundurkan diri, dipecat, atau meninggal akan
diberlakukan SK khusus.
23
dasarnya ILMIKI tersebar di 7 wilayah se-Indonesia sehingga PHN dapat
memberikan instruksi atau berdiskusi bersama untuk menemukan kesepakatan
secara Nasional.
2. Mengintegritasikan sistem koordinas grup dengan baik agar membuat suasana
nyaman untuk setiap pengurus dengan menerapkan budaya kerja ILMIKI
DJOEANG.
3. Salah satu Program Kerja Unggulan yaitu TEMANI yang harus dimasifkan agar
menaikan kinerja pengurus ILMIKI dan memperluas wawasan dengan adanya
pertukaran pendapat satu sama lain sehingga setiap kepengurusan ILMIKI
DJOEANG dapat berperan aktif dan kolaboratif.
4. Ketika Wilayah mengadakan agenda maka KOORWIL akan menghubungi PHN
untuk konfirmasi kepada PHN untuk mengawasi agenda tersebut agar terjalinnya
sinergitas.
5. Memperbaiki sistematika pengurusan yang memiliki jalur koordinasi internal
antara PHN, KOORWIL, PHW agar tidak berisiko terputusnya anggota maupun
institusi.
24