Anda di halaman 1dari 25

MENINGKATKAN KINERJA INSTRUMENTASI

BENDUNGAN NADRA KRENCENG


DENGAN METODE PEMBERSIHAN (CURRET)

Di susun Oleh:
Muhammad Nashir (muhammadnashir2006@gmail.com)

PT KRAKATAU TIRTA INDUSTRI


2018

i
MENINGKATKAN KINERJA INSTRUMENTASI
BENDUNGAN NADRA KRENCENG
DENGAN METODE PEMBERSIHAN (CURET)

Muhammad Nashir
Email: muhammadnashir2006@gmail.com

Sub Tema 1: Inovasi sebagai terobosan dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Operasi
Pemeliharaan Bendungan

Abstrak

1)
Dinas Air Baku, Divisi Produksi PT Krakatau Tirta Industri

Bendungan Nadra Krenceng Bendungan Nadra Krenceng terletak di Sungai Tamanbaru dan
Sungai Brambang yang secara administrasi terletak di Desa Masigit, Kecamatan Ciwandan,
Kota Cilegon, Provinsi Banten. Tipe bendungan berupa urugan tanah homogen dengan tinggi
maksimum 17 m, panjang puncak 1.000 m dan lebar puncak 6 m. Kapasitas tampungan pada
muka air normal sekitar 5,4 juta m3. Manfaat utama bendungan adalah untuk penyediaan air
baku industri strategis dan domestik masyarakat kota Cilegon. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan air tersebut, bendungan mendapat suplesi dari Sungai Cidanau yang berjarak
sekitar 28 km dari lokasi Bendungan. Bendungan ini mulai dibangun tahun 1962, namun
dalam pelaksanaan pembangunan sempat tertunda sehingga baru dapat diselesaikan pada
tahun 1977. Pembangunan Konstruksi Bendungan Nadra Krenceng dan Bendung Cidanau
dapat diselesaikan pada tahun 1977, sedangkan pasokan air dari Sungai Cidanau yang
dipompa dan dialirkan ke dalam Waduk Nadra Krenceng dilakukan pada tahun 1978. Pemilik
bendungan adalah PT. Krakatau Tirta Industri yang merupakan anak perusahaan PT.
Krakatau Steel.
Sebagai informasi awal sejak pisometer dipasang pada tahun 2000 s.d 2017 belum pernah
dilaksanakan pembersihan (curet). Total instrumen yang dibersihkan yaitu 37 instrumen, 30
Piezometer dan 7 Slip indikator, dengan hasil pelaksanaan perbaikan;4 Piezometer yang rusak
yaitu : P.2, P3, P25 dan P.29; 12 Piezometer menjadi baik 12 (dari tersumbat lumpur) yaitu :
P.6, P.21, P.22, P.7, P.8, P.9, P12, P.19, P.23, P24, P.27 dan P.30; Slip indicator rusak 1 yaitu
: SI.7; Slip indicator yang bersih yaitu : SI.1 s/d SI.6.

Kata Kunci: Pisometer, Stabilitas Lereng Bendungan, Instrumentasi

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bendungan Nadra Krenceng terletak di desa Masigit, kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon,
Propinsi Banten.Bendungan Nadra Krenceng mulai dibangun tahun 1962 dengan dana bantuan
Uni Sovjet (USSR) guna menunjang keperluan Industri Baja dari Krakatau Steel, tetapi sempat
tertunda pembangunannya pada tahun 1966 sampai tahun 1971. PT. Krakatau Steel dan fasilitas
industri bajanya mulai dibangun lagi pada tahun 1971 dan PT. Krakatau Steel berproduksi pada
tahun 1974. Untuk menunjang kebutuhan air untuk industri baja tersebut, maka bendungan Nadra
Krenceng dilanjutkan pada tahun 1974, termasuk konstruksi Bendung Cidanau dan bangunan
pelengkapnya serta jaringan pipa distribusinya sampai ke bendungan Nadra Krenceng.
Pembangunan Konstruksi Bendungan Nadra Krenceng dan Bendung Cidanau dapat diselesaikan
pada tahun 1977, sedangkan pasokan air dari Sungai Cidanau yang dipompa dan dialirkan ke
dalam waduk Nadra Krenceng dilakukan pada tahun 1978. Bendung Cidanau berada pada jarak ±
27 km sebelah Barat Daya dari Kota Cilegon.
Suplesi air dari Kali Tamanbaru dan Kali Brambang yang berada didalam DAS Krenceng
adalah relatif sangat kecil sekali.Kapasitas tampungan Waduk Nadra Krenceng sekitar 5.400.000
m3 pada elevasi muka air normal atau pada elevasi 20,10 m, Tinggi bendungan maksimum ± 17
m dari dasar sungai dan panjang puncak bendungan ± 1000 m.
Waduk Nadra Krenceng berfungsi sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang
dialirkan dari Bendung Cidanau kedalam Water Treatment Plant atau disimpan sebagai cadangan
air dan akan dipakai pada musim kemarau yang mana pada saat debit air di sungai Cidanau
mengecil, sehingga kebutuhan air pada Water Treatment Plan harus ditambah dari Waduk Nadra
Krenceng.
Beberapa instrumen yang dipasang pada pertengahan tahun 2000 oleh PT Mezan DC.
Instrumen bendungan yang dipasang tersebut adalah berupa:
- Pisometer pipa tegak, untuk mengukur tekanan air pori atau mengetahui muka air freatis yang
melalui tubuh bendungan,
- Slip indicator, untuk mengetahui pergerakan horizontal di dalam tubuh bendungan,
- Patok-patok geser, untuk mengetahui pergerakan permukaan bendungan, dan

3
- V-Notch, untuk mengetahui debit rembesan yang keluar di kaki bendungan.
Pembacaan dan pengukuran terhadap instrument yang dipasang dilakukan oleh tim
monitoring Dinas Air Baku, Divisi Produksi, PT Krakatau Tirta Industri untuk memonitor
keamanan dari Bendungan Nadra, Krenceng. Sebagai informasi awal sejak pisometer dipasang
pada tahun 2000 s.d 2017 belum pernah dilaksanakan pengurasan (curet)

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah
1. Untuk mengetahui tekanan rembesan pada bendungan waduk krenceng.
2. Menjaga seluruh instrumen piezometer dan slip indicator yang ada di bendungan agar
berfungsi dengan baik.

4
BAB II
METODE PELAKSANAAN

Untuk melakukan pembersihan atau curet pada instrumen Piezometer dan Slip Indikator,
peralatan yang akan digunakan dan metode pembersihannya dijelaskan pada bab ini,
2.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pembersihan adalah sebagai berikut :


1. Pompa Sanchin SCN-45
2. Compressor Morita
3. Water Depth Measuring Meter
4. Selang air benang ukuran 1” dan 1/2” untuk pompa Sanchin
5. Selang air benang ukuran 1/4” untuk Compressor
6. Sabun cuci piring
Berikut ini akan diterangkan lebih lanjut fungsi dari masing-masing peralatan yang digunakan:
Pompa Sanchin
Pompa Sanchin digunakan sebagai penyemprot instrumen dengan mengambil air waduk,
spesifikasi mesin Sanchin sebagai berikut :
• Pressure  Max 50 kgf/cm2
• Operation  450 – 800 RPM
• Capacity Power  6-8 HP

Gambar 2.1 Pompa sanchin SCN-45

5
Compressor Morita
Compressor Morita digunakan sebagai penguras air/material dan sabun yang ada dalam pipa
Piezometer/Slip indikator. Spesifikasi compressor sebagai berikut :
• Capacity  60 L
• Power  0,37 KW
• Pressure  0,8 Mpa
• Speed  1080 r/min

Gambar 2.2 Compressor Morita

Water Depth Measuring Meter


Water Depth Measuring Meter sebagai alat untuk mengukur permukaan air didalam pipa dan
kedalaman dasar piezometer dan slip indicator.

Gambar2.3 Water Depth Measuring Meter

Selang air benang

6
Selang air benang ukuran ½” dan 1” untuk pompa Sanchin Sedangkan untuk kompressor
menggunakan selang ¼“.

Gambar 2.4 Selang Air Benang (kiri), Selang ¼” (kanan)

Sabun
Sabun yang digunakan adalah sabun cuci piring sebagai pelumas dan pembarsih pipa instrumen.

Gambar 2.5 Sabun Cuci Piring

2.2 Metode Pembersihan (curet)


Tahapan pembersihan instrumen sebagai berikut :
 Pengukuran awal
 Penyemprotan pertama
 Penyabunan
 Penyemprotan kedua
 Peniupan dengan kompressor
 Pengukuran akhir.
Berikut ini diuraikan lebih lengkap tahapan-tahapan pembersihan instrumen piezometer
dan slip indicator.
Pengukuran Awal

7
Pengukuran awal dilakukan sehari sebelum melakukan curet dan sebelum dicuret Untuk
mengetahui kedalaman muka air dan dasar lubang piezometer dan slip indicator

Gambar 2.6 Pengukuran Awal


Penyemprotan pertama
Penyemprotan pertama dilakukan untuk menguras lumpur yang ada dalam dasar lubang
piezometer dan slip indicator

Gambar 2.7 Penyemprotan Pertama

8
Penyabunan
Penyabunan dilakukan setelah disemprot dengan air untuk membersihkan Instrumen dari lumut
dan kotoran lainnya.

Gambar 2.8 Penyabunan

Penyemprotan kedua
Penyemprotan kedua dilakuakan Untuk membersihkan sisa sabun yang masih berada dalam dasar
lubang piezometer dan slip indicator

Gambar 2.9 Penyemprotan Kedua

9
Peniupan dengan kompressor
Peniupan dengan kompressor dilakukan untuk mengangkat air / material yang ada dalam dasar
lubang piezometer dan slip indicator

Gambar 2.10 Peniupan dengan Compressor

Pengukuran akhir
Pengukuran akhir dilakukan sehari setelah dilakukan curet untuk mengetahui perubahan sebelum
dan sesudah dilakukan pembersihan.

Gambar 2.11 Pengukuran Akhir

10
BAB III
HASIL PEMBERSIHAN INSTRUMEN

3.1 Pembacaan Awal


Hasil pembacaan awal yang di lakukan sehari sebelum curet bervariasi, mulai dari yang kering
sampai yang penuh air didalam pipa piezometer/slip indicator.
Lokasi instrumentasi di Bendungan Nadra Krenceng

Gambar 3.1 Lay Out dan Penempatan Instrumentasi Bendungan

Berikut ini adalah hasil pengukuran awal instrumen.


Pembacaan Awal Profil I
Hasil pembacaan awal bahwa pada P.2 dan P.3 tidak ditemukan air (kering) sedangkan P.6 ada
penyumbatan sehingga pipa dipenuhi oleh air.

11
Tabel 3.1 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-I
Tanggal No Piezometer/ Elevasi Kedalaman Kedalaman Elevasi Pipa Kedalaman Elevasi
Profil Keterangan
Pengukuran Slip Indikator MAW (m) Piezo/Slip (m) Bor (m) Atas (m) Muka Air (m) Dasar (m) Muka Air (m) Dasar (m)
P.1 19.95 11.95 13 22.311 10.165 11.93 12.146 10.384
P.2 19.95 8.15 13 22.311 8.292 8.292 14.019 14.019 Tersumbat/Kering
P.3 19.95 5.79 12.5 20.502 6.675 6.675 13.827 13.827 Tersumbat/Kering
P.4 19.95 12.2 12.5 20.502 8.535 12.100 11.967 8.402
P.5 19.95 8.65 9 18.792 6.93 8.179 11.862 10.613
19-Sep-17 P-I
P.6 19.95 4.2 9 18.792 0.05 3.470 18.742 15.322 Tersumbat/penuh air
P.21 19.95 18 22.464 4.3 6.595 18.164 15.869
P.22 19.95 6.7 22.464 2.28 18.815 20.184 3.649
SI.1 19.95 21.416 1.278 10.295 20.138 11.121
SI.2 19.95 19.689 7.793 9.267 11.896 10.422

Keterangan :
: Timbunan
: Fondasi

Gambar 3.2 Grafik P-I muka air piezometer dan dasar awal

P-I Timbunan P-I Fondasi


(Muka Air dan Dasar) (Muka Air dan Dasar)
21 25
19 20
15
17
10
15 5
13 0
P.6 P.3 P.2 P.21 P.5 P.4 P.1 P.22

P-I Slip Indicator


(Muka Air dan Dasar Awal)
25
20
15
10
5
0
SI.2 SI.1

Gambar 3.3 Grafik P-I slip indicator muka air dan dasar awal

12
Pembacaan Awal Profil II
Hasil pembacaan awal bahwa semua piezometer dan slip indicator dapat dibaca.
Tabel 3.2 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-II
Tanggal No Piezometer/ Elevasi Kedalaman Kedalaman Elevasi Pipa Kedalaman Elevasi
Profil Keterangan
Pengukuran Slip Indikator MAW (m) Piezo/Slip (m) Bor (m) Atas (m) Muka Air Dasar (m) Muka Air Dasar (m)
P.7 19.95 19.59 20 21.544 8.803 19.805 12.741 1.739
P.8 19.95 12.47 20 21.544 8.754 12.925 12.790 8.619
P.9 19.95 15.57 16 19.329 6.855 16.350 12.474 2.979
P.10 19.95 10.25 16 19.329 7.462 11.063 11.867 8.266
P.11 19.95 12.95 13 17.329 4.894 13.491 12.435 3.838
19-Sep-17 P-II
P.12 19.95 7.81 13 17.329 5.68 7.962 11.649 9.367
P.19 19.95 24 24 22.45 9.409 23.890 13.041 -1.440
P.20 19.95 14 24 22.45 9.317 13.885 13.133 8.565
SI.3 19.95 20.352 7.827 18.041 12.525 2.311
SI.4 19.95 18.259 4.15 12.174 14.109 6.085

Keterangan :
: Timbunan
: Fondasi

P-II Timbunan P-II Fondasi


(Muka Air dan Dasar) (Muka Air dan Dasar)
14 15
13
12 10
11
5
10
9 0
8 P.11 P.9 P.7 P.19
P.12 P.10 P.8 P.20 -5

Gambar 3.4 Grafik P-II muka air piezometer dan dasar awal

P-II Slip Indicator


(Muka Air dan Dasar Awal)
16
14
12
10
8
6
4
2
0
SI.4 SI.3

Gambar 3.5 Grafik P-II slip indicator muka air dan dasar awal

13
Pembacaan Awal Profil III
Hasil pembacaan awal bahwa semua piezometer dan slip indicator dapat dibaca.
Tabel 3.3 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-III

Keterangan :
: Timbunan
: Fondasi

P-III Timbunan P-III Fondasi


(Muka Air dan Dasar) (Muka Air dan Dasar)
16 17
15
14
13
12 11
9
10
7
8 5
P.18 P.16 P.14 P.17 P.15 P.13

Gambar3.6 Grafik P-III muka air piezometer dan dasar awal

P-III Slip Indicator


(Muka Air dan Dasar Awal)
20

15

10

0
SI.6 SI.5

Gambar 3.7Grafik P-III slip indicator muka air dan dasar awal

14
Pembacaan Awal Profil IV
Pembacaan awal pada profil IV dapat dilihat pada tabel 4.3, dimana P.25, dan P.27 kering,
kemudian P.29 juga kering seperti ada batu di dasarnya. Untuk SI.7 yang terdapat besi yang
jatuh.
Tabel 4.4 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-IV
Kedalaman Elevasi
Tanggal No Piezometer/ Elevasi Kedalaman Kedalaman Elevasi Pipa
Profil Muka Air Muka Air Keterangan
Pengukuran Slip Indikator MAW (m) Piezo/Slip (m) Bor (m) Atas (m) Dasar (m) Dasar (m)
(m) (m)
P.23 19.95 19.7 22.66 8.5 19.405 14.160 3.255 tidak ada tutup pipa
P.24 19.95 6.2 22.66 5.527 5.610 17.133 17.050
P.25 19.95 19.7 22.469 2.859 2.859 19.610 19.610 Tersumbat/Kering
P.26 19.95 22.469 9.285 19.503 13.184 2.966
19-Sep-17 P-IV P.27 19.95 21.969 3.241 3.241 18.728 18.728 Tersumbat/Kering
P.28 19.95 17.5 21.969 8.965 17.253 13.004 4.716
P.29 19.95 20.389 2.132 2.132 18.257 18.257 Tersumbat/Kering (seperti ada batu)
P.30 19.95 9.4 20.389 7.487 9.215 12.902 11.174 tidak ada tutup pipa
SI.7 19.95 21.179 9.64 10.527 11.539 10.652 besi jatuh, tidak ada tutup pipa

P-I Timbunan P-I Fondasi


(Muka Air dan Dasar) (Muka Air dan Dasar)
21 25

19 20
15
17
10
15 5
13 0
P.6 P.3 P.2 P.21 P.5 P.4 P.1 P.22

Gambar 3.8 Grafik P-IV muka air piezometer dan dasar awal

P-I Slip Indicator


(Muka Air dan Dasar Awal)
25

20

15

10

0
SI.2 SI.1

Gambar 3.9 Grafik P-IV slip indicator muka air dan dasar awal

15
3.2 Pembacaan Setelah Curet
Pembacaan setelah curet dilakukan sehari setelah dilakukannya curet atau pengurasan.
Pembacaan Profil-I Setelah curet
Profil-I dilakukan dua kali pembersihan, yaitu pada tanggal 20 dan 23 September 2017. Terdapat
variasi perubahan sebelum dan setelah dilakukan curet pada profil-I, ada dua priezometer yang
tidak mengalami perubahan setelah dilakukan curet, yaitu P.2 dan P.3 dimana keduanya tidak
ditemukan air didalam pipa, sedangkan Piezometer P.6 mengalami perubahan yang baik, awal
sebelum di curet, Piezometer tersebut dipenuhi air, setelah dilakukan curet menjadi lebih baik,
P.6, P21 dan P.22 juga membaik setelah lumpur dengan tebal bervariasi berhasil di keluarkan.
Pengukuran dilakukan pada muka air waduk 19,95m, selengkapnya dapat melihat tabel 3.5.
Tabel 3.5 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-I
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/ Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.1 13 11.95 22.311 19.95 10.167 11.927 10.143 11.929 -0.024 0.002 12.144 10.384 12.168 10.382 Baik Baik
P.2 13 8.15 22.311 19.95 kering 8.292 kering 8.292 0.000 0.000 14.019 14.019 14.019 14.019 Tersumbat/Kering (cepat menyedot air) Tetap
P.3 12.5 5.79 20.502 19.95 kering 6.675 kering 6.675 0.000 0.000 13.827 13.827 13.827 13.827 Tersumbat/Kering Tetap
P.4 12.5 12.2 20.502 19.95 8.544 12.100 8.565 12.100 0.021 0.000 11.958 8.402 11.937 8.402 Baik Baik
20 dan 23
P.5 9 8.65 18.792 19.95 6.935 8.179 6.751 8.183 -0.184 0.004 11.857 10.613 12.041 10.609 Baik Baik
September P-I 24-Sep-17
P.6 9 4.2 18.792 19.95 0.050 3.470 3.245 3.475 3.195 0.005 18.742 15.322 15.547 15.317 Tersumbat/penuh air Baik
2017
P.21 18 22.464 19.95 4.308 6.595 4.357 6.831 0.049 0.236 18.156 15.869 18.107 15.633 Lumpur Baik
P.22 6.7 22.464 19.95 2.280 18.815 5.885 18.917 3.605 0.102 20.184 3.649 16.579 3.547 Lumpur Baik
SI.1 21.416 19.95 1.283 10.295 9.707 10.513 8.424 0.218 20.133 11.121 11.709 10.903 Lumpur Baik
SI.2 19.689 19.95 7.699 9.267 7.825 9.268 0.126 0.001 11.990 10.422 11.864 10.421 Baik Baik

P-I Timbunan P-I Timbunan


(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
19.500 16.000

18.500 15.500
17.500
15.000
16.500
14.500
15.500
14.500 14.000

13.500 13.500
P.6 P.3 P.2 P.21 P.6 P.3 P.2 P.21

Gambar 3.10 Grafik P-I piezometer timbunan muka air dan dasar

16
17
P-I Fondasi P-I Fondasi
(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
21.000 11.000
19.000 9.000
17.000
7.000
15.000
13.000 5.000

11.000 3.000
P.5 P.4 P.1 P.22 P.5 P.4 P.1 P.22

Gambar 3.11 Grafik P-I piezometer fondasi muka air dan dasar

P-I Slip Indicator P-I Slip Indicator


(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
22.000 11.200
20.000
11.000
18.000
16.000 10.800
14.000
10.600
12.000
10.000 10.400
SI.2 SI.1 SI.2 SI.1

Gambar 3.12 Grafik P-I slip indicator muka air dan dasar

Gambar 3.13Penampang Profil-I Sebelum dan sesudah Curet

18
Pembacaan Profil-II Setelah curet
Terdapat kejadian ketika dilakukan pengurasan pada profil-II yaitu di P.7, P.8 dan P.9, dimana
selang untuk penyemprotan yang berukuran 1/2” tertahan di kedalaman 3,44m, 3m dan 2m.
Sedangkan jika water depht meter dapat masuk dengan lancar, dan ketika water depht meter
dimasukkan bersamaan dengan selang air juga tidak tertahan dikedalaman tersebut.
Tabel 3.6 Data pengukuran akhir piezometer dan slip indicator P-II
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.7 20 19.59 21.544 19.95 8.789 19.805 8.895 19.810 0.106 0.005 12.755 1.739 12.649 1.734 selang susah masuk kedalaman 3,44 m, (cepat menyedot air) Baik
P.8 20 12.47 21.544 19.95 8.760 12.925 8.842 12.931 0.082 0.006 12.784 8.619 12.702 8.613 selang susah masuk sampai kedalaman 3 m Baik
P.9 16 15.57 19.329 19.95 6.786 16.350 6.889 16.353 0.103 0.003 12.543 2.979 12.440 2.976 selang sedang susah masuk sampai kedalaman 2 m Baik
P.10 16 10.25 19.329 19.95 7.425 11.063 7.736 11.063 0.311 0.000 11.904 8.266 11.593 8.266 Baik Baik
P.11 13 12.95 17.329 19.95 4.870 13.491 4.922 13.491 0.052 0.000 12.459 3.838 12.407 3.838 Baik Baik
22-Sep-17 P-II 23-Sep-17
P.12 13 7.81 17.329 19.95 5.667 7.962 5.650 7.984 -0.017 0.022 11.662 9.367 11.679 9.345 lumpur Baik
P.19 24 24 22.45 19.95 9.420 23.890 9.431 23.998 0.011 0.108 13.030 -1.440 13.019 -1.548 lumpur Baik
P.20 24 14 22.45 19.95 9.326 13.885 7.210 13.893 -2.116 0.008 13.124 8.565 15.240 8.557 Baik Baik
SI.3 20.352 19.95 7.485 18.041 7.858 18.045 0.373 0.004 12.867 2.311 12.494 2.307 Baik Baik
SI.4 18.259 19.95 4.098 12.174 11.308 12.174 7.210 0.000 14.161 6.085 6.951 6.085 Baik Baik

P-II Timbunan P-II Timbunan


(Muka Air Sebelum dan Sesudah (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
Curet) 9.400
16.000 9.200
15.000 9.000
14.000 8.800
13.000 8.600
12.000 8.400
11.000 8.200
P.12 P.10 P.8 P.20 P.12 P.10 P.8 P.20

Gambar 3.14 Grafik P-II piezometer timbunan muka air dan dasar

P-II Fondasi P-II Fondasi


(Muka Air Sebelum dan Sesudah (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
Curet) 4.000
13.200 3.000
13.000 2.000
12.800
1.000
12.600
0.000
12.400 P.11 P.9 P.7 P.19
-1.000
12.200
P.11 P.9 P.7 P.19 -2.000

Gambar 3.15 Grafik P-II piezometer fondasi muka air dan dasar

19
P-II Slip Indicator P-II Slip Indicator
(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
16.500 7.000
14.500 6.000
12.500 5.000
10.500 4.000
8.500 3.000
6.500 2.000
SI.4 SI.3 SI.4 SI.3

Gambar 3.16 Grafik P-II slip indicator muka air dan dasar

Gambar 3.17 Penampang Profil-II Sebelum dan sesudah Curet

20
Pembacaan Profil-III Setelah curet
Keadaan profil-III setiap Piezometer tidak banyak mengalami perubahan, kecuali pada kedua slip
indikator yaitu SI.5 dan SI.6, air yang berada dalam pipa mengalami penurunan 3,7m dan 6m.
Dapat dilihat di grafik P-III air perbedaan sebelum dan sesudah curet
Tabel 3.7 Data pengukuran akhir piezometer dan slip indicator P-III
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/ Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.13 17 16.53 22.036 19.95 8.211 16.313 8.173 16.325 -0.038 0.012 13.825 5.723 13.863 5.711 tidak ada tutup pipa Baik
P.14 17 11.37 22.036 19.95 8.153 10.862 8.050 10.863 -0.103 0.001 13.883 11.174 13.986 11.173 tidak ada tutup pipa Baik
P.15 12 11.5 20.481 19.95 5.364 10.174 5.269 10.177 -0.095 0.003 15.117 10.307 15.212 10.304 Baik Baik
P.16 12 9.5 20.481 19.95 6.629 12.157 6.413 12.157 -0.216 0.000 13.852 8.324 14.068 8.324 Baik Baik
22-Sep-17 P-III 23-Sep-17
P.17 13 11.5 18.661 19.95 4.638 12.112 4.688 12.115 0.050 0.003 14.023 6.549 13.973 6.546 Baik Baik
P.18 13 8.6 18.661 19.95 4.611 8.047 4.631 8.052 0.020 0.005 14.050 10.614 14.030 10.609 Baik Baik
SI.5 21.322 19.95 7.220 14.605 10.976 14.616 3.756 0.011 14.102 6.717 10.346 6.706 Baik Baik
SI.6 19.583 19.95 3.153 12.235 9.166 12.244 6.013 0.009 16.430 7.348 10.417 7.339 Baik Baik

P-III Timbunan P-III Timbunan


(Muka Air Sebelum dan Sesudah (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
Curet) 11.200
14.100 10.700
14.050 10.200
14.000
9.700
13.950
9.200
13.900
13.850 8.700
13.800 8.200
P.18 P.16 P.14 P.18 P.16 P.14

Gambar 3.18 Grafik P-III piezometer timbunan muka air dan dasar

P-III Fondasi P-III Fondasi


(Muka Air Sebelum dan Sesudah (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
Curet)
11.000
15.300
10.000
9.000
14.800
8.000

14.300 7.000
6.000
13.800 5.000
P.17 P.15 P.13 P.17 P.15 P.13

Gambar 3.19 Grafik P-III piezometer fondasi muka air dan dasar

21
P-III Slip Indikator P-III Slip Indikator
(Muka Air Sebelum dan Sesudah (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
Curet) 7.400
17.000 7.300
16.000 7.200
15.000
7.100
14.000
7.000
13.000
12.000 6.900
11.000 6.800
10.000 6.700
SI.6 SI.5 SI.6 SI.5

Gambar 3.20 Grafik P-III slip indicator muka air dan dasar

Gambar 3.21 Penampang Profil-III Sebelum dan sesudah Curet

Pembacaan Profil-IV Setelah curet


P.23 dan P.30 tidak ada penutup pipa, dan P.24 dan P.25 dapat dikeluarkan lumpur dengan tebal
50cm, besi yang jatuh pada Slip Indicator (SI.7) tidak dapat diambil karena diameter besi hampir
sama dengan diameter pipa slip.
Tabel 3.8 Data pengukuran akhir piezometer dan slip indicator P-IV
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.23 19.7 22.66 19.95 8.503 19.405 9.297 19.631 0.794 0.226 14.157 3.255 13.363 3.029 tidak ada tutup pipa, Lumpur Baik
P.24 6.2 22.66 19.95 5.526 5.610 5.235 6.148 -0.291 0.538 17.134 17.050 17.425 16.512 Lumpur Baik
P.25 19.7 22.469 19.95 kering 2.859 kering 3.435 0.000 0.576 19.610 19.610 19.034 19.034 Tersumbat, Lumpur Tetap
P.26 22.469 19.95 9.293 19.503 9.442 19.683 0.149 0.180 13.176 2.966 13.027 2.786 Lumpur Baik
23-Sep-17 P-IV P.27 21.969 19.95 kering 3.241 kering 3.241 0.000 0.000 18.728 18.728 18.729 18.728 24-Sep-17 Tersumbat Tetap
P.28 17.5 21.969 19.95 9.153 17.253 9.002 17.253 -0.151 0.000 12.816 4.716 12.967 4.716 Baik Baik
P.29 20.389 19.95 kering 2.132 kering 2.150 0.000 0.018 18.257 18.257 18.239 18.239 Tersumbat (seperti ada batu) Tetap
P.30 9.4 20.389 19.95 7.495 9.215 7.516 9.368 0.021 0.153 12.894 11.174 12.873 11.021 tidak ada tutup pipa Baik
SI.7 21.179 19.95 9.638 10.527 10.095 10.609 0.457 0.082 11.541 10.652 11.084 10.570 besi jatuh, tidak ada tutup pipa Tetap

22
P-IV Timbunan P-IV Timbunan
(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
19.800 20.000
19.300 19.500
19.000
18.800
18.500
18.300 18.000
17.800 17.500
17.000
17.300
16.500
16.800 16.000
P.29 P.27 P.25 P.24 P.29 P.27 P.25 P.24

Gambar 3.22 Grafik P-IV piezometer timbunan muka air dan dasar

P-IV Fondasi P-IV Fondasi


(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
14.500 12.000

14.000 10.000

13.500 8.000

13.000 6.000

12.500 4.000

12.000 2.000
P.30 P.28 P.26 P.23 P.30 P.28 P.26 P.23

Gambar 3.23 Grafik P-IV piezometer fondasi muka air dan dasar

P-IV Slip Indikator P-IV Slip Indikator


(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
11.600 10.800
11.400 10.600
11.200
10.400
11.000
10.200
10.800
10.600 10.000

10.400 9.800
SI.7 SI.7

Gambar 3.24 Grafik P-IV slip indicator muka air dan dasar

1
Gambar 3.25 Penampang Profil-IV Sebelum dan sesudah Curet

Tabulasi elevasi dan hasil akhir pasca pembersihan sebagai berikut:

No Elevasi Dasar Keterangan No Elevasi Dasar Keterangan


Piezometer/ Setelah Piezometer/ Setelah
Sebelum Sesudah SebelumCuret Sebelum Sesudah Sebelum Curet
Slip Indikator Curet Slip Indikator Curet
P.1 10.384 10.382 Baik Baik P.7 1.739 1.734 selang susah masuk kedalaman 3,44 m, (cepat menyedot air) Baik
P.2 14.019 14.019 Tersumbat/Kering (cepat menyedot air) Tetap P.8 8.619 8.613 selang susah masuk sampai kedalaman 3 m Baik
P.3 13.827 13.827 Tersumbat/Kering Tetap P.9 2.979 2.976 selang sedang susah masuk sampai kedalaman 2 m Baik
P.4 8.402 8.402 Baik Baik P.10 8.266 8.266 Baik Baik
P.5 10.613 10.609 Baik Baik P.11 3.838 3.838 Baik Baik
P.6 15.322 15.317 Tersumbat/penuh air Baik P.12 9.367 9.345 lumpur Baik
P.21 15.869 15.633 Lumpur Baik P.19 -1.44 -1.548 lumpur Baik
P.22 3.649 3.547 Lumpur Baik P.20 8.565 8.557 Baik Baik
SI.1 11.121 10.903 Lumpur Baik SI.3 2.311 2.307 Baik Baik
SI.2 10.422 10.421 Baik Baik SI.4 6.085 6.085 Baik Baik

No Elevasi Dasar Keterangan No Elevasi Dasar Keterangan


Piezometer/ Setelah Piezometer/ Setelah
Sebelum Sesudah Sebelum Curet
Sebelum Sesudah Sebelum Curet Slip Indikator Curet
Slip Indikator Curet
P.23 3.255 3.029 tidak ada tutup pipa, Lumpur Baik
P.13 5.723 5.711 tidak ada tutup pipa Baik
P.24 17.05 16.512 Lumpur Baik
P.14 11.174 11.173 tidak ada tutup pipa Baik
P.25 19.61 19.034 Tersumbat, Lumpur Tetap
P.15 10.307 10.304 Baik Baik P.26 2.966 2.786 Lumpur Baik
P.16 8.324 8.324 Baik Baik P.27 18.728 18.728 Tersumbat Tetap
P.17 6.549 6.546 Baik Baik P.28 4.716 4.716 Baik Baik
P.18 10.614 10.609 Baik Baik P.29 18.257 18.239 Tersumbat (sepertiada batu) Tetap
SI.5 6.717 6.706 Baik Baik P.30 11.174 11.021 tidak ada tutup pipa Baik
SI.6 7.348 7.339 Baik Baik SI.7 10.652 10.57 besijatuh, tidak ada tutup pipa Tetap

2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Total yang dibersihkan yaitu 37 instrumen, 30 Piezometer dan 7 Slip indikator


 4 Piezometer yang rusak yaitu : P.2, P3, P25 dan P.29
 12 Piezometer menjadi baik 12 (dari tersumbat lumpur) yaitu : P.6, P.21, P.22, P.7, P.8,
P.9, P12, P.19, P.23, P24, P.27 dan P.30
 Slip indicator rusak 1 yaitu : SI.7
 Slip indicator yang bersih yaitu : SI.1 s/d SI.6
2. Besi yang jatuh pada Slip Indikator (SI.7) tidak dapat diambil karena diameter besi hampir
sama dengan diameter pipa slip.
4.2 Saran
1. Pemantauan instrument Piezometer dan slip indicator hendaknya dilakukan secara rutin,
beriringan dengan inspeksi lapangan.
2. Untuk keamanan Instrumen dari tangan jahil/sabotase, sebaiknya tutup pipa instrumen agar
dilengkapi dan semen penutup instrumen diberi kunci, tambahan untuk saluran pipa kecil
sebagai pembuangan air yang ada dalam box beton lebih sering dibersihkan agar air yang
masuk kedalam box langsung mengalir keluar.

Anda mungkin juga menyukai