Di susun Oleh:
Muhammad Nashir (muhammadnashir2006@gmail.com)
i
MENINGKATKAN KINERJA INSTRUMENTASI
BENDUNGAN NADRA KRENCENG
DENGAN METODE PEMBERSIHAN (CURET)
Muhammad Nashir
Email: muhammadnashir2006@gmail.com
Sub Tema 1: Inovasi sebagai terobosan dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Operasi
Pemeliharaan Bendungan
Abstrak
1)
Dinas Air Baku, Divisi Produksi PT Krakatau Tirta Industri
Bendungan Nadra Krenceng Bendungan Nadra Krenceng terletak di Sungai Tamanbaru dan
Sungai Brambang yang secara administrasi terletak di Desa Masigit, Kecamatan Ciwandan,
Kota Cilegon, Provinsi Banten. Tipe bendungan berupa urugan tanah homogen dengan tinggi
maksimum 17 m, panjang puncak 1.000 m dan lebar puncak 6 m. Kapasitas tampungan pada
muka air normal sekitar 5,4 juta m3. Manfaat utama bendungan adalah untuk penyediaan air
baku industri strategis dan domestik masyarakat kota Cilegon. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan air tersebut, bendungan mendapat suplesi dari Sungai Cidanau yang berjarak
sekitar 28 km dari lokasi Bendungan. Bendungan ini mulai dibangun tahun 1962, namun
dalam pelaksanaan pembangunan sempat tertunda sehingga baru dapat diselesaikan pada
tahun 1977. Pembangunan Konstruksi Bendungan Nadra Krenceng dan Bendung Cidanau
dapat diselesaikan pada tahun 1977, sedangkan pasokan air dari Sungai Cidanau yang
dipompa dan dialirkan ke dalam Waduk Nadra Krenceng dilakukan pada tahun 1978. Pemilik
bendungan adalah PT. Krakatau Tirta Industri yang merupakan anak perusahaan PT.
Krakatau Steel.
Sebagai informasi awal sejak pisometer dipasang pada tahun 2000 s.d 2017 belum pernah
dilaksanakan pembersihan (curet). Total instrumen yang dibersihkan yaitu 37 instrumen, 30
Piezometer dan 7 Slip indikator, dengan hasil pelaksanaan perbaikan;4 Piezometer yang rusak
yaitu : P.2, P3, P25 dan P.29; 12 Piezometer menjadi baik 12 (dari tersumbat lumpur) yaitu :
P.6, P.21, P.22, P.7, P.8, P.9, P12, P.19, P.23, P24, P.27 dan P.30; Slip indicator rusak 1 yaitu
: SI.7; Slip indicator yang bersih yaitu : SI.1 s/d SI.6.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
- V-Notch, untuk mengetahui debit rembesan yang keluar di kaki bendungan.
Pembacaan dan pengukuran terhadap instrument yang dipasang dilakukan oleh tim
monitoring Dinas Air Baku, Divisi Produksi, PT Krakatau Tirta Industri untuk memonitor
keamanan dari Bendungan Nadra, Krenceng. Sebagai informasi awal sejak pisometer dipasang
pada tahun 2000 s.d 2017 belum pernah dilaksanakan pengurasan (curet)
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Untuk melakukan pembersihan atau curet pada instrumen Piezometer dan Slip Indikator,
peralatan yang akan digunakan dan metode pembersihannya dijelaskan pada bab ini,
2.1 Peralatan
5
Compressor Morita
Compressor Morita digunakan sebagai penguras air/material dan sabun yang ada dalam pipa
Piezometer/Slip indikator. Spesifikasi compressor sebagai berikut :
• Capacity 60 L
• Power 0,37 KW
• Pressure 0,8 Mpa
• Speed 1080 r/min
6
Selang air benang ukuran ½” dan 1” untuk pompa Sanchin Sedangkan untuk kompressor
menggunakan selang ¼“.
Sabun
Sabun yang digunakan adalah sabun cuci piring sebagai pelumas dan pembarsih pipa instrumen.
7
Pengukuran awal dilakukan sehari sebelum melakukan curet dan sebelum dicuret Untuk
mengetahui kedalaman muka air dan dasar lubang piezometer dan slip indicator
8
Penyabunan
Penyabunan dilakukan setelah disemprot dengan air untuk membersihkan Instrumen dari lumut
dan kotoran lainnya.
Penyemprotan kedua
Penyemprotan kedua dilakuakan Untuk membersihkan sisa sabun yang masih berada dalam dasar
lubang piezometer dan slip indicator
9
Peniupan dengan kompressor
Peniupan dengan kompressor dilakukan untuk mengangkat air / material yang ada dalam dasar
lubang piezometer dan slip indicator
Pengukuran akhir
Pengukuran akhir dilakukan sehari setelah dilakukan curet untuk mengetahui perubahan sebelum
dan sesudah dilakukan pembersihan.
10
BAB III
HASIL PEMBERSIHAN INSTRUMEN
11
Tabel 3.1 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-I
Tanggal No Piezometer/ Elevasi Kedalaman Kedalaman Elevasi Pipa Kedalaman Elevasi
Profil Keterangan
Pengukuran Slip Indikator MAW (m) Piezo/Slip (m) Bor (m) Atas (m) Muka Air (m) Dasar (m) Muka Air (m) Dasar (m)
P.1 19.95 11.95 13 22.311 10.165 11.93 12.146 10.384
P.2 19.95 8.15 13 22.311 8.292 8.292 14.019 14.019 Tersumbat/Kering
P.3 19.95 5.79 12.5 20.502 6.675 6.675 13.827 13.827 Tersumbat/Kering
P.4 19.95 12.2 12.5 20.502 8.535 12.100 11.967 8.402
P.5 19.95 8.65 9 18.792 6.93 8.179 11.862 10.613
19-Sep-17 P-I
P.6 19.95 4.2 9 18.792 0.05 3.470 18.742 15.322 Tersumbat/penuh air
P.21 19.95 18 22.464 4.3 6.595 18.164 15.869
P.22 19.95 6.7 22.464 2.28 18.815 20.184 3.649
SI.1 19.95 21.416 1.278 10.295 20.138 11.121
SI.2 19.95 19.689 7.793 9.267 11.896 10.422
Keterangan :
: Timbunan
: Fondasi
Gambar 3.2 Grafik P-I muka air piezometer dan dasar awal
Gambar 3.3 Grafik P-I slip indicator muka air dan dasar awal
12
Pembacaan Awal Profil II
Hasil pembacaan awal bahwa semua piezometer dan slip indicator dapat dibaca.
Tabel 3.2 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-II
Tanggal No Piezometer/ Elevasi Kedalaman Kedalaman Elevasi Pipa Kedalaman Elevasi
Profil Keterangan
Pengukuran Slip Indikator MAW (m) Piezo/Slip (m) Bor (m) Atas (m) Muka Air Dasar (m) Muka Air Dasar (m)
P.7 19.95 19.59 20 21.544 8.803 19.805 12.741 1.739
P.8 19.95 12.47 20 21.544 8.754 12.925 12.790 8.619
P.9 19.95 15.57 16 19.329 6.855 16.350 12.474 2.979
P.10 19.95 10.25 16 19.329 7.462 11.063 11.867 8.266
P.11 19.95 12.95 13 17.329 4.894 13.491 12.435 3.838
19-Sep-17 P-II
P.12 19.95 7.81 13 17.329 5.68 7.962 11.649 9.367
P.19 19.95 24 24 22.45 9.409 23.890 13.041 -1.440
P.20 19.95 14 24 22.45 9.317 13.885 13.133 8.565
SI.3 19.95 20.352 7.827 18.041 12.525 2.311
SI.4 19.95 18.259 4.15 12.174 14.109 6.085
Keterangan :
: Timbunan
: Fondasi
Gambar 3.4 Grafik P-II muka air piezometer dan dasar awal
Gambar 3.5 Grafik P-II slip indicator muka air dan dasar awal
13
Pembacaan Awal Profil III
Hasil pembacaan awal bahwa semua piezometer dan slip indicator dapat dibaca.
Tabel 3.3 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-III
Keterangan :
: Timbunan
: Fondasi
15
10
0
SI.6 SI.5
Gambar 3.7Grafik P-III slip indicator muka air dan dasar awal
14
Pembacaan Awal Profil IV
Pembacaan awal pada profil IV dapat dilihat pada tabel 4.3, dimana P.25, dan P.27 kering,
kemudian P.29 juga kering seperti ada batu di dasarnya. Untuk SI.7 yang terdapat besi yang
jatuh.
Tabel 4.4 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-IV
Kedalaman Elevasi
Tanggal No Piezometer/ Elevasi Kedalaman Kedalaman Elevasi Pipa
Profil Muka Air Muka Air Keterangan
Pengukuran Slip Indikator MAW (m) Piezo/Slip (m) Bor (m) Atas (m) Dasar (m) Dasar (m)
(m) (m)
P.23 19.95 19.7 22.66 8.5 19.405 14.160 3.255 tidak ada tutup pipa
P.24 19.95 6.2 22.66 5.527 5.610 17.133 17.050
P.25 19.95 19.7 22.469 2.859 2.859 19.610 19.610 Tersumbat/Kering
P.26 19.95 22.469 9.285 19.503 13.184 2.966
19-Sep-17 P-IV P.27 19.95 21.969 3.241 3.241 18.728 18.728 Tersumbat/Kering
P.28 19.95 17.5 21.969 8.965 17.253 13.004 4.716
P.29 19.95 20.389 2.132 2.132 18.257 18.257 Tersumbat/Kering (seperti ada batu)
P.30 19.95 9.4 20.389 7.487 9.215 12.902 11.174 tidak ada tutup pipa
SI.7 19.95 21.179 9.64 10.527 11.539 10.652 besi jatuh, tidak ada tutup pipa
19 20
15
17
10
15 5
13 0
P.6 P.3 P.2 P.21 P.5 P.4 P.1 P.22
Gambar 3.8 Grafik P-IV muka air piezometer dan dasar awal
20
15
10
0
SI.2 SI.1
Gambar 3.9 Grafik P-IV slip indicator muka air dan dasar awal
15
3.2 Pembacaan Setelah Curet
Pembacaan setelah curet dilakukan sehari setelah dilakukannya curet atau pengurasan.
Pembacaan Profil-I Setelah curet
Profil-I dilakukan dua kali pembersihan, yaitu pada tanggal 20 dan 23 September 2017. Terdapat
variasi perubahan sebelum dan setelah dilakukan curet pada profil-I, ada dua priezometer yang
tidak mengalami perubahan setelah dilakukan curet, yaitu P.2 dan P.3 dimana keduanya tidak
ditemukan air didalam pipa, sedangkan Piezometer P.6 mengalami perubahan yang baik, awal
sebelum di curet, Piezometer tersebut dipenuhi air, setelah dilakukan curet menjadi lebih baik,
P.6, P21 dan P.22 juga membaik setelah lumpur dengan tebal bervariasi berhasil di keluarkan.
Pengukuran dilakukan pada muka air waduk 19,95m, selengkapnya dapat melihat tabel 3.5.
Tabel 3.5 Data pengukuran awal piezometer dan slip indicator P-I
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/ Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.1 13 11.95 22.311 19.95 10.167 11.927 10.143 11.929 -0.024 0.002 12.144 10.384 12.168 10.382 Baik Baik
P.2 13 8.15 22.311 19.95 kering 8.292 kering 8.292 0.000 0.000 14.019 14.019 14.019 14.019 Tersumbat/Kering (cepat menyedot air) Tetap
P.3 12.5 5.79 20.502 19.95 kering 6.675 kering 6.675 0.000 0.000 13.827 13.827 13.827 13.827 Tersumbat/Kering Tetap
P.4 12.5 12.2 20.502 19.95 8.544 12.100 8.565 12.100 0.021 0.000 11.958 8.402 11.937 8.402 Baik Baik
20 dan 23
P.5 9 8.65 18.792 19.95 6.935 8.179 6.751 8.183 -0.184 0.004 11.857 10.613 12.041 10.609 Baik Baik
September P-I 24-Sep-17
P.6 9 4.2 18.792 19.95 0.050 3.470 3.245 3.475 3.195 0.005 18.742 15.322 15.547 15.317 Tersumbat/penuh air Baik
2017
P.21 18 22.464 19.95 4.308 6.595 4.357 6.831 0.049 0.236 18.156 15.869 18.107 15.633 Lumpur Baik
P.22 6.7 22.464 19.95 2.280 18.815 5.885 18.917 3.605 0.102 20.184 3.649 16.579 3.547 Lumpur Baik
SI.1 21.416 19.95 1.283 10.295 9.707 10.513 8.424 0.218 20.133 11.121 11.709 10.903 Lumpur Baik
SI.2 19.689 19.95 7.699 9.267 7.825 9.268 0.126 0.001 11.990 10.422 11.864 10.421 Baik Baik
18.500 15.500
17.500
15.000
16.500
14.500
15.500
14.500 14.000
13.500 13.500
P.6 P.3 P.2 P.21 P.6 P.3 P.2 P.21
Gambar 3.10 Grafik P-I piezometer timbunan muka air dan dasar
16
17
P-I Fondasi P-I Fondasi
(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
21.000 11.000
19.000 9.000
17.000
7.000
15.000
13.000 5.000
11.000 3.000
P.5 P.4 P.1 P.22 P.5 P.4 P.1 P.22
Gambar 3.11 Grafik P-I piezometer fondasi muka air dan dasar
Gambar 3.12 Grafik P-I slip indicator muka air dan dasar
18
Pembacaan Profil-II Setelah curet
Terdapat kejadian ketika dilakukan pengurasan pada profil-II yaitu di P.7, P.8 dan P.9, dimana
selang untuk penyemprotan yang berukuran 1/2” tertahan di kedalaman 3,44m, 3m dan 2m.
Sedangkan jika water depht meter dapat masuk dengan lancar, dan ketika water depht meter
dimasukkan bersamaan dengan selang air juga tidak tertahan dikedalaman tersebut.
Tabel 3.6 Data pengukuran akhir piezometer dan slip indicator P-II
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.7 20 19.59 21.544 19.95 8.789 19.805 8.895 19.810 0.106 0.005 12.755 1.739 12.649 1.734 selang susah masuk kedalaman 3,44 m, (cepat menyedot air) Baik
P.8 20 12.47 21.544 19.95 8.760 12.925 8.842 12.931 0.082 0.006 12.784 8.619 12.702 8.613 selang susah masuk sampai kedalaman 3 m Baik
P.9 16 15.57 19.329 19.95 6.786 16.350 6.889 16.353 0.103 0.003 12.543 2.979 12.440 2.976 selang sedang susah masuk sampai kedalaman 2 m Baik
P.10 16 10.25 19.329 19.95 7.425 11.063 7.736 11.063 0.311 0.000 11.904 8.266 11.593 8.266 Baik Baik
P.11 13 12.95 17.329 19.95 4.870 13.491 4.922 13.491 0.052 0.000 12.459 3.838 12.407 3.838 Baik Baik
22-Sep-17 P-II 23-Sep-17
P.12 13 7.81 17.329 19.95 5.667 7.962 5.650 7.984 -0.017 0.022 11.662 9.367 11.679 9.345 lumpur Baik
P.19 24 24 22.45 19.95 9.420 23.890 9.431 23.998 0.011 0.108 13.030 -1.440 13.019 -1.548 lumpur Baik
P.20 24 14 22.45 19.95 9.326 13.885 7.210 13.893 -2.116 0.008 13.124 8.565 15.240 8.557 Baik Baik
SI.3 20.352 19.95 7.485 18.041 7.858 18.045 0.373 0.004 12.867 2.311 12.494 2.307 Baik Baik
SI.4 18.259 19.95 4.098 12.174 11.308 12.174 7.210 0.000 14.161 6.085 6.951 6.085 Baik Baik
Gambar 3.14 Grafik P-II piezometer timbunan muka air dan dasar
Gambar 3.15 Grafik P-II piezometer fondasi muka air dan dasar
19
P-II Slip Indicator P-II Slip Indicator
(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
16.500 7.000
14.500 6.000
12.500 5.000
10.500 4.000
8.500 3.000
6.500 2.000
SI.4 SI.3 SI.4 SI.3
Gambar 3.16 Grafik P-II slip indicator muka air dan dasar
20
Pembacaan Profil-III Setelah curet
Keadaan profil-III setiap Piezometer tidak banyak mengalami perubahan, kecuali pada kedua slip
indikator yaitu SI.5 dan SI.6, air yang berada dalam pipa mengalami penurunan 3,7m dan 6m.
Dapat dilihat di grafik P-III air perbedaan sebelum dan sesudah curet
Tabel 3.7 Data pengukuran akhir piezometer dan slip indicator P-III
No Kedalaman Pengukuran Dalam Meter Keterangan
Elevasi Elevasi Tanggal
Piezometer Kedalaman Piezometer/ Sebelum Curet Setelah Curet Selisih Elevasi Sebelum Elevasi Setelah
Tanggal Profil Pipa MAW Pengukuran Setelah
/ Slip Bor (m) Slip Muka Muka Muka Sebelum Curet
Atas (m) (m) Dasar Dasar Muka Air Dasar Dasar Muka Air Dasar Akhir Curet
Indikator Indikator Air Air Air
P.13 17 16.53 22.036 19.95 8.211 16.313 8.173 16.325 -0.038 0.012 13.825 5.723 13.863 5.711 tidak ada tutup pipa Baik
P.14 17 11.37 22.036 19.95 8.153 10.862 8.050 10.863 -0.103 0.001 13.883 11.174 13.986 11.173 tidak ada tutup pipa Baik
P.15 12 11.5 20.481 19.95 5.364 10.174 5.269 10.177 -0.095 0.003 15.117 10.307 15.212 10.304 Baik Baik
P.16 12 9.5 20.481 19.95 6.629 12.157 6.413 12.157 -0.216 0.000 13.852 8.324 14.068 8.324 Baik Baik
22-Sep-17 P-III 23-Sep-17
P.17 13 11.5 18.661 19.95 4.638 12.112 4.688 12.115 0.050 0.003 14.023 6.549 13.973 6.546 Baik Baik
P.18 13 8.6 18.661 19.95 4.611 8.047 4.631 8.052 0.020 0.005 14.050 10.614 14.030 10.609 Baik Baik
SI.5 21.322 19.95 7.220 14.605 10.976 14.616 3.756 0.011 14.102 6.717 10.346 6.706 Baik Baik
SI.6 19.583 19.95 3.153 12.235 9.166 12.244 6.013 0.009 16.430 7.348 10.417 7.339 Baik Baik
Gambar 3.18 Grafik P-III piezometer timbunan muka air dan dasar
14.300 7.000
6.000
13.800 5.000
P.17 P.15 P.13 P.17 P.15 P.13
Gambar 3.19 Grafik P-III piezometer fondasi muka air dan dasar
21
P-III Slip Indikator P-III Slip Indikator
(Muka Air Sebelum dan Sesudah (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
Curet) 7.400
17.000 7.300
16.000 7.200
15.000
7.100
14.000
7.000
13.000
12.000 6.900
11.000 6.800
10.000 6.700
SI.6 SI.5 SI.6 SI.5
Gambar 3.20 Grafik P-III slip indicator muka air dan dasar
22
P-IV Timbunan P-IV Timbunan
(Muka Air Sebelum dan Sesudah Curet) (Dasar Sebelum dan Sesudah Curet)
19.800 20.000
19.300 19.500
19.000
18.800
18.500
18.300 18.000
17.800 17.500
17.000
17.300
16.500
16.800 16.000
P.29 P.27 P.25 P.24 P.29 P.27 P.25 P.24
Gambar 3.22 Grafik P-IV piezometer timbunan muka air dan dasar
14.000 10.000
13.500 8.000
13.000 6.000
12.500 4.000
12.000 2.000
P.30 P.28 P.26 P.23 P.30 P.28 P.26 P.23
Gambar 3.23 Grafik P-IV piezometer fondasi muka air dan dasar
10.400 9.800
SI.7 SI.7
Gambar 3.24 Grafik P-IV slip indicator muka air dan dasar
1
Gambar 3.25 Penampang Profil-IV Sebelum dan sesudah Curet
2
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan