Kurikulum SLB ABC Muhammadiyah - WPS PDF Convert
Kurikulum SLB ABC Muhammadiyah - WPS PDF Convert
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi, situasi, dan kemampuan tiap sekolah tentu berbeda-beda, baik dari segi
kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dihadapi. Hal itu dipengaruhi oleh
lingkungan dan letak geogafis di mana sekolah itu berada. Sedangkan proses pendidikan harus
dilakukan seoptimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi
lingkungan yang ada. Oleh karena itu, solusi yang dipandang signifikan untuk dapat
terselenggaranya pedidikan yang semakin berkualitas di sekolah kami, maka disusunlah KTSP
sebagai hasil pertimbangan-pertimbangan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah
kami.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemeriutah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya Kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan, jenjang pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP) yakni ketentuan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP). Rambu-rambu ini dipergunakan sebagai acuan bagi sekolah untuk
menyusun Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis.
Kurikulum SLB Muhammadiyah Banjarsari ini adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan SMALB)
untuk peserta didik dengan jenis kelainan Tunanetra, Tunarungu, dan Tunagrahita. KTSP ini di
dalamnya memuat tentang visi, misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, kalender pendidikan, dilengkapi dengan dokumen dua dan tiga tentang
rencana pembelajaran dan pedoman-pedoman. KTSP merupakan disain program sekolah
sebagai arah atau pedoman dalam penyusunan program dan pelaksanaan pembelajaran yang
penyusunannya bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
2. Faktor kelemahan
Di samping faktor kekuatan seperti tersebut di atas sudah barang tentu ada hal-hal
yang merupakan kelemahan di SLB Muhammadiyah Banjarsari. Salah satu kelemahan yang
ada misalnya sarana dan prasarana yang belum memadai seperti ruangan belajar yang masih
kurang, mubeler yang masih darurat, alat peraga pembelajaran yang masih kurang, sarana
bermain belum ada. Intinya yang jelas masih minimnya dana untuk melengkapi sarana-sarana
yang dibutuhkan.
Dari kesemuanya itu tentu apabila dibiarkan terus-menerus tentu keberhasilan
pendidikan dalam mencapai tujuan sebagaimana yang telah ditentukan sudah barang tentu
kelemahan-kelemahan itu akan menjadi ganjalan dalam menuju keberhasilan. Itulah sebabnya
sedikit demi sedikit hal-hal tersebut diupayakan secara terus-menerus untuk dicarikan
solusinya, misalnya dengan meminta subsidi ke Pemerintah melalui Dinas Pendidikan, bekerja
sama dengan para orang tua murid, dan mendayagunakan seefektif mungkin bantuan-bantuan
yang telah ada.
3. Faktor Kesempatan
Merujuk pada kebijakan-kebijakan yang ada pada saat ini walau bagaimana pun
Pendidikan Luar Biasa mengalami perkembangan yang bararti, misalnya saja semakin
meningkatnya bantuan-bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana PLB, meningkatnya
kesejahteraan guru, adanya Insentif bagi guru SLB, dan sebaginya. Hal inilah yang merupakan
kesempatan yang semakin baik yang tidak boleh disia-siakan oleh dunia PLB.
Jelasnya dengan adanya UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, Perda yang mengatur
SLB dikelola langsung oleh Pemerintahan Provinsi, dan peraturan-peraturan lainnya tentang
PLB merupakan suatu kesempatan yang sudah semestinya direspon secara positif oleh semua
stakeholders termasuk SLB Muhammadiyah Banjarsari.
Selain itu, suatu kesempatan yang ada di lingkungan SLB Bajarsari adalah lingkungan
masyarakat misalnya SLB Banjarsari ini posisinya tidak begitu jauh dari pasar Banjarsari
sebagai pusat perdagangan. Hal ini merupakan sumber pembelajaran yang sangat berarti
dalam mengembangkan kreativitas dan kemandirian siswa dalam hal keterampilan dan
perdagangan. SLB Banjarsari juga berada di sekitar masyarakat petani, ini pun juga sama
merupakan sumber belajar yang sangat mendukung bagi keberhasilan pendidikan di SLB
Muhammadiyah Banjarsari.
Adanya perhatian dan simpati dari Pemerintahan Desa setempat, hal ini dibuktikan
dengan pemberian tanah sebagai hak guna pakai yang tidak terbatas waktu untuk dijadikan
tempat pendirian SLB Muhammadiyah Banjarsari. Dan sebenarnya masih banyak potensi-
potensi yang merupakan kesempatan yang dapat membuka perkembangan pendidikan di SLB
Muhammadiyah Banjarsari.
4. Faktor ancaman
Satu-satunya faktor ancaman yang masih sangat dominan sebagai penghambat bagi
perkembangan SLB Muhammadiyah Banjarsari adalah dari segi pengetahuan dan pengertian
masyarakatnya terhadap dunia pendidikan luar biasa. Sebagian masyarakat masih cenderung
apriori, bahkan masih merasa minder bila harus menyekolahkan anaknya yang berkelainan ke
SLB.
Permasalahan lainnya segi pelayanan dari pemerintah Kabupaten Ciamis yang masih
kurang dengan dalih bahwa SLB merupakan tanggung jawab pemerintahan provinsi.
Namun demikian apapun suatu permasalahan, tidak mungkin tidak ada jalan keluarnya
dan harus dipastikan bahwa suatu saat hal-hal yang menjadi ancaman ini akan berubah
menjadi suatu kesempatan yang baik bagi perkembangan SLB Muhammadiyah Banjarsari.
Dan sedikit demi sedikit kami upayakan dengan berusaha menjalin kerjasama dan sosialisasi
dengan masyarakat sekitar maupun ke pemerintahan setempat.
Keempat faktor itulah yang dijadikan dasar dalam melakukan analisis dalam rangka
penyusunan KTSP di SLB Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis.
Selain hal-hal tersebut di atas dalam penyusunan KTSP memperhatikan hal-hal sebagai
berikut : (1) Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia, (2) Peningkatan potensi
kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik, (3)
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, (4) Tuntutan pembangunan
daerah dan nasional, (5) Tuntutan dunia kerja, (6) Agama, (7) Dinamika perkembangan global,
(8) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, (9) Kondisi sosial budaya masyarakat
setempat, (10) Kesetaraan jender, (11) Karakteristik satuan pendidikan.
Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
dideik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya maupun masyarakat. Dalam
hal ini peserta didik semestinya menerima pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan
menyenangkan. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didikmendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira, dan berbobot.
B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Satandar Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Panduan Pernyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
7. Pergub Jawa Barat No. 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
8. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 420.5/Keo.674-Disdik/2006 tentang Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda.
C. Tujuan Sekolah
1. Membentuk siswa yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa.
2. Membentuk siswa yang memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur.
3. Membentuk siswa yang memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Membentuk siswa yang memiliki life skill sebagai bekal untuk hidup di masyarakat.
5. Memberikan terapi atas hambatan yang dimiliki para siswa.
6. Membentuk siswa yang kreatif dan mandiri.
Adapun Tujuan Jenjang Pendidikan adalah sebagai beruikut :
1. SDLB dan SMPLB bertujuan untuk :
”Meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.”
2. SMALB bertujuan untuk :
”Meningkatkan kecerdasan , pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.”
D. Nilai-nilai Budaya
Nilai-nilai budaya yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, yaitu melalui pembiasaan-pembiasaan dalam
kehidupan sehari-hari diciptakan kehidupan yang agamis.
2. Senyum, salam, dan sapa yaitu pengembangan keramah-tamahan dan sopan santun
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Hidup bersih dan ramah lingkungan, yaitu menanamkan kebiasaan dan kecintaan
terhadap lingkungan yang bersih serta peduli untuk menjaga kelestarian lingkungan.
4. Buaya kerja, kemandirian dan kedisiplinan yaitu pengembangan kerajinan melalui
pekerjaan-pekerjaan sederhana, sehingga memiliki percaya diri yang dapat membentuk
kemandirian, dengan kedisiplinan yang tinggi.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SLB-ABC Muhammadiyah Banjarsari untuk tigkat SDLB memuat
mata pelajaran wajib , muatan lokal , dan pengembangan diri dengan rincian sebagai berikut :
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 28-30 5
Jumlah 28-30 34
*) Ekuivalen 2 jam pemberlajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan pesert
didik ** Satu jam pembelajaran sama dengan 35 menit.
2. Struktur Kurikulum SDLB bagian B (Tunarungu) :
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
I, II, III IV, V dan VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
26-30
5. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 4
(Pendekatan
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
tematik)
7. Seni Budaya dan Keterampilan 3
8. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika 29-32 28
5. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains (Pendekatan Pendekatan
6. Ilmu Pengetahuan Sosial tematik) temtik
7. Seni Budaya dan Keterampilan
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2
5. Matematika 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 3 3 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2
5. Matematika 3 3 3
Jumlah 34 34 34
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2
5. Matematika 2 2 2
6. Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 2 2 2
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
Jumlah 36 36 36
*) Ekuivalen 2 jam pemberlajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan pesert
didik ** Satu jam pembelajaran sama dengan 45 menit.
8. Struktur Kurikulum SMALB bagian B (Tunarungu) :
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Bahasa Inggris 2 2 2
5. Matematika 2 2 2
Jumlah 36 36 36
Peraturan Pemerintah N0. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6
ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 5 kelompok mata pelajaran sebagai
berikut :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa seta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
C. Program Khusus
D. Program Vokasional
Program vokasional yang dikembangkan adalah Tata Busana dan Handcraft. Program
vokasional untuk SMPLB A dan B perminggu 10 jam pembelajaran yaitu berkisar 40% dari
seluruh jam pembelajaran. Untuk SMPLB C dan C1 perminggu 20 jam pembelajaran yaitu
berkisar 60 % dari seluruh jam pembelajaran.
Program vokasional untuk SMALB A dan B perminggu 16 jam pembelajaran yaitu
berkisar 50 % dari seluruh jam pembelajaran. Sedangkan program vokasional untuk SMALB
C dan C1 perminggnya 24 jam pembelajaran yaitu berkisar 70 % dari seluruh jam
pembelajaran.
E. Muatan Lokal
F. Pengembangan Diri
a. Pembentukan pribadi melalui pembiasan dalam kegiatan :
1). Rutin
Upacara Bendera
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Pemeriksaan kebersihan pakaian
Pemeriksaan kesehatan gigi
Pelaksanaan Jumat Sehat
Membersihkan kelas dan halaman sekolah
Membaca di perpustakaan
2) Terprogram
Kegiatan Keagamaan (pesantren kilat)
Pekan Kreativitas Siswa
Peringatan hari-hari besar Nasional
Pengenalan Lingkungan
3) Spontan
Memberi salam
Cium tangan ketika bertemu dengan guru
Santun dalam berbicara
Saling menolong sesama teman
4) Teladan
Berpakaian bersih dan rapih
Tepat waktu dalam segala hal
Bersikap jujur dalam segala hal
Kepemimpinan
- Bidang Pengembangan : Pramuka
Seni
- Bidang Pengembangan : Seni Musik, Seni Lukis
Olahraga
- Bidang Pengembangan : Tenis Meja , Senam Lantai , Renang , Atletik dan
Sepak Bola.
Kajian Muatan Lokal dan Keterampilan
- Bidang Pengembangan : Anyaman , Menjahit dan Tata Boga..
G. Beban Belajar
Beban belajar diatur sesuai dengan muatan kurikulum SLB-ABC Muhammadiyah
Banjarsari yang meliputi sejumlah mata pelajaran, materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik dan termasuk ke dalam isi kurikulum yang digunakan di sekolah ini.
1. Mata Pelajaran Wajib pada tingkat SDLB
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
Program Khusus : Orientasi dan Mobilitas, Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi & Irama,
Kemampuan Merawat Diri. (Disesuaikan dengan jenis kelainannya.)
Muatan Lokal Basa Sunda dan PLH
Pengembangan Diri
2. Mata Pelajaran Wajib pada tingkat SMPLB
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
Keterampilan Vokasional
Program Khusus : Orientasi dan Mobilitas, Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi & Irama,
Kemampuan Merawat Diri. (Disesuaikan dengan jenis kelainannya.)
Muatan Lokal : Basa Sunda
Pengembangan Diri
3. Mata Pelajaran Wajib pada tingkat SMALB
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
Keterampilan Vokasional
Muatan Lokal : Basa Sunda
Pengembangan Diri
Pengaturan beban belajar menggunakan sistem paket sesuai dengan yang dialokasikan
dalam struktur kurikulum sebagai berikut :
1. Satu jam pembelajaran tatap muka SDLB/SMPLB/SMALB adalah : 35/40/45 menit
2. Jumlah jam pembelajaran perminggu SDLB 28 – 34 jam pembelajaran, SMPLB 34 jam
pembelajaran, SMA LB 36 jam pembelajaran.
3. Minggu efektif pertahun pelajaran : 36 minggu
4. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
5. Alokasi waktu untuk praktek, 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan 1 jam tatap
muka.
6. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potesi diri disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang dipilih.
7. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan pribadi disesuaikan dengan kondisi, situasi
, dan konteks sekolah .
H. Ketuntasan Belajar
A. Mata Pelajaran
1.Pendidikan Agama 70
2.Pendidikan Kewarganegaraan 70
3.Bahasa Indonesia 60
4.Bahasa Inggris* 60
5.Matematika 60
6.Ilmu Pengetahuan Alam 60
7.Ilmu Pengetahuan Sosial 65
8.Seni budaya dan Keterampilan 60
9.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70
10. Vokasional** 70
B. Muatan Lokal
9.Wajib ; Bahasa Daerah 60
10. Pilihan : PLH 65
C. Program Khusus Kemampuan Merawat Diri 70
D. Pengembangan Diri 70
2. Kelulusan
Kelulusan dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari
kelas I - VI (SDLB), kelas VII –IX (SMPLB), dan kelas X – XII ( SMALB).
Adapun ketentuannya sebagai berikut :
- Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
minimal pada semua indikator hasil belajar (HB), Kompetensi Dasar (KD), dan Standar
Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
- Prosentase kehadiran minimal 65 %
- Lulus ujian sekolah.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan program yang penting bagi kehidupan peserta
didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang setelah peserta didik selesai
menamatkan sekolah. Oleh karena itu, sesuai dengan visi SLB-ABC Muhammadiyah
Banjarsari yang mempunyai visi untuk membekali peserta didik dengan kecakapan hidup
maka ada kompetensi-kompetensi yang harus dicapai untuk menuju ke arah itu. Kompetensi-
kompetensi yang menyangkut kecakapan hidup tersebut adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik memiliki sikap yang positip terhadap dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
b. Peserta didik memiliki pengetahuan, dan wawasan tentang kehidupan bermasyarakat
sebagai bekal dalam kehidupannya baik sebagai individu, maupun sebagai anggota
masyarakat.
c. Peserta didik memiliki keterampilan untuk hidup bermasyarakat seperti kemampuan
berkomunikasi, kemampuan kerja, kemampuan menyelesaikan problema yang
dihadapinya, serta memiliki kemandirian.
Kompetensi-kompetensi yang harus dicapai tersebut pelaksanaan pembelajarannya
terintegrasi dengan semua mata pelajaran.
Pendidikan yang berkaitan dengan keunggulan lokal adalah tentang pertanian. Hal ini
mengingat bahwa SLB-ABC Muhammadiyah Banjarsari berada di lingkungan yang sebagian
besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Pendidikan tentang pertanian ini
ditanamkan sebagai kegiatan tambahan di luar jam pembelajaran. Kompetensi yang harus
dicapai berkaitan dengan pendidikan berbasis keunggulan lokal ini mencakup apresiasi, sikap
positip, pengetahuan, dan keterampilan tentang pertanian dari peserta didik.
Pengembangan keunggulan global adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terhadap IT dan hasil-hasil teknologi lainnya. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk
mengetahui dan dapat memanfaatkan hasil-hasil perkembangan teknologi seperti halnya
komputer.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan disusun dengan berpedoman kepada kalender nasional yang
disesuaikan dengan program sekolah .
Nopember 4 0 4
Desember 5 3 2 6 – 18 Ulum Smt I, Perbaikan dan
penulisan raport 25 Pembagian Rapor
Jumlah 25 8 17
Semester II :
JUMLAH
SMT BULAN Tidak Tidak Efektif KETERANGAN
efektif dan efektif
efektif
Januari 4 1 3 10 Januari masuk Smt II
II Februari 4 - 4
Maret 4 1 3 UTS 30 Maret – 2 April 2011
April 4 1 3 11-13 April Jeda tengah Smt
Mei 4 2 2 UNS/US 9-19 Mei 2011
Juni 5 3 2 Ulum Smt II 6 – 18 Juni 2011
25 Juni pembagian raport
Jumlah 25 7 17
BAB V
PENUTUP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun secara berkelanjutan dari tahun-
tahun sebelumnya dengan penyempurnaan-penyempurnaan seperlunya. Selain itu juga
merupakan kesinambungan antara satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya.
Oleh karena itu, KTSP ini merupakan satu kesatuan yang harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan secara utuh sesuai dengan visi dan misi SLB Muhammadiyah
Banjarsari, sehingga lulusannya memiliki kecakapan hidup sebagai bekal untuk mampu hidup
mandiri.
Akhirnya semoga KTSP ini dapat dilaksanakan dan bermanfaat sebagai sarana untuk
mencapai tujuan yang kita harapkan.
KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SLB MUHAMMADIYAH BANJARSARI KAB. CIAMIS
AGT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 9 22
OKT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 4 27
SEP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 18 12 122
NOV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 6 24
DES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 10 21
JAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 14 17
PEB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 28 5 23
20
10
MAR
MEI
1 2 3 4 5 6
1
7
2
8
3
9
4
10
5
11
6
12
7
13
8
14 9
15
10
16
11
17
12
1813
19
14
20
15
21
16
22
17
23
18
24
19
2520
26
21
27
22
28
23
29
24
30
25
31
26
27 28 29 30 31 31
31 6
6 25
25
138
APR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 5 25
JUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 7 23
JUL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 11 0
36 10 26
JUMLAH HARI 4 4 0
SEMESTER I SEMESTER II
Menyetujui :
A.n. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa
Yang bertanda tangan di bawah ini saya sebagai Pengawas Pembina SLB-ABC
Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis telah memvalidasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SLB-ABC Muhammadiyah Banjarsari Kabupaten Ciamis Tahun Pelajaran
2010/2011.
Demikian surat keterangan ini untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.