Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Dewita Sari Wijaya

Nim : 200201006
Prodi : Keperawatan
Dosen Pengampu : Dr.H.M Rasyad Zein, MM

SEJARAH UMRI

Muhammadiyah sebagai pilar bangsa yang mempunyai komitmen untuk mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang diridhai Allah SWT, sejak awal telah
menjadikan pendidikan sebagai ujung tombak pembangunan bangsa. Kiprah Muhammadiyah dalam dunia
pendidikan secara nasional telah dibuktikan dengan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan mulai dari
pendidikan pra-sekolah hingga perguruan tinggi. Dengan komitmen dan kesadaran yang mendalam ini,
maka pada tanggal 23 Juli 1993, Persyarikatan Muhammadiyah Wilayah Riau mendirikan Akademi
Teknologi Otomotif (ATOM) yang selanjutnya pada tanggal 17 Juli 1994 didirikan pula Akademi
Perawatan (AKPER) Muhammadiyah dan pada tanggal 5 November 1998 berdiri Akademi Keuangan dan
perbankan Muhammadiyah (AKPM) yang berkedudukan di jalan KH. Ahmad Dahlan No. 88 Sukajadi,
Pekanbaru. Dari ketiga akademi tersebut, peningkatannya terus diupayakan oleh Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Riau agar dapt menjadi sebuah universitas dengan harapan dapat meningkatkan amal
usaha pendidikannya sebagai salah satu pilar dakwah amar ma’ruf nahi mungkar melalui
penyelenggaraan pendidikan, khususnya di Provinsi Riau. Tepat pada tanggal 5 Juni 2008, cita-cita
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI)
akhirnya terwujud berdasarkan SK Mendiknas RI No. 94/D/O/2008 yang merupakan universitas
Muhammadiyah ke-39 di Indonesia. Sejak awal berdirinya, UMRI memiliki 5 fakultas yaitu: Fakultas
Teknik Fakultas Ekonomi Fakultas Matematika Ilmu Pengatahuan Alam dan Kesehatan Fakultas Ilmu
Komputer Fakultas Ilmu Komunikasi.

WAWANCARA

Kami melakukan wawancara dengan ibu Ns.Trisiwi Kusumaningrum S.Kep.,M.Kes beliau


merupakan sekretaris majelis kesehatan pimpinan wilayah Aisyiyah Provinsi Riau. Pertanyaan
pertama yaitu apa saja nilai” muhammadiyah, nilai” muhammadiyah yaitu ada 7 item diantaranya adalah
kita berpedoman kepada Al-Qur’an dan sunnah kemudian kita sebagai warga muhammadiyah harus
mewujudkan masyarakat islam yg sebenar”nya itu yg menjadi visi misi muhammadiyah, muhammadiyah
juga meruapakan bentuk organisasi yang menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Pertanyaan yang kedua bagaimana cara internalisasi nilai-nilai Muhammadiyah dalam kehidupan
beragama,yaitu apapun yang kita laksanakan dalam kehidupan kita itu selalu membawa visi misi dari
muhammadiyah asalkan kita menjalankan sudah sesuai dengan Al-Qur’an dah Hadist itu sudah termasuk
bagian dari bentuk internalisasi dari muhammadiyah dalam kehidupan beragam.

Pertanyaan ketiga apakah nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dapat mencegah kecurangan


akademik, yaitu bisa didalam akhlak salah satu bentuk kecurangan akademik mahasiswa yaitu
mencontek,kalau misalkan kita selalu mengimplementasikan dalam segi akhlak mencontek itu tidak benar
itu kita tidak akan mencontek, kalau dari sisi dosen bagian dari kecurangan akademik yaitu pilih kasih
terhadap mahasiswa dan pilih kasih terhadap nilai mahasiswa.

Pertanyaan keempat bagaimana perwujudan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan


membentuk integritas para mahasiswa, yaitu upaya seorang dosen untuk memasukkan nilai al-islam
kemuhammadiyahan disetiap pelajaran dengan memasukkan hadits untuk menanamkan nilai-nilai
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai