Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI KOPERASI

KOPERASI PEMASARAN, KOPERASI PRODUSEN, KOPERASI


SERBA USAHA

DISUSUN OLEH:

Kelompok 14

1. Hendrikus k. Moma
2. Sarasti masneno
3. Jordan A. Iswahjuanto
4. Fristya N A. Kama

VII C

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuni-Nya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Koperasi Pemasaran, koperasi
produsen,koperasi serba usaha

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan
makalah Koperasi Pemasaran, koperasi produsen,koperasi serba usaha ini. Semoga dengan
adanya makalah ini, dapat membantu Mahasiswa atau Mahasiswi dalam memahami materi
Koperasi Pemasaran. Koperasi produsen, koperasi serba usaha.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis masih sadar masih banyak terdapat kekurangan,
terutama sekali dalam hal penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran pembaca saat penting bagi
penulis.

Akhir kata semoga Makalah Koperasi Pemasaran, koperasi produsen, koperasi serba
usaha, ini dapat berguna bagi diri penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Kupang, 06 januari 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………

Daftar Isi ………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………..

1.3 Tujuan Masalah ………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………..

2.1 Koperasi pemasaran……………………………………………………………

1. aktivitas koperasi pemasaran……………………………………………………

2. transaksi koperasi………………………………………………………………

3. jurnal khusus koperasi

2.2.Koperasi produsen …………………………………………………………………..

1. aktivitas koperasi produsen …………………………………………………………

2. Jenis persediaan di koperasi produsen …………………………………………………

3. jenis biaya……………………………………………………………………………

4. jurnal…………………………………………………………………………………

5.laporan keuangan……………………………………………………………………

2.3. koperasi serba usaha……………………………………………………………….

1.bidang usaha koperasi………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Swasono (2005), secara harfiah kata “Koperasi” berasal dari kata Cooperation” (Latin)
atau “Cooperation” (Inggris), atau Co-operate (Belanda), atau dalam Bahasa Indonesia diartikan
sebagai bekerja sama. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, Pasal 1, menyatakan
bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Menurut pernyataan
ICA (International Co-operate Alliance, 2002) tentang jati diri koperasi mengemukakan,
Koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi ekonomi, sosial dan budaya besama
melalui perusahaan yang dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis.

Pemasaran diartikan sebagai suatu proses usaha untuk memudahkan barang dan jasa dari lokasi
produsen sampai ke konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrik
(produsen) dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembeli (konsumen). Bahkan ada yang
lebih menekankan pada kepuasan konsumen, sampai-sampai membuat falsafah “konsumen
adalah raja”. Jadi konsumen harus dilayani dan diupayakan kepuasannya oleh para penjual
(produsen) secara optimal agar mereka tidak lari ke produk pesaing atau ke penjual lain.

Dalam pembahasan ini akan disajikan pengertian umum secara sederhana mengenai pemasaran.
Pemasaran (marketing) dalam perkoperasian akan ditinjau dari fungsi utama koperasi, yaitu
penyaluran yang meliputi pembelian, penjualan, dan promosi.

Koperasi merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Koperasi sebagai kesejahteraan


bersama bagi masyarakat. Koperasi produsen merupakan koperasi yang beranggotakan orang-
orang yang mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau
meningkatkan hasil produksi mereka. Proses produksi barang diselenggarakan pada rumah
tangga. Peralatan yang gunakan untuk produksi adalah milih rumah tangga. Pekerja dalam rumah
tangga adalah anggota keluarga sendiri. Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan
produksi dapat dilakukan pula atas tidak terdapat jenis unit kegiatan produski pada perusahaan
koperasi dan terdapat unit kegiatan produksi dalam perusahaan koperasi.
1.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut :

Bagaimana aktivitas koperasi pemasaran ?

Bagaimana catatan transaksi dalam koperasi pemasaran ?

Bagaimana penjurnalan dalam koperasi pemasaran ?

Apa yang dimaksud dengan koperasi produsen dan aktivitasnya?

Apa saja jenis persediaan di koperasi produsen?

Apa saja jenis biaya dalam koperasi produsen?

Bagaimana arus Biaya dalam koperasi produsen?

Apa saja macam-macam bidang usaha koperasi ?

Bagaimana transaksi dalam koperasi serba usaha?

1.2 Tujuan Masalah

Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui aktivitas koperasi pemasaran.


2 Mengetahui bagaimana pencatatan transaksi dalam koperasi pemasaran.
3 Mengetahui pembuatan penjurnalan dalam koperasi pemasaran
4 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan koperasi produsen dan aktivitasnya
5 Untuk mengetahui apa saja jenis persediaan dalam koperasi konsumen
6 Untuk mengetahui apa saja jenis biaya dalam koperasi produsen
7 Untuk mengetahui bagaimana arus biaya dalam koperasi produsen
8 Untuk mengetahui pengertian koperasi serba usaha
9 Untuk mengetahui macam-macam bidang usaha koperasi
10 Untuk mengetahui bagaimana transaksi dalam koperasi serba usaha
BAB II

PEMABAHASAN

2.1. koperasi pemasaran


1. Koperasi Pemasaran Aktivitas

Pemasaran ini juga akan diartikan segala proses usaha yang akan dibutuhkan dalam rangka
dimana menyampaikan barang maupun jasa pada konsumen. Fungsi pemasaran dalam koperasi
ini juga akan meliputi kegiatan berikut yakni :

 Pembelian

Pembelian ini merupakan usaha memperoleh barang dagang atau bahan yang akan diperlukan
dalam suatu proses produksi.

 Penjualan

Penjualan ini akan meliputi semua kegiatan menyalurkan produk kepada pelanggan, termasuk
kegiatan pendukungnya berupa kegiatan penjualan ataupun purna jual.

 Pengangkutan

Pengangkutan ini juga mempunyai peran penting karena terkait dengan karakteristik produk
yang akan dijual.

 Pengemasan

Pengemasan akan bertujuan melindungi isi,ini akan mengelompokkan produk, kepraktisan, dan
juga membuat produk menjadi menarik.

 Penyimpanan

Penyimpanan ini juga berkaitan dengan upaya dimana akan menyediakan tempat perlindungan
bagi barang-barang yang akan dijual.

 Promosi Atau Pengiklanan

Kegiatan promosi dalam bidang pemasaran mempunyai tujuan antara lain akan memperkenalkan
produk baru, mempertahankan kesetiaan konsumen, dan juga akan menimbulkan kesan
mengenai barang atau juga jasa yang akan dipasarkan lalu sehingga akan meningkatkan minat
konsumen.

2. Transaksi Koperasi

Contoh Transaksi Koperasi sebagai berikut :


Setoran modal (dalam bentuk simpanan) oleh anggota, dicatat dalam jurnal dan juga buku besar
serta buku tambahan yang akan merinci saldo perkiraan modal menurut nama masing-masing
anggotanya.

Untuk menggambarkan hal ini anggaplah bahwa yanto pada tanggal 7 desember 2012 diterima
menjadi suatu anggota koperasi dan juga akan menyediakan pupuk dan sarana produksi pertanian
lain yang akan diperlukan.

SOAL !!

Simpanan pokok yang harus dibayar ialah Rp.5.000,00 dan untuk juga setiap hasil panen yang
dijual kepada koperarasi, para anggota dipotong sebesar 10% dari harga jual, untuk simpanan
wajib.

Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatatan simpanan pokok yanto ialah sebagai berikut :

Kas (debet) Rp. 5000,00

Simpanan (kredit) Pokok/yanto Rp.5.000,00

Pada Tanggal 7 desember 2012, yanto akan membeli bibit, pupuk dan juga alat semprot seharga
Rp.10.000,00. Ayat jurnal yang akan dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut :

Kas (debet) Rp. 10.000,00

Penjualan Kepada Anggota / yanto (kredit) Rp.10.000,00

Perhatikan bahwa penjualan diatas, juga akan dicatat di buku tambahan. Dalam hal ini koperasi
akan juga menyelenggarakan suatu buku tambahan untuk penjualan yang akan dilakukan kepada
anggota dirinci menurut namanya.

Penjualan kepada pihak di luar anggota harus dicatat dalam perkiraan yang tersendiri dan tidak
akan perlu dibuatkan buku tambahan.

Sebagai contoh, anggaplah bahwa pada tanggal 1 Oktober 2012 itu penjualan kepada bukan
anggota yang berjumlah Rp.60.000,00. Ayat jurnal yang akan dibuat ialah sebagai berikut :

Kas (debet) Rp.60.000,00

Penjualan kepada bukan anggota (kredit) Rp. 60.000,00

Tanggal 1 Oktober 2012, anto akan menjual hasil panennya kepada koperasi dengan harga
Rp.50.000,00. Dari penjualan ini, di samping wajib, Suharto akan menyetorkan Rp.10.000,00
sebagai simpanan sukarela. Ayat jurnal yang akan dibuat ialah sebagai berikut :

Pembelian dari anggota / yanto (debet) Rp. 50.000,00


Simpanan Wajib atau yanto (kredit) Rp.5.000,00

Simpanan Sukarela atau yanto (kredit) Rp.10.000,00

Kas (kredit) Rp.35.000,00

Simpanan wajib sebesar Rp.5.000,00 akan dihitung : 10% dari Rp. 50.000,00. Untuk perkiraan
simpanan wajib maupu juga simpanan sukarela, kembali koperais akan juga membuat buku
tambahan untuk setiap pada anggota.

Pembelian dari anggota juga akan dicatat dalam buku tambahan. Seperti halnya penjualan,
pembelian dari bukan anggota dicatat dalam suatu perkiraan tersendiri dan tidak akan perlu
dibuatkan buku tambahan.

Misalnya, suatu pembelian dari bukan anggota sebesar Rp.18.000,00 akan dicatat dalam jurnal
sebagai berikut yakni :

Pembelian dari bukan anggota (debet) Rp. 18.000,00

Kas (kredit) Rp. 18.000,00

3. Jurnal Khusus Koperasi

Akan dibuat apabila koperasi itu akan bergerak dalam bidang perdagangan,lalu sehingga
aturannya hampir sama dengan akuntansi perusahaan dagang. Jurnal khusus yang akan
diperlukan sebanyak empat buah dan ditambah 1jurnal umum. Jurnal yang dimaksud ialah :

a. Jurnal Khusus penerimaan kas atau jurnal kas masuk

Jurnal ini sering digunakan untuk mencatat suatu transaksi yang akan berhubungan dengan
penerimaan uang tunai dari segala sumber. Sumber-sumber yang termasuk dalam jurnal
penerimaan kas ini juga berasal dari penerimaan simpanan dari anggota (pokok, wajib, maupun
juga sukarela), penjualan tunai, pelunasan simpan pinjam, pelunasan piutang,ataupun juga
pendapatan-pendapatan tunai yang lainnya (kolom serba-serbi).

b. Jurnal pengeluaran kas atau junal kas keluar

Jurnal ini sering digunakan untuk mencatat suatu transaksi pengeluaran uang tunai untuk
medapat segala keperluan. Pengeluaran-pengeluaran itu antara lain untuk suatu pembelian
barang dagangan secara tunai. Pembayaran utang, pemberian piutang kepada anggota, maupun
juga pembelian-pembelian tunai yang lainnya (serba-serbi).lalu Demikian pula untuk
pembayaran pada beban-beban koperasi.
c. Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan ini sering juga digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan
maupun juga barang-barang lain secara kredit baik kepada anggota maupun juga bukan anggota.

Sehingga dalam format jurnal ini akan dipisahkan penjualan kepada anggota dengan penjualan
pada bukan anggota. Penjualan barang-barang selain barang dagangan akan dimasukkan ke
dalam kolom serba-serbi.

d. . Jurnal pembelian

Jurnal ini akan digunakan untuk mencatat suatu transaksi pembelian barang dagangan maupun
barang yang lain secara kredit baik dari anggota maupun juga bukan anggota.

e. Jurnal umum

Jurnal ini sering digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak akan dapat dimasukkan ke
dalam jurnal khusus. Yang juga termasuk dalam kategori jurnal umum merupaka suatu transaksi
pengembalian barang dagangan, penyusutan harta tetap, perhitungan barang yang rusak atau juga
hilang, dan untuk mencatat pembagian SHU pada setiap periode.

2.2. Koperasi produsen

1. Koperasi Produsen Yaitu koperasi yang membeli bahan baku, mengolahnya hingga menjadi
produk jadi yang siap pakai, dan menjualnya kepada konsumen yang membutuhkannya.
Contohnya adalah koperasi produsen mie, koperasi produsen pakaian, koperasi produsen sepatu,
koperasi produsen makanan ringan (keripik, kerupuk, dll), serta produsen pakaian mengolah kain
menjadi kemeja dan menjualnya kepada masyarakat. Adapun fungsi utama koperasi produsen
adalah sebagai jembatan antara pihak penghasil dan bahan baku dan konsumen yang
membutuhkan barang yang memiliki nilai tambah lebih tinggi dari bahan baku tersebut. Berbeda
dengan koperasi konsumen dan pemasaran yang membeli serta menjual produknya dalam bentuk
yang sama, koperasi produsen harus mengolah terlebih dahulu bahan baku atau mentah yang
dibelinya sebelum dijual kepada masyarakat. Dalam proses pengolahan tersebut, koperasi
produsen membutuhkan biaya tambahan dalam berbagai bentuknya agar proses pembelian nilai
tambah dapat terjadi.

Karena koperasi produsen adalah koperasi yang membeli dan mengolah bahan baku menjadi
bahan jadi yang siap pakai, maka secara keseluruhan transaksi koperasi produsen dapat diringkas
kedalam bagan berikut : Koperasi produsen membeli bahan baku dari produsen atau supplier
bahan baku. Bahan baku tersebut lalu diolah oleh koperasi sampai menjadi barang jadi yang siap
pakai. Untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, koperasi menambahkan bahan
tambahanke bahan baku tersebut. Dan untuk mengolah bahan baku menjadi barang yang
memiliki nilai tambah, dibutuhkan bantuan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam
proses produksi. Dalam proses pengolahan bahan baku tersebut dibutuhkan bantuan mesin,
gedung parik, pekerja tidak langsung, listrik air dsb.

2. Jenis Persediaan di Koperasi Produsen

Karena koperasi produsen berbeda dengan koperasi dagang yang membeli dan menjualnya
dalam bentuk yang sama, sementara koperasi produsen harus mengolah terlebih dahulu bahan
baku yang dibelinya sebelum menjualnya kepada masyarakat, maka jenis persediaan dalam
koperasi produsen dapat dibedakan menjadi :

Persediaan bahan baku adalah bahan dasar yang menjadi komponen utama dari suatu produk.
Bahan baku merupakan elemen utama dari suatu produk, walaupun ada juga elemen yang lain.
Contohnya kain adalah bahan baku dari pakaian, kayu adalah bahan baku dari meja, kulit adalah
elemen utama dari sepatu serta tas dsb.

Persediaan barang dalam proses adalah bahan baku yang telah diproses untuk diubah menjadi
barang jadi tetapi sampai pada akhir suatu periode tertentu belum selesai proses produksinya.
Contohnya adalah pakaian yang belum ada lengannya dalam koperasi produsen garmen, meja
tulis belum dihaluskan dan belum dicat dalam koperasi produsen mebel, sepatu yang belum
diberikan warna dalam koperasi produsen sepatu.

Persediaan barang jadi adalah bahan baku yang diproses menjadi produk jadi yang siap pakai dan
siap dipasarkan. Contohnya adalah pakaian jadi, mejatulis, sepatu.

3. Jenis Biaya

Biaya dalam koperasi produsen dibedakan menjadi tiga yaitu :

Biaya bahan baku adalah uang yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah
digunakan untuk menghasilkan produk jadi dalam volume tertentu. Contohnya adalah harga beli
per kain, harga beli kayu per unit.

Biaya tenaga kerja langsung adalah uang yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlihat
secara langsung dalam proses produksi. Tidak semua pekerja yang terlihat dalam proses produksi
selalu dikategorikan ke dalam biaya tenaga kerja lanngsung. Hanya pekerja yang terlibat secara
langsung dalam proses menghasilkan produk koperasi yang dapat dikelompokkan sebagai tenaga
kerja langsung.

Biaya overhead adalah biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung
tetapi juga dibuthkan dalam proses produksi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :

Biaya bahan penolong ( bahan tidak langsung ) adalah bahan tambahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu.
Biaya tenaga kerja penolong ( tenaga kerja tidak langsung ) adalah pekerja yang dibutuhkan
dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses
produksi.

Biaya pabrikasi lain adalah biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk
selain biaya bahan baku penolong dan biaya tenaga kerja penolong.

Biaya pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
mendistribusikan barang dagangan sampai ke tangan pelanggan.

Biaya administrasi dan umum digunakan untuk menampung keseluruhan biaya yang dikeluarkan
koperasi untuk mendistribusikan barang dagangnya hingga ke tangan langganan.

4. Arus Biaya

Karena produsen dapan mengubah bahan baku menjadi bareang dalam proses, kemudian menjadi
barang jadi, sedangkan biaya yang dibutuhkan selama proses produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead. karena produksi jadi yang dijual koperasi produsen
pasti mengandung tiga unsure biaya. Gabungan dari biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya
overhead akan membentuk biaya produksi. Jika ketiga komponen belum mencakup 100% maka
gabungan ketiganya akan membentuk persediaan barang dalam proses. jika telah mencapai 100%
maka akan membentuk barang jadi. itu berarti perbedaan barang jadi dan barang dalam proses
terletak pada kandungan biaya dalam setiap jenis persediaan.

2.3. Pengertian Koperasi Serba Usaha

1. Pengertian Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang kegiatan usahanya di berbagai segi
ekonomi , seperti bidang produksi, komsumsi, perkreditan, dan jasa yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum.koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Pengertian Koperasi Serba Usaha memiliki beberapa fungsi, yaitu :

 Perkreditan.
 Penyediaan dan penyaluran sarana produksi dan keperluan sehari-hari.
 Pengelolaan serta pemasaran hasil.

Tujuan Koperasi Serba Usaha :

 Mensejahterakan anggota koperasi serba usaha pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
 Dapat membangun tatanan perekonomian untuk mewujudkan masyarakat maju, adil, dan
makmur.
 Dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota koperasi.
 Memberikan pelayanan pinjaman dengan bunga murah, tepat dan cepat serta mendidik
anggota untuk dapat menggunakan uangdengan bijaksana dan produktif.
 Memenuhi kebutuhan sehari-hari dan perkantoran anggota koperasi.

Banyak nya hal yang dilakukan dalam koperasi yang telah didasari rasa tanggung jawab dan
kekeluargaan agar setiap anggota dapat mengerjakan tugas masing-masing dengan baik dan hati-
hati. Telah tertulis di dalam buku (Akuntansi Koperasi) Rudianto, bahwa usaha per Koperasi an
merupakan usaha yang menjalankan berbagai jenis usaha demi memenuhi kebutuhan anggota
dan masyarakatnya.

2. Bidang Usaha Koperasi

Koperasi dapat memilih untuk bergerak dalam beberapa bidang usaha sekaligus karena beberapa
alasan. Bidang usaha yang digeluti oleh koperasi bisa mencakup beberapa bidang usaha yaitu ;

 Bidang usaha simpan pinjam


 Penjualan barang konsumsi
 Pemasaran barang anggota
3. Transaksi Dalam Koperasi Serba Usaha

Koperasi memiliki lebih dari satu produk yang dijual kepada anggota, maka partisipasi bruto
anggota juga harus dipilah sesuai dengan jenis produknya. Dengan demikian, ketika laporan
keuangan disusun, anggota atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan koperasi dapat dengan
jelas melihat kinerja koperasi tersebut sesuai dengan nilai transaksi masing-masing produk.

Beban penjualan juga dapat dipilah dengan jelas antara beban yang dikeluarkan koperasi
berkaitan dengan penjualan produk kepada anggota dan nonanggota. Beban penjualan kepada
anggota juga harus dipilah dari satu produk dengan produk lainnya. Pemilahan beban semacam
itu akan mempermudah penetapan SHU yang diperoleh koperasi dari setiap jenis transaksi
penjualan dan dari setiap jenis produk yang dijual
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diberikan dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut :

1. Pemasaran diartikan sebagai suatu proses usaha untuk memudahkan barang dan jasa dari lokasi
produsen sampai ke konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrik
(produsen) dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembeli (konsumen).

Aktivitas dalam koperasi pemasaran dibagi menjadi 6 macam yaitu : pembelian, penjualan,
pengangkutan, pengemasan, penyimpanan, dan promosi (iklan).

Jurnal yang terdapat dalam koperasi pemasaran ini menggunakan jurnal khusus penjualan, jurnal
khusus penerimaan kas, jurnal khusus pembelian, jurnal khusus pengeluaran kas, dan jurnal
umum

2. Koperasi Produsen yaitu koperasi yang membeli bahan baku, mengolahnya hingga menjadi
produk jadi yang siap pakai, dan menjualnya kepada konsumen yang membutuhkannya.

Jenis Persediaan di Koperasi Produsen terdiri dari 3 macam yaitu : persediaan bahan baku,
persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.

Jenis biaya yang di bahas ini terdiri dari 5 macam, yaitu sebagai berikut : biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, biaya pemasaran, biaya adminstrasi

3. Koperasi serba usaha adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu bidang usaha.

Macam-macam bidang usaha koperasi yaitu :

 Bidang usaha simpan pinjam

 Penjualan barang konsumsi

 Pemasaran barang anggota

Koperasi memiliki lebih dari satu produk yang dijual kepada anggota, maka partisipasi bruto
anggota juga harus dipilah sesuai dengan jenis produknya. Dengan demikian, ketika laporan
keuangan disusun, anggota atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan koperasi dapat dengan
jelas melihat kinerja koperasi tersebut sesuai dengan nilai transaksi

Anda mungkin juga menyukai