Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

AKUNTANSI KOPERASI PEMASARAN


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Usaha Kecil Menengah

Dosen Pengampu:
Hadli Lidya Rikayana, SE., M.Si

Kelompok 5:
Jamelia 190462201063
Siska Dewi 2004010003
Annisa Wulandari 2004010024
Syarifah Amanyrda Salsabila 2004010049
Jesy Budiarti 2004010080
Sheptya Maseno 2004010056
Indra Mulrianto 2004010094

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, karunia, taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Usaha
Kecil Menengah dengan dosen pengampu Ibu Hadli Lidya Rikayana, S.E., M.Si.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca terkait “Akuntansi Koperasi Pemasaran”.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat di ambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah ini.

Tanjungpinang, 03 Juni 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
2.1 Defenisi Koperasi Pemasaran...................................................................................3
2.2 Tujuan Koperasi Pemasaran.....................................................................................4
2.3 Aktivitas Koperasi Pemasaran..................................................................................4
2.4 Standar Laporan Keuangan Koperasi........................................................................9
2.5 Tujuan Laporan Keuangan Koperasi.........................................................................9
2.6 Siklus Akuntansi Koperasi.......................................................................................11
2.7 Laporan Keuangan Koperasi Pemasaran................................................................17
BAB III...............................................................................................................................22
PENUTUP..........................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................22
3.2 Saran......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi pemasaran merupakan koperasi yang dibentuk dengan tujuan
membantu anggota untuk memasarkan barang-barang yang anggota hasilkan.
Anggota berkedudukan sebagai pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Dengan demikian bagi anggota, koperasi merupakan bagian terdepan
dalam pemasaran barang ataupun jasa anggota produsen. Anggota koperasi
memiliki peran sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa. Koperasi
pemasaran ini juga memiliki fungsi sebagai penampung produk barang atau jasa
yang dihasilkan anggota untuk kemudian dipasarkan kepada konsumen.

Koperasi termasuk dalam entitas tanpa akuntabilitas publik, maka


memberlakukan akuntansi koperasi dengan SAK ETAP. Kehadiran Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal
dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM
dalam menyajikan laporan keuangan. SAK ETAP ini merupakan Standar
akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP yaitu Entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Adapun lima jenis
laporan dari koperasi diantaranya Neraca, Laporan Perhitungan Hasil Usaha,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang kami ambil berdasarkan penjelasan makalah
ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu koperasi pemasaran?


2. Apa saja tujuan dari koperasi pemasaran tersebut?
3. Bagaimana aktivitas yang ada pada koperasi pemasaran?
4. Bagimana siklus akuntansi koperasi pemaasaran ?

iv
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu koperasi pemasaran


2. Mengetahui apa tujuan dari koperasi pemasaran
3. Mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan dalam koperasi pemasaran
itu
4. Memahami bagaimana sirklus akuntansi koperasi pemasaran

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Koperasi Pemasaran


Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyatakan
bahwa pengertian dari koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum koperasidengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai Gerakan ekonomi rakyat ynag berdasar atas
asas kekeluargaan. Sedangkan menurut UU N. 12 Tahun 1967 koperasi itu adalah
organisasi ekonimi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha
bersama, berdasarkan asas kekeluargaan.

Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para


produsen atau barang atau penyedia jasa. Koperasi pemasaran dibentuk terutama
untuk membantu pemilik anggotanya memasarkan barang-barang yang mereka
hasilkan. Jadi, masing-masing anggota koperasi menghasilkan barang secara
individual. Kemudian pemasaran barang-barang yang mereka hasilkan dilakukan
oleh koperasi. Dengan begitu keikutsertaan anggota koperasi hanya sebatas
memasarkan produk yang dibuatnya.

Partisipasi anggota dalam koperasi sebagai pemilik melakukan pengawasan


terhadap jalannya koperasi. Berpartisipasi dan terlibat aktivitas dalam
pengambilan keputusan bersama. Berpartisipasi dalam kontribusi modal dan
pemupukan modal keuangan koperasi serta ikut menanggung risiko usaha.
Partisipasi anggota koperasi pemasaran sebagai anggota yaitu menjual barang
hasil produksi, barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggota koperasi itu sendiri.

vi
Koperasi pemasaran atau bisa disebut koperasi penjualan. Indentitas
anggota sebagai pemilik dan penjual atau pemasar. Koperasi pemasaran
mempunyai fungsi menampung produk maupun jasa yang dihasilkan anggota dan
kemudian memasarkannya kepada konsumen anggota berkedudukan sebagai
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

2.2 Tujuan Koperasi Pemasaran


Adapun tujuan dari berdirinya koperasi pemasaran ini adalah sebagai
berikut:

1. Membantu dalam memasarkan barang-barang yang dihasilkan anggota

2. Memberikan pelayanan terhadap anggota dalam cara meningkatkan jumlah


dan mutu barang yang layak untuk dipasarkan kepada konsumen

3. Memperlancar arus barang dari produsen kepada konsumen

2.3 Aktivitas Koperasi Pemasaran


Koperasi pemasaran adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para
produsen atau Barang atau penyedia jasa. Koperasi pemasaran dibentuk terutama
untuk membantu pemilik Anggotanya memasarkan barang-barang yang mereka
hasilkan. Jadi, masing-masing anggota Koperasi menghasilkan barang secara
individual. Kemudian pemasaran barang-barang yang Mereka hasilkan dilakukan
oleh koperasi. Ini berarti keikutsertaan anggota koperasi hanya sebatas
Memasarkan produk yang dibuatnya.

Tujuan utama koperasi pemasaran adalah menyederhanakan Rantai tata


niaga dan mengurangi hingga sekecil mungkin keterlibatan para pedagang
perantara Dalam memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan. Ini berarti
aktivitas koperasi pemasaran pada dasarnya sama dengan aktivitas koperasi
konsumen.

vii
Aktivitas koperasi pemasaran hampir sama dengan koperasi konsumen yaitu:

1. Koperasi melakukan pembelian produk kepada anggota


2. Mengeluarkan uang untuk produk
3. Menjual kembali kepada konsumen atau pelanggan
4. Menerima uang atas penjualan produk.

Anggota Masyarakat

Koperasi

menjual produk menjual produk

Aktivitas yang paling sering dilakukan adalah melakukan pembelian produk


koperasi, mengeluarkan uang, menjual produk tersebut kepada pihak pembeli, dan
menerima uang. Perbedaannya hanya terletak kepada siapa pembelian dan
penjualan tersebut dilakukan.

membeli menjual Konsumen(Masyara


Produsen Anggota Koperasi Konsumen
kat)
membayar menerima uang

Pada koperasi konsumen, pembelian dilakukan dari produsen produk dan


meniualnya Kepada anggota koperasi. Pada koperasi pemasaran, pembelian
produk dilakukan dari anggota Koperasi yang memang menjadi produsen produk
tersebut dan menjualnya kepada pihak lain Yang bukan anggota koperasi. Jadi
fungsi utama koperasi pemasaran adalah sebagai Antara anggota koperasi yang
menjadi produsen suatu produk dan pihak lain yang membutuhkan Produk
tersebut. Di samping berfungsi memperpendek rantai distribusi, koperasi
pemasaran Dapat memperkuat posisi tawar anggota koperasi dengan pihak yang

viii
membutuhkan Karena menjual produk secara bersama-sama, pihak penjual
(koperasi) akan memiliki posisi Tawar yang lebih baik dibanding jika sendirian.
Pembelian produk koperasi dan kemudian menjualnya . Atas transaksi pembelian
produk , koperasi harus mengeluarkan kas koperasi . Sedangkan dari transaksi
penjualan produk , koperasi akan menerima kas dari pihak pembeli . Itu berarti
aktivitas utama koperasi pemasaran sangat mirip dengan koperasi konsumen.
Perbedaannya adalah kepada siapa transaksi pembelian dilakukan dan kepada
siapa transaksi penjualan dilakukan . Pada koperasi konsumen, pembelian
dilakukan dari produsen atau supplier produk dan kemudian menjualnya kepada
anggota koperasi dan umum .

Pada koperasi pemasaran , pembelian produk justru dilakukan dari anggota


masyarakat koperasi pemasaran tidak akan melakukan pembelian dari pihak yang
bukan anggota koperasi , karena tujuan utama didirikannya koperasi pemasaran
adalah untuk memasarkan produk – produk yang dihasilkan anggota koperasi .
Karena baik koperasi konsumen maupun koperasi pemasaran memiliki fungsi
utama sebagai mediator antara pihak yang membuat suatu produk dan pihak yang
membutuhkan produk tersebut , maka kedua jenis koperasi ini dapat dikategorikan
sebagai koperasi niaga . Pada koperasi niaga , pencatatan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode periodik dan metode perpetual . Buku harian yang
digunakan juga dapat mempergunakan jurnal umum maupun jurnal khusus .
Pemilihan metode pencatatan mana yang akan digunakan tergantung pada
karakteristik koperasi itu sendiri . Jika jenis produk yang dijual sangat beragam ,
nilai per transaksinya rendah , serta frekuensi transaksinya cukup tinggi , maka
lebih efisien jika digunakan metode periodik . Jika produk yang dijual tidak begitu
beragam , nilai per transaksi cukup tinggi , serta frekuensi transaksi tidak terlalu
tinggi , maka lebih efektif jika digunakan metode perpetual . Karena koperasi
pemasaran membeli produk dari anggota koperasi dan menjualnya kepada pihak
lain yang bukan anggota koperasi , maka transaksi penjualan tidak perlu dibagi
menjadi dua akun seperti dalam koperasi konsumen : yaitu akun partisipasi bruto
dan akun penjualan .

ix
Koperasi pemasaran akan selalu menjual produknya kepada pihak yang
bukan anggota koperasi , sehingga untuk aktivitas penjualan produk koperasi ,
yang digunakan hanyalah akun penjualan . Transaksi penjualan produk koperasi
kepada masyarakat yang dilakukan pada tanggal 20 perpetual, maka ketika
mencatat transaksi penjualan produknya nilai transaksi penjualan dicatat dan 24
Mei 2010 dicatat dalam Jurnal Khusus Penjualan. Karena koperasi menggunakan
metode pada kolom Piutang dan kolom Penjualan. Pada saat yang sama, harga
pokok penjualan (HPP) dari nilai penjualan tersebut langsung dimasukkan ke
kolom HPP dan kolom Persediaan .

Jurnal khusus penjualan hanya digunakan untuk mencatat transaksi


penjualan barang dagangan secara kredit saja . Penjualan aktiva tetap perusahaan ,
seperti penjualan kendaraan , penjualan bangunan , dan penjualan tanah , tidak
dicatat dalam jurnal khusus penjualan . Kas masuk yang diterima koperasi dari
berbagai sumbernya dicatat dalam Jurnal Khusus Penerimaan Kas . Setiap kali
koperasi menerima uang dari berbagai sumber , hal itu langsung dicatat pada
kolom Kas sebesar nilai uang yang diterima . Pada saat yang bersamaan di sisi
kredit , sumber penerimaan kas tersebut dicatat sebesar nilai transaksinya . Jika
penerimaan kas berasal dari pembayaran piutang pelanggan , maka dicatat pada
kolom Piutang sebesar nilai transaksi . Jika penerimaan kas berasal dari
penyetoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota , maka dicatat pada
kolom Lain – lain , dengan memberikan keterangan sebagai simpanan pokok dan
simpanan wajib anggota . Jika penerimaan kas koperasi berasal dari penjualan
tunai kepada pelanggan , maka dicatat pada kolom Penjualan sebesar nilai
transaksinya . Akan tetapi , pada waktu yang bersamaan harga pokok barang yang
terjual tersebut dicatat di kolom HPP dan Persediaan .

x
Transaksi pembelian barang dagangan secara kredit yang dilakukan oleh
koperasi darı anggotanya , dicatat dalam Jurnal Khusus Pembelian . Jurnal khusus
ini hanya digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan saja .
Pembelian berbagai barang selain barang dagangan, seperti pembelian
perlengkapan kantor , pembelian peralatan kantor, dan pembelian aktiva tetap
lainnya , tidak dicatat dalam jurnal khusus pembelian . Transaksi pembelian
barang dagangan secara kredit dicatat dengan memasukkan nilai transaksi
pembelian pada kolom Persediaan dan mencatat nilai yang sama di kolom Utang.

Transaksi pengeluaran kas yang dilakukan koperasi ditampung dalam


Jurnal Khusus Pengeluaran Kas. Jurnal khusus ini mencatat semua transaksi
pengeluaran kas yang dilakukan koperasi. Ketika koperasi membayar utang
usaha , maka pada kolom Utang Usaha dicatat sebesar nilai pembayaran yang
dilakukan . Pada saat yang sama , di kolom Kas dicatat sebesar nilai sama . Ketika
koperasi melakukan pembelian barang dagangan secara tunai , pada kolom
Persediaan dicatat sebesar nilai pembelian barang dagangan tersebut dan secara
bersamaan di kolom Kas dicatat nilai yang sama. Pembayaran berbagai beban
operasi seperti pembayaran beban listrik, gaji, dan ongkos angkut dicatat pada
kolom Beban Operasi . Pada saat yang sama, di kolom Kas jumlah yang sama itu
jyga dicatat.

Pembagian dan pembayaran dana anggota dicatat pada kolom Lain – lain
dengan memberikan keterangan sebagai Dana Anggota. Pada saat yang sama, di
kolom Kas dicatat sebesar jumlah yang sama. Ada berbagai transaksi dan
penyesuaian yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus yang ada. Seperti
transaksi pembelian perlengkapan kantor secara kredit, pembebanan penyusutan
aktiva tetap, pembebanan gaji karyawan yang belum dibayar pada bulan tertentu,
dan pembebanan pemakaian perlengkapan kantor untuk suatu bulan tertentu, tidak
dapat dicatat dengan menggunakan jurnal khusus yang dimiliki koperasi.
Transaksi dan penyesuaian semacam itu dicatat dengan menggunakan jurnal
umum biasa.

xi
2.4 Standar Laporan Keuangan Koperasi
Standar Laporan keuangan koperasi mengacu pada pedoman umum
akuntansi koperasi sektor rill NOMOR 12/Per/M.KUKM/IX/2015, menyatakan
bahwa Koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik,
dipersyaratkan laporan keuangannya mengacu kepada Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).

2.5 Tujuan Laporan Keuangan Koperasi


Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan informasi yang
bermanfaat bagi pengelola, anggota koperasi dan pengguna lainnya. Penyajian
informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan
SAK ETAP yang merupakan informasi kualitatif antara lain:

1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
adalah kemudahan untuk dipahami oleh pengguna;
2. Relevan
Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk
proses pengambilan keputusan dan membantu dalam melakukan
evaluasi;
3. Materialitas
Informasi yang disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-
pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan
keuangan. Sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan
sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.Informasi dianggap
material jika kelalaian untuk mencantumkan (omission) atau kesalahan
dalam mencatat (misstatement) mempengaruhi keputusan yang diambil.

xii
4. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material
dan biasa (jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu
keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu.
5. Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsurkehati-hatian pada saat
melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan
kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. Penggunaan
pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan asset atau
penghasilan lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang
lebih tinggi.
6. Kelengkapan Agar dapat diandalkan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan,
karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi jika ditinjau
dari segi relevansi.
7. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar
periodeuntuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lain,
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relative.
8. Tepat Waktu
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi

xiii
penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu
pengambilan keputusan

9. keseimbangan antara Biaya dan Manfaat


Evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang
substansial. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami
bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh
pengguna eksternal

2.6 Siklus Akuntansi Koperasi


Akuntansi koperasi umumnya sama dengan akuntansi perusahaan lainnya.
Seperti koperasi pemasaran dengan perusahaan dagang sama-sama membeli dan
menjual produk sehingga pencatatan dan pembukuan dilakukan seperti akuntansi
perusahaan dagang.

1. Tahapan Identifikasi

Sebelum melakukan penjurnalan, transaksi-transaksi yang terjadi


dari aktivitas koperasi di identifikasi lalu di kelompokkan terlebih dahulu
berdasarkan transaksi. Dalam koperasi pemasaran transaksi yang terjadi
yaitu pembelian produk, penjualan produk dan beban operasional yang
terjadi dalam suatu periode.

2. Jurnal

Setelah mengelompokkan transaksi yang terjadi, dilakukan


penjurnalan untuk mencatat transaksi. Dalam koperasi pemasaran terdapat
2 jurnal yaitu jurnal khusus dan jurnal umum. Jurnal khusus ini digunakan
koperasi untuk mencatat pembelian, penjualan, pengeluaran kas, dan
penerimaan kas. Berikut penjelasan jurnal khusus dan format jurnal khusus
dan umum yang digunakan. Adapun jurnal jurnal yang ada sebagai
berikut:

xiv
 Jurnal pembelian
Transaksi pembelian barang dagangan secara kredit yang
dilakukan oleh koperasi dari anggotanya , dicatat dalam Jurnal
Khusus Pembelian . Jurnal khusus ini hanya digunakan untuk
mencatat transaksi pembelian barang dagangan saja . Pembelian
berbagai barang selain barang dagangan , seperti pembelian
perlengkapan kantor , pembelian peralatan kantor , dan pembelian
tetap lainnya , tidak dicatat dalam jurnal khusus pembelian .
Transaksi pembelian barang dagangan secara kredit dicatat dengan
memasukkan nilai transaksi pembelian pada kolom Persediaan dan
mencatat nilai yang sama di kolom Utang .

NAMA KOPERASI

JURNAL PEMBELIAN

PERIODE ...

Tanggal Keterangan Re Debit Kredit


f
Persediaan Utang Lain-lain

 Jurnal Penjualan
Ketika mencatat transaksi penjualan nilai transaksi
penjualan dicatat dari nilai penjualan langsung dimasukkan ke
kolom HPP dan kolom persediaan . Jurnal penjualan khusus hanya

xv
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan
secara kredit saja . Penjualan Aktiva Tetap Perusahaan , seperti
penjualan kendaraan , penjualan bangunart , dan penjualan tanah ,
tidak dicatat dalam jurnal khusus penjualan.

NAMA KOPERASI

JURNAL PENJUALAN

PERIODE ...

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Piutan HPP Penjuala Persediaan


g n

 Jurnal Pengeluaran Kas


Transaksi pengeluaran kas yang dilakukan koperasi
ditampung dalam Jurnal Khusus Pengeluaran Kas. Jurnal khusus
ini mencatat semua transaksi pengeluaran kas yang dilakukan
koperasi. Ketika koperasi membayar utang usaha , maka pada
kolom Utang Usaha dicatat sebesar nilai pembayaran yang
dilakukan . Pada saat yang sama, di kolom Kas dicatat sebesar nilai
sama. Ketika koperasi melakukan pembelian barang dagangan
secara tunai, pada kolom Persediaan dicatat sebesar nilai pembelian

xvi
barang dagangan tersebut dan secara bersamaan di kolom Kas
dicatat nilai yang sama.

Pembayaran berbagai beban operasi seperti pembayaran


NAMA KOPERASI

JURNAL PENGELUARAN KAS

PERIODE ...

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Utan Persediaan Beban Lain- Pendapata Kas


g Operasi lain n lain-lain

beban listrik, gaji, dan ongkos angkut dicatat pada kolom Beban
Operasi. Pada saat yang sama, di kolom Kas jumlah yang sama itu
jyga dicatat. Pembagian dan pembayaran dana anggota dicatat pada
kolom Lain – lain dengan memberikan keterangan sebagai Dana
Anggota. Pada saat yang sama, di kolom Kas dicatat sebesar
jumlah
yang sama .

 Jurnal Penerimaan Kas

xvii
Kas masuk yang diterima koperasi dari berbagai sumbernya
dicatat dalam Jurnal Khusus Penerimaan Kas . Setiap kali koperasi
menerima uang dari berbagai sumber , hal itu langsung dicatat
pada kolom Kas sebesar nilai uang yang diterima . Pada saat yang
bersamaan di sisi kredit , sumber penerimaan kas tersebut dicatat
sebesar nilai transaksinya . Jika penerimaan kas berasal dari
pembayaran piutang pelanggan , maka dicatat pada kolom Piutang
sebesar nilai transaksi . Jika penerimaan kas berasal dari
penyetoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota , maka
dicatat pada kolom Lain - lain , dengan memberikan keterangan
sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib anggota . Jika
penerimaan kas koperasi berasal dari penjualan tunai kepada
pelanggan , maka dicatat pada kolom Penjualan sebesar nilai
transaksinya . Akan tetapi ,pada waktu yang bersamaan harga
pokok barang yang terjual

NAMA KOPERASI

JURNAL PENERIMAAN KAS

PERIODE ...

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

Kas HPP Penjualan Piutang Persediaan Lain-lain

Buku besar dilakukan setiap bulan atau beberapa waktu sekali.


Buku besar ini merupakan tabel ringakasan dari transaksi koperasi. Dalam
pengisian atau posting buku besar ini bersumber dari jurnal yang telah
dibuat sebelumnya yaitu jurnal umun dan jurnal khusus.
Persediaan No
Akun
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
xviii Debit Kredit
4. Necara Saldo Sementara
Neraca saldo sementara berisikan saldo nominal yang berasal dari
saldo akhir akun buku besar. Neraca saldo ini biasanya dibuat pada akhir
periode, sehingga neraca saldo dibuat sebagai referensi dalam menyusun
laporan keuangan. Bentuk dari neraca saldo sebagai berikut:
Neraca
Nama Akun
Debit Kredit
Kas Rp 83.300.000
Piutang Non Anggota Rp 36.400.000
Perlengkapan Kantor Rp 10.200.000
Persediaan Rp 33.800.000
Peralatan Kantor Rp 55.500.000
Akumulasi Peralatan Kantor Rp 8.000.000
Kendaraan Rp 120.000.000
Akumulasi penyusutan Kendaraan Rp 24.000.000
Bangunan Rp 80.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp 16.000.000
Tanah Rp 40.000.000
Utang Usaha Rp 23.500.000
Utang Kepada Anggota Rp 32.000.000
Utang Bank Rp 90.000.000
Simpanan Pokok Rp 110.000.000
Simpanan Wajib Rp 54.000.000
Simpanan Sukarela Rp 35.000.000
Sisa Hasil Usaha Rp 54.000.000
SHU Bagian Anggota - -
Penjualan Rp 119.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 94.000.000
Beban Gaji Pengurus Rp 6.100.000
Beban Listrik, Air, Telpon Rp 4.400.000
Beban Angkut Penjualan Rp 1.800.000
Beban Penyusutan Peralatan
Beban Penyusutan Kendaraan
Beban Penyusutan Bangunan
Beban Penyusutan Perlengkapan Kantor
Rp 565.500.000 Rp 565.500.000
Total

5. Jurnal Penyesuaian
Setelah membuat neraca saldo sementara biasanya ada transaksi-
transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode. Dengan
begitu perlu adanya penyesuaian dari transaksi untuk melihat perubahan
saldo yang sebenarnya pada akhir periode.

6. Neraca Lajur

xix
Neraca lajur merupakan lembaran kertas kerja yang memiliki
kolom-kolom yang digunakan untuk membantu pengabungan pekerjaan
diakhir periode akuntansi. Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat bantu
dalam mempermudah penyusunan laporan keuangan. Dalam neraca lajur
terdapat 2 jenis yaitu neraca lajur dengan 10 kolom dan 12 kolom. Berikut
bentuk dari neraca lajur 10 kolom yang umum digunakan.
KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA
NERACA LAJUR
PER 31 MEI 2020

Neraca Penyesuaian Setelah Penyesuaian Hasil Usaha Neraca


Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp 83.300.000 Rp 83.300.000 Rp 83.300.000
Piutang Non Anggota Rp 36.400.000 Rp 36.400.000 Rp 36.400.000
Perlengkapan Kantor Rp 10.200.000 Rp 2.400.000 Rp 7.800.000 Rp 7.800.000
Persediaan Rp 33.800.000 Rp 33.800.000 Rp 33.800.000
Peralatan Kantor Rp 55.500.000 Rp 55.500.000 Rp 55.500.000
Akumulasi Peralatan Kantor Rp 8.000.000 Rp 1.200.000 Rp 9.200.000 Rp 9.200.000
Kendaraan Rp 120.000.000 Rp 120.000.000 Rp - Rp 120.000.000
Akumulasi penyusutan Kendaraan Rp 24.000.000 Rp 2.500.000 Rp 26.500.000 Rp 26.500.000
Bangunan Rp 80.000.000 Rp 80.000.000 Rp - Rp 80.000.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp 16.000.000 Rp 2.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000
Tanah Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 Rp - Rp 40.000.000
Utang Usaha Rp 23.500.000 Rp 23.500.000 Rp 23.500.000
Utang Kepada Anggota Rp 32.000.000 Rp 32.000.000 Rp 32.000.000
Utang Bank Rp 90.000.000 Rp 90.000.000 Rp 90.000.000
Simpanan Pokok Rp 110.000.000 Rp 110.000.000 Rp110.000.000
Simpanan Wajib Rp 54.000.000 Rp 54.000.000 Rp 54.000.000
Simpanan Sukarela Rp 35.000.000 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000
Sisa Hasil Usaha Rp 54.000.000 Rp 54.000.000 Rp 58.600.000
SHU Bagian Anggota - - - - - - - - - -
Penjualan Rp 119.000.000 Rp 119.000.000 Rp 119.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 94.000.000 Rp 94.000.000 Rp 94.000.000
Beban Gaji Pengurus Rp 6.100.000 Rp 6.100.000 Rp 6.100.000
Beban Listrik, Air, Telpon Rp 4.400.000 Rp 4.400.000 Rp 4.400.000
Beban Angkut Penjualan Rp 1.800.000 Rp 1.800.000 Rp 1.800.000
Beban Penyusutan Peralatan Rp 1.200.000 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Beban Penyusutan Kendaraan Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Beban Penyusutan Bangunan Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Beban Penyusutan Perlengkapan Kantor Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000
Rp 565.500.000 Rp 565.500.000 Rp 8.100.000 Rp 8.100.000 Rp 571.200.000 Rp 571.200.000 Rp 114.400.000 Rp 119.000.000 Rp 456.800.000 Rp456.800.000
Total Rp 4.600.000

7. Laporan Keuangan

2.7 Laporan Keuangan Koperasi Pemasaran


Laporan keuangan koperasi merupakan informasi mengenai keuangan
sebuah koperasi yang digunakan untuk melihat bagaimana kinerja koperasi dalam
suatu periode tertentu. Dengan adanya laporan keuangan ini dijadikan
pertanggungjawaban para pengurus dan pengawas dalam mengelolah koperasi
yang harus disampaikan kepada anggota. Penyusunan laporan keuangan koperasi
yang sesuai dengan SAK ETAP terdiri dari 5 laporan yaitu:

1. Laporan Posisi Keuangan

xx
Laporan posisi keuangan koperasi adalah laporan yang
memberikan informasi mengenai posisi keuangan mengenai kondisi asset,
kewajiban, dan ekuitas koperasi dalam suatu periode. Berikut format
penyajiannya:

KOPERASI XXX
NERACA
Per 31 Desember 202X

Aset Lancar Liabilitas Lancar


Kas Utang usaha
Piutang usaha Simpanan sukarela
Persediaan barang dagangan Utang bunga
Total Aset Lancar SHU bagian anggota
Total Liabilitas Lancar
Aset Tetap
Tanah Liabilitas Jangka Panjang
Bangunan Utang bank
Kendaraan Total Liabilitas Jangka Panjang
Akumulasi Penyusutan:
Akm. penyusutan bangunan Ekuitas
Akm. Penyusutan kendaraan Simpanan pokok
Total Aset Tetap Simpanan wajib
SHU-periode berjalan
Total Ekuitas

2. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha


Sisa hasil usaha menurut Undang-undang No.25 tahun 1992, SHU
koperasi adalah pendapatan koperasi selama satu periode dikurangi dengan
biaya, penyusutan,pajak, dan kewajiaban lainnya pada tahun yang
bersangkutan. SHU merupakan hasil selisih dari penerimaan total dan
biaya total dalam satu periode.

xxi
KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA
LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA
PERIODE 31 MEI 2010
-Partisipasi Bruto Anggota
Partisipasi Bruto Anggota xxx
Harga Pokok Penjualan xxx -
Partisipasi Neto Anggota xxx

-Pendapatan dari Nonanggota


Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx -
SHU Kotor dari Non Anggota xxx

Sisa Hasil Usaha Kotor xxx


-Beban Operasional
Gaji Pengurus xxx
Beban Listrik, Air, Telpon xxx
Beban Angkut Penjualan xxx
Beban Penyusutan Peralatan Kantor xxx
Beban Penyusutan Kendaraan xxx
Beban Penyusutan Bangunan xxx
Beban Penyusutan Perlengkapan Kantor xxx
Total Beban xxx
Sisa Hasil Usaha xxx
SHU Periode Berjalan xxx
xxx

3. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas menunjukkan peningkatan dan penurunan
ekuitas koperasi selama periode yang bersangkutan. Dalam laporan ini
juga berisikan informasi tentang hal-hal yang menyebabkan penurunan
modal.

KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PERIODE 31 MEI 2010
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
SHU-Periode Berjalan

Total Ekuitas Koperasi

xxii
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat penerimaan dan
pengeluaran yang terjadi. Laporan arus kas disajikan informasi berupa
pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, pembayaran utang.
Dalam laporan arus kas terdapat 3 bagian aktivitas yaitu aktivitas operasi
yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih
kas aktivitas operasi. Melaporkan pendanaan selama satu periode dari
aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi melaporkan penerimaan dan
pengeluaran kas dalam memperoleh dan pelepasan sumber daya ekonomi.

xxiii
KOPERASI XXX
LAPORAN ARUS KAS
Periode 31 Desember 202X

Keterangan Jumlah
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Kas
Penerimaan dari anggota
Penerimaan dari non Anggota
Pengeluaran Kas
Pemberian Pelayanan Anggota
Pembayaran Barang dan Jasa
Pembayaran Beban Operasional
Pembayaran Beban Pajak
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan Kas
Penjualan Investasi Jangka Panjang
Penjualan Aset Tetap
Pengeluaran Kas
Pembelian Investasi Jangka Panjang
Pembelian Aset Tetap
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Kas
Simpanan Pokok dan Wajib
Pinjaman Bank/Lembaga Keuangan Lain
Pengeluaran Kas
Pengembalian Simpanan Pokok dan Wajib
Dana SHU
Pengembalian Bank/Lembaga Keuangan lain
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Total Arus Kas

Saldo Kas Awal Periode


Saldo Kas Akhir Periode
Perubahan Kas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan
yang disajikan dalam laporan keuangan. Informasi ini memuat pelaporan
pos pos yang tidak terdapat dalam laporan keuangan atau tidak memenuhi
keriteria dalam pengakuan laporan keuangan.

xxiv
KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PERIODE 31 MEI 2010

1. Gambaran Umum
Koperasi makmur sejahtera adalah koperasi pemasaran yang berlokasi disuatu wilayah di sekitaran Surabaya. Anggota
koperasi ini adalah para perajin kulit binatang yang mengolah dan memproduksi menjadi tas kulit, dompet kulit, koper
kulit dan lain sebagainya. Koperasi ini didirikan pada tanggal 1 April 2010 dihadapan Notaris Bima, S.H notaris di
Surabaya. Besarnya badan usaha tidak ditentukan sewaktu-waktu ternyata juga pada bagian masing-masing laporan
badan usaha dalam modal koperasi.

2. Kebijakan Akuntansi
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan yang disusun menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbiltas Publik (SAK
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dengan menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang
penyajian yang digunakan dlam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah
c. Aset Tetap
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya juga, aset tersebut dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset teap disusutkan
menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa.
d. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan disajikan sebesar jumlah tangihan
e. Pengakuan pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan dikeluarkan dan atau melakukan pengiriman kepada pelanggan. Beban diakui
saat terjadi.

3. Kas
Kas terdiri dari kas ditangan pada periode 31 Mei 2010sebesar Rp.83.300.000. Kas di tangan digunakan untuk memenuhi
biaya operasional sehari-hari
4. Piutang Usaha
piutang usaha Koperasi Makmur Sejahtera berjumlah Rp.36.400.000 yang berasal dari penjualan kredit kepada pelanggan
5. Asset Tetap
Nilai aset yang diakui pada periode Mei 2010 terdiri dari peralatan kantor, kendaraan, bangunan dan tanah dengan
jumlah sebesar Rp.295.500.000 yang dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp.53.700.000. Penyusutan
dihitungan berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus tanpa nilai sisa
6.Utang
Utang Koperasi berasal dari utang bank sebesar Rp.90.000.000
7. Pendapatan dan Beban
Pendapatan yang diterima Koperasi Makmur Sejahtera berasal dari penjualan produk kepada pelanggan sebesar
Rp.119.000.000. Dan beban diperoleh dari beban listrik,air, telepon, beban penyusutan, beban gaji pengurus, beban
angkut sebesar Rp 20.400.000
8. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha periode berjalan sebesar Rp.58.600.000

BAB III

PENUTUP

xxv
3.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan
aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena berhasil atau
tidak berhasilnya perusahaan dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya
perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Semakin besar jumlah produksi
yang terjual semakin besar harapan memperoleh keuntungan yang menjadi tujuan
utama perusahaan.

Jadi pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam suatu masyarakat,


khususnya bagi perusahaan yang bersangkutan. Pemasaran diartikan sebagai suatu
proses usaha untuk memudahkan barang dan jasa dari lokasi produsen sampai ke
konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrik (produsen)
dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembeli (konsumen). Aktivitas
dalam koperasi pemasaran dibagi menjadi 6 macam yaitu : pembelian, penjualan,
pengangkutan, pengemasan, penyimpanan, dan promosi (iklan). Jurnal yang
terdapat dalam koperasi pemasaran ini menggunakan jurnal khusus penjualan,
jurnal khusus penerimaan kas, jurnal khusus pembelian, jurnal khusus
pengeluaran kas, dan jurnal umum.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

xxvi

Anda mungkin juga menyukai