Dosen Pengampu:
Hadli Lidya Rikayana, SE., M.Si
Kelompok 5:
Jamelia 190462201063
Siska Dewi 2004010003
Annisa Wulandari 2004010024
Syarifah Amanyrda Salsabila 2004010049
Jesy Budiarti 2004010080
Sheptya Maseno 2004010056
Indra Mulrianto 2004010094
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, karunia, taufik, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Usaha
Kecil Menengah dengan dosen pengampu Ibu Hadli Lidya Rikayana, S.E., M.Si.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca terkait “Akuntansi Koperasi Pemasaran”.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat di ambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah ini.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
2.1 Defenisi Koperasi Pemasaran...................................................................................3
2.2 Tujuan Koperasi Pemasaran.....................................................................................4
2.3 Aktivitas Koperasi Pemasaran..................................................................................4
2.4 Standar Laporan Keuangan Koperasi........................................................................9
2.5 Tujuan Laporan Keuangan Koperasi.........................................................................9
2.6 Siklus Akuntansi Koperasi.......................................................................................11
2.7 Laporan Keuangan Koperasi Pemasaran................................................................17
BAB III...............................................................................................................................22
PENUTUP..........................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................22
3.2 Saran......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini
adalah sebagai berikut:
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Koperasi pemasaran atau bisa disebut koperasi penjualan. Indentitas
anggota sebagai pemilik dan penjual atau pemasar. Koperasi pemasaran
mempunyai fungsi menampung produk maupun jasa yang dihasilkan anggota dan
kemudian memasarkannya kepada konsumen anggota berkedudukan sebagai
pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
vii
Aktivitas koperasi pemasaran hampir sama dengan koperasi konsumen yaitu:
Anggota Masyarakat
Koperasi
viii
membutuhkan Karena menjual produk secara bersama-sama, pihak penjual
(koperasi) akan memiliki posisi Tawar yang lebih baik dibanding jika sendirian.
Pembelian produk koperasi dan kemudian menjualnya . Atas transaksi pembelian
produk , koperasi harus mengeluarkan kas koperasi . Sedangkan dari transaksi
penjualan produk , koperasi akan menerima kas dari pihak pembeli . Itu berarti
aktivitas utama koperasi pemasaran sangat mirip dengan koperasi konsumen.
Perbedaannya adalah kepada siapa transaksi pembelian dilakukan dan kepada
siapa transaksi penjualan dilakukan . Pada koperasi konsumen, pembelian
dilakukan dari produsen atau supplier produk dan kemudian menjualnya kepada
anggota koperasi dan umum .
ix
Koperasi pemasaran akan selalu menjual produknya kepada pihak yang
bukan anggota koperasi , sehingga untuk aktivitas penjualan produk koperasi ,
yang digunakan hanyalah akun penjualan . Transaksi penjualan produk koperasi
kepada masyarakat yang dilakukan pada tanggal 20 perpetual, maka ketika
mencatat transaksi penjualan produknya nilai transaksi penjualan dicatat dan 24
Mei 2010 dicatat dalam Jurnal Khusus Penjualan. Karena koperasi menggunakan
metode pada kolom Piutang dan kolom Penjualan. Pada saat yang sama, harga
pokok penjualan (HPP) dari nilai penjualan tersebut langsung dimasukkan ke
kolom HPP dan kolom Persediaan .
x
Transaksi pembelian barang dagangan secara kredit yang dilakukan oleh
koperasi darı anggotanya , dicatat dalam Jurnal Khusus Pembelian . Jurnal khusus
ini hanya digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan saja .
Pembelian berbagai barang selain barang dagangan, seperti pembelian
perlengkapan kantor , pembelian peralatan kantor, dan pembelian aktiva tetap
lainnya , tidak dicatat dalam jurnal khusus pembelian . Transaksi pembelian
barang dagangan secara kredit dicatat dengan memasukkan nilai transaksi
pembelian pada kolom Persediaan dan mencatat nilai yang sama di kolom Utang.
Pembagian dan pembayaran dana anggota dicatat pada kolom Lain – lain
dengan memberikan keterangan sebagai Dana Anggota. Pada saat yang sama, di
kolom Kas dicatat sebesar jumlah yang sama. Ada berbagai transaksi dan
penyesuaian yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus yang ada. Seperti
transaksi pembelian perlengkapan kantor secara kredit, pembebanan penyusutan
aktiva tetap, pembebanan gaji karyawan yang belum dibayar pada bulan tertentu,
dan pembebanan pemakaian perlengkapan kantor untuk suatu bulan tertentu, tidak
dapat dicatat dengan menggunakan jurnal khusus yang dimiliki koperasi.
Transaksi dan penyesuaian semacam itu dicatat dengan menggunakan jurnal
umum biasa.
xi
2.4 Standar Laporan Keuangan Koperasi
Standar Laporan keuangan koperasi mengacu pada pedoman umum
akuntansi koperasi sektor rill NOMOR 12/Per/M.KUKM/IX/2015, menyatakan
bahwa Koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik,
dipersyaratkan laporan keuangannya mengacu kepada Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP).
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
adalah kemudahan untuk dipahami oleh pengguna;
2. Relevan
Informasi keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk
proses pengambilan keputusan dan membantu dalam melakukan
evaluasi;
3. Materialitas
Informasi yang disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-
pos yang jumlahnya material disajikan tersendiri dalam laporan
keuangan. Sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat digabungkan
sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.Informasi dianggap
material jika kelalaian untuk mencantumkan (omission) atau kesalahan
dalam mencatat (misstatement) mempengaruhi keputusan yang diambil.
xii
4. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material
dan biasa (jika dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu
keputusan atau kebijakan untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu.
5. Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsurkehati-hatian pada saat
melakukan pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian,
sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan
kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah. Penggunaan
pertimbangan sehat tidak memperkenankan pembentukan asset atau
penghasilan lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang
lebih tinggi.
6. Kelengkapan Agar dapat diandalkan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan,
karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi jika ditinjau
dari segi relevansi.
7. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar
periodeuntuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan
keuangan antar koperasi atau koperasi dengan badan usaha lain,
untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan secara relative.
8. Tepat Waktu
Informasi dalam laporan keuangan harus dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi para penggunanya. Tepat waktu meliputi
xiii
penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu
pengambilan keputusan
1. Tahapan Identifikasi
2. Jurnal
xiv
Jurnal pembelian
Transaksi pembelian barang dagangan secara kredit yang
dilakukan oleh koperasi dari anggotanya , dicatat dalam Jurnal
Khusus Pembelian . Jurnal khusus ini hanya digunakan untuk
mencatat transaksi pembelian barang dagangan saja . Pembelian
berbagai barang selain barang dagangan , seperti pembelian
perlengkapan kantor , pembelian peralatan kantor , dan pembelian
tetap lainnya , tidak dicatat dalam jurnal khusus pembelian .
Transaksi pembelian barang dagangan secara kredit dicatat dengan
memasukkan nilai transaksi pembelian pada kolom Persediaan dan
mencatat nilai yang sama di kolom Utang .
NAMA KOPERASI
JURNAL PEMBELIAN
PERIODE ...
Jurnal Penjualan
Ketika mencatat transaksi penjualan nilai transaksi
penjualan dicatat dari nilai penjualan langsung dimasukkan ke
kolom HPP dan kolom persediaan . Jurnal penjualan khusus hanya
xv
digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan
secara kredit saja . Penjualan Aktiva Tetap Perusahaan , seperti
penjualan kendaraan , penjualan bangunart , dan penjualan tanah ,
tidak dicatat dalam jurnal khusus penjualan.
NAMA KOPERASI
JURNAL PENJUALAN
PERIODE ...
xvi
barang dagangan tersebut dan secara bersamaan di kolom Kas
dicatat nilai yang sama.
PERIODE ...
beban listrik, gaji, dan ongkos angkut dicatat pada kolom Beban
Operasi. Pada saat yang sama, di kolom Kas jumlah yang sama itu
jyga dicatat. Pembagian dan pembayaran dana anggota dicatat pada
kolom Lain – lain dengan memberikan keterangan sebagai Dana
Anggota. Pada saat yang sama, di kolom Kas dicatat sebesar
jumlah
yang sama .
xvii
Kas masuk yang diterima koperasi dari berbagai sumbernya
dicatat dalam Jurnal Khusus Penerimaan Kas . Setiap kali koperasi
menerima uang dari berbagai sumber , hal itu langsung dicatat
pada kolom Kas sebesar nilai uang yang diterima . Pada saat yang
bersamaan di sisi kredit , sumber penerimaan kas tersebut dicatat
sebesar nilai transaksinya . Jika penerimaan kas berasal dari
pembayaran piutang pelanggan , maka dicatat pada kolom Piutang
sebesar nilai transaksi . Jika penerimaan kas berasal dari
penyetoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota , maka
dicatat pada kolom Lain - lain , dengan memberikan keterangan
sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib anggota . Jika
penerimaan kas koperasi berasal dari penjualan tunai kepada
pelanggan , maka dicatat pada kolom Penjualan sebesar nilai
transaksinya . Akan tetapi ,pada waktu yang bersamaan harga
pokok barang yang terjual
NAMA KOPERASI
PERIODE ...
5. Jurnal Penyesuaian
Setelah membuat neraca saldo sementara biasanya ada transaksi-
transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode. Dengan
begitu perlu adanya penyesuaian dari transaksi untuk melihat perubahan
saldo yang sebenarnya pada akhir periode.
6. Neraca Lajur
xix
Neraca lajur merupakan lembaran kertas kerja yang memiliki
kolom-kolom yang digunakan untuk membantu pengabungan pekerjaan
diakhir periode akuntansi. Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat bantu
dalam mempermudah penyusunan laporan keuangan. Dalam neraca lajur
terdapat 2 jenis yaitu neraca lajur dengan 10 kolom dan 12 kolom. Berikut
bentuk dari neraca lajur 10 kolom yang umum digunakan.
KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA
NERACA LAJUR
PER 31 MEI 2020
7. Laporan Keuangan
xx
Laporan posisi keuangan koperasi adalah laporan yang
memberikan informasi mengenai posisi keuangan mengenai kondisi asset,
kewajiban, dan ekuitas koperasi dalam suatu periode. Berikut format
penyajiannya:
KOPERASI XXX
NERACA
Per 31 Desember 202X
xxi
KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA
LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA
PERIODE 31 MEI 2010
-Partisipasi Bruto Anggota
Partisipasi Bruto Anggota xxx
Harga Pokok Penjualan xxx -
Partisipasi Neto Anggota xxx
xxii
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat penerimaan dan
pengeluaran yang terjadi. Laporan arus kas disajikan informasi berupa
pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, pembayaran utang.
Dalam laporan arus kas terdapat 3 bagian aktivitas yaitu aktivitas operasi
yang melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih
kas aktivitas operasi. Melaporkan pendanaan selama satu periode dari
aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi melaporkan penerimaan dan
pengeluaran kas dalam memperoleh dan pelepasan sumber daya ekonomi.
xxiii
KOPERASI XXX
LAPORAN ARUS KAS
Periode 31 Desember 202X
Keterangan Jumlah
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Kas
Penerimaan dari anggota
Penerimaan dari non Anggota
Pengeluaran Kas
Pemberian Pelayanan Anggota
Pembayaran Barang dan Jasa
Pembayaran Beban Operasional
Pembayaran Beban Pajak
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Penerimaan Kas
Penjualan Investasi Jangka Panjang
Penjualan Aset Tetap
Pengeluaran Kas
Pembelian Investasi Jangka Panjang
Pembelian Aset Tetap
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan Kas
Simpanan Pokok dan Wajib
Pinjaman Bank/Lembaga Keuangan Lain
Pengeluaran Kas
Pengembalian Simpanan Pokok dan Wajib
Dana SHU
Pengembalian Bank/Lembaga Keuangan lain
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Total Arus Kas
xxiv
KOPERASI MAKMUR SEJAHTERA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PERIODE 31 MEI 2010
1. Gambaran Umum
Koperasi makmur sejahtera adalah koperasi pemasaran yang berlokasi disuatu wilayah di sekitaran Surabaya. Anggota
koperasi ini adalah para perajin kulit binatang yang mengolah dan memproduksi menjadi tas kulit, dompet kulit, koper
kulit dan lain sebagainya. Koperasi ini didirikan pada tanggal 1 April 2010 dihadapan Notaris Bima, S.H notaris di
Surabaya. Besarnya badan usaha tidak ditentukan sewaktu-waktu ternyata juga pada bagian masing-masing laporan
badan usaha dalam modal koperasi.
2. Kebijakan Akuntansi
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan yang disusun menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbiltas Publik (SAK
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dengan menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang
penyajian yang digunakan dlam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah
c. Aset Tetap
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya juga, aset tersebut dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset teap disusutkan
menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa.
d. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan disajikan sebesar jumlah tangihan
e. Pengakuan pendapatan dan Beban
Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan dikeluarkan dan atau melakukan pengiriman kepada pelanggan. Beban diakui
saat terjadi.
3. Kas
Kas terdiri dari kas ditangan pada periode 31 Mei 2010sebesar Rp.83.300.000. Kas di tangan digunakan untuk memenuhi
biaya operasional sehari-hari
4. Piutang Usaha
piutang usaha Koperasi Makmur Sejahtera berjumlah Rp.36.400.000 yang berasal dari penjualan kredit kepada pelanggan
5. Asset Tetap
Nilai aset yang diakui pada periode Mei 2010 terdiri dari peralatan kantor, kendaraan, bangunan dan tanah dengan
jumlah sebesar Rp.295.500.000 yang dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp.53.700.000. Penyusutan
dihitungan berdasarkan masa manfaat dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus tanpa nilai sisa
6.Utang
Utang Koperasi berasal dari utang bank sebesar Rp.90.000.000
7. Pendapatan dan Beban
Pendapatan yang diterima Koperasi Makmur Sejahtera berasal dari penjualan produk kepada pelanggan sebesar
Rp.119.000.000. Dan beban diperoleh dari beban listrik,air, telepon, beban penyusutan, beban gaji pengurus, beban
angkut sebesar Rp 20.400.000
8. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha periode berjalan sebesar Rp.58.600.000
BAB III
PENUTUP
xxv
3.1 Kesimpulan
Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan
aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena berhasil atau
tidak berhasilnya perusahaan dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya
perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Semakin besar jumlah produksi
yang terjual semakin besar harapan memperoleh keuntungan yang menjadi tujuan
utama perusahaan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
xxvi