No. Absen : 32
Tugas :
1. Temukan aspek "Astagatra" di tempat kerja Saudara dalam menunjang Aksi
Perubahan yang akan dilakukan?
2. Jelaskan keterkaitan antara Bela Negara dengan Rencana Aksi yang akan
Saudara lakukan.
Jawaban
Selain dari Trigatra, masih ada Pancagatra atau Aspek Sosial yang tetap harus
dikelola dengan baik, aspek-aspek dalam pancagatra antara lain :
a. Ideologi
Ideologi dengan unsur dominan, seperti kemantapan penghayatan dan
pengamalan Pancasila dan parameternya
1. Penghayatan agama dan kepercayaan menurut dasar kemanusiaan yang adil
dan beradab secara rukun dan saling menghormati antar- agama.
2. Sikap tenggang rasa dan berani membela kebenaran dan keadilan.
3. Kesadaran berbangsa dan bernegara, serta rela berkorban demi kepentingan
persatuan, kesatuan serta mengutamakan keselamatan Negara dari pada
kepentingan pribadi atau golongan.
4. Demokrasi yang berkesatuan dan persatuan serta mengutamakan
kepentingan nusa dan bangsa dengan tetap menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia.
Bersikap adil, tidak boros, sederhana, bekerja keras, dan menghargai hasil
kerja orang lain
b. Politik;
Unsur yang dominan dari aspek politik ini antara lain:
1. Kebijaksanaan pemerintah sesuai dengan keinginan dan tuntutan rakyat.
2. Sistem pemerintahan.
3. Politik luar negeri atau kualitas diplomasi dan parameternya:
3.1 Sistem manajemen nasional.
3.2 Sistem kehidupan politik.
3.3 Penegakan hukum, ABRI.
3.4 Kualitas aparatur negara.
c. Ekonomi;
Unsur yang dominan dalam aspek eekonomi ini adalah:
1. Kekuatan pertumbuhan ekonomi nasional;
2. Pemerataan pendapatan;
3. Stabilitas dan parameternya:
3.1 Tenaga dan lapangan kerja;
3.2 Modal;
3.3 IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi);
3.4 Manajemen.
3.5 Pertanian atau pangan.;
3.6 Perindustrian;
3.7 Prasarana dan sarana komunikasi, transportasi;
3.8 Perdagangan;
3.9 Moneter;
3.10 Neraca Pembayaran
d. Sosial Budaya;
Unsur yang dominan dalam aspek ini antara lain:
1. Kematangan watak atau identitas nasional bangsa;
2. Moral, kebudayaan nasional, bangsa, dan parameternya :
2.1 Kehidupan beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
2.2 Penghayatan dan pengamalan Pancasila di segenap bidang
kehidupan bangsa, jiwa, semangat dan nilai Pancasila berdasarkan
tradisi dan pewarisan sejarah;
2.3 Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, kepribadian Indonesia,
rasa harga diri dan kebanggaan nasional, kemampuan akulturatif
terhadap budaya asing secara positif;
2.4 Disiplin nasional dan tanggung jawab serta kesetiakawanan social;
2.5 Kesejahteraan sosial, kependudukan dan pembauran nasional;
2.6 Kesehatan, keluarga berencana, perumahan dan pemukiman;
2.7 Ilmu pengetahuan, teknologi, penelitian dan produktivitas nasional;
2.8 Generasi muda dan peranan wanita dalam pembangunan.
e. Pertahanan Keamanan.
1. Kualitas dan kuantitas Angkatan Bersenjata;
2. Kesiagaan penyelenggaraan Hankamrata dan parameternya:
2.1 Kesadaran bela negara;
2.2 Kepemimpinan;
2.3 Sistem Pertahanan dan Kemanan Rakyat Semesta;
2.4 Pembinaan Pertahanan dan Kemananan Negara;
2.5 Industri dan prasarana.
dari penjelasan dan penjabaran aspek Astagatra yang diuraikan di atas, beberapa
aspek yang terdapat pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam menunjang rencana aksi perubahan yang
akan dilakukan antara lain :
1. Aspek Geografi
Letak antar UPT.KPH Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara yang berada di
kabupaten/kota yang sangat jauh serta keadaan geografi yang tidak rata tentu
sangat dibutuhkan waktu yang yang lama dan biaya yang cukup mahal, tetapi
dengan rencana aksi Perubahan yang akan dilakukan yaitu pemanfata Digital
dengan Sistem Aplikasi Online dengan mudah, cepat dan akurat untuk
mendokumentasikan data-data Arsip untuk memudahkan pencarian disimpan pada
Couldn/one drive (awan) apabila sewaktu-waktu dibutuhkan mudah
menemukannya.
2. Aspek Demografi
Pengawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas dilingkungan Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara Sebagian bertugas di UPT.KPH Wilayah I s/d XVI yang
tersebar di Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Sumatera Utara.
3. Aspek ideologi
Aspek ideologi merupakan syarat utama sebagai PNS, dimana setiap PNS wajib
mempunyai ideologi Pancasila, dalam rencana aksi perubahan yang akan
dilakukan pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sekretariat Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara dengan pemanfatan Digital dengan Sistem Aplikasi Online
dengan mudah, cepat dan akurat dengan tetap berpedoman kepada Pancasila
termasuk Agama dan Kepercayaan.
4. Aspek Politik
Rencana Aksi Perubahan Sistem Aplikasi Online dengan mudah, cepat dan akurat
merupakan fasilitas pendukung untuk sistem pemerintahan yang akuntable, dan
transparan serta responsive untuk peningkatan kualitas Pegawaia Negeri Sipil
sebagai pengelola Arsip pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
5. Aspek Ekonomi
Dalam rencana aksi perubahan yang akan dilaksanakan menganut asas efektif dan
efisien sehingga memenuhi aspek ekonomi dalam astagatra serta mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Apek Sosial Budaya
Rencana Aksi Perubahan yang akan dilaksanakan mengandung aspek sosial
budaya antara lain Disiplin Nasional, Ilmu pengetahuan, teknologi, penelitian dan
produktivitas nasional. Sistem Aplikasi Online dengan mudah, cepat dan akurat
merupakan perpaduan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian dan
produktivitas nasional khususnya PNS dilingkungan Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara.
7. Aspek Pertahanan Keamanan
Untuk menciptakan dan memilih Pengelola Arsip yang dibutuhkan dimasa depan
dalam pengelolaan Arsip yang akurat, cepat, mudah. Aplikasi sistem online
merupakan rencana aksi perubahan diperlukan pelatihan pendidikan yang terkait
dengan Aplikasi Couldn/one drive (awan) ini adalah salah satu tool yang
diharapkan mampu untuk menyimpan rekam data arsip dilingkungan Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
II. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, Bela Negara merupakan sebuah tekad,
sikap, dan perilaku serta tindakan Warga Negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai
Ancaman.
1. Perlunya Bela Negara
Bela negara perlu diperkuat mengingat adanya perubahan spektrum ancaman
terhadap negara menjadi sangat multi dimensi dan saling terkait. Perubahan
spektrum ancaman menjadi ancaman nyata antara lain tindak terorisme,
berkembangnya paham komunisme, liberalisme, narkoba, pencemaran, dan
hoax serta adanya potensi ancaman militer, konflik sosial, dan LGBT. Potensi
ancaman militer dapat berasal dari luar negeri seperti agresi militer, pelanggaran
wilayah oleh negara lain, mata-mata (spionase), sabotase, dan aksi teror dari
jaringan internasional. Ancaman militer dari dalam negeri meliputi
pemberontakan bersenjata, konflik horizontal, aksi teror, sabotase, aksi
kekerasan berbau SARA, dan gerakan separatis. Ancaman non militer meliputi
ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM.
2. Konsepsi Bela Negara
Konsepsi pertama bela negara adalah cinta tanah air yaitu suatu perasaan yang
timbul dari hati dan jiwa seseorang sehingga menimbulkan rasa peduli, bangga,
setia kepada tanah airnya yang ditujukan dengan sikap dan perilaku yang
tercermin dalam diri warga negara untuk membela dan mengabdi kepada tanah
airnya serta melindungi dari berbagai Ancaman Gangguan Hambatan
Tantangan (AGHT) dari luar. Ciri cinta tanah air antara lain rela berkorban demi
bangsa dan negara, berkontribusi dalam pembangunan nasional, serta
mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Perwujudan cinta tanah air dengan menghargai dan menghormati jasa-jasa
pahlawan, mempertahankan kedaulatan kemerdekaan, dan menjalankan
pekerjaan sebaik-baiknya sesuai profesi.
3. Penerapan Kepemimpinan dan Bela Negara
Adanya kompetisi dan konflik kepentingan dalam sebuah organisasi adalah hal
yang wajar, namun pengendalian yang baik terhadap kompetisi dan konflik
kepentingan merupakan wujud meningkatkan etos kerja guna menghasilkan
kinerja yang maksimal. Dalam konsep manajemen perubahan organisasi,
implementasi nilai dasar bela negara diharapkan tercipta dengan selalu tanggap
terhadap perubahan lingkungan, mendiagnosa berbagai permasalahan, serta
dapat mengelola perubahan.
Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pelaksanaan tugas terutama
pelayanan publik, harus didasarkan pada Pancasila, UUD NRI 1945, Wawasan
Nusantara, nilai-nilai dasar Bela Negara, serta wawasan kebangsaan. Dengan
sikap dan pandangan dimaksud, maka berkumpulnya banyak latar belakang
ekonomi, suku, dan agama, namun persatuan dan kesatuan serta semangat
untuk membela Negara dapat terjaga dengan baik.
Dalam mencapai tujuan negara, sebagai PNS akan terus ikut mewujudkan tujuan
negara ketiga dan keempat terutama dalam lingkungan kerja sekitar baik rekan
kerja, atasan maupun bawahan. Ikut berpartisipasi aktif mewujudkan tujuan
negara dengan melaksanakan tugas sesuai profesi, diharapkan tujuan negara
dapat terwujud. Untuk menjaga kualitas kesiapan dan kesiagaan untuk
mendeteksi dan mengantisipasi segala bentuk pontensi Ancaman Gangguan
Hambatan Tantangan (AGHT), diperlukan kewaspadaan yang dimulai dari
kewaspadaan diri pribadi, yang dikembangkan menjadi waspada keluarga, dan
waspada lingkungan kerja. Bentuk kewaspadaan dimulai dari pengawasan
terhadap diri pribadi terhadap potensi Ancaman Gangguan Hambatan Tantangan
(AGHT) yang dapat timbul dari interaksi sosial. Pengawasan terhadap diri
pribadi, yang dikembangkan pengawasan dan kepedulian terhadap lingkungan
keluarga, kerja, dan lingkungan yang lebih luas diharapkan waspada nasional
akan tercapai dan keamanan nasional dapat terjaga.
ASN diharapkan memiliki sikap bela negara dan cinta tanah air sesuai konsepsi
bela negara. Perwujudan bela negara adalah melalui pelaksanaan tugas
sebaik-baiknya sesuai profesi PNS. Partisipasi aktif terhadap perubahan
lingkungan strategis, mendiagnosa berbagai permasalahan, serta mengelola
perubahan merupakan hal yang harus dilakukan. Dalam pelaksanaan tugas tetap
menghormati kearifan lokal sebagai bentuk wawasan nusantara. Hal yang lebih
utama adalah nilai-nilai Pancasila tetap menjadi pedoman bekerja dan falsafah
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi nilai-nilai
Pancasila, bela Negara, dan cinta tanah air tidak hanya dalam pelaksanaan
tugas namun sebagai pejabat pengawas harus memberikan contoh dan
memantau perkembangan bawahan dan rekan kerja sekitar terhadap penerapan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan wawasan kebangsaan.