Geostrategi adalah suatu strategi alam memanfaatkan kondisi geografis dalam menetukan
kebijakan, tujuan, dan sarana mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Indonesia
menjadi ajang persaingan kepentingan perebutan negara-negara besar.
Tujuan geostrategi/ketahanan nasional yaitu:
1. Menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti tegaknya hukum dan ketertiban,
terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan
keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
2. Menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap
identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara Indonesia dalam aspek:
● Ketahanan pada aspek ideologi.
● Ketahanan pada aspek politik
● Ketahanan pada aspek ekonomi
● Ketahanan pada aspek sosial budaya
● Ketahanan pada spek pertahanan keamanan
Sifat Geostrategis/Ketahanan Nasional
Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
1. Manunggal
2. Mawas ke dalam
3. Kewajiban
4. Berubah menurut waktu
5. Tidak membedakan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan
6. Percaya pada diri sendiri
7. Tidak tergantung pada pihak lain
Konsepsi Dasar Geostrategi/Ketahanan Nasional
Konsepsi adalah teori model yang merupakan pedoman dalam menciptakan ketahanan
nasional melalui pembangunan seluruh aspek yang dimaksud. Hal ini meliputi aspek tritaga (tiga
negara) dan aspek pancagatra (lima negara) yang keduanya dikenal dengan astagatra (delapan
negara).
Model Astagatra
Model astagatra merupakan model yang berisi delapan gatra yang terdiri atas tigatra (Geografi, SDA,
Demografi) dan pancagatra (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya serta pertahanan dan
Keamanan). Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interdepensi atau saling
ketergantungan.
Model Morgenthau
Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional secara mikro dilihat dari luar
sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai kekuatan. Model ini menganggap
pentingnya perjuangan untuk mendapatkan Power Position (posisi yang kuat) dalam satu kawasan.
Model Alfred Thayer Maham
Model ini menanggap bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila bangsa
tersebut memenuhi unsur-unsur yaitu geografi, bentuk dan wujud bumi, luas wilayah, jumlah
penduduk, watak nasional atau bangsa dan sifat pemerintah. Maham juga berpendapat bahwa ada
4 faktor yang membentuk kekuatan laut suatu negara yaitu:
1. Situasi geografi khususnya mengenai morfologi topografinya yang dikaitkan dengan akses ke
laut dan penyebaran penduduk.
2. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampuan industri serta kemandirian dalam
penyediaan pangan.
3. Konfigurasi wilayah negara yang akan mempengaruhi karakter rakyat dan orientasinya.
4. Jumlah penduduk.
Model Cline
Cline melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersiapkan oleh negara lain. Baginya
hubungan antar negara pada hakikatnya sangat dipengaruhi oleh persepsi atas sistem
penangkalan dari negara lainnya.
Komponen Strategi Astagatra
Komponen ini adalah komponen strategi yang terdiri atas delapan gatra (aspek). Delapan
gatra ini dapat diklasifikasikan dalam dua bagian yang meliputi:
Untuk mengatasi kesenjangan (gap) antara potensi SDA dengan penduduk maka di upayakan :
4. Menyusun pola pengelolaan SDA.
5. Mengembangkan IPTEK
6. Membina kesadaran nasional serasi
7. Mengadakan pembentukan modal yang cukup
8. Mengadakan program pembangunan.
9. Menciptakan daya beli konsumen yang cukup.
c. Keadaan dan kemampuan penduduk
Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat
status kewarganegaraan yang dianut oleh orang tersebut.
Masalah yang dihadapi dalam kependudukan meliputi :
1. Jumlah penduduk
2. Komposisi penduduk adalah susunan penduduk menurut usia, jenis kelamin, agama, suku
bangsa, dan pendidikan.
3. Distribusi penduduk
2. Pancagatra
Komponen pancagatra merupakan komponen yang meliputi 5 aspek ketahanan nasional dalam
kehidupan nasional intangible. Komponen pancagatra meliputi:
a. Ketahanan di bidang ideologi merupakan ketahanan nasional yang berintikan pemahaman
dan pengalaman nilai ideologi pancasila yang dapat menjadi landasan sikap dan perilaku.
b. Ketahanan nasional di bidang politik merupakan ketahanan nasional yang berintikan
kehidupan politik yang damai, tertib, adil, jujur, dan demokratis, serta tercipta stabilitas politik.
c. Ketahanan nasional di bidang ekonomi merupakan ketahan nasional yang berintikan
tersedianya pangan, sandang, lapangan kerja, perumahan, menurunnya harga kemiskinan
sehingga dapat mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG),
baik yang datang dari luar negeri maupun dari dalam yang membahayakan kelangsungan
kehidupan ekonomi bangsa.
d. Ketahanan nasional di bidang sosial dan budaya. Ketahanan nasional yang brintikan
tersedianya pendidikan murah dan berkualitas, hormat-menghormati, sopan santun, beretika,
dan bangga menjadi anak Indonesia
e. Ketahanan nasional di bidang hankam. Ketahanan nasional yang berintikan adanya rasa
aman, damai, tidak bersengketa dengan bangsa dan negara lain, percaya pada kemampuan
sendiri
Hubungan Komponen Strategi Antargatra
1. Komponen Strategi Trigata
a. Gatrageografi dan sumber kekayaan alam. Hubungan gatrageografi dan SDA dapat menjadi
sumber/tempat bagi tubuh dan berkembangnya potensi sumber kekayaan alam yang dapat
memberi nilai tambah bagi kesejahteraan keseluruhan rakyat Indonesia. Asas pengelolaan dan
pengembangannya yaitu:
1. Kemanfaaatan
2. Kelestarian lingkungan hidup
3. Kesinambungan
4. Pemerataan
5. Keadilan
6. Pasal 33 UUD 1945
b. Gatrageografi dan penduduk. Hubungannya ialah gatrageografi dapat menjadi sumber atau tempat
bagi penduduk untuk memperoleh niai tambah dalam meningkatnya taraf hidup, pendapat per
kapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi keejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
c. Gatra kekayaan alam bagi alam dan penduduk. Hubungannya dengan gatra kekayaan alam dapat
menjadi sumber bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah dalam meningkatkannya taraf hidup
per kapita, dan lingkungan hidup yang sehat bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
2. Hubungan Antarkomponen dalam Pancasila
Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial,komponen ini meliputi:
a. Gatra ideologi. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, berfungsi mengarahkan
perjuangan bangsa mencapai cita-cita dan tujuan nasional.
b. Gatra politik. Politik dalam arti kebijakan merupakan suatu proses alokasi sistem nilai dan
norma kehidupan bernegara yang di yakini benar oleh suatu bangsa yang dilakukan oleh
institusi yang berwenang
c. Gatra Ekonomi. Proses kehidupan ekonomi mempunyai pengaruh yang positif dalam
meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan antara pengadaan, permintaan dan
distribusi barang dan jasa.
d. Gatra Sosial Budaya. Pada kenyataan nilai budaya hanya dapat berkembang dalam situasi
aman dan damai. Kemegahan nilai sosial budaya biasanya mencerminkan tingkat
kesejahteraan bangsa, baik fisik maupun kejiwanegaraan.
e. Gatra hankam. Kondisi hankam yang baik, stabilitas nasional yang aman dan damai
merupakan prasyarat bangsa untuk dapat membina dan mengembangkan aspek-aspek
kehidupan bangsa (IPLEKSOSBUD)
Implementasi Ketahanan Nasional
1. Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik
Keberhasilan dari implementasi ketahanan nasional juga ditentukan oleh beberapa faktor
yaitu:
f. Kepercayaan diri akan kompetisi, kemampuan, dan kekuatan sendiri yang di sadari sikap
jujur dan disiplin.
g. Kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
h. Menjaga keseimbangan diri antara tuntutan hak dan menjalankan kewajiban.
i. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman.
j. Meningkatkan etos kerja, pengabdian, disiplin, dalam rangka meningkatkan kesadaran
akan cinta tanah air.
TERIMA KASIH