(PRAKERIND)
DI
BENGKEL AREA 17
“ SISTEM DEFERENTIAL ”
DISUSUN OLEH :
NISN : 0040794861
Kelas : XI TMO
ii
YAYASAN PONDOK PESANTREN SYAICHONA CHOLIL
SMK KUTIM CEMERLANG
SUKA RAHMAT TELUK PANDAN KUTAI TIMUR
NSS : 30.2.16.10.01.008
Head Office : Pondok Pesantren Syaichona Cholil Jln. Poros KM 5 Bontang-Sengata Suka Rahmat
- Teluk Pandan - Kutai Timur - Kalimantan Timur kode Pos: 75611 0852 4843 3676
Email:smkkutim@gmail.com
Oleh :
PENGUJI 1 :
PENGUJI 2 :
PENGUJI 3 :
PENGUJI 4 :
Mengetahui :
KepalaSekolah
iii
Rasidi, S.Kom
Disusun Oleh :
AHMAD WAHYUDI
NISN: 0040794867
Disahkan oleh:
Mengetahui :
Kepala SMK Kutim Cemerlang
iv
Rasidi, S.Kom
NISN : 0040794867
DISETUJUI / DISAHKAN:
Kepala Kejuruan
v
Muhayat Muchlis, S.T.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerind)
dengan baik dan lancar. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu rangkaian
kegiatan Praktek Kerja Industri di Bengkel Area 17, juga sebagai persyaratan untuk
uji kompetensi. Laporan ini di susun berdasarkan pengamatan langsung,
pengumpulan data di lapangan juga hasil pengumpulan informasi dari pembimbing
lapangan.
Dalam penyusunan laporan ini telah banyak pihak eksternal dan internal yang
senantiasa membantu serta memberikan semangatnya kepada penulis agar selalu
optimis, sehingga laporan ini dapat tersusun. walaupun penulis mengakui bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berterima kasih pada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini khususnya :
vi
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
senantiasa selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga
kami dapat melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai pada
akhirnya. Kami mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan dasar itu penulis mohon kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca.
Ahmad Wahyudi
vii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LAPORAN...........................................iii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.............................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN BENGKEL...............................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. BATASAN MASALAH...............................................................................2
D. TUJUAN.......................................................................................................2
E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN.................................................2
BAB II SEJARAH..................................................................................................6
A. SEJARAH.....................................................................................................6
B. VISI & MISI BENGKEL..............................................................................6
C. STRUKTUR DAN DENAH BENGKEL.....................................................7
BAB III LANDASAN TEORI...............................................................................6
A. FUNGSI GARDAN ( DIFFERENTIAL )....................................................6
B. KOMPONENUTAMA GARDAN...............................................................8
C. KONSTRUKSI GARDAN TIPE KONVENSIONAL...............................10
D. FUNGSI RODA GIGI GARDAN..............................................................13
E. PRINSIP DASAR UNIT RODA GIGI GARDEN.....................................14
F. CARA KERJA GARDAN..........................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH...............................................................18
A. ANALISA GANGGUAN...........................................................................18
viii
B. PEMBONGKARAN GARDAN.................................................................19
C. PENYETELAN/PERBAIKAN GARDAN.................................................25
D. PEMELIHARAAN GARDAN (DIFFERENTIAL)...................................26
E. PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN DIFFRENTIAL (GRDAN)....27
BAB V PENUTUP................................................................................................33
A. KESIMPULAN...........................................................................................33
B. SARAN-SARAN........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................36
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4. 12 Hubungan pinion penggerak dengan roda gigi pinion...................27
Gambar 4. 13 Mengganti luncuran luar bantalan depan dan belakang.................28
Gambar 4. 14 Melepas bantalan samping dari bak gardan...................................28
Gambar 4. 15 Melepas roda gigi ring...................................................................29
Gambar 4. 16 Membongkar bak gardan................................................................29
Gambar 4. 17 Merakit bak gardan........................................................................30
Gambar 4. 18 Memasang cincin dorong dan roda roda gigi samping dalam bak
gardan.....................................................................................................................30
Gambar 4. 19 Memasang bantalan samping baru.................................................31
xi
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Berikut penulisan masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penulisan
laporan ini,antara lain:
1. Bagaimana cara mengetahui komponen gardan yang rusak/cacat?
1
2. Bagaimana cara menyetel gardan?
C. BATASAN MASALAH
Adapun hal-hal yang akan dilakukan pada penulisan laporan praktek kerja ind
ustri ini dibatasi pada masalah yang akan di bahas,yaitu:
a. Membahas tentang komponen gardan
b. Membahas tentang cara penyetelan gardan
D. TUJUAN
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai berikut
1 Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
2 Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional
dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan
teknik.
3 Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kutim
Cemerlang.
4 Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
2
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penulisan Laporan
E. Sistematika Penulisan Laporan
3
BAB II
SEJARAH BENGKEL.
A. SEJARAH
Bengkel ini Menerima berbagai macam jasa Pennyervisan Mulai dari servis
tune up,electric,over houl, ganti bearing, ganti kampas,ganti oli,dan masih banyak
lagi
Bengkel ini juga memiliki cabang atau komunitas mereka terletak di berbagai
lokasi mulai dari kota bontang hingga Sanggata.bengkel ini juga menyediakan
beberapa pilihan komponen apabila ada yang ingin mengganti part mobilnya
bahkan dibengkel ini memiliki berbagai macam pilihan oli mesin yang
berkualitas.
Bengkel ini buka setiap dua minggu sekali. Bengkel buka mulai pukul 08:00
sampai dengan jam 17:00WITA tergantung apabila masih ada pekerjaan yang
harus di kerjakan. Bengkel area 17 dipimpin oleh satu kepala mekanik dengan dua
orang karyawan.
6
Memberikan layanan mobil sehat yang cepat dan berkualitas.
Memberikan solusi tepat & cepat mulai dari saat pelanggan ingin
Memperbaiki mobil, proses menunggu s/d mobil selesai diperbaiki
Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis Bengkel.
Membangun hubungan saling menguntungkan dengan mitra bisnis.
Menciptakan interaksi kerja yg saling mendukung & lingkungan kerja yg
kondusif.
C. STRUKTUR DAN DENAH BENGKEL
7
Gambar 2. 1 Struktur dan Denah
8
BAB III
LANDASAN TEORI
6
Keterangan:
7
B. KOMPONENUTAMA GARDAN
Komponenutamagardanadalah:
1. Dua buah roda gigi samping (side gear) yang masing-masing pada
ujung bagian dalam poros belakang. Roda gigi samping berbentuk
bevel gear.
8
3. Sebuahrodagigi pinion (drive pinion gear) berfungsi sebagai roda gigi
ring.
9
C. KONSTRUKSI GARDAN TIPE KONVENSIONAL
1. Dua buah roda gigi samping (side gear) yang masing-masing pada
ujung bagian dalam poros belakang. Roda gigi samping berbentuk
bevel gear.
2. Dua buah roda gigi differential pinion (differential pinion gear) yang di
pasang berkaitan dengan roda gigi samping.
3. Sebuah roda gigi differential pinion di pasang dan di kunci pada bak
differential dengan pin pengunci. Poros tersebut memungkinkan roda
gigi differential pinion berputar bebas.
4. Sebuah bak differential (differential case) berfungsi sebagai tempat
duduk roda gigi differential pinion.
5. Sebuah roda gigi ring (ring gear) di pasang pada bak gardan dengan
menggunakan baut pengikat dan pelat penjamin.
10
Sebuah roda gigi pinion (drive pinion gear) berfungsi sebagai roda
gigi ring. Roda gigi ring pinion pemutar di potong oleh pembawa
differential (differential carrier) dengan menggunakan dua buah bantalan.
Roda gigi ring mempunyai jumlah gigi lebih banyak dari roda gigi pinion
sehingga dapat menurunkan jumlah putaran atau besar momen yang di
hasilkan oleh perkaitan roda gigi pinion pemutar dan roda gigi ring. Pada
umumnya untuk kendaraan komersial/penumpang besar perbandingan
roda gigi differential antara 2.1 sampai 4.1. ini artinya jumlah roda gigi
ring dua sampai empat kali, maka roda gigi ring hanya berputar satu kali.
Dengan kata lain momen yang di hasilkan oleh differential tersebut di
perbesar antara dua sampai empat kali.
Adapun konstruksi bevel gear pada gardan ada tiga macam yaitu:
a) Gigi bevel
Perkaitanantara drive pinion dengan ring gear terjadi garis pusat
pinion berimpit dengan garis pusat ring gear. Konstruksi bevel gear ini
mempunyai bentuk gigi yang lurus, sehingga perkaitan antara kedua gigi
terdapa tcelah.
Oleh sebab itu putaran yang di hasilkan menjadi tidak halus oleh
karenanya type gigi bevel jarang di gunakan pada kendaraan.
11
b) Gigi bevel spiral
Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear, garis pusat pinion
berimpit dengan garis pusat ring gear tanpa ada celah antara kedua gigi,
hal tersebut di mungkinkan karena konstruksi bevel gear ini berbentuk
spiral, sehingga bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil-kecil dan
momen di pindahkan dengan lambat.
Type gigi bevel spiral di pasang pada kendaraan penggerak roda
depan tetapi konstruksi bevel gear ini sangat mahal karena pembuatannya
memerlukan pekerjaan yang harus teliti.
12
3) pemakaianya lebih praktis
4) propeller shaft di perendah tanpa mengurangi jarak minimum
ketanah.
13
bagian luar sehingga tidak terjadi slip. Aksi ini di lakukan oleh gigi
differential yang terdiri dari gigi samping (side gear) dan roda gigi pinion
(pinion gear).
14
bergerak, sementara tahanan yang mendapat beban yang lebih kecil akan
bergerak. Prinsip ini di gunakan pada perencanaan roda-roda gigi gardan.
15
Gambar 3. 12 Cara kerja gardan saat berjalan lurus
Keterangan:
1. Ring gear
2. Drive pinion
3. Side gear
4. differential pinion
b. cara kerja gardan saat berbelok
Berdasarkan roda kendaraan belok kanan, jarak tempuh roda kiri
lebih panjang di bandingkan dengan jarak tempuh roda kanan, bila di
bandingkan pada saat kendaraan berjalan lurus.
Pada saat ini side gear bagian kanan terhadap, setiap pinion
differential berputar melalui shaftnya masing-masing dan juga bergerak
mengelilingi exle belakang, akibatnya putaran side gear kiri bertambah
cepat.
Sebaliknya pada saat kendaraan berbelok kiri jarak tempuh roda
kanan lebih jauh dengan jarak tempuh roda kiri bila di bandingkan pada
saat kendaraan berjalan lurus.
16
Pada saat belok kiri, side gear kiriter tahan, tiap pinion differential
berputar melalui shaftnya masing-masing serta bergerak mengelilingi axle
belakang,akibatnya putaran side gear kanan bertambah cepat.
17
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
A. ANALISA GANGGUAN
Pemeriksaan di lakukan untuk mencegah kerusakan atau untuk memastikan
penyebab kerusakan. Pemeriksaan pencegahan di laksanakan secara berkala dan
rutin untuk memastikan penyebab, biasanya terdapat gejala awal, sehingga harus
betul-betul cermat dan perlu analisa khusus dan perlu pemeriksaan komponen
dengan urutan yang tepat dan benar.
Gangguan pada differential biasanya di tandai dengan terdengarnya suara
pada bagian belakang kendaraan, akan tetapi harus di perhatikan bahwa dalam
menganalisa terkadang suara-suara yang lain sering mengganggu dalam
menentukan analisa yang tepat. Tetapi bila sering mendengar suara yang timbul di
akibatkan oleh differential maka hal tersebut akan mempercepat dalam
menentukan penyebab suara yang timbul pada differential.suara yang timbul
akibat kerusakan differential dapat terdengar jelas di saat kendaraan berjalan
dengan kondisi kaca tertutup semua. Suara gangguan pada differential dapat di
bedakan dalam beberapa macam gerakan antara lain yaitu:
a. Bunyi pada saat kendaraan berjalan lurus.
b. Bunyi pada saat kendaraan berbelok.
c. Bunyi pada saat kendaraan akselerasi ataupun di akselerasikan.
Penyebab semua itu biasanya terjadi akibat komponen-komponen yang telah
mengalami kerusakan yaitu : ring gear, drive pinion, side gear, pinion gear dan
pinion shaft gear.
1. Ring gear
Ring gear terletak pada differential case, sedangkan ring gear sendiri
di putar oleh drive pinion. Daya pemindah yang baik adalah bila di gerakkan
dari drive pinion dapat di pindahkan ke differential case oleh ring gear tanpa
ada halangan apa-apa dan juga tidak timbul suara. Apabila ring gear
mengalami kerusakan, giginya patah atau romutnya besar maka akan timbul
suara pada ring gear di saat daya mulai di pindahkan.
18
Ronout gear akan menyebabkan terjadinya gesekan yang tidak
normal pada perkaitan gigi antara ring gear dengan drive pinion. Gesekan
yang tidak normal akan mengakibatkan keausan dan akan menyebabkan
jarak ke besaran antara ring gear dengan drive pinion (back lash) menjadi
besar dan akan menimbulkan suara di saat kendaraan berjalan. Kerusakan
ring gear karena run out besar atau gigi rusak lebih terasa saat kendaraan
baru mulai berjalan atau kendaraan baru melakukan akselerasi atau
deakselerasi dan disaat kendaraan berjalan lurus.
2. Drive pinion
Drive pinion berfungsi untuk meneruskan gaya dari propeller shaft ke
ring gear.Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear akan menghasilkan
perbandingan gigi dari differential dan akan mempengaruhi besar kecilnya
permukaan gesekan dimana permukaan gesek tersebut dan akan
mempengaruhi besar kecilnya permukaan gesek, dimana permukaan gesek
tersebut menentukan besar kecilnya luas bidang yang menjadi bidang kerja.
Apabila perkaitan tidak baik atau telah keausan pada gigi drive pinion
maka ketika kendaraan sedang berjalan akan menimbulkan suara pada
differential dan suara tersebut akan lebih terasa di saat kendaraan berjalan
pada jalan yang lurus. Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear dengan
drive pinion harus di setel dengan tepat.
B. PEMBONGKARAN GARDAN
19
Gambar 4. 1 Komponen-komponen gardan (differential)
Catatan: bila timbul suara pada gardan, lakukan pemeriksaan awal
tersebut, sebelum pembongkaran untuk menentukan penyebab suara, bila
gardan mengalami kerusakan yang parah, bongkar dan perbaiki seperlunya
a. Periksa koelengan roda gigi ring. Koelengan maksimal 0,07 mm
(0,0028 in). Bila koelengan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah
roda gigi ring.
20
Gambar 4. 3 Periksa backlash roda gigi ring
c. Periksa perkaitan gigi, antara roda gigi ring dan pinion penggerak.
d. Periksa backlash roda gigi samping. Ukur backlash roda gigi samping
sambil menahan salah satu roda gigi pinion terhadap bak differential.
Backlash standart yaitu 0,05-0,20 mm (0,0020-0,0079 in). Bila backlash
di luar nilai spesifikasi,pasanglah cincin dorong yang cepat.
e. Ukur beban mula pinion penggerak, menggunakan kunci momen, ukur
beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda gigi ring.
Beban mula 8-11 kg cm (6.9-9.5 in-1.6,0,8-1.1 nm)
21
Gambar 4. 4 Mengukur beban pinion penggerak
22
Gambar 4. 6 Menggunakan SST untuk melepas flens penyambung
23
Gambar 4. 8 Melepas bantalan dan speser
i. Lepas gardan dan roda gigi ring
1. Buatlah tanda pada tutup bantalan dan differential carrier.
2. Lepas dua pengunci mur penyetel
3. Lepas tutup bantalan dan penyetalan
24
Gambar 4. 10 Gantungan tabel pada komponen
25
C. PENYETELAN/PERBAIKAN GARDAN.
a) Penyetelan ring gear dengan drive pinion menggunakan feeler gauge.
1. Gerakkan drive pinion ke depan ke arah pusat ring gear
2. Ukurlah ring gear depan drive pinion menggunakan feeler gauge.
3. Bila drive pinion (back lash) terlalu rapat atau renggang maka kurangi
atau tambahkan shimpas drive pinion untuk memperkecil gerakan drive
pinion ke depan atau ke belakang.
b) Penyetelan ring gear dengan drive pinion menurut hubungan tapak gigi
1. Oleskan cat warna pada gigi-gigi ring gear.
2. Gerakkan ring gear sehingga drive pinion bersentuhan dengan ring
gear.
3. Periksa hubungan gigi dari tapak gigi yang terlihat padaring gear.
4. Hubungan yang baik bila tapak gigi terletak di tengah-tengah bidang
ring gear.
5. Tapak gigi yang tidak dapat di setel dengan mengatur kedudukan ring
gear dan drive pinion.
1. Geserkan drive pinion ke arah pusat ring gear dengan memasang sebuah
shim d belakang drive pinion.
26
2. Setel kembali drive pinion (back lash) gigi.
d) Jika tapak gigi terdapat di sepanjang alas tetapi tipis maka akan
menyebabkan gigi cepat aus dan bunyi.
1. Putar drive pinion keluar dari pusat ring gear dengan menggunakan
shim yang lebih tipis di belakang drive pinion
2. Setelah kembali drive pinion (back lash)
27
mengeras dapat merusak komponen differential karena
bersinggungan permukaan gigi.
2. Klasifikasi kekentalan
Minyak pelumas gardan diklasifikasikan khusus untuk kekentalan dan
kemampuan dalam menahan beban. Adapun angka kekentalan minyak
pelumas gardan adalah SAE 90.
28
2. Menggunakan SST pasang luncuran luar yang baru SST depan :
09608-35014(09608-060020,09608-06110 in)
SST belakang : 09608-35014(09608-060020,09608-06120 in)
29
d. Lepas roda gigi ring.
1. Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci
2. Buatlah tanda pada roda gigi ring dan bak gardan
3. Menggunakan palu plastik atau tembaga,pukul roda gigi ring
untuk melepaskan dari gardan.
30
1. Rakit bak gardan
a) Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci
b) Buatlah tanda pada roda gigi ring dan bak gardan
c) Menggunakan palu plastik atau tembaga, pukul roda gigi ring untuk
melepaskan dari gardan.
Gambar 4. 18 Memasang cincin dorong dan roda roda gigi samping dalam
bak gardan
31
3. Periksa backlash roda gigi samping. Ukur backlash roda gigi samping
dengan menahan salah satu gigi pinion terhadap bak gardan. Backlash
standart 0,05-0,20 mm, backlash di luar spesifikasi,pasang cincin dorong
ketebalan yang berbedah.
4. Pasang pen
1) Menggunakan palu dan drip,pasang pen masuk pada bak gardan
lubang poros pinion.
2) Takik lubang pada bak differential
32
d) Kemudian segera pasangkan roda gigi ring pada bak gardan.
e) Tempatkan tanda pada roda gigi ring dan bak differential.
Perhatian: jangan memanaskan roda gigi pengikat ring melampaui
100drajat celcius.
f) Oleskan oli roda gigi pada baut pengikat roda gigi ring
g) Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Kencangkan baut dengan
merata,sedikit demi sedikit.momen 985 kg cm (97 nm).
h) Menggunakan palu dan drip, takik plat pengunci.
Catatan: pilihlah salah satu kuku plat,rata dengan permukaan datar
dari kepala baut bagi kuku yang bertepatan dengan tonjolan
kepala baut,takiklah sebagaian saja, hanya pada sisi
pengencangan.
i) Periksa koelengan roda gigi ring
Koelengan maksimum 0,07 mm (0,0023 in). Pasang bak
differential carrier dan kencangkan mur penyetel ke arah di mana
gerak bebas bantalan tidak ada.
33
BAB V
PENUTUP
Alhamdulillah robbilallamin dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat
kukarangan sehingga penulis mengharap masukan yang bersifat membangun dan
juga menjadi pelajaran dan perbandingan bagi orang lain.
Saya mohon maaf jika seandainya dalam laporan ini terdapat kata-kata
yang kurang tepat karena kemampuan penulis masih sangat terbatas. Akhirnya
untuk mengakhiri laporan ini terdapat menarik kesimpulan serta saran yang dapat
berguna bagi penulis semua pihak.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada Bab III maka pada laporan ini akan
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Dalam konstruksi suatu differential yang merupakan faktor terpenting
adalah antara drive pinion dengan ring gear, yang dimana perkaitan
tersebut di namakan bevel gear.
Cara kerja gardan (differential) menurut fungsinya di bagi 4 bagian,
yaitu:
1) Differential pada saat mengurangi kecepatan
Dalam hal ini drive putaran poros propeller direduksi oleh ring gear
yang jumlah jumlah giginya lebih banyak dari drive pinion, sehingga
putaran poros-poros roda belakang kecepatannya menjadi kecil.
2) Differential pada saat berjalan lurus
Dalam hal ini drive pinion hanya berfungsi sebagai penghubung side
gear kiri, sehingga kedua side gear berputar dalam satu unit dengan
putaran drive pinion,yang menyebabkan kedua poros roda berputar
pada kecepatan yang sama.
33
3) Differential pada saat berbelok
Pada saat kendaraan berbelok kondisi pada salah satu side gear tertahan,
dan drive pinion berputar melalui shaftnya masing-masing serta bergerak
melalui shaft belakang, hal tersebut mengakibatkan putaran pada salah
satu side gear bertambah cepat.pada saat kendaraan berbelok, maka ban
yang berada pada bagian dalam, putarannya lebih lambat dari ban yang
berada diluar.
4) Differential pada saat roda di putar dengan arah berlawanan
Untuk memutar kedua roda belakang dengan arah yang
berlawanan,terlebih dahulu kedua buah roda beserta differential harus
dalam posisi bebas, yaitu dengan cara di angkat atau di dongkrak lebih
duluh.
Bila roda kanan di putar kedepan,maka side gear kanan berputar searah
putaran roda kanan, sedangkan pada saat yang sama roda kiri di putar ke
belakang maka side gear sebelah kiri berputar searah putaran roda bagian
kiri.
Dalam menganalisa gangguan pada differential, sura yang timbul
dapat terdengar jelas pada saat kendaraan berjalan dengan kaca
terutup. Suara differential dapat di bedakan 3 bagian yaitu:
a. Bunyi pada saat berbelok
b. Bunyi pada saat kendaraan berjalan lurus
c. Bunyi pada saat kendaraan akselerasi atau diakselerasikan.
Penyebab sering terjadinya gangguan pada differential
disebabkan oleh komponen-komponen differential yang telah
mengalami kerusakan, di antaranya yaitu: ring gear, drive pinion,
side gear dan pinion shaft gear.
B. SARAN-SARAN
Adapun saran-saran penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Jika differential mengalami kerusakan segera lakukan pemeriksaa
2. Gunakan oli yang sesuai kekentalannya pada differential
3. Gunakanlah minyak pelumas gardan dengan angka kekentalan yaitu SAE
90
34
4. Berhati-hatilah dalam bekerja
5. Alat pelindung diri (APD) harus di taati
6. Menciptakan budaya selamat di lingkungan kerja maupun masyarakat
7. Menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.
35
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1994). TrainingManualDriveTrainGroup,jakarta:penerbitPT.Toyota-
AstraMotor.
Anonim (tt).step2MateriPelajaranChassisGroup,PenerbitPT.Toyota-AstraMotor.
Anonim(2004).NStepstep2ChasisTrainingMaterialsText,Jakarta:Penerbit
PT NISSAN
Anonim(2003).TrainingTextbook
Technician’sB2,jakarta:PenerbitPTHINOMOTORSALESINDONESIA.
35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
36