Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini kita berada pada masa new normal setelah dikejutkan oleh
mewabahnya suatu penyakit yaitu corona virus 19 (covid 19) hampir seluruh negara ,
tidak terkecuali indonesia,hingga ke pelosok daerah termasuk kita provinsi Aceh.
Mewabahnya virus ini menjadi penyebab utama tertundanya seluruh
aktivitas/kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang terutama dunia pendidikan.
Dalam hal ini pemerintah mengambil kebijakan memindahkan proses belajar
mengajar di sekolah menjadi di rumah, sehingga semua pihak kebingungan dan
kekacauan dalam menyikapinya, terutama siswanya yang kewalahan dalam belajar
karena di pengaruhi oleh keterbatasan sarana yang dimiliki oleh sekolah.
Hal yang serupa yang terjadi pada siswa, tidak semua orang tua mampu
memberikan fasilitas teknologi apalagi siswa di sekolah kami kebanyakan mata
pencaharian orang tuanya nelayan dan petani sehingga terhambatnya pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran lebih lagi yang jaringan internetnya yang tidak stabil.
Di sisi lain orang tua juga kewalahan saat menemani proses belajar di rumah
terlebih jumlah anggota keluarga yang banyak mulai dari SD sampai dengan SMA,
hingga proses belajar di rumah terlaksana seadanya, hingga kebanyakan siswa
mengalami perubahan mental. Dari sinilah pustakawan menyikapi masalah , untuk
membangkitkan mental kembali belajar disekolah dengan berekspresi di panggung
bersama dengan kawan-kawannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis menentukan rumusan goodpractice
ini bagai mana cara atau trik pustakawan dalam mewujudkan pembelajaran di rumah
dengan keterbatasan teknologi dan sinyal internet yang tidak stabil serta bagi siswa
yang keterbatasan sarana teknologi.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Muara Batu melakukan kerjasama dengan guru
yang dilakukan sebuah inovasi sederhana yaitu EXPRESSION ON STAGE, sebagai
upaya untuk memulihkan kondisi pembelajaran yang selama ini dilakukan di rumah.
Inovasi ini dilakukan agar tidak terjadinya kehilangan kesempatan belajar secara
efektif atau kemunduran penguasaan kompetensi peserta didik(Learning Loss) yang
disebabkan oleh kondisi pandemic covid 19.

C. Tujuan
Penulisan goodpractice ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik
EXPRESSION ON STAGE beserta langkah yang dilakukan untuk mengembalikan
gairah siswa dalam menyambut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ( PTMT )

D. Manfaat
Hasil goodpractice ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat berikut
1. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan minat baca dan dapat memulihkan mental siswa dari
learning loss untuk menyambut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
2. Bagi Pustakawan
Dapat berinovasi dalam memulihkan kondisi pendidikan yang Selama ini
terkendala dengan pandemi Covid 19
3. Bagi Sekolah
Membantu memperbaiki pelayanan perpustakaan dan mutu pendidikan selama
dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Teori
1. Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan,dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah
bimbingan orang lain tetapi juga memungkinkan secara otodidak (Wikipedia)
2. Literasi
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seprangkat kemampuan
dan ketrampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, mwnghitung, dan
memcahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang di perlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga literasi tidak bisa di lepaskan dari kemampuan
berbahasa(Wikipedia)
3. Inovasi
Inovasi adalah reka baru atau inovasi dapat diartiakan sebagai proses,dan/atau
hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk, proses,dan/atau
sistemyang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara
signifikan(Wikipedia)
4. Expression
Expression adalah ungkapan bahasa inggris merupakan hal yang sering terjadi
dalam percakapan sehari-hari. Baik saat kita sedang berada di bank, rumah sakit,
di kantor maupun meminta pendapat, meminta maaf dan dalam kondisi
lainnya(http://www.apasih.web.id)
5. Stage
Stage adalah panggung, Anna Masrianti, Erlangga, 2010
6. Mental
Mental adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang buakn
bersifat badan atau tenaga (KBBI,733,Departemen Pendidikan Nasional, Balai
pustaka,2001)
BAB III
METODE

Perpustakaan SMA Negeri 1 Muara batu memiliki visi menjadikan sebagai media
pembelajaran dan penyedia informasi serta memberikan pelayanan kepada pemustaka. Visi
pelayanan ini untuk meningkatkan pelayanan terlebih pada saat pandemi covid 19 yang
pembelajarannya di lakukan dirumah bagi siswa. Pada saat belajar di rumah pihak
perpustakaan berupaya melakukan sebuah inovasi sederhana untuk mewujudkan
pembelajaran yang berkesinambungan yang dapat mempengaruhi mental belajar .

Dalam melakukan teknik sederhana ini terdapat beberapa langkah yang di deskripsikan
untuk terlaksananya inovasi ini antara lain :

1. Menyusun rencana untuk kegiatan perpustakaan selama daring dengan melibatkan


guru dan siswa
2. Berkonsultasi dengan guru untuk menyampaikan rencana tersebut kepada siswa
3. Menginformasikan jenis dan jumlah buku yang harus di baca di rumah. sekalian
menyerahkan buku kepada siswa
4. Siswa menulis intisari buku yang telah di baca di kirim kepada guru dalam bentuk
file, dan di teruskan kepada pihak perpustakaan
5. Siswa mendaftar ke perpustakaan untuk mengikuti lomba inti sari buku sesuai jadwal
6. Anak-anak mulai ikut lomba berlangsung selama satu minggu (kelas X,XI dan kelas
XII )
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Praktek Exprssion On Stage


1. Profil Perpustakaan dan Pustakawan SMA Negeri 1 Muara Batu
Perpustakaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan sangat penting
untuk kemajuan SMA Negeri 1 muara Batu sejak diresmikan tahun 1992.
Pustakawan sebagai penggerak perpustakaan dan sebagai agen perubahan di
sekolah yang di tuntut untuk ikut mengeban visi dan misi di sekolah secara
berkelanjutan.
Visi sekolah SMA Negeri 1 Muara Batu adalah unggul dalam iptek luhur
dalam budi pekerti serta berwawasan lingkungan. Sedangkan misi sekolah SMA
Negeri 1 Muara Batu yaitu : pertama meningkatkan iman an taqwa untuk warga
sekolah, kedua melaksanakn pembelajaran penilaian dan pengawasan yang efektif
dan efisien, ketiga meningkatkan kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan melalui bimbingan dan pelatihan serta supervisi berkelanjutan dan
menciptakan suasana sekolah yang aman, bersih, sehat, literat, indah,
rindang,keteladanan dan berwawasan lingkungan.
Perpustakaan SMA Negeri 1 Muara Batu memiliki luas ruang 15x 12 m2,
yang memiliki koleksi penunjang (pengayaan 750 judul, 2708 eksemplar buku
sudah teraplikasi dengan program inlislite, juga dilengkapi dengan jaringan
internet yang lancar. Selain koleksi tercetak perpustakan juga memiliki koleksi
berbasis digital yaitu ipusnas dan I pustaka Aceh yang difasilitasi sebanyak 15
komputer, melalui aplikasi inilah pemustaka kami perkenalkan pustaka berbasil
digital disaat mereka berkunjung ke perpustakaan. Selain itu juga ada pojok baca
hasil kerjasama dengan Bank Indonesia atau lebih di kenal dangan nama sudut
baca BI CORNER yang memuat koleksi koleksi yang up-date, dan teristimewa
sekali perpustakaan ini memiliki AREA LOCAL CONTEN yang koleksinya hasil
dari karya guru dan siswa dari hasil karya menulis. Kegiatan menulis ini
berlangsung selama tiga tahun sebagai bukti sekolah ini menjadi pilot projek
literasi di Aceh utara dan sebagi bukti sebagai contoh perkembangan literasi di
Aceh utara. Lokasi perpustakaan yang sangat strategis dengan lalu lintas siswa
sehari-hari sehingga memudahkan akses oleh siswa dalam mencari materi
pelajaran serta informasi yang di butuhkan. Perpustakaan sebesar ini dapat
menampung pengunjung sampai 50 orang.
Sedangkan petugas perpustakaan empat orang, salah satu dari mereka
berkualifikasi sarjana ilmu perpustakaan yang telah dibekali dengan ketrampilan
manajemen pengelolaan koleksi atau sumber belajar yang berwawasan literasi
informasi yang memadai. Selebihnya dua orang guru dan seorang tendik yang
membantu mengelolalola perpustakaan tersebut.

2. Pelaksanaan Kegiatan Expression On Stage


a. Menyusun rencana kegiatan dengan melibatkan guru dan siswa saat memasuki
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMP).
Dalam rangka memasuki masa PPMT, pihak perpustakaan berinisiatif
membuat suatu kegiatan yang melibatkan siswa dan guru. Kegiatan ini
sebagai upaya pemulihan mental siswa menghadapi masa-masa belajar pasca
pandemic Covid 19. Pihak pustakawan membuat memberitahukan rencana ini
kepada Kepala Sekolah sehingga Kepala Sekolah menjadwalkan dengan
dewanguru. Selanjutnya kepsek melaksanakan rapat dg melibatkan seluruh
dewan guru. Kemudian pustakwan menyusun skedul dan bentuk lomba yang
akan dilaksanakan selama seminggu, serta menyampaikan jumalah peserta
lomba dan reward yang akan di berikan.

b. Menyampaikan rencana kegiatan kepada siswa di masing-masing kelas


(pustakawan dan wali kelas).
Pustakawan menyampaikan tentang kegiatan yang akan di lombakan
pada saat mulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ( PTMT) . Di sini
pustakawan menjelaskan tentang tata cara lomba dan jadawal lomba.sebelu
siswa mengikuti perlombaab, siswa membaca buku dan mengambil inti
sarinya dengan mengikuti persyaratan penulisan utk dikumpulkan utk panitia
lomba. membuat ringkasan buku yang bersubjek motivasi untuk
membangkitkan gairah kembali belajar setelah sekian lama Learning loss
(kemunduran belajar) karna pandemic covid 19.

c. .Siswa mendaftar kepada wali kelas


Saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di laksanakn
dengan dua shift pembelajaran, siswa sebagian belajar di rumah dan sebagian
lagi belajar di sekolah atau lebih di kenal dengan shift A dan Shift B. Disini
siswa mendaftarkan diri pada saat sekolah tatap muka baik shift A atau pun
shift B. setelah terdaftar siswa mulai memilih buku melalui perpustakaan
yang sudah teraplikasi dengan program INLISLITE melalui laman yang
berlaku hanya di lingkungan Sekolah, mereka memilih judul buku yang ingin
di pinjam melalui Hp, diteruskan ke walikelas, seterusnya walikelas
meneruskan ke pihak perpustakaan untuk meminjam buku yang di pesan oleh
peserta lomba. Setelah buku di pinjam mereka mulai membuat ringkasan buku
di rumah, karna jadwalnya Shift, saat mereka tatap muka siswa membawa
hasil ringkasan bukunya untuk berkonsultasi dengan panitia lomba.

d. Panitia memberikan arahan tentang tata cara lomba Panitia


Memberikan arahan tentang tata cara lomba sesuai skedul. Arahan
tersebut meliputi jumlah dan tema buku yang akan dijadikan sebagai intisari
buku. Panitia juga menyampaikan ukuran kertas serta format pengetikan.
Intisari buku yang telah diketik dikumpulkan kepada panitia lomba untuk
dibukukan. Siswa diberikan waktu selama satu minggu untuk berlatih di
rumah untuk persiapan di hari lomba.
e. . Siswa mengikuti lomba dengan mengikuti protokol Kesehatan yang ketat,
dilaksanakan setengah hari dengan jumlah peserta 10 orang perhari.
Setiap siswa yang mengikuti lomba di wajibkan mengikuti protokoler
kesehatan sebagaimana yang diatur pemerintah , Mencuci tangan, Disetiap
hari sebelum pembelajaran di mulai semua siswa diwajibkan mencuci tangan
saat memasuki kelas, di depan setiap kelas disediakan westafel bersama hand
sanitizer sebagai upaya pencegahan virus yang sedang mewabah tidak
terkecuali didepan perpustakaan juga disediakan hal yang serupa, pada saaat
mengikuti lomba anak-anak di antar sama walikelasnya masing-masing
beserta perwakilan penonton 3 orang di setiaap kelas, saat berada di dalam
ruangan perpustakaan panitia telah mengatur tempat duduk sesuai dengan
protokoler kesehatan, satu persatu peserta di panggil untuk mengekpresikan
hasil dari ringkasan buku yang telah di ringkaskan.
Memakai masker, meski berada dida lam ruangan peseta dan penonton tetap
mengikuti protokoler kesehatan dengan memakai masker.
Menjaga jarak, sebelun peserta memasuki ruang perpustakaan panitia telah
mengatur tempat duduk berjarak 2 meter.
f. Penilaian Dewan Juri
Dalam menentukan siapa yang terbaik diantara peserta lomba panitia
menghadirkan guru sebagai dewan juri dengan criteria penilaian meliputi,
kesesuaian intisari dan isi buku, gesture, intonasi, kenyaringan dan
penampilan, ketepatan waktu serta mengikuti protokoler kesehatan yang
ketat. perlombaan ini berlangsung selama seminggu.
g. Pengumuman dan Pemberian Reward
Setelah lomba selesai dilaksanakan panitia lomba menyusun teks
pengumuman yang berisikan pemberitahuan mana yang terbaik hasil
ringkasan buku yang telah dilaksanakan untuk diberikan hadiah atau reward
kepada pemenang lomba. Pengumuman tersebut langsung di umumkan pada
hari terakhir lomba. Kepada seluruh pemenang diberikan reward dan hadiah
untuk meningkatkan motivasi siswa begitu pentingnya membaca sehingga
memudahkan mereka dalam proses pembelajaran.
BABA V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Expression on stage memberikan manfaat yang sangat besar terutama bagi


perpustakaan dan juga bagi guru dan peserta didik.

Berikut adalah manfaat dari Expression On stage

a.Memaksimalkan fungsi perpustakaan sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan untuk


menunjang proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan
sekolah, dan menjadikan pusat informasi ketika pembelajarannya di pindahkan
ke rumah karena terkendala dengan mewabahnya covid 19.

b. Expression On Stage mempengaruhi mental siswa untuk belajar kembali


setelah sekian lama mereka mengalami kemunduran akademik (learning loss)

c. Meningkatkan kinerja pustakawan dan guru secara bersamaan

d. Memunculkan kreatifitas program perpustakaan.

B.Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan setelah EXpresion On Stage adalah sebagai berikut;

a.Expression On Stage sebaiknya dilakukan tidak hanya karena pengaruh


covid 19, akan tetapi banyak mata pelajaran lain yang bisa mengexpresikan
hasil proses pelajarannya.

b. Adanya komunikasi yang baik antara pustakawan dan guru

c. Expression On Stage dilakukan untuk lebih menyenangkan belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai