1. Pokok pikiran:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan triple burden permasalahan
gizi. Merupakan permasalahan multidimensional, bukan sebatas kurang makan.
Seperti : Stunting 27,67 % (SSGBI, 2019), Status Gizi Balita, Obesitas
penduduk usia 18+ tahun, dan anemia ibu hamil.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah gizi (Stunting dan
anemia), prevalensi stunting di Indonesia berada pada posisi ke-115 dari 151
negara di dunia.
Dampak covid-19 > tanpa tindakan yang cukup dan tepat waktu, jumlah anak
Wasting diprediksi akan meningkat sebanyak 15% ( 7 juta anak) diseluruh dunia
pada setahun pertama pandemi covid-19.
Empat langkah proses asuhan gizi melalui Pengkajian (P), Diagnosis (D),
Intervensi (I), dan Monitoring (M), Evaluasi (E) di Puskesmas yaitu :
1. Pengkajian
2. Diagnosa gizi
3. Intervensi
4. Monitoring dan Evaluasi
2. Penerapan
Mengingat indonesia masih dalam pandemi covid-19, maka perbaikan gizi
masyarakat bisa dilakukan dengan cara :
Modifikasi pelayanan
- dengan cara kunjungan rumah bagi sasaran beresiko (balita gizi kurang, gizi
buruk, bumil KEK, anemia, Rematri anemia).
- Konseling melalui media virtual
- Edukasi masyarakat melalu media komunikasi
- Membuat grub media sosial secara daring
PSBB
- Meminimalisir kunjungan masyarakat ke fasyankes
- Diutamakan yang bersifat mendesak dan darurat.