Anda di halaman 1dari 4

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang VII Tahun 2021

Nama Peserta : RIZKI FIRDIYANSYAH


Nomor Daftar Hadir : 24
: Pelayanan Puskesmas Pada Masa Pandemi
Materi Covid-19 (Gizi)

1. Pokok pikiran:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan triple burden permasalahan
gizi. Merupakan permasalahan multidimensional, bukan sebatas kurang makan.
Seperti : Stunting 27,67 % (SSGBI, 2019), Status Gizi Balita, Obesitas
penduduk usia 18+ tahun, dan anemia ibu hamil.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah gizi (Stunting dan
anemia), prevalensi stunting di Indonesia berada pada posisi ke-115 dari 151
negara di dunia.
Dampak covid-19 > tanpa tindakan yang cukup dan tepat waktu, jumlah anak
Wasting diprediksi akan meningkat sebanyak 15% ( 7 juta anak) diseluruh dunia
pada setahun pertama pandemi covid-19.

Empat komponen Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT


1. Penggerakan peran serta aktif masyarakat
2. Layanan rawat jalan balita (6-59 bulan) dengan gizi buruk tanpa komplikasi
medis
3. Layanan rawat inap untuk semua bayi usia kurang dari 6 bulan dengan gizi
buruk (dengan/tanpa komplikasi) dan balita 6-59 bulan dengan komplikasi
medis.
4. Tata laksana kasus gizi kurang : makanan tambahan (PMT)

Percepatan penanganan masalah gizi


1. Peningkatan kapasitas SDM
2. Peningkatan kualitas program
3. Peningkatan edukasi gizi
4. Penguatan manajemen

Komitmen Peningkatan Status Gizi


Percepatan penurunan stunting dalam rancangan RPJMN 2020-2024 di bidang
kesehatan :
1. Percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan fokus penurunan stunting
2. Percepatan penurunan kematian ibu dan stunting
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa, titik dimulainya pembangunan SDM
dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia
yang unggul. Jangan sampai ada Stunting, kematian bayi, kematian ibu yang
meningkat.

Empat langkah proses asuhan gizi melalui Pengkajian (P), Diagnosis (D),
Intervensi (I), dan Monitoring (M), Evaluasi (E) di Puskesmas yaitu :
1. Pengkajian
2. Diagnosa gizi
3. Intervensi
4. Monitoring dan Evaluasi
2. Penerapan
Mengingat indonesia masih dalam pandemi covid-19, maka perbaikan gizi
masyarakat bisa dilakukan dengan cara :
Modifikasi pelayanan
- dengan cara kunjungan rumah bagi sasaran beresiko (balita gizi kurang, gizi
buruk, bumil KEK, anemia, Rematri anemia).
- Konseling melalui media virtual
- Edukasi masyarakat melalu media komunikasi
- Membuat grub media sosial secara daring
PSBB
- Meminimalisir kunjungan masyarakat ke fasyankes
- Diutamakan yang bersifat mendesak dan darurat.

Mencari inovasi untuk memberikan pelayanan gizi di era pandemi covid-19


- Teknologi IT (membuat grub wa, sms, grub telegram, via daring. Dll)
- Pelayanan kesehatan gizi dengan protokol kesehatan
- Kemampuan masyarakat (ibu hamil, ibu balita) dalam menyediakan quota/
pulsa agar memudahkan akses internet atau daring.

Anda mungkin juga menyukai