Anda di halaman 1dari 2

PATI

Mayoritas Agama
Islam 97,42% Kristen 2,29% - Protestan 2,03% - Katolik 0,26% Buddha 0,24% Hindu 0,01%
Tempat Penyebaran agama islam pertama kali
Masjid Baiturrohim Gambiran Sejarah

Sejarah
Sejarah berdirinya Kota Pati tidak lepas dari campur tangan para tokoh spiritual yang
mendiami kota tersebut sejak kerajaan Majapahit, yaitu zaman Mataram Hindu.
Pati dikelilingi oleh makam-makan tokoh spiritual seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan
Sunan Kudus di bagian barat; makam Syekh Jangkung di sebelah selatan; dan makam KH
Mutamakin di sisi utara.
Sejak zaman Mataram Hindu, masyarakat pati gemar sekali mencari ilmu kanuragan atau
kesaktian. Untuk mendapatkan ilmu kanuragan yang diinginkan, masyarakat bisa
menempuh perjalanan menuju sebuah petilasan atau gunung Patiayam yang ada di kota
tersebut.

Asal – Usul / Makna

 Pati diambil dari bahasa Jawa yang berarti kematian. Ini dimaksudkan bahwa
kabupaten Pati adalah kabupaten yang mati dalam segala bentuk perekonomian
atau perkembangan peradaban atau bisa dikatakan dengan sebuah wilayah yang
sengaja dimatikan / memang wilayah yang mati gara-gara dahulu kalah perang .
Faktanya : untuk saat ini memang pada kenyataannya kota Pati berada pada titik nadir
dimana roda perputaran ekonominya stagnan atau mati suri.

 Nama Pati diambil dari nama bagian terkecil dari tepung (sari ketela).
Pati tepung memang bentuk dan wujudnya sangat kecil sekali dan untuk melihat
satu butir pati tepung mata kita harus menggunakan alat bantu.
Faktanya : kondisi wilayah kabupaten Pati yang sangat kecil. Luas wilayah yang merupakan
sebuah karesidenan bagi kota-kota disekelilingnya itu sangat kecil dibandingkan luas wilayah
kabupaten yang lain seperti kab. Jepara, kab. Blora, kab. Kudus, kab.Purwodadi, dan kab.
Rembang.

 Pati mendapat julukan “Hogwarts van Java” karena di tempat itu banyak terdapat
masyarakatnya yang menekuni ilmu-ilmu mistis. Selain itu, dari tempat inilah banyak
lahir para ahli supranatural yang bahkan ada yang terkenal di Indonesia.
Titik Gelap
Hutan Lamin Pati

 Tempat pemujaan ; selalu ada orang yang datang ke hutan tersebut, lengkap dengan sesaji.
 Dulunya menjadi tempat pembantaian orang-orang yang dianggap sebagai anggota PKI.
 Terdapat tiga pohon jati besar “Jati Gowok” atau pohon jati yang di tengahnya berlubang.
Tepat di bawah pohon jati tersebut, ada berbagai macam sesaji, seperti dupa, bunga melati,
bunga mawar dan cengkir kelapa. Sementara di sebelah timur pohon jati, terdapat dua nisan
terbuat dari batu tua. Di atasnya juga ada bunga tabur. Disinyalir, itu adalah sebuah makam
seorang yang dulunya menjaga tempat tersebut.
 Merupakan istana kerajaan alam gaib. Setiap malam Jumat, biasanya ada orang melakukan
pemujaan di Jati Gowok itu.

ini adalah Kretek Genderuwo atau Jembatan Setan.

 jalan menuju istana jin yang ada di dalam


hutan.
 semacam penjaga pintu gerbang menuju
istana jin
 dekat dengan kretek genderuwo, terdapat
kuburan massal yang disinyalir adalah
tempat pembantaian PKI pada 1965 silam.
Jejaknya pun sampai saat ini masih ada.
Hanya, sebagian besar sudah tertutup oleh
tanaman ketela.

Pintu Gerbang Majapahit

 Oleh masyarakat setempat dipercaya


bahwa gerbang itu dapat memindahkan
orang ke tempat lain sesuai yang
diinginkan. Dengan syarat bahwa orang itu
berbudi luhur.

Anda mungkin juga menyukai