Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Rabu, 3 Maret 2021

Topik Praktikum 8 ALIRAN FLUIDA DALAM SISTEM PIPA DAN


POMPA

Nama Firanindyta Hade

NIM F24180028 / P2

Asisten Praktikum Alisha Nurul Handika / F24170020

1. Jelaskan perbedaan fluida yang bersifat Newtonian dan Non-Newtonian.


Perbedaan terletak pada viskositas fluida
-Fluida Newtonian merupakan fluida yang viskositasnya tidak berubah meski
kecepatan geser berubah dimana n = 1 sehingga viskositas tetap,
-Fluida Non-Newtonian merupakan fluida yang dipengaruhi oleh laju geser, jika laju
geser dinaikkan maka viskositas akan berubah, terdiri dari n <1 (pseudoplastik) atau
n>1 (dilatan) .

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan viskositas, indek tingkah laku aliran, indek
kekentalan dan yield stress.
Viskositas : hambatan alir atau geser yang menunjukkan kekentalan suatu fluida
Indeks tingkah laku alir : parameter yang menggambarkan pengelompokan suatu
fluida dan mengidentifikasi jenis cairan, tidak memiliki satuan.
Indeks kekentalan : peruahan nilai viskositas akibat adanya perubahan suhu
Yield stress : nilai stress minimum yang diperlukan untuk mengalirkan suatu fluida

3. Sebutkan fungsi dari pompa di dalam industri pangan!


Pompa dalam industri pangan berfungsi untuk mengalirkan fluida dengan memberi
daya hisap dan dorong ke fluida agar dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat
lainnya, ditujukan untuk memindahkan air untuk keperluan produksi, memompa susu
atau sari buah ke bagian pasteurisasi, memindahkan bahan mentah dengan laju aliran
fluida dan bahan kering yang di fluidasi.

4. Sebutkan jenis-jenis pompa berdasarkan prinsip kerjanya!


Jenis pompa berdasar prinsip kerjanya yaitu pompa tipe ulir, pompa peristaltik,
pompa tipe piston, pompa sentrifugal, pompa tipe gir, pompa vakum .

Paraf Asisten

Praktikum Teknik Pangan P8-1


NILAI

PRAKTIKUM 8.1. Pengenalan Jenis Pompa


1. Pompa ulir. Lengkapi tabel berikut (komponen dan fungsinya masing-masing).

No Komponen Fungsi

1 Inlet Tempat memasukkan bahan

2 Ulir Untuk memantu mendorong bahan

3 Outlet Tempat keluarnya bahan

2. Pompa peristaltik. Lengkapi tabel berikut (komponen dan fungsinya masing-masing).

Praktikum Teknik Pangan P8-2


No Komponen Fungsi

1 Roller Untuk menekan selang agar tetap pada posisinya dan

memberi gaya peristaltik untuk mengalirkan fluida

2 Tempat selang Tempat mengalirnya fluida

3 Rumah pompa Sebagai tempat menaruh roller dan selang untuk

menekan fluida dengan gaya peristaltik

3. Pompa vakum. Lengkapi tabel berikut (komponen dan fungsinya masing-masing).

No Komponen Fungsi

1 Ruang baling-baling Untuk menampung udara

2 Power switch Untuk menghidupkan dan mematikan alat

3 Outlet Tempat keluarnya fluida

4 Belt Untuk transmisi energi listrik menjadi energi gerak

5 Motor Untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak

Praktikum Teknik Pangan P8-3


6 Baling-baling Untuk menghisap udara

4. Tuliskan mekanisme terjadinya pemompaan yang terjadi pada setiap jenis pompa
yang diamati.
No Jenis Pompa Mekanisme Pemompaan
1. Pompa Peristaltik Pompa dengan prinsip gerakan peristaltik pada selang
tertentu. Fluida dialirkan ke dalam selang melalui tempat
selang, kemudian ditekan oleh silinder secara bergantian
sehingga fluida terdorong secara peristaltik. Selang ditekan
oleh roller yang berada di rumah pompa yang memeri gaya
peristaltik. Pompa bekerja dengan kecepatan 20 rpm, dan
fluida akan keluar.
2. Pompa Sentrifugal Pompa digerakkan oleh motor dengan daya diberikan kepada
poros pompa untuk memutar impeller yang terpasang pada
poros. Zat cair pada impeller berputar karena adanya dorongan
sudu-sudu. Kemudian, zat cair mengalir dari tengah impeller
dengan kecepata tinggi karena ada gaya sentrifugal. Lalu, zat
cair keluar dari impeller melalui saluran yang penampangnya
makin membesar sehingga terjadi perubahan head kecepatan
menjadi head tekanan. Oleh karenanya, zat cair yang keluar
memiliki head total yang besar.
3. Pompa Piston Pompa dengan prinsip suntikan. Pompa digerakkan oleh
engkol dan tuas penghubung dengan sumber tenaga dari
motor penggerak atau tenaga uap. Saat piston ditarik, katup
pemasukan bahan terbuka. Bahan masuk karena adanya
perbedaan tekanan dalam ruangan. Lalu, piston ditekan dan
bahan akan keluar melalui pipa.
4. Pompa Ulir Pompa dengan prinsip gerakan skrup. Bahan masuk melalui
inlet, motor memutar poros sehingga ulir bergerak dan
mendorong bahan yang masuk, bahan keluar melalui outlet
5. Pompa Gir Pompa bergerak dengan dua roda gigi dalam casing
pompa. Roda penggerak berada dalam roda gigi yang
digerakkan. Fluida masuk melalui suction port antara rotor
(roda gigi besar) dan idler (roda gigi kecil). Kemudian, fluida
masuk melalui celah-celah roda gigi. Bagian yang berbentuk
seperti bulan sabit membagi fluida dan bertindak sebagai seal
antara suction dan discharge port. Fluida yang membanjiri
discharge port akan didorong oleh fluida dibelakangnya
sehingga fluida terus mengalir. Lalu, fluida bergerak menuju
sisi outlet karena adanya dorongan dari roda gigi luar.
Selanjutnya, roda gigi dalam masuk ke sela-sela roda gigi luar

Praktikum Teknik Pangan P8-4


sehingga mendorong fluida kerja untuk keluar ke sisi outlet
pompa.
6. Pompa Vakum Power switch diaktifkan untuk menghidupkan pompa. Udara
dihisap oleh baling-baling dan tertampung di ruang baling-
baling, kemudian udara dialirkan melalui dua lubang kecil.
Energi listrik yang digunakan diubah oleh motor dan
ditransmisikan oleh belt menjadi energi gerak untuk
mengalirkan udara. Lalu saat udara sampai di tengah fluida,
udara disalurkan pada lubang pengeluaran atau outlet.

Praktikum 8.2. Percobaan Pengoperasian Pompa

1. Deskripsi hasil percobaan proses pemompaan dari jenis fluida yang berbeda. skip
No Jenis Pompa Fluida 1 (Sebutkan) Fluida 2 (Sebutkan)
1. Pompa
Peristaltik

2. Pompa
Sentrifugal

3. Pompa Piston

4. Pompa Ulir

5. Pompa Gir

6. Pompa
vakum

Praktikum Teknik Pangan P8-5


2. Berdasarkan hasil percobaan di atas, bahas kesesuaian pompa yang digunakan dengan
jenis fluida yang akan dipompa.
PEMBAHASAN
Pompa perpindahan positif atau positive displacement pump merupakan pompa yang
digunakan untuk pemompaan fluida selain air dan biasanya fluida kental. Pompa ini
dikenal dengan cara beroperasinya yaitu dengan cairan diambil dari salah satu ujung dan
pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap putarannya (Pancoko dan Jami
2012). Energi mekanik dari putaran poros pompa diubah menjadi energi tekanan untuk
memompa fluida. Pompa positif menghasilkan head yang tinggi tapi kapasitas yang
dihasilkan rendah (Wardjito 2012). Contoh dari pompa positif yang dapat digolongkan
berdasarkan cara perpindahannya yaitu pompa reciprocating dengan perpindahan maju
mundur jarum piston (terdiri dari pompa torak dan plunger), pompa rotary dengan
perpindahan oleh gaya putar gir (terdiri dari pompa vane, lobe, screw, dan roda gigi), serta
pompa diaphragm
Pompa peristaltik merupakan pompa jenis positif yang menggunakan selang elastis
sebagai saluran fluida kerja. Selang tersebut ditekan oleh rotor dengan ujung berupa roller
sehingga membentuk gerakan dorongan. Prinsip kerjanya yaitu mirip dengan gerakan
peristaltik dari kerongkongan (Riza 2017). Tabung fleksibel yang dipasang melingkar di
dalam casing pompa mengandung fluida. Baling-baling dengan sejumlah kawat
penggulung, penyeka, atau lekukan melekat pada lingkar luar baling-baling tabung
fleksibel. Saat baling-baling bergerak, bagian bawah tabung akan tertekan dan terjepit
sehingga menjadi tertutup, dan akhirnya akan memaksa fluida yang akan dipompa untuk
bergerak malalui tabung. Lalu, tabung akan terbuka seperti semula. Setelah itu, aliran fluida
meninggalkan roda dan diinduksi ke pompa. Proses ini disebut peristaltis. Biasanya, akan
ada dua atau lebih kawat penggulung atau lekukan yang menutup tabung, yang juga akan
mengikat tubuh fluida. Tubuh fluida ini kemudian diangkut, pada tekanan lingkungan
menuju outlet pompa. Pompa peristaltik dapat terus berjalan atau dapat diindeks melalui
revolusi parsial untuk memberikan jumlah yang lebih kecil dari fluida (Mujiati 2016).
Aplikasi pompa peristaltik dalam industri pangan yaitu untuk memompa fluida yang tidak
membentuk buih saat dipompa, seperti memompa susu dalam proses pengeringan.
Debit pada pompa peristaltik masih tergolong rendah yaitu 0,1 mL/menit sampai 1000
mL/menit. Nilai debit yang berbeda dipengaruhi oleh daya yang digunakan dan
beberapa faktor lainnya seperti besar diameter dalam pipa, densitas fluida, viskositas
fluida, dan kecepatan pemompaan (Ahamed 2016). Semakin kecil diameter roller akan
berpengaruh pada semakin tinggi kecepatan dan putaran, maka semakin tinggi atau besar
pula nilai debit (Maryanto et al. 2018).

SIMPULAN
Pompa positif dapat digunakan untuk memindahkan atau memompa fluida selain air.
Pompa persitaltik merupakan salah satu contoh pompa positif yang bekerja dengan
prinsip gerak peristaltik dan dapat digunakan untuk memompa susu pada industri
pangan. Semakin tinggi kecepatan dan putaran, maka semakin besar nilai debit pada
pompa peristaltik.

DAFTAR PUSTAKA

Praktikum Teknik Pangan P8-6


Ahamed MF, Atique S, Munshi MAK, Koiranen T. 2016. The fluid structure interaction
analysis of a peristaltic pump : basics and analysis. American Journal of Engineering
Research. 5 (12): 155-167.
Maryanto LE, Basyirun, Anis S. 2018. Pengaruh diameter roller terhadap debit pompa
peristaltik. Jurnal Sain dan Teknologi. 16(1) : 65-72.
Mujiati. 2016. Pompa peristaltik : Apa Itu Pompa Peristaltik. Digital Meter Indonesia.
https://digital-meer-indonesia.com/apa-itu-pompa-peristaltik/. Diakses pada 4 Maret
2021.
Pancoko M, Jami A. 2012. Kriteria pemilihan pompa untuk mengalirkan larutan asam
fosfat ke mixer settler pada proses recovery uranium dari asam fosfat. Jurnal Prima. 9(1) :
11-18.
Riza M. 2017. Rancang bangun pompa peristaltik dengan mekanisme penggerak manual
[skripsi]. Yogyakarta (ID) : Universitas Islam Indonesia.
Wardjito. 2012. Perencanaan instalasi pompa return pimp dengan kapasitas 130 m3/jam
untuk exchanger heater ammonia. Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik. 1(1) : 53-64.

1. Carilah di literatur contoh penggunaan pompa-pompa berikut untuk transportasi


produk pangan di di industri pangan:
No Jenis Pompa Contoh Penggunaan

1. Pompa Peristaltik Untuk memompa fluida yang tidak membentuk


buih saat dipompa, seperti memompa susu dalam
proses pengeringan

2. Pompa Sentrifugal Untuk penyulingan gula, produksi minuman dan


makanan

3. Pompa Piston Untuk transfer kue dan cokelat

4. Pompa Ulir Untuk pangan dengan bahan pasta atau berbentuk


adonan, seperti adonan roti

5. Pompa Gir Untuk menggerakkan cairan dengan ketebalan


tinggi seperti makanan berminyak atau bahan
makanan lainnya

6. Pompa Vakum Untuk pre-dehidrasi buah dan sayur, pre-treatment


sebelum pembekuan, modifikasi dari buah dan
sayur fortifikasi

Praktikum Teknik Pangan P8-7


2. Carilah di literatur masing-masing 3 contoh bahan pangan cair yang termasuk fluida
Newtonian dan non-Newtonian beserta nilai viskositas apparent (a), indek tingkah
laku aliran (n), indek konsistensi (K) dan yield stress (o, bila ada). Cantumkan juga
satuannya masing-masing)!
Jenis bahan Kategori Visko- Nilai K Yield stress
No Nilai n
pangan fluida sitas (cP) (mPa.sn) (Pa)

1. Air Newtonian 0.899 1.00 1.00 0

2. Minyak jagung Newtonian 52.3 0.99 0.05 0

3. Larutan gula Newtonian 6.9 0.99 7.4 0

4. Kecap Non- 380 0.27 18.7 32


Newtonian

5. Coklat Cair Non- 4000 0.27 0.57 1.16


Newtonian

6. Mayonnaise Non- 2540 0.55 6.4 0


Newtonian

3. Suatu cairan non-Newtonian akan diukur sifat alirannya dengan menggunakan visko-
meter rotasi yang memiliki konstanta spindle silinder dengan 7187 dyne/cm pada
skala penuh digunakan untuk mengukur cairan. Spindle (diameter 1 cm, panjang 6
cm) dimasukkan ke dalam thermo jacket housing berdiamater dalam 1.5 cm. Pemba-
caan dilakukan pada 4 kecepatan rotasi, yaitu 2, 4, 10 dan 20 rpm. Hasil pembacaan
%torque (% full scale) adalah seperti pada tabel. Tentukan indeks tingkah laku aliran
(n) dari cairan tersebut.

Kecepatan rotasi Viscometer indicator


(rpm) Reading (% full scale)
2 53.5
4 67
10 80.5
20 97

Jawab :

Kecepatan Viscometer Torque Shear stress Shear In In γ


rotasi (N) indicator (A) ( ) rate (γ)

Praktikum Teknik Pangan P8-8


(rpm) Reading (% (dyne.cm) (XA) (WN)
full scale) (dyne/cm2) (1/s)

2 53.5 3845,05 408,18 0,419 6.011708 -0.86988


4 67 4815,29 511,18 0,837 6.236722 -0.17793
10 80.5 5785,54 614,18 2,093 6.420288 0.738598
20 97 6971,39 740,06 4,187 6.606731 1.431984

Contoh Perhitungan kecepatan rotasi 2 rpm :


Pers umum : = k(γ)n Nilai ln untuk
Torque (A) = % full scale x 7187 membuat regresi
= 53,5% x 7187 = 3845,05 dyne.cm linearnya agar nilai n
dan k diketahui
= A
2πR2L ln = ln k + n ln γ
= 3845,05 = 3845,05 = 408,18 dyne/cm2
2.3,14. 0,5 .6
2 9,42

γ = 2πRN
σ.60
= 2. 3,14. 0,5. 2 = 6,28 = 0,419/s
(0,75-0,5). 60 15

Persamaan :
ln = n ln γ + ln k
y = 0,2505 x + 6,2485
R2 = 0,9917

Maka,
ln k = 6,2485
k= e6,2485 = 517,24 dyne.s/cm2
n = 0,2505

Praktikum Teknik Pangan P8-9

Anda mungkin juga menyukai