Anda di halaman 1dari 3

A.

Konsep umum seni rupa Timur

Berdasarkan Pusat kelahiran dan kebudayaan, seni rupa dikelompokkan menjadi dua arus, yaitu seni
rupa barat dan seni rupa Timur. Pengelompokan ini dilakukan oleh para sejarawan yang mempelajari
tentang sejarah kesenian. Seni rupa barat pertama kali berkembang di wilayah Yunani baru
Kemudian menyebar ke seluruh wilayah Eropa dan Amerika, sedangkan seni rupa Timur banyak
berkembang di Asia timur seperti Tiongkok dan Jepang.

Seni rupa Timur lahir di lembah lembah sungai Nil, sungai efrat, sungai Tigris dan Mesir, Sungai
Kuning di Tiongkok, dan sungai indus di India. Dekade baru perkembangan seni dimulai pada abad ke
17, ditandai dengan kemunculan seni desain.

1.Konsep Keindahan Seni Rupa Tiongkok

Konsep keindahan seni rupa Timur, khususnya Tiongkok, sangat menitikberatkan pada ajaran tao.
Taoisme dapat dimaknai sebagai aliran yang mempercayai bahwa nilai-nilai kehidupan bersumber
dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.

Penerapan taoisme dalam bidang seni rupa Tiongkok tampak melalui sikap seniman dalam
menciptakan karya nya. Berdasarkan aliran ini, seniman perlu menciptakan karya seni yang harus
mengungkapkan roh, karakter atau watak. Oleh karena itu, seniman harus banyak melakukan
kontemplasi dan menyucikan diri sehingga mampu melihat, menyentuh, serta menangkap roh
tersembunyi di dalam benda-benda di sekitarnya. Upaya ini dikenal sebagai upaya untuk mencapai
kesadaran tao.

Seniman Tiongkok yang menciptakan karya lebih mengutamakan Sisi dan pengalaman spiritual
yang akan diperoleh serta mengesampingkan bentuk dan warna yang Semarak. Ciri khas lukisan
tersebut adalah banyaknya ruang kosong dan kesan sunyi dari lukisan serta berfokus pada satu
objek.

2. Konsep Keindahan Seni Rupa Mesir dan Mesopotamia

Keindahan konsep seni rupa Timur sangat dipengaruhi oleh hal yang bersifat transenden atau di
luar kuasa manusia. Hal-hal yang bersifat transenden ini berupa kepercayaan yang kuat terhadap
dewa-dewa, roh leluhur/nenek moyang dan mitos kebudayaan. Dalam sejarah peradaban Mesir dan
Mesopotamia, banyak karya seni yang terlahir sebagai bentuk pemujaan dan penghormatan kepada
para dewa ataupun roh leluhur. Contohnya adalah piramida Giza di Mesir yang dibangun sebagai
makam dan bangunan untuk menghormati raja-raja Mesir kuno. Banyak dan patung patung
berukuran besar yang dibangun untuk menghormati dewa dewa Mesir kuno, seperti patung Anubis (
dewa kematian masyarakat Mesir kuno). Sementara itu, di Mesopotamia terdapat Kuil yang dikenal
dengan istilah ziggurat. Kuil yang terbuat dari batu bata tersebut dibangun untuk memberikan
penghormatan kepada dewa-dewa masyarakat Mesopotamia.

Selain dalam bentuk seni arsitektur dan seni patung, hal yang bersifat resend dalam peradaban
masyarakat Mesir kuno turut terlihat dalam karya seni lukis. Bagi masyarakat Mesir kuno, lukisan
dibuat dengan tujuan ritual dan keagamaan, bukan keindahan Semata. Contohnya adalah lukisan
yang dibuat untuk melindungi roh orang yang telah meninggal dan memuluskan jalannya menuju
Nirwana. Lukisan tersebut dapat ditemukan dalam lembaran kertas papirus atau tergambar di
dinding gua. Lukisan tersebut lebih banyak bersubjek figur figur manusia, berbentuk dekoratif,
menggunakan warna yang lebih cerah dibandingkan media gambarnya, tidak memiliki perspektif,
dan belum ada nuansa gelap-terang atau bayangan.

3. Konsep Keindahan Seni Rupa India

Dalam perkembangan selanjutnya, seni rupa Timur yang berkembang di India mengutamakan
filosofi bahwa kehidupan manusia harus selaras Atau berjalan secara harmonis dengan alam
sekitarnya. Oleh sebab itu, pencipta segala jenis karya seni harus ramah dan tidak merusak alam.
Dari segi estetika, karya seni rupa India banyak mengadaptasi simbol-simbol dari agama Hindu dan
Budha titik Hal ini sesuai dengan fenomena masyarakat saat itu yang banyak menganut kedua agama
tersebut.

Simbol-simbol keagamaan yang tampak pada karya seni rupa di India menunjukkan bahwa estetika
atau konsep keindahan berkaitan erat dengan konsep Ketuhanan dan religi. Agama Hindu dan Budha
mempercayai bahwa segala sesuatu yang ada di dunia adalah fana atau tidak kekal. Oleh karena itu
manusia dianjurkan untuk tidak terlena dengan kehidupan duniawi. Konsep ini tercermin melalui
Munculnya karya seni yang sifatnya sederhana dan tidak terlalu rumit.

4. Konsep Keindahan Seni Rupa Timur Tengah

Konsep keindahan yang dianut oleh negara-negara di Timur Tengah seperti Persia, sangat
terpengaruh oleh ajaran Islam yang berkembang dan berpengaruh luas di kawasan itu. Pandangan-
pandangan tentang keindahan banyak terinspirasi dari sumber agama tersebut. Sebagai contoh,
ajaran Islam sangat melarang penggambaran makhluk hidup titik Sementara itu, berkembang pula
anggapan bahwa seni yang baik dan indah adalah seni yang sejalan dengan ajaran Islam.

Oleh karena itu, bentuk seni yang terlahir dan berkembang adalah karya berupa ornamen atau
arabeska. Pembatasan diri agar jangan menciptakan gambaran makhluk hidup secara realistis
akhirnya menghasilkan kreativitas dimensi estetis yang unik yakni bersifat simbolik dan nonnaturalis.
Contoh karya seni yang muncul dari kondisi tersebut adalah kaligrafi ornamen ornamen geometris
arsitektur masjid, dan motif stilasi berbentuk tumbuh-tumbuhan pada Permadani.

Salah satu tokoh Islam terkenal, al-ghazali, banyak mengemukakan pendapat terkait masalah
keindahan. Menurut Al Ghazali segala sesuatu yang bentuk dan sifat-nya indah akan dicintai karena
keindahan membawa kesenangan dan kebahagiaan. Berdasarkan pendapat tersebut, tampak bahwa
konsep keindahan senantiasa seiring dengan kesempurnaan . Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa konsep keindahan di Timur Tengah adalah sesuatu hal yang menghasilkan kesempurnaan.

5. Konsep Keindahan Seni Rupa Indonesia

Indonesia merupakan contoh negara yang menganut seni rupa Timur. Oleh sebab itu, banyak
karya seni rupa Indonesia di masa lampau yang sarat dengan nilai spiritual dan religi. Karya seni rupa
berupa candi di Indonesia berikut arca-arca yang melengkapinya candi dan Arca di Indonesia
umumnya digunakan sebagai sarana ibadah dan pemujaan kepada dewa ataupun roh leluhur.
Contoh lainnya adalah seni pertunjukan wayang kulit yang berkembang dari masa kemasa dan
menjadi sarana penyampaian kepercayaan, mulai dari animisme, ajaran Hindu dan Budha, hingga
ajaran Islam.
Selain kental dengan Sisi spiritual, konsep keindahan seni rupa di Indonesia juga menitikberatkan
pada hubungan antara manusia dan alam sekitarnya. Antara alam dan manusia terwujud melalui
Banyaknya bentuk seni rupa di Indonesia yang memasukkan simbol alam. Contohnya adalah seni
ukiran dan pahatan di Jawa dan Bali yang banyak memasukkan unsur flora, seperti bunga dan
dedaunan titik media yang digunakan juga berasal dari alam Seperti kayu dari berbagai jenis pohon
ataupun batu.

Selain menonjolkan Sisi spiritual dan Harmoni dengan alam, bentuk seni rupa di Indonesia juga
bersifat komunal. Maksudnya, bentuk dari hasil seni di Indonesia bukan hanya dianggap sebagai
Hasil kreativitas seniman, tetapi juga produk budaya masyarakat yang melatarbelakanginya.
Akibatnya, hasil karya seni rupa di Indonesia banyak yang mencantumkan daerah asal untuk
menunjukkan identitas masyarakat penciptanya, misalnya seni ukir Jepara, seni batik Pekalongan
atau Seni Reog Ponorogo.

Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa di berbagai negara yang mengikuti arus seni rupa
Timur bentuk seni rupa yang dihasilkan adalah bentuk-bentuk yang bersifat esensial atau pokok,
yaitu menonjolkan Sisi spiritual dan religius. Selain itu, terdapat pakem-pakem tertentu di berbagai
karya seni rupa Timur. Tersebut adalah seni lukisan Tiongkok yang sangat membatasi penggunaan
warna, atau seni wayang di Indonesia yang menonjolkan simbol (misalnya penggunaan warna merah
untuk menonjolkan karakter antagonis dalam wayang kulit).

Jika dicermati secara mendalam, Selain menonjolkan Sisi esensial, bentuk karya seni rupa Timur
juga selalu menampilkan ekspresi dan emosi dari penciptanya. Selain itu, karena kepercayaan
banyak mementingkan nilai simbolik, banyak karya seni lukis yang visualisasi pembentukannya lebih
banyak mengungkapkan nilai-nilai yang selaras dengan bentuk seni dekoratif, yaitu pewarnaan yang
tidak mengindahkan pencahayaan sehingga objek atau figur-figur terlihat datar.

Tugas!!!

Buatlah rangkuman dari materi di atas

Anda mungkin juga menyukai