Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


Pengaruh Breathing Relaxation Dengan Teknik Balloon Blowing Terhadap
Saturasi Oksigen Pasien Ppok

Di Susun Oleh :
Kelompok 44

Iin Munawaroh (202110461011127)


Rizqi Dwi Herlinawati (202110461011130)
Muhammad Khoirul Anam (202110461011139)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021

iii
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Keperawatan Maternitas dengan judul Pengaruh Breathing Relaxation Dengan
Teknik Balloon Blowing Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Ppok tanpa kendala
suatu apapun. Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke
zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
Keperawatan Medikal bedah Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam menyusun makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu henni
yang telah membantu kami demi tersusunnya makalah ini.
Seperti halnya manusia yang tidak sempurna di mata manusia lain ataupun
di mata ALLAH, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan penulisan
dan penyajian mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami miliki, untuk
itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberi manfaat untuk kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 30 November 2021

Kelompok 44
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................2
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II JURNAL PENELITIAN............................................................................
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................13
3.1 Profile Penelitian..........................................................................................13
3.2 Deskripsi Penelitian Berdasarkan metode PICO:.........................................14
BAB IV PENUTUP............................................................................................16
4.1Kesimpulan.....................................................................................................16
4.2Saran................................................................................................................16
Daftar Pustaka.....................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit yang umum,
dapat dicegah dan dapat diobati yang ditandai dengan gejala berupa respirasi yang
menetap dan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh abnormalitas saluran
udara dan/atau alveolar yang biasanya disebabkan oleh pajanan partikel atau gas-
gas berbahaya. World Health Organization (WHO) memperkirakan akan terjadi
peningkatan prevalensi PPOK di masa depan. Hal ini berkaitan dengan
industrialisasi yang meningkatkan polusi udara dan lingkungan serta kebiasaan
merokok yang meningkat.2,3 PPOK akan menjadi penyakit penting pada dekade
yang akan datang serta banyak masalah yang dapat ditimbulkannya. (Susanto,
2021).
PPOK merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di
dunia. Menurut data WHO saat ini PPOK merupakan penyebab kematian ke-4 di
seluruh dunia dan tahun 2020 diperkirakan PPOK akan menjadi penyebab
kematian ketiga di seluruh dunia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
pada tahun 2007 PPOK menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab Indonesia.10
Prevalensi PPOK di kematian di dunia pada populasi dewasa bervariasi 4%-
10%.11 Penelitian di Amerika Serikat pada populasi usia 25-75 tahun dari tahun
1971-2000 menunjukkan prevalensi PPOK ringan 6,9% dan PPOK sedang
6,6%.12 Penelitian COPD working group di 12 negara Asia Pasifik mendapatkan
rerata prevalensi PPOK 6,3% dengan masing-masing negara bervariasi seperti 3,5
% di Hongkong, 6,7% di Vietnam dan di
Indonesia sebesar 5,6%.13 Penelitian Lim dkk tahun 2012 di Asia Pasifik
menunjukkan prevalensi PPOK 6,2% dan untuk di Indonesia sebesar 4,5%.14
Penelitian di Vietnam dan Indonesia tahun 2015 menemukan prevalensi PPOK
pada bukan perokok adalah 6,9% (Susanto, 2021).
PPOK merupakan satu dari 4 penyakit tidak menular utama ynag 60%
menyebabkan kematian di indonesia (Kemenkes RI, 2019). Prevelansi PPOK di
indonesia pada usia > 30 tahun sebesar 3,7% tertinggi di propinsi lampung
(1,4%). PPOK di Indonesia meningkat dari waktu ke waktu, berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013, dari 33 propinsi di Indonesia.
Perkembangan wilayah perkotaan dan perdesaan ini juga berdampak pada gaya
hidup masyarakat yang penuh dengan stress dan meningkatnya kebiasaan
merokok pada masyarakat. Penyakit ini lebih sering dialami laki-laki
dibandingkan perempuan dan kebanyakan penderita PPOK berusia diatas 40
tahun (Zuriati & Suriya, 2016).
Tindakan chest physiotherapy (fisioterapi dada) pada PPOK dapat
membantu meningkatkan proses penyembuhan secara efektif dan efisien.
Fisioterapi dada dapat membantu menghilangkan sekresi (secretions) di saluran
pernapasan dan meningkatkan fungsi pernapasan serta mencegah collapse pada
paru-paru. Relaksasi pernapasan mempunyai banyak teknik salah satunya adalah
dengan menggunakan balon (ballon blowing) teknik relaksasi dengan meniup
balon dapat membantu otot intracosta mengelevasikan otot diafragma dan kosta.
Sehingga memungkinkan untuk menyerap oksigen, mengubah bahan yang masih
ada dalam paru dan mengeluarkan karbondioksida dalam paru. Meniup balon
sangat efektif untuk membantu ekspansi paru sehingga mampu mensuplai oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida yang terjebak dalam paru pada pasien dengan
gangguan fungsi pernapasan. Peningkatan ventilasi alveoli dapat meningkatkan
suplai oksigen, sehingga dapat dijadikan sebagai terapi dalam peningkatan
saturasi oksigen(Astriani, Dewi, & Yanti, 2020).

1.2 Tujuan Penulisan


a. Memberikan informasi tentang pengaruh Relaxation Dengan Teknik
Balloon Blowing Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Ppok
b. Memaparkan informasi terkini dengan avidence based, mengenai latihan
Teknik Balloon Blowing Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Ppok
c. Meningkatkan critical thinking tentang manfaat latihan Teknik Balloon
Blowing Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Ppok .
BAB II

JURNAL PENELITIAN
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Profile Penelitian


a. Judul Penelitian
Relaxation Dengan Teknik Balloon Blowing Terhadap Saturasi Oksigen
pada Pasien Ppok
b. Pengarang/Author/s
Tunik, Rahayu Niningasih, Edi Yuswantoro
c. Sumber/Source
Jurnal Pendidikan Kesehatan, Volume 9, No.2, Oktober 2020: 193 - 199
d. Pengelompokan data
Abstract : Physiology and psychology are problems which statistically
experienced by the patients of COPD and decrease their quality of life.
Breathing Relaxation with Balloon-Blowing Technique is one the best
breathing exercises to regain the function of lungs. The objective of this
thesis was to measure the effectiveness of breathing relaxation with
balloon-blowing technique towards oxygen saturation. The research design
used in this thesis was pre experiment with pre post test one design. The
sample of the thesis was thirty (30) respondents of COPD patients of
Flamboyan room in dr. Soedomo hospital. The sampling technique used in
this research was consecutive-sampling technique. It was consisted of a
group of intervention. Pre-test and post-test were used to collect the data
of the research on the third and seventh day. The result were tested using
Repeated ANOVA test. The research showed that there was a significant
result to oxygen saturation, before and after doing intervention on the third
and seventh day. The result of statistical analysis showed the p value was
smaller than 0.05 at the oxygen saturation, on the third and seventh day.
Breathing relaxation with balloon-blowing technique can increase the
oxygen saturation patient with COPD
Keywords: Balloon-blowing technique, oxygen saturation, COPD
e. Tanggal Publikasi
OKTOBER 2020

3.2 Deskripsi Penelitian Berdasarkan metode PICO:


a. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh breathing relaxation dengan teknik balloon
blowing terhadap saturasi oksigen.
b. Desain Penelitian
pre experiment dengan pre post test one design
c. Populasi /problem
30 responden pasien PPOK dengan pendekatan consecutive sampling.
d. Interventio
Intervensi yang dilakukan adalah breathing relaxation dengan
meniup balon 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, setiap sesi latihan
dilakukan 3 set latihan meniup balon, dalam 1 set latihan pasien meniup
balon tiga kali sampai balon mengembang kemudian diselingi istirahat
selama 1 menit diantara set latihan. Sebelum meniup balon pasien tarik
nafas selama 3-4 detik, ditahan 2-3 detik kemudian ditiupkan ke balon
selama 5-8 detik. Intervensi ini dilakukan selama 1 minggu. Instrumen
yang digunakan adalah oksimetry fingertip untuk mengukur saturasi
oksigen. Data diambil sebelum dilakukan intervensi dan sesudah
dilakukan intervensi pada hari ketiga dan hari ketujuh. Data yang telah
dikumpulkan dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan Shapiro-
Wilk, hasilnya adalah data berdistribusi normal untuk semua variabel.
Selanjutnya data di olah dengan menggunakan uji statistik repeated-
measured ANOVA.

e. Comparator
Tidak Terdapat Komparator
f. Outcomes/findings
uji Repeated ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
perubahan secara signifikan terhadap saturasi oksigen sebelum dan
sesudah diberikan intervensi selama 3 hari dan 7 hari. Hasil analisis
statistik menunjukkan p value < 0,05 pada variabel saturasi oksigen

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
Daftar Pustaka

Astriani, N. M. D. Y., Dewi, P. I. S., & Yanti, K. H. (2020). Relaksasi Pernafasan


dengan Teknik Ballon Blowing terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen pada
Pasien PPOK. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 426–435.
https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1049
Susanto, A. D. (2021). p-lSSN 0853-7704 e-lSSN 2620-3162. Jurnal Respirologi
Indonesia, 41(1).
Tunik et. all. (2020). Pengaruh Breathing Relaxation Dengan Teknik Balloon
Blowing Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Ppok. Jurnal Pendidikan
Kesehatan, Volume 9, NO.2, OKTOBER 2020: 193 – 199.

Anda mungkin juga menyukai