Anda di halaman 1dari 30

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seseorang yang ingin mengukur tinggi sebuah pohon, menara,

gedung bertingkat ataupun sesuatu yang memiliki ketinggian tertentu maka

tidaklah mungkin secara fisik akan mengukur dari bawah ke atas (puncak)

obyeknya dengan menggunakan meteran. Salah satu cabang matematika yang

dapat dipakai dalam membantu pengukuran ini adalah trigonometri.

Gb. 1.2. Klinometer


Gb. 1.1. mengukur
ketinggian
Gambar 1.1 adalah gambar seorang pengamat yang ingin mengukur tinggi

tiang bendera dengan menggunakan klinometer (Gb. 1.2)

Dalam pengamatan akan didapat sudut dan jarak pengamat dengan tiang,

kemudian dengan bantuan pengetahuan trigonometri maka akan dapat

dihitung tinggi tiang tersebut.

Kenyataan dalam kehidupan seharihari di berbagai bidang

kehidupan banyak membutuhkan pengetahuan tentang trigonometri, antara

lain bidang keteknikan, bidang IPA, bidang penerbangan, bidang pelayaran

1
dan sebagainya. Oleh karena itu topik tentang trigonometri perlu diajarkan

kepada siswa oleh guru matematika.

B. Tujuan

Bahan ajar tentang pembelajaran trigonometri ini disusun agar para

tenaga kependidikan/guru:

1. Lebih menguasai materi pembelajaran trigonometri untuk siswa SMK

2. Lebih memiliki kemampuan mengembangkan teknik, model dan strategi

pembelajaran trigonometri

C. Ruang Lingkup

Bahan ajar ini membahas topiktopik sebagai berikut:

1. Pengertian perbandingan trigonometri

2. Rumus perbandingan trigonometri sudut yang berelasi

3. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri

4. Rumusrumus trigonometri

2
Bab II

Trigonometri

Studi tentang trigonometri sebagai cabang matematika, lepas dari

astronomi pertama kali diberikan oleh Nashiruddin al-Tusi (1201-1274), lewat

bukunya Treatise on the quadrilateral. Bahkan dalam buku ini ia untuk pertama

kali memperlihatkan keenam perbandingan trigonometri lewat sebuah segitiga

siku-siku (hanya masih dalam trigonometri sferis). Menurut O`Conners dan

Robertson, mungkin ia pula yang pertama memperkenalkan Aturan Sinus (di

bidang datar).

Di Arab dan kebanyakan daerah muslim, trigonometri berkembang

dengan pesat tidak saja karena alasan astronomi tetapi juga untuk kebutuhan

ibadah. Seperti diketahui, orang muslim jika melakukan ibadah sholat, harus

menghadap ke arah Qiblat, suatu bangunan di kota Mekkah. Para matematikawan

muslim lalu membuat tabel trigonometri untuk kebutuhan tersebut.

Konsep trigonometri pada pembahasan ini diawali dengan

perbandingan trigonometri suatu sudut pada segitiga sikusiku.

A. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku

B Gambar di samping adalah segitiga

c siku-siku dengan titik sudut sikunya di


a

C. Panjang sisi di hadapan sudut A


C A
b
Gb. 2.2. perbandingan trigonometri adalah a, panjang sisi di hadapan sudut

B adalah b, dan panjang sisi di hadapan sudut C adalah c.

Terhadap sudut :

3
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut 

Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut 

Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa

Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan

trigonometri terhadap sudut  sebagai berikut:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:

dan

dan

Contoh:

Pada gambar di samping segitiga sikusiku ABC


B
dengan panjang a  24 dan c  25.
a c

C A
b
4
Gb. 2.3. perbandingan trigonometri
Tentukan keenam perbandingan trigonometri untuk .

Penyelesaian:

Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras

B. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa

Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari

tanpa memakai tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30, 45,60, dan

90.

Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45,dan 60.

Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan

segitiga siku-siku seperti gambar berikut ini.

3
2 1
30

45 1 2
1
60
Gb. 2.4.a. sudut istimewa

Gb. 2.4.b. sudut istimewa

5
Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan

Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan

Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

 0 30 45 60 90

sin  0 1

cos  1 0

tak
tan  0 1
terdefinisi

6
tak
cot  1 0
terdefinisi

contoh:

1.

2.

C. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran

Y
P(x,y)

r
y
1
O x X
Gb. 2.5

P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat (x,y). OP adalah garis

yang dapat berputar terhadap titik asal O dalam koordinat kartesius, sehingga

XOP dapat bernilai 0 sampai dengan 90. Perlu diketahui bahwa

dan r  0
Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat

didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:

1. 4.

2. 5.

7
3. 6.

Dengan memutar garis OP maka  XOP =  dapat terletak di kuadran I, kuadran

II, kuadran III atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.

P(x,y) Y
Y
P(x,y)
y r
r
y
1 2
O x X x O X

Y Y

x 3 4 x
O X O X
y
r y
r
P(x,y)
P(x,y)

Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran

Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:

Perbandingan Kuadran
Trigonometri I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -

D. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi

8
Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut  adalah sudut (90  ), (180  ),

(360  ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama

khusus, misalnya penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut  dengan (90 -

) dan pelurus (suplemen) untuk sudut  dengan (180 - ). Contoh:

penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut 110 adalah 70.

1. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (90 - )

Y y=x Dari gambar 2.7 diketahui


P1(x1,y1)
Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
r1
y1 P(x,y)
r
akibat pencerminan garis y  x, sehingga
y
 (90-)
diperoleh:
O x1
X a. XOP =  dan XOP1 = 90 - 
x

Gb. 2.7. sudut yang berelasi b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:

a.

b.

c.

Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut

 dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:


a. d.

b. e.

c. f.
9
2. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 - )

Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari Y


titik P(x,y) akibat pencerminan
P1(x1,y1) P(x,y)
terhadap sumbu y, sehingga r1
r

y1 (180-) y
a. XOP =  dan XOP1 = 180 -  

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
x1 O x
X
maka diperoleh hubungan:
Gb. 2.8. sudut yang berelasi

a.

x x
b. cos 180     1    cos 
r1 r

c.

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. d.

b. e.

c. f.

3. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 + )

Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah Y


P(x,y)
bayangan dari titik P(x,y) akibat r
(180+)
y
pencerminan terhadap garis y  x, 
x1 O x
X
sehingga y1
r1

P1(x1,y1)
Gb. 2.9. sudut yang berelasi10
a. XOP =  dan XOP1 = 180 + 

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r

maka diperoleh hubungan:

a.

b.

c.

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. d.

b. e.

c. f.

4. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (- )


Y
Dari gambar 2.10 diketahui titik
P(x,y)
r
P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
(360-1)
y
akibat pencerminan terhadap sumbu x,  x
O - x1
X
sehingga r1 y1

a. XOP =  dan XOP1 = -  P1(x1,y1)

b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r Gb. 2.10. sudut yang berelasi

maka diperoleh hubungan

a.

11
b.

c.

Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. d.

b. e.

c. f.

Untuk relasi  dengan (- ) tersebut identik dengan relasi  dengan 360 

, misalnya sin (360  )   sin .

E. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub

Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy

selain koordinat kartesius adalah dengan koordinat kutub.

Y Y
P(x,y) P(r, )
 
r
y y

O x X O x X

Gb. 2.11. koordinat kartesius Gb. 2.12. koordinat kutub

Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam

koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.

Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari

dengan hubungan:

12

jika koordinat kartesius titik P(x,y) diketahui, koordinat kutub titik P(r,

) dapat dicari dengan hubungan:

   arc tan , arc tan adalah invers dari tan

Contoh:

1. Ubahlah menjadi koordinat kutub

a. B(5,5) b.

2. Ubahlah P (12,60) menjadi koordinat kartesius

Penyelesaian:

1. a. B (5,5) b.

x  5, y  5 (kuadran I) x  4, y  (kuadran II)

   45    120

jadi B jadi C (8, 120)

2. P (12,60) diubah ke koordinat kartesius

x  r cos  y  r sin 

 12 cos 60  12 sin 60

13
 12(1/2)  12

x6 y
Jadi koordinat kartesiusnya P

F. Identitas Trigonometri

YD a
P(x, y)
r i g a m b

r
y

O x X

Gb. 2.13. rumus identitas

, dan . Sehingga

Jadi sin2 +cos2  1


G. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana

Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat perbandingan

trigonometri suatu sudut, di mana sudutnya dalam ukuran derajat atau radian.

Menyelesaikan persamaan trigonometri adalah menentukan nilai x yang

memenuhi persamaan tersebut sehingga jika dimasukkan nilainya akan

menjadi benar.

1. Menyelesaikan persamaan sin x  sin 

Dengan mengingat rumus

sin (180 - )  sin  dan sin ( + k. 360)  sin , maka diperoleh:

Jika sin x  sin  maka


x   + k. 360 atau x  (180  ) + k. 360 , k  B

14
2. Menyelesaikan persamaan cos x  cos 

Dengan mengingat rumus

dan cos ( + k. 360)  cos , diperoleh

Jika cos x  cos  maka


x   + k. 360 atau x    + k. 360, k  B

3. Menyelesaikan persamaan tan x  tan 

Dengan mengingat rumus

tan (180 + )  tan  dan tan ( + k. 360)  tan , maka diperoleh:

Jika tan x  tan  maka


x   + k. 180 , k  B
contoh:

Tentukan penyelesaian persamaan berikut ini untuk 0  x  360.

a) c)

b)

Penyelesaian:

a)  sin x  sin 30

x   + k. 360 untuk k = 0  x  30

x  (180  ) + k.360 untuk k = 0  x  180  30  150

b)  cos x  cos 30

x   + k. 360 untuk k = 0  x  30

x    + k. 360 untuk k = 1  x   30 + 360  330

15
c)  tan x  tan 120

x   + k. 180 untuk k = 0  x  120

untuk k = 1  x  120 + 180  300

Catatan: satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu radian

adalah besarnya sudut yang menghadap busur lingkaran yang panjangnya

sama dengan jari-jari. B


r r
 AOB = 1 rad O A

Hubungan radian dengan derajat

360 = rad

= 2 rad

180 =  rad

pendekatan 1 rad = 57,3.

Dengan mengingat pengertian radian tersebut, maka bentuk penyelesaian

persamaan trigonometri dapat pula menggunakan satuan radian, sebagai

contoh untuk persamaan sin x  sin A maka penyelesaiannya adalah:

x  A + k. 2 atau x  ( A) + k. 2 , k  B

di mana x dan A masing-masing satuannya radian.

H. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut

16
1. Rumus cos ( + ) dan cos (  )
C
Pada gambar di samping diketahui

garis CD dan AF keduanya adalah
G F
garis tinggi dari segitiga ABC. Akan 

dicari rumus cos ( + ). A D E B
Gb. 2.14

Pada segitiga sikusiku CGF

 …………..(1)

Pada segitiga sikusiku AFC,

 …………..(2)

 …………..(3)

Pada segitiga sikusiku AEF,

 …………..(4)

Dari (1) dan (2) diperoleh

GF  AC sin  sin 

Karena DE  GF maka DE  AC sin  sin 

Dari (3) dan (4) diperoleh

AE  AC cos  cos 

Sehingga AD  AE  DE

17
AC cos ( + )  AC cos  cos   AC sin  sin 

Jadi cos ( + )  cos  cos   sin  sin 

Untuk menentukan cos (  ) gantilah  dengan  lalu disubstitusikan

ke rumus cos ( + ).

cos (  )  cos ( + ())

 cos  cos ()  sin  sin ()

 cos  cos   sin  (sin )

 cos  cos  + sin  sin 

Jadi cos (  )  cos  cos  + sin  sin 

2. Rumus sin ( + ) dan sin (  )

Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin (  ) perlu diingat rumus

sebelumnya, yaitu: sin (90  )  cos  dan

cos (90  )  sin 

sin ( + )  cos (90  ( + ))

 cos ((90  )  )

 cos (90  ) cos  + sin (90  ) sin 

 sin  cos  + cos  sin 

Jadi sin ( + )  sin  cos  + cos  sin 

Untuk menentukan sin (  ), seperti rumus kosinus selisih dua sudut

gantilah  dengan  lalu disubstitusikan ke sin ( + ).

sin (  )  sin ( + ( ))

18
 sin  cos () + cos  sin ()

 sin  cos  + cos  (sin )

 sin  cos   cos  sin 

Jadi sin (  )  sin  cos   cos  sin 

3. Rumus tan ( + ) dan tan (  )

Dengan mengingat , maka

Jadi

Untuk menentukan tan (  ), gantilah  dengan  lalu disubstitusikan

ke tan ( + ).

tan (  )  tan ( + ( ))

Jadi

19
I. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap

Dari rumusrumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat

dikembangkan menjadi rumus trigonometri untuk sudut rangkap.

1. sin 2  sin ( + )  sin  cos  + cos  sin   2 sin cos

Jadi sin 2  2 sin cos

2. cos 2  cos ( + )  cos  cos   sin  sin   cos2  sin2

Jadi cos 2  cos2  sin2

Rumusrumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkan

dengan mengingat rumus dasar cos2 + sin2  1.

cos 2  cos2  sin2 cos 2  cos2  sin2


 cos2  (1  cos2)  (1  sin2)  sin2
 2cos2  1  1  2 sin2
Sehingga
1) cos 2  cos2  sin2
2) cos 2  2cos2  1
3) cos 2  1  2 sin2

3.

Jadi

J. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan

20
1. Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

cos ( + )  cos  cos   sin  sin 

cos (  )  cos  cos  + sin  sin 


+
cos ( + ) + cos (  )  2 cos  cos 

Jadi cos ( + ) + cos (  )  2 cos  cos 

cos ( + )  cos  cos   sin  sin 

cos (  )  cos  cos  + sin  sin 



cos ( + )  cos (  )  2 sin  sin 

Jadi cos ( + )  cos (  )  2 sin  sin 

2. Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

sin ( + )  sin  cos  + cos  sin 

sin (  )  sin  cos   cos  sin 


+
sin ( + ) + sin (  )  2 sin  cos 

Jadi sin ( + ) + sin (  )  2 sin  cos 

sin ( + )  sin  cos  + cos  sin 

sin (  )  sin  cos   cos  sin 



sin ( + ) + sin (  )  2 sin  cos 

Jadi sin ( + )  sin (  )  2 cos  sin 

K. Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri

Contoh soal aplikasi dalam keteknikan:

1. Dua buah tegangan pada arus bolak-balik mempunyai harga:

21
V1 = 200 sin 120 dan V2 = 200 sin 210

Berapa Vtotal dari V1 dan V2 ?

Penyelesaian:

Vtotal = V1 + V2

= 200 sin 120 + 200 sin 210

= 200. + 200.

= 100 –100

2. Sebuah balok terletak pada tangga dengan

kemiringan  = 37 (sudut antara tangga


w sin  
dengan lantai). Gaya beratnya diuraikan  
w cos 
dalam gaya w sin  dan w cos . w
Gb. 15.a
Tentukan besar sudut  dan !

Penyelesaian:
C
Gambar 15.a dapat direpresentasikan
 
dalam segitiga seperti pada gambar 15.b. 
A B
D
Dengan mengingat kembali sifat-sifat dari Gb. 15.b

2 segitiga yang sebangun (segitiga ADC dan segitiga CDB) akan diperoleh

sudut  = sudut  = 37.

Sehingga  = 90 – 

= 90 – 37

= 53

22
L. Soal Latihan

1. Carilah nilai dari

a. sin 120 c. tan 150 e. cot 330

b. cos 300 d. sec 210 f. csc 120

2. Jika cos  = dan 0   90 maka nilai tan  adalah ……

3. Koordinat kutub dari titik (-10,10) adalah…..

4. Koordinat kartesius dari titik (9, 120) adalah …….


B
5. Hitunglah panjang AB gambar disamping
12

C A
6. Jika nilai tan  = maka nilai dari 30

cos2 - sin2 = ………..

7. Himpunan penyelesaian dari sin x = untuk 0  x  360 adalah …..

8. Himpunan penyelesaian dari sin 2x = sin 30 untuk 0  x  360 adalah

……..

9. Tulislah rumus cos (2x + 3y)!

10. Jika  dan  sudut-sudut lancip dengan sin  = dan sin  = ,

hitunglah sin ( + )

11. Sederhanakan bentuk

cos 100 cos 10 + sin100 sin 10

12. Persamaan sin x = cos x dipenuhi untuk x = ……

13. Buktikan 1 + tan2 = sec 2

14. Sederhanakan

23
a. (1 – cos ) (1 + cos )

b. tan2 - sec2

15. Hitunglah kuat arus dengan persamaan I = 20 sin t , jika diketahui  =

rad/detik dan t = 2 detik.

24
Bab III

Penutup

A. Rangkuman

1. Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

 0 30 45 60 90

sin  0 1

cos  1 0

tak
tan  0 1
terdefinisi
tak
cot  1 0
terdefinisi

2. Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri tiap kuadran

Perbandingan Kuadran
3. Rumus
Trigonometri I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -
Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi

a. perbandingan trigonometri sudut  dengan (90 - )


1) 4)
2) 5)
25
3) 6)
b. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 - )

1) 4)
2) 5)
3) 6)

c. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 + )

1) 4)
2) 5)
3) 6)

d. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (- )

1) 4)
2) 5)
3) 6)

4. Menyelesaikan persamaan trigonometri

a. Jika sin x  sin  maka

x   + k. 360 atau x  (180  ) + k. 360 , k  B

b. Jika cos x  cos  maka

x   + k. 360 atau x    + k. 360, k  B

c. Jika tan x  tan  maka x   + k. 180 k  B

5. Rumus-rumus trigonometri

a. Jumlah dan selisih dua sudut

1) cos ( + )  cos  cos   sin  sin 

26
2) cos (  )  cos  cos  + sin  sin 

3) sin ( + )  sin  cos  + cos  sin 

4) sin (  )  sin  cos   cos  sin 

5)

6)

b. Rumus trigonometri untuk sudut rangkap

1) sin 2  2 sin  cos  3)


2) cos 2  cos2  sin2 
cos 2  2cos2  1
cos 2  1  2 sin2 
c. Mengubah Rumus Perkalian ke Penjumlahan/Pengurangan

1) cos ( + ) + cos (  )  2 cos  cos 

2) cos ( + )  cos (  )  2 sin  sin 

3) sin ( + ) + sin (  )  2 sin  cos 

4) sin ( + )  sin (  )  2 cos  sin 

B. Saran

Pemahaman terhadap rumusrumus dasar trigonometri harus betulbetul

menjadi penekanan dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu

mengaitkan dan menggunakan rumusrumus yang sesuai untuk

menyelesaikan persoalan trigonometri.

Semoga bahan ajar ini menjadi salah satu sumber bacaan bagi para guru

dalam pembelajaran matematika di SMK. Penulis menyadari adanya keterbatasan

27
dan kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini, sehingga kritik dan saran

sangat diharapkan.

Daftar Pustaka

Bernadeta Etty W, Suparno & Hutomo. (1996). Bahan Ajar STM. Yogyakarta:
PPPG Matematika.

Hyatt, H.R. & Small,L. (1982). Trigonometry a Calculator Approach. Canada:


John Wiley and Sons, Inc.

Kenneth S. Miller & John B. Walsh. (1962). Elementary and Advanced


Trigonometry. New York: Harper & Brothers Publisher.

Richard G. Brown. (1994). Advanced Mathematics . California: Houghton Mifflin


Company.

Tumisah, P.J. & Mukimin.(2002). Trigonometri Bahan Ajar Matematika SMK.


Yogyakarta: PPPG Matematika.

Winarno & Al. Krismanto. (2001). Bahan Standarisasi SMU Trigonometri.

Yogyakarta: PPPG Matematika.

28
Kunci Jawaban

1. a. d. 13. 1+ =

b. e. =

c. f. =

2. 14. a. 1 – cos 2  =

sin2 

3. b. dari no 14.a. maka

4. (sec2x – 1) – sec2x = – 1

5. BC = 24 15. I = 10 ampere

6.

7. {60, 120}

8. {15, 75, 195, 255}

9. cos 2x cos 3y – sin 2x sin 3y

29
10.

11. 0

12. 45 dan 225

30

Anda mungkin juga menyukai