Anda di halaman 1dari 3

Ini Dalil dan Hukum Tasyakuran Haji

(Walimatul Hajj)
Akhir Bulan Dzulhijjah sampai awal
Muharrom adalah waktu para jama’ah haji
asal Indonesia kembali ke tanah air, setelah
sekian hari berada di tanah haram, Arab Saudi.
Dalam rangka melaksanakan rukun islam yang
kelima, Haji.
Ibadah haji terasa istimewa bagi umat islam,
karena tidak semua umat islam mampu
melaksanakannya. Mereka yang dapat
menunaikan ibadah haji hanyalah orang-orang
yang mendapat “panggilan khusus” dari Allah
SWT.
Disamping itu, ibadah haji merupakan ibadah
yangpaling banyak menguras finansial di
bandingkan rukun islam lainnya.
Oleh karena itu, sudah selayaknya nikmat
yang luar biasa ini di syukuri. Imam Syafi’i
berkata:
‫تصدق الوليمۃ علی كل دعوۃ لحادث سرور‬
Artinya: Walimah itu mencakup setiap
undangan karena ada kebahagian.
Berdasarkan qaulnya Imam Syafi’i,
pelaksanaan walimatul haj dapat dibenarkan,
kerena ia adalah bagian dari ekspresi
kebahagiaan, karena telah mendapat panggilan
mulia ke Baitullah.
Namun meski demikian, amaliah dalam Islam
haruslah berlandaskan kepada dalil-dalil baik
dari Al-Qur’an maupun hadis, baik
dalilnya mantuq (tersurat) maupun mafhum
(tersirat). Pertanyaanya kemudian, adakah
dalil yang bisa di jadikan dasar dari walimatul
hajj ini?
Syekh Muhyiddin Abdus Shomad dalam
kitabnya Al-Hujaj Al-Qat’iyah fi Shihhati;
Mu’taqidaati wa Amaliyaati an-Nahdliyah.
‫يستحب للحاج بعد رجوعه بلده ان يتحر جمال او بقرۃ او‬
‫يذبح شاۃ للفقراء والمساكين والجيران واالخوان تقربا الی هللا‬
‫عز وجل كما فعل النبي صلی عليه وسلم‬.
“Disunnahkan bagi orang yg haji setelah
pulang ke negeranya untuk menyembelih unta,
sapi atau kambing untuk di berikan kepada
orang fakir, miskin, tetangga dan saudara. Hal
ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
sebagaimana di kerjakan oleh Rasulullah
SAW.”
Rasulullah pernah melakukanya ketika beliau
datang dari Mekkah dan kembali ke Madinah.
Mengenai hal ini Kitab Shohih
Bukhori merekamnya
‫ ان النبي صلی هللا‬,‫عن جابر بن عبد هللا رضي هللا عنهما‬
‫عليه وسلم لما قدم المدينۃ نحر جزورا او بقرۃ‬.
Dari Jabir bin Abdullah ra. Bahwasanya Nabi
Muhammad SAW ketika kembali ke Madinah
menyembelih kambing atau sapi.
Namun terkadang walimatul hajj di sebagian
masyarakat Indonesia dikerjakan sebelum
berangkat haji. Hal ini tidaklah mengapa
karena pada dasarnya walimah bagian dari
sunnah rasul dan sebagai bentuk syukur kita
kepada Allah SWT. (AN)
Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai