Oleh:
Musfaida D031191006
FAKULTAS TEKNIK
DEPT. PERKAPALAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
“Rangkuman Materi Prarancangan pada tanggal 11 November 2020”
Prarancangan Kapal adalah proses awal dari suatu rancangan kapal untuk menentukan dimensi atau
ukuran pokok kapal sesuai dengan permintaan dari owner tersebut.
Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi tegak semula setelah
mengalami kemiringan akibat pengaruh gaya dari luar maupun dari dalam kapal.
Pengaruh dari luar yang dimaksud pengaruh ombak dan angin sedangkan pengaruh dari dalam
kapal seperti keberatan muatan.
A. KESEIMBANGAN KAPAL
Keseimbangan adalah sebuah benda akan berada dalam keadaan yang seimbang/ setimbang/
diam apabila resultan gaya dan momen yang bekerja padanya bernilai nol.
𝜸𝑽
Dalam KBBI, metasentra ialah sebuah titik khayal kapal yang digunakan sebagai patokan
untuk menghitung keseimbangan kapal, jika titik ini berada diatas titik berat kapal,kapal akan
seimbang, apabila dibawahnya, kapal tidak seimbang dan mudah terbalik
Metasentra (M) adalah titik potong antara garis kerja gaya tekan pada saat kapal tegak dengan
garis kerja gaya tekan pada saat kapal oleng atau trim.
𝑴
𝑾 KESEIMBANGAN KAPAL STABIL
(stable equilibrium)
Titik tangkap b ini bukanlah merupakan suatu titik yang tetap, akan tetapi akan berpindah-pindah oleh
adanya perubahan sarat atau miring. Apabila bagian kapal yang terbenam didalam air itu berbentuk
persegi maka titik B terletak ditengah-tengah saratnya.
Titik Berat
Titik berat atau dalam hal ini disingkat G dari sebuah kapal, ialah merupakan titik tangkap dari sebuah
titik pusat dari seluruh gaya berat yang menekan ke bawah. Pada sebuah kapal yang simetris antara
Haluan dan sebuah bidang penampang terletak titik G. Oleh sebab itulah kapal dikatakan simetris dan
disebelah mana dari bidang simetri itu terletak titik G sukarlah dikatakan. Akan tetapi kalua sekadar
ingin mengetahui jarak atau tingginya terhadap lunas adalah mudah. Caranya ialah dengan dengan
meninjau semua pembagian bobot-bobot yang berada diatas kapal terhadap lunas tersebut. Makin
banyak bobot yang letaknya dibagian atas, semakin tinggilah letak titik G nya terhadap lunas dan
begitupun sebaliknya.
Kopel
Sebuah kopel terjadi apabila ada dua gaya yang sama, bekerja sejajar dalam arah yang
berlawanan. Contohnya kapal yang berbentuk kotak yang diletakkan diatas bidang datar. Bila
ada gaya yang menekan kotak tersebut dititik sudut kiri sebelah atas kearah kanan dan lainnya
disudut kanan sebelah bawah yang menekan kekiri, maka terjadilah sebuah kopel yang
menyebabkan kotak tersebut berputar.
Kopel ini terjadi oleh adanya dua gaya yang sama, yaitu gaya berat dan gaya apung yang bekerja sejajar
dengan arah yang berlawanan. Makin besar jarak antara dari kedua garis-garis gaya ini berarti gaya
kopelnya akan semakin besar.