1. PENGANTAR
Klaim penggarag dibukit Limau Dalam Izin Koprasi Masyarakat Adat Tujuh Koto (KOMASKO)
seluas 2000 Ha berdasrakan izin IUPHKm SK.Mentri LHK Nomor : 3394/MENLHK -
SKL/PKP/PS/PSL.0/6/2017 yang berlokasi di dalam wilyah dua desa, Desa Balai Rajo,Kecamatan
tujuh Koto ilir Dan Desa Dusun baru, Kecamatan tujuh koto. Kabupaten tebo.
Begitupun dalam Paroan. Yakni, Pemilik lahan memberikan hak kelola kepada Penerima
Paroan (menggaraf), Dengan tanggung jawab menyediakan semua kebutuhan bibit yang akan
ditanam dilahan tersebut. Dengan ketentuan dan pola bagi yang di sepakati, dengan pola bagi
setandar lima banding satu, dengan artian jika kebun berhasil dan sukses seluas lima hetar maka
penggaraf mendapatkan bagian 1 hetar.
Dalam hal Perizinan yang berpayung hukum Koprasi dengn legalitas Hutan kemasyarakatan,
namun tidak satupun masyarakat penggaraf yang berada di bukit limau yang menguasai fisik
(lahan). Tergabung sebgai anggota Koprasi sebgai pemegang izin, Sehingga koprasi tidak bisa
melakukan program kerja dan kemitraan mereka sesui dengan regulasi yang ada.
Sehingga permabah yang awalnya hanya dalam izin koprasi, saat ini kin meluas ke lokasi
kawsan hutan lindung bukit limau yang berada di luarnya seluar ± 3000 ha yang belum ada izin di
atasnya, serta mengncam zona konsevsi PT.Lestari Asri Jaya (LAJ) yang beada di blok salak.
GAMBARAN UMUM
Bentng alam yang menjadi lokasi perambah dalam izin koprasi adlah perbukitan dan di
bagian lerengnya terdapa dua sungai yakni sungai Salak dan sungai cempegan yang menjadi
sumber kehidupan masyarakat penggaraf yang ada di sana.
Dengan kondisi rute jalan tanah pengerasan dan bergelombang untuk mencapai titik lokasi
harus menggunkan motor semi trail dan mobil 4x4 karena selain menjadi sarana
penghubung antar desa jalan tanh juga menjadi lintasan truk pengangkut hasil tani komodity
Sawit dan karet yang sudah panen milik petani penggaraf.
Di mana fasilitas umum seperti masjid dan gerejapun sudah mulai dibangun dengan swadaya
dari masyarakat setempat bahkan secara kelompokpun mereka telah memiliki Rukun
Tetangga (RT) Dan Kepala Dusun yang tergabung dalam Desa Bali rajo, Kecamatan tujuh
koto Ilir yang di jabat Saudara Aflin. Yang juga merupakan Daftar Pilih (DAPIL) empat
Kabupaten tebo saat agenda pesta demokras.
Selain merawat kebun milik sendiri masyarkat setempat juga menjadi pekerja kebun milik
cukong dan Toke yang ada di sekitar Bukit limau, bahkan beberapa petani penggaraf yang
telah bermodal juga menjadi tengkulang hasil tadi komoditi sawit, Bahkan terkadang
memperluas kebun mereka yang ada dalam izin HKM Koprasi sampai-sampai ke areal di luas
izin Koprasi itu sendiri.
1.3.Objek Konflik
2.3.1 Indentifikasi aksebilitas objek sengketa
Objek lahan sengketa berada di kawasan bukit limau yang dalam izin
IUPHKm KOMASKO seluas ± 2000 Ha yang berada dalam admistrasi dua desa, Yakni
desa balai rajo dan desa Dusun Baru. Yang mana sebelah Utara langsung berbatas
dengan Provnsi riau dan selatan berbatas dan beririsan dengan Izin LAJ, barat
berbatasan dengan hutan lindung Bukit limau dan timur berbatas langsung dengan
Lanscape Bukit izin LAJ blok Langga.
Jarak tempuh lokasi dengan kantor Desa ± 10 Km,dengan melintas jlan tanah
pengerasan dan bergelombang. Semntara untuk sampai ke ibu kota kecamatan ±20
km dan ibu kota kabupaten ± 60 km. Dengan harus melalui penyebrangan sungai
batang hari memakai Poton dan motor bud dan ketek.
Aktor utama
Aktor Primer 1
Almat : PEMAYUNGAN
KONTAK : ...............................
Aktor Primer 2
Almat : PEMAYUNGAN
KONTAK : ...............................
LAMA PENGUASAAN :-
Aktor Primer 3
KONTAK :
LAMA PENGUASAAN :-
Aktor sekunder 1
Almat : PEMAYUNGAN
KONTAK : ...............................
LAMA PENGUASAAN :-
Aktor sekunder 2
KONTAK : ...............................
DASAR PENGUASAAN :
LAMA PENGUASAAN : -
LAMA PENGUASAAN :-
NAMA : AI
ALAMAT : Paseban
LAMA PENGUASAAN :
Semua pihak dan aktor yang ada resisten terhadap diskusi yang membahas tentang
kepentingan pemilik izin IUPHKm . Difaslitasi untuk menyelesaikan konflik dalm mengakomodir
masyarakat penggraf dalam izin KOMASKO agar bisa bersinergi dalam menjalankan program
kemitraan sesuai regulasi yang ada.
- Mendatangi para pihak dan semua aktor untuk berdiskusi tentang kepentingan-
kepentingan mereka yang merasa tidak terakomodir dengan pola kemitraan serta melakukan
sekolah lapangan terhadap apa yang mereka lakukan untuk bertahan hidup dalam peningkatan
ekonomi mereka.
- Melakukan fasilitator di tingkat pemerintah desa atas semua pihak dan aktor untuk
mendapatkan dan mengkalaborasikan semua kepentingan semua pihak yang ada.
5.REKOMENDASI
Perhutanan Sosial
Dengan sekema kemitraan jangka benah sesui PP 23,24 dan perment LHK NO 8,9
tahun 2021 tentang perhutana sosial