Anda di halaman 1dari 14

1

CRITICAL BOOK REPORT

Nama : Sri Anggraini


NIM : 3191131016
Kelas : A Geografi 2019
Dosen Pengampu : Manajemen Pendidikan
M.Kuliah : Dr. Restu, M.Si
Eni Yuniastuti S.Pd, M.Sc

Program S1 Pendidikan Geografi


Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Medan
FEBRUARI 2022

1
i

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Puji dan syukur saya hanturkan atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas izin-Nya
penulis masih diberikan rahmat serta ridhonya sehingga masih memberikan kesempatan bagi
saya sehingga Critical Book Report Manajemen Pendidikan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu, sehingga sedikit banyaknya pasti memberikan manfaat baik sebagai referensi
atau pedoman serta menambah wawasan atau ilmu pengetahuan bagi si pembaca.

Dalam penulisan Critical Book Report Manajemen Pendidikan ini tentu sedikit
banyaknya ada kendala yang penulis hadapi, namun berkat masukan serta arahan dari dosen
pembimbing serta dukungan dari kedua orangtua saya sehingga kendala yang saya hadapi
dapat diminimalisir dan ditanggulangi.

Tentu masih banyak kekurangan dalam penulisan Critical Book Report Manajemen
Pendidikan ini, sehingga saya sebagai penulis tentu menerima tanggapan kritikan dan saran
yang dapat membangun agar penulisan critical selanjutnya lebih baik lagi.

Medan, 19 Februari 2022

Penulis

Sri Anggraini

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report..........................................................................1
1.2. Tujuan Penulisan Critical Book Report......................................................................................1
1.3. Manfaat Critical Book Report....................................................................................................1
1.4. Identitas Buku............................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN BUKU......................................................................................................................3
2.1. Buku Utama...............................................................................................................................3
2.2. Buku Pembanding......................................................................................................................5
BAB III ANALISIS BUKU..........................................................................................................................8
3.1. Kelebihan Buku..........................................................................................................................8
3.2. Kekurangan Buku.......................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................10
4.1. Kesimpulan...............................................................................................................................10
4.2. Saran........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11

ii
1

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Report
Keterampilan dalam penulisan Critical Book Report dapat menguji kemampuan
meringkas dan menganalisa serta mengkritis sebuah buku serta meningkatkan
kemampuan untuk membandingkan buku yang di analisis antara buku yang satu dengan
buku lainnya, mengenal serta memberi nilai dan mengkritik sebuah karya tulis yang di
analisis.

1.2. Tujuan Penulisan Critical Book Report


Membandingkan serta mengkritisi sebuah buku tentang Manajemen Pendidikan serta
membandingkan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang dibandingkan
dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antara bab yang ada
di antar kedua buku, dan kelemahan & kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

1.3. Manfaat Critical Book Report


 Menambah wawasan pengetahuan tentang kajian tentang Manajemen Pendidikan.
 Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di
lengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan
kelebihan buku tersebut.
 Melatih penulis merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku tersebut.

1.4. Identitas Buku


 Buku Utama
Judul Buku : Manajemen Pendidikan ( Suatu Usaha Meningkatkan Mutu
Sekolah).
Edisi : Cetakan Pertama
Penulis : Prof. Zamrono, Ph. D.
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2013
Penerbit : Penerbit Ombak
ISBN : 978-602-258-086-7

1
2

 Buku Pembanding
Judul Buku : Manajemen Pendidikan
Edisi : Cetakan Pertama
Penulis : Muhammad Kristiawan, dkk
Kota Terbit : Sleman
Tahun Terbit : Februari 2017
Penerbit : Deepublish Publisher
ISBN : 978- Nomor ISBN

2
3

BAB II RINGKASAN BUKU


2.1. Buku Utama
Bab I Pendahuluan
Peningkata mutu Sekolah merupakan suatu proses yang sistematis dan terus-menerus
untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar serta faktor yang berkaitan dengan
itu, dengan tujuan agar yang menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan
efisien. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek kualitas hasil dan aspek proses yang perlu
mendapatkan perhatian yakitu aspek kualitas dengan aspek proses untuk mencapai hasil
tersebut. Kualitas Interaksi guru-siswa ditentukan oleh status kesiapan guru untuk
melaksanakan proses pembelajaran di satu sisi dan pada sisi lain ditentukan oleh kesiapan
siswa untuk menjalani proses pembelajaran. Kemampuan atau kompetensi guru
merupakan penguasaan materi yang akan diajarkan dan penguasaan metodologi
pembelajaran. Dalam Pengertian lebih umum penguasaan metodologi adalah penguasaan
pedagogik.

Salah satu teori peningkatan mutu sekolah menekankan pada peran kultur sekolah
dalam kerangkan model The Total Quality Management (TQM). Teori ini menjelaskan
bahwa mutu sekolah mencakup 3 kemampuan yaitu kemampuan akademik, sosial, dan
moral. Menurut teori ini, mutu sekolah ditentukan oleh 3 variabel yakni kultur sekolah,
proses belajar mengajar, dan realitas sekolah.

Bab II Strategi Peningkatan Mutu

Berkaitan dengan nilai-nilai ini pula, pembangunan kapasitas birokrat kantoran harus
memusatkan pada lima hal, yaitu: (a) visi, (b) skills, (c) incentive, (d) sumber daya, dan, (e)
program, yang perlu dilaksanakan di setiap satuan pendidikan atau sekolah. Birokrat kantoran
di semua level sebagai suatu lembaga harus memiliki visi dan misi. Demikian pula, masing-
masing sekolah harus mengembangkan visi dan misi yang mengekspresikan ke mana sekolah
akan berjalan. Skills memiliki arti bahwa birokrat kantoran senantiasa meningkatkan
kemampuan kerja, baik dalam tubuh birokrat kantoran sendiri maupun dalam diri sekolah,
yang menjadi tanggung jawabnya. Prinsip a learning office, a learning school, dan a learning
person harus menjadi pegangan. Lembaga yang ada harus menjadikan dirinya tempat di mana

3
4

seluruh warga terlibat dan berperan sebagai pencari ilmu, belajar. Jadi belajar bukan hanya
monopoli siswa.

Dalam implementasinya, membangun kapasitas sekolah mencakup tujuh hal, yaitu:

1. Membangun komitmen dari seluruh warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru,
pustakawan, laboran, pegawai administrasi, sampai siswa untuk sungguh-sungguh dan
bekerja sebaik mungkin guna mewujudkan tujuan sekolah.

2. Mengembangkan pengetahuan dan teknologi, khususnya kepada para guru untuk


dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan dari waktu ke
waktu mengalami peningkatan. Upaya yang dilakukan dapat lewat in house training
maupun mengirim guru ke berbagai pelatihan dan kegiatan akademik di luar sekolah.

3. Melibatkan seluruh warga sekolah dalam kegiatan sekolah.

Terdapat 5 kegiatan kunci pada model kepemimpinan strategis , yakni: (1) memberikan
arah, (1) menjabarkan strategi ke dalam aksi atau tindakan, (2) memadukan antara manusia
dengan organsiasi, (4) menentukan titik-titik untuk melakukan intervensi, dan, (5)
mengembangkan kemampuan strategis.

Bab III Prosedur Peningkatan Mutu

Prosedur merupakan rangkaian kegiatan yang dikendalikan ‘secara sistematis dan


berkesinambungan guna mencapai tujuan tertentu. Kegiatan peningkatan mutu sekolah
mencakup tiga tataran, yaitu: birokrat yang meliputi suatu wilayah, sekolah, dan kelas. Pada
tataran birokrat upaya peningkatan mutu berupa kebijakan dan program yang jelas, yang bisa
menjadi pedoman bagi peningkatan mutu tataran sekolah dan kelas.

Pelaksanaan peningkatan mutu pada level sekolah dan level kelas merupakan satu
kesatuan, sehingga tidak perlu dipisah dalam suatu prosedur sendiri-sendiri. inti peningkatan
mutu pada tataran sekolah dan kelas mencakup, antara lain: (a) melaksanakan schoo! review,
(b) menyusun visi, misi, strategi, dan program kerja, (c) memperluas kepemimpinan
partisipatif, (d) melakukan intervensi pada berbagai level, (e) mengembangkan kultur
sekolah, (f) meningkatkan kemampuan guru, (g) memobilisasi sumber dana, dan (h)
melakukan monitoring serta evaluasi.

4
5

2.2. Buku Pembanding


Bab 1 Konsep Dasar Manajemen

Manajemen pendidikan menurut Purwanto (1970: 9) adalah semua kegiatan sekolah


dari yang meliputi usaha-usaha besar, seperti mengenai perumusan policy, pengarahan usaha-
usaha besar, koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol perlengkapan, dan seterusnya
sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana, seperti menjaga sekolah dan sebagainya.
Menurut Usman (2004: 8) manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperiukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Nawawi (1983: 11) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah ilmu


terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan
proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan
secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama
lembaga pendidikan formal.

Dari pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa Manajemen
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan
usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendid:kan, untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan
secara efektif dan efisien.

Bab 2 Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Pendidikan

Proses kegiatan manajemen dalam dunia pendidikan merupakan suatu sistem yang
terdiri dari sub-sub sistem yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Kegiatan tersebut
merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi. Perencanaan, pengorganisasiaan,
pelaksanaan dan pengawasan tidak dapat dipisahkan meskipun pelaksanaannya dilakukan
atau dikerjakan oleh unit-unit kerja yang berbeda. Seorang manajer dalam dunia pendidikan

5
6

harus mampu melaksanakan proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen
dan juga dituntut untuk memahami_ sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan
pendidikan.

Sebagai pemimpin yang mempunyai pengaruh, kepala sekolah berusaha agar nasehat,
saran, dan perintahnya diikuti oleh guru-guru maupun semua orang yang ada di dalam
lingkungan sekolah tersebut. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan
dalam cara bersikap, berfikir, dan tingkah laku yang dipimpinnya dengan kelebihan yang
dimilikinya yaitu kelebihan ilmu, pengetahuan dan pengalamannya. Dalam melaksanakan
fungsi kepemimpinannya, kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan
sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang Sangat
tergantung pada kemampuannya.

Secara etimologi, kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah


(Poerwadarminta, 1976: 482). Kata kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu kepala dan
sekolah. Kata kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi
sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di mana tempat terjadinya penerimaan dan
pemberian penjelasan.

Bab 3 Fungsi-Fungsi Manajemen

Kehadiran manajemen  dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan-


kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan
yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian, fungsi manajemen
dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Para tokoh manajemen berbeda pendapat dalam menentukan
fungsi atau bagian apa saja yang harus ada dalam manajemen. Selain itu, istilah yang
digunakan juga berbeda-beda. Namun menurut Fattah (2012: 35), secara umum, perbedaan-
perbedaan tersebut mempunyai titik temu dalam menyebutkan fungsi-fungsi manajemen
yaitu sebagai berikut. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Bab 4 Konsep Manajemen Pendidikan Tingkat Dasar

Manajemen sekolah dasar dilakukan setiap tahunnya atau dalam tim atau sebagai
bagian dalam tim manajemen senior. Manajemen sekolah dasar merupakan bagian dari
pembuatan keputusan yang dilakukan bersama atau melalui penerimaan tanggung jawab
manajemen spesifik untuk beberapa aspek pekerjaan sekolah dasar. Sebagian besar guru-guru

6
7

di sekolah dasar memiliki tanggung jawab di dalam melaksanakan manajemen sekolah dasar.
Peran manajemen yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah dasar (Marini, 2014 : 70) antara
lain sebagai berikut.

1. Bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru yang lain dalam persiapan dan
pengembangan pengajaran, bahan ajar, program, metode, dan penilaian;  2. Berpartisipasi
dalam pertemuan yang berhubungan dengan kurikulum sekolah atau administrasi serta
organisasi sekolah; 3. Berkontribusi pada seleksi pengembangan profesional dari guru yang
lain; 4. Mengkoordinasikan atau mengelola pekerjaan guru-guru lain; 5. Melakukan
pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum dan berpartisipasi pada bagian
yang dibutuhkan di dalam review dan pengembangan fungs! sekolah; dan 6. Berpartisipasi
dalam tugas administrasi dan orang-orang yang memberikan dukungan kepada guru, serta
mengalokasikan peralatan dan material.

Bab 5 Konsep Manajemen Pendidikan Tingkat Menengah

Mutu dalam konteks pendidikan, menurut kemeterian pendidikan nasional


sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2002) yaitu mencakup input, proses, dan outputnya
pendidikan. Sekolah Menegah sebagaimana menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas yang menyatakan bahwa sekolah menengah merupakan lanjutan pendidik dasar.
Sedangkan menurut PP No 29 Tahun 1990 yang menyatakan bahwa pendidikan menengah
adalah pendidikan  diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar. jadi, Manajemen Mutu
Sekolah Menengah adalah upaya yang dilakukan dalam memperbaiki kualitas sebuah
lembaga pendidikan tingkat menegah (SMP, SMA/K/MA) guna tercapainya tujuan
pendidikan.

7
8

BAB III ANALISIS BUKU


3.1. Kelebihan Buku
Indikator Buku Utama Buku Pembanding
Cover Cover, atau halaman depan buku Cover, atau halaman depan
cukup menarik dan buku cukup menarik dan
menggambarkan atau mewakilkan menggambarkan atau
pembahasan yang ada di dalam mewakilkan pembahasan
buku. yang ada di dalam buku
Ruang Lingkup Untuk materi dan ruang lingkup Untuk materi dan ruang
Materi pembahasan pada buku ini lingkup pembahasan dalam
mengenai manajemen pendidikan buku ini yaitu menjelaskan
tetapi berfokus kepada hal Mutu bagaimana sebuah
pendidikan dan cakupan materi manajemen pendidikan
hanya 3 bab yaitu Pendahuluan, yang mana dibahas dalam
Strategi peningkatan mutu dan ruang lingkup manajemen
prosedur peningkatan mutu pendidikan serta fungsi-
pendidikan. fungsi pokok. Pada buku
ini dijelaskan juga
bagaimana manajemen
pendidikan mulai dari
tingkat dasar dan tingkat
menengah.
Tata Bahasa Untuk penggunaan bahasa yang Untuk penggunaan bahasa
digunakan pada buku ini sudah yang digunakan pada buku
cukup baik, dan tidak bertele-tele ini sudah cukup baik, dan
dan sesuai dengan Kaidah Ejaan tidak bertele-tele dan
Yang Disempurnakan (EYD). sesuai dengan Kaidah
Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Kelangkapan Untuk kelengkapan buku, sudah Untuk kelengkapan buku,
Buku cukup baik karena buku data atau sudah cukup baik karena
bibliografi cukup jelas seperti nama buku data atau bibliografi
penulis, tahun terbit, ISBN buku cukup jelas seperti nama
dsb. penulis, tahun terbit, ISBN
buku dsb.

3.2. Kekurangan Buku


Indikator Buku Utama Buku Pembanding
Cover Untuk bagian cover, mungkin tidak Untuk bagian cover,
memiliki kelemahan, karena cover mungkin tidak memiliki

8
9

atau sampul buku merupakan hasil kelemahan, karena cover


dari kreativitas & Imajinasi dari atau sampul buku
setiap buku yang di tulisnya. Oleh merupakan hasil dari
sebab itu, setiap kreativitas atau kreativitas & Imajinasi dari
imajinasi dari masing-masing tentu setiap buku yang di
berbeda. tulisnya. Oleh sebab itu,
setiap kreativitas atau
imajinasi dari masing-
masing tentu berbeda.
Ruang Lingkup - -
Materi
Tata Bahasa Banyak istilah asing atau istilah Banyak istilah asing atau
yang masih banyak orang belum istilah ilmiah yang masih
memahami seperti istilah Total banyak orang belum
Quality Management (TQM), a memahami seperti
learning office, a learning school, perumusan policy,
dan a learning person actuanting
Kelangkapan Tidak adanya kamus istilah atau Tidak adanya kamus istilah
Buku glosarium sebagai mempermudah atau glosarium sebagai
pembaca jika menemukan kata atau mempermudah pembaca
istilah asing. jika menemukan kata atau
istilah asing.

9
10

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kehadiran manajemen  dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan
yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Proses kegiatan manajemen dalam
dunia pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya. Kegiatan tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling
mempengaruhi. Namun menurut Fattah (2012: 35), secara umum, perbedaan-perbedaan
tersebut mempunyai titik temu dalam menyebutkan fungsi-fungsi manajemen yaitu sebagai
berikut. Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

4.2. Saran
Masih banyak dalam kekurangan dalam kritisi buku ini, maka bagi pembaca di
harapkan memberikan saran yang membangun agar penulisan selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Dan mampu menjadi pedoman dalam mencari sumber yang relevan.

10
11

DAFTAR PUSTAKA
Zamrono. Manajemen Pendidikan ( Suatu Usaha Meningkatkan Mutu Sekolah), Penerbit
Ombak. Yogyakarta, 2013.

Kristiawan, Muhammad dkk. Manajemen Pendidikan, Deepublish. Yogyakarta, 2017.

11

Anda mungkin juga menyukai