Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PSIKOLOGI KESEHATAN

KASUS LINTAS BUDAYA DIPANDANG DARI SISI


PSIKOLOGI KESEHATAN

Disusun Oleh :

Ary Rahmanda Hidayat (2012.08.0.0041)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS HANG TUAH

SURABAYA

2019
Kasus Pencemaran Limbah Sampah Di Sungai

Palembang - Pemandangan tidak sedap dan bau menyengat aliran Sungai

Tawar, anak Sungai Musi sepertinya sudah jadi hal biasa bagi warga Palembang.

Sebab sungai tersebut kini dipenuhi sampah dan telah lama tidak dibersihkan.

Dari pantauan detikcom di lokasi, Selasa (26/2/2019) aliran Sungai Tawar terlihat

tersendat akibat dari tumpukan sampah. Padahal di sepanjang sungai merupakan

kawasan padat penduduk.

Sampah didominasi oleh limbah rumah tangga, seperti plastik, popok, sisa-

sisa bekas makanan, karung bahkan bekas peralatan rumah tangga yang tidak lagi

dipakai. Warga di Jalan Sungai Tawar, Kelurahan 29 Ilir, Kota Palembang

mengaku sudah biasa. Bahkan tak jarang warga pun ikut membuang sampah di

sepanjang aliran sungai.

"Ini sudah lama tidak ada yang bersihkan. Nanti kalau dibersihkan pasti

akan balik lagi pas sungai Musi naik. Warga di sini juga kadang buangnya di

Sungai Tawar," ujar Icek, warga yang ditemui detikcom di lokasi.

Akibat lamanya sungai tak dibersihkan dan sampah menumpuk, aliran

sungai pun kini berubah menjadi hitam. Hal ini berbanding terbalik jika melihat

Sungai Musi yang berwarna cokelat keruh. "Iya memang hitam, mungkin karena

ini nggak pernah dibersihkan kali ya. Kami juga sudah tiap hari mencium bau

yang seperti ini," kata Icek menyebut air yang bau busuk dan berwarna hitam.

"Kan bisa dilihat perbandingannya sama Sungai Musi. Airnya seperti

nggak nyatu gitu, yang hitam itu aliran Sungai Tawar dan yang cokelat dari sungai

Musi," kata pria berbadan kurus tersebut. Warga pun berharap aliran Sungai
Tawar dapat bersih layaknya di Sungai Sekanak yang kini telah dinormalisasi.

Meskipun sukit, warga berharap tidak ada sampah yang menumpuk di anak

sungai.

"Maunya ya seperti Sekanak. Tapi tidak usah sampai seperti itu lah, bersih

saja warga sudah senang," katanya berharap Pemkot turun tangan. Secara terpisah,

Humas Pemerintah Kota Palembang Amirudin Sandi mengatakan bahwa daerah

tersebut sudah sering kali dibersihkan. Hanya saja karena kawasan padat

penduduk warga tetap membuang sampah di sungai.

"Sungai Tawar sudah sering dibersihkan. Tapi karena itu kawasan padat

penduduk ya kadang warga tetap buang sampah di sungai," kata Amir. Meskipun

begitu, Amir menyebut bahwa Pemkot segera mengecek kondisi terkini untuk

segera dibersihkan. Namun dirinya menghimbau warga untuk sama-sama menjaga

kebersihan dan aliran sungai. "Kami sudah sering imbau supaya tidak buang

sampah di sungai, tapi tetap ada yang buang. Ya secepatnya sungai akan kita

bersihkan," katanya.(ras/rvk)

Pembahasan

Dari kasus tersebut membuang sampah di sungai sudah menjadi hal biasa

dilakukan oleh masyarakat Indonesia bahkan sudah menjadi budaya yang melekat

di masyarakat Indonesia. Padahal membuang sampah sembarangan bahkan di

sungai adalah pola hidup tidak sehat yang dapat menimbulkan berbagai penyakit

dan pencemaran air sungai. Pencemaran air sungai ini terdapat di beberapa sungai

di kota besar seperti Jakarta.


Pencemaran ini berupa sampah, atau kotornya air. Pencemaran air ini

apabila masuk ke dalam tanah dan menjadi sumber mata air, hal ini akan

berdampak buruk bagi kesehatan warga sekitar. Secara psikologi sosial, fenomena

ini akibat tidak pedulinya masyarakat dalam membersihkan lingkungannya serta

selalu membuang sampah di luar tempat sampah terutama di sungai–sungai.

Dari sisi psikologi kesehatan, pola hidup tidak sehat masyarakat yang ada

disekitar sungai berdampak pada setiap individu yang akan mengalami gangguan-

gangguan kesehatan seperti gangguan pencernaan, penyakit kulit, gangguan

pernapasan yang diakibatkan bau yang tak sedap, dan gatal-gatal. Jika itu terjadi

maka akan mengganggu aktifitas masyarakat setiap harinya sehingga pemerintah

sebaiknya lebih menekankan dan menindak tegas pada masyarakat yang

membuang sampah sembarangan dan di sungai.

Dibandingkan dengan budaya Eropa yang lebih tegas pada masyarakat

yang membuang sampah sembarangan dan di sungai, dapat meminimalisir atau

mengurangi pencemaran air. Sehingga masyarakat di Eropa tidak mudah terserang

penyakit dengan pola hidup sehat tidak membuang sampah sembarangan atau di

sungai.

Anda mungkin juga menyukai