Anda di halaman 1dari 18

Laporan Telaah Jurnal

PENERAPAN MODEL FAMILY-CENTERED NURSING TERHADAP


PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM PENCEGAHAN
ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TIGA
KABUPATEN ACEH BESAR

APPLICATION OF FAMILY-CENTERED NURSING MODEL ON THE


EXECUTION OF FAMILY HEALTH CARE IN PREVENTING ACUTE
RESPIRATORY TRACT INFECTION OF UNDER 5 YEARS CHILDREN IN THE
WORKING AREA OF SIMPANG TIGA PUBLIC HEALTH CENTER ACEH BESAR
DISTRICT

Oleh :
OKTARI FAUZIAH, S.KEP (2004090)

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
TA. 2021/2022
BAB I
EVALUASI JURNAL

Citation Background Study Design Time and Setting


Research questions: Sample: Instruments: Procedure:
Bagaimana pengaruh Seluruh keluarga yang Penelitian ini merupakan Penelitian dilakukan
penerapan family-centered memiliki balita yang mengalami penelitian kuantitatif, desain selama 1 (satu) bulan, terhitung
nursing terhadap pelaksanaan ISPA dan berobat ke Puskesmas penelitian menggunakan metode pada bulan Oktober sampai
tugas kesehatan keluarga dalam Simpang Tiga Kabupaten Aceh pre-eksperimental design November 2014. Dalam penelitian
pencegahan ISPA di Wilayah Besar pada bulan Oktober dengan rancangan one group ini penerapan model Family-
Kerja Puskesmas Simpang Tiga sampai November 2014 yang pre and posttest design without Centered Nursing diberikan 1
Kabupaten Aceh Besar. berjumlah 33 keluarga. Teknik control group dengan (satu) kali di balai
pengambilan sampel yang membandingkan kemandirian pertemuan berupa penyuluhan,
digunakan dalam penelitian keluarga terkait pelaksanaan demonstrasi dan praktik langsung
ini adalah total sampling. tugas kesehatan keluarga keluarga dalam kelompok kecil
sebelum intervensi dan setelah didampingi oleh penanggung jawab
dilakukan intervensi. ISPA, kemudian dilanjutkan dengan
Media yang digunakan kunjungan rumah mengobservasi
dalam penelitian ini adalah langsung
lembar balik dan booklet yang bagaimana pengetahuan, sikap dan
diberikan kepada keluarga tindakan keluarga dengan anak
setelah penyuluhan. Melalui
yang mengalami ISPA, dilakukan
pemberian booklet ini diharapkan penguatan berupa bimbingan dan
keluarga dapat membaca secara redemonstrasi ketrampilan keluarga
mandiri tentang cara perawatan dalam merawat anak yang
anak yang mengalami ISPA mengalami ISPA.
sehingga anak
terhindar dari bahaya ISPA.
Data Analysis: Result: Discussion: Comments:
Analisis yang Hasil penelitian Berdasarkan hasil peneiltian Berdasarkan hasil penelitian,
dilakukan untuk mengetahui menunjukkan ada perubahan dapat disimpulkan ada pengaruh disarankan kepada pihak
interaksi dua variabel. Variabel signifikan dalam kemampuan yang signifikan penerapan model puskesmas untuk
yang dianalisis meliputi variabel keluarga untuk mengenal masalah family– centered nursing terhadap melakukan sosialisasi dan evaluasi
bebas dan terikat. Analisis bivariat ISPA sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas kesehatan terhadap pelaksanaan family-
dalam penelitian yang akan penerapan family centered keluarga dalam pencegahan ISPA centered nursing dan tindak
dilakukan digunakan`untuk nursing (p 0,00); ada perubahan pada balita; terdapat perbedaan lanjutnya. Bagi perawat komunitas
menganalisis efektifitas penerapan yang signifikan dalam skor rata rata antara sebelum untuk mengoptimalkan kegiatan
model pemberdayaan berbasis pengambilan keputusan tindakan dan sesudah diterapkan model penyuluhan tentang pentingnya
keluarga : family- centered nursing sebelum dan sesudah penerapan family- centered nursing dalam pelaksanaan tugas kesehatan
terhadap pelaksanaan tugas family centered nursing (p 0,00); mengenal masalah ISPA, keluarga untuk mencegah terjadinya
kesehatan keluarga digunakan Uji ada perubahan yang signifikan mengambil keputusan, merawat ISPA pada balita. Sedangkan bagi
Paired- test. Uji ini menguji dalam merawat anggota keluarga balita yang mengalami ISPA, keluarga dan masyarakat untuk
perbedaan sebelum dan sesudah yang sakit sebelum dan sesudah meningkatkan pengetahuan dan
perlakukan. keterampilan
penerapan family-centered memodifikasi lingkungan dalam keluarga dalam pelaksanaan tugas
nursing (p 0,00), ada perubahan pencegahan ISPA serta kesehatan keluarga dan
yang signifikan dalam memanfaatkan fasilitas meningkatkan kesadaran diri
memodifikasi lingkungan kesehatan dalam penanganan masyarakat tentang pentingnya
sebelum dan sesudah penerapan ISPA pada balita. keterlibatan keluarga dalam menjaga
family centered nursing (p 0,001) agar balita tidak mengalami ISPA.
dan ada perubahan yang
signifikan dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan sebelum dan
sesudah penerapan family-
centered nursing (p 0,00).
Limitation of the study:
Dalam penelitian ini keterbatasan
penelitian tidak dicantumkan oleh
peneliti.
A. Pendahuluan
a) Dalam penelitian ini masalah penelitian disampaikan oleh peneliti secara
jelas, beberapa kutipan dalam jurnal diantaranya:
 Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
masalah kesehatan di dunia. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya
angka kesakitan dan kematian karena ISPA dimana angka kematian
balita 44 per 1000 kelahiran hidup (DepKes RI, 2008).
 Di Indonesia sebesar 78% balita yang berkunjung ke pelayanan
kesehatan adalah akibat ISPA (WHO, 2012).
 Kematian balita akibat ISPA di Indonesia mengalami peningkatan
sebesar 20.6% dari tahun 2010 hingga tahun 2011 yaitu 18.2% menjadi
38.8%. Penyakit ISPA menempati urutan pertama pada daftar 10
penyakit terbanyak kunjungan pasien ke rumah sakit.
 ISPA merupakan penyakit peringkat pertama terbanyak dari 10 jenis
penyakit menular (Profil Dinas Kesehatan Propinsi Aceh, 2013).
 Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan Puskesmas
Simpang Tiga Kota Banda Aceh sepanjang tahun 2013 tercatat
1069 kunjungan balita dengan ISPA dan penyakit ISPA masih
menduduki peringkat atas dari 10 penyakit terbanyak di wilayah kerja
Puskesmas Simpang Tiga Banda Aceh dan mengalami peningkatan
setiap tahunnya (Profil Kesehatan Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten
Aceh Besar, 2013).

b) Masalah dalam penelitian ini mempunyai signifikansi dengan profesi perawat,


selain itu penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap praktek
keperawatan, hal tersebut dalam jurnal ini diantaranya terlihat dari:
 Berbagai upaya pemberian pengobatan bagi penderita di puskesmas
dan penyuluhan telah dilakukan. Namun kenyataannya tingkat kejadian ISPA
masih tetap tinggi.
 Program Pemberantasan Penyakit ISPA (P2 ISPA) memerlukan
dukungan dari semua pihak dan peran aktif masyarakat, terutama pada
keluarga. Peran aktif keluarga dalam menangani ISPA sangat penting,
karena penyakit ISPA merupakan penyakit yang sangat sering terjadi
dalam kehidupan keluarga. Pemberdayaan keluarga dapat dipandang
sebagai suatu proses memandirikan klien dalam mengontrol status
kesehatannya. Namun demikian, optimalisasi pendekatan pemberdayaan
keluarga dapat tergatung dari adanya suatu model yang akan dijadikan
pedoman dan rujukan saat melakukan pelayanan keperawatan.
 Suatu model akan berdampak positif dan baik bila dikembangkan
berdasarkan kebutuhan pemberi dan pengguna pelayanan kesehatan
khususnya dalam hal ini adalah profesi tenaga perawat anak dan
keluarga. Hal ini sesuai dengan konsep pemberdayaan dalam family-
centered nursing yang menjelaskan bahwa keluarga memiliki hak dan
kewenangan untuk merawat anak-anaknya. Maka dari itu salah satu
pendekatan pelayanan dalam keperawatan adalah berpusat pada
keluarga (family-centered nursing).
 Family-centred nursing adalah kemampuan perawat memberikan asuhan
keperawatan keluarga, sehingga memandirikan anggota keluarga agar
tercapai peningkatan kesehatan seluruh anggota keluarganya dan
keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan.
 Penerapan model pemberdayaan berbasis keluarga : family-centered
nursing merupakan teori keperawatan dengan asuhan keperawatan
dengan pendekatan proses keperawatan dengan sistem keperawatan
pendidikan kesehatan, coaching dan peereducation. Merupakan salah
satu intervensi keperawatan yang mendukung pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga dalam pencegahan kekambuhan ISPA yang meliputi
mengenal masalah ISPA, memutuskan tindakan yang tepat, merawat
balita yang mengalami ISPA, memodifikasi lingkungan dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam penanganan ISPA.
c) Penelitian ini mempunyai potensial dalam membantu masalah yang saat ini
sedang menjadi masalah dalam praktek keperawatan, yaitu:
 Dimana berdasarkan hasil screening langsung pada 45 keluarga di
wilayah RT 003/09 Cipayung Ciputat Tangerang Selatan pada bulan September
2016, didapatkan prevalensi penyakit menular tertinggi pada 1 bulan terakhir
adalah ISPA dengan jumlah 34 kasus. Selain itu berdasarkan data rekapitulasi
kunjungan di Puskesmas wilayah kerja Ciputat dalam 5 tahun terakhir (2012 –
2016), ISPA menempati urutan pertama kunjungan penyakit menular di
Puskesmas.

Berdasarkan kasus yang terjadi di wilayah binaan yaitu di wilayah RT


003/09 Cipayung Ciputat Tangerang Selatan, hasil penelitian ini dapat
diterapkan sebagai salah satu asuhan keperawatan komunitas dan
keluarga dalam membantu masalah tinggginya kejadian ISPA.
d) Tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan hipotesa yang akan diuji dalam
penelitian ini dikemukakan dengan jelas, yaitu:
 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan
family-centered nursing terhadap pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
dalam pencegahan ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga
Kabupaten Aceh Besar.
 Penelitian yang dilakukan meneliti bagaimana efektifitas penerapan
model pemberdayaan berbasis keluarga: family-centered nursing
terhadap kemandirian keluarga terkait pelaksanaan tugas kesehatan
keluarga dalam pencegahan ISPA pada balita dengan membandingkan
kemandirian keluarga terkait pelaksanaan tugas kesehatan keluarga
sebelum intervensi dan setelah dilakukan intervensi.
 Family-centered nursing merupakan salah satu intervensi keperawatan
yang mendukung pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam
pencegahan kekambuhan ISPA yang meliputi mengenal masalah ISPA,
memutuskan tindakan yang tepat, merawat balita yang mengalami
ISPA, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan dalam penanganan ISPA. Kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga sangat diperlukan, agar
keluarga dapat mencegah terjadinya ISPA pada balita.
e) Hipotesa bahwa “family-centered nursing merupakan salah satu intervensi
keperawatan yang mendukung pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam
pencegahan kekambuhan ISPA” dituliskan oleh peneliti berdasarkan teori dan
hasil penelitian sebelumnya, diantaranya adalah:
 Hal di atas sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Sjattar, Elly,

Burhanuddin, dan Siti (2011) membuktikan bahwa penerapan model


keluarga untuk keluarga yang merupakan integrasi dari konsep model
dan teori keperawatan Self Care dan Family-Centered Nursing (SCFCN)
dengan cara edukasi suportif pada keluarga yang dilakukan sebanyak tiga
kali pertemuan selama tiga minggu sangat berpengaruh terhadap
kemandirian keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
tuberkulosis yang ditandai adanya peningkatan pengetahuan dan
kemandirian keluarga pada saat post test.
 Friedman dkk, (2003) berpendapat bahwa family-centred nursing adalah
kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan keluarga,
sehingga memandirikan anggota keluarga agar tercapai peningkatan
kesehatan seluruh anggota keluarganya dan keluarga mampu mengatasi
masalah kesehatan (family centered/ berorientasi pada keluarga)
(Allender dan Spradley, 2005).

f) Arahan dan rasional dari hipotesa bahwa “family-centered nursing merupakan


salah satu intervensi keperawatan yang mendukung pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga dalam pencegahan kekambuhan ISPA” dalam jurnal ini
diantaranya adalah:
 Suatu model akan berdampak positif dan baik bila dikembangkan

berdasarkan kebutuhan pemberi dan pengguna pelayanan kesehatan


khususnya dalam hal ini adalah profesi tenaga perawat anak dan
keluarga. Hal ini sesuai dengan konsep pemberdayaan dalam family-
centered nursing yang menjelaskan bahwa keluarga memiliki hak dan
kewenangan untuk merawat anak- anaknya. Maka dari itu salah satu
pendekatan pelayanan dalam keperawatan adalah berpusat pada keluarga
(family- centered nursing).

g) Hipotesa yang disampaikan dalam penelitian ini adalah hipotesa penelitian,


yang dirumuskan dalam kalimat positif, tidak dalam kalimat tanya, menyuruh,
menyarankan atau kalimat mengharapkan, hipotesa tersebut yaitu:
 Family-centered nursing merupakan salah satu intervensi keperawatan
yang mendukung pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam
pencegahan kekambuhan ISPA.
B. Tinjauan Pustaka
a) Tinjauan pustaka dalam jurnal ini mengikuti alur yang logis dan memberikan
review yang kritis terhadap penelitian-penelitian terdahulu sebagaimana
tercantum dalam jurnal ini pada hal. 168 s/d 170.
b) Terdapat hubungan yang jelas antara penelitian yang sedang dengan
penelitian sebelumnya, yaitu:
Pada penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa
penerapan model keluarga untuk keluarga yang merupakan integrasi dari
konsep model dan teori keperawatan Self Care dan Family-Centered
Nursing (SCFCN) sangat berpengaruh terhadap kemandirian keluarga
merawat anggota keluarga yang menderita tuberkulosis, terhadap
keluarga dengan balita sulit makan model family-centered nursing
digunakan dalam memberikan latihan kepada keluarga dengan anak
yang mengalami gangguan sulit makan, dan model family-centered
nursing efektif terhadap peningkatan tingkat kemandirian keluarga
dengan permasalahan kesehatan reproduksi remaja.
 Selanjutnya berdasarkan fenomena masih tingginya kekambuhan ISPA
pada balita (Profil Kesehatan Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh
Besar, 2013), peneliti dalam jurnal ini tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penerapan family-centered nursing terhadap
pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan ISPA pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
c) Dalam jurnal ini, peneliti tidak menjelaskan adana gab dalam literatur
terhadap penelitian yang sedang dilakukan.
d) Review dalam penelitian ini menyertakan literatur yang berkaitan erat dengan
penelitian yaitu terkait family-centered nursing. Sebagian besar literatur review
dalam jurnal ini adalah menggunakan sumber sekunder, sumber primer yang
ada hanyalah “Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggung jawab P2
ISPA Puskesmas mengatakan kunjungan rata-rata balita dengan ISPA ke
Puskesmas Simpang Tiga Banda Aceh sekitar 80-90 tiap bulan”. Literatur
dalam penelitian ini menggunakan sumber dari tahun 1999 s/d tahun 2014.
e) Review dalam jurnal ini menunjukkan telaah dari hasil-hasil penelitian
sebelumnya tanpa membandingkan dengan hasil penelitian lain. Review dalam
jurnal ini tidak mendiskusikan kelebihan dan kelemahan dari hasil-hasil
penelitian yang ada serta tidak mengidentifikasi adanya gab yang penting dalam
literature.
f) Menurut penelaah, dalam jurnal ini review ditulis dengan bahasa yang baik.
g) Menurut penelaah, review telah memberikan sinopsis singkat dari literatur-
literatur yang berkaitan dengan topik, diantaranya yang tertulis dalam jurnal
menyatakan bahwa:
Penerapan model pemberdayaan berbasis keluarga : family-centered
nursing merupakan teori keperawatan dengan asuhan keperawatan
dengan pendekatan proses keperawatan dengan sistem keperawatan
pendidik- an kesehatan, coaching dan peer- education. Merupakan salah
satu intervensi keperawatan yang mendukung pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga.

C. Kerangka Teori dan Hipotesa


a) Peneliti tidak menjelaskan alasan menggunakan konseptual framework
b) Menurut penelaah, artikel ini sudah jelas mengutarakan sumber teori yang

digunakan.
c) Menurut penelaah, teori yang diutarakan sudah tepat dalam menjelaskan
masalah penelitian, seperti teori yang dituliskan dalam artikel bahwa:
 Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan terhadap anak yang
demam berkaitan dengan kemampuan keluarga dalam mengerti sifat
luasnya masalah, keluarga telah mendapatkan informasi yang benar
terhadap tindakan dalam menangani masalah sehingga penerapan model
Family-Centered Nursing mencakup pendidikan kesehatan yang
bertujuan memberdayakan masyarakat, yakni upaya membangkitkan
daya sehingga mampu memelihara serta meningkatkan kesehatannya
sendiri (Maulana, 2009).
d) Menurut penelaah, semua konsep secara adekuat didefinisikan sesuai dengan
teori yang digunakan.
e) Peneliti mengemukakan dasar dalam memformulasi hipotesa berdasarkan teori
dan hasil-hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.
f) Menurut penelaah, hipotesa yang dituliskan oleh peneliti bahwa “ Family-
centered nursing merupakan salah satu intervensi keperawatan yang
mendukung pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam pencegahan kekambuhan
ISPA” dijelaskan dengan tepat.
g) Peneliti menghubungkan kembali hasil penelitian dengan kerangka kerja. Hasil
penelitian mendukung kerangka teori yang digunakan, dimana hasil penelitian
tersebut didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penerapan model
family- centered nursing terhadap pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dalam
pencegahan ISPA pada balita; terdapat perbedaan skor rata-rata antara sebelum
dan sesudah diterapkan model family-centered nursing dalam mengenal
masalah ISPA, mengambil keputusan, merawat balita yang mengalami ISPA,
memodifikasi lingkungan dalam pencegahan ISPA serta memanfaatkan fasilitas
kesehatan dalam penanganan ISPA pada balita.

D. Metode Penelitian
a) Desain penelitian yang digunakan yaitu metode pre-eksperimental design
dengan rancangan one group pre and post test design without control group.
Menurut penelaah desain tersebut sudah sesuai.
b) Penelitian ini menyertakan pre-eksperimental design. Intervensi yang digunakan
dijelaskan secara jelas, seperti yang dituliskan bahwa penerapan model family-
centered nursing diberikan 1 (satu) kali di balai pertemuan berupa penyuluhan,
demonstrasi dan praktik langsung keluarga dalam kelompok kecil didampingi
oleh penanggung jawab ISPA, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan rumah
mengobservasi langsung bagaimana pengetahuan, sikap, dan tindakan keluarga
dengan anak yang mengalami ISPA, dilakukan penguatan berupa bimbingan
dan redemonstrasi keterampilan keluarga dalam merawat anak yang mengalami ISPA.
c) Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design dengan rancangan one
group pre and post test without control group. Untuk mencari seberapa besar
pengaruh intervensi sebaiknya membandingkan dengan kelompok kontrol.
d) Bukan penelitian non-eksperimen
e) Peneliti tidak menjelaskan variabel pengganggu
f) Peneliti mengakui kelemahan dari desain penelitian ini adalah tidak adanya
kelompok kontrol sehingga akan sulit mendapatkan hasil yang akurat karena
banyak variabel luar yang berpengaruh dan sulit untuk mengontrolnya.
E. Sampel
a) Peneliti menjelaskan subjek dan metode sampling yang digunakan yaitu
menggunakan teknik pengambilan total sampling. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh keluarga yang mempunyai anak yang menderita ISPA pada bulan
Juli sampai September 2014 dan pernah berobat ke Puskesmas Simpang Tiga
Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 33 orang.
b) Kriteria sampel yang dijelaskan oleh peneliti yaitu seluruh keluarga yang
mempunyai anak yang menderita ISPA pada bulan Juli sampai September 2014
dan pernah berobat ke Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
c) Menurut penelaah, subjek penelitian sudah cukup untuk metode penelitian
tersebut.
d) Menurut penelaah, metode total sampling cukup kuat.
e) Dalam penelitian ini peneliti tidak menjelaskan tentang proteksi terhadap hak-
hak subjek penelitian

F. Instrumen dan prosedur pengumpulan data


a) Peneliti tidak menjelaskan mengenai instrumen untuk koleksi data, hanya saja
media yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar balik dan
booklet yang diberikan kepada keluarga setelah penyuluhan.
b) Peneliti tidak menjelaskan mengenai reliabilitas dan validitas instrumen
penelitian. Peneliti hanya menuliskan “peneliti dapat memilih variabel dan variabel
dapat dikontrol secara ketat sehingga validitas dapat terjamin.”
c) Peneliti tidak menjelaskan mengenai cara pengumpulan data
d) Dalam jurnal disebutkan ada penanggung jawab ISPA yang mendampingi
keluarga, namun peneliti tidak menjelaskan apakah penanggung jawab
tersebut sebelumnya mendapatkan training
e) Peneliti tidak menjelaskan setting pengumpulan data
f) Peneliti menjelaskan dalam penerapan model family-centered nursing ini
terdapat penanggung jawab ISPA yang mendampingi keluarga. Menurut
penelaah kehadiran orang tersebut tidak menyebabkan terjadinya bias data

G.Analisa data
a) Menurut penelaah, penelitian ini sudah tepat menggunakan pendekatan
analisa kuantitatif
b) Jurnal ini menyertakan hasil statistik inferensial dari penelitian. Test statistik

digunakan setiap hipotesa


c) Test atau uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji paired-test.
Menurut Santjaka (2009) uji ini adalah untuk menguji perbedaan sebelum dan
sesudah perlakuan. Peneliti melaporkan hasil-hasil dari uji ini pada bagian bab
hasil. Menurut penelaah, uji tersebut sudah tepat untuk menilai variabel yang
diteliti
d) Secara umum peneliti menjelaskan bahwa analisis dalam penelitian yang akan
dilakukan guna untuk menganalisis efektifitas penerapan model pemberdayaan
berbasis keluarga: family-centered nursing terhadap pelaksanaan tugas
kesehatan keluarga, oleh karena itu digunakan uji paired-test.

H.Hasil
a) Hasil dari setiap hipotesa dan tujuan penelitian sudah dijelaskan oleh peneliti,

bahwa:
 Ada perbedaan tingkat kemandirian keluarga dalam mengambil
keputusan sebelum dan sesudah penerapan model Family-Centered
Nursing
 Ada perbedaan tingkat kemandirian keluarga dalam memberikan
perawatan sebelum dan sesudah penerapan model Family-Centered
Nursing
 Ada perbedaan tingkat kemandirian keluarga dalam memodifikasi
lingkungan sebelum dan sesudah penerapan model Family-Centered
Nursing. Ada perbedaan tingkat kemandirian keluarga dalam merujuk ke
fasilitas kesehatan sebelum dan sesudah penerapan model Family-
Centered Nursing
b) Penggunaan tabel sudah tepat dalam menjelaskan hasil penelitian
c) Hasil penelitian sudah dijelaskan sesuai dengan kerangka penelitian
d) Interpretasi konsisten dengan hasil penelitian. Keterbatasan dalam penelitian
ini tidak dijelaskan oleh peneliti
e) Peneliti menyertakan fakta lain atau teori yang mendukung interpretasi hasil

penelitian
f) Peneliti tidak menyertakan kemungkinan penggunaan hasil penelitian
g) Peneliti memberikan rekomendasi kepada:
 Pihak puskesmas untuk melakukan sosialisasi dan evaluasi terhadap

pelaksanaan family-centered nursing dan tindak lanjutnya


 Perawat komunitas untuk mengoptimalkan kegiatan penyuluhan tentang

pentingnya pelaksanaan tugas kesehatan keluarga


 Keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan keluarga dalam pelaksanaan tugas kesehatan serta
meningkatkan kesadaran diri masyarakat tentang pentingnya
keterlibatan keluarga dalam menjaga balita agar tidak mengalami ISPA
h) Rekomendasi dari peneliti sesuai dengan hasil penelitian dan konsisten
dengan body of knowledge dari topik penelitian.

I. Etika Penelitian
a) Dalam penelitian ini tidak disebutkan adanya kemungkinan membahayakan

peserta penelitian
b) Dalam penelitian ini tidak dijelaskan apakah keuntungan penelitian melebihi
dari

kerugian penelitian
c) Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang mempunyai anak
yang menderita ISPA pada bulan Juli sampai September 2014 dan pernah
berobat ke Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar dengan masalah
ISPA, dan tidak ada perhatian khusus terhadap subyek yang rentan.
d) Menurutt penelaah peserta dalam penelitian memahami tujuan penelitian,
dimana terlihat dari seemua peserta mengikuti penelitian dengan baik dari
awal hingga akhir.
e) Menurut penelaah data dikumpulkan oleh orang yang mempunyai kualifikasi
di bidangnya yaitu dari Nursing Academy Kesdam Iskandar Muda.
f) Dalam penelitian tidak dituliskan bahwa penelitian disetujui dan dimonitor leh
komite penelitian.
BAB II
KEMUNGKINAN APLIKASI

Penelitian ini relevan dengan praktek keperawatan, yaitu salah satunya dalam
asuhan keperawatan keluarga. Dimana salah satu permasalahan yang sering dihadapi klien
adalah ketergantungan pasien dan keluarga yang berlebihan kepada perawat atau tenaga
kesehatan yang lainnya, termasuk juga sering kali adanya ketidakmampuan keluarga dalam
mengambil keputusan bagi diri sendiri dan keluarganya. Dengan demikian perlu upaya
untuk memandirikan pasien dan keluarga untuk dapat memutuskan sendiri yang terbaik
bagi dirinya yaitu dengan meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang dirinya
dan masalah kesehatan yang dihadapi. Salah satu upayanya adalah seperti dalam penelitian
ini yaitu dengan konsep family-centered nursing.
Penerapan model berbasis keluarga : family-centered nursing merupakan teori
keperawatan dengan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan dengan
sistem keperawatan pendidikan kesehatan, coaching dan peereducation. Merupakan salah
satu intervensi keperawatan yang mendukung pelaksanaan tugas kesehatan keluarga.
Family- centred nursing adalah kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan
keluarga, sehingga memandirikan anggota keluarga agar tercapai peningkatan kesehatan
seluruh anggota keluarganya dan keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan.
Yang perlu diperhatikan ketika menerapkkan hasil penelitian kepada keluarga
diantaranya, selain pendekatan pendidikan juga penting memperhatikan terkait support
psikologis. Support psikologis termasuk diantaranya adalah empati, kesempatan untuk
bertukar perasaan, pengkajian bagaimana keluarga itu memecahkan masalah termasuk
membuat jaringan sosial keluarga. Selanjutnya, ketika pertemuan dengan keluarga akan
dilaksanakan atau dalam proses pelaksanaan, maka perlu dicegahh hal-hal: menjadi
ambivalen dan tidak percaya terkait pentingnya pertemuan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai