Anda di halaman 1dari 5

FRAKTUIR

DHIMAS AJIE RADITYA


1440120201874

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI


WALUYO PARAKAN
2020/2021
DEFINISI

citra tubuh merupakan cara individu mempersepsikan tubuhnya, baik secara sadar
juga tidak sadar, yg meliputi ukuran, fungsi, penampilan dan potensi tubuh berikut
bagian-bagianya. salah satu kekecewaan di diri seseorang saat mengalami fraktur.
Dimana Fraktur merupakan patah tulang, umumnya ditimbulkan sang trauma atau
energi fisik. Fraktur lengkap terjadi bila semua tulang patah, sedangkan di fraktur
tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. (Nur, 2021 dalam
Margareth, 2012)

Fraktur adalah patah tulang, biasanya ditimbulkan oleh stress berat, energi fisik,
olahraga, pekerjaan atau kecelakaan. Pasien fraktur dengan kondisi tertentu harus
segera menjalani tindakan pembedahan sesuai dengan protokol dan perawatan inap
dirumah sakit.

PATOFISIOLOGI

Terjadinya fraktur termasuk didalamnya peristiwa kecelakaan, cedera olahraga,


bencana kebakaran, bencana alam dan lain sebagainya. berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes
RI tahun 2013 nomor kejadian cidera mengalami peningkatan dibandingkan pada
hasil tahun 2007. Pada Indonesia terjadi kasus fraktur yg disebabkan oleh cedera
diantaranya karena jatuh, kecelakaan lalu lintas serta syok benda tajam atau tumpul.
pembagian terstruktur mengenai asal fraktur terdapat dua yaitu Fraktur terbuka
merupakan fraktur dimana kulit asal extremitas yg terlihat sudah ditembus. dan
Fraktur tertutup merupakan fraktur dimana kulit tidak ditembus fragmen tulang,
sehingga daerah fraktur tidak terkotori oleh lingkungan. (Nur, 2021 dalam Margareth,
2012)
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis fraktur manurut (Suriya & Zuriati, 2019 dalam


Smelzter&Bare,2012).

a.Nyeri terus menerus serta bertambah beratnya sampai

fragmen tulang di imobilisasi, spasme otot yang menyertai fraktur merupakan


bentuk bidai alamiah yg dirancang buat meminimalkan gerakan antar
fragmen tulang.

b. sesudah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak bisa

dipergunakan serta cenderung beranjak secara tidak alamiah bukannya


permanen rigid seperti normalnya, pergeseran fragmen pada fraktur menyebabkan
deformitas, ekstermitas yang bias diketahui dengan membandingkan dengan
ekstermitas yg normal. Ekstermitas tak bisa berfungsi menggunakan baik sebab
fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot.

c. pada fraktur panjang terjadi pemendekan tulang yang

sebenarnya sebab kontraksi otot yg melekat pada atas dan bawah


tempatfraktur.

d. waktu ekstermitas di periksa menggunakan tangan, teraba adanya

derik tulang yg dinamakan krepitus yg teraba dampak gesekan antara fragmen


satu dengan lainnya.

e. Pembengkakan dan perubahan rona local di kulit

terjadi sebagai akibat syok dan perdarahan yg mengikuti fraktur. indikasi ini
umumnya baru terjadi setelah beberapa jam atau hari sehabis cedera
KOMPLIKASI

Menurut (Suriya & Zuriati, 2019)

a. Komplikasi Awal

Komplikasi awal selesainya fraktur merupakan insiden stress berat, yg


menjadikan fatal hanya dalam beberapa jam sesudah peristiwa,kemudian emboli
lemak yg dapat terjadi dalam 48 jam, serta sindrom kompartmen yg membuahkan
kehilangan fungsi ekstremitas secara tetap Jika terlambat ditangani.

b. Komplikasi Lambat

Komplikasi lambat pada kasus fraktur ialah penyatuan tulang yg mengalami


patah terlambat, bahkan tidak ada penyatuan. Halini terjadi Jika penymbuhan tidak
terjadi dalam dengan ketika normal buat jenis serta fraktur eksklusif. Penyatuan
tulang yang terlambat atau lebih usang dari asumsi berhubungan menggunakan
adanya proses infeksi sistemik serta tarikan jauh pada fragmen tulang. Sedangkan
tidak terjadinya penyatuan diakibatkan sebab kegagalan penyatuan di ujung-ujung
tulang yg mengalami patahan.
DAFTAR PUSTAKA

Nur, A. A. M. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Rsud Tenriawaru


Watampone. 1, 33–38.

Suriya, M., & Zuriati. (2019). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Gangguan pada Sistem Muskuloskeletal Aplikasi NANDA, NIC, & NOC.
https://www.google.co.id/books/edition/BUKU_AJAR_ASUHAN_KEPERAW
ATAN_MEDIKAL_BED/GYH1DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=jenis-
jenis+nyeri+pada+manajemen+nyeri+pada+medikal+bedah&pg=PA185&prints
ec=frontcover

Anda mungkin juga menyukai