Anda di halaman 1dari 41

SKRIPSI

KAJIAN LITERATUR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SMA
TENTANG TEKNIK SADARI

WINA MARLISA
NIM :20176523113

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN DAN
NERS KEPERAWATAN
TAHUN 2021
SKRIPSI
KAJIAN LITERATUR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SMA
TENTANG TEKNIK SADARI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Terapan Keperawatan ( S.Tr.Kep )

WINA MARLISA
NIM :20176523113

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN DAN
NERS KEPERAWATAN
TAHUN 2021

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

SKIRPSI
KAJIAN LITERATUR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SMA
TENTANG TEKNIK SADARI

Diusulkan Oleh

WINA MARLISA
NIM. 20176523113

Telah disetujui di Pontianak


Pada tanggal......

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Irma Triyani, SKM., M.Kes drg. Vitria Wuri Handayani,M.MB


NIDN : 4030017901 NIDN : 40411038402

Ketua Prodi Sarjana Terapan dan Ners


Keperawatan Pontianak

Ns. Puspa Whardani, M.Kep


NIP : 197103061992032011

iii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI
KAJIAN LITERATUR

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SMA
TENTANG TEKNIK SADARI

Telah dipersiapkan dan disusun oleh

WINA MARLISA
NIM: 20176523113

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


pada tanggal .......

Susunan Tim Penguji

Tanda tangan

1. Ketua :Irma Triyani, SKM., M.Kes…………………….

2. Anggota 1 : Nur Ihsan, SKM., M.Kes…………......................

3. Anggota 2 : drg. Vitria Wuri Handayani, M.MB …………...

Pontianak, 11 Agustus 2021


Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan dan Ners Pontianak

NURBANI,S.Kp., M.Kep Ns. Puspa Whardani, M.Kep


NIP. 197603282002122001 NIP : 197103061992032011

iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Wina Marlisa


NIM : 20176523113
Program Studi : Sarjana Terapan dan Ners Pontianak
Jurusan : Keperawatan
Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan


skripsikajian literatur saya yang berjudul:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SMA
TENTANG TEKNIK SADARI

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
bersediamenerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pontianak, .......... 2021


Penulis,

Materai

Rp 6.000

WINA MARLISA
NIM:20176523113

v
BIODATA PENULIS

Nama : Wina Marlisa

Tempat/Tgl lahir : Sentebang, 23 Februari 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl.Parit Bilal Saad Jungkat

Nomor HP : 089693626346

Email : Winamarlisa23@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD : SD NEGERI 06 SUNGAI PANGKALAN


2. SLTP : SMP NEGERI 3 SUNGAI RAYA KEPULAUAN
3. SLTA : MA RAHMATAN LILALAMIN MEMPAWAH

vi
vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Kuasa-Nya yang
telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penyusunan skripsi
dengan desainkajian literatur yang berjudul“PENGARUH PENDIDIKAN
KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN REMAJA SMA TENTANG TEKNIK SADARI” dapat
terselesaikan.
Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga peneliti sampaikan
kepada pembimbing utama ibuIrma Triyani, SKM., M.Kes dan pembimbing
pendamping ibu drg. Vitria Wuri Handayani, M.MB yang penuh kesabaran dan
perhatiannya dalam memberikan bimbingan hingga skripsi dengan desainKajian
Literatur ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan terselesaikannya skripsi Kajian Literatur ini, perkenankan pula
peneliti untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Poltekkes
KemenkesPontianak.
2. Ibu Nurbani, S.Kp.,M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
KemenkesPontianak.
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan dan
Ners Pontianak Poltekkes KemenkesPontianak.
4. Bapak Nur Ihsan, SKM, M.Kesatas kesediaannya untuk menguji Skripsi ini.
5. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 6 PontianakBapak Deden Dikmat
Chaidir
6. Orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan
pendidikan ini.
7. Seluruh Dosen, Instruktur dan Staf Prodi Sarjana Terapan dan Ners
Pontianak serta semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi dengan desainKajian
Literatur ini.

vii
vii
Skripsi dengan desainKajian Literatur ini disadari masih banyak
kekurangan dan kelemahannya.Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diperlukan demi kesempurnaan skripsi dengan desain Kajian Literatur ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang
membutuhkan.

Pontianak, .........2021

Peneliti,

viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv
PERNYATAAN ORSINALITAS............................................................. v
BIODATA PENULIS................................................................................. vi
KATA PENGANTAR................................................................................ vii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xi
ABSTRAK.................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. TujuanPenelitian.................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................ 4
1. Perawat............................................................................. 4
2. Keluarga........................................................................... 5
3. Peneliti............................................................................. 5
4. Peneliti Selanjutnya.......................................................... 5

BAB II METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian.................................................................. 6
B. Metode Pengumpulan Data................................................... 6

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN


A.Hasil Penelitian...................................................................... 7
B. Pembahasan........................................................................... 10

BAB IV METODE PENELITIAN


A.Kesimpulan............................................................................ 13
B. Saran...................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Pencarian Jurnal............................................................ 7

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Pencarian di search engine.................................................. 17
Lampiran 2 Setelah di Relevansi.............................................................18

xi
ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO


TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SMA
TENTANG TEKNIK SADARI

Wina Marlisa1, Irma Triyani2, Vitria Wuri Handayani3


Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Email : Winamarlisa23@gmail.com

Latar Belakang : Ca Mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel


normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang
biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah . Periksa payudara
sendiri (SADARI) membantu mengecek kondisi payudara apakah terdapat
benjolan atau perubahan lain yang dapat menjadi tanda terjadinya tumor yang
membutuhkan perhatian medis. SADARI membantu mengecek kondisi payudara
apakah terdapat benjolan ataupun perubahan lainnya yang dapat menjadi tanda
terjadinya tumor atau kanker payudara.
Metode : Desain yang digunakan adalah Literature Review, artikel dikumpulkan
dengan menggunakan mesin pecari google scholar dan dianalisa untuk
mendapatkan kesimpulan .
Hasil : Berdasarkan artikel yang dikumpulkan dan dianalisa didapatkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI
pada remaja.
Kesimpulan : Dari jurnal yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan tentang SADARI

Kata Kunci : SADARI, Video, Pengetahuan, dan Remaja


Tahun : 2019 - 2020

xii
ABSTRACK

EFECTIVENESS OF HEALTH EDUCATION USING VIDEO ON THE


KNOWLEDGE LEVEL OF SERVICK CANCER SENIOR HIGH SCHOOL
ABOUT BREAST CANCER PREVENTION TECHNIQUES

Wina Marlisa, Irma Triyani, Vitria Wuri Handayani


Department of Nursing, Health Polytechnic of the Health Ministry of Pontianak
Email : Winamarlis23@gmail.com

Background: Mammary Ca is a disorder in the growth of normal mammary cells


where abnormal cells arise from normal cells, multiply and infiltrate lymph tissue
and blood vessels. Breast self-examination (BSE) helps check the condition of the
breast for lumps or other changes that could be a sign of a tumor that requires
medical attention. BSE helps check the condition of the breast for lumps or other
changes that can be a sign of a tumor or breast cancer.
Method : The design used is Literature Review, articles are collected using the
Google Scholar search engine and analyzed to get conclusions.
Results : Based on the articles that were collected and analyzed, it was found that
there was a significant effect on the level of knowledge about BSE in adolescents.
Conclusion : According to journal and analyzed there was a significant effect pn
the level of knowledge about servick cancer

Keywords: BSE, Video, Knowledge, and Youth


Year : 2019 - 2020

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ca Mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak
dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Sofian, 2012). Kanker
payudara adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terjadinya pertumbuhan
sel-sel abnormal secara tidak terkontrol pada kelenjar dan jaringan payudara.
Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dan diluar kendali, sehingga
jumlahnya berlebihan dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya
(Kemenkes, 2017). Ca Mamae biasanya terdeteksi pada saat dilakukan
pemeriksaan, sebelum gejala berkembang, atau setelah wanita memperhatikan
benjolan. Sebagian besar massa terlihat saat terjadi benjolan di payudara
dimana awalnya bersifat jinak dan terus berkembang dan menyebar sehingga
tidak terkendali. Analisis mikroskopis payudara diperlukan untuk diagnosis
definitis dan untuk mengetahui tingkat penyebaran (in situ atau invasif) dan
ciri jenis penyakitnya.Analisis mikroskopis jaringan didapat melalui biopsi
jarum atau bedah.Biopsi didasarkan pada klinis pasien individu faktor,
ketersediaan perangkat biopsi, dan sumber daya tertentu (American Cancer
Soxiety, 2015).
Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi
banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
kanker payudara diantaranya : faktor umur, usia saat menstruasi pertama,
penyakit fibrokistik, riwayat kanker payudara, radiasi, penggunaan hormon
estrogen dan progestin, gaya hidup tidak sehat (konsumsi rokok, narkoba,
makan- makanan instan, alkohol) (Mulyani dan Rinawati, 2013).Periksa
payudara sendiri (SADARI) membantu mengecek kondisi payudara apakah
terdapat benjolan atau perubahan lain yang dapat menjadi tanda terjadinya
tumor yang membutuhkan perhatian medis. Cara yang paling sederhana dan
paling murah untuk mendeteksi dini benjolan payudara adalah dengan
mengenali payudara sendiri melalui pemeriksaan payudara sendiri

1
2

(SADARI).SADARI membantu mengecek kondisi payudara apakah terdapat


benjolan ataupun perubahan lainnya yang dapat menjadi tanda terjadinya
tumor atau kanker payudara yang membutuhkan perhatian medis (Irianto,
2015).
Menurut Infodatin (2015) pada data Globocan, International Agency
for Research on Cancer (IARC) diketahui bahwa di dunia kanker payudara
merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol
oleh umur) tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, dan persentase kematian (setelah
dikontrol oleh umur) akibat kanker payudara sebesar 12,9%. Seiring
perkembangan zaman, jumlah penderita kanker payudara di Indonesia terus
bertambah dikarenakan banyak faktor seperti gaya hidup, konsumsi minuman
alkohol dan minimnya pengetahuan terhadap kanker payudara. Pada awalnya
kanker payudara menyerang perempuan yang sudah berusia di atas 30 tahun
akan tetapi kini usia penderita kanker payudara menjadi ke perempuan yang
berusia muda atau remaja dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja tentang
kanker payudara dan masih menjadi hal yang sulit untuk dibahas khususnya
diindonesia (Fres, 2015).Merujuk data yang dipaparkan Kemenkes per 31
Januari 2019, terdapat angka kanker payudara 42,1 per 100.000 penduduk
dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk dan
kanker serviks sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian
13,9 per 100.000 penduduk.Dari data tersebut prevalensi tumor atau kanker di
Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di
tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Peringkat
kanker di Indonesia menempati urutan kedelapan di Asia Tenggara dan 23 di
Asia.
Menurut data Riskesdas tahun 2018 bahwa di Kalimantan barat
terdapat 670.169 orang terkena kanker dan yang terkena kanker payudara
sebanyak 9.033 orang, sementara itu pravelensi perempuan umur 15-24 tahun
sebanyak 1,40%. Di kota Pontianak sendiri terdapat 85.039 diperiksa dan
terdapat 1.736 orang yang terkena. Data yang didapatkan dari dinas kesehatan
kota pontianak tahun 2020 terdapat 375 orang yang diperiksa.
3

Oleh karena itu dalam mengurangi kasus ca mamae yang terjadi perlu
dilakukan langkah langkah pencegahan seperti memberikan pendidikan
kesehatan terhadap remaja agar remaja dapat menambah pengetahuan tentang
ca mamae dan cara pencegahannya dengan teknik periksa payudara sendiri
(SADARI).
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang
melakukan pengindraan terhadap sebuah objek tertentu.Pengindraan dapat
terjadi melalui pancaindra.Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2011), pengetahuan adalah sesuatu
yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini
dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor
luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari
oleh seseorang (Agus, 2013).
Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 yaitu know, Comprehention,
Application, Analysis, Syntesis, Evaluation.Kategori pengetahuan dibagi 3
yaitu baik, cukup, kurang (Notoatmodjo, 2010). Faktor yang mempengaruhi
pendidikan ada 5 yaitu pendidikan, pengalaman, sosial ekonomi, kultur
(budaya dan agama), usia (Lestari, 2015). Media video merupakan teknologi
pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar yang bergerak. Aplikasi umum
dari sinyal video yaitu seperti televisi, namun juga ia bisa digunakan dalam
aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan juga keamanan.
Berdasarkan bahasa, kata video ini berasal dari kata latin, “Saya lihat”. Selain
itu, video merupakan teknologi yang gunanya menangkap, merekam,
memproses, mentransmisikan serts menata ulang gambar
bergerak.Menggunakan film sluloid, sinyal elektronik, atau media digital.
Digital video sendiri merupakan jenis sistem videorecording yang bekerja
menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal
reoresentasi videonya.Biasanya digital video direkam dalam tape, lalu
didistribusikan melalui optical disc , misalnya seperti VCD dan DVD.
Sekarang video direkam melalui handphone atau kamera lalu orang
4

menguploadnya ke dalam sebuah media software untuk mempermudah meliat


hasil video tersebut (Mughnifar I,2019). Jenis video terbagi atas 8 jenis yaitu
MPEG, FLV, AVI, player multimedia, real player, quick time, winamp,
animation dan imtoo.Videoanimasi adalah sekumpulan gambar baik 2 dimensi
atau 3 dimensi yang tersusun dari sekumpulan objek/gambar yang disusun
sesuai alur cerita sehingga menghasilkan gambar yang dapat bergerak.
Animasi pada awalnya hanya berupa potongan-potongan gambar ilustrasi atau
fotografi yang kemudian digerakan sehingga menjadi seolah-olah hidup.
Animasi dapat dikatakan sebagai simulasi pergerakan yang dibuat dengan
menampilkan gambar-gambar berurutan atau frames, (Prakosa, 2010)
Berdasarkan penelitian Nurul Aeni (2016), ditunjukkan bahwa nilai
rata rata yang didapat sebelum diberikan pendidikan kesehatan melalui video
yaitu 65,17 sedangkan nilai rata rata yang didapat setelah diberikan
pendidikan kesehatan melalui video yaitu 75,50 yang menyimpulkan bahwa
pendidikan kesehatan menggunakan video berpengaruh dalam peningkatan
pengetahuan pada remaja.

B. Rumusan Masalah
Rumusan dalam literatur ini adalah “Apakah ada Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Menggunakan Video Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja SMA
Tentang Teknik SADARI?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukannya skripsi kajian literatur ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan video terhadap
tingkat pengetahuan remaja sma tentang teknik sadari.
2. Tujuan Khusus
Menganalisis berbagai macam jurnal terkait untuk disimpulkan apakah ada
pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan video terhadap tingkat
pengetahuan remaja sma tentang teknik sadari.
5

D. Manfaat
Manfaat kajian literatur ini adalah :
1. Bagi perawat atau petugas kesehatan
Hasil kajian literatur ini agar dapat menambah informasi terutama bagi
perawat atau petugas kesehatan mengenai edukasi SADARI (Periksa
Payudara Sendiri).
2. Bagi siswi SMA
Hasil kajian literatur ini diharapkan dapat menjadi masukkan dalam
meningkatkan kegiatan pemberian pengetahuan edukasi SADARI (Periksa
Payudara Sensiri) kepada para siswi, keluarga atau masyarakat.
Diharapkan kajian literatur ini dapat menambah bahan bacaan,
pengetahuan dan berguna bagi keluarga atau masyarakat dalam
mengetahui mengenaiSADARI (Periksa Payudara Sendiri).
3. Bagi peneliti
Hasil kajian literatur ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bentuk aplikasi yang diperoleh selama perkuliahan
menambah wawasan dibidang maternitas, dan memberikan pengalaman
peneliti dalam mengembangkan kemampuan ilmiah dan keterampilan
dalam melakukan penelitian.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil kajian literatur ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis bagi
mahasiswa, rumah sakit, perawat dan dapat digunakan sebagai referensi
bagi peneliti selanjutnya.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah Literatur
Review. Kajian ini merupakan metode dan proses penelitian untuk
mengidentifikasi dan menilai secara kritis penelitian yang relevan, serta untuk
mengumpulkan dan menganalisis data dari penelitian tersebut. Kajian ini
berguna untuk menentukan apakah suatu variabel memberikan efek yang sama
di seluruh penelitian, penelitian apa yang diperlukan di masa depan (Snyder,
2019).
B. Metode Pengumpulan Data
Pencarian literatur pada penelitian ini menggunakan mensi pencari yaitu
google scholar. Semua sumber literature yang didapatkan dicari berdasarkan
keyword. Kemudian dipilih dengan berdasarkan kriteria inklusi. kriteria
inklusi pada penelitian ini difokuskan pada:
1. Literatur berupa jurnal.
2. Literatur yang membahas SADARI, Video, Pengetahuan, dan Remaja
3. Jurnal dari rentang tahun 2019-2020
Pada tahap awal pencarian artikel jurnal di google scholar diperoleh
1210jurnal dengan memasukkan kata kunci SADARI, pengetahuan dan
remaja yang masih belum dipilih. Dari jumlah tersebut didapatkan 15 jurnal
dapat diakses penuh dan7 jurnal yang sesuai kriteria inklusi.

1210 literatur didapatkan


menggunakan keyword

15 jurnal dapat diakses penuh

7 jurnal sesuai kriteria inklusi 8 jurnal tidak sesuai kriteria


inklusi

Gambar 2.1 seleksi inklusi pada hasil pencarian literatur


6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (literature review)
yang dilakukan untuk mengetahui Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan
menggunakan video terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang SADARI.
dengan menggunakan metode analisis PICO (Population, Intervention,
Comparison, dan Outcome).

1. Wika Sari (2019) Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan Tentang


Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja Putri Di Sman 1 Sanden
Bantul Tahun 2019.
P : Dengan sampel sebanyak 90 responden.
I : Kuesioner
C : Quasi Eksperiment
O : Rata-rata skor pengetahuan pada kelompok eksperimen dengan video
memiliki nilai signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05), untuk kelompok
kontrol dengan leaflet nilai signifikansinya 0,000 (0,000 < 0,05).
Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang
bermakna sebelum dan sesudah diberi intervensi terdapat pengaruh
media video terhadap pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada
remaja putri.

2. Novaria Wijayanti (2019) Efektifitas Penyuluhan Kesehatan SADARI


Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Putri di SMK
Muhammadiyah Cawas Klaten
P : Dengan sampel sebanyak 69 responden.
I : Kuesioner
C : Pre Eksperimental
O : Hasil penelitian diketahui sebelum penyuluhan kesehatan dengan
media video pengetahuan remaja putri mayoritas cukup sebanyak
47,8% dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan dengan media

7
8

video pengetahuan remaja putri mayoritas baik sebanyak 58%. Hasil


uji hipotesis menunjukkan bahwa signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga
terdapat perbedaan pengetahuan remaja putri sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan tentang SADARI melalui media video.

3. Izza Swestivioka (2019) Perbandingan Metode Audio dan Audio Visual


Terhadap Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
pada Remaja Putri.
P : Dengan sampel sebanyak 60 responden
I : Kuesioner
C : Quasi Eksperiment
O : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kedua jenis metode penyuluhan
mempengaruhi pengetahuan SADARI dengan Independent Sample T-
test diperoleh nilai signifikansi 0,000 (P value < 0,05) dengan
perolehan rata – rata pengetahuan pada kelompok yang mengguakan
video adalah 85,70 sedangkan kelompok yang menggunakan media
audio memiliki rata-rata pengetahuan dengan skor 73,83. Penelitian ini
menunjukkan pelaksanaan penyuluhan tentang SADARI pada remaja
putri dapat meningkatkan pengetahuan pada remaja putri tentang tanda
dan gejala gangguan pada payudara

4. Maria Silvana (2019) Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat


Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI
P : Dengan sampel sebanyak 70 responden
I : Kuesioner
C : Quasi Eksperiment
O : Hasil analisa Mann-Whitney menunjukan p value adalah 0,000 yang
berarti < 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja
putri tentang SADARI.
9

5. Kusila Devia Rahayu (2020) Pengaruh Paket Edukasi Dasar Audiovisual


SADARI terhadap Pengetahuan tentang SADARI pada Remaja Puteri.
P : Dengan sampel sebanyak 94 responden
I : Kuesioner
C : Pre Eksperimental
O : Responden berpengetahuan baik dan hasil post-test diketahui
pengetahuan responden menjadi lebih baik hingga 54,3%. Analisis
bivariat menggunakan uji T-test diketahui p-value 0,00.
Kesimpulannya adalah paket edukasi ini terbukti efektif
meningkatkan pengetahuan remaja tentang SADARI.

6. Elda Dwi Ospah Sihite (2019) Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang


Kanker Payudara dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI).
P : Dengan sampel sebanyak 100 responden
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
O : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berumur 36-45 tahun (dewasa akhir) sebanyak 59 responden (59%),
pendidikan SMA sebanyak 45 responden (45%), pekerjaan Ibu
rumah tangga sebanyak 82 responden (82%), status perkawinan
menikah 94 responden (94%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak
37 responden (37%), dan perilaku SADARI tidak melakukan
sebanyak 71 responden (71%). Disarankan kepada petugas kesehatan
untuk meningkatkan edukasi kepada Wanita Usia Subur (WUS) dan
masyarakat agar mendeteksi secara dini guna mencegah terjadinya
kanker payudara.

7. Tri Rahyuning Lestari (2019) Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan


Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
P : Dengan sampel sebanyak 33 responden.
I : Kuesioner
10

C : Pre Eksperimental
O : Pengetahuan siswi dalam pre test didapatkan hasil 17 orang (51,5%)
berpengetahuan kurang dan 16 orang (48,5%) bepengetahuan cukup.
Pada hasil post test pengetahuan didapatkan peningkatan yaitu 20
orang (60,6%) berpengetahuan baik dan 13 orang (39,4%)
berpengetahuan cukup. Hal ini disebabkan karena siswi telah
mendapatkan perlakuan berupa penyampaian informasi melalui
pendidikan kesehatan dengan media audio visual tentang SADARI
yang telah diberikan oleh peneliti.

B. Pembahasan
Setelah dilakukan pe-review-an dari7 jurnal yang dijadikan literatur dalam
penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesamaannya yaitu setiap
literatur sesuai dengan kriteria inkulis/kata kunci.
Periksa Payudara Sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara sendiri
untuk dapat menemukan adanya benjolan abnormal. Pemeriksaaan ini dapat
dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke petugas kesehatan dan tanpa harus
mengeluarkan biaya (Nina, 2013).
Dalam beberapa literatur yang menjelaskan tentang tingkat pengetahuan
remaja tentang SADARI yaitu sebagai berikut :
Penelitian Wika Sari (2019) menjelaskan bahwa rata-rata pengetahuan
dengan media video meningkat dan rata-rata pengetahuan dengan media
leaflet juga meningkat.Selisih rata-rata peningkatan pengetahuan deteksi dini
kanker payudara dengan uji independent t-test menunjukkan peningkatan
pengetahuan media video lebih tinggi dari pada diberikan media leaflet. Dapat
disimpulkan bahwa pemberian intervensi menggunakan video jauh lebih
efektif daripada menggunakan leaflet sebagai medianya.
Dalam Penelitian ini terdapat homogenitas antara pengetahuan remaja putri
tentang deteksi dini kanker payudara sebelum diberi intervensi video dan
leaflet. Rata-rata pengetahuan sebelum diberi intervensi video dan leaflet
dalam kategori cukup. Hal ini sejalan dengan penelitian Yunus tahun 2014
menunjukkan rata-rata tingkat pengetahuan remaja di SMAN 4 Gorontalo
11

memiliki kategori cukup. Dalam penelitian Retno tahun 2015 menunjukkan


pula bahwa tingkat pengetahuan remaja putri tentang deteksi dini kanker
payudara terbanyak pada kategori cukup yaitu 52 remaja putri 65,82%.49
Kelompok intervensi dalam penelitian ini diberikan perlakuan berupa
informasi dengan media video. Media video merupakan media yang
memberikan tampilan gambar bergerak yang berbentuk dari sekumpulan
gambar yang disusun secara beraturan mengikuti alur pergerakan yang telah
ditentukan pada setiap pertambahan hitungan waktu yang terjadi. Video
merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses
pembelajaran, baik untuk pembelajaran masal, individual, maupun
berkelompok. Kelompok kontrol dalam penelitian ini diberikan perlakuan
berupa pemberian informasi dengan media leaflet. Leaflet merupakan media
cetak yang terdiri dari sejumlah kata-kata, gambar, atau foto dan tata warna.
Leaflet merupakan suatu media yang yang mengutamakan pesan-pesan
visual. peningkatan pengetahuan pada kelompok video sejalan dengan hasil
penelitian Prabawati tahun 2017, menunjukan terdapat pengaruh penyuluhan
dengan video terhadap pengetahuan dengan p value 0,003 < 0,05. Hal ini di
tunjukkan pula pada penelitian Devi Ervina tahun 2015, menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh penyuluhan media video terhadap tingkat pengetahuan
tentang SADARI. Tingkat pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan
termasuk dalam kategori kurang (53,3%) dan meningkat menjadi kategori
cukup (46,7%) setelah diberi penyuluhan dengan media audio visual video.
Kemudian penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Rahmawati tahun 2007 audio visual merupakan alat bantu yang paling
tepat saat ini sebab pengetahuan yang ada pa da seseorang diterima melalui
indera mencapai 75% - 85% dari pengetahuan dan 13% - 25% melalui indra
pendengaran. Menurut penelitian Kapti et al tahun 2013 media audiovisual
sebagai media pendidikan kesehatan efektif digunakan untuk memberikan
peningkatan pengetahuan kepada ibu dan merubah sikap ibu menjadi lebih
baik.

Penelitian yang sejalan lainnya Novaria Wijayanti (2019) Efektifitas


Penyuluhan Kesehatan SADARI Dengan Media Video Terhadap
12

Pengetahuan Pada Remaja Putri di SMK Muhammadiyah Cawas Klaten.


Berdasarkan deskripsi data penelitian didapatkan hasil rata-rata (mean) skor
pretest sebesar 9,39 dari 15 item pertanyaan yang diajukan. Sedangkan dilihat
dari pengkategorian diketahui mayoritas siswi di SMK Muhammadiyah
Cawas Klaten mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 47,8% dan
pengetahuan siswi yang kurang juga masih cukup banyak yaitu sebanyak
29% dibandingkan siswi yang berpengetahuan baik hanya sebesar 23,2%.
Menurut asumsi peneliti masih kurangnya pengetahuan siswi terkait prosedur
pemeriksaan SADARI yang dapat mencegah terjadinya kanker payudara
dapat disebabkan masih rendahnya pengalaman siswi terkait hal tersebut.
Selain itu siswi malas untuk menggali informasi yang sebenarnya banyak
tersebar di media massa, leaflet atau media komunikasi yang lainnya, karena
kurangnya terpapar informasi tentang pemeriksaan SADARI baik melalui
media video, leaflet, televisi maupun penyuluhan kesehatan lainnya. Remaja
putri lebih memiliki kecenderungan menyukai hal-hal yang bersifat
pertemanan, fashion, percintaan dan lain sebagainya dibandingkan masalah
kesehatan terutama personal care. Oleh karena itu, para remaja putri tersebut
kurang atau tidak memiliki pengalaman untuk melakukan pemeriksaan
SADARI. Ketika seseorang tidak memiliki pengalaman dan informasi yang
kurang maka seseorang dapat berperilaku berbahaya bagi dirinya sendiri.
selain itu faktor lingkungan sekolah yang kurang memberikan informasi
tentang SADARI, sehingga informasi tersebut sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan pengetahuan siswi. Kurang terpaparnya informasi tentang
SADARI baik melalui video, televisi maupun penyuluhan kesehatan, maka
siswi SMK Muhammadiyah Cawas Klaten kurang memilik pengetahuan yang
baik tentang SADARI. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Aeni
dan Yuhandini (2018) serta Saragih (2019) dimana mayoritas pengetahuan
remaja putri tentang SADARI termasuk kategori cukup sebelum diberikan
intervensi berupa penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media video.
13

Hasil ananlisis menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan menggunakan


video yang diberikan berpengaruh dalam peningkatan tingkat pengetahuan
remaja sma
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh pemberian pendidikan
kesehatan menggunakan video terhadap tingkat pengetahuan remaja SMA
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan tentang
SADARI sebelum dan sesudah intervensi.
B. Saran
1. Bagi siswi
Diharapkan siswi dapat mengaplikasikan secara nyata ilmu mengenai
SADARI yang telah diperoleh melalui edukasi dan mengaplikasikannya
secara rutin satu bulan sekali guna mencegah terjadinya kanker payudara.
Sehingga tujuan edukasi yang sesungguhnya dapat tercapai, yaitu
meningkatkan kesadaran melakukan SADARI dapat tercapai.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dapat meningkatkan dukungan kepada kegiatan mahasiswa
yang berorientasi kepada pengabdian masyarakat, khususnya dalam
edukasi mengenai SADARI atau masalah pada kesehatan organ
reproduksi lainnya, serta dapat meningkatkan penyampaian materi atau
pembahasan mengenai penyakit tidak menular khususnya kanker
payudara secara lebih mendalam.
3. Bagi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan bagi petugas kesehatan baik perawat, bidan, maupun dokter
dapat memberikan pendidikan kesehatan khusunya mengenai masalah
kesehatan payudara ke sekolah-sekolah maupun kepada masyarakat
awam.
4. Bagi Pihak Sekolah
Kepada pihak sekolah diharapkan dapat menambah koleksi bacaan di
perpustakaan mengenai kesehatan payudara atau maupun kesehatan
reproduksi khususnya yang sesuai dengan perkembangan remaja.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya

13
14

Diharapkan dalam pemberian metode edukasi tidak hanya menggunakan


metode video, tetapi juga dengan diskusi yang mendalam serta
menggunakan media ceramah dan leaflet, selain itu diharapkan juga
untuk peneliti selanjutnya agar memperluas variabel seperti perilaku atau
motivasi remaja putri mengenai SADARI serta membagi responden
dalam kelompok kontrol dan kelompok pembanding.
DAFTAR PUSTAKA

Aeni, Nurul. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Video Dan
Metode Demonstrasi Terhadap Pengetahuan SADARI. Jurnal Care Vol .6
No.2

American Cancer Society. 2015. Breast Cancer Fact & Figure 2015-2016.
Atlanta : American Cancer Society

Cristra F Sinaga. (2016). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri


Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Periksa Payudara Sendiri
Di Sma Pasundan 8 Bandung. STIK Immanuel Jl. Kopo Bandung No 161
Bandung.

Elda Dwi Ospah. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker


Payudara Dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Jurnal Ners
Indonesia, 10. (No 1), 8-20.

Etri Lolita Andika Putri. (2017). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI ) di SMP Anggrek
Banjarmasin. Jurnal Keperawatan Suaka Insan. Vol 2 No 1.

Kemenkes RI. 2017. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Jakarta:


Kemenkes RI.

Keren Karunya Singam,Dkk, 2017. Gambaran Tingkat Pengatahuan Dan Perilaku


Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri di
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Blahbatuh II Gianyar Bali Indonesia.
Intisari Sains Medis 2017, volume 8, number 3.
Kusila Devia Rahayu (2020) Pengaruh Paket Edukasi Dasar Audiovisual
SADARI terhadap Pengetahuan tentang SADARI pada Remaja Puteri.
STIKes Dharma Husada Bandung. Vol 3.

Medicastore. 2011. Definisi kanker payudara. Diakses pada tanggal 4 November


2020 dari http://medicastore.com/penyakit/103/KankerPayudara.html.
Rabiatul Irfaniah. (2016). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pemeriksaan

Payudara Sendiri (SADARI) Terhadap Tingkat Pengetahuan SADARI di

SMP Islam Haruniah Kota Pontianak Tahun 2016. Program Studi

Keperawatan Universitas Tanjungpura.

Sofian amru. (Eds 3). (2012). Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri
Operatif Obstetri Social. Jakarta : EGC.

Tiara Indriani. (2017). Efektifitas Penyuluhan Kesehatan “Sadari” Dengan Media


Video Terhadap Pengetahuan Pada Remaja Putri di SMK YMJ Ciputat.
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Utama Laduni Lubis. (2017). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Dengan Perilaku SADARI. Jurnal Ilmu
Kesehatan 2(1) 2017, 81-86.

Wika Sari. (2019). Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan Tentang


Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja Putri Di Sman 1 Sanden
Bantul. Politeknik Kementrian Kesehatan Yogyakarta.
Lampiran 1

15
LAMPIRAN 2

16
PENGARUH MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN DETEKSI
DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1
SANDEN BANTUL TAHUN 2019
Wika Sari*, Niken Meilani, Yulianti Sari R.
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman
Email : wikasr04@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Kanker payudara adalah pembunuh utama wanita baik secara
global maupun regional. Kanker payudara merupakan penyakit yang terjadi akibat
pertumbuhan yang berlebihan atau perkembangan yang tidak terkontrol pada sel
sel jaringan di payudara. Sumber daya yang terbatas dan sistem ksesehatan yang
lemah menyebabkan wanita terdiagnosis pada stadium akhir. Tujuan : Mengetahui
pengaruh video untuk peningkatan pengetahuan deteksi dini kanker payudara pada
remaja putri di SMA Negeri 1 Sanden.
Metode : Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan pretest postest
design with control group. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 45 kelompok eksperimen
dan 45 kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi video sedangkan
kelompok kontrol diberi leaflet. Analisa data menggunakan paired T test.
Hasil : Rata-rata skor pengetahuan pada kelompok eksperimen dengan video
memiliki nilai signifikansi 0,000 (0,000 < 0,05), untuk kelompok kontrol dengan
leaflet nilai signifikansinya 0,000 (0,000 < 0,05). Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna sebelum
dan sesudah diberi intervensi.
Kesimpulan : terdapat pengaruh media video terhadap pengetahuan deteksi dini
kanker payudara pada remaja putri.
Kata kunci : video, kanker payudara, leaflet
Efektifitas Penyuluhan Kesehatan “SADARI” Dengan Media Video
Terhadap Pengetahuan Pada Remaja PutrI Di SMK YMJ Ciputat

Tiara Indriani

ABSTRAK
Angka kejadian kanker payudara dari tahun ketahun semakin meningkat. Hal ini
dipengaruhi oleh rendahnya pengetahuan remaja putri mengenai pemeriksaan
SADARI sehingga 70% banyak yang datang dalam keadaan stadium lanjut (III
dan IV) dan 80% masyarakat tidak mengerti pentingnya SADARI. Oleh karena itu
pemeriksaan SADARI perlu dipahami dan diketahui oleh remaja putri sehingga
dapat diterapkan secara rutin untuk mendeteksi dini masalah kesehatan payudara.
Upaya meningkatkan pengetahuan remaja putri salah satunya melalui penyuluhan
SADARI, melakukan pemeriksaan SADARI sedini mungkin maka harapan hidup
80- 90% kesembuhannya lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektifitas penyuluhan kesehatan “ SADARI” dengan video terhadap pengetahuan
pada remaja putri di SMK Yayasan Miftahul Jannah Ciputat. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain Pre Experimental Design.
Sampel berjumlah 21 orang diperoleh melalui teknik simple random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Uji
Wilcoxon. Hasil penelitian yang didapatkan sebelum diberikan penyuluhan
kesehatan pada remaja putri di SMK YMJ Ciputat yang kategori kurang yaitu
47,6%. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan remaja putri di SMK YMJ
Ciputat mengenai pemeriksaan SADARI dengan media video pengetahuan
seorang remaja putri yang kategori baik yaitu 85,7%. Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa p<0,05 sehingga terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan
dengan media video terhadap tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan SADARI
remaja putri di SMK YMJ Ciputat pada dengan Nilai pvalue=0,000. Saran untuk
sekolah SMK YMJ Ciputat bisa menggunakan media video sebagai bahan ajaran
terkait masalah kesehatan payudara agar meningkatkan pengetahuan pada anak
usia produktif.
Kata Kunci : Pemeriksaan SADARI, Pengetahuan, Media Video Referensi
Perbandingan Metode Audio Dan Audio Visual Terhadap Pengetahuan
Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri
Izza Swestivioka1, Iroma Maulida2 , Nora Rahmanindar3 1,2,3
DIII Kebidanan Politeknik Harapan Bersama, Tegal, 52147, Indonesia
Abstrak
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan suatu teknik penyaringan
yang sederhana dan baik untuk mendeteksi dini gejala gangguan pada payudara.
Intervensi berupa penyuluhan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai SADARI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh jenis media komunikasi dengan pengetahuan SADARI pada remaja
putri di sala satu SMA di TEGAL. Penelitian ini adalah penelitian quasi
eksperimen. Populasi penelitian ini adalah remaja putri kelas X yang berjumlah 60
orang. Metode pengambilan sampel diambil secara random. Responden dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok siswi yang mendapatkan metode
penyuluhan dengan media audio visual (video) dan kelompo yang akan diberikan
penyuluhan dengan media audio (ceramah). Analisis uji statistic menggunakan uji
t. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kedua jenis metode penyuluhan
mempengaruhi pengetahuan SADARI dengan Independent Sample T-test
diperoleh nilai signifikansi 0,000 (P value < 0,05) dengan perolehan rata – rata
pengetahuan pada kelompok yang mengguakan video adalah 85,70 sedangkan
kelompok yang menggunakan media audio memiliki rata-rata pengetahuan
dengan skor 73,83. Penelitian ini menunjukkan pelaksanaan penyuluhan tentang
SADARI pada remaja putri dapat meningkatkan pengetahuan pada remaja putri
tentang tanda dan gejala gangguan pada payudara.

Kata kunci : Jenis media, SADARI, remaja Putri


PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA
PUTERI TENTANG SADARI

Dhawo, Maria Silvana 1, Pratiwi, Ana 2


1 Dosen STIKES Suaka Insan Banjarmasin
2 Mahasiswa STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Email:mariadhawo@gmail.com

INTISARI

LatarBelakang:Periksa Payudara Sendiri (SADARI) adalah cara mendeteksi


kelainan abnormal pada payudara, sebagai upaya pencegahan kanker payudara.
Pendidikan kesehatan merupakan satu dari upaya memberikan pengetahuan terkait
SADARI. Penelitian sebelumnya menunjukkan mayoritas tingkat pengetahuan
remaja putri tentang SADARI di salah satu SMP di Banjarmasin, berada dalam
kategori rendah.
Tujuan : Menganalisa pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat
pengetahuan remaja putri tentang SADARI.
Metode :Penelitian ini menggunakan quasi experiment post test design. Terdapat
70 remaja putri di SMP Anggrek bergabung dalam penelitian ini, mereka terbagi
menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 10 pertanyaan digunakan
untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaha putri. Analisa data
menggunakan tes Mann-Whit.ney
Hasil :Hasil analisa Mann-Whitney menunjukan p value adalah 0,000 yang berarti
< 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI.
Diskusi :Pendidikan kesehatan mengenai SADARI dapat dilakukan secara
berkelanjutan pada remaja putri untuk mencegah terjadinya peningkatan insiden
kanker payudara dan peningkatan kualitas hidup wanita dewasa.

Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Remaja Putri, SADARI, Tingkat


Pengetahuan
PENGARUH PAKET EDUKASI DASAR AUDIOVISUAL SADARI
TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG SADARI PADA REMAJA
PUTERI
Kusila Devia Rahayu, Ira Kartika, Dimas Mahmudah

ABSTRAK

Tumor jinak payudara rentan terjadi pada perempuan usia 15-35 tahun. Remaja
berada pada rentang usia tersebut. Deteksi dini yang efektif pada kejadian tumor
jinak payudara dilakukan melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara
benar, teratur dan mandiri. Studi pendahuluan pada sepuluh remaja siswi SMA di
kota Bandung diketahui tujuh siswi tidak mengetahui dan tiga siswi pernah
mendengar informasi SADARI namun belum pernah melihat cara melakukan
SADARI. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paket edukasi dasar
audiovisual SADARI terhadap pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Jenis
penelitian ini adalah one group pre test-post test. Pengambilan sampel dilakukan
di beberapa SMA di Kota Bandung secara random sampling pada 94
siswi. Intrument penelitian menggunakan media video dan Instrumen pre test-post
test menggunakan kuisioner. Hasil pre-test diketahui 42,6% responden
berpengetahuan baik dan hasil post-test diketahui pengetahuan responden menjadi
lebih baik hingga 54,3%. Analisis bivariat menggunakan uji T-test diketahui p-
value 0,00. Kesimpulannya adalah paket edukasi ini terbukti efektif meningkatkan
pengetahuan remaja tentang SADARI. Sosialiasi lebih meluas akan meningkatkan
kemanfaatan paket ini pada remaja dan sebagai salah satu upaya mencegah tumor
jinak payudara.

Kata kunci: Paket edukasi, pengetahuan, SADARI, video.


GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER
PAYUDARA DAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI
(SADARI)
Elda Dwi Ospah Sihite1 , Sofiana Nurchayati2 , Yesi Hasneli3
Fakultas Keperawatan Universitas Riau Fakultas Keperawatan Universitas Riau
Jalan Pattimura No 9 Gedung G Pekanbaru Riau Kode Pos 28131 Indonesia
email eldadwi1707@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang
kanker payudara dan perilaku dalam pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
wilayah Puskesmas Rejosari Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan deskritif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan
teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini 100 responden.
Alat pengumpul data yang digunakan kuesioner dan lembar observasi check list.
Kuesioner digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan kanker payudara dan
SADARI yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Lembar observasi check list
untuk mengukur perilaku SADARI. Analisa yang digunakan analisa univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 36-45
tahun (dewasa akhir) sebanyak 59 responden (59%), pendidikan SMA sebanyak
45 responden (45%), pekerjaan Ibu rumah tangga sebanyak 82 responden (82%),
status perkawinan menikah 94 responden (94%), tingkat pengetahuan cukup
sebanyak 37 responden (37%), dan perilaku SADARI tidak melakukan sebanyak
71 responden (71%). Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan
edukasi kepada Wanita Usia Subur (WUS) dan masyarakat agar mendeteksi
secara dini guna mencegah terjadinya kanker payudara.

Kata kunci: Kanker payudara, Pengetahuan, Perilaku, SADARI


PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIO
VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) THE INFLUENCE OF
HEALTH EDUCATION WITH AUDIO VISUAL MEDIA TO THE
KNOWLEDGE OF TEENAGE GIRLS ABOUT BREAST
SELFEXAMINATION (BSE)
1 R. Tri Rahyuning Lestari , 2 i Gusti Ayu Satya Laksmi , 3Silvia Ni Nyoman
Sintari .
STIKes Wira Medika Bali
ABSTRAK
Kanker payudara merupakan penyakit dengan angka kejadian yang cukup tinggi
di berbagai negara dan memiliki resiko kematian yang tinggi jika ditangani secara
terlambat. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat dilakukan untuk
mendeteksi gejala kanker payudara secara dini sehingga dapat mengurangi resiko
kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan
kesehatan dengan media audio visual terhadap pengetahuan remaja putri tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di SMAN 1 Kuta Utara.Metode
penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan one group pre-post test
design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 33 siswi yang dipilih menggunakan
teknik purposive sampling. Pengukuran pengetahuan siswi dalam pre test
didapatkan hasil 17 orang (51,5%) berpengetahuan kurang dan 16 orang (48,5%)
bepengetahuan cukup. Pada hasil post test pengetahuan didapatkan peningkatan
yaitu 20 orang (60,6%) berpengetahuan baik dan 13 orang (39,4%)
berpengetahuan cukup. Hal ini disebabkan karena siswi telah mendapatkan
perlakuan berupa penyampaian informasi melalui pendidikan kesehatan dengan
media audio visual tentang SADARI yang telah diberikan oleh peneliti.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, SADARI

Anda mungkin juga menyukai