Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TITIK, GARIS, BIDANG dan SUDUT

Mata Kuliah: Pembelajaran Matematika II (Geometri dan Pengukuran)

Dosen Pengampu: Mikke Novia Indriani, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Vasekhatul Lisan Nia (2319012)


2. Ayyum Mustanfidah (2319017)
3. Aldina Tri Oktaviani (2319018)

KELAS A
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat hidayah Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Titik,
Garis, Bidang dan Sudut guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
Matematika II (Geometri dan Pengukuran). Sholawat dan salam tak lupa kami
sanjungkan kepada baginda nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan
keluarganya.

Dalam kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan terimakasih kepada


beberapa pihak yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini ;

1. Bapak Dr. H. M. Sugeng Sholehudin, M.Ag. sebagai dekan Fakultas


Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

2. Ibu Juwita Rini, M. Pd sebagai ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah


Ibtidaiyah.

3. Ibu Mikke Novia Indriani, M. Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah


Pembelajaran Matematika II (Geometri dan Pengukuran).

Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan lainnya maka dari itu kami mohon kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya. Kami berharap semoga
Makalah Pembelajaran Tematik ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pekalongan, 6 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Titik........................................................................................................................4
B. Garis.......................................................................................................................5
C. Bidang....................................................................................................................7
D. Sudut......................................................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
A. KESIMPULAN........................................................................................................15
B. SARAN..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek
abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran
suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dan kebenaran sebelumnya
sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika
bersifat sangat kuat dan jelas. Dan matematika adalah salah satu
matapelajaran yang dipelajari dari SD sampai keperguruan tinggi Siswa
dituntut untuk mempunyai pengetahuan matematika salah satunya pada
bidang geometri. Hal ini dikarenakan geometri banyak dipakai di berbagai
bidang kehidupan manusia.
Misalnya, pengukuran luas suatu daerah, volume suatu bangun
ruang, pengukuran tinggi menara, pengukuran besar sudut dalam
rancangan arsitektur, termasuk fungsinya untuk memilih sudut siku
bangunan pada suatu kontruksi. Tugasnya pengajar untuk
menyelenggarakan pembelajaran matematika yang mampu menyebarkan
kemampuan murid pada memahami konsep
matematika khususnya dalam materi garis dan sudut. Kemampuan murid
yang beraneka ragam pada memahami materi juga mendorong pengajar
untuk menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif baik
melalui metode pembelajaran juga media pembelajaran yang dilakukan

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan titik, garis, bidang dan sudut dalam
pembelajaran matematika di tingkat SD/MI?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan titik,
garis, bidang dan sudut dalam pembelajaran matematika di tingkat SD/MI.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Titik
Sebuah titik dapat dipikirkan sebagai suatu temapat/posisi dalam
ruang geometri. Titik tidak memiliki panjang, lebar (luas), tinggi
/ketebalan maupun volume. Dalam geometri, titik adalah konsep abstrak
yang tidak berwujud atau tidak berbentuk. Sebuah titik pada dasarnya
statis dan tidak memiliki dimensi.
Suatu titik menyatakan letak atau posisi dari sesuatu yang tidak
mempunyai ukuran, maka titik tidak mempunyai ukuran. Dikatakan bahwa
titik berdimensi nol (tak berdimensi). Dalam pembelajarannya, titik dapat
digambar sebagai noktah, dan dapat dimodelkan dengan suatu benda yang
berukuran bulat kecil. Titik diberi nama dengan satu huruf kapital,
misalnya titik A, titik P, titik M.1
.A .M
.P
Bekas tusuk jarum atau bekas ujung pensil di atas kertas, dapat
dipikirkan sebagai model fisik dari sebuah titik. Titik adalah ide atau
gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak orang yang memikirkannya.
Sebuah titik dipresentasikan dengan sebuah noktah dan diberi nama
dengan huruf kapital.
Gambar atau model titik adalah sebagai berikut
. . .
A B C
(i)

D E F

(ii)

1
Coesamin, M. "Pendidikan Matematika SD 2." (2012).

5
B. Garis
Sebuah garis dapat dipikirkan sebagai suatu himpunann titik
berderet yang panjang tak terbatas, tetapi tidak memiliki lebar, sehingga
tidak mempunyai luas. Secara konseptual, sebuah garis memiliki panjang
tetapi tidak memiliki lebar atau tinggi. Seutas benang yang direnggangkan,
goresan oensil mengikuti tepi sebuah penggaris dapat dipikirkan sebagi
model sebuah garis. Sebuah garis dipresentasikan dengan sebuah gambar
sinar dengan mata di kedua ujungnya yang menunjukkan bahwa garis
tersebut tak terbatas.2
Garis adalah kumpulan atau himpunan titik-titik yang teratur dan
berkesinambungan (berhubungan).
Macam-Macam Garis antara lain:
1. Garis lurus adalah suatu garis yang membentuk lintasan lurus
memanjang dan tidak terbatas pada kedua ujungnya.

A B

Garis lurus dilambangkan AB

2. Ruas garis adalah garis yang dibatasi oleh dua buah titik.
3.

A B

Ruas garis dilambangkan dengan AB

4. Sinar garis adalah suatu garis yang diawali dari suatu titik menuju ke
suatu arah.

A B

2
Isrok’atun, Memahami Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD, Jakarta Timur: Bumi
Aksara, 2021, hlm. 162-163

6
Sinar garis dilambangkan dengan AB

Hubungan Dua Garis

1. Dua garis berpotongan

Q
Garis AB berpotongan dengan
garis PQ di titik O.
A B
O

P Q
Garis AB sejajar dengan
2. Dua garis sejajar garis PQ atau AB//PQ
B
P
A

3. Dua garis berpotongan tegak lurus


Q
A

90
A B

Garis AB tegak lurus PQ atau AB PQ

4. Dua garis berimpit

P Q

A B

Garis AB berimpit dengan garis PQ

7
C. Bidang
Sebuah bidang dapat dipikirkan sebagai suatu himpunan titik berderet
dan berjajar secara rapat dan tak terbatas, tetapi tidak memiliki ketebalan.
Pada dasarnya sebuah bidang memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak
memiliki tinggi. Permukaan sebuah meja, atau permukaan selembar kertas
putih polos yang dibentangkan ke segala arah tak terbatas, dapat
dipikirkan sebagai model fisik sebuah bidang. Sebuah bidang
direpresentasikan dengan gambar sebuah jajar genjang, dan nama sebuah
bidang biasanya menggunakan huruf kapital atau huruf Yunani. Perhatikan
gambar berikut.

Bidang a memuat titik-titik A, B, C, D, E, F, dan G. dikatakan ketujuh


titik tersebut terletak pada bidang a. BE dan GC keduanya pada bidang
dan berpotongan di F. HD memotong (menembus) a di titik D. Dengan
gambar tersebut dapat dikatakan: bidang a memuat titik titik A dan D, dan
BE dan GC.

Dari gambar tersebut, dapat dituliskan antara lain.

A€ a artinya titik A terletak pada bidang a

FE BE artinya titik F pada BE

F = BE GC artinya titik F adalah titik potong BE dan GC

D=an HD artinya titik D adalah titik potong (tembus)


bidang a dan HD

a = bidang (BE, GC), artinya bilang a adalah bidang yang memuat BE dan
GC dan sebagainya.

8
Ingat: lukisan tersebut adalah model dan hanya merepresentasikan konsep
gambar geometris.

Memberi nama sebuah bidang dapat menggunakan sebuah huruf kecil


atau huruf-huruf Yunani seperti a (alfa), B (beta), y (gamma), dil, atau
dapat juga menggunakan huruf-huruf besar dengan menuliskannya pada
titik sudut bidang tersebut.3

D. Sudut
Sudut adalah perpotongan dua garis/sinar pada suatu titik yang sama.
Perhatikan gambar dibawah ini!

Lambang sudut adalah “ “

Satuan sudut adalah derajat (....°)

Macam-Macam Sudut

1. Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90°

2.Sudut lancip adalah sudut yang besarannya dibawah 90°

3
Isrok’atun, Pendidikan Matematika II, (Sumedang: UPI Sumedang Press,
2016), hlm. 5

9
3.Sudut tumpul adalah sudut yang besarannya lebih dari 90°

4.Sudut pelurus adalah sudut yang besarnya 180°

5.Sudut refleks adalah sudut yang besarnya antara 180°

6.Sudut satu putaran penuh adalah sudut yang besarnya 360°

7.

7. Sudut setengah putaran

10
Gerakan memutar dari titik B sampai ke titik C merupakan gerakan
membuat sudut setengah putaran. Besar sudut setengah putaran adalah
180˚.

8. Sudut seperempat putaran

Jika kita membuat sudut seperti gambar di samping, berarti kita


membuat sudut seperempat putaran. Besar sudut setengah putaran adalah
90˚.4

Hubungan Antarsudut

1.Sudut saling berpenyiku atau komplemen

2.Sudut saling berpelurus atau suplemen


4
Ariani, Ervin Desi. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC
MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA MATERI SUDUT DI KELAS III B SD NEGERI
INDRO GRESIK. Diss. Universitas Muhammadiyah Gresik, 2013.

11
Jumlah Sudut Segi Banyak

1.Jumlah sudut segitiga adalah 180°

2.Jumlah sudut segi empat adalah 360°

3.Jumlah sudut segi n dapat dicari dengan menggunakan rumus


(n-2) x 180°

Sudut Pada Jam5

5
Joko Untoro dan Tim Guru Indonesia, Buku Pintar Pelajaran SD/Mi 5 in 1, Jakarta:
WahyuMedia, 2010, hlm. 59-61

12
 Jam terdiri atas 12 angka dalam
lingkaran.
 Besar sudutr pada lingkaran
adalah 360°

Rumus:

1 menit= 6°

5 menit= 30°

a. Sudut siku-siku

Pada gambar disamping adalah


contoh sudut siku-siku pada dinding yang
besarnya 90°.

b. Sudut lancip

Pada gambar disamping adalah contoh sudut


lancip pada jam dinding yang besarnya 60°.

13
c. Sudut tumpul
dinding yang besarnya

Pada gambar disamping adalah contoh sudut


tumpul pada jam dinding yang besarnya 150°.

d. Sudut lurus

Pada gambar disamping adalah contoh sudut


lurus pada jam dinding yang besarnya 180°.

Sudut sangat penting untuk dipelajari. Sudut nantinya akan digunakan di


dalam ilmu trigonometri. Sudut juga digunakan pada mata angin.Untuk
menentukan arah.Alat yang digunakan yaitu kompas. Ini sangat membantu
seorang pilot, orang yang di hutan, di gurun dan sebagainya.6

6
Kadar, Suharti. "Penggunaan Media Jam Dinding Pokok Bahasan Pengukuran Sudut
Pada Siwa Kelas IV Sekolah Dasar." (2017): 811-816.

14
Contoh :

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebuah titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi tidak
mempunyai ukuran (dikatakan tidak berdimensi). Sebuah
garis(dimaksudkan adalah garis lurus) dapat diperpanjang. Sebuah bidang
(dimaksudkan adalah bidang datar), dapat diperluas seluas-luasnya.

B. SARAN
Kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis menantikan saran dan kritikan
yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya. Dan
penulis juga mengharapkan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, E. D. (2013). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC


MATHEMATICS EDUCATION (RME) PADA MATERI SUDUT DI
KELAS III B SD NEGERI INDRO GRESIK (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Gresik).

Coesamin, M. (2012). Pendidikan Matematika SD 2.

Isrok’atun. 2016. Pendidikan Matematika II. Sumedang: UPI Sumedang Press.

Isrok’atu. 2021. Memahami Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD. Jakarta


Timur: Bumi Aksara.

Kadar, S. (2017). Penggunaan Media Jam Dinding Pokok Bahasan Pengukuran


Sudut Pada Siwa Kelas IV Sekolah Dasar.

Untoro, Joko dan Tim Guru Indonesia. 2010. Buku Pintar Pelajaran SD/Mi 5 in 1,
Jakarta: WahyuMedia.

17

Anda mungkin juga menyukai