Anda di halaman 1dari 79

PUASA DAN LEBARAN

DIMASA PANDEMI

Kusiatun
Pustakawan Madya kaltim

Y A Y A S A N
FASTABIQUL KHAIRAT

i
Halaman Judul

Puasa dan Lebaran Di Masa Pandemi

Cetakan Pertama, Mei 2020


Vi, 84 hlm, 15 x 21 cm

ISBN : 978-623-94283-2-7

Penulis : Kusiatun
Sampul/lay Out : Rachmawati

Diterbitkan pada tahun 2020 oleh Yayasan


Fastabiqul Khairat Samarinda

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Isi buku ini, adalah tanggung jawab penulis,
baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang
diperbanyak dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal
pengutipan untuk keperluan penulisan artikel
atau karangan ilmiah.

ii
Kata Pengantar

Allaahu Akbar 3 X …….

Laa Ilaaha Illaahu Wallahu Akbar Allaahu Akbar Walillaahil


Hamd 3X.

Berkumandangnya takbir menandakan hari


kemenangan Idul Fitri telah didepan mata kita. Bulan
Ramadhan sudah meninggalkan kita semua umat
Islam…..dan semoga kita masih akan berjumpa lagi
Ramadhan tahun depan…Aamiiin. Ramadhan kali ini
sungguh berbeda, karena kita bangsa Indonesia mengalami
musibah adanya wabah virus Corona atau COVID-19.
Tatanan kehidupan tentunya berubah baik kehidupan kita
sehari - hari maupun jalannya perekonomian masyarakat
Indonesia.

Kegiatan masyarakat pada bulan puasa dengan


adanya pandemi virus Corona sungguh berbeda dengan
tahun lalu. Mulai dari keluar rumah, berbelanja, dan
beribadah. Semoga kumpulan cerita selama masa pandemi
dapat bermanfaat dan menyegarkan ingatan kita, bila wabah
ini nanti sudah berakhir.

Samarinda, Me i 2020
Penulis

iii
Daftar Isi

Halaman Judul................................................................................ ii
Kata Pengantar...............................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................ iv

Sholat Di Rumah............................................................................. 1
Puasa Ramadhan............................................................................ 3
Pasar Ramadhan............................................................................. 5
Beli Baju Lebaran............................................................................ 8
Budaya Tukar Uang.......................................................................11
Pasar Tradisional Ramai Jelang Lebaran...................................... 13
Orang Paling Sibuk........................................................................15
Kue Lebaran..................................................................................18
Bersihkan Rumah..........................................................................20
Tamu Tak Di Undang.................................................................... 22
Takbiran........................................................................................ 24
Kembang Api dan Mercon............................................................ 26
Tradisi Mudik................................................................................ 28
Zakat Fitrah...................................................................................31
Sholat Idul Fitri............................................................................. 33
Baju Lebaran................................................................................. 35
Berkunjung................................................................................... 37

iv
Tidak Bersalaman......................................................................... 39
Lebaran Maskeran........................................................................ 41
Silaturahmi On Line...................................................................... 43
Jalanan Sepi.................................................................................. 45
Angpao Rezeki Anak - Anak Berkurang........................................ 47
Halal Bi Halal dan Reuni................................................................49
Setor Muka ke Pimpinan.............................................................. 51
Open House.................................................................................. 53
Puasa Enam bulan Syawal............................................................ 55
Hari Raya Ketupat.........................................................................57
Nasehat Para Ulama..................................................................... 59

TENTANG PENULIS................................................................... iv

v
Sholat Di Rumah

S elama bulan puasa dihimbau untuk tidak

melaksanakan sholat Tarawih di mushola, langgar dan


masjid……. tapi cukup sholat taraweh di rumah masing
masing. Dilihat dari sisi baiknya, dari segi kesehatan dan
juga himbauan pemerintah agar Covid-19 tidak menyebar
dan salah satu cara untuk memutus mata rantai penularan
virus Corona.

Sisi baik lainnya yang tidak kita sadari adalah kalau


kita sholat taraweh di mushola atau masjid, maka kita satu
keluarga menjadi makmum, akan sangat berbeda dengan
adanya wabah ini, maka kepala keluarga “didakwa” harus
menjadi imam sholat taraweh dirumah masing masing. Anak
laki lagi menjadi muazin dan ibu serta anak perempuan
menjadi makmum.

Hal baik lainnya hubungan satu keluarga menjadi


lebih indah dan harmonis, karena seluruh keluarga
berkumpul di semua rutinitas harian mulai dari makan
bersama saat berbuka puasa dan sahur, sholat lima waktu

1
dan sholat taraweh dilakukan bersama–sama. Sungguh
menyejukkan hati, seandainya seperti ini dapat dilakukan
tiap tahun di bulan Ramadhan Alangkah indah rasanya.

Tapi sayang satu anggota keluarga kami, yaitu si


sulung tengah menyelesaikan studinya di Surabaya, dan
pertengahan Desember 2019 sampai awal Januari 2020
sudah pulang Samarinda, dan sudah balik ke Surabaya
karena lagi menyusun skripsinya, yang targetnya tahun ini
harus sudah lulus S1 di Unair. Akan tapi, selesai seminar
proposal, dan akan melanjutkan penelitian tidak bisa karena
terhalang wabah virus Corona.

Mahasiswa dan kampus yang menjadi obyek


penelitian juga di Lock Down. Mau balik lagi ke Samarinda
tidak mungkin, mau ketempat neneknya di Nganjuk juga
ndak bisa, jadi hari - hari selama Surabaya diberlakukan
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hanya berada di
tempat kost. Semoga wabah ini segera berakhir, agar anakku
dapat cepat menyeselesaikan penelitiannya dan dapat
menyelesaiakan S1- nya. Aamiiin.

2
Puasa Ramadhan

P uasa Ramadhan kali ini kita lakukan dengan

kesederhanaan, tidak perlu makan berbuka puasa diluar


rumah kalaupun kepingin, cukup beli dibungkus dibawa
pulang. Adanya wabah Corona, warung-warung makan yang
menyediakan makanan baik sebelum puasa dan pada waktu
puasa dihimbau untuk tidak menyediakan makan ditempat,
masih boleh buka dengan syarat tidak menyediakan tempat
duduk dan hanya melayani untuk dibungkus dibawa pulang.

Semua hal ini dilakukan agar tak ada lagi kerumunan


orang-orang. Bahkan masyarakat dihimbau akan lebih mulia
lagi kalau di bulan puasa ini dapat menyisihkan sebagian
dari pendapatannya untuk disumbangkan kepada saudara
kita yang memerlukan, karena selama wabah Covid-19 tidak
ada penghasilan (di-PHK) sementara ada anak istri yang
perlu diberi makan tiap hari.

Dalam rangka berbagi kepada sesama dibulan puasa


yang penuh barokah, ada warga masyarakat yang

3
menyediakan sayuran, bahan makanan untuk saudara kita
yang memerlukan dengan cara dibungkus plastik digantung
dipagar depan rumah dengan memberi tulisan “ Boleh
diambil satu, bagi orang yang membutuhkan”. Itulah
indahnya berbagi bagi khususnya warga muslim di bulan
puasa maupun non muslim dimanapun berada yang terkena
dampak Covid-19.

Semoga wabah Corona ini cepat hilang dan kita


semua kembali ke tatanan kehidupan yang normal, tidak ada
lagi PHK sehingga saudara – saudara kita dapat
mendapatkan pekerjaannya kembali, roda kehidupan
masing-masing orang berjalan lancar. Dan semoga puasa
Ramadhan tahun depan masih dapat kita temui dengan lebih
baik. Aamiin..Aamiin..Aamiin Ya Rabbal Alamin.

4
Pasar Ramadhan

H imbauan pemerintah kota Samarinda,

Ramadhan tahun ini tidak ada pasar Ramadhan yang


menyediakan kue – kue untuk berbuka puasa, semuanya
dihimbau untuk menjauhi kerumunan (social distancing)
lebih baik bikin kue berbuka dirumah masing masing. Pasar
Ramadhan yang tiap tahun ada di halaman GOR Segiri,
untuk tahun ini tidak diadakan. Selain di GOR Segiri
biasanya ada juga di sepanjang jalan Kadrie Oening, jalan
Antasari Muara dan halaman masjid Darun Ni’mah jalan
Untung Suropati.

Yang menjadi pertanyaan kemudian, “Apakah


himbuan pemerintah kota Samarinda itu dipatuhi oleh
masyarakatnya?.” Ternyata tidak, pasar Ramadhan yang
menyediakan kue - kue berbuka tetap berjualan walaupun
jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun – tahun yang lalu.
Pasar Ramadhan masih ada di jalam Kadrie Oening.
Mungkin kita semua bisa memaklumi, bahwa orang yang

5
berjualan kue juga punya harapan jualannya laku agar dapat
merayakan lebaran bersama tahun ini.

Pada pasar ramadhan biasanya bermacam kue


berbuka puasa dapat kita temui di bulan Ramadhan saja,
bulan-bulan selain Ramadhan tidak akan kita temui lagi.

Kue – kue khas Samarinda ada bermacam nama


walaupun dapat dikatakan dengan sebutan kue talam. Kue
talam atau amparan tatak yang terbuat dari tepung beras,
tepung sagu, gula merah, ketan, dan santan atau ditambahi
potongan buah pisang. Kue basah tersebut akan berbeda
nama karena topingnya yang berbeda warna dan bahan.
Nama – nama kue tersebut seperti sari muka, sari pengantin,
putri selat, kararaban dan masih banyak lagi.

Nama jajanan pasar yang penulis sebutkan diatas


sudah melegenda dan sangat familiar bagi masyarakat kota
Samarinda, yang umumnya dibuat oleh suku Banjar. Semoga
kue - kue tradisional ini tidak akan punah dimasa mendatang,
dan semoga wabah Corona cepat berakhir agar kita dapat
melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dengan khusuk di

6
tahun tahun yang akan datang dan kembali dapat merasakan
berbagai macam kue tradisional yang hanya ada di bulan
puasa tanpa perlu rasa takut dan was-was berlebihan karena
Corona.

7
Beli Baju Lebaran

L ebaran identik dengan baju baru. Lebaran tahun

ini sungguh berbeda karena pasar Ramadhan yang menjual


baju - baju lebaran biasanya ada disepanjang Citra Niaga
untuk tahun ini juga tidak ada. Mal - mal yang menjual baju
lebaran dihimbau untuk tutup, kecuali yang menjual bahan
pokok boleh buka.

Apa bener seperti itu ? Ternyata tidak!, mal-mal


tidak hanya menjual bahan makanan pokok saja yang buka,
akan tetapi yang menjual baju- baju lebaran seperti Gajah
Mada juga tetap buka, jadilah masyarakat berbondong-
bondong mendatangi mal-mal untuk berbelanja baju lebaran
terutama seminggu menjelang hari lebaran.

Seperti halnya pasar ramadhan, mal-mal tersebut


tidak mau merugi, karena stok baju lebaran sudah ada
tinggal dipasarkan sehingga himbauan pemerintah sudah
tidak dihiraukan lagi. Bahkan ada sindiran pedas untuk
masyarakat yang berjubel membeli baju lebaran dengan kata

8
kata , “Mereka tidak takut virus Corona, tetapi lebih takut
kalau berlebaran tanpa memakai baju baru”.

Ya, begitulah kondisi sebagian masyarakat Indonesia


karena umumnya mereka hanya dapat membeli baju baru
pada waktu lebaran, dan momen tersebut disambut baik oleh
pedagang baju.

Terlintas dibenakku sewaktu masih kecil dulu, kami


lima bersaudara, dua cewek dan tiga cowok. Sementara
orang tua hanyalah petani yang tidak seberapa lahan
pertanian yang dimiliki. Kami dapat bersekolah saja sudah
bersyukur, dan memang kami dibelikan baju baru baru
hanya sekali tiap tahun pada waktu lebaran, oh begitu
senangnya punya baju lebaran apalagi ditambah sandal baru
yang dipakai waktu kita melaksanakan sholat Idul Fitri.

Untuk masyarakat menengah keatas mungkin tidak


menjadi masalah, dalam setahun beberapa kali beli baju.
Tapi bagaimana dengan sebagian basar masyarakat
Indonesia?, Sebetulnya pandangan yang seperti ini harusnya
dapat dirubah perlahan-lahan, beli baju baru tidak harus

9
menjelang lebaran, tapi jauh sebelum bulan puasa sudah
dianggarkan untuk beli baju lebaran. Anak akan terbiasa,
dan tidak mengharapkan kalau menjelang hari raya Idul Fitri
harus beli baju baru.

10
Budaya Tukar Uang

B ank Indonesia menyediakan penukaran uang

kecil bagi masyarakat yang memerlukan untuk berbagi di


hari lebaran Idul Fitri. Tahun tahun yang lalu, hanya Bank
Indonesia yang memberikan pelayanan penukaran uang
khusus untuk lebaran. Tapi beberapa tahun belakangan
dialihkan ke semua bank menyediakan penukaran uang, jadi
tidak perlu lagi harus berdesakan antri ke Bank Indonesia.

Tahun ini, yang bertepatan dengan adanya wabah


Covid-19, penukaran uang tidak seramai tahun – tahun yang
lalu, bahkan bank-bank pun tidak mengumuman bahwa
menyediakan penukaran uang. Akan tetapi penulis masih
melihat di jalan-jalan ada beberapa orang yang menyediakan
jasa penukaran uang dua ribuan, lima ribuan dan sepuluh
ribuan yang tentunya dengan mengganti uang jasa atau
menambah dari jumlah uang satu bundel dengan jumlah
tertentu, tidak seperti di bank resmi untuk satu bundel uang
dua ribuan juga ditukar sejumlah uang satu bundel tersebut.

11
Mengenai penjual jasa penukaran uang yang ada
dijalan, kita harus melihat dari sisi kreatifnya orang, tahu
peluang bisnis yang menggiurkan, dan penulis kira jasa
penukaran uang itu ada dimana mana ditanah air tercinta ini.
Tapi untuk tahun ini sungguh berbeda, sedikit orang yang
melakukan penukaran uang baik yang ada dibank resmi,
maupun penukaran uang yang ada dijalanan, bahkan yang
dijalanan cenderung tidak laku.

Untuk tahun ini bisnis penukaran uang yang ada


dijalanan kurang menguntungkan. Dengan adanya wabah
Corona, banyak orang yang mengutamakan membeli
kebutuhan pokok sehari - hari dari pada yang lain, termasuk
penukaran uang. Kita berharap tahun depan jadi lebih baik
dari pada tahun ini.

12
Pasar Tradisional Ramai Jelang Lebaran

S ehari menjelang hari lebaran Idul Fitri, semua

pasar tradisional pasti penuh sesak lautan manusia yang


kebanyakan adalah kaum hawa alias ibu-ibu. Sepertinya
pasar esok hari akan tutup selamanya, sehingga manusia
berbondong - bondong berbelanja barang-barang kebutuhan
lebaran yang tidak mungkin diketemukan di minimarket atau
swalayan.

Penjual apa yang berjubel orang?. Yang paling


ramai dikerubungi oleh ibu-ibu adalah penjual daging sapi
dan daging ayam. Kita orang Indonesia sudah terbiasa hari
raya identik masak daging dan opor ayam. Lebaran Idul Fitri,
kalau di meja makan tidak ada masakan daging atau ayam,
maka hari raya kurang lengkap. Penulis merasakan,
sepertinya dari kecil sampai setua sekarang ini, waktu
lebaran tidak ada yang masak masakan berbahan dasar ikan,
kecuali empek-empek…..he…he. Ooo…..iya.

13
Makanan dari Sumatra yang bernama empek-empek
ini menjadi suguhan makanan yang sudah umum tersaji di
saat lebaran hari raya Idul Fitri bagi sebagian orang. Itulah
tradisi, walaupun tahun ini masih dalam keadaan tidak
normal dengan adanya wabah Corona, tetapi tidak
menyurutkan semangat ibu-ibu untuk berbelanja menyambut
hari lebaran dengan menyediakan berbagai masakan khas
lebaran untuk keluarganya. Kan hanya setahun sekali jadi
harus masak yang istimewa.

14
Orang Paling Sibuk

S iapakah orang paling sibuk dalam keluarga

menjelang hari raya Idul Fitri …? Maka jawabannya


adalah mereka kaum emak atau ibu. Ibu rumah tangga harus
menyiapkan mulai dari menu makanan, kue lebaran, baju
baru untuk anak–anaknya, merapikan ruang tamu yang akan
menjadi pusat perhatian dimana akan diletakkan berbagai
kue lebaran dan tempat bercengkrama dengan sanak saudara
yang akan datang berkunjung di hari lebaran.

Pekerjaan seorang ibu seakan tidak ada habisnya di


bulan puasa sampai hari lebaran, yang sudah dimulai pada
malam puasa pertama. Malam pertama sahur, harus bangun
lebih dahulu untuk menyiapkan makan sahur sekeluarga,
begitu pula malam – malam berikutnya sampai pada malam
lebaran adalah puncaknya kesibukan.

Kalau hari biasa bukan bulan Ramadhan, seorang ibu


begitu bangun tidur menyiapkan sarapan dan sudah
merencanakan apa yang akan dimasak untuk makan siang

15
dan makan malam. Akan tetapi, sangat berbeda pada waktu
bulan Ramadhan yang harus menyiapkan makanan untuk
berbuka dengan berbagai menu tambahan, mulai dari
minuman berbuka, camilan rasa manis-manis dan yang rasa
gurih, menu utama makan yang terdiri dari nasi, sayur, lauk.

Sementara untuk makan sahur harus menu yang


berbeda yang dapat menggugah selera orang bangun tidur
untuk menyantap makanan. Menu makan sahur ini, yang
membikin ibu harus kreatif dan dapat mengakomodir
kesukaan orang - orang yang ada dalam keluarga. Kalau
tahun - tahun yang lalu, bulan puasa banyak yang jualan
makanan untuk makan sahur, sehingga kalau lagi malas-pun
dapat beli, akan tetapi ditengah wabah Corona tahun ini,
hanya sebagian kecil saja yang masih berjualan. Jadinya ibu
dituntut untuk lebih kreatif dalam menyusun menu makan
sahur dalam keluarga.

Kesibukan seorang ibu tidak berhenti sampai disitu,


karena masih terus berlanjut sampai hari raya ketupat. Masih
jelas diingatan saya pada masa kecil, di kampung kami desa
di kabupaten Nganjuk, pagi sebelum sholat Idul Fitri ibuku

16
sibuk menyiapkan “ambengan” (makanan untuk kenduri).
Karena selepas sholat hari raya Idul Fitri kami tidak
langsung pulang tapi masih ada acara kirim doa bersama
yang dipimpin oleh imam masjid untuk keluarga semua
jamaah yang sudah meninggal, setelah berdoa dilanjutkan
makan bersama yaitu ambengan yang dibawa oleh masing
masing keluarga. Terima kasih ibu…..begitu banyak
tauladanmu untukku.

Ada cerita lain dari anakku yang lagi kuliah di


Surabaya, untuk makan sahur biasanya beli diwarung yang
banyak menyediakan makan sahur. Akan tetapi dengan
adanya wabah Corona, warung yang buka hanya beberapa
gelintir. Mungkinkah ibu-ibu yang berjualan nasi jadi males
berjualan, atau takut tidak ada yang beli? Kenapa dirimu jadi
males mencari duit, padahal kesempatanmu mencari rezeki
di saat pandemi ini. Dan karena sedikit warung yang buka,
maka pilihan menu juga tidak banyak.
Lauk yang sering disediakan hanya ayam melulu sampai –
sampai anakku bilang lama-lama mas Koko (nama anakku)
bisa bertelur…………..dan jadi kangen masakan ibu.

17
Kue Lebaran

S alah satu kesibukan seorang ibu pada waktu

bulan Ramadhan menjelang lebaran adalah membuat kue


lebaran, berbagai kue lebaran akan tersaji dalam ruang tamu
di hari lebaran. Yang tak mau repot, bisa beli karena hampir
semua toko - toko dan minimarket menyediakan kue bikinan
pabrik, misal wafer, astor, dan kue kering lainnya. Penjual
kue lebaran yang hanya khusus pada waktu lebaran idul Fitri
juga ada.

Akan tetapi untuk lebih menghemat karena bulan


puasa dan lebaran memerlukan anggaran yang tidak sedikit,
maka ibu – ibu biasanya membuat kue sendiri untuk
menyambut hari raya Idul Fitri. Harus ada yang spesial di
antara kue-kue yang dipajang diruang tamu, kue - kue khas
dihari raya Idul Fitri diantaranya adalah nastar, kue kacang,
kue sagu, semprit, kastengel, dan masih banyak lagi. Tak
ketinggalan juga seperti kacang goreng, emping, mete,
rengginang, peyek, kuping gajah, kacang polong, bidaran

18
keju, serta madumongso, ya semua cemilan itu hanya dapat
kita temui pada hari raya Idul Fitri.

Belum soal minuman, air mineral pasti ada, dan yang


lainnya seperti sprite, fanta, coca cola, atau minuman kaleng
lainnya. Seorang ibu, kalau kepingin berhemat dan
menyalurkan bakat terpendam yang setahun sekali harus
ditampilkan , berarti harus berusaha bikin sendiri berbagai
kue kering tersebut, kalau tidak bisa…..? Lihat youtobe pasti
ada tutorialnya….zaman sudah berubah, tidak perlu cari
catatan tulisan tangan, begitu pegang HP langsung ketemu
informasi apa yang akan dibutuhkan. Apalagi di saat wabah
Corona seperti ini, menghemat anggaran betul - betul
menjadi solusi terbaik bagi kita semua……

19
Bersihkan Rumah

T ak ketinggalan mengenai kebersihan rumah

tempat tinggal kita, yang mana pada waktu lebaran semua


harus kelihatan rapi, bersih, enak dipandang agar tamu yang
datang merasa nyaman. Karena tidak hanya makanan yang
dihidangkan yang menjadi sorotan tamu kita, akan tetapi
juga kebersihan ruangan tamu , serta yang tak kalah penting
adalah sikap ramah yang diberikan si empunya rumah akan
menambah suasana lebaran lebih bermakna.

Greget untuk membersihkan serta merapikan rumah


pada lebaran tahun ini sangat berbeda dengan tahun yang
lalu. Kalau tahun yang lalu sudah direncanakan minggu ke
berapa akan dibersihkan dan dirapikan yang bagian mana
dulu dilanjutkan dengan yang lain semua untuk menyambut
lebaran. Tetapi untuk tahun ini karena himbauan pemerintah
kita, yang harus social distancing dan physical distancing,
tidak ada silaturahmi yang mengakibatkan berkumpulnya
banyak orang maka dalam hal kebersihan rumah juga tidak
diutamakan.

20
Dengan prinsip bahwa lebaran kali ini tidak
menerima tamu, sehingga tidak usah bersih - bersih.
Terbayang dalam ingatanku….waktu masih berkumpul
dengan bapak ibu…lebaran kurang seminggu sudah mulai
ada perintah tugas dari ibu untuk mencuci toples, kaleng
krupuk, korden, dan taplak meja.

Sementara anak lelaki tugasnya mengapur/mengecat


ruang tamu (dikampung pakai batu gamping yang sudah
dicairkan), mencuci/mengelap meja kursi tamu dengan lap
basah. Tanaman yang ada halaman rumahpun tak luput dari
incaran kebersihan …… Karena rumah kami dekat
masjid….maka para remaja laki maupun perempuan
bersama- sama membersihkan masjid dan lingkungan sekitar
masjid yang akan digunakan untuk sholat Idul Fitri bersama.
Semua itu dilakukan dengan tujuan menyambut hari yang
fitri yang penuh barokah. Oh….Corona semua ini karena
ulahmu……

21
Tamu Tak Di Undang

S ehari sebelum lebaran kota Samarinda

kedatangan tamu siapa gerangan?. Tamu tak diundang


yang dimaksud adalah banjir yang hampir melanda sebagian
wilayah Samarinda. Bukan lebaran kali ini saja Samarinda
banjir, bertepatan dengan hari lebaran Idul Fitri tahun
kemarin-pun terjadi banjir.

Ada ledekan dari teman – teman mengenai musibah


banjir yang menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini” Karena
pemerintah melarang kita berkunjung silaturahmi ke
tetangga demi memutus rantai penyebaran virus Corona,
jadinya yang datang air hujan deh” Dan betul betul tidak
ada tamu yang datang, rupanya himbauan pemerintah untuk
lockdown sangat ampuh dipatuhi oleh warga masyarakat.

Teman satu ruangan ditempat kerjaku yang


rumahnya terkena banjir,….menceritakan suasana
dilingkungan rumahnya sewaktu hari lebaran Idul Fitri tidak
lagi menghiraukan tamu yang akan datang karena

22
disibukkan bersih - bersih rumah, dalam rumahnya terendam
setengah meter. Setelah surut…. ahhh
capeknya bersih-bersih, lumpur yang tertinggal di bawah
kursi, lemari dan tempat tidur sisa dari air banjir. Samarinda
Samarinda betulkah sesuai namamu “Sama Rendah” yang
menyebabkan kota tempat tinggalku tercinta ini gampang
sekali banjir…..?

23
Takbiran

A llaahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,

Laa Ilaaha Illaahu Wallahu Akbar


Allaahu Akbar Walillaahil Hamd 3x
Kumandang takbir mulai menggema dimana – mana selepas
sholat Magrib yang menandakan puasa Ramadhan telah
berakhir dan besok pagi kita semua merayakan hari raya Idul
Fitri. Karena Social Distancing dan Pysical Distancing,
maka takbiran kali ini hanya dilaksanakan di masjid dan
mushola dengan jumlah orang yang sedikit.

Tak seperti takbiran tahun-tahun sebelumnya yang


sangat ramai bahkan dibarengi dengan pawai takbiran
keliling kota Samarinda, dengan menggunakan kendaraan
roda dua dan roda empat. Ramainya jalanan yang dilalui
oleh kendaraan takbir keliling, Tidak ada takbir keliling,
baik itu takbir keliling yang dilaksanakan dengan berjalan
kaki yang biasanya dilaksanakan oleh anak - anak yang ada
dikampung atau di pesantren.

24
Karena pandemi corona tahun ini orang yang mengisi
takbiran nyaris tak ada, bahkan ada beberapa masjid yang
hanya memutar CD takbiran saja, karena tak ada orang yang
berani untuk berkumpul. Karena dihimbau oleh pemerintah
kota Samarinda, untuk tidak berkumpul dengan banyak
orang. Tak dan gema suara tabuhan bedhuk tidak kita temui
kali ini, jalanan terasa lengang.

Kita berharap semoga tahun depan masih menemui


puasa Ramadhan dan dapat malam hari hari raya masih bisa
menyaksikan takbir keliling serta mendengarkan kumandang
takbir dimasjid-masjid yang lebih meriah seperti tahun -
tahun yang lalu sebelum adanya wabah Corona.

25
Kembang Api dan Mercon

T idak terdengar suara mercon dan tidak terlihat

anak-anak menyalakan kembang api pada malam lebaran


Idul Fitri kali ini. Biasanya seminggu sebelum malam
takbiran anak - anak sudah merengek minta dibelikan
kembang api atau mercon yang akan dinyalakan pada waktu
takbiran atau selesai sholat magrib malam hari raya Idul Fitri.

Tahun ini begitu sunyi, tidak ada yang menyalakan


kembang api ataupun mercon. Ada sebagian orangtua yang
memang tidak membelikan kembang api dan menasehati
anaknya karena tahun ini adalah tahun prihatin, banyak
cobaan dan musibah, anak-anak diajarkan berempati kepada
orang lain yang lagi memerlukan uluran tangan, sebaiknya
dana untuk beli kembang api disumbangkan ke orang –
orang yang terkena dampak Cocid-19. Karena banyak
saudara kita yang di PHK, dan tidak mempunyai penghasilan
lagi sehingga untuk makan sehari- hari saja susah. Jangan
kita bersenang senang bergembira membakar uang
(istilahnya) dengan menyalakan kembang api sementara

26
saudara kita yang lain memerlukan bantuan untuk makan
anak istrinya sehari hari.

Hasil melihat langsung di lapangan, sepanjang jalan


Pasar Pagi Samarinda hanya dua, tiga orang saja yang
berjualan kembang api. Tidak seperti tahun – tahun yang
lalu berjejer sepanjangan jalan Pasar Pagi orang berjualan
kembang api dan mercon. Mungkin juga si penjual sudah
memprediksi bahwa pembeli kembang api tahun ini juga
sangat berkurang karena adanya wabah virus Corona, dan
pasti orang akan membeli bahan makan sehari hari yang
utama dari pada untuk memuaskan anaknya membeli
kembang api.

27
Tradisi Mudik

S iapa mau mudik?. Mudik adalah saat – saat yang

sangat dinanti dan sudah direncanakan jauh - jauh hari bagi


mereka yang masih punya keluarga dikampung halaman.
Mudiknya kemana? Dalam provinsi atau luar provinsi?
Tahun 2020 adalah tahun yang spesial, dimana sebagian
orang sudah merencanakan mau mudik dengan biaya
ditanggung masing masing, tapi dilarang oleh pemerintah.
Banyak orang yang membatalkan tiket penerbangan yang
sudah dibeli jauh-jauh hari sebelumnya.

Biasanya banyak perusahaan yang


menyelenggarakan mudik bersama gratis, untuk tahun ini
tidak ada. Menjadi sejarah bagi kita semua bangsa Indonesia
karena lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah tahun 2020 Masehi
biasanya berkumpul dengan sanak saudara yang ada
dikampung, menjadi hampa karena himbauan pemerintah
untuk tidak mudik mengingat wabah Corona.

28
Bahkan biasanya semua stasiun TV memberitakan
keramaian dan kepadatan jalan raya yang dilalui pemudik
mulai hari H-7 sampai Hari H+7, untuk tahun ini juga tidak
ada. Yang diberitakan adalah orang yang mudik secara
sembunyi - sembunyi agar tidak ketahuan pihak yang
berwajib, dengan berbagai cara yang akhirnya juga ketahuan
dan diminta putar balik.

Bahkan ada pemudik yang memaksakan diri untuk


mudik dan sesampainya di kampung halaman, tidak diterima
oleh aparat desa dan harus dikarantina selama 14 hari di
Balai Desa atau ruang kelas sekolah yang ada di desa
tersebut.

Masalah dikarantina ini menjadi polemik bagi si


pemudik, karena mudik kekampung halaman biasanya hanya
satu minggu untuk bertemu dengan keluarga dikampung,
tetapi malah dikarantina selama dua minggu dikampung dan
tidak bisa menemui keluarga. Akhirnya berimbas pada
pekerjaan yang seharusnya dia sudah balik ketempat kerja
menjadi terlambat. Untung kalau tidak dipecat, nah… kalau
sebaliknya…? Banyak cerita mengenai mudik, masih

29
bersyukur bisa balik bekerja, kalau yang sudah dari awal
mudik karena dikota tempatnya merantau sudah tidak
bekerja alias terkena PHK. Banyak karyawan perusahaan
yang di PHK, sehingga harus pulang kampung untuk
selamanya tidak bisa bertahan dikota karena tidak dapat
bayar kost, dan biaya makan sehari hari sementara
menganggur.

30
Zakat Fitrah

S eminggu sebelum hari raya Idul Fitri, banyak

orang melaksanakan kewajibannya membayar zakat Fitrah,


karena merupakan rangkaian ibadah wajib bagi umat Islam.
Zakat Fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan
sekali setahun pada bulan Ramadhan menjelang hari raya
Idul Fitri atau sebelum sholat Idul Fitri. Banyak cara yang
dapat kita lakukan dalam melakukan pembayaran zakat,
dapat melalui amil zakat, atau diantar langsung kepada orang
yang berhak menerima zakat (mustahiq).

Adanya wabah Corona tahun 2020 ini, jumlah orang


yang berhak menerima zakat melonjak, karena banyak orang
yang tidak lagi bekerja yang sangat memerlukan bantuan.
Sesuai dengan himbauan pemerintah agar melaksanakan
social distancing dan physical distancing, pembayaran zakat
dapat melalui saluran pembayaran digital, mulai dari
pembayaran di laman lembaga zakat, marketplace, situs
crowdfunding hingga internet maupun mobile banking.
Channel online yang memudahkan para donator membayar

31
zakat dapat melalui web donasi, crowd funding, e-banking,
dan e-commerce . Membayar zakat tidak perlu keluar rumah,
cukup membayar zakat melalui handphone yang kita miliki.
Selain zakat wajib yaitu zakat Fitrah, hendaknya juga
membayar zakat harta bagi yang mampu dan infak serta
sedekah. Berbagi itu indah……apalagi ditengah wabah
seperti ini. Sedekah kita sangat bermakna.

32
Sholat Idul Fitri

S holat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah atau 2020

Masehi tahun ini sungguh sangat berbeda. Dengan adanya


himbauan dari pemerintah untuk tidak melaksanakan sholat
berjamaah di moshola dan masjid, begitu juga untuk sholat
hari raya Idul Fitri. Sholat hari raya dihimbau untuk
dilaksanakan di rumah masing – masing dengan anggota
keluarga. Ada sebagian masjid dan mushola yang
menyelenggarakan sholat Idul Fitri, tetapi tetap
menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Yaitu dengan
tetap menggunakan bermasker, berjarak dan tidak
bersalaman atau berjabat tangan.

Khotbah hari raya dilakukan secara ringkas dan


singkat tidak perlu lama – lama dan bertele – tele, selesai
sholat langsung meninggalkan masjid atau mushola tanpa
perlu ngobrol atau bersalaman dengan orang/jamaah yang
ada disebelahnya. Penulis sendiri, melaksanakan sholat Idul
Fitri di masjid As - Syuhada Kampung Pinang yang berada
sekitar lima kolometer dari rumah, masjid tersebut selama

33
pandemic Corona tetap melaksanakan sholat berjamah, baik
sholat lima waktu, sholat taraweh, sholat jumat maupun
sholat hari raya Idul Fitri. Dalam melaksanakan sholat Idul
Fitri kali ini juga tetap menggunakan protokol kesehatan
Covid-19 seperti yang sudah penulis sampaikan diatas.
Jumlah jamaah sholat hari raya Idul Fitri tahun ini sangat
berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya dengan jumlah
jamaah sedikit.

34
Baju Lebaran

L ebaran Idul Fitri identik dengan baju baru, dan

dipakai pagi hari mau menunaikan sholat Idul Fitri yang


sekalian silaturahmi berkunjung ke tempat sanak keluarga
serta tetangga sekitar rumah. Lebaran tanpa baju
baru…..waduuh terasa ada yang kurang? Itulah budaya
orang Indonesia, lebaran Idul Fitri mengenakan baju baru,
inilah salah satu yang menyebabkan toko-toko dan mal-mal
sudah menyediakan pakaian jadi, yang akan sangat ramai
dikunjungi masyarakat.

Seminggu sebelum hari raya, biasanya sudah mulai


kelihatan kepadatan di toko-toko baju,banyak cara untuk
menarik pengunjung diantaranya banyak toko baju yang
menawarkan diskon khusus di hari lebaran. Yang namanya
discount, pasti sangat diminati masyarakat Indonesia, entah
betul-betul harganya dikurangi atau sudah dinaikkan duluan
sebelum didiskon. He……he……hanya penjual yang tahu
and…… rahasia perusahaan. Di masa pandemi seperti ini
yang mana kita harus social distancing dan physical

35
distancing, maka tidak perlu memakai baju baru, cukup
dengan baju lama yang masih layak dipakai dihari lebaran.
Sholat hari raya Idul Fitri, Allah tidak melihat apakah
umatnya pakai baju baru atau tidak, tetapi yang utama
adalah kekhusukan umatnya dalam menjalankan ibadah dan
kesucian baju yang kita pakai. Lebih baik berpakaian yang
sederhana, pantas, enak dipandang mata dan suci dari hadas
besar maupun hadas kecil. Untuk kaum hawa berpakaianlah
sesuai syariat Islam dengan menutup aurat.

36
Berkunjung

A njangsana atau berkunjung ke tempat keluarga

dan tetangga kiri kanan merupakan acara rutin setiap hari


lebaran Idul Fitri tiba. Lebaran tanpa berkunjung …..? Itu
hanya terjadi di tahun ini.....2020 Masehi atau 1441 Hijriah.
Kami sekeluarga mencoba berkunjung keliling ke tetangga
kiri kanan, yang biasa kami lakukan tiap tahun tapi tahun ini
banyak tetangga yang menutup pintunya yang
mengisyaratkan tidak menerima tamu di hari lebaran Idul
Fitri. Sungguh ironis pemandangan rumah-rumah warga
tahun ini dibanding tahun – tahun sebelumnya…… yang
biasanya pintu rumah warga dari pagi setelah sholat Idul
Fitri terbuka lebar, bahkan si empunya rumah sudah
menyambut tamu yang datang, tapi kali ini tidak ada
pemandangan seperti itu.

Bahkan banyak pagar dan pintu rumah warga yang


tertera tulisan “ Mohon Maaf Lahir Bathin, maaf kami lagi
Lockdown”. Aduh…..sedihnya hati ini, lebaran Idul Fitri
yang seharusnya kita rayakan dengan meriah dan saling

37
berkunjung menjadi sepi dan tanpa arti…..Oooh Corona
semua karenamu. Terus …..kue lebarannya siapa yang
makan ? Kalau tidak ada yang dating berkunjung….? Apa
kita makan sendiri..? Atau jangan jangan yang ada tulisan
“ lockdown”, memang tidak menyediakan kue
lebaran………

38
Tidak Bersalaman

L agu yang dinyanyikan oleh Gigi :

Selamat hari lebaran


Minal aidin wal faizin
Selamat hari lebaran
Minal aidin wal faizin
Mari bersalam-salaman
Saling bermaaf-maafan

Lagu ini, tidak berlaku untuk tahun 2020. Atas


himbauan pemerintah untuk melakukan Social Distancing
dan Pysical Distancing , lebaran tahun ini tidak ada acara
bersalaman / berjabat tangan , berpelukan, cipika cipiki,
berangkulan dan apapun yang menyebabkan kontak fisik
antara satu dengan yang lain. Bahkan yang biasanya kita
lakukan adat orang Jawa adalah sungkem kepada orangtua,
cium tangan tanda bakti kita sebagai anak sambil memohon
maaf bila selama ini ada perkataan yang melukai hati

39
bapak/ibu, untuk kali ini tidak kita lakukan. Mungkin
banyak orang tua yang kurang paham, kenapa anakku hari
raya ini kok berubah caranya sungkem……Apa sudah tidak
punya rasa hormat kepada orangtuatuanya?. Tugas orang
tualah yang menjelaskan dan memberikan pemahaman agar
dipahami oleh mereka.

Kalau bicara masalah bersalaman, itu merupakan ciri


khasnya orang Indonesia, bersalaman, sungkem kepada
orang tua/orang yang kita anggap sebagai orangtua kita.
Seperti juga budaya orang Jepang dengan cara
menunduk/membungkukkan badan. Apakah budaya
bersalaman akan hilang ditelan Corona…..? Semoga
tidak, karena bersalaman/berjabat tangan merupakan cara
kita bangsa Indonesia menghormati seseorang.

Timbul pertanyaan apakah benar dengan tidak


bersalaman aman dari virus Corona ? Atau apakah yang
bersalaman pasti akan terinveksi virus Corona ?.............
Waullahu alam….. kita berpantun saja dah….

Punya sahabat namanya Antin


Orangnya suka makan dikantin

40
Tak bisa berjabat karena Covid-19
Tapi tetap mohon maaf lahir batin

Lebaran Maskeran

M ohon maaf lahir dan batin…….biasa

diucapkan di hari raya Idul Fitri. Kalimat itu juga tetap


diucapkan ditahun ini…….hanya saja mengucapkan
permintaan maafnya, dengan mulut tertutupi
masker……he…he….

Hari raya Idul Fitri tahun ini penuh


fenomena……mulai dari kita tidak sholat taraweh berjamah
di masjid, masjid – masjid dihimbau untuk tidak
melaksanakan sholat Idul Fitri ….walaupun tetap kita
melaksanakannya dengan diam – diam…….he..he…, tidak
bersalaman atau berjabat tangan, tidak keliling silaturahmi
ketetangga, dan kemana-mana harus pakai masker.

Sungguh berbeda……semoga si Corona cepat


berlalu agar kita dapat menjalankan kehidupan sehari hari

41
seperti biasa, tanpa aturan yang membuat ruang gerak kita
jadi terbatas. Dengan himbauan bila keluar rumah harus
memakai masker, maka penjual masker laris
manis……..Banyak bermunculan penjual masker dijalanan
dengan berbagai model. Ada masker yang hanya sekali pakai,
tetapi ada juga masker yang dapat dipakai ulang dengan cara
dicuci pakai sabun. Bermacam-macam model, warna,
maupun bahan masker mulai dari kain polos, warna warni,
bahkan batik. Ada juga berbahan kaos dengan berbagai
warna. Ada yang bertali, ada yang berlubang yang langsung
dicantolkan dikedua telinga kita…….Ini merupakan ladang
bisnis baru yang menggiurkan.

Tak ketinggalan adikku yang seorang penjahit


kewalahan orderan pembuatan masker…….Itulah disatu sisi
merasa dirugikan dengan sepinya pembeli kebutuhan lain
sedangkan disatu sisi merasa diuntungkan karena laris
manisnya penjualan masker…Lebaran pakai masker bikinan
sendiri…..itu namanya kreatif dan inovatif.

42
Silaturahmi On Line

T ak ada rotan akarpun jadi…..mungkin itu istilah

atau peribahasa yang maksudnya adalah apabila yang baik


tidak ada, maka yang kurang baik pun juga bisa
dimanfaatkan. Tapi beribahasa ini yang penulis maksud
adalah di hari raya Idul Fitri yang biasanya silaturahmi
berkunjung ke sanak saudara, tetangga, dan teman tetapi
dengan adanya Covid-19 ditahun ini tidak kita lakukan.

Ada alat telekomunikasi yang sudah biasa kita


gunakan yaitu adanya HP (HandPhone), maka tidak perlu
lagi mendatangi kerabat, tetangga maupun teman untuk
memohon maaf dihari raya Idul Fitri, cukup dengan aplikasi
Vidio Call yang ada di WA kita bisa berkumunikasi bertatap
muka jarak jauh dengan melihat gambar/orang yang kita
ajak bicara.

43
Saat ini video call bisa untuk satu keluarga beramai -
ramai walaupun dipisahkan oleh jarak yang berbeda. Itulah
kecanggihan teknologi telekomunikasi sekarang ini, apapun
dapat dilakukan tanpa kita keluar rumah, mulai dari
berbelanja, pesan makanan, transaksi bank, rapat, semua ada
digenggaman kita. Gawai yang kita miliki semakin canggih,
apapun pekerjaan dapat kita lakukan tanpa keluar dari rumah.
Hari raya Idul Fitri tahun ini, pemerintah menghimbau agar
masyarakat Indonesia tidak melakukan silaturahmi dengan
berkunjung, tetapi cukup melalui tilpon atau video call . Ada
pertanyaan…Siapa yang diuntungkan ? Tentu saja yang
jual pulsa dan kuota internet.

Mau telpon atau video call….semua itu harus ada


jaringan internetnya….tanpa kuota internet sama juga
bohong, hanya duduk manis dirumah sambal makan kue
lebaran bikinan sendiri………………

44
Jalanan Sepi

B anyak pengendara motor yang tidak memakai

helm di hari pertama Idul Fitri merupakan pemandangan


umum, tapi untuk tahun ini tidak kita temui. Jalanan yang
biasanya di hari raya Idul Fitri penuh lalu lalang orang mau
bersilaturahmi ke sanak family yang jauh, untuk tahun ini
sepi ……seperti bukan hari raya.

Hilir mudik orang berkendara, baik sepeda motor


maupun mobil pribadi yang biasanya berombongan kali ini
hanya sesekali lewat…….bisa dihitung dengan jari. Ya
Allah mengapa Kau beri cobaan ini kepada hamba-Mu. Di
hari raya penuh suka cita dan rasa gembira, lenyap ditelan
Corona. Yang ada hanyalah, berdiam dirumah…. tanpa ada
tamu jauh maupun tetangga.

45
Ya Allah…..….
Hanya kepada-Mu hamba memohon ampun,
hambamu yang tidak pandai bersyukur,
yang meremehkan tanda-tanda kebesaran-Mu.
Ya Allah……..
Lindungilah kami dari wabah ini
Lenyapkanlah segera dimuka bumi…..Aamiin.

Hari raya tahun ini semua orang memilih dirumah saja, lebih
baik menjaga kesehatan diri sendiri. Lantas apa yang bisa
dikerjakan….? Ya… termenung,

Hari lebaran sungguh berbeda


Karena kita tak bisa kemana mana
Terpaksa habiskan kue yang ada
Setoples pun tandas tak ada sisa

Oh … Corona …………….
Segeralah kau sirna
Agar dunia kembali ceria
Menatap masa depan penuh makna

46
Angpao Rezeki Anak - Anak Berkurang

M erupakan tradisi orang Indonesia, untuk

memberikan uang(angpao) kepada anak kecil pada saat


lebaran . Tradisi ini sudah turun temurun dilakukan oleh
semua keluarga Indonesia, anak – anak akan mendapatkan
uang(angpao) dari keluarga yang kita datangi,…….tapi kali
ini rezeki yang diterima anak – anak tidak sebanyak tahun
lalu, dengan tidak bersilaturahmi maka tidak ada juga yang
memberi angpao kepada anak-anak.

Bahkan di hari raya Idul Fitri, biasanya anak-anak


kecil yang bukan dari daerah sekitar rumah kita pada keliling
mendatangi rumah-rumah yang terbuka pintu pagarnya
dengan tujuan hanya satu yaitu mendapatkan angpao dari

47
tuan rumah yang didatangi, mereka tidak mengharapkan
makanan yang disediakan.Angpao itulah yang diharapkan.

Ada cerita lucu yang masih kami ingat, waktu anak-


anak ku masih kecil, dihari raya bersama teman-temannya
keliling komplek perumahan untuk mencari angpao…..
Kedua anak laki-lakiku kularang untuk tidak keliling
bersama teman temannya….tetapi ngotot tidak
mau….bahkan kuimimg imingi akan kuberi uang sejumlah
yang ia dapat dari dia berkeliling…tetap saja ndak mau. Apa
katanya….” Ibu…..aku sama adik nih bekerja berkeliling
khan capek terus dapat uang….kalau dikasih ibu itu khan
namanya minta ibu…..aku tidak bekerja….” . Itulah
pikiran anak-anak, senangnya ramai - ramai keliling
berlebaran bersama teman temannya cari angpao……..

Mengingat masa kecil anak-anakku, maka tiap hari


raya Idul Fitri mesti sudah kusisihkan uang untuk angpao
anak anak yang berkukunjung kerumah….itulah rezekinya
anak-anak………… Kadang kalau kita tanyai puasanya
penuh, maka akan kita tambahi angpaonya…hitung-hitung

48
reward setelah berpuasa sebulan dan agar lebih semangat
lagi berpuasa di tahun depan.

Halal Bi Halal dan Reuni

S etelah lebaran apa yang dilakukan oleh

kelompok-kelompok atau yang punya komunitas ? Istilah


halal bi halal dari kalimat ‘thalabu halal bi tharigin halal
yang artinya mencari penyelesaian masalah atau mencari
keharmonisan hubungan dengan cara mengampuni
kesalahan. Halal Bi Halal….. hanya di Indonesia karena di
negara Arab tidak ada dan merupakan kreasi sendiri orang
Indonesia.

Makna halal bi halal adalah saling bermaafan di hari


lebaran atau kegiatan silaturahmi dimana diisi dengan saling

49
maaf memaafkan dihari raya Idul Fitri sehingga menciptakan
keharmonisan antar sesama. Biasanya halal bi halal
dilakukan oleh kelompok atau komunitas tertentu, misal
halal bi halal dan reuni lulusan sekolah tahun sekian…..atau
halal bi halal dan reuni jurusan perpustakaan tahun
sekian…atau halal bi halal karyawan kantor beserta
keluarganya…. Antusiasnya orang berhalal bi halal dan
reuni adalah akan ketemu orang orang/teman teman yang
sudah beberapa lama tidak ketemu. Di ajang hahal bi halal
itulah saling bermaafan dan bercerita mengenang masa muda,
menanyakan kabar, berbagi pengalaman, berapa sudah anak
atau cucu, menanyakan kabar si A atau si B…

Itulah meriahnya acara halal bi halal. Bagaimana


acara halal bi halal di tahun 2020 ? Jawabannya adalah
tidak ada acara halal bi halal, karena si Corona masih belum
mau pergi, sehingga kita cukup mendengar atau menanyakan
kabar melalui media sosial. Tahun-tahun yang lalu, sering
kita lihat spanduk dijalan-jalan tentang halal bi halal alumni
sekolah, tetapi tahun ini tidak kita temui lagi…….Sepi deh
orderan orang yang bikin spanduk dengan tema halal bi
halal……he..he…

50
Akibat pandemi yang keji
Reuni tahun ini tak jadi
Dan harus diundur lagi
Tapi satu yang pasti….
Pandemi pasti khan pergi
Yang berlalu tak perlu disesali
Songsonglah esuk hari…
Seperti matahari khan bersinar lagi

Setor Muka ke Pimpinan

S atu agenda yang harus atau wajib dilakukan

sebagai anak buah/karyawan baik sebagai karyawan


pemerintah maupun swasta yaitu silaturahmi ke pimpinan
tempat kita bekerja atau dalam kata lain “setor muka” ke
pimpinan…..he…he….. Biasanya sudah diumumkan
sebelum libur lebaran, bahwa kepala kantor akan
menyediakan waktu untuk karyawannya dihari yang sudah
ditentukan. Sesama karyawan sudah janjian jam berapa akan
berangkat bersama – sama ketempat bos besar………...

51
Dan masing-masing pimpinan mempunyai gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda , ada pimpinan yang
mengabsen anak buahnya siapa-siapa yang datang dan siapa-
siapa yang tidak datang kerumahnya, nanti dihari pertama
masuk kerja pasti diumumkan pada saat apel pagi. Ada juga
pimpinan yang mewajibkan anak buah membawa serta
keluarganya saat berkunjung kerumahnya.

Dengan cara seperti ini pimpinan ingin mendekatkan


diri ke anak buahnya dengan mengenal juga keluarga dari
karyawannya (suami/istri dan anak dari karyawan tersebut).
Biasanya anak-anak akan senang kalau diajak silaturahmi
kepimpinan tempat kerja orangtuanya, karena pasti
pulangnya dapat angpao…..

Untuk tahun ini, tidak ada silaturahmi ke rumah


pimpinan. Bahkan pimpinan sudah menyampaikan melalui
WA group kantor, sudah menyatakan bahwa tidak ada hari
berkunjung dirumahnya , cukup dengan saling memaafkan
melalui WA saja. Dasar kau Corona…Ini semua
karenamu…..………

52
Open House

M akan enak di hari raya Idul Fitri….? Sudah

pasti, karena di hari lebaran semua keluarga mempunyai


masakan spesial yang akan dihidangkan di meja makan.
Apalagi ada acara “Open House” di rumah pimpinan, atau
kepala bidang kita…..Dan lebih mantap kalau nyonya rumah
jago masak…….ehmmm….pasti bermacam menu akan
tersaji di hari raya Idul Fitri. Inilah momen yang paling
disukai anak buah……he…he…………….

53
Ada cerita acara Open House di rumah pimpinan
kami, waktu itu pimpinan dikantor kami baru saja dilantik,
maka acara open house juga mengundang anak buah dari
instansi lama yang beliau pimpin. Wah……..jadinya dua
kantor yang diundang acara open house tersebut yang
membuat rumah pimpinan penuh orang. Bukan masalah
banyaknya orang……..toh kami tetap berkumpul dengan
teman- teman sekantor karena tidak ada yang kenal dari
kantor lain, tapi yang menjadi masalahnya adalah nyonya
rumah yang tidak mempersilahkan kita untuk menyantap
makanan dan malah lebih akrab dengan karyawan dari
instansi lama tempat pimpinan kami sebelum pindah.
Wah….seperti anak tiri dah…kalau kayak gini menu yang
tersedia melimpahpun terasa tidak enak.

Jadi ingat nasehat ibuku……kalau ada tamu datang


kerumah kita , tuan rumah harus ramah karena dengan
keramahan kita tamu akan merasa “diorangkan” Cerita
tentang open house, untuk tahun ini ditiadakan karena
Corona. Kira-kira dari peristiwa ini adakah yang
diuntungkan atau dirugikan ?, Mungkin…..untung dipihak
pimpinan karena tidak menyediakan makanan dan angpao

54
untuk anak buahnya, sedangkan rugi bagi mereka jasa
catering yang biasa banyak orderan makanan sekarang jadi
sepi………

Puasa Enam bulan Syawal

T ahun-tahun yang lalu dalam melaksanakan

puasa enam hari di bulan Syawal kita masih berada dirumah,


karena masih ada cuti bersama bagi kami karyawan kantor
pemerintah. Pada tahun 2020 ini, karena sudah kebanyakan
libur gara-gara virus Corona, maka pemerintah menerbitkan
peraturan baru, bahkan sampai tiga kali perubahan berkaitan
dengan cuti bersama hari raya Idul Fitri. Peraturan yang

55
terakhir adalah cuti bersama untuk hari raya tidak ada, dan
diganti pada akhir tahun atau bulan desember

Puasa sunah enam hari di bulan Syawal dapat


dilakukan selama masih bulan syawal, dulu…….. waktu
masih remaja penulis beranggapan bahwa puasa syawal
harus dilakukan pada hari kedua hari raya Idul Fitri sampai
hari ke tujuh. Karena di hari ke delapan ada hari raya ketupat
untuk merayakan setelah puasa enam hari tersebut. Ternyata
setelah banyak membaca dan mendengarkan ceramah agama,
anggapan penulis tersebut salah. Dan puasa sunah bulan
Syawal tahun ini kami lakukan ditengah adanya wabah virus
Corona. Seperti pada puasa Ramadhan, kita tetap belum bisa
bebas makan di warung langganan. Kalaupun kepingin harus
beli dibungkus untuk dimakan dirumah.

Semoga si Corona cepat pulang…………agar kita


bisa menjalani kehidupan normal seperti sedia kala,
menjalankan ibadah seperti biasa , tidak ada lagi yang perlu
ditakutkan dengan kehidupan sosial bermasyarakat.

56
Hari Raya Ketupat

H ari raya Ketupat dilaksanakan pada tanggal 8

bulan Syawal. Hari berakhirnya puasa sunah bulan Syawal


selama enam hari, kami orang Jawa Timur memiliki lebaran
setelah lebaran Idul Fitri yaitu Lebaran Ketupat. Idul Fitri
pada tanggal 1 Syawal, Lebaran Ketupat dilaksanakan
sepekan setelah Idul Fitri tepat tanggal 8 Syawal. Menurut

57
sejarah, Lebaran Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh
Sunan Kalijaga dengan sebutan “Bakda Kupat”.

Ketupat merupakan simbol kebersamaan dan


lambang kasih sayang, dalam tradisi Jawa ada bermacam
bentuk ketupat, ada ketupat dengan sudut empat, sudut enam
dan sudut tujuh. Dalam pembuatan rumah/selongsong
ketupat perlu belajar dasar/pokoknya dulu, kalau lilitan dasar
sudah jadi tinggal meneruskan mau yang sudut berapa
dibikin.Ketupat sudut empat dibuat bagi mereka yang baru
belajar karena paling mudah membuatnya asal dasar atau
membuat kerangkanya sudah bisa.
Untuk ketupat sudut enam, perlu keahlian yang lebih
karena lilitannya diputar balik arah. Ketupat sudut enam
lebih rapi dan akan kelihatan bagus bila dibelah karena atas
bawah besarnya sama, dan untuk ketupat sudut tujuh, bila
sudah jadi akan kelihatan lebih besar bagian bawah
dibanding bagian atasnya. Intinya…..orang tidak melihat
selongsong ketupat sudut berapapun, yang penting adalah
apa lauk yang menyertai ketupat tersebut.

58
Kalau hanya ketupat saja, dimanapun rasanya sama,
yang membedakan adalah tambahan/ pelengkapnya.
Utamanya ketupat dimakan dengan kuah santan…..entah
berisi sayuran, daging……dan terserah anda……. Makna
kupat dalam bahasa Jawa adalah “ngaku lepat” atau
mengaku salah, bagi orang yang lebih muda mengaku salah
dapat diwujudkan dengan sungkem kepada orang tua
memohon maaf atas kesalahannya. Penulis tetap
melestarikan tradisi hari raya ketupat, agar anak-anak muda
masih mengingat cerita mengenai hari raya ketupat tahun ini,
penulis tetap seperti biasa membuat selongsong ketupatnya
lebih dahulu,

Nasehat Para Ulama

KAJIAN ISLAM ILMIAH TENTANG 4 SIKAP


MUSLIM DALAM MENGHADAPI VIRUS CORONA

PERTAMA, SEMUA BERASAL DARI ALLAH

Wajib bagi setiap Muslim dalam setiap keadaannya


selalu meminta perlindungan kepada Allah ‘Azza wa Jalla,

59
bertawakal kepadaNya, meyakini bahwasanya seluruh
urusan/perkara ada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah berfirman:

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa


manusia kecuali dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan
memberi petunjuk kepada hatinya.” (QS. At-Taghabun[64]:
11)

Karena semua perkara/semua urusan di tangan Allah


Subhanahu wa Ta’ala, di bawah aturan dan kekuasaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Apa yang Allah inginkan pasti terjadi
dan apa yang Allah tidak inginkan maka tidak akan terjadi
dan tidak ada yang dapat melindungi kecuali Allah ‘Azza wa
Jalla.

zz i 鵰‫ ⃆ۯ‬Ϫ‫͉ ˰ ۯ‬z 鵰⃆‫ۯ ˵ ˵ ۯ‬ ‫͉˰ ۯ‬z z‫ ۯ‬鵰⃆ 鵰˵⃆


Δ Ϥ ‫ۯ‬Ϥ zz i 齐i z ΍˵˴ ‫ۯ‬Ϥ
˵ ˵
“Katakanlah, siapakah yang dapat melindungi kalian dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala jika Allah menginginkan

60
keburukan kepada kalian atau Allah menginginkan rahmat
bagi kalian.” (Al-Ahzab[33]: 17)

‫ ˵ ۯۯ‬Ε ˵ ‫ ˶ ۯ‬鵰˰ ˵⃆ 鵰⃆ η˵ ‫ۯ‬Ϥ ˵Ϫ ˰ ͉z ϲ‫˶ۯ‬zz i 鵰‫⃆ۯ‬


Ϫ‫ ˶ۯ ۯ‬Ϥ Ε˵ ‫ ˵⃆ ۯ‬鵰˰ ˵⃆ 鵰⃆ Δ Ϥ ‫ۯ‬Ϥ ϲ‫˶ۯ‬zz i 齐i
“Jika Allah menginginkan untukku keburukan, apakah
mereka bisa mengangkat keburukan tersebut? Atau Allah
menginginkan rahmat (kasih sayang) untukku apakah
mereka bisa menjadi penghalang untuk rahmat tersebut?”
(QS. Az-Zumar[39]: 38)
Juga firman Allah:

u ‫ ˵⃆ ۯ‬鸐⃆ Δ Ϥ˰ 鵰⃆‫ ۯ‬α ‫˰⃆ ˶ ۯ‬


‫˵ ͉ۯ ˰ ۯ‬Ϫ ˰ ͉z ΢
‫˵ ۯ‬Ϫ͉ 鵰˴‫ ˵⃆ ۯ‬鸐⃆ u ‫⃆ ˵ ۯ‬齐 ͉
‫ ۯ ۯ‬Ϥ 鵰⃆
“Apa yang Allah buka dari kebaikan untuk manusia dari
maka tidak ada yang dapat menutupnya dan menghalangi
dan apa yang Allah halangi dari rahmat, maka tidak ada
yang bisa melepaskannya setelahnya.” (QS. Fatir[35]: 2)

KEDUA, MENJAGA ALLAH ‘AZZA WA JALLA

61
Kemudian beliau Hafidzahullah mengatakan perkara
yang kedua, wajib bagi setiap Muslim untuk selalu menjaga
Allah ‘Azza wa Jalla. Yaitu dengan cara senantiasa taat
melaksanakan perintah-perintah Allah ‘Azza wa Jalla dan
menjauhi larangan-laranganNya, Nabi kita Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam mewasiatkan sahabat Ibnu ‘Abbas
Radhiyallahu ‘Anhuma:
φ Ϥz φ Ϥz
u⃆ ˵ ˵ ‫ۯ ۯ‬
˰ u˸ ˴ ‫ۯ‬
˰
“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah
Allah, maka engkau akan mendapati Allah di hadapanmu.”
Maka senantiasa menjaga perintah-perintah Allah
Subhanahu wa Ta’ala, meninggalkan apa yang Allah larang
adalah sebab seorang hamba dilindungi dan diselamatkan.
Juga sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menjaganya di
dunia dan di akhirat. Dan apabila seseorang ditimpa musibah
atau ditimpa kemudharatan, maka tidak ada yang dapat
mengangkatnya. Dan apabila seorang mukmin ditimpa
musibah, maka sesungguhnya itu adalah kemuliaan baginya
di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala salam.

62
Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

GD ˵Ϫ͉ ˵Ϫ˰ ˶˵ ˵ ⃆i 鵰˰ ‫ ⃆ۯ‬鵰‫ ۯ⃆ ۯ‬ϣ ˵ ͉z ‫⃆ ۯ‬Ϥ


˵Ϫ˶Ϥ i 鵰‫ ⃆ۯ‬鵰‫ ۯ⃆ ۯ‬ϣ ˵ ‫˰ ͉ۯ‬麰‫ ⃆ۯ‬ϤϤ u‫ ۯ͉ۯ‬βG͉齐
˵Ϫ˶Ϥ i 鵰‫⃆ۯ‬齐 ˵Ϫ͉ z GD 鵰 ⃆ ˵ z˰ ˴
.˵Ϫ͉ z GD 鵰 ⃆ ˵ z˰
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin,
sesungguhnya semua perkaranya baik dan itu tidak dimiliki
kecuali seorang yang beriman. Jika ia mendapatkan
kebaikan ia bersyukur maka itu baik baginya. Dan apabila
dia ditimpa keburukan dan ia bersabar maka itu juga baik
baginya.” (HR. Muslim)

Maka seorang Mukmin, seorang yang beriman, jika


mendapatkan kebaikan atau keburukan, mendapatkan
musibah atau kesenangan, ia berada dalam kebaikan/menuju
kebaikan. Dan itu tidak didapatkan kecuali oleh seorang
yang beriman sebagaimana sabda Nabi kita ‘Alaihish
Shalatu was Salam:
‫ۯ‬
‫ۯ‬鵰⃆‫ ۯ‬ϣ ˵ ‫˰ ͉ۯ‬麰⃆ ϤϤ u‫ ۯ͉ۯ‬βG͉齐
63
“Hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang yang beriman.”

KETIGA, MELAKUKAN SEBAB

Kemudian perkara yang ketiga, beliau Hafidzahullah


mengatakan bahwa sesungguhnya syariat Islam telah
menganjurkan kita untuk melakukan sebab-sebab dan
mengajak kita untuk berobat. Dan sesungguhnya berobat dan
berusaha mencari kesembuhan tidak bertentangan dengan
sifat tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena
berobat atau anjuran berobat dianjurkan oleh syariat Islam.
Anjuran tersebut mencakup dua hal, yaitu pencegahan dan
setelah terjadinya penyakit tersebut. Pencegahan yaitu
sebelum terjadinya penyakit dan pengobatan setelah
terjadinya penyakit.

Dan semua itu telah dijelaskan dalam syariat kita.


Juga pokok-pokok pengobatan dan cara untuk
menyembuhkan diri yang dapat menyebabkan seorang
Muslim bisa selamat di dunia dan di akhiratnya telah
dijelaskan semuanya dalam syariat kita.

64
Maka siapa yang membaca kitab Ath-Thibbun
Nabawi yang ditulis oleh Imam Al-Alamah Ibnul Qayyim
Rahimahullah, ia akan mendapatkan perkara yang sangat
mengagumkan dalam syariat Islam. Juga yang telah
diriwayatkan secara shahih dari Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam.

Adapun dalam hal atau perkara pencegahan, Nabi


kita ‘Alaihish Shalatu was Salam pernah bersabda:

˵˰η ͉ ΍ Εz 鵰⃆
˵ ϊ‫ۯ ۯ‬Ϥ ΢˰
˴˴‫ ۯ‬麰齐 ˴˵ ϡ΍G͉z u‫ۯ͉ۯ‬
“Barangsiapa yang pertama kali dimakamkan di pagi hari
yaitu 7 kurma Ajwa, maka tidak akan membahayakannya
sesuatu apapun pada hari itu baik sihir maupun racun.” (HR.
Bukhari dan Muslim)

Juga Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam


menyebutkan dalam hadits Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu

65
‘Anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau
bersabda:

ϡ΍ ‫ۯ‬鵰˶˵ Ρ‫ۯ‬ ‫ ⃆ۯ‬ϝ˵ ΍˵ 鵰⃆‫⃆ ۯ‬


ϊ⃆ η ˵ 麰 ‫͉˰ ۯ‬z ‫ۯۯ‬ ˰ ‫ۯ ۯ‬Ϥ Δ G͉ ‫ۯ‬鵰˶˵ ‫⃆ ۯ‬齐
΍˵⃆齐 ‫͉ ˰ ۯ‬z ‫ ⃆ۯ‬麰齐 ν ‫ۯ‬ Ϥz
‫⃆ۯ‬ Ϫ‫˴ ۯ ۯ‬z
˵ η ˵ G⃆ Εz˰ ⃆ ˴鸐Ϥ ˵ G‫͉ ۯ‬z ϊ˵ G ‫͉ ˰ ۯ‬z
“Tidak ada seorang hamba yang membaca setiap pagi dan
setiap sore (bismillahilladzi laa yadhurrru ma’asmihi sya-un
fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘alim’(dengan
nama Allah, tidak akan membahayakan dengan menyebut
namaNya sesuatu apapun di bumi dan di langit, dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) Doa ini dibaca
tiga kali maka dia tidak akan ditimpa bahaya apapun.” (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Juga Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah


bersabda:

66
ϲ‫ۯ ⃆ۯ‬ 鵰⃆‫ۯ‬ i ⃆ 鵰⃆
‫ۯ‬
͉z ΍˵˴ ‫ ۯ‬D‫ۯ‬ ‫ ˶ ۯ‬Θ ‫ۯ‬Ϥ
鵰G
˵ ˶ ˶ Δ G͉
“Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al-
Baqarah di setiap malam, maka dua ayat itu cukup baginya.”
Yaitu cukup baginya untuk terlindung dari segala penyakit,
segala keburukan, segala virus. Juga dari hadits Abdullah
bin Khubaib Radhiyallahu ‘Anhu beliau mengatakan:

ϝ΍˵˴ ˵ΐ˵ Ϡ˶ ‫ۯ‬ Δ ˵˸齐 Ϡ⃆ Δ‫ ۯ‬G͉ ‫⃆ۯ‬ D


͉ ‫ۯ‬ ˵G‫˴ ͉ۯ‬齐 Ϫ͉ 齐 Ϫ‫ ۯ‬G ˵‫ۯ‬
˰ ˰ ‫ۯۯ‬
˰
˰
“Kami pernah keluar di malam yang hujan deras dan di
malam yang gelap gulita. Kami mencari Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam agar shalat mengimani kami. Maka aku
pun mendapatinya, beliau mengatakan:

鵰˵⃆
“Katakanlah.”
Dan aku tidak mengatakan sesuatu. Kemudian beliau
mengatakan:

鵰˵⃆
67
“Katakanlah.”
Dan aku tidak mengatakan sesuatu. Beliau mengatakan:

鵰˵⃆
“Katakanlah.”
Kemudian aku mengatakan, “Apa yang aku baca?” Beliau
mengatakan:

‫ۯ ۯ‬΍‫͉ ˵ ۯ‬z齐 Ϥi ˵‫ۯ‬


ϲ ‫ ˵ ۯ‬鵰GϤ‫ ۯ‬鵰G ˰ ΍˵⃆ 鵰˵⃆
ϲ ‫ۯ‬鵰˶˵ 鵰⃆‫ ۯ‬uG‫ ۯ‬Εz˰ ⃆ ˴鸐Ϥ ΢˵ ‫ ˵ ۯ‬齐
“Bacalah Qul huwallahu ahad dan dua
mu’awwidzatain (yaitu Qul A’udzubirabbil falaqdan Qul
A’udzubirabbinnas) disore hari dan dipagi hari tiga kali.
Maka hal itu akan mencukupi dari segala marabahaya.”

Juga Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam


sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘Abdullah bin Umar
bahwasanya beliau tidak pernah meninggalkan doa-doa yang
berikut ini di pagi hari dan di sore hari. Yaitu doa:

G˶ ͉z ϲ‫ ⃆ۯ‬ΔG‫͉ ⃆ۯ‬z齐 ΍ ͉z u˵͉ϟ˴i ϲ‫͉ ˰ ˵ ˰ ⃆ۯ˶ۯ‬z


ϲ‫ ⃆ۯ‬ΔG‫͉ ⃆ۯ‬z齐 ΍ ͉z u˵͉ϟ˴i ϲ‫͉ ˰ ˵ ˰ ⃆ۯ˶ۯ‬z ‫ ۯ‬DΘ
‫ ۯ‬z齐

68
˵˶˴z ˰ ˵ ˰ ͉z ϲ‫⃆ ͉ۯ‬齐 ϲ‫⃆ ۯ‬i齐 G˶z˵ 齐 ϲ‫ ۯ‬z‫ۯ‬
鵰⃆‫ ۯ‬ϲ‫ ˸ ۯ‬Ϥz ˰ ˵ ͉z . ‫ ۯ‬齐 鵰⃆‫ ۯ‬齐 ‫ ۯ‬z ΍
˰
鵰 齐 ϲ‫ ۯ‬G ‫ ۯ‬鵰 齐 ϲ‫ ۯ‬D 鵰⃆‫ ۯ‬齐 ˰ ‫ ۯ‬Ϥ
鵰G
鵰i u‫ۯ ˸ ˶ۯ‬Ϥ ‫ ˵ۯ‬΍ ˵ i齐 ϲ‫⃆ۯ‬΍⃆ 鵰⃆‫ ۯ‬齐 ϲ‫ۯ ͉ۯ‬
ϲ‫ ˴˶ۯ‬鵰⃆‫ ۯ‬ϝ ˶ ˵i
“Ya Allah aku meminta keselamatan di dunia dan di
akhirat, Ya Allah aku meminta kepadaMu ampunan dan
keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, hartaku.
Ya Allah tutupilah auratku, amankanlah rasa takutku, Ya
Allah jagalah aku dari hadapanku, dari belakangku, dari
sebelah kananku, dari sebelah kiriku, dari atas, dan aku
berlindung kepadaMu dari aku di bunuh dari arah bawahku.”
Dan doa ini adalah benteng yang sangat sempurna dan
penjagaan yang sangat kuat bagi seorang hamba dari semua
arahnya.

Adapun dalam perkara masalah pengobatan, yaitu


setelah terjadi penyakit. Maka juga telah datang dari Nabi
kita ‘Alaihish Shalatu was Salam petunjuk yang sangat

69
banyak dan obat-obat yang berbagai macam yang dijelaskan
dalam sunnah Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam yang
tentu sangat panjang apabila kita sebutkan dalam hal ini.
Dan barangsiapa yang ingin mengetahuinya dan
membacanya maka silakan merujuk kepada kitab z ͉z zz‫ۯ‬
(Zadul Ma’ad) yang ditulis oleh Imam Ibnul
QayyimRahimahullah.

KEEMPAT, JANGAN MENYEBARKAN ISU-ISU


YANG TIDAK BENAR

Kemudian perkara yang ke-4 yang beliau sebutkan,


wajib bagi setiap Muslim untuk tidak terbawa oleh isu-isu
yang bohong. Karena sebagian manusia dalam perkara ini
sebagian mereka sengaja menyebarkan atau menyebutkan
hal-hal yang tidak benar, tidak ada hakekatnya, sehingga
membuat manusia menjadi takut. Padahal tidak ada yang
seharusnya perlu ditakuti. Dan seyogyanya bagi setiap
Muslim untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan isu-isu yang
tidak benar sehingga mempercayai isu-isu tersebut karena
hal itu bisa mempengaruhi kesempurnaan imannya,

70
kesempurnaan keyakinannya dan merusak tawakalnya
kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Kemudian beliau berdoa kepada seluruh kaum


Muslimin, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga
mereka semua, menjaga kita semua di manapun kita berada
dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyembuhkan
orang-orang yang sakit di antara mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mendengar dan Maha Dekat.

71
Tamat

72
TENTANG PENULIS

Kusiatun,S.Sos, M.Pd.
Lahir di kota Nganjuk pada
tanggal 05 Mei 1970, Istri dari
Bapak Winanto, M.pd dan
memiliki dua orang putra.
Penulis merupakan seorang
pustakawan madya yang
bertugas pada kantor Dinas
perpustakaan dan Kearsipan
Daerah Provinsi Kalimantan
Timur Sejak tahun 1997 hingga
saat ini. Profesi pustakawan
diawalinya sejak tahun 1994-
1996 pada yayasan Pendidikan islam (YABIS) di Bontang.

Pendidikan formal yang pernah tempuh penulis


adalah :
1. Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya menempuh D3
Ilmu perpustakaan.
2. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Samarinda
menempuh S1 Komunikasi
3. Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda,
menempun S2 Pendidikan Luar Sekolah

iv
Pengalaman berorganisasi terkait profesi
kepustakawanan yang pernah dijalani penulis adalah
sebagai berikut :
1. Bendahara PD IPI Kaltim periode tahun 2012-2019
2. Tim Sekretariat Tim Penilai Jafung Pustakawan Kaltim,
periode tahun 2014-2019

Prestasi yang pernah diraih penulis dalam bidang


kepustakawanan adalah :
1. Juara III Pustakawan Berprestasi tingkat propinsi Kaltim
pada tahun 2013
2. Juara Harapan II Pustakawan Berprestasi tingkat propinsi
Kaltim pada tahun 2014
3. Juara Harapan II Pustakawan Berprestasi tingkat propinsi
Kaltim pada tahun 2015
4. Juara III Pustakawan Berprestasi tingkat propinsi Kaltim
pada tahun 2017
5. Juara Hartapan II Pustakawan Berprestasi tingkat propinsi
Kaltim pada tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai