Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Ilhans Maulana

NIM : 2197184014
Tugas Resensi Film “Lemantun”
Opini saya mengenai film Lemantun
1. Mengenai Tema Film Tersebut : Faktanya, ibu ini sangat pintar dan tidak
memandang tri dengan sebelah mata. Kalau lemari tidak dibawa pulang, mereka akan
kena denda, tapi Tri tidak didenda. Dan sang ibu berbicara dengan keempat anaknya
tentang denda? Denda itu tidak lebih dari menopang hidup ibu dan tri. Semua anaknya
hidup berkecukupan, Hanya tri yang belum karena dia harus merawat ibunya.
Sebagai balasan karena telah merawat ibunya, tri diberikan rumah tersebut karena
tidak ada yang menempatinya lagi selain dirinya, oleh karena itu sang ibu melarang tri
untuk memindahkan lemarinya. Dan sang ibu merasa kecewa karena dari semua
anaknya lebih memilih mengikuti perintah ibunya ketimbang memilih untuk mengerti
perasaan ibunya sendiri dan dari mereka semua hanya tri yang paling mengerti
perasaan ibunya. Dan pada saat mereka membawa pergi tidak ada satupun yang
mengucapkan salam perpisahan pada orang tuanya.
2. Tokoh :
 Ibu : penyayang, perhatian terhadap anaknya dan bijaksana.
 Dwi : congkak, sok tau, dan tidak mau mengalah atas pendapatnya
 Yuni : penurut, dan ceria
 Eko : Suka menakuti adiknya, iseng, punya hobi berfoto.
 Tri : berbakti kepada orang tua, penurut, sayang terhadap ibunya
 Anto : penakut, hobi memotret barang,dan pendiam
3. Latar belakang :
Film “Lemantun” ini menceritakan bagaimana cara agar seorang anak bisa
membahagiakan orang tuanya meskipun hanya sebuah hal kecil, karena pada dasarnya
orang yang sudah memiliki bakat cenderung akan merendahkan orang lain yang tidak
memiliki bakat sepertinya dan mengganggap orang lain lebih rendah derajatnya
daripadanya. Dalam film ini ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas :
1. Jangan memandang rendah pada orang lain karena meskipun hal tersebut sepertinya
sepele tapi dapat membuat orang lain bahagia itu lebih penting.
2. Pendidikan mungkin dapat membuat mu menjadi orang lain akan tetapi saat
didepan orang tua mu tetaplah jadi dirimu sendiri karena orang tua hanya ingin
melihat kau menjadi orang yang dapat mengerti orang lain bukan mengerti diri
sendiri.
3. Jangan buat orang tuamu bersedih karena hal kecil yang kau lakukan karena kau
merasa bahwa kau telah berhasil menaklukan apapun tapi kau tidak berhasil
menaklukan orang tua mu atas semua apa yang telah mereka berikan.
4. Pada akhirnya nasib setiap lemari yang diambil tidak ada yang mereka gunakan
sebagai barang pribadi yang memiliki arti penting melainkan hanya seperti seonggok
sampah kayu yang bisa dijual atau mereka biarkan diambil orang.

Anda mungkin juga menyukai