Makalah Kel III Metode KB Sederhanaa
Makalah Kel III Metode KB Sederhanaa
METODE KB SEDERHANA
Disusun Oleh :
Kelompok III
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
C. Tujuan
1. Untuk menetahui tentang dimaksud dengan spremisid dan diafragma
vagina.
2. Untuk menetahui tentang manfaat dari penggunaan spremisid dan
diafragma vagina.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari spremisid dan
diafragma vagina.
4. Untuk mengetahui efektivitas dan cara kerja dari spremisid dan
diafragma vagina.
5. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi pada spremisid dan
diafragma vagina.
6. Untuk mengetahui efeksamping dan penanganan dari spremisid dan
diafragma vagina.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
b. Kekurangan
1) Bila belum terbiasa, perlu waktu untuk dapat memakainya
dengan benar.
2) Perlu mengingat waktu pemakaiannya dan kapan harus
melepasnya.
3) Tidak selalu cocok digunakan oleh perempuan yang pernah
melahirkan.
4) Perlu dilengkapi dengan spermisida untuk meningkatkan
efektivitasnya dalam mencegah kehamilan.
5) Tidak cocok bagi yang ingin berhubungan intim secara spontan.
6) Pada awalnya, diperlukan bantuan ahli (dokter kandungan)
untuk menentukan ukuran yang pas.
7) Dapat menyebabkan iritasi, reaksi alergi, dan infeksi saluran
kencing.
8) Jika lupa dan membiarkannya berada di dalam vagina selama
lebih dari 24 jam, Mama berisiko mengalami toxic shock
syndrome.
9) Tidak memberikan perlindungan terhadap risiko terinfeksi AIDS
maupun infeksi menular seksual (IMS) lainnya.
D. Efetivitas dan Cara Kerja Spremisid dan Diafragma Vagina
1. Efetivitas dan Cara Kerja Pada Spermisida
Spermisida efektif 80% hingga 94% pada penggunaan yang
sempurna dan efektif 99,9% jika digunakan sekaligus dengan
penggunaan metode kondom. Menyebabkan sel membran sperma
terpecah, memperlambat pergerakkan sperma, dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur. Pilihan :
a. Busa (aerosol) efektif segera setelah insersi
b. Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metode
kontrasepsi
c. Tablet vagina, suppositoria, dan film sudah diaktifkan ke dalam
vagina 10-15
6
2. Diafragma vagina
Tidak dianjurkan menggunakan diafragma jika:
a. Merasa tidak nyaman menyentuh diri sendiri atau mengalami
kesulitan memasukkan diafragma dengan benar.
b. Ibu atau pasangan memiliki alergi atau sensitif terhadap spermisida.
c. Ibu pernah mengalami toxic shock syndrome.
d. Serviks, vagina, atau rahim mama memiliki bentuk yang tidak biasa
sehingga tidak memungkinkan bagi diafragma untuk tetap berada di
posisinya tanpa bergeser.
e. Ibu telah mengalami infeksi saluran kencing berulang kali setelah
menggunakan diafragma dan masalah tetap saja muncul meskipun
sudah mengganti diafragma dengan jenis dan ukuran baru.
f. Ibu berisiko tinggi terhadap HIV atau penyakit seksual menular
lainnya.
g. Pastikan juga kondisi dalam keadaan sehat ketika hendak
menggunakan diafragma, karena jika dipakai terus menerus
diafragma bisa menimbulkan iritasi pada vagina dan bisa memancing
masuknya virus dan bakteri berbahaya.
Indikasi dan Kontra Indikasi Diafgrafma Vagina
a. Indikasi
1) Tidak menyukai kontrasepsi hormonal
2) Tidak menyukai penggunaan AKDR
3) Menyusui dan perlu kontrasepsi
4) Memerlukan proteksi terhadap IMS
5) Memerlukan metode sederhana sambil menunggu kontrasepsi
metode lain.
b. Kontraindikasi
1) Perdarahan saluran genital yang tidak diketahui sebabnya
2) Wanita yang mengalami prolaps atau tonus vagina yang kurang
baik
3) Infeksi pada genitalia
8
4) ISK kambuhan
5) Alergi terhadap karet atau spermasida
6) Memiliki riwayat sindrom syok toksik
7) Kelainan congenital seperti defek dinding serviks atau adanya
septum.
8) Berdasarkan umur dan paritas serta masalah kesehatan
menyebabkan kehamilan menjadi beresiko tinggi.
9) Wanita yang merasa tidak mampu menyentuh area genitalnya
karena alasan pribadi atau agama.
10) Ingin metode KB efektif,
F. Efek Samping dan Penanganan
1. Efek Samping Pada Spermicid
Efek samping dan Masalah Penanganan
Iritasi vagina Pemeriksa adanya vaginitis dan
IMS. Jika penyebabnya
spermisida, alihkan ke spermisida
lainya dengan komposisi kimia
berbeda atau bantu klien memilih
metode.
Iritasi penis dan tidak nyaman Pemeriksaan IMS, jika
penyebabnya spermisida, alihkan
ke spermisida lainya dengan
komposisi kimia berbeda atau
bantu klien memilih metode lain.
Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau
terbakar. Yakinkan bahwa rasa
hangat adalah normal. Jika tidak
ada perubahan, alihkan ke
spermisida lainya dengan
komposisi kimia berbeda atau
9
bila dibiarkan lebih dari 24 jam asing dalam vagina (tampon, dll),
jika tidak ada, sarankan klien untuk
melepas diagfragma setelah
melakukan hubungan seksual, tapi
tidak kurang dari 6 jam setelah
aktifitas terakhir. Setelah diangkat
(diagfragma harus dicuci dengan
hati-hati menggunakan sabun cair
dan air, jangan menggunakan
bedan talk jika akan 40 disimpan).
Jika mengidap IMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan
pencegahan infeksi
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada zaman sekarang perencanaan kehamilan bisa di lakukan dengan
berbagai cara berupa cara alami dengan menggunakan alat dan sebagainya.
Penggunaan obat-obat spermisida untuk tujuan kontrasepsi yang sudah
dikenal sejak zaman dahulu Berbagai bahan telah digunakan dalam berbagai
bentuk untuk di masukkan ke dalam vagina.Spermicida merupakan bahan
kimia (biasanya Non Oksinol 9) yang digunakan untuk menonaktifkan atau
membunuh sperma. Obat spermisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdin
atas 2 komponen yaitu zat kimiawi yang mampu mematikan spermatozoon
dan vehikulum yang nonaktif dan yang diperlukan untuk membuat tablet atau
krim atau jelli. Cara kontrasepsi dengan obat spermisida umumnya digunakan
bersama-sama dengan cara lain.
Diagfragma adalah karet lateks berbentuk kubah yang di insersi kedalam
vagina sampai menutupi serviks sehingga berfungsi mencegah sperma
bertemu dengan ovum. Tujuannya yaitu untuk mencegah sprema masuk ke
vagina dan menjarangkan kelahiran. Penggunaan metode KB sederhana ini
tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan serta efek samping yang
berbeda yang mesti diperhatkan.
B. Saran
Untuk itu diharapkan para pemakai KB ini memiliki pengetahuan
mengenai penggunaan kontrasepsi baik itu keluhan dan efek samping serta
manfaat dari penggunaannya, maka dari itu petugas kesehatan memiliki peran
penting untuk memberikan konseling dan motivasi kepada akseptor KB.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ika Ramhawati, Putri Indra Jeilani. 2020. Metode Kontrasepsi Dengan Alat
Spremisida. Program studi D III Kebidanan. Universitas Tulungagung.
Diakses dari https://id.scribd.com/document/489425927/KELOMPOK-6-
SPERMISIDA Pada, 04 Maret 2022.
12
Nayundha Indicasari Putri, Tugas Video Konseling Pengambilan Keputusan
Metode KB Sederhana
https://youtu.be/JV1FIasb_KQ
13