Anda di halaman 1dari 25

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

PERUSAHAAN ANGKUTAN KHUSUS


(SMK - PAK)

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN (SMK)


No Dokumen : PBI/HSE-01/III/2022 | Revisi : 00 | Tanggal : 24 Maret 2022

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA


Waste Transport and Management

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 2 dari 22

KATA PENGANTAR

Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) merupakan kewajiban perusahaan untuk


melindungi pekerja berdasarkan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Meskipun telah menerapkan SMK, kecelakaan kerja masih banyak terjadi dan
berdampak pada produktivitas kerja karyawan.

Masalah keselamatan merupakan tanggung jawab semua pihak terutama pengusaha,


tenaga kerja dan masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 85 tahun 2018
tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum merupakan
bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.

Penerapan SMK menjadi suatu kebutuhan yang harus ada dalam manajemen
perusahaan dan menjadi indikator kinerja perusahaan agar tercipta budaya kerja
berbasis K3. Oleh karena itu, kami selalu berupaya untuk menjadikan PT. Putra Bima
Internusa sebagai perusahaan jasa transportasi dengan keselamatan kelas dunia.

Tuban, 24 Maret 2022

Yudho Pramono
Direktur

SURAT PERNYATAAN KEBENARAN ISI DOKUMEN


UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yudho Pramono


Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT. Putra Bima Internusa

Menyatakan dengan sesungguhnya :


1. Segala dokumen yang kami lampirkan sebagai kelengkapan administrasi dalam
permohonan Sistem Manajemen Keselamatan adalah benar.
2. Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa dokumen yang kami lampirkan ada
ketidakbenaran (palsu atau dipalsukan baik sebagian maupun seluruhnya), maka
kami sanggup menerima sanksi apapun termasuk sanksi secara hukum sebagaimana
aturan yang berlaku serta pembatalan permohonan atau pencabutan rekomendasi
dokumen Sistem Manajemen Keselamatan yang telah diterbitkan (apabila
diperlukan).
3. Kami sanggup menaati dan melaksanakan segala ketentuan yang dipersyaratkan
dalam dokumen Sistem Manajemen Keselamatan yang telah diterbitkan
rekomendasinya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawa untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tuban, 24 Maret 2022


Pemohon,

Yudho Pramono

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 3 dari 22

DAFTAR ISI

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 4 dari 22

1. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian penting pada suatu
pekerjaan dalam suatu perusahaan. Resiko kegagalan akan selalu ada pada aktifitas
pekerjaan yang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna, kurang cermat
maupun akibat yang tidak disengaja. Salah satu resiko pekerjaan yang dapat terjadi
adalah adanya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja (work accident) akan mengakibatkan
adanya efek kerugian seberapa pun jumlahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya
untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja secara maksimal.
Karena pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja, maka
untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kecelakaan kerja serta melindungi tenaga
kerja maka diperlukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3). Dalam Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 pasal 87 ayat 1 tentang
Ketenagakerjaan, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan.
Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) merupakan wujud dari kewajiban
sebuah perusahaan untuk melindungi pekerja sesuai dengan peraturan perundang -
undangan yang berlaku. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sistem Manajemen Kesehatan (SMK) yang di implementasikan di perusahaan
akan memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan mencegah kerugian
yang besar bagi perusahaan serta meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
Oleh karena itu, diperlukan sistem manajemen untuk perusahaan jasa angkutan

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 5 dari 22
barang bahan berbahaya dan beracun yang mengatur seluruh aktifitas pekerjaan baik
dalam proses pemuatan dan pembongkaran bahan berbahaya dan beracun. Dimana
terdapat prosedur - prosedur yang mengatur alur, instruksi, dokumen pendukung

pekerjaan. Dalam hal ini, juga diperlukan komitmen dalam perencanaan, penetapan dan
penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di lingkup perusahaan.
Dengan adanya pedoman SMK, seluruh jajaran di PT. Putra Bima Internusa
sebagai perusahaan angkutan barang bahan berbahaya dan beracun dapat berperan
aktif dalam penerapannya agar tingkat kecelakaan kerja pada perusahaan dapat
menurun. Selain itu, penerapan SMK3 dapat membantu pimpinan perusahaan untuk
dapat melaksanakan standar keselamatan.

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Tuban, 24 Maret 2022

Yudho Pramono
Direktur

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 6 dari 22

2. PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. Putra Bima Internusa
Alamat Perusahaan : Jl. Kyai Usman, Perum. Mondokan Asri II No. 2, Kelurahan
Mondokan, Kecamatan Tuban - Kabupaten Tuban
Telepon : (0356) 8833951
Email : putrabimainternusa@gmail.com
Bidang Usaha : Jasa Angkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Visi
Menjadi perusahaan penyedia layanan jasa pengelolaan limbah yang kompetitif dengan
mengutamakan kepuasan pelanggan dan keamanan kerja
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Misi
1. Menerapkan kegiatan kerja yang sehat dan aman baik bagi karyawan, pelanggan dan
masyarakat.
2. Membantu mitra bisnis dalam proses pengelolaan limbah B3.
3. Mengembangkan sistem manajemen yang profesional.
4. Mematuhi persyaratan dan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

3. TUJUAN
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) bagi
perusahaan dilakukan untuk :
a. melindungi pekerja dari segala bentuk kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dengan terencana, terstruktur serta terintegritasi.
b. mencegah dan mengurangi terjadinya sebuah kecelakaan kerja atau penyakit
yang juga bisa terjadi akibat pekerjaan.
c. menciptakan keadaan di tempat kerja yang nyaman, aman dan efisien.

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 6 dari 22

4. RUANG LINGKUP
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berlaku untuk
seluruh lingkungan perusahaan termasuk sub - sub operasional lainnya dan

pihak lain yang memiliki ikatan kerja sama dengan perusahaan serta pihak - pihak
lainnya yang melakukan aktivitas ataupun beroperasi di wilayah perusahaan.

5. DASAR REFERENSI
a. Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
b. Undang - Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
c. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
d. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan
e. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
f. Peraturan Menteri Perhubungan No. 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum

6. ISTILAH DAN DEFINISI


a. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian
dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
b. Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan
terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang
disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan.
c. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan.
d. Angkutan Barang Khusus adalah angkutan yang menggunakan mobil barang
yang dirancang khusus sesuai dengan sifat dan bentuk barang yang diangkut.
e. Perusahaan Angkutan Barang Khusus adalah badan hukum yang menyediakan
jasa angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan Bermotor Khusus.

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 8 dari 22

f. Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu


analisis sistematis yang dilakukan untuk memberikan gambaran dalam rangka
pemenuhan seluruh elemen Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan

g. Angkutan Khusus dalam bentuk Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan


Perusahaan Angkutan Khusus.
h. Komitmen Manajemen adalah bentuk pernyataan resmi oleh manajemen
mengenai penerapan program yang mudah dilaksanakan.

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
i. Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
j. Kebijakan K3 adalah keseluruhan arah dan intensitas perusahaan terkait
penerapan K3 yang disampaikan secara resmi oleh pimpinan perusahaan.
k. Target K3 adalah cita - cita (sasaran) K3 yang akan dicapai perusahaan.
l. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan
kematian, cedera, kerusakan properti maupun lingkungan.
m. Kecelakaan Kerja adalah insiden yang menimbulkan cedera, penyakit ataupun
kematian.
n. Standard Operation Procedure (SOP) adalah pedoman yang berisi prosedur -
prosedur operasional yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa setiap keputusan, langkah atau tindakan, dan penggunaan
fasilitas proses yang dilaksanakan oleh orang - orang di dalam suatu organisasi
yang telah berjalan secara efektif, konsisten, standar dan sistematis.
o. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata
cara dan metode yang telah disusun.
p. Risiko adalah kombinasi dari tingkat keseringan terjadinya kejadian berbahaya
atau pun paparan bahaya dengan tingkat keparahan dari suatu cedera atau
penyakit yang dapat disebabkan oleh paparan bahaya.
q. Penilaian Risiko adalah proses evaluasi risiko yang ditimbulkan oleh bahaya,
menghitung ketersediaan adanya pengendalian dan menentukan apakah suatu
risiko dapat diterima.

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 9 dari 22

r. Penyakit Akibat Kerja adalah gangguan kesehatan baik fisik maupun mental
yang disebabkan oleh aktivitas kerja atau pun kondisi yang berkaitan dengan
pekerjaan.

s. Tindakan Pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan potensi penyebab


ketidaksesuaian serta kondisi tidak diinginkan lainnya.
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
t. Tindakan Perbaikan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan ataupun kondisi lain yang tidak diinginkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
u. Ketidaksesuaian adalah tidak terpenuhinya sebuah persyaratan.
v. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik
orang perseorangan, milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang memperkerjakan pekerja / buruh dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
w. Pengusaha adalah direktur ataupun pemilik usaha / kegiatan atau orang yang
ditunjuk sebagai perwakilannya.
x. Pihak Lain adalah perorangan atau kelompok baik dari dalam ataupun dari luar
tempat kerja yang berkaitan dengan atau dipergunakan oleh kinerja K3
perusahaan.
y. Pimpinan Perusahaan adalah orang yang ditunjuk oleh pengusaha untuk
memimpin usaha / kegiatan.

7. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


7.1 Komitmen dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komitmen dan kebijakan merupakan landasan dalam penerapan Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (K3) dalam perusahaan. Tanpa dukungan manajemen maka
program K3 tidak dapat berjalan dengan baik.

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 10 dari 22

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
a. Komitmen Perusahaan

KOMITMEN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


ANGKUTAN DARAT
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

“Segenap jajaran PT. Putra Bima Internusa memiliki komitmen yang tinggi untuk
melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dalam
operasional perusahaan ini.
PT. Putra Bima Internusa bersedia mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang
berlaku dan melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan
serta berkomitmen dalam memberikan pelatihan secara rutin untuk seluruh
jajaran perusahaan yang menunjang dalam penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja”

Tuban, 24 Maret 2022

Yudho Pramono
Direktur

Selain komitmen perusahaan, PT. Putra Bima Internusa juga mewajibkan para
pengemudi untuk berkomitmen terhadap keselamatan agar membentuk budaya
keselamatan pengemudi. Hal tersebut ditandai dengan adanya pernyataan
komitmen para pengemudi.

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 11 dari 22

b. Komitmen Pengemudi

KOMITMEN KESELAMATAN PENGEMUDI


ANGKUTAN DARAT
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dalam mengemudikan kendaraan


akan selalu :
1. Melakukan persiapan yang diperlukan sebelum melakukan perjalanan dan
melakukan tindakan pencegahan atas terjadinya kecelakaan.
2. Selalu menggunakan perlengkapan keselamatan dan memastikan
perlengkapan kendaraan berfungsi dengan baik.
3. Mematuhi seluruh peraturan lalu lintas yang berlaku dan memberikan contoh
yang baik dalam mengemudikan kendaraan bermotor bagi pengguna jalan
yang lain.
4. Beristirahat jika merasa lelah dan siap melaporkan kejadian kecelakaan
kendaraan bermotor.

Tuban, 24 Maret 2022

Hariyono
NIK :

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022

SISTEM MANAJEMEN Revisi 00


KESELAMATAN DAN KESEHATAN Tanggal
KERJA
Halaman 12 dari 22

c. Kebijakan

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


ANGKUTAN DARAT
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA sebagai perusahaan jasa angkutan barang


berbahaya dan beracun selalu menempatkan aspek keselamatan sebagai
prioritas untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja pengemudi, aset
perusahaan dan masyarakat luas sekaligus untuk mencapai kepuasan klien.
Untuk itu diterapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan cara :
Melakukan pengarahan terhadap seluruh tenaga kerja untuk memperhatikan
aspek keselamatan sebagai hal yang utama.
Memberikan standar prosedur dalam aktivitas pekerjaan.
Meningkatkan kebijakan manajemen yang sesuai dengan tujuan perusahaan
untuk selalu bekerja sesuai dengan peraturan.
Melakukan evaluasi manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala
dalam rangka pencapaian kinerja dan menentukan langkah perbaikan yang
diperlukan.
Memastikan bahwa perusahaan mempunyai seluruh sumber daya yang
dibutuhkan untuk mendukung Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

Untuk mencapai keberhasilan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan


akan melibatkan semua unsur dalam perusahaan termasuk pengguna jasa agar
senantiasa mengutamakan keselamatan.

Tuban, 24 Maret 2022

Yudho Pramono
Direktur

d. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
7.2 Pengorganisasian
Keberhasilan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dalam perusahaan yang
memerlukan pengorganisasian dan penyediaan sumber daya yang memadai
dengan tanggung jawab yang jelas.

Untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan, PT. Putra Bima


Internusa membentuk unit / petugas keselamatan yang bertanggung jawab dalam
Sistem Manajemen Keselamatan. Unit ini bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan semua aspek keselamatan kepada seluruh perusahaan
terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK)

a. Prosedur Pengorganisasian
PENGORGANISASIAN DAN SUMBERDAYA
NO LANGKAH-LANGKAH KETERANGAN
1. UMUM
1.1 Kegiatan Keselamatan dalam perusahaan seperti keuangan, operasi,
Sumber Daya Manusia
1.2 Untuk Mengelola keselamatan dengan baik, perusahaan menetapkan
sistem pengorganisasian, tugas dan tanggung jawab serta kompetensi
2. PENGORGANISASIAN
2.1 Untuk menangani aspek keselamatan perusahaan membentuk petugas
keselamatan atau unit manajemen keselamatan struktur sebagai
berikut :
Ketua : Wakil Pimpinan Perusahaan
Unit Manajemen Keselamatan : Manager Keselamatan
Anggota : Kepala Bagian Unit Manajemen (Unit Armada, Unit SDM, Unit
Mekanik)
2.2 Unit Manajemen Keselamatan atau Petugas Keselamatan Melapor
kepada pimpinan tertinggi (Direktur) dalam perusahaan
3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
3.1 Pimpinan Perusahaan bertanggungjawab terhadap terlaksananya
keselamatan transportasi dalam perusahaan dan memberikan dukungan
dan komitmennya terhadap penerapan keselamatan transportasi.
3.2 Unit manajemen Keselamatan atau Petugas Keselamatan bertanggung
jawab untuk mengelola aspek keselamatan dalam operasi dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Melakukan pemantauan pelaksanaan keselamatan dalam
perusahaan;
b. Memberikan pembinaan dan pelatihan kepada semua pekerja dan
pengemudi untuk meningkatkan kesadaran keselamatan.
c. Melakukan pemeriksaan tempat kerja dan armada truck secara
berkala;
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
d. Memastikan bahwa semua prosedur keselamatan telah
dijalankan;
e. Melakukan penyelidikan kecelakaan;
f. Mengadakan pertemuan berkala sekurangnya setiap bulan untuk
membahas isu-isu keselamatan yang ada dalam perusahaan
g. Memberikan laporan secara berkala kepada manajemen
mengenai pelaksanaan keselamatan dalam perusahaan.
3.3 Ahli keselamatan atau pekerja yang ditunjuk bertanggung jawab
mengelola aspek keselamatan sehari-hari
3.4 Pekerja bertanggung jawab untuk melaksanakan keselamatan dalam
menjalankan pekerjaan masing-masing untuk keselamatan dirinya, asset
perusahaan dan pelanggan

b. Struktur Organisasi Unit Manajemen Keselamatan

Ketua

Unit Manajemen Keselamatan


Enggar Dwi P

Unit Armada Unit SDM Unit Teknik


Eko Zainal A Dhani Prabowo Agung Suryono

c. Prosedur Penerimaan Pengemudi

7.3 Manajemen Bahaya dan Risiko


Kegiatan pengangkutan mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat
mengakibatkan kecelakaan atau kerusakan materi. Oleh karena itu potensi bahaya
dan risiko harus diidentifikasi untuk mengurangi atau menghilangkan
kemungkinan terjadinya kedua hal tersebut (Terlampir).

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 15 dari 22

a. Prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RISIKO

NO PROSEDUR KETERANGAN

1. Umum
1.1 Setiap Kegiatan yang dilaksanakan harus dilengkapi dengan identifikasi
bahaya dan penilaian risiko untuk mengetahui potensi bahaya serta
langkah penanggulangannya.
1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dilakukan untuk seluruh kegiatan
dan sarana sebagai berikut :
1. Area perkantoran
2. Area perbengkelan
3. Armada angkutan
4. Kegiatan pengoperasian armada angkutan sesuai dengan trayek
masing masing.

1.3 Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus digunakan sebagai
masukan dalam menyusun rencana kerja dan kegiatan angkutan
2. Pelaksana identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
2.1 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko harus dilakukan oleh pengawas
operasi yang dibentuk perusahaan
2.2 Identifikasi Bahaya dan Penilaian resiko dilakukan dengan menggunakan
formulir terlampir dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Tentukan alat ,aktivitas atau route
b) Identifikasi apa saja potensi bahaya yang dapat terjadi dalam
kegiatan / sarana tersebut.
c) Tentukan apa dampak atau akibat yang timbul jika bahaya terjadi,
missal pecah ban dapat menyebabkan mobil menggelinding dan slip
mengakibatkan korban jiwa atau kerusakan
d) Tentukan tingkat risikonya dengan mempertimbangkan
kemungkinan
e) Tentukan tingkat resiko (low, medium, high)
f) Tentukan langkah pengendalian missal pemeriksaan tekanan ban,
pemeriksaan kondisi ban pembatasan muatan, dan lainnya
g) Tentukan siapa yang bertanggung jawab menangani hal tersebut,
missal mekanik atau sopir.

3 Komunikasi Bahaya
3.1 Hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko harus dikomunikasikan
kepada semua pihak terkait,khususnya para pengemudi dan awak angkutan
lainnya.
3.2 Perusahaan harus menyusun dan menetapkan program kerja untuk
mengendalikan semua potensi bahaya yang di identifikasi

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 16 dari 22

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

7.4 Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kendaraan


Untuk mendukung keselamatan dalam operasi angkutan diperlukan dukungan
fasilitas pemeliharaan dan perbaikan yang baik dan memadai yang mencakup
armada angkutan, sarana pemeliharaan, administrasi dan lainnya. Banyak
terjadinya kecelakaan dikarenakan kondisi kendaraan tidak layak operasi seperti
pada kondisi rem, ban, mesin dan lainnya.

Oleh karena itu, PT. Putra Bima Internusa telah melengkapi kegiatan operasional
angkutan dengan menyediakan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
sebagai syarat utama keselamatan berupa fasilitas penyimpanan suku cadang
serta pemeliharaan dan perbaikan kendaraan yang digunakan untuk mendukung
kegiatan perusahaan.

Untuk memastikan armada layak jalan, maka PT. Putra Bima Internusa
menetapkan prosedur pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor yang
ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Untuk mendukung hal tersebut,
perusahaan melengkapi dengan penyediaan tenaga pengemudi dan mekanik yang
berkompeten. Pemeriksaan terhadap pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
menggunakan formulir baku, sehingga dapat mempermudah pengemudi dan
mekanik untuk mengecek kendaraan dan pendokumentasian bagi perusahaan.

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 17 dari 22

Daftar Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (Daftar Periksa Harian Bagi Pengemudi)


Kondisi Keterangan
baik ada tidak
I. Dokumen
1 Surat ijin mengemudi
2 Surat tugas/surat jalan
II Perlengkapan Keamanan
1 Sabuk pengaman
2 Alat pemadam api ringan
3 Kotak P3K
4 Palu pemecah kaca
5 Tanda peringatan
-dilarang merokok
pakailah sabuk pengaman
III Perlengkapan kendaraan
bermotor
1 Kebersihan kaca-kaca kendaraan
2 Penghapus kaca/wiper dan
airnya
3 Lampu-lampu
4 Lampu tanda bahaya
5 Lampu indicator
6 Klakson

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
7 Kaca spion
8 Rem
9 Kondisi ban
10 Suspense PT. PUTRA BIMA INTERNUSA
11 Kondisi badan kendaraan No. Dok PBI/HSE-01/III/2022
SISTEM MANAJEMEN
12 Pelumas Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 18 dari 22

13 Air accu
14 Air radiator

7.5 Dokumentasi dan Data


Dalam upaya pencapaian efektifitas penerapan SMK3, masing - masing bidang
melakukan pertemuan secara internal untuk bersama - sama membicarakan
kinerja dan menyelesaikan permasalahan - permasalahan yang timbul berkaitan
dengan cara mengidentifikasi sumber daya yang berpotensi digunakan, misalnya
sarana kendaraan, peralatan, karyawan, kejadian / data kecelakaan dan lain
sebagainya.

Semua elemen dalam SMK3 didokumentasikan dan dikendalikan oleh unit


manajemen yang berkompeten dalam bidang tersebut.

7.6 Peningkatan Kompetensi dan Pelatihan


Persyaratan pelatihan dan komptensi terakit SMK3 PT. Putra Bima Internusa
didasarkan pada program perusahaan terkait pengembangan Sumber Daya
Manusia yang direncanakan oleh bagian yang membidangi manajemen
keselamatan. Program - program pelatihan dan kompetensi ini secara rutin
dilaksanakan oleh perusahaan dan dilakukan oleh lembaga pelatihan baik oleh
pemerintahan maupun lembaga lain. Pihak lembaga akan memberikan sertifikat
pelatihan sebagai bukti pelatihan yang sudah karyawan laksanakan.

Dokumen terkait pelatihan dan kompetensi tersebut akan terekam dan


terdokumentasi dengan baik dan tersimpan aman oleh perusahaan serta dapat
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
digunakan sewaktu - waktu untuk kepentingan perusahaan maupun kepentingan
lainnya.

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 19 dari 22

EVALUASI HASIL PENGEMBANGAN KOMPETENSI


Nama :
Waktu Pelaksanaan :
Tempat Pelaksanaan :
No Kriteria Yang Dievaluasi Penilaian
1 Apakah kegiatan pengembangan kompetensi tersebut Ya / Tidak
dapat menambah wawasan petugas pelaksana yang
bersangkutan ?
2 Apakah kegiatan pengembangan komptensi tersebut Ya / Tidak
membuat petugas pelaksana lebih menguasai
pekerjaan ?
3 Apakah tugas yang dikerjakan dapat diselesaikan Ya / Tidak
lebih cepat daripada sebelumnya ?
4 Apakah petugas pelaksana dapat menjalankan Ya / Tidak
instruksi kerja lebih baik dari sebelumnya ?
5 Apakah petugas pelaksana dapat mengembangkan Ya / Tidak
potensi pada dirinya ?
6 Apakah petugas pelaksana dapat lebih mudah Ya / Tidak
memahami akan tugasnya ?
7 Apakah petugas pelaksana ada kemampuan dalam Ya / Tidak
mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi ?
8 Apakah petugas pelaksana ada peningkatan dalam Ya / Tidak
ketaatan terhadap prosedur kerja yang berlaku ?
9 Yakinkah anda bahwa dengan adanya pengembangan Ya / Tidak
kompetensi dapat meningkatkan produktifitas kerja ?

Kesimpulan hasil pelaksanaan pelatihan :

Sangat Efektif (Jika jumlah jawaban Ya lebih besar sama dengan 8)


UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Cukup Efektif (Jika jumlah jawaban Ya lebih besar sama dengan 5)
Kurang Efektif (Jika jumlah jawaban Ya kurang dari 5)

Tindak Lanjut :

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 20 dari 22

Penilai
Direktur

8.

7.7 Tanggap Darurat


PT. Putra Bima Internusa sebagai perusahaan jasa angkutan barang berbahaya
dan beracun memberikan gambaran dan penjelasan terkait dengan pembuatan
prosedur untuk mengidentifikasi potensi dan respon terhadap situasi darurat
serta mencegah apabila terjadi situasi darurat.
a. Struktur Tim Tanggap Darurat

Ketua

Wakil

Koor. Kebakaran Koor. Kecelakaan Koor. Evakuasi Koor. Keamanan

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
b. Tugas dan Fungsi Tim Tanggap Darurat
- Melaksanakan penanggulangan tanggap darurat terhadap kecelakaan
- Melaksanakan pelatihan / simulasi penanggulangan kecelakaan
- Menyediakan fasilitas tanggap darurat pada armada
- Melakukan pelatihan tanggap darurat terhadap pengemudi
- Melakukan pertemuan rutin

PT. PUTRA BIMA INTERNUSA

No. Dok PBI/HSE-01/III/2022


SISTEM MANAJEMEN
Revisi 00
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 21 dari 22

7.8 Pelaporan Kecelakaan Internal


Pelaporan berguna untuk mengidentifikasi atau mengklasifikasi kecelakaan dalam
rangka mencegah terjadinya kecelakaan yang sama. Oleh karena itu, perusahaan
mempunyai prosedur pelaporan kecelakaan dan formulir laporan kecelakaan.
a. Prosedur Pelaporan Kecelakaan

PENYELIDIKAN DAN PELAPORAN KECELAKAAN

No Prosedur Keterangan

1 UMUM
1.1 Setiap kejadian dan kecelakaan lalu lintas yang
terjadi di lingkungan perusahaan wajib
diselidiki dan dilaporkan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
1.2 Setiap pengemudi harus melaporkan semua
kejadian yang menimpa armada angkutan
kepada Unit Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
1.3 Setiap kejadian wajib diselidiki untuk
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
mengetahui faktor penyebabnya sehingga dapat
diambil langkah - langkah pencegahan agar
kejadian serupa tidak terulang kembali
2 PROSEDUR PELAPORAN

2.1 Setiap pengemudi wajib melaporkan semua


kecelakaan yang menimpanya segera setelah
kejadian melalui saluran telepon kepada
pengawas operasi yang ditunjuk
2.2 Penanggung jawab yang berwenang jika perlu,
segera menuju tempat kejadian dan melakukan
penyelidikan yang diperlukan (jika perlu
berkoordinasi dengan pihak kepolisian yang
menangani kejadian.
3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
3.1 Setiap pekerja dan pengemudi wajib
melaporkan kejadian yang menimpa dirinya
atau pihak lain.
3.2 Setiap Unit Manajemen PT. PUTRA BIMA INTERNUSA
Keselamatan Dan
Kecelakaan Kerja wajib membuat dan mengisi
No. Dok PBI/HSE-01/III/2022
formulir laporan
SISTEMkecelakaan
MANAJEMEN yang ditujukan
Revisi 00
kepada manajemen
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
Tanggal
KERJA
Halaman 22 dari 22

3.3 Setiap Unit Manajemen Keselamatan dan


Kecelakaan Kerja wajib menganalisis semua
kejadian dan membuat rekomendasi kepada
manajemen untuk mencegah kejadian serupa.
3.4 Manajemen harus mengambil langkah untuk
melakukan perbaikan dan tindakan pencegahan

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

b. Formulir Laporan Kecelakaan Lalu Lintas

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
1. Tanggal /jam Kejadian

2. Lokasi Kecelakaan

3. Kronologis Kejadian

4. Kendaraan bermotor Kendaraan Kendaraan Kendaraan


yang terlibat bermotor 1 bermotor 2 bermotor 3
Nomor Kendaraan
bermotor
Jenis
Pengemudi
Muatan
5. Kerugian Materi

6. Korban 1 2 3
Nama
Umur
Cedera
7. Penyebab Kecelakaan
Unsur Manusia Kendaraan Lingkungan/Alam Lain-lain
bermotor

Tidak punya SIM Rusak Jalan licin Pengguna jalan


lain

Mengantuk Tidak laik Kabut Bencana alam

Kurang Trampil Tidak sesuai Rambu kurang

Melanggar Rem Desain jalan

Tidak hati-2 Ban Hujan

.Lain-lain Lain-lain Lain-lain

8. Rekomendasi
Pencegahan

Dilaporkan Oleh Nama/Tanda tangan

7.9 Monitoring dan Evaluasi


Direktur secara berkala mengkaji sistem yang berlaku untuk memastikan
kesesuaiannya dengan prosedur atau ketentuan yang berlaku. Monitoring dan
evaluasi dapat dilakukan melalui audit internal perusahaan.

7.10 Pengukuran Kinerja

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
Pengukuran kinerja merupakan kegiatan berkala untuk mengetahui tingkat
kinerja keselamatan pelayanan angkutan. Pengukuran dan pemantauan kinerja
berlaku untuk segenap unsur yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan
kerja pada angkutan.

UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai