Oleh :
Nita Amalia Nur J (201510230311110)
Bianca Nasyahta S (201510230311118)
Dhimas Fachri Aziza (201510230311119)
Vega Meiryska Dwi A (201510230311132)
Suhar Pandu Sambodo (201510230311134)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, karunia dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Intervensi Komunitas mata kuliah
Aplikasi Komunitas, mengenai “Sinergisitas Pemuda Arjowinangun Membangun Lingkungan
Positif” yang di laksanakan pada tanggal 13 November 2018 dan 17 November 2018 yang
bertempat di Pesantren Al-Ikhlas Jl. Wonorejo Indah RT.01/RW.04, Kelurahan
Arjowinangun, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berkontribusi dalam menyelesaikan laporan ini terutama Bapak M. Salis Yuniardi, M.Psi.,
PhD. selaku dosen pengampu dan tutor mata kuliah Aplikasi Komunitas, serta rekan-rekan
yang telah membantu menyelesaikan dan memberikan dukungan dalam penyusunan laporan
ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Hasil Intervensi Komunitas ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun dalam isinya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, guna perbaikan di masa yang akan
datang. Semoga Laporan Hasil Intervensi ini dapat memenuhi kriteria tugas dari mata kuliah
yang bersangkutan serta berguna sebagaimana mestinya.
Penulis
DAFTAR ISI
Rencana Kegiatan:........................................................................................................... 10
Tujuan Kegiatan:............................................................................................................... 12
Kerangka Berfikir:............................................................................................................. 13
Peserta atau Sasaran:......................................................................................................14
Pihak Yang Terlibat Dalam Intervensi:..............................................................................14
Rincian Pelaksanaan Intervensi:.......................................................................................15
Bagian 5: Rancangan Monitoring dan Evaluasi....................................................................21
Monitoring......................................................................................................................... 21
Evaluasi............................................................................................................................ 21
Bagian 6: Pelaksanaan Intervensi........................................................................................21
Hasil:................................................................................................................................. 23
a. Hasil Monitoring......................................................................................................... 23
b. Hasil Evaluasi............................................................................................................ 25
a) Psikoedukasi dan Sosiodrama...............................................................................25
b) Aspirasi Karir.......................................................................................................... 25
Pembahasan..................................................................................................................... 25
Bagian 8: Kesimpulan dan Rekomendasi.............................................................................26
Kesimpulan:...................................................................................................................... 26
Rekomendasi.................................................................................................................... 26
DAFTAR LAMPIRAN
Bagian 1 : Analisa Situasi
Kelurahan Arjowinangun terletak pada bagian selatan Kecamatan Kedungkandang
ataupun pada bagian selatan Kota Malang dan merupakan wilayah perbatasan antara Kota
Malang dengan Kabupaten Malang. Pada Kelurahan Arjowinangun terdapat 10 RW dan 64
RT. Jumlah warganya sejumlah ± 10.000 menurut data kependudukan Kota Malang. Rata-
rata usia pernikahan 18-21 tahun. Lalu untuk tempat pendidikan di Kelurahan Arjowinangun
terdapat, 2 PAUD, dan 2 SD. Untuk SMP dan SMK berada di Kelurahan Tlogowaru.Di
Kelurahan Arjowinangun terdapat sebuah kelompok gerakan yaitu Karang Taruna, yang
murni kegiatan-kegiatannya dari anak-anak muda. Dan program-program yang terbentuk
murni dari Karang Taruna itu sendiri, Kelurahan tugasnya hanya menampung ide-ide yang
diberikan, dan program-program dari Karang Taruna ini baru akan dilaksanakan mulai tahun
depan (2019), karena sebelumnya Karang Taruna sempat vakum dalam waktu yang cukup
lama namun hal tersebut tidak terjadi pada masa periode Bapak Dwi Patrianto, Bapak Lurah
yang sekarang. Dan baru tahun 2017 kemarin dibentuk pergantian kepengurusan Karang
Taruna yang baru. Karang Taruna bukan berada dibawah Kelurahan (seperti Karang Werda),
namun dibawah Dinas Sosial. Kelurahan hanya mengguyupi dari dinas saja. Tujuan dari
Karang Taruna itu sendiri adalah untuk memberdayakan masyarakat dan kaum mudanya, dan
Kelurahan sendiri merupakan kepanjangan tangan dari daerah.
Untuk. Di Arjowinangun tingkat religiusitasnya tinggi, ada pondok pesantren juga, dan
tokoh-tokoh agama. Evaluasi dari Bapak Dwi selaku Lurah Arjowinangun yaitu perlu ada
perubahan mindset pada pemuda-pemudinya, dan adanya perubahan dari masyarakat karena
Malang akan jadi Islamic Center, sehingga akan ada perubahan budaya.
Menurut informasi yang didapat oleh salah satu pemuda di Arjowinangun, bahwa
kenakalan remaja di Kelurahan Arjowinangun masih ada, semisal minum-minuman keras,
main judi secara sembunyi-sembunyi, memakai narkoba (pil), dan mencuri. Beberapa faktor
yang mempegaruhi kenakalan remaja yang ada di kelurahan Arjowinangun, yang pertama
adalah faktor lingkungan sekitar rata-rata adalah melakukan tindakan kriminalitas dan teman-
temannya yang sering mengajak dan jika tidak dituruti maka akan dianggap bukan dari
bagiannya, yang kedua adalah faktor keluarga. Untuk potensi yang terlihat adalah kesenian
hadrah Al-Banjari yang itu di isi oleh salah satu anggota karang taruna dan para pemuda
disana yang memang sebelumnya pernah melakukan tindakan kriminal.
Fokus masalah yang dipilih oleh kelompok adalah menanggulangi terjadinya kenakalan
remaja yang telah terjadi saat ini di Kelurahan Arjowinangun. Karena kami rasa setidaknya
remaja atau pemuda yang telah melakukan tindakan yang melanggar norma tersebut paham
akan efek atau dampak kedepannya nantinya, lalu dengan adanya potensi yang ada di
Kelurahan Arjowinangun yaitu hadrah Al-Banjari mereka bisa mengikuti kegiatan positif
tersebut.
2) Sosiodrama
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut
hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga
yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman
dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan untuk
memecahkannya. (Sanjaya, 2012). Sedangkan menurut Pihasniwati (2008), sosiodrama
adalah teknik yang digunakan untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang
menekan, melalui suatu suasana yang didramatisasikan sehingga dapat secara bebas
mengungkapkan dirinya sendiri secara lisan.
3) Aspirasi Karir
Aspirasi dapat diartikan keinginan yang sungguh-sungguh atau ambisi kearah yang
baik. Aspirasi merupakan harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan
datang, selain itu aspirasi menunjukkan pada kerinduan akan hal yang lebih baik atau
tinggi tingkatannya dengan tujuan mencapai kemajuan tertentu (Purnawati, 2005). Dapat
disimpulkan bahwa aspirasi adalah keinginan atau harapan, cita-cita, ambisi, mimpi yang
ada yang realistis individu terhadap prestasi tertentu di masa depan yang berhubungan
dengan keinginan utama individu, dan keinginan tersebut merupakan prestasi yang ingin
diusahakan agar tercapai.
Aspek dalam aspirasi karir menurut Zlate (2004) didasari oleh keterampilan
individu, kepentingan dan motivasi dalam berkarir, analisis adanya peluang dan
kesempatan, tujuan pengaturan untuk karir mereka dan mengembangkan strategi untuk
mencapai tujuan tersebut. Sehingga aspirasi karir meliputi lima aspek yaitu: a.) Penilaian
diri untuk menentukan kelebihan dan kelemahan, tujuan, aspirasi, prefensi, kebutuhan. b.)
Penilaian pasar tenaga kerja untuk menentukan tipe kesempatan yang tersedia baik di
dalam maupun di luar organisasi dan lembaga. c.) Penyusunan tujuan karir berdasarkan
evaluasi diri. d.) Pencocokan kesempatan terhadap kebutuhan dan tujuan serta
pengembangan strategi karir. e.) Perencanaan transisi karir.
Tujuan Kegiatan:
Tujuan dari kegiatan intervensi ini adalah untuk menanggulangi kenakalan remaja dengan
kegiatan positif di Kelurahan Arjowinangun.
1. Kognitif
Pada aspek kognitif, diharapkan setelah dilakukan intervensi ada perubahan secara
kognitif berupa pemahaman tentang kenakalan remaja.
2. Afektif
Pada aspek afektif, tujuan dilakukan intervensi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran
para remaja yang ada di Kelurahan Arjowinangun untuk lebih membangun lingkungan
positif.
3. Psikomotorik
Pada aspek psikomotorik dari kegiatan intervensi ini adalah untuk membuat remaja
Kelurahan Arjowingun mampu mencegah kenakalan remaja dan lebih mengikuti
kegiatan-kegiatan positif.
Kerangka Berfikir:
Berangkat dari masalah sosial yang terjadi di Kelurahan Arjowinangun, yaitu banyaknya
kenakalan remaja (minum-minuman keras, main judi secara sembunyi-sembunyi, memakai
narkoba (pil), dan mencuri, maka peneliti mengambil tema untuk intervensi yaitu
penanggulangan kenakalan remaja dengan kegiatan positif. Mengingat permasalahan
kenakalan remaja ini banyak terjadi di Kelurahan Arjowinangun. Maka target intervensi
adalah remaja di Kelurahan Arjowinangun. Proses intervensi yang akan dilakukan antara lain
dengan menggunakan metode psikoedukasi, sosiodrama dan aspirasi karir. Output yang
diharapkan dari kegiatan ini yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan di atas.
Pemberian
sambutan
Mengetahui
tentang agenda - Microphone
Pembukaan dan tujuan apa
19.15 – MC - Sound system Pandu
Penjelasan saja yang akan -
19.25 (Amel) - LCD proyektor Dhimas
kegiatan dilakukan agar
- Laptop
ketika kegiatan
berlangsung
peserta tidak
bingung
Memberikan - Microphone
pengetahuan Presentasi - Sound system
20.10 – Sesi 2 : dan Pemutaran Vega - LCD proyektor Pandu
pemahaman Video
20.50 Psikoedukasi Bianca - Laptop Dhimas
tentang Tanya
kenakalan Jawab - PPT
remaja - Handout materi
20.55 – Agar peserta - Microphone Pandu
Hiburan Menyanyi Peserta
21.10 merasa santai - Sound system Dhimas
21.10 – Posttest Mengukur Menulis Vega - Lembar posttest Pandu
21.20 Kenakalan perbedaan Bianca - Microphone Dhimas
Remaja tingkat - Sound system
kenakalan
remaja pada - LCD Proyektor
peserta - Laptop
- Bolpoin
Menutup MC - Microphone Pandu
21.20 Penutup kegiatan -
(Amel) - Sound system Dhimas
psikoedukasi
- Microphone
Mengisi - Sound system
18.30 – presensi MC
- - - Lembar presensi
18.45 Pemberian (Vega)
konsumsi - Bolpoin
- Konsumsi
Pemberian
Sabtu, 17 sambutan
November Mengetahui
2018 tentang agenda - Microphone
Pembukaan dan tujuan apa
18.45 – MC - Sound system Pandu
Penjelasan saja yang akan -
19.00 (Vega) - LCD proyektor Dhimas
kegiatan dilakukan agar
- Laptop
ketika kegiatan
berlangsung
peserta tidak
bingung
19.00 – Pretest Aspirasi Mengetahui Menulis MC - Lembar pretest Pandu
19.10 Karir tingkat aspirasi (Vega) - Microphone
karir pada - Sound system
peserta - LCD proyektor
- Laptop
- Bolpoin
Mencairkan
- LCD Proyektor
19.10 – Menjelaskan suasana dengan
- Dhimas - Laptop Amel
19.25 Aturan Main menjelaskan
- Sound
aturan main.
Mencairkan
- Kertas Kosong
19.25 – suasana agar
Games - Dhimas - LCD Proyektor Amel
19.40 saling mengenal
- Sound
satu sama lain.
Melihat contoh
19.40 – peran yang akan - LCD Proyektor Amel
Menonton Video - Dhimas
19.45 diperankan oleh - Sound Vega
peserta.
19.45 – Sesi 1 : Memberikan - Dhimas - Kamera Bianca
20.15 Sosiodrama pengetahuan Amel
dampak yang
terjadi ketika
seorang remaja
melakukan
kenakalan
remaja melalui
bermain peran.
Peserta dapat
mereview apa
20.15 – - LCD Proyektor
Feedback yang mereka - Dhimas
20.25 - Sound
dapatkan setelah
bermain peran.
Peserta mampu
memahami Memutar
20.40 – Sesi 2 : Video - Sound
pentingya
Amel - LCD Proyektor
21.00 Aspirasi Karir aspirasi karir berjudul Cita-
dalam Cita
kehidupan
Peserta dapat
mereview apa
yang mereka - LCD Proyektor
21.15 Feedback - Amel
dapatkan setelah - Sound
menonton
video.
21.15 – Sesi 3 : Peserta mampu Menulis dan Pandu - Microphone
21.35 Mind Mapping menetapkan menggambar - Sound system
target untuk - LCD proyektor
memacu dan - Laptop
termotivasi dari - Bolpoin
tujuan utama - Kertas Kosong
hidupnya. - Pensil
- Lembar posttest
Mengetahui - Microphone
21.35 – Posttest Aspirasi tingkat aspirasi MC - Sound system
Menulis
21.40 Karir karir pada (Vega) - LCD proyektor
peserta - Laptop
- Bolpoin
Menutup MC - Microphone
21.40 Penutup -
kegiatan (Vega) - Sound system
Bagian 5: Rancangan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring
Monitoring dalam setiap kegiatan akan dilakukan menggunakan metode checklist dengan
menyesuaikan indikator kesesuaian rencana dan pelaksanaan masing-masing teknik
intervensi.
Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan intervensi yang dilakukan, evaluasi dilakukan dengan
menyesuaikan indikator keberhasilan masing-masing teknik. Psikoedukasi dan Sosiodrama
menggunakan pretest dan posttest dalam bentuk kuesioner mengenai kenakalan remaja dan
Aspirasi Karir menggunakan pretest dan posttest dalam bentuk kuesioner mengenai aspirasi
karir.
b. Hasil Evaluasi
a) Psikoedukasi dan Sosiodrama
Hasil Pretest-Posttest
Skala Kenakalan Remaja
Tetap
9%
Menurun
26%
Meningkat
65%
b) Aspirasi Karir
Pembahasan: Mengaitkan antara hasil intervensi dengan teori yang mendukung, serta jurnal
dan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan.
Dalam metode ini peneliti memberikan tiga kegiatan didalamnya yaitu pemberian video,
diskusi, mind map, Kegiatan pertama yaitu pemberian video dalam kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan peserta pengetahuan dan menambah wawasan yang luas mengenai karir,
pemberian informasi-informasi mengenai jurusan-jurusan di sekolah, perguruan tinggi, dan
suatu pekerjaan. Selain itu dengan menggunakan metode ini dapat membantu peseta dalam
merangsang pemahaman mengenai suatu pekerjaan, hal ini juga dapat menjadi metode paling
efektif dan menarik untuk menjadikan peserta aktif (Ghavifekr, Athirah, Rosdy, & Teaching,
2015). Pada kegiatan ini peserta sangat aktif dalam bertanya selama proses kegiatan
berlangsung tentunya mengenai sekolah lanjutan dan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan
cita-cita peserta, sikap siswa menunjukan adanya ketertarikan akan materi yang disampaikan
hal ini sesuai dengan aspek exploring opportunities (mencari peluang kesempatan), dari
kegiatan itu terlihat bahwa siswa mulai mengumpulkan informasi-informasi diluar wawasan
yang mereka ketahui.
Kegiatan kedua yaitu Diskusi yang bertujuan untuk saling bertukarnya informasi dan dapat
melatih untuk berpikir secara luas, melatih peserta untuk mengemukakan pendapat dan saling
menghargai dan tentunya mengasah otak untuk berpikir secara kritis, hal ini sejalan dengan
aspek exploring opportunities (mencari peluang kesempatan) sehingga diskusi juga dapat
meningkatkan kemampuan merencanakan karir hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
bahwa tingkat perencanaan karier sebelum menerima teknik diskusi diperoleh persentase
65,13% (kategori rendah). Sementara itu, setelah mereka menerima teknik diskusi, persentase
meningkat menjadi 78,73 kategori tinggi (Baiduri, Yuwono, Sugiharto, & Japar, 2018)
Kegiatan ketiga yaitu mind map dimana peserta diminta untuk membuat sebuah gambaran di
masa mendatang, kegiatan ini juga untuk mengukur kemampuan peserta dalam membuat
perencanaan karirnya, selain itu untuk mempersiapkan peserta dan membuat peserta mampu
berfikir secara matang dalam mengambil suatu keputusan dalam karir. Dalam kegiatan yang
ini peserta diminta untuk membuat perjalanan karir setelah mereka lulus SMP hingga
mencapai cita-citanya. mind map ini mencakup dari keseluruhan aspek dimana aspek self
assesment (penilaian diri), exploring opportunities (mencari peluang kesempatan), making
decisions and setting goal (mengambil keputusan dan menentukan tujuan), planning
(perencanaan), pursuit of achievment (mengejar tujuan prestasi) menjadi satu dalam
gambaran yang dibuat secara kreatif oleh peserta.
Mind map adalah salah satu cara untuk mengintegrasikan banyak keterampilan dan prinsip
pembelajaran otak. dengan menggabungkan berbagai keterampilan prinsip-prinsip belajar,
mind map dapat meningkatkan kreativitas, memori, dan kerjasama, serta mempermudah
orang-orang untuk membayangkan tujuan, mengubah kebiasaan, memonitor perkembangan
dan meningkatkan pembelajaran mind map juga dapat mengembangkan kualitas dalam
berpikir (Pollitt, Career, & International, 2003). Dalam kegiatan ini peneliti membiarkan
peserta dalam berpikir secara kreatif dalam membuat gambarannya, sehingga peserta dapat
mengeksplor diri masing-masing. Dalam kegiatan ini peserta menunjukan bahwa peserta
mampu menentukan lanjutan sekolah dan mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam diri,
hasil dari kegiatan ini sangat bervariasi antara peserta satu dan peserta lainnya, selain itu
peserta juga dapat bertukar pikiran melalui diskusi.
Rekomendasi:
Untuk institusi dan komunitas yang ada di Kelurahan Arjowinangun diharapkan lebih
mendukung memfasilitasi para pemudanya agar terdorong melakukan kegiatan positif
sehingga dijauhkan dari kenakalan remaja.
Untuk partisipan dalam intervensi diharapkan lebih banyak melakukan kegiatan
positif serta lebih memahami mengenai aspirasi karir mereka sehingga mereka
diharapkan akan hidup jauh lebih terarah dan jauh dari kegiatan negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Baiduri, D. G., Yuwono, D., Sugiharto, P., & Japar, M. (2018). The Effectiveness of Group
Guidance with Sociodrama and Group Discussion Techniques on Student Career
Planning. Journal of Counseling and Development, 7(2), 120–124.
Pollitt, D., Career, E., & International, D. (2003). Mind mapping your way to a better career.
International Career Development, 253–256.
LAMPIRAN
Lampiran berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam laporan akhir.
Terdiri dari surat ijin untuk institusi, form persetujuan turun lapangan dari dosen (uji
kelayakan), dokumentasi, instrumen identifikasi, monitoring dan evaluasi, modul intervensi,
output analisis statistik (jika ada), transkrip wawancara (jika ada), dan lain-lain yang perlu
dilampirkan, serta modul intervensi.