Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN

“REMAJA DAN PRANIKAH”

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Remaja & Pranikah

Oleh :
HERMAYATI PUTRI
P17312215191

KEMENTRIAN KESEHATAN REPOBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN EDUKASI REMAJA & PRANIKAH


“KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN PRANIKAH”

Ini telah diperiksa dan disahkan pada tanggal:

Pembimbing Institusi

Herawati Mansur, SST., M.Pd., M., Psi


NIP. 198007272003122002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Ika Yudianti, SST., M.Keb.


NIP. 198007272003122002
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Pokok bahasan : Kesehatan reproduksi remaja


Sasaran : Remaja
Hari/Tanggal : 16 Oktober 2021
Tempat : Via Zoom
Alokasi waktu : 19.00-20.00 WIB

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa,
pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik,
psikologi maupun sosial. Perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan
tanda-tanda seks sekunder, serta perubahan perilaku. Pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi perlu untuk lebih dipahami oleh remaja karena
awal dari perilaku seksual ini diawali oleh pengetahuan yang kurang dan akan
berdampak serius bagi perkembangan remaja. Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang.
Kata Pra dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (KBBI) adalah awalan
yang bermakna “sebelum”.Perngertian Nikah dalam “Kamus Besar Bahasa
Indonesia” ialah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk nersuami istri
(secara resmi).Menurut ensiklopedia Indonesia, nikah berarti perkawinan.
Sedangkan menurut Purwodarminto dalam bukunya Bimo, kawin adalah
perjodohan laki-laki dan perempuan menjadi suami istri. Di samping itu menurut
Homby marriage: The union of two person as husband and wife. Ini berarti
bahwa perkawinan itu adalah bersatunya dua orang sebagai suami istri.‘Nikah’
menurut lughat berarti kumpul. Kalau diucapkan: Nakahatil asyjaaru, artinya:
pepohonan itu menyatu dan saling melilit. Sedangkan menurut peraturan syarak,
kata nikah berarti: Akad yang telah masyhur yang mengandung rukun-rukun dan
syarat-syarat.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah diadakan kegiatan ini diharapkan peserta mampu mempraktikan
pola hidup sehat bagi remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan peserta remaja mampu:
a. Membedakan perubahan pada tanda-tanda seks primer dan sekunder.
b. Menjelaskan tentang pola hidup bersih dan sehat pada remaja

C. Metode dan media kegiatan


Kegiatan ini dilakukan secara online mengguakan aplikasi zoom/Ggmeet
dengan menggunakan metode :
1. Seminar presentasi,
2. Diskusi dan
3. Tanya jawab

D. Materi Penyuluhan
Kesehatan Reproduksi Remaja meliputi :
1. Pola hidup sehat bagi remaja
2. Perubahan pada remaja (tanda-tanda seks primer dan skunder)
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan Media
Waktu Kegatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
Kegiatan

Pembukaan 15 • Memberi salam • Membalas salam ceramah


menit pembuka dan • Mendengarkan
perkenalan diri • Memberi respon
• Menjelaskan topik
dan tujuan
penyuluhan
• Menggali
pengetahuan
mengenai masalah
infirtilitas
• Kontrak waktu
Pelaksanaan 30 Kesehatan Reproduksi • Mendengarkan Ceramah Lemabar
menit Remaja Dan Pranikah, dengan penuh dan balik,bro
meliputi : perhatian diskusi sur,
• Mengajukan tanya laptop,
• Perubahan pada
pertanyaan bila jawab Hp
remaja (tanda-tanda
ada yang tidak
seks primer dan
dimengerti
skunder)
• Pola hidup sehat bagi
remaja
Penutup 15 • Evaluasi hasil • Mengajukan Ceramah
menit penyuluhan pertanyaan bila dan
• Menyimpulkan hasil ada yang tidak diskusi
penyuluhan dimengerti
• Memberikan salam • Menanyakan hal
penutup yang belum jelas
• Aktif bersama
menyimpulkan
• Membalas salam

F. Evalusi
1. Kreteria Evaluasi Struktur
1. Audeins hadir 100%
2. Peserta pelaksananya bersedia sesuai dengan rencana
3. Pemateri sudah siap memberi materi

G. Kreteria Evaluasi Proses


1. Respon atau tingkah laku klien saat diberi pertanyaan apakah diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat)
2. Klien antusias atau tidak
3. Klien mengajukan pertanyaan atau tidak

H. Kriteria Evaluasi Hasil


1. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta
penyuluhan tentang materi penyuluhan sebelum penyuluhan dilaksanakan.
2. Penyaji mengajukan pertanyaan secara langsung kepada peserta
penyuluhan setelah penyampaian materi penyuluhan.
3. Peserta menanggapi materi yang telah disampaikan penyaji.
URAIAN MATERI

Perubahan Pada Remaja (Tanda-Tanda Seks Primer Dan Sekunder)


1. Perubahan Pada Remaja Perempuan
a. Tanda-tanda seks Primer
Perubahan seks primer yang terjadi pada remaja perempuan yaitu ditandai
dengan terjadinya haid (menarche). Pada saat menstruasi remaja putri rentan
terkena infeksi organ reproduksi. Hal tersebut akan terjadi apabila berperilaku tidak
merawat kebersihan diri terutama saat mensturasi (Andira, 2010). Selain itu,
dampak lain yang bisa terjadi apabila perilaku personal Hygiene jelek adalah kanker
serviks dan kesehatan reproduksi lainnya (Nugroho, dkk, 2015). Akibat dari
keputihan sangat fatal bila lambat ditangani, dan bisa mengakibatkan kemandulan
dan hamil diluar kandungan dikarenakan terjadi penyumbatan pada saluran tuba
(Allaily, 2016).

b. Tanda-tanda seks sekunder


Pertumbuhan organ seks sekunder dapat ditandai dengan pembesaran
payudara, tumbuhnya rambut ketiak dan alat kemaluan, adanya jerawat, bau badan
yang menyengat, pinggul membesar dan juga mulai berkembangnya beberapa
organ vital yang siap untuk dibuahi.

2. Perubahan Pada Remaja Laki-laki


a. Tanda-tanda seks Primer
Yaitu terjadinya mimpi basah. Mimpi basah atau emisi nokturnal adalah
pengeluaran cairan semen atau air mani (ejakulasi) saat tidur. Umumnya, mimpi
basah akan dialami ketika laki-laki sudah berusia 11 atau 12 tahun. Mimpi basah
adalah sesuatu yang alamiah karena ejakulasi saat mimpi basah bisa terjadi tanpa
rangsangan tertentu. Mimpi basah terjadi karena organ reproduksi laki-laki (Testis)
yang mulai memproduksi sperma . Perubahan ini menandakan bahwa sistem
reproduksinya telah berfungsi.
b. Tanda-tanda seks sekunder
Perubahan sekunder berupa suara mulai berubah, tumbuh rambut di daerah
ketiak, kumis, jenggot, alat kelamin.

Pola Hidup Sehat Pada Remaja


1. Pengertian Pola Hidup sehat Pada Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja yang dalam bahasa inggris "adolescene", berasal dari bahasa latin
"adolescere" yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan
menjadi dewasa (BKKBN, 2011). Remaja sebagai musik dari masa kanak-kanak
ke dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10 sampai 19 tahun (WHO,
2013).
Menurut Gunawan (2011) Masa remaja menandakan datangnya identitas
seksual bagi semua remaja.Seorang anak yang memasuki masa remaja ditandai
dengan berbagai perubahan pada organ reproduksi yang menjadikan reprodukSi
organ mulai bekerja.Tak jarang perubahan tersebut membuat remaja merasa
bingung.Di remaja samping adalah manusia yang sedang berkembang secara fisik
dan psikologis (emosi).Dalam keadaan seperti itu berkembang pula fungsi-fungsi
hormonal dalam tubuh remaja. Umumnya proses kematangan fisik lebih cepat
terjadi dari proses kematangan psikologis. Melihat masa remaja sangat potensial
dan dapat berkembang ke arah positif maupun negatif maka intervensi edukatif
dalam bentuk pendidikan, bimbingan, maupun pendampingan sangat diperlukan
untuk mengarahkan potensi remaja tersebut agar berkembang dengan baik, ke arah
positif dan produktif. Sehubungan dengan ini, masalah seks remaja sesungguhnya
merupakan masalah yang sangat penting dan harus segera diminta (Gunawan,
2011).
b. Pola Aktifitas
Hidup sehat adalah hidup yang bisa dikatakan hidup yang tanpa beban atau
hidup dalam keadaan yang sejahtera.Yang terpenting dalam hidup sehat yaitu di
dalam kesehatan terutama unsur fisik, mental dan sosial. Karena menurut UU no 23
tahun 1993 tentang kesehatan, mengatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
unsur-unsur fisik, mental, dan sosial dimana didalamnya ada kesehatan jiwa yang
menjadi bagian dari integral kesehatan. Hidup sehat juga sangat berpengaruh
terutama dalam usia anak remaja, karena anak remaja jaman sekarang sangatlah
sensitif baik dalam hal sifat, fisik, mental, sosial dan ekonomi. Menurut Enik
Yuliatin dalam bukunya Bugar Dengan Olahraga, mengatakan bahwa anak remaja
jaman sekarang memiliki sifat dan kepribadian yang beragam.Karena sifat anak
remaja sangat labil dan sangat mudah terpengaruh. Dengan sifat dan kepribadian
yang beragam, hal tersebut akan sangat berpengaruh ke dalam aspek hidup sehat
anak remaja.
Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis. Hal ini berarti
bahwa kesehatan seseorang mencakup ke dalam 4 aspek, yaitu : fisik, mental, sosial
dan ekonomi. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan
seseorang yaitu :
a. Kesehatan Fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak sampai sakit. Semua organ tubuh
berfungsi dengan normal.
b. Kesehatan dari Aspek Ekonomi
Terlihat bila seseorang dewasa produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang dapat membantu terhadap hidupnya sendiri atau
keluarganya secara finansial. Mengajak anak remaja untuk hidup sehat bisa
dilakukan dengan beragam cara, salah satu caranya yaitu berkampanye sosial
mengenai hidup sehat dengan berolahraga. Salah satu kegiatan hidup sehat yang
bisa dilakukan yaitu adalah dengan cara berolahraga. Menurut Badan Pusat Statistik
(2010), Usia hidup pria Indonesia 1-67 tahun, sedangkan perempuan adalah 71-74
tahun. Hal itu disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat akibat padatnya aktifitas
sehingga lupa akan olahraga. Dan generasi muda sekarang ini memiliki gaya hidup
modern seperti merokok yang tercatat sebesar 35,4% Olahraga sangat dibutuhkan
untuk dilakukan secara rutin minimal seminggu sekali.
Karena olahraga termasuk kedalam aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak
hanya jasmani saja yaitu juga secara rohani. Menurut Pakar Cholik Mutohir
olahraga adalah proses membina potensi jasmani dan rohani seseorang berupa
permainan, dan prestasi dalam pembentukan manusia yang memiliki ideologi yang
seutuhnya dan berkualitas berdasarkan dasar negara atau Pancasila. Salah satu
olahraga yang dapat berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh yaitu jalan sehat.

2. Pola Istirahat Remaja


Durasi waktu tidur yang dibutuhkan untuk tidur berbeda-beda berdasarkan tahap
perkembangan dan usia seseorang. Pada tahun 2018, Kemenkes RI menyebutkan
anak usia 6- 12 tahun 10 jam perhari, remaja usia 12- 18 tahun 8,5 jam perhari.
Waktu tidur yang ideal sangat perlu diperhatikan, terutama pada remaja karena
berpengaruh terhadap produktivitas belajar. Waktu tidur yang tidak sesuai pada
remaja akan menyebabkan menurunnya konsentrasi belajar, mempengaruhi
kesehatan, meningkatkan stress dan mudah lupa ( Depkes, 2016).
Kualitas tidur yang buruk akan mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, mental
dan meningkatkan resiko obesitas (Huda, 2016). Kualitas tidur yang buruk pada
remaja, tidak hanya berbahaya untuk kesehatan fisik dan mental saja tapi juga
mempengaruhi prestasi belajar di sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh
Lomantow, Rompas & Onibala, tahun 2016 didapatkan hasil bahwa kualitas tidur
yang buruk dapat mengakibatkan terganggunya konsentrasi belajar di sekolah
keesokan harinya.
Sebuah penelitian dilakukan oleh Sleep Cycle tahun 2015 dengan mengambil
sampel sebanyak 50.000 remaja usia 14- 18 tahun dari seluruh dunia. Dari
penelitian ini didapatkan data bahwa remaja dari Belanda memiliki waktu tidur
terlama yaitu 7 jam 54 menit, sedangkan remaja dari Jepang memiliki waktu tidur
paling sebentar yaitu 5 jam 43 menit. Menurut data penelitian dari Sleep Cycle ini
juga terungkap bahwa lama waktu tidur remaja di Indonesia dalam kurun waktu
Maret- Juni 2015 berkisar 6 jam 46 menit hingga 7 jam 25 menit
3. Perilaku hidup bersih
a. Jaga kebersihan tubuh secara teratur
Agar senantiasa sehat, selama masa pubertas, remaja sudah harus dibiasakan untuk
rutin membersihkan tubuh, seperti:
1) Menyikat gigi dua kali sehari
2) Mandi setiap hari
3) Rutin keramas
4) Rajin cuci tangan
5) Rajin cuci muka
6) Rajin bercukur
Mulai menggunakan produk pembersih dan perawatan tubuh seperti deodoran,
pembersih wajah, atau obat jerawat, mengganti baju dan pakaian dalam setiap hari.
Dengan menjaga kebersihan, maka berbagai risiko penyakit pun akan berkurang,
termasuk jerawat hingga infeksi bakteri, virus dan jamur. Memasuki masa pubertas,
organ-organ reproduksi sudah mulai bekerja. Sisi seksualitas sudah mulai bangkit,
begitu pun dengan perubahan fisik di area genital yang perlu diperhatikan dengan
baik. Oleh karena itu, dampingilah anak remaja Anda dan berikan pemahaman
tentang cara menjaga kesehatan reproduksi selama masa pubertas.
Setelah mandi atau buang air, pastikan untuk membersihkan area genital hingga
bersih dan langsung mengeringkannya menggunkan handuk atau lap yang bersih,
kering, tidak lembap, maupun bau.Untuk perempuan, saat membasuh area genital
setelah buang air pastikan melakukannya dari arah depan ke belakang, agar bakteri
dari area anus tidak mengontaminasi area vagina atau organ reproduksi
lainnya.Ketika mengalami menstruasi, perhatikan gejala-gejala haid yang tidak
normal. Jika ada, segera periksakan diri ke dokter. Pria dianjurkan untuk menjalani
khitan atau sunat untuk menurunkan risiko kanker penis di kemudian hari.Hindari
seks pranikah sebelum mendapatkan pengetahuan yang cukup soal konsekuensi
secara kesehatan, baik mental maupun fisik
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2017.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

PPNI Jawa Tengah. Jurnal Keperawatan Jiwa. 2020. Hal 241 - 246 p-
ISSN2338-2090. FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang
bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah .

Biggs BK, Tsai Owens M, Geske J, Lebow JR, Kumar S, Harper K, Grothe
KB, Cunningham ML, Jensen TB, Clark MM. 2019. Development
and initial validation of the Support for Healthy Lifestyle (SHeL)
questionnaire for adolescents. doi: 21
10.1016/j.eatbeh.2019.101310. PMID: 31374335; PMCID:
PMC6708506..

Marques A, Loureiro N, Avelar-Rosa B, Naia A, Matos MG.2020.


Adolescents' healthy lifestyle. doi: 10.1016/j.jped.2018.09.002.
Epub 2018 Oct 28. PMID: 30393010

Anda mungkin juga menyukai