Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA BIDANG


KEDOKTERAN”
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Pengolahan Citra Digital

Di susun oleh:
Anggun Aulia Bastian
20416255201114
IF20B

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun, guna
terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Terima kasih.

Karawang, 26 Februari 2022


Penyusun

Anggun Aulia Bastian


BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pemeriksaan rutin ibu hamil hal sering dilakukan dokter untuk mengetahui
keadaan dari janin dengan melakukan pengambilan citra janin. Citra janin diperoleh
dari hasil pencintraan alat Ultrasonografi (USG). Ultrasonografi (USG) merupakan
salah satu pencitraan diagnostik untuk pemeriksaan organ dalam tubuh. Imaging
diagnostic yang digunakan untuk pemeriksaan keadaan alat-alat vital dalam tubuh
manusia, dengan USG dapat dipelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta
hubungan dengan jaringan di sekitarnya (Mose dkk, 2004). Pada umumnya
pemeriksaan dengan USG bersifat non-invansif, tidak menimbulkan rasa sakit
pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat dan cukup aman jika dilakukan dengan
standarisasi yang ada (Endjun, 2011).
BAB II
PEMBAHASAN

Penggunaan USG dalam dunia kesehatan dikenal pula dengan sebutan sonografi
obsetri, dilakukan pada kehamilan yang bertujuan untuk mengenali anatomi janin.
Pemeriksaan anatomi janin ialah bagian dari standar pengecekan ultrasonografi obsetri
yang dilakukan untuk mengenali organ internal utama janin. Pengecekan ini dibagi jadi
beberapa bagian yang disebut dengan trimester. Pada trimester I, pengecekan anatomi
bakal anak sangat terbatas, disebabkan ukuran embrio serta janin masih kecil. Pada
akhir trimester I bisa dikenali kepala, tubuh, tonjolan ekstremitas serta denyut jantung(
Mose, 2011). Salah satu hasil pengecekan sonografi obsetri yang didapatkan pada
trimester II serta III ialah kepala. Kepala pada janin biasanya kepala berbentuk oval,
bulat( brachcephaly) serta elips( dolichocephaly), dan mempunyai ukuran yang
berbeda- beda sesuai dengan usia ataupun gestasi janin itu sendiri. Untuk menciptakan
ukuran kepala pada bakal anak dicoba proses perekaman oleh transduser yang dicoba
oleh dokter ataupun pakar kedokteran, hasil dari perekaman kepala yang baik bila
kepala terdeteksi mendekati bentuk semacam bola rugby ataupun elips, dengan bentuk
lebih bulat pada daerah posterior serta lebih lancip pada daerah anterior( Endjun, 2011
Prinsip kerja Ultrasonografi
Dalam pengecekan USG menggunakan frekwensi 1- 10 MHz( 1- 10 juta Hz).
Gelombang suara frekwensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal- kristal yang ada
dalam sesuatu alat yang disebut transducer. Pergantian bentuk akibat gaya mekanis
pada kristal, hendak memunculkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut dampak
Piezoelectric, yang ialah dasar pertumbuhan USG. Bentuk kristal pula akan berubah
apabila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang
melaluinya, kristal akan mengembang serta mengkerut, hingga akan dihasilkan
gelombang suara frekwensi tinggi.

Secara universal prinsip kerja USG dapat dijabarkan sebagai berikut:

Transducer bekerja sebagai pemancar serta sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa
listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer,
yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian badan yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan
yang akan memunculkan beragam echo sesuai dengan jaringan yang di laluinya.

Pantulan echo yang berasal dari jaringan- jaringan tersebut akan membentur transducer,
dan setelah itu diganti jadi pulsa listrik kemudian diperkuat dan berikutnya
diperlihatkan dalam bentuk sinar pada layar oscilloscope.

Dengan demikian apabila transducer digerakkan seolah- olah kita melaksanakan irisan-
irisan pada bagian badan yang dinginkan, serta cerminan irisan- irisan tersebut hendak
bisa dilihat pada layar monitor.
Gambar 1. Skema prinsip kerja Ultrasonografi
Proses pencitraan ultrasonografi
Tahapan awal pencitraan dimulai tahapan pembentukan gelombang ultrasound oleh
rangkaian pulsa transmitter dengan cara mengirim tegangan listrik ke bagian transduser
yang berfungsi pembentukan gelombang ultrasound. Komponen ini juga berpengaruh
terhadap pengaturan laju transmisi pulsa yang disebut pulse repetition frequency (prf),
amplitudo pulsa dan pulse repetition period (prp). Gambar 2 merupakan skema desain
pencitraan pesawat USG.

Gambar 2. Skema Desain Pencitraan Ultrasonografi


Transduser tahapan berikutnya mengirim gelombang ultrasound ke tubuh pasien,
sebagian gelombang ultrasound direfleksikan yang merupakan echo nantinya diolah
menjadi gambar dan diterima receiver transduser.
Signal echo yang dihasilkan diatur agar mempunyai magnitude yang sama baik di
permukaan atau echo yang berasal dari dalam oleh bagian swept gain compensation.
Komponen lain bagian receiver adalah rejection atau dikenal dengan istilah threshold
atau suppression yang berfungsi menekan signal echo yang lemah yang tidak
mempunyai kontribusi terhadap citra justru nantinya menimbulkan noise yang dapat
menurunkan kualitas citra. Bagian log compression merupakan komponen yang
berfungsi proses untuk mengurangi dynamic range (jumlah total signal echo paling
tinggi sampai paling rendah).
Semakin lebar dynamic range semakin banyak skala gray scale (skala keabu-abuan).
Osilator menghasilkan frekuensi resonansi untuk menggerakkan transduser
mengirimkan dan memberikan frekuensi sinyal yang sama ke demodulator.
Demodulator ini akan mengubah tegangan positif ke negatif yang berfungsi untuk
smoothing atau memperhalus tegangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa multimedia tidak terlepas dari kehidupan
kita sehari-hari. Banyak manfaat yang kita peroleh dengan adanya multimedia dalam
pengiriman data dan informasi. Salah satu bentuk dari informasi multimedia adalah
dalam bentuk gambar. Dengan gambar kita dapat mengambil banyak sekali informasi
yang bisa disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai