Di susun oleh:
Anggun Aulia Bastian
20416255201114
IF20B
Penggunaan USG dalam dunia kesehatan dikenal pula dengan sebutan sonografi
obsetri, dilakukan pada kehamilan yang bertujuan untuk mengenali anatomi janin.
Pemeriksaan anatomi janin ialah bagian dari standar pengecekan ultrasonografi obsetri
yang dilakukan untuk mengenali organ internal utama janin. Pengecekan ini dibagi jadi
beberapa bagian yang disebut dengan trimester. Pada trimester I, pengecekan anatomi
bakal anak sangat terbatas, disebabkan ukuran embrio serta janin masih kecil. Pada
akhir trimester I bisa dikenali kepala, tubuh, tonjolan ekstremitas serta denyut jantung(
Mose, 2011). Salah satu hasil pengecekan sonografi obsetri yang didapatkan pada
trimester II serta III ialah kepala. Kepala pada janin biasanya kepala berbentuk oval,
bulat( brachcephaly) serta elips( dolichocephaly), dan mempunyai ukuran yang
berbeda- beda sesuai dengan usia ataupun gestasi janin itu sendiri. Untuk menciptakan
ukuran kepala pada bakal anak dicoba proses perekaman oleh transduser yang dicoba
oleh dokter ataupun pakar kedokteran, hasil dari perekaman kepala yang baik bila
kepala terdeteksi mendekati bentuk semacam bola rugby ataupun elips, dengan bentuk
lebih bulat pada daerah posterior serta lebih lancip pada daerah anterior( Endjun, 2011
Prinsip kerja Ultrasonografi
Dalam pengecekan USG menggunakan frekwensi 1- 10 MHz( 1- 10 juta Hz).
Gelombang suara frekwensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal- kristal yang ada
dalam sesuatu alat yang disebut transducer. Pergantian bentuk akibat gaya mekanis
pada kristal, hendak memunculkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut dampak
Piezoelectric, yang ialah dasar pertumbuhan USG. Bentuk kristal pula akan berubah
apabila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang
melaluinya, kristal akan mengembang serta mengkerut, hingga akan dihasilkan
gelombang suara frekwensi tinggi.
Transducer bekerja sebagai pemancar serta sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa
listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer,
yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian badan yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan
yang akan memunculkan beragam echo sesuai dengan jaringan yang di laluinya.
Pantulan echo yang berasal dari jaringan- jaringan tersebut akan membentur transducer,
dan setelah itu diganti jadi pulsa listrik kemudian diperkuat dan berikutnya
diperlihatkan dalam bentuk sinar pada layar oscilloscope.
Dengan demikian apabila transducer digerakkan seolah- olah kita melaksanakan irisan-
irisan pada bagian badan yang dinginkan, serta cerminan irisan- irisan tersebut hendak
bisa dilihat pada layar monitor.
Gambar 1. Skema prinsip kerja Ultrasonografi
Proses pencitraan ultrasonografi
Tahapan awal pencitraan dimulai tahapan pembentukan gelombang ultrasound oleh
rangkaian pulsa transmitter dengan cara mengirim tegangan listrik ke bagian transduser
yang berfungsi pembentukan gelombang ultrasound. Komponen ini juga berpengaruh
terhadap pengaturan laju transmisi pulsa yang disebut pulse repetition frequency (prf),
amplitudo pulsa dan pulse repetition period (prp). Gambar 2 merupakan skema desain
pencitraan pesawat USG.