SOSIAL
MASALAH-MASALAH PATOLOGI SOSIAL
Oleh D. Ulfianti
A. Pendahuluan
Istilah patologi sosial berasal dari kata pathos. Pendeitaan, penyakit. Dan logos artinya ilmu, atau
ilmu tentang penyakit. Patologi sosial adalah ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap
“sakit”, disebabkan oleh faktor-faktor sosial. Patologi sosial adalah ilmu tentang penyakit
masyarakat yaitu tingkah laku umum dan adat istiadat, aatu tidak terintegrasi dengan tingkah
laku tidak biasa.
Kemajuan sains dan teknologi, mekanisme, industrialisme dan urbanisasi telah memunculkan
banyak maslah sosial pada masyarakat modern. Gejala-gejala seperti keseimbangan,
kebingungan, kecemasan, dan konflik-konflik baik eksternal semakin nampak menjadi
pemandangan keseharian. Dampak dari kondisi tersebut memunculkan stimuli orang untuk
melakukan tingkah laku menyimpang dari norma-norma umum.
Banyak pribadi yang mengalami gangguan jiwa, dan muncul konflik antar budaya yang ditandai
dengan keresahan sosial, pertikaian serta ketidakrukunan kelompok-kelompok sosial disertai
prilaku melanggar norma-norma hukum formal.
Situasi sosial sedemikian ini dapat menimbulkan prilaku patologi sosial atau sosiopatik yang
menyimpang dari pola umum. Dalam keadaan seperti ini orang-orang hanya mentaati norma dan
peraturannya sendiri. Mereka terbiasa dengan prilaku senang mengeksploitasi orang lain,
merampas dan memeras hak-hak orang lain. Akibatnya banyak muncul masalah sosial seperti
sosiopatik, deviasi sosial, disorganisasi sosial, disintegrasi sosial dan diferensi sosial apabila
tingkah laku menyimpang (deviasi) seperti merajalela korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
maraknya kriminalitas (pencurian, penodongan dan pembunuhan), deviasi seksual, dan
seterusnya.
B. Pembahasan
1. Masalah Prostitusi
Pelacuran berasal dari bahasa Latin pro-stituere, yang berarti membiarkan diri berbuat zina.
Sedang prostitue adalah pelacur dikenal pula dengan istilah WTS atau wanita tunasusila. Maka
pelacur itu adalah wanita yang tidak pantas kelakuannya dan bisa mendatangkan penyakit, baik
kepada orang lain yang bergaul dengan dirinya, maupun kepada diri sendiri .
Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan seks,
untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut
dengan istilah pekerja seks komersial (PSK).
Dalam pengertian yang lebih luas, seseorang yang menjual jasanya untuk hal yang dianggap tak
berharga juga disebut melacurkan dirinya sendiri, misalnya seorang musisi yang bertalenta tinggi
namun lebih banyak memainkan lagu-lagu komersil.
Pengertian prostitusi menurut pendapat para sarjana lain :
Soedjono
Prostitusi yaitu sebagai prilaku yang terang-terangan menyerahkan diri pada perzinahan atau
dengan kata lain pelacuran itu berarti penyerahan diri secara badaniah seorang wanita untuk
pemuasan laki-laki yang menginginkannya, dengan pembayaran.
Mr.W.A.Bonger
Prostitusi yaitu gejala sosial dimna wanita menyediakan dirinya untuk perbuatan seksual sebagai
mata pencahariannya
Paul Medika Moelyono
Prostitusi yaitu penjualan badan wanita dengan menerima bayaran kepada orang banyak, guna
pemeras nafsu seksual orang-orang itu.
Pelacur adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan.
Biasanya pelayanan ini dalam bentuk pelayanan seks. Istilah pelacur sering diperhalus dengan
pekerja seks komersial, wanita tunasusila, istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks
komersial.
Jenis-Jenis prostitusi
Jenis prostitusi menurut aktivitasnya yaitu :
a. Prostitusi yang terdaftar.
Pada umumnya mereka dilokalisasi dalam satu daerah tertentu. Penghuninya secara periodik
harus memeriksakan diri pada dokter atau petugas kesehatan dan mendapatkan suntikan serta
pengobatan, sebagai tindakan kesehatan dan keamanan umum. Pelakunya diawasi oleh
kepolisian yang bekerja sama dengan Jawatan Sosial dan Jawatan Kesehatan . Namun
kenyataannya cara ini tidaklah efisien karena kenyataannya tidak adanya kerja sama antara
pelacur dengan petugas kesehatan.
b. Prostitusi yang tidak terdaftar
Mereka yang melakukan prostitusi secara gelap-gelapan dan liar, baik secara perorangan maupun
dalam kelompok. Perbuatannya tidak terorganisasi dan tempatnyapun tidak tertentu, sehingga
kesehatannya sangat diragukan.
Hadits 1
والمفارق، والثيب الزاني، النفس بالنفس: إال بإحدى ثالث، يشهد أن ال إله إال هللا وأني رسول هللا، ال يحل دم امرئ مسلم
لدينه التارك للجماعة
“Seorang muslim yang bersyahadat tidak halal dibunuh, kecuali tiga jenis orang: ‘Pembunuh,
orang yang sudah menikah lalu berzina, dan orang yang keluar dari Islam‘”
Catatan: Para ulama menjelaskan bahwa hak membunuh tiga jenis orang di sini tidak terdapat
pada semua orang.
Hadits 2
ويظهر الزنا، ويشرب الخمر، أن يرفع العلم ويثبت الجهل: إن من أشراط الساعة
“Tanda-tanda datangnya kiamat diantaranya: Ilmu agama mulai hilang, dan kebodohan terhadap
agama merajalela, banyak orang minum khamr, dan banyak orang yang berzina terang-
terangan”.
Pasal-pasal yang berkaitan dengan Prostitusi atau Pelacuran
KUHP Pasal 506
Barang siapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul seorang wanita dan menjadikan mata
pencaharian, diancam dengan kurungan paling lama satu tahun.
KUHP Pasal 297
Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki: yang belum cukup umur, diancam dengan
pidana penjara paling lama 6 bulan.
Solusi/ Problem solving
Dalam menanggulangi masalah prostitusi ini sangatlah sukar dan harus melalui proses dan waktu
yang panjang, dan memerlukan pembiayaan yang besar. Usaha untuk mengatasi masalah
prostitusi ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Usaha yang bersifat preventif
Usaha yang bersifat preventif diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk mencegah terjadinya
pelacuran. Usaha ini antara lain berupa :
1) Penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau pengaturan penyelenggaraan
pelacuran.
2) Pemberian pendidikan keagamaan dan kerohanian, untuk memperkuat keimanan terhadap
nilai-nilai religius dan norma kesusilaan
3) Memperluas lapangan kerja bagi kaum wanita, diseseuaikan dengan kodrat dan bakatnya,
serta mendapatkan upah/gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap harinya.
4) Penyelenggaraan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam kehidupan
keluarga
5) Penyitaan terhadap buku-buku dan majalah-majalah cabul, gambar-gambar porno, film-film
biru dan sarana-sarana lain yang merangsang nafsu seks.
6) Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya
b. Tindakan yang bersifat represif dan kuratif
Usaha yang represif dan kuratif dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menekan dan usaha
menyembuhkan para wanita dari ketunasusilaannya untuk kemudian membawa mereka ke jalan
yang benar. Usaha tersebut antara lain berupa :
1) Melalui lokalisasi, dengan lokalisasi masyarakat dapat melakukan pengawasan atau kontrol
yang ketat. Karena lokalisasi sendiri pada umumnya di daerah terpencil yang jauh dari
keramaian.
2) Untuk mengurangi pelacuran, diusahakan melalui aktivitas rehabilitasi dan resosialisasi, agar
mereka bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila. Rehabilitasi dan resosialisasi
ini dilakukan melalui: pendidikan moral dan agama, latihan–latihan kerja dan pendidikan
keterampilan agara mereka bersifat kreatif dan produktif.
3) Penyempunaan tempat-tempat penampungan bagi para wanita tunasusila yang terkena razia;
disertai pembinaan yang sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
4) Menyediakan lapangan kerja baru bagi mereka yang bersedia meninggalkan profesi pelacuran
dan mau memulai hidup susila.
2. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah berusaha
memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia yang dapat
dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana. Kriminalitas berasal dari bahasa inggris: Criminal
yang berarti jahat, penjahat, berhubungan dengan tindak kejahatan dan segala bentuk perbuatan
yang melanggar dan dapat dihukum dengan KUHP (Kitab Undang-Undang Pidana). Kriminalitas
adalah perbuatan kejahatan pidana. Dalam bahasa arab disebut dengan Jinayah.
Hal yang sama pernah dilakukan pula oleh para ahli hukum dalam mencari arti hukum
sebagaimana dikemukakan oleh Immanuel Kant : “noch suchen die yuristen eine definition zu
ihrem begriffe von recht”. (L.j Van Apeldoorn,Pengantar Ilmu Hukum,Pradnya
Paramita,Jakarta,1981,hlm.13)
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat
(balasan)nya.Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. Al-Zalzalah:7-8)
Diriwayatkan oleh Bukhari dari ‘Ubadah bin Shamit ra berkata:
بَايَعُوْ نِي َعلَى:س فَقَا َل ِ ِفِي َمجْ ل« فَ َم ْن َوفَّى، َوقَ َرَأ هَ ِذ ِه ْاآليَ ِة ُكلُّهَا، َوالَ تَ ْس ُرقُوْ ا َوالَ ت َْزنُوْ ا،ًُكنَّا ِع ْن َد النَّبِ ِّي َأ ْن الَ تُ ْش ِر ُكوْ ا بِاهللِ َشيْئا
اب ِم ْن َذلِكَ َش ْيًئا فَ َستَ َرهُ هللاُ َعلَ ْي ِه ِإ ْن َشا َء
َ صَ َو َم ْن َأ،ُك َشيْئا ً فَعُوْ قِبُ بِ ِه فَهُ َو َكفَّا َرةٌ لَه
َ ِاب ِم ْن َذل
َ ص َ َو َم ْن َأ،ِِم ْن ُك ْم فََأجْ ُرهُ َعلَى هللا
ُ َوِإ ْن َشا َء ع ََّذبَه،ُ» ُغفِ َرلَه
“Kami bersama Rasulullah saw dalam suatu majelis dan beliau bersabda, “Kalian telah
membai’atku untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina,
kemudian beliau membaca keseluruhan ayat tersebut. “Barangsiapa diantara kalian
memenuhinya, maka pahalanya di sisi Allah, dan barangsiapa mendapatkan dari hal itu sesuatu
maka sanksinya adalah kifarat (denda) baginya, dan barangsiapa mendapatkan dari hal itu
sesuatu, maka Allah akan menutupinya, mungkin mengampuni atau mengadzab.”
Hadits ini menjelaskan bahwa sanksi dunia diperuntukkan untuk dosa tertentu, yakni sanksi yang
dijatuhkan negara bagi pelaku dosa, dan ini akan menggugurkan sanksi akhirat.
Dengan demikian, tidak ada satu sistem hukum-pun di dunia ini yang serupa sebagaimana sistem
hukum Islam. Sistem hukum Islam berfungsi sebagai pencegah (zawajir) atas tindak kriminalitas
sekaligus sebagai penebus (jawabir) atas tindakan jahat yang telah dilakukan oleh si pelaku.
Hal yang sama ditunjukkan oleh sikap Rasulullah saw yang tetap menjatuhkan hukum potong
tangan terhadap salah seorang wanita bangsawan yang kedapatan mencuri, meskipun Usamah
bin Zaid (sahabat kesayangan beliau) meminta untuk tidak menjatuhkan sanksi tersebut. Lalu
Rasulullah saw bersabda:
Korupsi berasal dari kata latin corruptio yang berarti perbuatan busuk, buruk, tidak jujur, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, kata-kata atau ucapan menghina atau
memfitnah. Dalam bahasa inggris berarti jahat, buruk, suap dan curang. Suatu perbuatan jahat,
kriminal yang menguntungkan pribadinya dan atau kelompoknya dan merugikan orang lain dan
atau kelompok lain.
Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan
keuangan atau perekonomian negara. Ada juga yang megatakan korupsi adalah suatu transaksi
yang tidak jujur yang dapat menimbulkan kerugian uang, waktu dan tenaga dari pihak lain baik
penyuapan, pemerasan maupun nepotisme.
Definisi menurut Kartini kartono, yaitu : “ tingkah laku individu yang menggunakan wewenang
dan jabatan guna mengeduk keuntung pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara”.
Korupsi adalah tindakan mengambil sesuatu bukan milik dan bukan pula haknya yang dapat
merugikan dan membahayakan orang lain. Begitu pula mencuri. Bedanya, kalau koruptor dapat
mengambil sesuatu di tempat mana saja dengan cara tidak langsung, sementara pencuri
mengambil sesuatu di tempat tertentu dengan cara langsung. Kalau koruptor mencuri sesuatu
dengan sarana-sarana halus (shofwer). Kalau Pencuri dengan sarana-sarana yang kasar (Hadwer).
Keduanya sama-sama pencuri, pelaku kriminal atauJinayah . Akibat dua pelaku kriminal ini
terletak pada kerugian pemilik sesuatu itu dan pengaruh perbuatannya kepada masyarakat umum.
Resiko pencuri lebih kecil ketimbang koruptor. Melakukan korupsi lebih mudah dilakukan
ketimbang mencuri, karena koruptor tahu benar tempat harta ynag mau di korup. Akibatnya
dapat merugikan orang banyak, bahkan bangsa dan negara. Sedangkan akibat mencuri hanya
merugikan orang tertentu saja.
Kolusi adalah mengadakan hubungan secara diam-diam yang bersifat rahasia dengan orang atau
kelompok lain yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya atau kelompoknya. Kolusi
merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi
dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas
tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar
Nepotisme berasal dari akar kata Nepotis, yaitu orang atau pejabat yang lebihmengutamakan
atau menomorsatukan orang-orang dekatnya untuk diberikan kedudukan atau jabatan. Nepotisme
adalah sikap-tindak yang mengutamakan atau menomorsatukan famili atau teman-teman dekat
untuk diberikan kedudukan atau jabatan.
Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan
berdasarkan kemampuannya. Kata ini biasanya digunakan dalam konteks derogatori.
Sebagai contoh, kalau seorang manajer mengangkat atau menaikan jabatan seorang saudara,
bukannya seseorang yang lebih berkualifikasi namun bukan saudara, manajer tersebut akan
bersalah karena nepotisme. Pakar-pakar biologi telah mengisyaratkan bahwa tendensi terhadap
nepotisme adalah berdasarkan naluri, sebagai salah satu bentuk dari pemilihan saudara.
Kata nepotisme berasal dari kata Latin nepos, yang berarti “keponakan” atau “cucu”. Pada Abad
Pertengahan beberapa paus Katholik dan uskup- yang telah mengambil janji “chastity” ,
sehingga biasanya tidak mempunyai anak kandung memberikan kedudukan khusus kepada
keponakannya seolah-olah seperti kepada anaknya sendiri. Beberapa paus diketahui mengangkat
keponakan dan saudara lainnya menjadi kardinal. Seringkali, penunjukan tersebut digunakan
untuk melanjutkan “dinasti” kepausan. Contohnya, Paus Kallistus III, dari keluarga Borja,
mengangkat dua keponakannya menjadi kardinal; salah satunya, Rodrigo, kemudian
menggunakan posisinya kardinalnya sebagai batu loncatan ke posisi paus, menjadi Paus
Aleksander VI. Kebetulan, Alexander mengangkat Alessandro Farnese, adik kekasih gelapnya,
menjadi kardinal; Farnese kemudian menjadi Paus Paulus III. Paul juga melakukan nepotisme,
dengan menunjuk dua keponakannya (umur 14 tahun dan 16 tahun) sebagai Kardinal. Praktek
seperti ini akhirnya diakhiri oleh Paus Innosensius XII yang mengeluarkan bulla kepausan
Romanum decet pontificem pada tahun 1692. Bulla kepausan ini melarang semua paus di seluruh
masa untuk mewariskan tanah milik, kantor, atau pendapatan kepada saudara, dengan
pengecualian bahwa seseorang saudara yang paling bermutu dapat dijadikan seorang Kardinal.
Solusi
KKN adalah sama dengan perbuatan kriminal dan sejenisnya, karena sama-sama merugikan
orang lain atau kelompoknya dan hanya menguntungkan dirinya sendiri atau kelompoknya
dengan cara yang melanggar aturan dan perundang-undangan. Perbuatan itu dalam Syari’at Islam
wajib hukumnya mendapat hukuman (had), baik dengan cara di qiyas-kan (disamakan) dengan
perbuatan kriminal lainnya atau dengan cara lain dengan hukuman yang lebih berat. Dan pada
prinsipnya, adanya hukuman itu adalah agar perbuatan itu tidak diualngi lagi. Oleh sebab itu
KKN harus diberantas sampai ke akar-akarnya.
Hadist 1
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Seorang mukmin yang paling sempurna imannya ialahmereka yang
berakhlak mulia dan berlemah lembut dengan ahli keluarganya.(Riwayat Al-Tirmizi dan Al-
Hakim)
Hadist 2
Rasulullah s.a.w. bersabda:Maksudnya: “Sesungguhnya dalam jasad manusia itu terdapat seketul
daging apabila baik ia,maka baiklah seluruh badan. Jika ia rosak maka rosaklah seluruh badan.
Itulah hati.” (RiwayatBukhari dan Muslim)
Pasal-pasal yang berkaitan dengan kenakalan remaja
Tentang Penyalahgunaan Narkoba
Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan
bahwa. Setiap Penyalah guna:
a. Narkotika Golongan I bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun;
c. Narkotika Golongan III bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun
Pasal 358 KUHP menyatakan bahwa :
Barangsiapa dengan sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian yang dilakukan oleh
beberapa orang, maka selain dari tanggungannya masing-masing atas perbuatan yang istimewa
dilakukannya dipidana:
Ke-1; dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan, jika penyerangan atau
perkelahian itu hanya berakibat ada orang luka berat;
Ke-2; dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun, jika penyerangan itu berakibat ada
orang mati.
Solusi
1. Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada
anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat
terselesaikan.
2. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.
3. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti
televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
4. Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
5. Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif.
Jika ada dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita dapat
terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
Solusi
Ada tiga metode agar kita tetap terpelihara dari kesehatan Mental , yaitu :
• Metode Imaniah
Iman secara harfiah diartikan dengan rasa aman (al-aman) dan kepercayaan (al-amanah). Orang
yang beriman berarti jiwanya merasa tenang dan sikapnya penuh keyakinan dalam menghadapi
problem hidup.
• Metode Islamiah
Islam secara etimologi memiliki tiga makna, yaitu penyerahan dan ketundukan (al-silm),
perdamaian dan keamanan (al-salm), dan keselamatan (al-salamah). Realisasi metode Islam
dapat membentuk kepribadian muslim (syakhshiyah al-muslim) yang mendorong seseorang
untuk hidup bersih, suci dan dapat menyesuaikan diri dalam setiap kondisi. Kondisi seperti itu
merupakan syarat mutlak bagi terciptanya kesehatan mental.
• Metode Ihsaniah
Ihsan secara bahasa berarti baik. Orang yang baik (muhsin) adalah orang yang mengetahui akan
hal-hal baik, mengaplikasikan dengan prosedur yang baik, dan dilakukan dengan niatan baik
pula.
6. Masalah Perjudian
Dalam bahasa Indonesia Judi berarti permainan untung-untungan dengan bertaruh. Dalam bahasa
Arab Judi berarti “Qimar”.arti Qimar menurut Munjid adalah segala permainan yang dijanjikan
bahwa yang menang akan mendapat sesuatu dari yang kalah.
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara
beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang.. Pemain
yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah
taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Undian dapat dipandang sebagai perjudian dimana aturan mainnya adalah dengan cara
menentukan suatu keputusan dengan pemilihan acak. Undian biasanya diadakan untuk
menentukan pemenang suatu hadiah.
Contohnya adalah undian di mana peserta harus membeli sepotong tiket yang diberi nomor.
Nomor tiket-tiket ini lantas secara acak ditarik dan nomor yang ditarik adalah nomor pemenang.
Pemegang tiket dengan nomor pemenang ini berhak atas hadiah tertentu.
Perjudian merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat, satu bentuk patologi sosial. sejarah
pendidikan sudah sejak beribu-ribu tahun yang lalu, sejak dikenalnya sejarah peradaban manusia.
Menurut Kartini Kartono Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan
satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari ada resiko dan harapan-harapan
tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian
yang tidak atau belum pasti hasilnya.
Jenis-Jenis Perjudian
Permasalahan menurut pandangan Islam dan sudut pandang dakwah
Pasal-pasal yang berkaitan dengan perjudian
Solusi
C. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakiah,1983. Kesehatan Mental.Jakarta: Gunung Agung
Siswanto.2007. Kesehatan Mental. Yogyakarta: ANDI
Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakir, 2001. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Rajawali
Press
Share this:
Twitter
Facebook10
By ulfianti
1
Navigasi pos
Sejarah Terapi Ikan di Indonesia
1. rustam
ijin share
Balas
Tinggalkan Balasan
Cari
Kalender
Mei 2013
S S R K J S M
« Jul
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Asmaul Husna
Ziddu
YM
Iklan
Jumlah Pengunjung
Follow
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan
tentang tulisan baru melalui surat elektronik.
Pos-pos Terbaru
MASALAH-MASALAH PATOLOGI SOSIAL
Sejarah Terapi Ikan di Indonesia
Definisi Psikologi menurut beberapa Tokoh
Etika Dakwah
Hallo Sahabat
Arsip
Mei 2013
Juli 2012
April 2012
Kategori
Uncategorized
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com