Anda di halaman 1dari 12

MERANCANG DAN MENERAPKAN

KETERAMPILAN DASAR IPS

TUTOR : Chairunnisa Amelia, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

1. Utari Dewi / 856046454


2. Halan Dani / 856046461

UNIVERSITAS TERBUKA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Tugas ini dapat terlaksana karena adanya dukungan baik material maupun
spiritual dari semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk
dijadikan pertimbangan dan koreksi selanjutnya. Kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat kesalahan ataupun kerancuan baik dalam bahasa
ataupun tulisan. Kami juga menerima kritik dan saran dari pembaca yang nantinya akan
berguna bagi kami. Terima Kasih.

Rantauprapat, 30 Oktober 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar-------------------------------------------------------------------------------------

BAB I : PENDAHULUAN-----------------------------------------------------------------------

A. Latarbelakang------------------------------------------------------------------------------

B. RumusanMasalah--------------------------------------------------------------------------

C. Tujuan---------------------------------------------------------------------------------------

BAB II : PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------------------

A. MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

B. MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

c. KONSEP DASAR DAN JENIS-JENIS PEMBELAJARAN TERPADU

BAB III : PENUTUP -------------------------------------------------------------------------------

A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------
MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR
IPS
KETERAMPILAN DASAR IPS

A. Pengertian Keterampilan Dasar IPS


Menurut Somantri (2001), Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin
ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial
terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Suwarma (2001:33),
mengemukakan tujuan pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan baik
intelektual maupun emosional siswa agar dapat memahami dan memecahkan masalah
sosial dalam rangka memperkuat partisipasi sebagai warga negara dalam kehidupan
masyarakat.
Maka dari itu dalam pelajaran IPS hal yang penting adalah mengembangkan
pemahaman, sikap dan keterampilan. Pemahaman tentang konsep yakni mengembangkan
konsep, generalisasi, prinsip, dan fakta merupakan materi dasar dalam pembelajaran IPS.
Jika memiliki keterampilan dasar IPS memungkinkan seseorang dapat menggunakan
intelektualnya dan menerapkan pengetahuannya untuk digunakan dalam berhubungan
dengan orang lain sehingga ia dapat berinteraksi dengan sesamanya secara baik.

B. Klasifikasi Keterampilan Dasar IPS


NCSS (1971) mengemukakan bahwa terdapat beberapa ketampilan yang seyogianya
dapat dimiliki, antara lain
1. Keterampilan penelitian (research skills) yaitu diperlukan untuk kepentingan
mengumpulkan dan memproses data
1) Mengidentifikasi dan mengklarifikasi data
2) Mengumpulkan dan mengorganisasi data
3) Menginterpretasi data
4) Menganalisis data
5) Mengevaluasi hasil
6) Menggeneralisasi hasil
7) Mengaplikasikan pada konteks yang lain

2. Keterampilan berfikir (thinking skills) yaitu dapat memberikan kontribusi yang


besar terhadap pemecahan masalah dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
Untuk membantu siswa memiliki ketrampilan berfikir, maka siswa dilatih untuk
berfikir kritis dan berfikir kreatif. Beberapa hal yang termasuk kedalam
keterampilan berfikir yang dapat dikembangkan guru dalam pembelajaran.
1) Menetapkan sebab dan akibat
2) Mengevaluasi fakta
3) Memprediksi
4) Menyarankan konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena
5) Meramalkan masa depan
6) Menyarankan alternatif pemecahan masalah
7) Mampu memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda

3. Keterampilan berpartisipasi sosial (sosial participation skills) keterampilan


berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat yaitu bagaimana seseorang dapat
berhubunngan dan bekerja sama dengan orang lain. Beberapa keterampilan yang
termasuk ke dalam keterampilan partisipasi sosial,
1) Mengidentifikasi konsekuensi dari tindakan seseorang dan dampaknya
terhadap orang lain
2) Memperlihatkan kebaikan dan perhatian terhadap orang lain
3) Berbagi tugas dan membangun kerja sama dengan orang lain
4) Memfungsikan keanggotaan dan sebuah kelompok
5) Mengadopsi beberapa variasi dari peran dalam kelompok
6) Terbuka terhadap kritik dan saran

4. Keterampilan berkomunikasi (communication skills) yaitu keterampilan yang


diperlukan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memahami
orang lain melalui berkomunikasi. Siswa memerlukan belajar bagaimana
mengekspresikan kemampuannya dan berfikir secara jelas, efektif, dan kreatif.
Berbicara dan menulis adalah contoh berkomunikasi, tetapi untuk lebih
mengembangkan keterampilan komunikasi maka perlu mencoba hal baru seperti
film, drama, seni, fotografi, display, dan lain sebagainya. Beberapa yang termasuk
kedalam keterampilan berkomunikasi antara lain,
1) Pemahaman tentang lambang dan sistem lambang
2) Pemahaman tentang aturan dan ketentuan yang terkaitkan dengan sarana
komunikasi
3) Pengungkapam gagasan secara dan kratif melalui berbagai bentuk
komunikasi

C. Perkembangan Siswa dalam Mengembangkan Keterampilan Dasar IPS


Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara menjadi matang
dan memperoleh pengalaman baru sekitarnya. Mereka menempuh serangkaian
perkembangan intelektual yang memperlihatkan kualitas sesuai dengan pengalaman yang
diperoleh. Semakin bervariasi lingkungan maka semakin bervariasi pengalaman yang
diperoleh.
Dampaknya terhadap pengembangan keterampilan dasar IPS bahwa keterampilan yang
diberikan pada siswa dimulai dari hal yang sederhana menuju hal lebih rumit, juga dalam
penyajian pada pembelajaran di kelas.
Menurut Bredekamp (1887:4) anak yang berada di kelas satu dan dua SD dapat
dilihat dari usia anak. Tahapan perkembangan anak kelas awal sekolah dasar berada pada
tahap transisi antara tahap perkembangan kanak-kanak dan tahap perkembangan anak.
Perkembangan fisik-psikomotorik : pertumbuhan fisik telah mencapai
kematangan, anak mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan, seperti memegang benda
dan berjalan.
Perkembangan kognitif-bahasa : kemampuan mental anak berada pada tahap
praoperasional menuju operasional konkret, seperti anak mampu membedakan fantasi
dengan realitas.
Perkembangan bahasa ditandai dengan perbendaharaan kata yang bertambah,
anak mampu memahami arti atau makna kata.
Perkembangan psikososial, emosional, dan moral : ditandai dengan pertanyaan
anak yang berfokus pada “apa yang dapat saya lakukan sendiri”. Anak sangat berminat
terhadap teman seabaya. Pengembangan perasaan diri yang positif mendorong anak
mampu mengembangkan konsep diri yang positif, memahami peran dan posisi diri serta
melakukan penyesuaian diri.
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Mengembangkan keterampilan dasar IPS terdapat benang merah yang berkaitan


dengan pengembangan keterampilan dasar IPS, yaitu pertama. Keterampilan utama
dalampelajaran IPS, seperti penggunaan globe dan peta. Interpretasi waktu dan kronologi
dan aplikasi keterampilan berpikir dalam menanggapi isu dan masalah kedua,
keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran lainnya, seperti menentukan lokasi,
membaca, mengorganisasi, menaksir , dan mengomunikasikan informasi.

Kedua keterampilan tersebut dapat mengembangkan dengan menggunakan rancangan


yang dapat di sajikan dalam pembelajaran IPS. Pada dasarnya keterampilan dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap penguasaan pengetahuan dan pembentukan
sikap mengapa demikian? Ini disebabkan keterampilan membuat seseorang untuk
melakukan sesuatu. Suatu penelitian di Amerika mengemukakan bahwa waktu yang di
gunakan untuk memahami apa yang dijelaskan oleh guru dengan cara tugas sederhana
hanya sekitar 1%, sedangkan dengan cara pemaparan akan memakan waktu sekitar
36,8% (Cameron, 1998).

Dalam hal ini, siswa harus turut aktif dalam kegitan pembelajaran agar tujuan lebih
efektif. Siswa harus turut aktif dalam mengumpulkan dan memperoleh informasi dan
kemudian menggunakannya untuk menyelesaikan masalah, semua itu memerlukan suatu
keterampilan yang harus dilatih sehingga siswa menjadi terampil untuk melakukan
sesuatu yang berkaitan dengan hubungan antarpersonal dan sosial.

A. Prinsip Pengembangan Keterampilan Dasar IPS


kita sering terjebak pada kekhawatiran bahwa penekanan terhadap pengembangan
keterampilan akan mengalihkan perhatian siswa terhadap penguasaan pengetahuan
tentang fakta dan konsep. Padahal yang sebenarnya adalah dalam pembelajaran di kelas,
seorang guru dapat memadukan antara keterampilan dan penguasaan konsep. Sebelum
kita mengembangkan keterampilan dalam pembelajaran IPS, terdapat beberapa prinsip
dasar yang seyogianya di perhatikan antara lain:
1) keterampilan dasar ips harus diberikan sebagai bagian dari sebuah topik
pembelajaran. Bukan merupakan hal yang terpisah
2) Siswa sebaiknya diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan keterampilan
tersebut agar termotivasi untuk mengembangkannya
3) Pemodelan berupa contoh yang baik sebaiknya diberikan. serta siswa dipandu
untuk menggunakan keterampilan dasar tersebut sehingga dapat mengembangkan
kebiasaan yang baik sejak awal
4) Siswa memerlukan peluang yang berulang- ulang untuk memperaktikkan
keterampilan. dalam hal ini. guru memberikan koreksi dan penguatan langsung
atas kinerja mereka sehingga siswa mengetahui apakah sudah berhasil atau
masih memerlukan beberapa perbaikan
5) Pada pengembangan keterampilan dasar ips, siswa memerlukan bantuan
individual karena tidak semua siswa memiliki kecepatan yang sama dalam hal
penguasaan keterampilan yang dipelajari
6) Pembelajaran keterampilan dasar ips sebaiknya disajikan dengan cara mulai dari
yang paling mudah menuju ke tinggat yang lebih sulit. dimulai dari yang
sederhana sampai pada yang lebih rumit
7) Siswa sebaiknya dibantu untuk menggeneralisasikan keterampilan- keterampilan
yang telah mereka peroleh dengan memperhatikannya pada berbagai keadaan
8) Program pembelajaran sebaiknya luwes agar memungkinkan keterampilan dapat
diajarkan sesuai dengan keperluan siswa. dalam hal ini disarankan dalam satu
kegiatan pembelajaran dapat dikembangkan beberapa keterampilan sekaligus.
B. Merancang Dan Menerapkan Keterampilan Dasar IPS
Dalam merancang dan menerapkan keterampilan dasar IPS beberapa model
pembelajaran yang mendukung dapat dilakukan mengembangkan keterampilan. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan agar keterampilan dasar IPS dapat tercapai,
1) Kebermaknaan, dalam hal ini keterampilan akan meningkat jika pemahaman
tentang informasi dan gagasan telah diperoleh siswa. Keterampilan dapat
diberikan melalui pengalaman siswa itu sendiri.
2) Penguatan, terdiri atas pengulangan oleh guru dan latihan oleh siswa.
Pengulangan dan latihan dapat meningkatkan keterampilan siswa. Dalam hal ini,
pengulangan dilakukan sampai siswa memperoleh peluang untuk melakukan
keterampilan dengan baik.
3) Umpan balik, kegiatan belajar akan efektif jika siswa menerima dengan cepat
tentang hasil-hasil tugas belajar tersebut. Umpan balik yang sederhana, misalnya
memberikan koreksi atas pekerjaan yang dilakukan sehingga siswa mengetahui
kekurangannya atau sebaliknya mengetahui bahwa ia sudah menguasai
keterampilan tersebut.

C. Beberapa Model Pembelajaran Dalam Mengembangkan Keterampilan Dasar IPS


1. Diskusi. Diskusi memiliki arti yang penting dalam mengembangkan pemahaman.
hal ini disebabkan diskusi membawa siswa menggunakan konsep yang mereka
pelajari serta mengubahnya menjadi bentuk ekspresi yang cukup menyenangkan
bagi siswa . Kegiatan diskusi yang menyenangkan dapat dipenuhi dengan
a) Pengelompokan arti istilah dan pernyataan
b) Mengadakan pemahaman bersama dalam suatu kelompok
c) Berbagai pengetahuan dan pengalaman
d) Membantu siswa memahami informasi baru
e) Mengidentifikasi berbagai opini dan pandangan
f) Bekerja sama dalam pemecahan masalah

2. Penyelidikan Terbimbing
Penyelidikan terbimbing dalam mengembangkan keterampilan dasar IPS
sangatlah relevan. Selain menyenangkan juga merupakan peluang bagi siswa
untuk meneliti apa yang telah mereka dan menerapkannya pada dunia nyata,
peneyelidikan terbimbing dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, diantaranya
mencari tahu tentang keanekaragaman kebudayaan indonesia, dan permasalahan
sampah di perkotaan.

3. Model Pemecahan Masalah


Model pemecahan masalah. Model ini dapat digunakan dalam mengembangkan
keterampilan dasar ips karena dapat menarik minat siswa untuk memecahkan
masalah-masalah yang terdapat di sekitar siswa. seperti mengapa terjadi banjir,
mengapa terjadi wabah flu burung, mengapa hutan penting bagi manusia, dan
sebagainya. Dalam model pemecahan masalah ini tahap-tahap dalam penyelesaian
berbeda-beda sesuai dengan umum tahapan-tahapan diurutkan sebagai berikut,
a) Indikasi masalah : tahap ini merupakan pengenalan masalah atau isu yang
ada di sekitar siswa.d alam hal ini.siswa dapat dilibatkan untuk
memukakan masalah yang mereka lihat dan rasakan
b) Survei masalah : pertimbangan tentang berbagai sudut pandang dan aspek
yang terkait dengan masalah guna meningkatkan pengertian tentang
masalah tersebut
c) Defenisi masalah : pendefinisian masalah secara tepat akan membantu
siswa untuk menyelesaikan masalah
d) Fokus masalah : ukuran masalah perlu diperhatimbangkan untuk dipahami
karena akan mempengaruhi cara penyelesaian yang akan dilakukan. Guru
memiliki peran penting dalam membantu siswa untuk mengarahkan pada
persoalan yang utama
e) Analisis faktor faktor penyebab : faktor penyebab harus dicari begitu
masalahnya diketahui dan ditentukan ukurannya. Oleh karena itu kita
perlu mengembangkan pemahaman siswa tentang masalah itu sendiri
f) Pemecahan masalah:pemecahan masalah merupakan tahap terakhir di
mana siswa dilatih untuk mencari upanya untuk pemecahan masalah. Oleh
karena upaya untuk penyelesaian masalah sering menimbulkan masalah
lain maka siswa dalam hal ini sebaiknya dilibatkan.
4. Kerja Kelompok
Melalui kerja kelompok siswa diberi peluang untuk menentukan tujuan,
mengajukan dan menyelidiki, menjelaskan konsep dan membahas masalah kerja
sama dapat merangsang pemikiran mereka untuk berbagai gagasan. Menjadi
bagian dari suatu kelompok akan menumbuhkan rasa saling memeliki, saling
menghormati, dan tanggung jawab. Sikap dan perilaku pada orang lain juga dapat
dikembangkan, itu semua adalah keistimewaan penting tentang perilaku
kelompok yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan di pakai hanya
untuk berikut ini.
a) Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan
lebih baik oleh suatu kelompok dibandingkan oleh perseorangan
b) Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat
diberi tugas berguna yang harus dilakukan
c) Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka
PEMBELAJARAN IPS TERPADU

A. Konsep Dasar Dan Jenis-Jenis Pembelajaran Terpadu


Pembelajan terpadu merupakan pendekatan yang mengintegritasikan beberapa
mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembeljaran ini dapat dilihat dari aspek
proses atau waktu, aspek materi belajar, dan aspek kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran terpadu dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran siswa SD/MI
sampa SMA/MA sesuai dengan kompetensi dan materi ahar yang terdapat dalam
kurikulum.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan uniy tematisnya, menurut
Robin Fogaty (1991) terdapat sepuluh cara atau model yaitu,
1. Model Penggalan ( Fragmented )
Pembelajaran Fragmented seperti pada pembelajaran tradisional yang memisah-
misahkan disiplin ilmu atas beberapa, seperti matematika, sain, dan lain
sebagainya. Model ini mengajarkan disiplin-disiplin tersebut secara terpisah tanpa
adanya usaha untuk mengaitkan atau memadukan.
2. Model Keterhubungan ( Connected )
Model Connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran kosa
kata, struktur, membaca, dan mengarang.
3. Model Sarang ( Nested )
Model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep
keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran.
4. Model Urutan/ Rangkaian ( Sequeced )
Model Sequeced merupakan model pemaduan topik-topik antarmata pelajaran
yang berbeda secara paralel.
5. Model Berbagi (Shared )
Model Shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya
”overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
6. Model Jaring Laba-Laba ( Webbed )
Model Webbed, model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan
dan kegiatan pembelajaran.
7. Model Galur ( Threaded )
Pembelajaran terpadu bergalur merupakan pendekatan pembelajaran yang
ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan benang
merah (galur) yang berasal dari konsep yang terdapat dalam berbagai disiplin
ilmu.
8. Model Keterpaduan ( Integrated )
Model Integrated merupakan pemaduan sejumlah topik yang dari mata pelajaran
yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9. Model Celupan ( Immersed )
Model Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya.
10. Model Jejaring ( Nerworked )
Model Nerworked merupakan model pemaduan pembelajaran yang
mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah
maupun tuntutab bentuj keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi
lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.

B. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu


1. Keunggulan Pembelajaran Terpadu
a. Mendorong guru untuk mengembangkan krativitas sehingga guru dituntut
untuk memiliki wawasan, pemahaman, dan kreativitas tinggi.
b. Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi
pembelajaran yang utuh, dinamis, dan bermakna sesuai dengan keinginan
dan kemampuan guru.
c. Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima,
menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsp,
bahasan, atau bidang studi.
d. Menghemat waktu, tenaga, dan sarana serta biaya pembelajaran, di
samping menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.

2. Kelemahan Pembelajaran Terpadu


a. Dilihat dari aspek guru, model ini dtuntut tersedianya peran guru yang
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kretaivitas tinggi,
keterampilan metodologi yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik
yang tinggi dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
b. Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran terpadu termasuk memiliki puluang
untuk mengembangkan kreativitas akademik, yang menuntut kemampuan
belajar siswa yang relatif “baik”
c. Dilihat dar aspek saran dan sumber pembelajaran, pembelajaran terpadu
memerlukan bahan bacaan sumber informasi yang cukup banyak dan
berguna
d. Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran terpadu memerlukan jenis
kurokulum yang tebuka untuk pengembangannya
e. Dilihat dari aspek sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran
terpadu tersebut membutuhkan sistem penilaian dan pengukuran (objek,
indikator, dan prosedur)
f. Dilihat dari aspek susan dan penekanan proses pembelajaran,
pembelajaran terpaduberkecenderungan mengakibatkan “tenggelamnya”
penguatan-penguatan salah satu atau lebih nama pembelajaran.

C. Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


Pengetahuan Sosial (PS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,
seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, budaya. Pengetahuan sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejaah, geografi,
ekonomi politik, hukum, budaya). John Jarolimek menegaskan bahwa IPS atau studi
sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
antropologi, filsafat, psikologi sosial.
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial yaitu untuk memperkaya dan mengembangkan
kehidupan pesera didik dengan mengembangkan kemampuannya (abilities and power)
daalam lingkungannya dan melatih mereka untuk menempatkan dalam masyarakat
demokrasi, dimana mereka menjadikan negaranya tempat hidup yang lebih baik.
1. Model Integrasi Berdasarkan Tema
Dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan tema yang
terkait seperti pariwisata. Pariwisata dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan
kondisi fisik geografis yang tercakup dalam disiplin geografi. Secara sosiologis,
pariwisata juga ditinjau dari partisipasi masyarakat pengaruhnya terhadap kondisi
sosial budaya setempat. Keadaan politik dikaji pula, pada tema pariwisata
berkaitan dengan pengaruhnya terhadap perkembangan pariwisata. Pariwisata
terhadap perkembangan ekonomi lokal maupun nasional dapat dikembangkan
melalui kompetensi yang berkaitan dengan ekonomi.
2. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
Keterpaduan IPS dapay dikembangkan melalui tema yang didasarkan pada
potensi utama yang ada di wilayah setempat. Contohnya potensi Kebudayaan
Bali. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Bali dikaji dari
faktor alam, sosial/antropologis, ditinjau historis kronologis dan kausalitas, serta
perilaku terhadap aturan. Dari contoh tersebut siswa dapat memahami kondisi
daerahnya sekaligus memahami kompetensi dasar yang terdapat pada beberapa
disiplin yang tergantung dalam ilmu pengetahuan sosial.

3. Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan


Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan
permasalahan yang ada, contohnya permasalahan banjir. Pada pembelajaran ini,
permasalahan banjir ditinjau dari beberapa faktor sosial yang mempengaruhinya.
Diantaranya faktor ekonomis, sosial dan budaya. Faktor alam, tinjauan historis
kronologis dan kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Somantri (2001), Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin
ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial
terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Suwarma (2001:33),
mengemukakan tujuan pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan baik
intelektual maupun emosional siswa agar dapat memahami dan memecahkan masalah
sosial dalam rangka memperkuat partisipasi sebagai warga negara dalam kehidupan
masyarakat.
Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara menjadi matang
dan memperoleh pengalaman baru sekitarnya. Mereka menempuh serangkaian
perkembangan intelektual yang memperlihatkan kualitas sesuai dengan pengalaman yang
diperoleh. Semakin bervariasi lingkungan maka semakin bervariasi pengalaman yang
diperoleh.
Dampaknya terhadap pengembangan keterampilan dasar IPS bahwa keterampilan
yang diberikan pada siswa dimulai dari hal yang sederhana menuju hal lebih rumit, juga
dalampenyajian pada pembelajaran di kelas.
Mengembangkan keterampilan dasar IPS terdapat benang merah yang berkaitan
dengan pengembangan keterampilan dasar IPS, yaitu pertama. Keterampilan utama
dalampelajaran IPS, seperti penggunaan globe dan peta. Interpretasi waktu dan kronologi
dan aplikasi keterampilan berpikir dalam menanggapi isu dan masalah kedua,
keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran lainnya, seperti menentukan lokasi,
membaca, mengorganisasi, menaksir , dan mengomunikasikan informasi
Dalam merancang dan menerapkan keterampilan dasar IPS beberapa model
pembelajaran yang mendukung dapat dilakukan mengembangkan keterampilan. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan agar keterampilan dasar IPS dapat tercapai,
1) Kebermaknaan
2) Penguatan
3) Umpan balik

Pembelajan terpadu merupakan pendekatan yang mengintegritasikan beberapa


mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembeljaran ini dapat dilihat dari aspek
proses atau waktu, aspek materi belajar, dan aspek kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran terpadu dapat dilaksanakan dalam proses pembelajaran siswa SD/MI
sampa SMA/MA sesuai dengan kompetensi dan materi ahar yang terdapat dalam
kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai