Anda di halaman 1dari 2

REFERENSI RUJUKAN UNTUK DIGUNAKAN PADA LAPORAN PKP

Karakteristik perkembanga siswa sesuai usia :

Anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasi kongkrit. Pada tahap ini
perkembangan berfikir anak memiliki ciri-ciri diantaranya: (1) mereka mulai bersedia
bermain dengan anak-anak lain, (2) dapat mengelompokkan benda-benda yang memiliki
beberapa karakteristik ke dalam himpunan dan himpunan bagian dengan karakteristik khusus,
(3) dapat membalikkan operasi dan prosedur, (4) sudah memahami konsep kekekalan, (4)
mampu melihat sudut pandang orang lain, dimana anak belajar membedakan antara perbuatan
salah yang disengaja dengan kesalahan yang tidak disengaja, (5) anak senang membuat benda
bentukan, memanipulasi benda, dan membuat alat mekanis, (6) dapat memberi alasan
deduktif dan induktif, tetapi masih banyak memandang contoh berurutan dari suatu prinsip
umum sebagai hal-hal yang tidak berhubungan, (7) berfikir ke depan-ke belakang dalam
suatu struktur atau konteks, (8) masih mendapat kesukaran menjelaskan peribahasa dan tidak
mampu melihat arti yang tersembunyi, (9) masih kesukaran mengerti abstraksi verbal.
(Ruseffendi, 1980:68)

Tujuan Pembelajaran :

Tujuan pembelajaran (instructional goals) dan tujuan belajar (learning obyektives)


berbeda namun berhubungan erat antara yang satu dengan yang lainnya. Tujuan pembelajaran
meliputi: (a) penguasaan pengetahuan, (b) membentuk manusia berbudaya, (c)
mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik, (d)
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik, (e) membantu
siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Sedangkan tujuan belajar meliputi: (a)
membentuk pengetahuan baru, (b) membentuk ketrampilan baru, (c) adanya perubahan sikap,
(c) adanya perubahan tingkah laku (Hamalik, 1994:55-77).

Metode Pembelajaran :

Hamalik (2010) menjelaskan bahwa model pembelajaran discovery terbimbing


menekankan pentingnya pemahaman suatu konsep melalui keterlibatan peserta didik secara
aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut pendapat Gulo (2002:87-88) metode discovery terbimbing memiliki


beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan dari metode discovery antara lain:
1. Memiliki kemungkinan yang besar untuk membantu memperbaiki atau memperluas
persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif para siswa, seandainya siswa
dilibatkan secara konsisten dalam penemuan terbimbing. Kekuatan/keunggulan yang
lebih besar dari proses penemuan timbul dari adanya usaha untuk menemukan, dimana
sebagai hasilnya seseorang belajar tentang bagaimana belajar.
2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi sifatnya dan
memungkinkan sebagai pengetahuan yang melekat erat pada diri siswa.
3. Dapat menimbulkan gairah belajar pada diri siswa, karena siswa merasakan jerih payah
penemuannya membuahkan hasil.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan sesuai dengan
kemampuannya sendiri.
5. Menyebabkan siswa mengarahkan belajarnya sendiri, sehingga ia lebih merasa terlibat
dan termotivasi dengan sendirinya untuk belajar, sedikitnya pada suatu proyek penemuan
khusus.
6. Membantu memperkuat konsep diri siswa dengan bertambahnya rasa prcaya diri selama
proses-proses kerja penemuan.
7. Berpusat pada siswa sehingga guru berperan hanya sebagai fasilitator dan pendinamisator
dari penemuan.
8. Membantu perkembangan siswa menuju ke skeptisme (perasaan meragukan/tidak percaya
pada suatu hal) yang sehat untuk mencapai kebenaran yang akhir dan mutlak.

Anda mungkin juga menyukai