Anda di halaman 1dari 78

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

MODUL KETAHANAN DIRI


ANTI NARKOBA
KASUS PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KALANGAN REMAJA
1. Fenomena yang terjadi sebagaimana
tercantum pada berita-berita yang
ada, akan berdampak pada kerugian
maupun kerusakan diri remaja.
2. Dampak fisik: kerusakan sistem saraf
hingga dapat mengakibatkan
kematian.
3. Dampak psikis: gelisah, sulit
berkonsentrasi, perasaan tidak aman,
agresi.
4. Dampak ekonomi: menghabiskan
uang tanpa ada manfaatnya,
menambah hutang, menjadi miskin.
Dampak sosial: membuat malu orang
tua, pengucilan dari lingkungan,
pendidikan dan masa depan
terganggu.
Salah satu hal yang bisa dibangun
pada diri remaja guna mencegah
terjerumus narkoba adalah
membangun ketahanan diri remaja
anti narkoba.
Ketahanan diri ini adalah hal yang
dapat dilatihkan pada remaja.
Ketahanan diri remaja anti narkoba
dapat dilatih melalui pembelajaran 3
aspek, yakni: regulasi diri, asertif, dan
reaching out.
REGULASI DIRI
Designed by pikisuperstar / Freepik

Tujuan Umum
IRID ISALUGER

Peserta dapat memiliki keterampilan regulasi diri, yaitu melalui


pengendalian pikiran, pengendalian perasaan dalam kehidupan
sehari-hari, serta mampu mengelola waktu, untuk membatasi diri dari
pengaruh buruk lingkungan atau hal-hal negatif terkait
penyalahgunaan narkoba, serta mencapai tujuan yang diinginkan.
ARTI DAN MAKNA REGULASI DIRI

Designed By Pixabay
1. Peserta dengan regulasi diri yang baik akan mampu
mengendalikan pikiran dan perasaan dalam bentuk yang
positif untuk mencapai sesuatu yang diinginkan (ADS Final
Report, 2017).
2. Pikiran dapat dikendalikan dengan berpikir logis, kritis, dan
kreatif sehingga individu dapat yakin apakah informasi
yang dimiliki itu benar atau salah.
3. Perasaan dapat dikendalikan dengan cara mengenali
perasaan yang muncul (contoh: senang, sedih, marah,
nyaman).
4. Setelah mengenali perasaan apa yang muncul, peserta
harus mampu mengubah perasaan negatif menjadi positif,
menenangkan diri, dan kemudian menyampaikan atau
mengekspresikan perasaannya secara tepat.
5. Ketika peserta berhasil mengendalikan pikiran dan
perasaan atas sesuatu yang sedang ia inginkan, artinya ia
sudah berhasil melakukan regulasi diri.
Designed By Pixabay ARTI DAN MAKNA REGULASI DIRI

6. Regulasi diri dapat bermanfaat untuk peserta agar bisa


memecahkan masalahnya sendiri, mencapai tujuan,
membatasi pergaulan yang buruk, serta mengurangi
stress karena dapat membuat kehidupannya lebih
teratur.
7. Apabila peserta tidak memiliki kemampuan regulasi
diri, maka ia akan berperilaku di luar kendali, mudah
galau/gelisah, kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
banyaknya aktivitas yang harus dijalani, kesulitan untuk
bersabar menunggu giliran, kesulitan untuk menjalin
hubungan yang akrab dengan orang lain, mudah
menampilkan perilaku agresi, dan berkata kasar.
SESI PELATIHAN 1

MENGELOLA WAKTU

Designed by Freepik
Designed by Freepik
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pelatihan yang baru saja dilakukan bertujuan


untuk melatih peserta dalam mengatur jadwal
sehari-hari atau pun jadwal mingguan untuk
jangka waktu yang panjang agar peserta mampu
meregulasi atau mengontrol dirinya. Latihan ini
bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari
sepulangnya dari rangkaian pelatihan ini.
Manfaat menuliskan jadwal kegiatan harian
dapat membantu peserta untuk mengatur diri
dalam rangka mencapai target yang ditetapkan
dan menghindari dari perbuatan yang sia-sia.
Dalam mengerjakan tugas, pasti banyak
Designed By Pixabay
gangguan yang muncul. Salah satunya adalah
prokrastinasi yaitu perilaku menunda sesuatu.
Biasanya disebabkan oleh kebosanan
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Salah satu cara menghindari prokrastinasi


Designed By Pixabay
adalah dengan menggunakan teknik
pomodoro yaitu teknik belajar dimana
satu sesi berisi 15 menit belajar dan 5
menit istirahat (misalnya bisa terdiri dari 4
sesi belajar). Dapat pula menggunakan
teknik mencicil tugas (misal hari senin
mencicil tugas bab 1, selasa bab 2, dst).
Komitmen merupakan hal penting dalam
pengelolaan jadwal harian. Komitmen
adalah sesuatu yang harus dikerjakan
atau tanggung jawab yang harus
dilaksanakan.
SESI PELATIHAN 2

BERPIKIR KRITIS DAN ANALISIS

Designed by Brgfx / Freepik


Designed By Pixabay PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis


dan analisis adalah salah satu cara untuk
meregulasi diri atau mengontrol diri. Jika
peserta memiliki pemikiran yang kritis,
seperti tidak percaya dengan informasi
sebelum mencari tahu kebenarannya,
dan analitis, misalnya menilai dan
menganalisa situasi menggunakan
logika, maka peserta dapat membatasi
diri dari hal-hal negatif, terutama
penyalahgunaan narkoba.
SESI PELATIHAN 3

MENGELOLA PERASAAN

Designed by Pixabay

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


Mengenali ekspresi perasaan merupakan
langkah awal untuk dapat mengendalikan
emosi.
Mengenali ekspresi orang lain merupakan
hal penting sebagai dasar untuk
memahami apa yang orang lain rasakan.
Mengekspresikan perasaan secara tepat
harus dilatih oleh peserta, agar mereka
dapat menyalurkan perasaan dengan baik.
Contoh: Jika sedang sedih, tidak perlu
Designed by Pixabay

disembunyikan dengan tertawa atau


memukul.
MENGGUBAH LIRIK LAGU

Ikuti instruksi dari fasilitator!

03
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

PERTANYAAN:
1. “Apakah cara mengekspresikan perasaanmu
selama ini sudah sesuai/tepat?”
2. “Kenapa kamu berpikir kalau alternatif cara
mengekspresikan perasaan (lirik ke-2) lebih tepat
dibanding dengan yang biasa kamu lakukan (lirik
pertama)?”

Kemampuan mengekspresikan perasaan secara


tepat merupakan bagian dari pengendalian
emosi.
Ingatlah lirik lagu ke-2 dan ulangi
Designed by Pixabay
menyanyikannya sehingga cara pengekspresian
emosi yang baik tersebut dapat diterapkan
sebagai suatu kebiasaan baru.
BUTTERFLY HUG
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pelatihan yang baru saja dilakukan adalah


pelatihan untuk mengenal dan mengelola
perasaan secara positif.
Regulasi diri hanya akan tercapai jika peserta
dapat mengenal dan mengelola perasaan yang
muncul. Mungkin saja, peserta sudah mengelola
perasaannya namun dengan cara yang negatif
(seperti, diam saja jika sedih, berteriak jika marah,
memarahi orang lain jika benci, dsb), dengan
pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk
mengubah pengelolaan perasaan menjadi
pengelolaan yang positif (seperti, berdo’a jika
sedih, mengatur nafas agar rileks jika marah,
dsb).
Illustration by Muthia Rahmah
PERILAKU ASERTIF
FITRESA UKALIREP

Designed by freepik

KEGIATAN PENDAHULUAN
Tujuan Umum

Peserta dapat memiliki keterampilan berperilaku asertif, yaitu berani jujur


menyampaikan yang diinginkan atau tidak diinginkan secara langsung dengan
tegas dan konsisten, serta tidak menyinggung orang lain dalam kehidupan
sehari-hari. Melalui asertif peserta memiliki ketahanan diri dari hal-hal negatif,
terutama terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba.
ARTI DAN MAKNA PERILAKU ASERTIF

Peserta dapat memiliki keterampilan berperilaku


asertif, yaitu berani jujur menyampaikan yang
diinginkan atau tidak diinginkan secara langsung
dengan tegas dan konsisten, serta tidak menyinggung
orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
asertif, peserta memiliki ketahanan diri dari hal-hal
negatif, terutama terkait pencegahan
penyalahgunaan narkoba.
Individu yang berperilaku asertif akan menyampaikan
secara langsung apa yang diinginkan atau tidak
diinginkan kepada orang lain secara tegas (ADS Final
Report, 2017).
Individu yang berperilaku asertif mampu
mengekspresikan pendapatnya dengan jujur apa
adanya, tanpa melukai orang lain (contoh: tidak
menegur secara kasar di depan banyak orang).
ARTI DAN MAKNA PERILAKU ASERTIF

Individu memiliki perasaan positif terhadap


dirinya sehingga dapat percaya diri untuk
menyampaikan pendapatnya.
Individu yang berperilaku asertif akan
teguh dan tegas dengan pendapatnya dan
pendapatnya tidak mudah dipengaruhi
orang lain.
Pada umumnya, individu sulit untuk
berkata ‘tidak’ karena takut menyakiti
orang lain, atau ada juga individu yang
berani berkata ‘tidak’ dan tidak peduli jika
orang lain tersakiti.
ARTI DAN MAKNA PERILAKU ASERTIF

Terdapat perbedaan antara perilaku asertif, agresif


dan pasif, yakni pada cara ia mengutarakan
pendapatnya:
Pasif : individu tidak mampu menyampaikan
pendapat secara jujur/terbuka, tegas, dan
langsung;
Asertif : individu mampu menyampaikan
pendapat secara jujur/terbuka, tegas, langsung,
dan menghargai perasaan orang lain;
Agresif : individu mampu menyampaikan
pendapat secara jujur/terbuka, tegas, langsung,
namun menggunakan kata-kata yang menyakiti
perasaan dan mengancam diri orang lain;
ARTI DAN MAKNA PERILAKU ASERTIF

Manfaat perilaku asertif dapat membuat individu


memandang positif dirinya sendiri, memilih sendiri
hal positif dalam hidupnya, meraih impiannya,
dihargai oleh orang lain, memiliki hubungan sosial
yang positif, mampu berpendapat tanpa merasa
cemas tidak melukai perasaan orang lain, dan
mampu berpendapat secara realistis dan objektif.
Apabila peserta tidak memiliki kemampuan asertif,
maka peserta akan mudah dipengaruhi oleh
lingkungan, membuat stres, karena isi hatinya tidak
tersampaikan secara apa adanya, kemungkinan
akan mengalami gangguan kesehatan mental
lainnya (konsep diri negatif, kecemasan sosial,
kesepian, dsb).
SESI PELATIHAN
1

MEMBUAT

POSTER

Designed by sentavio / Freepik


PERTANYAAN SEPUTAR BULLYING

Apa yang bisa kamu lakukan


ketika di-bully?
PERTANYAAN SEPUTAR BULLYING

Apa yang akan kamu lakukan jika


melihat teman kamu di-bully?
Langkah-Langkah Menjadi Asertif

Bicara dengan tegas


Berhadapan dan utarakan
pendapat secara langsung
kepada orang lain
Tatap mata lawan bicara
Gunakan bahasa yang sopan
Jaga jarak dengan lawan bicara
Bersikap tenang (apabila sulit,
terapkan teknik butterfly hug)
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pelatihan membuat poster asertif bertujuan untuk


mengidentifikasi bentuk-bentuk perilaku asertif dan
langkah-langkah menjadi asertif.
Pelatihan membuat poster asertif dapat melatih
peserta memiliki keberanian untuk jujur
menyampaikan yang diinginkan atau tidak diinginkan
secara langsung dengan tegas dan konsisten, serta
tidak menyinggung orang lain dalam konteks
pengalaman bullying.
PERTANYAAN:
Berdasarkan tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan
tadi, tahapan mana yang belum ada pada poster
yang kalian buat?
Apakah sulit atau mudah ketika mencoba tahapan-
tahapan tersebut? Berikan alasannya!
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Fasilitator memberikan contoh perilaku yang sesuai
dari langkah-langkah menjadi asertif:
Bicara dengan tegas:
(Menggunakan intonasi yang jelas, berani, dan
meyakinkan), “Hentikan!”
Berhadapan dan utarakan pendapat secara
langsung kepada orang lain:
(posisi tubuh menghadap ke arah lawan
bicara), “Saya tidak suka kalau kamu
merendahkan saya.”
Kalimat tersebut adalah bentuk ‘I Message’
atau ‘Pesan Saya’. Menyampaikan ‘I Message’
atau ‘Pesan Saya’ adalah contoh kalimat asertif
yang sangat disarankan.
Tatap mata lawan bicara:
(menjaga kontak mata dengan lawan
bicara/tidak menunduk)
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Gunakan bahasa yang sopan:


(membatasi diri untuk tidak berkata kasar).
Contoh yang salah:
(berteriak sambil marah-marah) “Dasar, kamu
anak nakal!”, “Kamu Salah!”
Contoh yang benar:
“Maaf, saya keberatan dengan cara kamu
berbicara tadi. Saya ingin kamu bicara lebih
pelan.” (sampaikan apa yang diinginkan/tidak
diinginkan)
Jaga jarak dengan lawan bicara
Bersikap tenang
(apabila sulit, terapkan teknik butterfly hug,
alternatif dengan menepuk bagian tubuh lain,
misalnya pergelangan tangan)
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Keberanian untuk menyampaikan


apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan harus dilatih oleh
peserta di kehidupannya sehari-
hari.
SESI PELATIHAN 2

MENILAI KONSEKUENSI JIKA

TIDAK ASERTIF

Designed by brgfx / Freepik


KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pelatihan menilai konsekuensi jika


tidak asertif bertujuan agar peserta
dapat memahami pentingnya
menilai konsekuensi yang akan
terjadi jika peserta tidak asertif
dalam berbagai situasi dimana
konsekuensi tersebut dapat
merugikan diri sendiri dan orang
lain.
SESI PELATIHAN 3

MENGUTARAKAN KEBERATAN

Designed by brgfx / Freepik


PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
PERTANYAAN:
Dari situasi yang sudah terjadi tadi, makna apa
yang kalian pelajari?
Kejadian tadi adalah bentuk stimulus yang
dibuat oleh fasilitator untuk memancing
perilaku asertif dari peserta, apabila dihadapkan
pada situasi tidak menyenangkan atau
mengganggu.

PERTANYAAN:
“Respon apa yang sudah tepat diberikan oleh
peserta?”
Respon mana yang masih harus diperbaiki?”
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Respon yang seharusnya diberikan oleh peserta


adalah:
Mengatakan “stop” atau “hentikan”
Mengutarakan pertanyaan: “apa alasan Anda
melakukan itu?” atau “kenapa Ibu/Bapak seperti
itu?” atau “kenapa Ibu/Bapak menanyakan hal
yang tidak sesuai dengan topik?
Mengutarakan apa yang diinginkan atau tidak
diinginkan kepada orang yang mengganggu
kegiatan: “Mohon maaf, Bapak/Ibu, kami ingin
melanjutkan berdiskusi.” atau “Bolehkah tolong
dinyalakan kembali (unmute) suara saya?” atau
“Tolong kembalikan kertas gambar saya, saya
mau melanjutkan menggambar.”
REACHING OUT
REACHING OUT

Designed by Freepik

KEGIATAN PENDAHULUAN
Tujuan Umum

Peserta dapat mencapai hal-hal positif dalam kehidupan dengan cara menyusun
harapan, membuat goal-setting (langkah-langkah pencapaian tujuan),
mengoptimalkan aspek positif diri dalam mengatasi masalah/hambatan
menjadi tantangan, mengelola stres, serta dapat meningkatkan keterhubungan
dengan orang lain. Sehingga dengan kemampuan ini peserta memiliki
ketahanan diri dari hal-hal negatif, utamanya dapat mencegah penyalahgunaan
narkoba.
ARTI DAN MAKNA REACHING OUT

Reaching out adalah kemampuan untuk mencapai


hal-hal positif dalam kehidupan. Istilah yang biasa
dipahami adalah pencapaian positif.
Individu dengan reaching out yang baik dapat
mencapai hal-hal positif dalam kehidupannya karena
individu tersebut memiliki keberanian dalam
menerima tantangan, menggunakan kesempatan
yang dimiliki secara maksimal, dan meningkatkan
keterhubungan dengan orang lain (ADS Final Report,
2017).
Capaian positif dapat diraih jika individu mampu
menyusun harapan, membuat goal-setting (langkah-
langkah pencapaian tujuan), mengoptimalkan aspek
positif diri dalam mengatasi masalah/hambatan
menjadi tantangan, mengelola stress, serta dapat
meningkatkan keterhubungan dengan orang lain.
ARTI DAN MAKNA REACHING OUT

Reaching out dapat membuat individu lebih mudah


memahami cara mencapai tujuan, fokus pada tujuan
positif, bisa menjaga semangat dan upaya untuk
pencapaian tujuannya, memahami cara
berkomunikasi jika membutuhkan bantuan orang lain,
serta mencegah hal-hal negatif dalam kehidupan
peserta, khususnya terkait pencegahan
penyalahgunaan Narkoba.
Apabila individu tidak mampu mencapai hal-hal
positif dalam kehidupannya, maka ia akan tumbuh
sebagai individu yang tidak memiliki harapan, tidak
teratur hidupnya, dan dapat melakukan tindakan-
tindakan yang merugikan diri sendiri serta orang lain.
Kesehatan mentalnya juga dapat terganggu karena
banyak kekecewaan yang ia alami dan penolakan dari
lingkungan.
SESI PELATIHAN 1

PETA "HARAPANKU"

Designed by freepik.com
MIND MAP FIGUR DIRI

Buatlah mind map figur


diri se-kreatif mungkin!
CONTOH MINDMAP FIGUR DIRI
MIND MAP S.M.A.R.T

Buatlah mind map S.M.A.R.T


se-kreatif mungkin! (Sesuaikan
dengan cita-citamu, contoh:
wirausaha, dosen)
CONTOH MINDMAP S.M.A.R.T
MENGAITKAN FIGUR DIRI DENGAN CITA-CITA (S.M.A.R.T)

Hal apa saja dari figur dirinya yang


paling dapat mendukung cita-
citamu?

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


Memahami sifat atau potensi dalam diri merupakan
hal yang penting untuk mencapai impian. Remaja
yang mampu memahami potensi atau sifat positif
dalam diri akan dapat memanfaatkan sifat-sifat
tersebut dalam mencapai cita-cita/impiannya.
Memahami harapan atau cita-cita dan cara
mencapainya dengan membuat perencanaan yang
spesifik, terarah, dan terjadwal juga merupakan hal
yang sangatlah penting untuk bisa melakukan
reaching out atau mencapai cita-cita tersebut.
Konsep S.M.A.R.T yang sudah dikerjakan adalah
teknik/cara dalam membuat rencana, untuk meraih
suatu pencapaian positif.
Peserta dapat menerapkan teknik S.M.A.R.T pada
pencapaian/cita-cita lain, selain yang sudah
dituliskan.
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Pencapaian cita-cita dapat lebih
mudah dilakukan jika ditunjang
kemampuan identifikasi potensi diri,
seperti yang sudah dilakukan oleh
peserta.
Peserta harus menyadari bahwa
pencapaian dimulai dengan
keinginan dan niat, tetapi harus
diiringi dengan rencana, komitmen,
dan konsistensi, sehingga impian
atau pencapaian tersebut bisa diraih
dan diwujudkan.
SESI PELATIHAN 2

MENGHADAPI TANTANGAN

Designed by Upklyak / Freepik


WORKSHEET : MENGHADAPI TANTANGAN


PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Hambatan dalam mencapai cita-cita dapat diubah


menjadi tantangan sehingga dengan melewati
tantangan tersebut, peserta mampu bangkit menjadi
pribadi yang lebih baik.
Tantangan dapat dihadapi dengan mengidentifikasi
bentuk dari tantangan tersebut, meminta bantuan
kepada orang lain yang dianggap mampu membantu,
dan menjadwalkan atau merencanakan kapan waktu
menerapkan kiat-kiat dalam menghadapi tantangan.
Tantangan atau hambatan pasti akan muncul ketika
kita berusaha untuk meraih cita-cita/pencapaian,
maka dari itu worksheet pada pelatihan dua (2) dapat
sangat membantu peserta dalam merencanakan dan
membuat solusi positif dalam menghadapi
tantangan/hambatan tersebut
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pembuatan solusi positif merupakan


proses trial and error (mencoba - gagal -
kemudian mencoba lagi hingga berhasil)
dan harus dilatih, sehingga dapat
menghasilkan solusi yang lebih baik lagi.
Bantuan dari orang sekitar atau dukungan
sosial adalah penting agar kita tidak
merasa berat atau sendirian, saat
menghadapi tantangan atau hambatan.
Solusi positif harus dilakukan pada waktu
atau keadaan yang tepat sehingga
penting untuk memahami kapan solusi
positif dapat diterapkan.
SESI PELATIHAN 3

MEMBUAT RENCANA PENYELESAIAN

MASALAH

Designed by Freepik

WORKSHEET : MEMBUAT RENCANA PENYELESAIAN MASALAH


SARAN-SARAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH:

Berikut kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta ketika menghadapi stress:
Membuat sesuatu, seperti : Memasak, menggambar, Menulis.
Menggerakan badanmu, seperti menari, peregangan, berjalan, berlari, main
bola, dan olahraga lainnya.
Melakukan relaksasi, seperti tarik napas perlahan, butterfly hug, menghirup
aroma terapi.
Berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti menghubungi sahabat
dekat, berbicara dengan orang tua, membantu orang lain dan bercanda
dengan orang lain.
Hal lainnya seperti, menonton video, membaca buku, membuat skala
prioritas
SARAN-SARAN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH:

Berikut kegiatan yang biasa dilakukan untuk


menjaga kesehatan tubuh:
a.Pergi keluar untuk mencari udara segar
b.Minum yang cukup
c.Mandi
d.Memakan makanan yang sehat
e.Tidur yang cukup
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pelatihan ini dapat melatih pengelolaan


stres atau tekanan yang dialami peserta
sehari-hari. Stres merupakan salah satu
tantangan dalam pencapaian positif,
sehingga harus dikelola dengan baik.
Peserta dapat menghadapi stres dengan
baik jika memahami sumber daya yang
dimiliki.
Peserta memahami pentingnya
dukungan dari lingkungan sosial dalam
menghadapi stres.
Peserta dapat menerapkan rencana yang
telah dibuat ketika menghadapi stres
SESI PELATIHAN 4

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL

Designed by pikisuperstar / Freepik


MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL

Tulisan 5 manfaat dari pertemanan!


MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL

Tuliskan 3 cara memulai


pertemanan!
SARAN-SARAN UNTUK MEMULAI PERTEMANAN

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulai


pertemanan, yaitu:
Berani untuk memulai percakapan (contoh:
menanyakan kabar, membahas cuaca yang sedang
mendung, dst)
Mencoba mengikuti kegiatan di sekolah (hobi,
ekstrakulikuler, dsb) agar dapat berinteraksi dengan
orang-orang yang memiliki minat serupa
Mengirim pesan sapaan dan mengutarakan keinginan
untuk berkenalan dan menjalin pertemanan melalui
sosial media
SARAN-SARAN UNTUK MEMULAI PERTEMANAN

Memilih teman di dunia maya yang dinilai dapat


memberikan pengaruh positif melalui penilaian posting
di sosial media atau cara mereka menghargai satu sama
lain lewat percakapan dunia maya.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL

Tuliskan 5 cara mengelola hubungan


dengan teman!
SARAN-SARAN UNTUK MEMBINA INTERAKSI SOSIAL

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan


ketika berinteraksi dengan orang lain, agar interaksi dan
hubungan pertemanan dapat berjalan dengan baik:
Menjaga kontak mata dengan lawan bicara
Bergantian ketika berbicara
Bertanya dan memberikan komentar yang tepat kepada
lawan bicara (memberikan respon sesuai topik yang
sedang dibicarakan); sebab jika diam saja, maka bisa
dianggap tidak fokus pada apa yang sedang
disampaikan oleh lawan bicara
SARAN-SARAN UNTUK MEMBINA INTERAKSI SOSIAL

Memahami perasaan lawan bicara (apakah ia sedang


merasa senang, sedih, bahagia, takut, bangga, atau
kesal, dsb) dengan menyampaikan jenis perasaannya
secara spesifik
Menjadi pribadi yang suportif dan empati saat teman
sedang mengalami kesulitan atau merasakan kesedihan
Berani untuk meminta maaf
Berani memulai perbincangan di dunia maya dengan
mengutarakan keinginan untuk berteman dan yakin
bahwa diri sendiri layak untuk menjalin pertemanan
yang sehat dan positif
SARAN-SARAN UNTUK MEMBINA INTERAKSI SOSIAL

Yakin untuk memutuskan pertemanan, jika


dinilai memberikan dampak negatif dengan
memblokir teman tersebut dari daftar
pertemanan di dunia maya
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Berteman atau bersosialisasi dengan orang lain
adalah hal penting terutama untuk mencari
dukungan sosial dari orang lain. Namun,
berteman tidak boleh sembarangan atau tanpa
batas, dengan pelatihan ini peserta diharapkan
dapat memilih pertemanan yang sehat dan
menjauhi diri dari pertemanan tidak sehat.
Kemampuan interaksi sosial sangat diperlukan
untuk menjadi salah satu dorongan motivasi atau
sumber dukungan yang berasal dari orang lain
agar dapat mencapai pencapaian positif.
Interaksi sosial yang baik sangat bermanfaat
untuk melatih empati yang dapat membantu
seseorang untuk berhubungan sosial dengan
baik
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Peserta dapat melatih keterampilan interaksi sosial


dengan menggunakan kiat-kiat yang sudah
dijelaskan sebelumnya dan mengulang kembali
materi sehingga peserta dapat mengingat hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan ketika berinteraksi
dengan orang lain.
Jika ada ajakan di dunia maya untuk berbuat hal
negatif, peserta harus mampu merespon dengan
tepat. Contoh dari ajakan negatif di dunia maya
antara lain:
"Ayo ketemuan di rumahku waktu orang tuaku kerja,
kita berdua aja.” (Dialog ini menandakan bahaya
karena bertemu dengan orang asing ataupun teman
di dunia maya di tempat sepi dapat mengakibatkan
korban tidak bisa meminta tolong pada orang lain
jika terjadi hal-hal berbahaya)
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
"Coba kamu buka situs terlarang ini, katanya bisa beli
obat ilegal, lho.” (Dialog ini memberi pengaruh buruk
bagi peserta karena obat ilegal tidak hanya dapat
membahayakn kesehatan tetapi pemilik obat
terlarang bisa dijatuhi hukuman penjara dan
mencoreng nama baik keluarga).
Maka dari itu, penting bagi peserta untuk tahu cara
menghindari pengaruh negatif di dunia maya. Di
antara banyak cara, yaitu:
Memilih platform atau tempat berteman di dunia
maya yang dianggap aman dan memiliki resiko
negatif rendah, misalnya forum edukasi, forum
kesehatan, media sosial seperti instagram.
Berhati-hati ketika berteman di media sosial (seperti,
instagram, facebook, dsb) dengan meningkatkan self-
awareness atau kesadaran diri akan tanda-tanda
bahaya seperti ajakan ke arah negatif.
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Berani untuk mengambil keputusan dan


tindakan untuk memblokir atau
meninggalkan pertemanan negatif atau
pun situs berbahaya lainnya.
Mengunggah (upload) konten positif di
sosial media.
Gunakan media sosial dan situs lainnya
dengan memperhatikan
kebermanfaatannya. Jika dinilai
bermanfaat, maka tetap gunakan, jika
tidak, maka tinggalkan.
Reaching
out adalah
kemampuan Berani Membuat
untuk menghadapi
tantangan
rencana
penyelesaian

mencapai masalah

hal-hal
positif dalam
kehidupan
Meningkatkan Membuat peta harapan
keterampilan dengan mind map figur
sosial diri dan mind map
SMART
MATERI PENUTUP

KETAHANAN DIRI ANTI NARKOBA

Designed by pch.vector / Freepik


PEMBAHASAN DAN
KESIMPULAN
Ketahanan diri anti narkoba terdiri
dari 3 skills yang harus dikuasai:
regulasi diri, perilaku asertif, dan
reaching out.
Dengan regulasi diri kita dapat
mengatur diri menjadi lebih baik.
Perilaku asertif dapat membuat kita
berani berkata tidak.
Reaching out membantu kita meraih
hal-hal positif dalam hidup.
SAMPAI JUMPA!

Anda mungkin juga menyukai