Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INTERPERSONAL SKILL

MANAJEMEN EMOSI

Dosen pengampu: Dr. Ir. Sri Sundari., M. Si.

oleh
Veni Melinda
NIM D31212502/Gol C

PROGRAM STUDI MANAJEM AGRIBISNIS


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023
PEMBAHASAN

1. Definisi Manajemen Emosi


Manajemen Emosi adalah metode atau cara mengendalikan emosi yang ada
dalam diri seseorang. Manajemen emosi sendiri pada dasarnya
merupakan kemampuan seseorang dalam memahami, menerima, mengontrol dan
mengekspresikan emosi. Emosi adalah keadaan di mana seseorang merasakan
perasaan yang kompleks, sehingga mengakibatkan perubahan fisik maupun
psikologis terhadap dirinya sendiri.

2. Tujuan Manajemen Emosi


a) Meminimalisir emosi negatif agar tidak tergantung akan kecerdasan
intelektual semata. Semakin mengandalkan kecerdasan intelektual maka akan
sering mengabaikan kecerdasan emosi dan dapat dipastikan akan jauh dari
kesuksesan.
b) Menekan emosi yang meluap-luap saat mengalami suatu permasalahan
c) Melatih pengendalian diri

3. Manfaat Manajemen Emosi


a) Mampu Mengenali Emosi Diri
Dengan adanya manajemen emosional kita mampu untuk mengenali emosi
diri. Kemampuan tersebut merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk bisa memahami dan menilai perasaan serta kondisi hatinya. Sehingga, tidak
serta merta diluapkan begitu saja kepada orang lain.
b) Mampu Mengatur Emosi
Tiap individu akan mampu mengelola emosi. Kemampuan tersebut akan
dimiliki seseorang untuk bisa mengatur emosinya yang bersifat negatif maupun
bersifat positif. Dengan begitu diri kita tidak mudah tunduk akan emosi yang
sedang melanda.
c) Sebagai Motivasi Diri
Seseorang akan mampu memotivasi diri sendiri, sehingga akan muncul
kemampuan dalam menyemangati diri sendiri. Kemampuan seperti itu bagian dari
kecerdasan emosional yang berguna untuk mencapai apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh dirinya.
d) Sebagai Sekat Berperilaku
Dikutip dari sebuah buku Pelaku dan Budaya Organisasi yang diterbitkan
Seval Literindo Kreasi, individu akan mampu mengenali emosi orang lain,
sehingga mereka mampu untuk mengenali dan memahami suasana hati serta
perasaan orang lain. Dengan seperti itu maka, tiap individu akan bisa untuk berhati
– hati dalam bersikap.
e) Dapat Membina Interaksi Sosial dengan Orang Lain
Membina hubungan dengan orang lain, dimana kemampuan tersebut dimiliki
oleh seseorang dalam membangun relasi yang baik dengan orang lain. Sehingga,
hubungan antar individu dapat terjalin dengan baik dan lancar.

4. Cara Menngendalikan Emosi melalui Manajemen Emosi


a) Mengenal Emosi Yang Ada Dalam Diri Sendiri

Hal yang pertama kali harus kamu lakukan dalam menerapkan cara
mengendalikan emosi dalam diri yang baik adalah mengenali semua emosi yang
ada dalam diri kamu. Dengan mengenali emosi-emosi tersebut, kamu akan jadi
tahu dan paham tentang bagaimana cara mengendalikannya dengan baik dan tepat.
b) Menerima semua Emosi Yang di Rasakan

Mengenal semua emosi dalam diri saja itu gak cukup, kamu harus belajar
menerima segala emosi yang kamu rasakan. Menerima berarti kamu membiarkan
emosi yang kamu rasakan sesuai dengan apa adanya, tanpa mencoba untuk
mengubahnya apalagi menyangkalnya.Pahami bahwa emosi adalah hal natural
yang terjadi pada seseorang, sehingga kamu gak akan menghakimi diri apalagi
mencoba membuang jauh-jauh emosi tersebut.
c) Kenali situasi sekitar
Munculnya emosi itu dipicu oleh hal-hal yang ada sekitar , baik oleh waktu,
tempat ataupun situasi tertentu. Misalnya saat kamu sendirian berada di situasi
keramaian, emosi yang biasanya seseorang rasakan adalah emosi takut dan hal
tersebut merupakan hal yang wajar.Dengan mengenali situasi sekitar , kamu akan
belajar dan mengerti kapan boleh membiarkan emosi keluar apa adanya dan kapan
kamu harus menahan emosi tersebut.

5. Perkembangan Manajemen Emosi


Perkembangan manajemen emosi merujuk pada pengembangan Emotional
Intelligence dengan pengenalan persepsi, pemahaman dan aturan yang ditetapkan.
Mengendalikan diri berdasarkan ketiga faktor yang ada. Dan ada beberapa fokus
utama yang perlu diketahui saat ingin mengontrol emosi. Fokus dari kontrol emosi
ialah menjaga diri dengan menyesuaikan etika dan norma yang berlaku.
a) Persepsi Emosi
Jika sadar perilaku diri sendiri, maka persepsi emosi akan muncul dengan
sendirinya. Persepsi diartikan dengan kesadaran, sifat, perilaku, perasaan dan
dilema yang keluar saat berempati. Manajemen emosi yang baik dapat dilakukan
setelah rasa empatinya dikuasai.Seseorang bisa menghindari kemarahan berlebih
jika sudah tahu bagaimana kondisi mental diri. Dengan adanya persepsi,
pengendalian emosi menjadi semakin optimal. Ketenangan batin di saat marah
pasti dapat dikontrol, karena sudut pandang empatinya sudah diketahui.
b) Pemahaman Emosi
Pengembangan Emotional Intelligence berfokus pada kontrol empati diri.
Memahami salah satu kejadian masalah dapat membantu Anda untuk mengontrol
diri. Pemahaman emosi ini diibaratkan sebagai pengendalian diri di saat rasa
empati sedang dirasakan. Dengan memahami apa penyebab kemunculan emosi,
luapan dapat dihindari. Rasa marah, senang, sedih, dan terharu dapat menjadi
penyebab utama rasa empati itu muncul. Fokus di dalam memahami pengendalian
diri, supaya ekspresi dan luapan dapat terkontrol.
6. Tujuan dari pembelajaran Manajemen Emosi

a) Untuk memberikan pemahaman, Penghayatan dan kemampuan untuk


mengelola emosi.
b) Menetapkan dan mencapai tujuan positif
c) Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
d) membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
e) membuat keputusan yang bertanggung jawab

7. Strategi Manajemen Emosi


Strategi manajemen emosi adalah metode atau pendekatan yang digunakan
untuk mengelola emosi secara efektif, sehingga seseorang dapat merespons situasi
dengan baik dan menjaga keseimbangan emosional. Berikut ini adalah beberapa
strategi yang dapat membantu dalam manajemen emosi:
a) Kesadaran diri: Penting untuk mengembangkan kesadaran diri yang lebih
baik terkait dengan emosi yang dirasakan. Perhatikan perasaan dan emosi
yang muncul dalam berbagai situasi.
b) Identifikasi pemicu emosi: Identifikasi situasi atau faktor-faktor tertentu yang
memicu timbulnya emosi yang intens. Pahami apa yang membuat Anda
merasa marah, sedih, cemas, atau stres.
c) Latihan relaksasi: Praktikkan teknik-teknik relaksasi seperti pernapasan
dalam, meditasi, yoga, atau olahraga ringan.
d) Menggunakan penyelesaian masalah: Ketika menghadapi situasi yang
menimbulkan emosi negatif, gunakan pendekatan penyelesaian masalah
untuk mencari solusi yang efektif.

8. Model Manajemen Emosi


Model manajemen emosi yang umum digunakan adalah Model Manajemen
Emosi Goleman, yang dikembangkan oleh Daniel Goleman. Model ini berfokus
pada lima komponen utama dalam manajemen emosi, yaitu:
a) Kesadaran diri (Self-Awareness)
b) Pengaturan emosi (Emotional Regulation)
c) Kesadaran sosial (Social Awareness)
d) Keterampilan sosial (Social Skills)
e) Kesadaran diri terhadap tujuan (Self-Motivation)

9. Kesimpulan Video
Semua masalah tidak akan terjadi jika kita tidak mengeluh dan menyepelekan
terhadap hal-hal kecil. Karena efek dari mengeluh itu membuat amarah dan emosi
meningkat. Cara menanganinya yaitu dengan melihat ke belakang, bahwa hal-hal
yang sering kita keluhkan di zaman dulu tidak ada sama sekali. Seperti marah ketika
makanan lama diantar oleh ojek online, sedangkan pada zaman dahulu tidak ada
ojek online. Sehingga kita membeli makanan dengan berjalan kaki. Yang
membutuhkan waktu lama. Dengan ini memiliki inti bahwa mengeluh tidak dapat
menyelesaikan masalah, justru mendapat masalah. Bahkan kita bisa jadi manusia
Toxic
SESI TANYA JAWAB

a. Penanya : Imam S (Gol B)


- Pertanyaan: Apakah ada resiko yang terkait dengan mengabaikan atau
menekan emosi yg negatif dalam manajemen emosi?
Penjawab : Sahril A
- Resikonya yaitu apabila seseorang tidak bisa mengontrol emosinya bisa
mengakibatkan tekanan batin, depresi, gila atau bahkan mati muda. Cara
menanganinya yaitu dengan cara memanage emosi kita jangan terlalu
mengedepankan emosi

b. Penanya: April (Gol A)


- Pertanyaan: Apakah manajamen emosi hanya bertujuan untuk mengatur
emosi yg negatif saja atau juga melibatkan emosi yang positif?
Penjawab: Rike Tiara, Ria Nanda

- Manajemen emosi bukan hanya mengatur emosi negatif saja tetapi energi
positif juga karna pada dasarnya nya emosi itu ada 2 yakni positif dan
negatif. Contoh nya emosi positif adalah saat kita merayakan
kebahagiaan saat kelulusan snmptn tetapi temen kita yg sama2 berjuang
dengan kita tidak lulus. Disitu kita tidak boleh yang namanya terlalu
bahagia karna ada orang lain yg merasa sedih karna kegagalan nya. Di
sini terdapat yang namanya empati ke pada sesama manusia.

c. Penanya: Agem (Gol A)


- Pertanyaan: Apakah ada hubungannya filsafat stoik dengan manajemen
emosi? Berikan contoh penerapan hubungan filsafat stoik dengan
manajemen emosi?
Penjawab: Galuh, Rike
- Ada hubungannya karena sama sama memiliki empati kepada orang lain,
untuk penerapan stoik pada intinya sama dengan manajemen emosi yaitu
memanage emosi supaya tidak berlebihan tetapi kalau dalam manajemen
emosi tidak terlalu mementingkan orang lain (lebih ke diri sendiri baru
orang lain) sedangkan stoik lebih ke orang lain terlebih dahulu baru dirinya
sendiri akan tetapi kembali lagi kalau di stoik seperti apa memanage
emosinya supaya dirinya memiliki empati terhadap orang lain, sama
seperti manajemen emosi namun manajemen emosi lebih mendahulukan
diri sendiri.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai