Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA MAHASISWA

BIOKIMIA LANJUT
PERCOBAAN IV
PENETAPAN KADAR Hb

Nama : Adwi Restafara


Stambuk : A251 19 123
Kelas :B
Asisten : Saskia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
NAMA KELOMPOK

1. Adwi Restafara
2. Ramdan Efendi
3. Shinta Masita
4. Eva Fiska
5. Chatifah Alimudin
6. Nur Susi Susanti
7. Rismawati
8. Windi
PERCOBAAN IV
PENETAPAN KADAR Hb

I. Tujuan
Untuk menentukan kadar Hb dalam berbagai sampel menggunakan
II. Dasar Teori
III. Alat dan Bahan
A. Alat
1. Lancet 1 buah
2. Spektronik 20
3. Kuvet
4. Pipet tetes

B. Bahan
1. Sampel darah
2. Pereaksi Drabkin
3. Tissue
IV. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menyiapkan 7 buah kuvet
3. Memasukan 2,5 mL pereaksi drabkin kedalam 7 buah kuvet
4. Menambahkan masing – masing 3 tetes sampel darah yang berbeda kedalam
6 buah kuvet dan 1 kuvet dibiarkan sebagai blanko
5. Mengukur transmitan larutan menggunakan spektronik 20 pada Panjang
gelombang 540nm
6. Mencatat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan
V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
A. Sampel darah wanita
1. Nama : Muharrikah Rahmat
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kadar Hb : 25,6864 g/dL
2. Nama : Chatifah Alimuddin
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kadar Hb : 7,36 g/dL

3. Nama : Noviana
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Kadar Hb : 17,7008 g/dL

B. Sampel darah pria


1. Nama : Ibrahim
Umur : 22 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Kadar Hb : 8,4272 g/dL

2. Nama : Adwi Restafara


Umur : 19 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Kadar Hb : 8,4272 g/dL
3. Nama : Ramdan Efendi
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Kadar Hb : 3,5328g/dL
VI. Reaksi – Reaksi
Prinsip Cyanmethemoglobin
Hb + K3Fe(CN)6 → MetHb atau Hi
Hb + KCN → HiCN
VII. Pembahasan
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar Hb dalam darah secara
kuantitatif dengan metode cyanmethemoglobin. Prinsip dasar dan metode
sianmethemoglobin yaitu adanya reaksi perubahan warna dalam pemeriksaan HB.
Prinsip kerja dari metode ini adalah semua bentuk HB kecuali sulmethglobin diubah
menjadi methemoglobin dalam larutan kalium ferisianida dan diubah menjadi
sianmethemoglobin oleh larutan kalium sianida dan dibaca pada spektrofotometer
dengan panjang gelombang 540 nm (Staff Pengajar, 2022)

Pada percobaan ini digunakan 6 sampel darah yang berbeda dari jenis kelamin
berbeda dan umur yang berbeda, selanjutnya sampel darah ini akan direaksikan dengan
pereaksi drabkin lalu diukur nilai transmitan nya menggunakan alat spektronik 20 pada
panjang gelombang 540 nm. Hasil nilai transmitan yang diperoleh nilai transmitan
yang beragam mulai dari 20, 63, 33 untuk sampel darah wanita dan nilai transmitan
mulai dari 67, 59, dan 80 untuk sampel darah pria. Setelah dilakukan perhitungan
kadar HB diperoleh nilai HB tertinggi yakni 25,6864 g/dL dan nilai Hakiki terindah,
yakni 7,36 g/dL. Kadar HB normal dengan metode ini untuk pria berkisar antara 13,5
– 18,0 g/dL darah dan untuk wanita berkisar antara 11,5 - 16,5 g/dL darah,
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa dari 6 sampel darah yang diuji kadar
HB nya, tidak ada satupun sampel darah yang memiliki kadar HB normal berdasarkan
uji yang telah dilakukan, Adapun kadar HB yang diperoleh ada yang rendah dan ada
pula yang tinggi kadar HB nya. Kadar HB yang rendah atau yang biasa kita sering
dengar dengan sebutan anemia boleh jadi disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin
dan mineral tertentu khususnya zat besi atau kekurangan darah yang disebabkan oleh
luka. Sedangkan kadar HB yang terlalu tinggi berarti tingginya kadar protein pembawa
oksigen di dalam darah. Hal ini bisa terjadi karena banyaknya jumlah sel-sel darah
merah atau karena tingginya konsentrasi HB di dalam darah merah. Hal ini boleh jadi
disebabkan oleh orang yang dehidrasi ataupun kebiasaan orang yang merokok(Dedi,
2021).

Adapun kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi pada percobaan kali ini adalah
kurangnya ketelitian dalam pengukuran pereaksi drabkin dan sampel darah yang
digunakan sehingga menghasilkan campuran yang terlalu encer ataupun terlalu kenal
atau sampel yang sudah terkontaminasi dan juga bisa disebabkan oleh kurangnya
keakuratan alat spectronic-20 yang digunakan kan yang disebabkan oleh alat yang
mungkin sudah tidak sangat akurat sehingga diperoleh nilai transmitan atau serapan
yang tidak sesuai (Staff Pengajar, 2022)
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan kali ini kadar HB yang diperoleh dari 6 sampel
darah yang berbeda dengan menggunakan metode sianmethemoglobin diperoleh data
yaitu sampel darah wanita muharrikah 25,68g/dL, Chatifah 7,36 g/dL, Noviana
g/dL dan dan pada sampel darah pria Ibrahim 8,47 g/dL, Adwi 8,47 dan ramdan 3,53
g/dL.
DAFTAR PUSTAKA
Bakta, Imade 2012, Hematologi Klinik Ringkas, EGC, Jakarta.
Dedi Mulyawandi.(2021). GAMBARAN KADAR HAEMOGLOBIN (Hb) PADA
PEROKOK AKTIF SYSTEMATIC REVIEW. Politeknik Kesehatan Kemenkes
Medan : Medan
Fitriany, J., & Saputri, A. I. (2018). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Averrous, 4(2).
https://doi.org/10.24893/jkma.2.1.14 0-145.2007
Laura Kosasasi et. al.(2014) Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kadar Hemoglobin
pada Mahasiswa Anggota UKM Pandekar Universitas Andalas.Jurnal
Kesehatan Andalas.3(2),178-181
Medscape. “Hemoglobin Concentration (Hb).” November 27, 2019. diakses Januari
12, 2022
Mirza Juanda. 2013. Perbedaan Kadar Hemoglobin antara Mahasiswa yang Rutin
Berolahraga Futsal Pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesenian IKIP
dengan Mahasiswa yang jarang berolahraga Pada fakultas Keguruan Ilmu
Pengetahuan IKIP Periode Januari 2013 oktober 2013. Skripsi. Universitas Ikip
Mataram
Norsiah, W. 2015. Perbedaan kadar hemoglobin metode sianmethemoglobin dengan
dan tanpa sentrifugasi pada sampel leukositosis. Journal medical laboratory
technology. Available online at : http//ejurnal-analisiskesehatan.web.id. 2461-
0879
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC;2012.
Supariasa, I D N., Bakrie., Bachyar., dan Fajar, Ibnu. 2002. PenilaianStatus Gizi.
Jakarta : EGC.
Staff Pengajar Biokimia Lanjut.(2022). Penuntun Praktikum Biokimia Lanjut.
Univesitas Tadulako : Palu
Palu, /April/2022

Mengetahui

ASISTEN PRAKTIKAN

Saskia Adwi Restafara


A 251 19 123

Anda mungkin juga menyukai