A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K Penanggung jawab pasien
Umur : 70 tahun Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 43 tahun
Agama : Islam Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD Pendidikan : D3
Pekerjaan : Pensiunan Pekerjaan : PNS
Suku/ bangsa : Jawa / Indonesia Status hub : Anak pasien
Alamat : Madiun Alamat : Magetan.
Status perkawinan : Menikah
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 mmHg RR : 22 kali/menit
Nadi : 96 kali/ menit Suhu : 36,4 c
Kesadaran : Composmentis
2. Pengkajian Pernafasan (B1)
Keluhan : Tidak terdapat keluhan
Batuk : Pasien tidak batuk
Sekret : tidak terdapat secret
Warna :-
Konsistensi :-
Bau : -
Inspeksi
Irama nafas : Reguler
Kedalaman : Sedang
Kesimetrisan : Simetris
Cuping hidung : Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
Jenis pernafasan : Eupnue
Penggunaan otot bantu nafas : Tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan
Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
WSD : Jumlah cairan yang keluar : - Warna : -
Penggunaan alat bantu nafas : Nasal canul 3Lpm
Palpasi
Fokal fremitus : Kiri dan kanan teraba sama
Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi
Suara paru-paru : Sonor
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan
C. TERAPI OBAT
Tanggal 15 dan 16 Januari 2019
Obat Dosis Rute
Citicolin 2 x 500 mg IV
Natrium Clorida (PZ) 20 tpm / 24 jam IV
Lavemir 1 x 12 unit SC
Novorapid 3 x 6 unit SC
Clopidrogel 1 x 75 mg Oral
Atroovastatin 1 x 20 mg Oral
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 15 Januari 2019
HEMATOLOGI
Hemoglobin 16,3 g/dL 13,4-17,7
Hitung Leukosit 8,03 10³/ɱL 4,3-10,3
Trombosit 238 10³/ɱL 142-424
Hematokrit 51,3 % 40-47
Hitung Eritrosit 6,08 10³/ɱL 4,0-5,5
MCV 84,4 FL 80-93
MCH 26,9 pg 27-31
MCHC 21,9 g/dL 32-36
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil (%) 4,6 % 0-3
Basofil (%) 1,3 % 0-1
Neutrofil (%) 46,6 % 50-62
Limfosit (%) 39,6 % 25-40
Monosit (%) 7,9 % 3-7
KIMIA KLINIK
SGOT 12 U/L 8-31
SGPT 13 U/L 6-40
BUN 12,0 mg/dL 10-20
Creatinin 1,26 mg/dL 0,6-1,1
GDS 504 mg/dl
Natrium Darah 134 mmol/L 136-145
Kalium Darah 3,40 mmol/L 3,5-5,1
Calsium IDN 1,09 mmol/L 1,12-1,32
Ketidakstabilan gula
Darah
Prioritas Diagnosa Keperawatan yang Muncul
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan aliran nutrisi
(O2 dan glukosa) pada otak.
2. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan penurunan produksi insulin
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal Diagnosa dan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 Rabu/ 16 Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan “Monitoring Neurologic”
Januari Penurunan aliran nutrisi (O2 dan glukosa) pada otak 1. Monitoring TTV
2019 2. Monitoring status neurologis secara berkala,
Tujuan : seperti :
NOC Ukuran, kesimetrisan, dan reaksi pupil
Circulation status GCS
Neurologic status 3. Tinggikan kepala 30’
Tissue : prefusion : cerebral 4. Tingkatkan istirahat pasien
Setelah dilakukan tindakan asuan keperawatan selama 3x24 5. Kolaborasi pemberian terapi
jam diharapkan perfusi jaringan serebral pasien kembali efektif, Neuroprotektan
dengan kriteria hasil : Trombolisis
TTV dalam batas normal (120/80 mmHg-140/90mmHg,
Suhu 36 c, nadi 60-100 x/menit, RR 18-24 x/menit) Tidak
ada ortostatik hipertensi
Pasien tidak gelisah
Verbalisasi baik
Pupil seimbang dan reaktif
Pasien tidak mengalami nyeri kepala
2 Rabu/15 Ketidakstabilan gula darah (hiperglikemia) berhubungan “Hyperglikemia Management”
Januari dengan 1. Monitoring kadar gula darah
2019 Penurunan produksi urine 2. Monitoring tanda dan gejala hiperglikemia
seperti, poliuria, polidipsia, dan polifagia.
Tujuan 3. Anjurkan pasien untuk meminimalisir konsumsi
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 makanan dan minuman yang mengandung
jam diharapkan gula darah pasien kembali efektif, dengan tinnggi gula.
kriteria hasil : 4. Ajarkan pada keluarga pasien tentang
GDS dalam batas normal pemberian insulin secara mandiri
Pasien tidak poliuria, polifagia, dan polidipsia 5. Kolaborasi tentang pemberian terapi
Lavemir 1x12 unit, Novorapid 3x6 unit
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dx Keperawatan Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Ketidakefektifan 16/01/19 09.00 1. Memonitor TTV pasien 13.00 S : Pasien mengatakan masih
perfusi 09.15 2. Memonitor status neurologis Pelo
Jaringan serebral Ukuran, kesimetrisan, dan reaksi O : Bicara pelo
berhu- 09.25 pupil Pupil isokor, reflek cahaya+
bungan dengan 10.00 GCS GCS 456
penuru- 3. Meninggikan kepala pasien 30’ Pasien tampak gelisah
nan aliran nutrisi 10.15 4. Meningkatkan istirahat pasien Pasien tidak pusing
(O2 & 5. Melalukan kolaborasi dalam pemberian TD 150/100 mmHg
glukosa) pada otak Terapi citicolin 500 mg N : 92 x/menit
CPG 75 mg S : 36,2ºC
RR : 21 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi nomor
1, 2, 3, 4, 5
17/01/19 16.00 1. Memonitor TTV pasien 18.30 S : Pasien mengatakan masih
16.30 2. Memonitor status neurologis Pelo
Ukuran, kesimetrisan, dan reaksi O : Bicara pelo
pupil Pasien tidak pusing
16.40 GCS Pupil isokor, reflek cahaya+
3. Meninggikan kepala pasien 30’ GCS 456
20.00 4. Meningkatkan istirahat pasien Pasien sudah tidak gelisah
5. Melalukan kolaborasi dalam pemberian TD 150/100 mmHg, nadi
Terapi citicolin 500 mg 89x/menit, suhu 36,4’c, RR
20x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan, pasien
pindah ruang dengan indikasi
keadaan membaik
Ketidakstabilan gula 16/01/19 1. Memonitor kadar gula darah 13.00 S : Keluarga pasien mengatakan
darah berhubungan 09.30 2. Memonitor tanda dan gejala sudah paham tentang menu
de- hiperglikemia seperti, poliuria, diit DM serta cara pemberian
ngan penurunan 11.00 polidipsia, dan polifagia. insulin secara mandiri.
produksi 3. Menganjurkan pasien dan keluarga O : GDS 325 mg/Dl
insulin untuk meminimalisir konsumsi Pasien polidipsia
11.30 makanan dan minuman yang Pasien gelisah
mengandung tinnggi gula. A : Masalah belum teratasi
11.30 4. Mengajarkan pada keluarga pasien P : Lnjutkan intervensi nomor
tentang pemberian insulin secara 1,2, dan 5
mandiri
5. Melakukan kolaborasi tentang
pemberian terapi
Novorapid 3x6 unit