Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 6

Nama : Safruddin
NIM : 530062421
Mata Kuliah : EKMA5207 / Manajemen SDM
UPBJJ : UT Makassar

Perilaku jahat yang diniatkan oleh karyawan akibat diperlakukan tidak adil oleh
perusahaan/organisasinya dalam hal kompensasi, sudah sering ditemui. Setujukah
anda dengan pernyataan tersebut, berikan contoh real dan bagaimana solusinya.

Diskusikan dan akan dinilai apabila merespon minimal 3 orang tanggapan dari
temannya

Tanggapan :

Kompensasi merupakan seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas
jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk uang atau barang,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

Maksud dan tujuan pemberian kompensasi yaitu :


• Menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi
• Mendorong karyawan untuk berprestasi tinggi
• Mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas untuk tetap setia

Terdapat beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan dalam sebuah
perusahaan atau organisasi. Berikut ini jenis-jenis kompensasi yang diberikan kepada
karyawan:
1. Kompensasi langsung. Segala macam imbalan yang berwujud uang seperti gaji, macam-
macam tunjangan,
THR, insentif, komisi, bonus, pembayaran prestasi, pembagian laba perusahaan, dan opsi
saham. Selain itu,
segala jenis pendapatan yang menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan dikenai
Pajak
Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21).
2. Kompensasi tidak langsung. Merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan
kebijakan
perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Seperti Asuransi
kesehatan dan jiwa, bantuan perumahan.
Faktor-yang mempengaruhi tinggi randahnya kompensasi yaitu:
1. Penawaran dan permintaan
2. Serikat pekerja
3. Kemampuan untuk membayar
4. Produktivitas
5. Biaya hidup
6. Pemerintah

Proses yang dilalui dalam pemberian kompensasi supaya terasa adil terdiri atas :
a. Menyelenggarakan survei gaji yaitu mengenai jumlah gaji yang diberikan bagi pekerjaan
yang sebanding di
perusahaan lain
b. Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan memalalui evaluasi pekerjaan
c. Mengelompokkan pekerjaan yang sama ke dalam tingkat upah yang sama
d. Menetapkan harga tiap tingkatan gaji dengan menggunakan gais upah
e. Menyesuaikan tingkat upah dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Ada beberapa cara mengevaluasi pekerjaan yaitu:


1. Metode peringkat. Penilaian melakukan pengujian terhadap uraian dari masing-masing
pekerjaan yang akan
dievaluasi dan mengatur pekerjaan-pekerjaan itu dalam urut-urutannya sesuai dengan nilainya
atau tingkat
kepentingannya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
2. Metode penggolongan pekerjaan. Metode ini diawali dengan pengenalan tentang suatu kelas
atau grade
untuk menggambarkan sebuah kelompok pekerjaan.
3. Metode factor perbandingan. Dengan metode ini penilai tidak perlu mengingat-ingat semua
pekerjaan pada
saat mengevaluasi, tetapi mereka mengambil keputusan berdasarkan beberapa aspek atau
factor dari
pekerjaan.
4. Metode sistem poin. Metode ini sering digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan karena
pihak penilai
memberikan nilai berupa angka untuk setiap unsur pekerjaan, kemudian menjumlahkannya
untuk mengetahui
harga relatif dari setiap pekerjaan.

Tantangan yang sering dihadapi dalam menetapkan kompensasi seperti:


• Standar gaji yang berlaku umum. Beberapa jabatan harus dibayar lebih dari yang seharusnya
karena desakan
pasar
• Kekuatan serikat buruh. Serikat buruh dapat menggunakan kekuatannya untuk memperoleh
gaji yang relative
sesuai dengan jabatannya
• Produktivitas. Perusahaan harus memperolah keuntungan yang lebih, sebalaiknya pegawai
tidak digaji lebih
daripada kontribusinya (tidak sesuai produktivitas mereka)
• Kebijakan gaji dan upah. Memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang tergabung
dengan serikat kerja
dengan pegawai yang tidak tergabung dalam serikat kerja
• Pembatasan pemerintah. Kebijakan pemerintah terkait dengan tenaga kerja
• Nilai yang sebanding dengan pembayaran yang sama.

Mengenai perilaku jahat yang diniatkan oleh karyawan karena tiperlakukan tidak adil oleh
perusahaan dalam hal kompensasi sering kita jumpai di dunia kerja, akan tetapi menurut
pendapat saya bahwa perilaku tersebut seharusnya tidak terjadi karena tingkat manajemen
menentukan kompensasi melalui beberapa pertimbangan dan cara seperti yang telah dibahas
dalam Modul pembelajaran SDM, bahwa ketika Manajemen menentukan besarnya kompensasi
yang akan diberikan kepeda pekerja melaui beberapa metode dan evaluasi pekerjaan karyawan
tersebut, jadi jika karyawan merasa dirinya berkinerja baik akan tetapi dinilai rendah oleh
manajemen sebaiknya langkah awal yang diambil oleh karyawan tersbut mempertanyakan ke
manajemen untuk mengetahui dimana kekurangan karyawan sehingga mendapat nilai atau
point yang rendah yang mengakibatkan besaran kompesasi yang diterima ikut berkurang.

Contoh real perilaku jahat karyawan yang merasa diperlakukan tidak adil yang terjadi di tempat
kami bekerja dimana salah seorang karyawan merasa dirinya sudah lama bekerja dan senior
yang mendapatkan kompesansi dari perusahaan lebih rendah disbanding dengan karyawan
yang merasa dibawahnya, namun kinerja pekerja yang senior ini memang sangat dibawah
dibanding dengan pekerja lainnya, sehingga dia mempengaruhi teman-teman yang lain untuk
meminta dukungan agar manajemen/pimpinan dipindahkan ke tempat yang lain. Pembayaran
kompensasi yang diterapkan ditempat kami bekerja yaitu berdasarkan metode penilaian kinerja
berdasarkan produktivitas dan prilaku karyawan.

Referensi :
Said Kelana Asnawi.2020.”Manajemen Keuangan”.Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.
Panggabean, Mutiara Sibarani. 2021. Manajemen Sumberdaya Manusia. Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai