Kompetensi Dasar
1. KD pada KI Spiritual
1.1. Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa
Jawa dalam bentuk teks Serat Tripama.
2. KD pada KI Sosial
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa melalui
teks Serat Tripama.
3. KD pada KI pengetahuan
3.1 Menelaah teks serat Tripama pupuh Dhandhanggula.
KD pada KI keterampilan
4.1 Menanggapi isi Serat Tripama pupuh dhandhanggula dan menulis, serta menyajikan syair
tembang Dhandhanggula karangan sendiri.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
Mengungkapkan makna dalam Serat Wedhatama pupuh Dhandhanggula.
Menanggapi makna yang terkandung dalam Serat Wedhatama pupuh Dhandhanggula
2. Indikator KD pada KI keterampilan
Menyebutkan isi Serat Tripama pupuh dhandhanggula
Membuat, dan menulis, serta menyajikan syair tembang Dhandhanggula karangan
sendiri
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok diharapkan siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan beranggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Menjelaskan guru gatra, guru lagu,dan guru wilangan
2. Menjelaskan unsur pembangun teks
3. Menjelaskan nilai-nilai dalam wedhatama dan relevansi pitutur luhur dengan kondisi
masyarakat saat ini
4. Menjelaskan Teknik penulisan Serat Wedhatama pupuh Pocung
5. Menjelaskan Teknik penyuntingan Serat Wedhatama pupuh Pocung.
6. Menjelaskan Teknik penyajian Serat Wedhatama pupuh Pocung secara lisan atau tulisan
E. Materi Pembelajaran.
(Rincian pokok materi pembelajaran) :
Wedhatama Pupuh Pocung
guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan
unsur pembangun teks
nilai-nilai dalam wedhatama
relevansi pitutur luhur dengan kondisi masyarakat saat ini
tanggapan isi teks
teknik penulisan tembang Pocung
teknik penyuntingan tembang Pocung
teknik penyajian tembang Pocung secara lisan atau tulisa
F. Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran, Strategi.
Pendekatan : Scientific
Model : Inquiry ( belajar sendiri )/ Discovery Learning ( mencari materi d internet )
Teknik : Group Investigation ( diskusi kelompok )
Metode : Tanya jawab, pengamatan, penugasan, diskusi
Strategi Pembelajaran
Mandiri tidak
Tatap muka Mandiri terstruktur
terstruktur
Mengamati Tugas Tes lisan
- Mencermati bacaan Wedhatama pupuh - Mengumpulkan data teks - Memaparkan hasil
Pocung. Wedhatama pupuh Pocung. pengamatan
- Menulis dan menyajikan Wedhatama pupuh Observasi tentang teks crita
Pocung. - Mengamati pelaksanaan ce Wedhatama
Menanya (memberi stimulus agar peserta diskusi dengan menggunakan pupuh Pocung.
didik bertanya) lembar observasi yang memuat
- Unsur-unsur pembangun Wedhatama pupuh isi diskusi dan sikap saat
Pocung? diskusi.
- membuat pertanyaan yang berhubungan - Mengamati teks Wedhatama
dengan isi teks Wedhatama pupuh Pocung? pupuh Pocung.
Mengumpulkan data/eksplorasi Portofolio
- Peserta didik mendiskusikan Unsur-unsur - Membuat paparan dan
pembangun Wedhatama pupuh Pocung. menganalisis teks Wedhatama
Mengasosiasi pupuh Pocung
- Membuat kesimpulan Unsur-unsur Tes tulis
pembangun Wedhatama pupuh Pocung. - Tes kemampuan kognitif
Mengkomunikasikan dengan menjawab soal-soal
- Mempresentasikan /menyam-paikan hasil pilihan ganda dan uraian teks
diskusi Unsur-unsur pembangun Wedhatama pupuh Pocung.
Wedhatama pupuh Pocung.
G. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
ALOKASI
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan Mengucapkan salam, berdoa dan absensi siswa 5 menit
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Guru menegaskan bahwa materi yang dipelajari tidak sulit, siswa
pasti bisa memahami dan menerapkan asalkan mau belajar dan
berusaha
Apersepsi sekilas tentang Serat Wedhatama pupuh Pocung
Kegiatan Mengamati 70 menit
Inti membaca contoh teks Serat Wedhatama pupuh Pocung
mencermati uraian yang berkaitan dengan guru gatra, guru lagu,
dan guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Pocung
Menanya
mempertanyakan unsur-unsur pembangun Serat Wedhatama pupuh
Pocung
membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks Serat
Wedha-tama pupuh Pocun
Mengumpulkan informasi
menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam Serat Wedhatama
pupuh Pocun
menulis syair tembang Pocun dengan bahasa sendiri
Mengasosiasi
menyunting kesalahan syair tembang Pocun tulisan teman
menganalisis unsur-unsur pembangun
Mengkomunikasikan
menyajikan secara lisan atau tulisan tembang Pocun yang ditulis
memberi tanggapan isi dengan bahasa sendiri Serat Wedhatama
pupuh Pocun
Penutup Guru dan peserta didik membuat rangkuman / kesimpulan 15 menit
Guru memberikan penguatan
Guru dan peserta didik melakukan refleksi untuk melihat
kekurangan pelajaran hari ini
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Guru memberikan tugas untuk minggu depan dan memberitahukan
materi selanjutnya
Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam
Pertemuan 2
ALOKASI
KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan Mengucapkan salam, berdoa dan absensi siswa 5 menit
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Guru menegaskan bahwa materi yang dipelajari tidak sulit, siswa
pasti bisa memahami dan menerapkan asalkan mau belajar dan
berusaha
Apersepsi sekilas tentang Serat Wedhatama pupuh Pocung
Kegiatan Mengamati 70 menit
Inti membaca contoh teks Serat Wedhatama pupuh Pocung
mencermati uraian yang berkaitan dengan guru gatra, guru lagu,
dan guru wilangan Serat Wedhatama pupuh Pocung
Menanya
mempertanyakan unsur-unsur pembangun Serat Wedhatama pupuh
Pocung
membuat pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks Serat
Wedha-tama pupuh Pangkur
Mengumpulkan informasi
menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam Serat Wedhatama
pupuh Pocung
menulis syair tembang Pocung dengan bahasa sendiri
Mengasosiasi
menyunting kesalahan syair tembang Pocung tulisan teman
menganalisis unsur-unsur pembangun
Mengkomunikasikan
menyajikan secara lisan atau tulisan tembang Pocung yang ditulis
memberi tanggapan isi dengan bahasa sendiri Serat Wedhatama
pupuh Pocung
Penutup Guru dan peserta didik membuat rangkuman / kesimpulan 15 menit
Guru memberikan penguatan
Guru dan peserta didik melakukan refleksi untuk melihat
kekurangan pelajaran hari ini
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
Guru memberikan tugas untuk minggu depan dan memberitahukan
materi selanjutnya
Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam
I. Sumber pembelajaran :
Trampil Basa, Rulita Damameita Putri, Slamet Mulyono, Mediatama, Surakarta, 2015
Internet.
J. PENILAIAN
1. Teknik penilaian : Pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur penilaian :
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran saat diskusi
Tembang Pangkur
b. Bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
c. Toleran terhadap proses pemecahan
masalah
2 Pengetahuan Tes tertulis Penyelesaian tugas individu
Tembang Pangkur dan kelompok
3 Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
Trampil menerapkan konsep atau prinsip individu maupun kelompok)
dan strategi pemecahan masalah yang dan saat diskusi
relevan yang berkaitan dengan Tembang
Pangkur
Pengembangan Sikap
Aspek : Afektif
Indikator :
1.1. Mengungkapkan makna yang terkandung dalam tembang macapat.
1.2. Menanggapi makna yang terkandung dalam tembang macapat.
1.3. Menyebutkan watak tembang macapat Pocung.
2.1.Memparafrasekan geguritan/macapat dalam berbagai ragam bahasa Jawa.
Kriteria
No Indikator
Ok Kr Ar Ot
1 Siswa melu piwulangan Tembang Macapat
2 Siswa aktif sajroning pelajaran
3 Siswa aktif nggarap tugas individu
4 Siswa aktif nggarap tugas kelompok
5 Siswa aktif diskusi kelompok
6 Siswa aktif diskusi kelas
7 Siswa aktif nyusun hasil diskusi
8 Siswa aktif nyimpulake diskusi kelas
Katerangan : Skor
Ok : Ora kendhat 4
Kr : Kerep 3
Ar : Arang 2
Ot : Ora tau 1
3. Instrumen Hasil Belajar : Tes Tertulis
Soal :
1. Apa kang diarani tembang macapat Pocung?
2. Apa kang diarani guru gatra, guru lagu, lan guru wilangan?
3. Tembang pangkur ana pira guru gatra?
4. Tembang pangkur ana pira guru lagu?
5. Tembang pangkur ana pira guru wilangan?
Kunci Jawaban :
1. Tembang macapat ditegesi maca papat-papat tegese macane papat-papat, saben pamunggele
tembung kedadeyan saka patang wanda
2. Guru gatra yaiku Gunggunge larik utawa gatra.
3. Guru wilangan yaiku gunggunge saben gatra kaperang wanda.
4. Guru lagu wanda kang tetep lan dipungkasi dening vocal kang padha.
5. Nomor 3, 4, lan 5 :
Metrum Gatra I II III IV V VI VII VIII IX X
Pocung 4 12u 6a 8i 12a
Jenis Tembang Macapat beserta penjelasannya serta dilengkapi dengan Guru Gatra, Guru
Lagu, dan Guru Bilangan
Tembang Maskumambang di atas menceritakan tentang hidup seseorang yang tidak mematuhi
nasehat orang tua, maka dia akan hidup sengsara dan menderita di dunia dan akhirat.
Berikut penjelasan mengenai aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan dari tembang
maskumambang.
1. Guru gatra = 4
Artinya tembang maskumambang ini memiliki 4 larik atau baris kalimat.
2. Guru wilangan = 12, 6, 8, 8
Kalimat pertama berjumlah 12 suku kata. Kalimat kedua berjumlah 6 suku kata. Kalimat ketiga
berjumlah 8 suku kata. Kalimat keempat berjumlah 8 suku kata.
3. Guru lagu = i, a, i, o
Akhir suku kata dari setiap kalimatnya harus bervokal i, a, i, o.
Baca juga Berbagai Peribahasa Jawa Lengkap dengan Artinya
3. Tembang Megatruh
warungkopi.okezone.com
Kata Megatruh berasal dari kata ‘megat’ dan ‘roh’, artinya putusnya roh atau telah terlepasnya roh
dari tubuh. Filosofi yang terkandung di Megatruh adalah tentang perjalanan kehidupan manusia
yang telah selesai di dunia.
Dari segi pandang lain Megatruh berasal dari awalan -am, pegat dan ruh. Dalam serat Purwaukara,
Megatruh memiliki arti mbucal kan sarwa ala (membuang apa-apa yang sifatnya jelek).
Kata pegat ada hubungannya dengan peget yang berarti istana, tempat tinggal. Pameget atau
pemegat berarti jabatan. Samgat atau samget berarti jabatan ahli atau guru agama. Dapat
disimpulkan Megatruh mempunyai arti petugas yang ahli dalam kerohanian yang selalu
menghindari perbuatan jahat.
Watak tembang Megatruh
yaitu tentang kesedihan dan
kedukaan. Biasanya
menceritakan mengenai
kehilangan harapan dan rasa
putus asa.
Contoh Tembang Megatruh
(12u – 8i – 8u – 8i – 8o)
Kabeh iku mung manungsa
kang pinujul
Marga duwe lahir batin
Jroning urip iku mau
Isi ati klawan budi
Iku pirantine ewong
Berikut penjelasan mengenai
aturan guru gatra, guru lagu
dan guru wilangan dari
tembang Megatruh .
1. Guru gatra = 5
Tembang Megatruh ini memiliki 5 larik atau baris kalimat.
2. Guru wilangan = 12, 8, 8, 8, 8
Kalimat pertama berjumlah 12 suku kata. Kalimat kedua berjumlah 8 suku kata. Kalimat ketiga
berjumlah 8 suku kata. Kalimat keempat berjumlah 8 suku kata. Kalimat ke lima berjumlah 8 suku
kata.
3. Guru lagu = u, i, u, i, o
Akhir suku kata dari setiap kalimatnya harus bervokal u, i, u, i, o.
4. Tembang Gambuh
izent.ru
Kata Gambuh memiliki arti menyambungkan. Filosofi tembang Gambuh ini menceritakan
mengenai perjalanan hidup dari seseorang yang telah bertemu dengan pasangan hidupnya yang
cocok. Keduanya dipertemukan untuk
menjalin ikatan yang lebih sakral yaitu
dengan pernikahan. Sehingga
keduanya akan memiliki kehidupan
yang langgeng.
Dari segi pandang lain Gambuh berarti
roggeng tahu, terbiasa, dan nama
tumbuhan. Berkaitan dengan hal ini,
tembang Gambuh memiliki watak atau
biasa digunakan dalam suasana yang
sudah pasti atau tidak ragu-ragu,
maknanya kesiapan pergerakan maju
menuju medan yang sebenarnya.
Watak Gambuh juga menggambarkan
tentang keramahtamahan dan tentang
persahabatan. Tembang Gambuh biasanya juga digunakan untuk menyampaikan cerita-cerita
kehidupan.
Contoh Tembang Gambuh (7u – 10u – 12i – 8u – 8o)
Lan sembah sungkem ipun
Mring Hyang Sukma elinga sireku
Apan titah sadaya amung sadermi
Tan welangsira andhaku
Kabeh kagungan Hyang Manon
Berikut penjelasan mengenai aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan dari tembang
Gambuh .
1. Guru gatra = 5
Tembang Gambuh memiliki 5 larik atau baris kalimat.
2. Guru wilangan = 7, 10, 12, 8, 8
Kalimat pertama berjumlah 7 suku kata. Kalimat ke dua berjumlah 10 suku kata. Kalimat ke tiga
berjumlah 12 suku kata. Kalimat ke empat berjumlah 8 suku kata. Kalimat ke lima berjumlaj 8 suku
kata.
3. Guru lagu = u, u, i, u, o
Akhir suku kata dari setiap kalimatnya harus bervokal u, u, i, u, o.
Baca juga kumpulan Tembang Macapat Gambuh