Anda di halaman 1dari 8

Nama : JULIANA F SEDA

Kelas : TK 4 PPN A
NIM : PO.530320917155

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan/PenatalaksanaanMedis


1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian terhadap identitas klien
b. Pengkajian terhadap identitas penangguang jawab klien (keluarga)
c. Pengkajian terhadap riwayat kesehatan klien
d. Mengkaji kebutuhan dasar klien berdasarkan teori 14 dasar kebutuhan dasarmanusia
e. Melakukan pemeriksaan fisik pada klien
f. Mengkaji data penunjang klien
g. Mengkaji kondisi keluarga klien dalam menghadapi kondisi klien dan
kesiapankeluarga akan kehilangan klien dengan penyakit terminal yang sulit
disembuhkan.
1) Fase Denial
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap denial (penolakan) yang
ditunjukankeluargaklien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal,
yangkemudian dicocokandengan tanda dan gejala pada fase ini sesuai teori.
2) Fase Anger
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap anger (marah) yang ditunjukankeluarga
klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal, yangkemudian
dicocokan dengantanda dan gejala pada fase ini sesuai teori. Pada fase iniperawat
mengkaji hanya berdasarkan observasi sebab kluarga pasien tidak mungkinmenjawab
pertanyan perawat pada fase ini.
3) Fase Bargaining (Tawar Menawar)
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap bargaining (tawar menawar)
yangditunjukankeluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakitterminal,
yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuaiteori. Pada fase ini
perawat masih bisamengkaji klien dengan wawancara namunperhatikan kuantitas serta
kulitas pertanyaan untukmenjaga kestabilan kondisikeluarga klien.
4) Fase Depresi
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap depresi yang ditunjukan keluargaklien
padasaat mendengar kondisi klien dengan penyakit terminal, yang kemudiandicocokan
dengan tandadan gejala pada fase ini sesuai teori. Pada tahap ini perawatdapat mengkaji
keluarga kliennamun sedikit, dan terkadang tidak mendapatkanrespon sebab kondisi
keluarga klien dalamkeadaan tertekan, dan perawat dapatmengkomunikasikan kondisi
keluarga klien.
5) Fase Acceptance (Penerimaan)
Perawat dapat mengkaji gejala pada tahap acceptance (penerimaan)
yangditunjukankeluarga klien pada saat mendengar kondisi klien dengan penyakitterminal,
yang kemudian dicocokan dengan tanda dan gejala pada fase ini sesuaiteori. Pada kondisi
ini perawat lebihleluasa mengkaji kondisi kesiapan keluarga kliendalam menghadapi
resiko kehilangan klienyang mengalami penyakit terminal, sebabpada gfase ini kleuarga
klien biasanya mulai pasrahatau sudah dapat menerimakondisi kerabatnya.

B. Diagnosa Keperawatan (Sdki)


1. Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian
2. Distres spritual berhubungan dengan menjelang ajal.

C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


1 Ansietas berhubungan Dalam masa perawatan ansietas Reduksi Ansietas
dengan ancaman menurun Observasi
terhadap kematian Dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi saat
(D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) tingkat ansietas
1. Verbalisasi kebingungan berubah (mis.
(5) Kondisi, waktu,
2. Verbalisasi khawatir stresor)
akibat kondisi yang 2. Identifikasi
dihadapi (5) kemampuan
3. Perilaku gelisah (5) mengambil
4. Perilaku tegang (5) keputusan
5. Konsentrasi (5) 3. Monitor tanda-
6. Pola tidur (5) tanda ansietas
(verbal dan non-
verbal)
Terapeutik
1. Ciptakan suasana
terapeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
2. Temani pasien
untuk mengurangi
kecemasan, jika
memungkinkan
3. Pahami situasi
yang membuat
ansietas
4. Dengarkan dengan
penuh perhatian
5. Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
6. Tempatkan barang
pribadi yang
memberikan
kenyamanan
7. Identifikasi situasi
yang memicu
kecemasan
8. Diskusikan
perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang
akan datang.

Edukasi
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
2. Informasikan
secara faktual
mengenai
diagnosis,
pengobatan dan
prignosis
3. Anjurkan keluarga
untuk bersama
pasien, jika perlu
4. Anjurkan
melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
5. Anjurkan
mnegungkapkan
perasaan dan
persepsi
6. Latih kegiatan
peralihan untuk
mengurangi
ketegangan
7. Latih penggunaan
mekanisme
penggunaan
pertahanan diri
yang tepat
8. Latih teknik
relaksasi

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
anasieta, jika perlu
2 Distres spritual Dalam masa perawatan distres Dukungan spiritual
berhubungan dengan spiritual membaik (I.09276)
menjelang ajal (D.0003) Dengan kriteria hasil : Observasi
Status spiritual (L.01006) 1. Identifikasi
1. Verbalisasi kepuasan perasaan khawatir,
terhadap makna hidup kesepian dan
2. Verbalisasi perasaan ketidak berdayaan
kebedayaan 2. Identifikasi
3. Perilaku marah pada pandangan tentang
Tuhan hubungan antara
4. Kemampuan beribadah spiritual dan
kesehatan
3. Identifikasi
harapan dan
kekuatan pasien
4. Identifikasi
ketaatan dalam
beragama

Terapeutik
1. Berikan
kesempatan
mengekspresikan
perasaan tentang
penyakit dan
kematian
2. Berikan
kesempatan
mengekspresikan
dan meredakan
merah secara tepat
3. Yakinkan bahwa
perawat bersedia
mendukung selama
masa ketidak
berdayaan
4. Sediakan privasi
dan waktu tenang
untuk aktivitas
spiritual
5. Diskusikan
keyakinan tentang
makna dan tujuan
hidup, jika perlu
6. Fasilitasi
melakukan
kegiatan ibadah

Edukasi
1. Anjurkan
beriteraksi dengan
keluarga, teman,
dan atau orang lain
2. Anjurkan
berpartisipasi
dalam kelompok
pendukung
3. Ajarkan metode
relaksasi, meditasi,
dan imajinasi
terbimbing

Kolaborasi
1. Atur kunjungan
dengan rohaniawan
(mis. Ustadz,
Pendeta, Romo,
Biksu)

D. Implementasi Dan Evaluasi

Untuk implementasi dan evaluasi disesuikan dengan intervensi yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
AD Damayanti. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit TerminalDitinjau Dari
Aspek Psikososialwww.indonesianjournalofcancer.or.idDiaksespada 30 Mei 2015.

Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 1999. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta:EGC

Cemy Nur Fitria. 2010. Palliative Care Pada Penderita Penyakit Terminal.
Bandung.portalgaruda.org. diakses pada 30 Mei 2015.

Ppni, T. P. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakartan Selatan: Dewan


Pengurus Pusat Persatuan Perawatan Nasional Indonesia.

Tim Pokja Siki Dpp Ppni. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.

Tim Pokja Slki Dpp Ppni. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai