Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dosen Pengampu : Anisa Novi Liniawati, M.AP

Disusun Oleh :

Kelompok 2

No. Nama NPM Prodi


1 Slamet Riyadi 20872051A001538 PPKn
2 Achmad Nizar 20872051A001492 PPKn
3 Didik Hariyanto 20872051A001538 PPKn
4 Asis Susanto 20872051A001574 PPKn
5 Ahmad Nurhasan 20872051A001486 PPKn
6 Moh. Ainul Yakin 20872051A001538 PPKn
7 Maghfiratul Eza’ 20872051A001512 PPKn
8 Ahmad Widi Samsul Arifin 20872051A001538 PPKn
9 Abd Halim 20872051A001499 PPKn
10 Abd. Kholiq 20872051A001524 PPKn
11 Moh. Zainul Umam 20872051A001528 PPKn
12 Engnani 20872051A001495 PPKn

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANGARAAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI SUMENEP)

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang teramat dalam, penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, karunia dan

keluasan ilmu-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul

“KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Anisa Novi Liniawati, M.AP sebagai

Dosen Pembimbing Buku Teks Kurikulum di STKIP PGRI SUMENEP. Selain itu,

makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana proses pengembangan

kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Anisa Novi Liniawati, M.AP, selaku

Dosen Pembimbing Buku Teks Kurikulum yang telah memberikan tugas ini sehingga

menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagi sebagian pengetahuannya shingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

dengan baik.

Penulis menyadari, makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi

kualitas maupun ilmu Pengetahuan yang Penulis kuasai. Oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pamekasan, 21 April 2022

PENULIS

SLAMET RIYADI

20872051A001538

Konsep Pengembangan Kurikulum | i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

A. Konsep Pengembangan Kurikulum ................................................................ 3

B. Perlunya Pengembangan Kurikulum...............................................................5

C. Kendala Dalam Pengembangan Kurikulum....................................................6

BAB II PENUTUP...................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

Asas- Asas Hukum Acara


Perdata | iii

Konsep Pengembangan Kurikulum | ii


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik pada zaman
Romawi Kuno di Yunani. Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata
courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai garis finish untuk memperoleh
medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah
menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat didalamnya (curriculum is
the entire schoool program and all the people involved in it). Program tersebut berisi
mata pelajaran (courses) yang harus ditempuh oleh peserta didik selama kurun waktu
tertentu, seperti SD/MI (enam tahun), SMP/MTs (tiga tahun), SMA/SMK/MA (tiga
tahun) dan seterusnya.
Secara terminologis, istilah kurikulum (dalam pendidikan) adalah sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik disekolah untuk
memperoleh ijazah. Implikasi dari pengertian tersebut adalah : Kurikulum terdiri atas
sejumlah mata pelajaran, Peserta didik harus mempelajari dan menguasai seluruh
mata pelajaran, Mata pelajaran tersebut hanya dipelajari disekolah secara terpisah-
pisah, dan tujuan akhir kurikulum adalah untuk memperoleh ijazah. Dengan
demikian, kurikulum diartikan sebagai seluruh kegiatan dan pengalaman potensial
(isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi didalam kelas,
dihalaman sekolah maupun diluar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan di indonesia telah diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Dalam Penjelasan atas UU
RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa
pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara

Konsep Pengembangan Kurikulum | 1


indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
produktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan nasional tersebut, harus ada
suatu alat yang disebut dengan kurikulum. Dengan demikian, kurikulum merupakan
alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Disinilah awal dari kedudukan kurikulum
dalam sistem pendidikan nasional. Kedudukan ini sekaligus menunjukkan peran
strategis kurikulum pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan nonformal
maupun pendidikan informal, pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Selagi ada
manusia di dunia ini, selagi itu pula kurikulum harus ada. Tidak ada pendidikan jika
tidak ada kurikulum. Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan nasional
dipandang sangat strategis dan vital karena kurikulum akan mengarahkan semua
kegiatan pendidikan, termasuk sarana dan prasarana serta orang-orang yang terlibat
didalamnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kedudukan kurikulum dapat juga dilihat dari sitem pendidikan itu sendiri.
Pendidikan sebagai sistem tentu memliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan. Komponen-komponen itu antara lain tujuan
pendidikan, kurikulum, pendidik, peserta didik, lingkungan, sarana dan prasarana,
manajemen dan teknologi. Berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa
kurikulum memiliki kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, maka penulis merumuskan
masalah yang hendak diteliti :
1. Bagaimana konsep pengembangan kurikulum ?
2. Perlukah pengembangan kurikulum dalam dunia pendidikan ?
3. Apa saja yang menjadi kendala dalam proses pengembangan kurikulum ?

Konsep Pengembangan Kurikulum | 2


BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan


kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang
dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Proses pengembangan
kurikulum juga dikenal dengan kata implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan
kurikulum.
Kurikulum merupakan alat yang dinamis untuk mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan dan diinginkan. Dengan adanya pendapat demikian dapat
diartikan bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan dan disempurnakan agar
sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan sosial
yang ada serta kebutuhan dan tuntutan yang diperlukan dalam dunia pendidikan.
Pengertian kurikulum yang semakin luas membuat para pelaksana kurikulum
memberikan batasan sendiri terhadap kurikulum. Namun, dalam pengembangan
kurikulum harus didasarkan pada landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya.
Hal ini dimaksudkan agar pengembangan kurikulum yang dilaksanakan sesuai
dengan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan nasional. Perwujudan prinsip,
aspek dan konsep kurikulum terletak pada guru. Sehingga guru memiliki tanggung
jawab terhadap tercapainya tujuan kurikulum itu sendiri.
Oleh sebab itu, seorang pelaksana kurikulum perlu mengetahui dan
melaksanakan beberapa landasan yang menjadi pedoman dalam pengembangan
kurikulum. Landasan pengembangan kurikulum pada hakikatnya merupakan faktor-
faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada waktu mengembangkan
kurikulum lembaga pendidikan, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Landasan utama dari kurikulum yaitu landasan filosofis mengacu pada pentingnya
filsafat dalam melaksanakan, membina, dan mengembangkan, kurikulum di sekolah.
Sedangkan landasan yang lainnya yaitu hakikat ilmu pengetahuan, masyarakat dan
kebudayaan, individu/peserta didik, dan teori-teori belajar.

Konsep Pengembangan Kurikulum | 3


Selain itu, dalam proses pengembangan kurikulum perlu diperhatikan prinsip-
prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum yang
menjadi kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah
berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-
prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga
pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan
ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu
pengembangan kurikulum.
Disamping itu, dalam konsep pengembangan kurikulum sebenarnya sudah ada
model-model pengembangan kurikulum. Model merupakan pola-pola penting yang
berguna sebagai pedoman untuk melakukan suatu tindakan. Model dapat ditemukan
dalam hampir setiap bentuk kegiatan pendidikan, seperti model pengajaran, model
adtninistrasi, model evaluasi, model supervisi dan model lainnya. Menggunakan
model pada perkembangan kurikulum dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Banyak sekolah/fakultas mempunyai rancangan untuk satu tahun,
mereka telah memikirkan polanya untuk memecahkan masalah pendidikan atau
prosedur yang tidak dapat dihindari, walaupun begitu mereka tidak mempunyai lebel
kegiataanya sebagai rancangan.
Peter E. Oliva menyajikan empat model perkembangan kurikulum, yang
dibedakan menjadi Model Deduktif dan Model Induktif. Model deduktif adalah
model yang dimulai dari hal umum ke hal khusus. Sedangkan model induktif adalah
model yang dimulai dari hal khusus ke hal umum. Tigamodel deduktif yang
disajikan adalah model Tyler; model Saylor, Alexander, Lewis; dan model Oliva.
Sedangkan model induktif yang disajikan adalah model Taba.
Perkembangan kurikulum merupakan proses pembuatan keputusan yang
terencana dan untuk merevisi produk dari keputusan tersebut berdasar pada evaluasi
berkelanjutan. Sebuah model dapat mengatur proses. Menurut Taba apabila
seseorang memahami perkembangan kurikulum sebagai tugas yang membutuhkan
keteraturan, maka harus diketahui aturan ketika keputusan dibuat dan bagaimana
cara keputusan-keputusan tersebut dibuat, untuk memastikan bahwa semua
pertimbangan yang relevan telah tercakup dalam keputusan-keputusan tersebut.

Konsep Pengembangan Kurikulum | 4


B. PERLUNYA PENGEMBANGNAN KURIKULUM
Pengembangan dalam kurikulum dilakukan guna merespon perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perkembangan seni dan budaya guna untuk
mengembangkan pembelajaran dalam pendidikan yang bermutu dengan standar
yang jelas, target yang terukur dan tujuan yang akan dicapai. Pengembangan
kurikulum diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara
menyeluruh sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Pada
abad 21 teknologi merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan kita
semua. Dalam segala aspek kehidupan teknologi mampu merespon perubahan sosial
yang hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat sehingga proses perubahan
tingkah laku dan pola pikir masyarakat juga mendisrupsi sistem pendidikan
terutama dalam proses pembuatan, penerapan, dan pengembangan kurikulum.
Kurikulum yang telah resmi dijalankan oleh lembaga pendidikan selalu
berinteraksi dengan lembaga masyarakat dan terjadi interaksi selanjutnya secara
konvensional jikalau di masyarakat terjadi perubahan. Dengan begitu, ada banyak
perubahan yang akan terjadi nantinya. Contohnya, di masyarakat itu banyak
peristiwa yang kurang menghargai nilai-nilai karakter anak, bahwa masayarakat itu
lebih menghargai anak yang intelektualnya lebih tinggi dari pada anak yang
intelektualnya rendah. Hal ini nantinya tentu akan memberi dampak kepada
kurikulum yang berlaku di masyarakat tersebut. Jika hal itu terjadi, maka hasilnya di
dalam pendidikan itu nanti akan terjadi proses yang namanya krisis dan pendidikan
itu lebih manual sehingga pendidikan lebih mengutamakan knowledge dari pada
karakter pribadi, keterampilan dan seterusnya. Maka dalam hal ini pemerintah harus
tanggap dalam merespon hal ini, maka dari sinilah akan dibuatkan kurikulum yang
baru atau melakukan pengembangan terhadap kurikulum yang telah ada.
Pengembangan kurikulum menjadi solusi untuk menyesuaikan kurikulum yang
telah dibuat oleh pemerintah agar sesuai dengan kondisi dan kultur sekolah. Dalam
hal ini pengembangan kurikulum menjadi altenatif prosedur dalam rangka
mendesain, menerapkan, dan mengevaluasi kurikulum. Meskipun demikian, proses
pengembangan kurikulum di sekoah seringkali mendapat penolakan dari masyarakat
yang tidak setuju dengan adanya perubahan. Oleh karena itu, kurikulum yang baru
harus memberikan eksperimen dan inovasi sehingga bisa diterima dan dipraktekkan
di masyarakat.

Konsep Pengembangan Kurikulum | 5


C. KENDALA DALAM PENGEMBANGNAN KURIKULUM

Dalam proses pengembangan kurikulum terdapat berbagai masalah yang akan


dihadapi nantinya seperti cara dalam memilih materi yang akan diajarkan. Sudah
kita ketahui bersama penerapan pengembangan kurikulum perlu disesuaikan pada
setiap tingkat pendidikan begitu juga dengan materi yang diajarkan harus
disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Hal tersebut dilakukan guna mempermudah
peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan disekolah.
Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak serta merta dilakukan
tanpa adanya pertimbangan dari para akademisi atau para ahli dalam dunia
pendidikan sehingga dalam memformulasikan kurikulum yang akan dikembangkan
nantinya memunculkan perbedaan pandangan dari para pengembang. Sehingga
dalam proses pengembangan kurikulum perlu melibatkan para pemangku
kepentingan terutama peran serta guru di dalamnya, Ahli kurikulum, Ahli
pendidikan, masyarakat serta siswa. Mengapa diperlukan keterlibatan mereka
semua? karena merekalah subjek ataupun pelaku yang akan menjalankan kurikulum
yang telah ditetapkan nantinya serta untukmemastikan apakah pengembangan
kurikulum yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan di sekolah.
Pergantian pimpinan turut mempengaruhi dalam pengembangan kurikulum
karena setiap pimpinan memiliki cara-cara atau karakter tersendiri untuk
merumuskan kebijakan dalam berupaya memperbaiki dan mengembangkan
kurikulum pendidikan. Seorang pimpinan memiliki tanggung jawab yang sangat
besar untuk menjalankan kapasistasnya sebagai kepemimpinan kurikulum terkait
dengan maslah kurikulum dan pembelajaran. Pimpinan harus bisa memahami
berbagai macam aspek pengembangan kurikulum dan bagaimana implementasinya.
Pimpinan harus memahami hubungan antara kurikulum dengan assessment, mampu
mencermati bagaimana cara menyediakan pengembangan staf yang tepat untuk
mendukung para guru dalam mengimplementasikan kurikulum dan perubahan
proses pengajaran serta mampu dalam berkomunikasi secara efektif dengan orang
tua siswa sehingga program-program intruksional dan kurikuler sekolah dapat
relevan, dipahami dan didukung oleh masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk bisa
menggabungkan seluruh aktifitas sekolah dalam suatu rencana yang koheren yang
bermuara pada terwujudnya peningkatan hasil belajar siswa secara komprehensif.

Konsep Pengembangan Kurikulum | 6


Kendala lain dalam mengembangkan kurikulum adalah biaya atau intensif yang
cukup besar untuk menerapkan dan mengembangkan kurikulum akan menjadi
masalah jika alokasi yang telah diberikan oleh pemerintah tidak mampu digunakan
dengan baik. Selain itu, pemanfaatan sumber daya yang berkualitas untuk
melakukan perbaikan kurikulum karena keberhasilan dalam pengembangan
kurikulum tergantung dari kualitas sumber daya manusianya. Selain itu, dalam
pengembangan kurikulum kita harus bisa mengetahui unsur-unsur apa saja yang
perlu ada dalam kurikulum sebagai program yang akan dijalani oleh siswa di
sekolah nantinya. Pertama, terkait dengan penetapan tujuan tentang dilakukannya
pengembangan kurikulum yang perlu diperbincangkan secara matang. Hal ini
merupakan suatu hal yang mendasar dan fundamental dalam pengembangnan
kurikulum, karena tujuan merupakan satu hal yang ingin dicapai nantinya sehingga
mampu merubah sebagian atau keseluruhan program dalam sebuah kurikulum.
Kedua, materi pembelajaran dan strategi pembelajaran yang akan diterapkan
nantinya di dalam kelas haruslah kondisional sesuai dengan kebutuhan sekolah,
pendidik dan seluruh siswa. Kurikulum sebagai dokumen diartikan sebagai
kumpulan proses pembuatan rencana kurikulum, GBPP/silabus, dan perangkat serta
buku-buku yang diperlukan dalam proses pembelajaran harus ada. Terakhir, terkait
sistem evaluasi yang akan dilakukan nantinnya untuk mengukur sejauh mana
efektifitas dari kurikulum yang telah dikembangkan apakah sudah sesuai dengan
harapan atau masih jauh dari espektasi.

Konsep Pengembangan Kurikulum | 7


BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan nasional dibutuhkan suatu alat
yang disebut dengan kurikulum. Kurikulum merupakan alat yang dinamis untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dan diinginkan. Dengan adanya
pendapat demikian dapat diartikan bahwa kurikulum harus senantiasa dikembangkan
dan disempurnakan agar sesuai dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, perubahan sosial yang ada serta kebutuhan dan tuntutan yang diperlukan
dalam dunia pendidikan sehingga kurikulum perlu dikembangkan.
Pengembangan kurikulum merupakan proses perencanaan dan penyusunan
kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) agar kurikulum
yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam mengembangkan kurikulum harus
didasarkan pada landasan dan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Hal ini
dimaksudkan agar pengembangan kurikulum yang dilaksanakan sesuai dengan apa
yang menjadi tujuan dari pendidikan nasional.
Meskipun demikian, dalam proses pengembangan kurikulum tentu saja masih
terdapat berbagai masalah yang dihadapi seperti cara dalam memilih materi yang
akan diajarkan, perlunya keterlibatan para pemangku kepentingan terutama peran
serta guru di dalamnya, Ahli kurikulum, Ahli pendidikan, masyarakat serta siswa
dalam mengembangkan kurikulum. Selain itu, proses pergantian pimpinan turut
mempengaruhi dalam pengembangan kurikulum karena seorang pimpinan memiliki
tanggung jawab yang sangat besar untuk menjalankan kapasistasnya dalam
kepemimpinan kurikulum. Kendala lain yang tidak kalah rumitnya seperti, insentif
yang dikeluarkan untuk mengembangkan kurikulum serta tidak lepas dari pro-kontra
masyarakat dan lain-lainnya.

Konsep Pengembangan Kurikulum | 8


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Nurhayati,Anin Kurikulum Inovasi, Telaah Terhadap Pengembangan Kurikulum


Pesantren, Yogyakarta: Teras, 2010.

Sudjana, Nana. 1996. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah.


Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sukiman, Pengembangan Kurikulum, Teori Dan Praktik Pada Perguruan


Tinggi,Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga,
2013.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik,


Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Anda mungkin juga menyukai