Anda di halaman 1dari 8

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat !

1. Jelaskan dan sebutkan komponen dan manfaat misi perusahaan.


2. Jelaskan pendekatan yang dapat digunakan untuk menetapkan tujuan strategis perusahaan.
3. Jelaskan arti simbul-simbul yang ada di matrik MP3
4. Bagaimana prosedur dan urutan tehnik penyusunan matrik daya tarik industi ( MDTI ).
5. Jelaskan dan sebutkan berapa macam sistem pengendalian terhadap U2S
Jawaban
1. Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan
suatu visi yang telah dibuat. Misi itu ibarat langkah-langkah kecil yang dibagi untuk
mempermudah serta bentuk usaha nyata dalam memberikan arah sekaligus batasan-batasan
proses pencapaian tujuan.
Misi memberikan arahan sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Dengan demikian,
pemilik dan manajemen tidak saja sekedar berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
akan tetapi tercapainya tujuan tersebut haruslah sesuai dengan karakter perusahaan.
Tercapai tidaknya tujuan perusahaan tidak dinilai secara sembarangan.
Misi dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan arah pengambilan keputusan dan
sekaligus sebagai perilaku orang perorang dalam perusahaan sebagai acuan tafsir pada
banyak perilaku dan keputusan yang ambigu, dan pemacu motivasi dan komitmen
karyawan. Adanya misi menjadikan manajer menyadari bahwa tidak semua proses
pertumbuhan perusahaan dapat dicerna dengan mudah oleh logika.
Jadi dapat disimpulkan bahwa misi perusahaan adalah bagian dari perencanaan strategi
yang diketahui masyarakat banyak dan bahkan menjadi milik mereka.
Menurut drucker, misi perusahaan adalah jawaban terhadap pernyataan what is our business
untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. misi perusahaan, dengan demikian,
merupakan pernyataan tentang keunikan perusahaan yang membedakan dengan perusahaan
lain yang sejenis yang berada dalam satu kelompok industri tertentu. Misi perusahaan
berusaha memberikan gambaran yang jelas tentang ciri pokok produk yang ditawarkan dan
teknologi yang digunakan; kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi dan konsumen yang
dituju: karakter, gambaran kejadian diri dan cita perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah
alasan eksistensial (reason for being) berdirinya perusahaan.
Menurut Pearcedan Robinson ada tiga komponen pokok misi perusahaan yaitu:
a. Spesifikasi kebutuhan konsumen yang hendak dipuaskan oleh perusahaan yang
dalam bentuk relnya berupa barang dan atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
b. Spesifikasi segmen pasar yang dituju sebagai kelompok sasaran dan wilayah
pemasaran yang hendak dijangkau.
c. spesifikasi teknologi dan fungsi manajerial yang dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang telah dipilih.
Namun biasanya juga ditemukan empat komponen lainnya sebagai pelengkap yang
memberikan kejelasan terhadap misi perusahaan berikut komponen lainnya tersebut.
d. Komitmen untuk bertahan hidup, pertumbuhan dan laba
e. Perumusan falsafah perusahaan
f. Kejati dirian
g. Citra perusahaan yang diinginkan
h. Komitmen terhadap karyawan
i. Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
Misi perusahaan yang jelas yang ditandai dengan adanya spesifikasi karakter, keunggulan,
dan keunikan perusahaan yang mampu membedakan secara transparan perusahaan tersebut
dengan perusahaan pesaing pokok akan cukup banyak membawa manfaat bagi perusahaan
yang bersangkutan.
Manfaatnya sebagai berikut.
a. Terjaminnya kesatuan dan kebulatan tujuan perusahaan
b. Tersedianya dasar alokasi sumber daya dan dana
c. Tersedianya dasar pengembangan iklim organisasi dan motivasi kerja
d. Tersedianya dasar identifikasi diri dan evaluasi bagi karyawam
e. Terfasilitasi nya proses terjemahan tujuan ke dalam struktur organisasi
f. Tersedianya dasar evaluasi kinerja perusahaan.
2. Collins dan Portas menyatakan ada 4 kemungkinan pendekatan yang digunakan untuk
menetapkan tujuan strategis. pertama, tujuan strategis dapat dirumuskan dengan
menggunakan pendekatan target kuantitatif atau kualitatif pada satu tertentu di masa depan.
Wal Mart pada tahun 1990 menetapkan bahwa sampai tahun 2000 perusahaan memiliki
penjualan sebesar 125 juta US Dollar. Dapat juga digunakan pendekatan menetapkan
pilihan lawan (musuh) bersaing dan mengalahkannya, seperti yang dimiliki oleh Nike,
Honda dan Phillips Morris. Pada tahun 1960 Nike menetapkan BHAG-nya dengan
menyatakan keinginannya untuk "crush Adidas". Stanford University menggunakan
pendekatan percontohan (role model). Pada tahun 1940 an, universitas tersebut menyatakan
berkehendak untuk “become the Harvard at the west”. Terakhir, dapat juga digunakan
perumusan transformasi internal. Pada tahun 1980 GE menggunakan pendekatan tersebut
dengan menyatakan bahwa GE harus menempati pada posisi nomor 1 atau 2 dalam setiap
pasar yang dilayani dan melakukan resolusi manajemen agar perusahaan memiliki kekuatan
sebagai perusahaan besar tetapi dengan tingkat kerampingan dan kelenturan perusahaan
kecil.
3. Arti simbol-simbol yang ada pada sel MP3
 Tanda tanya ? (question mark)
Sel bersimbol ? Biasanya terletak di bagian sudut kanan atas MP3. Unit usaha yang
terletak pada sel ini memiliki peluang pasar yang besar yang ditandai oleh tingginya
pertumbuhan pasar. Volume penjualan juga cenderung berbanding lurus dengan
laba. Akan tetapi, unit usaha tersebut belum mampu mengeksploitasi peluang bisnis
tersebut sehingga pangsa pasar relatif yang dapat dikuasai masih relatif kecil.
biasanya unit usaha ini belum mampu menghasilkan laba dan aliran kas masuk yang
besar. Unit usaha ini masih banyak memerlukan tambahan dana yang jauh lebih
besar dibanding aliran kas masuk yang dapat dihasilkan, jika diputuskan untuk terus
mencoba memperbesar pangsa pasar yang sekarang dimiliki.
Akibatnya, unit tersebut memiliki defisit aliran kas yang besar. Akan tetapi
hendaknya tidak dilupakan bahwa unit tersebut juga memiliki peluang tumbuh dan
berkembang sebagai unit usaha yang berhasil. Oleh karena itu, unit usaha tersebut
diberi simbol ? Karena unit tersebut memiliki potensi berkembang sepanjang
tersedia aliran kas keluar yang cukup. Masih diliputi oleh ketidakpastian dan penuh
tanda tanya. oleh sebab yang sama unit usaha yang terletak pada sel tersebut juga di
sering dinamai problem children atau wildcats.
 Bintang * (star)
Sel bertanda bintang biasanya diletakkan pada sudut kiri atas MP3. Unit usaha
strategis yang terletak pada sel ini dapat ditafsirkan sebagai unit usaha yang
memiliki peluang bisnis yang besar karena beroperasi pada pasar yang sedang
tumbuh. Unit usaha tersebut juga telah mampu menguasai pasar yang cukup tinggi
sehingga unit usaha ini mampu menghasilkan sejumlah kas masuk yang besar, akan
tetapi di saat yang sama unit usaha ini juga masih memerlukan kas keluar yang
besar. Oleh karena itu, sel ini kadangkala menghasilkan surplus aliran kas atau
defisit aliran kas. Akan tetapi keduanya hampir tidak pernah berjumlah besar.
besarnya kas keluar digunakan untuk secara terus-menerus memperbesar investasi
agar pangsa pasar yang dikuasai tetapi relatif lebih besar dibanding yang dimiliki
oleh pesaing. investasi tersebut juga digunakan sebagai salah satu strategi
penghalang masuknya pesaing ke dalam pasar. Jika investasi tidak cukup memadai
koma Ada kemungkinan pasar yang sedang tumbuh tersebut justru akan
dimanfaatkan dan dikuasai oleh pesaing. Jadi, unit usaha yang berada pada sel ini
dapat dikatakan sebagai unit usaha yang menjanjikan dan dapat menjadi salah satu
sumber aliran kas masuk yang besar di kemudian hari. Jika dikaitkan dengan daur
kehidupan barang, produk yang berada pada tahap pertengahan atau akhir
pertumbuhan, biasanya berada pada sel bertanda bintang ini.
 Rupiah (Rp)
Sel bertanda rupiah biasanya terletak di sudut kiri bawah MP3. unit usaha strategis
yang terletak di dalam sel ini ditafsirkan sebagai unit usaha yang berhasil. Unit
usaha tersebut telah mampu menguasai pangsa pasar relatif yang besar dan di saat
yang sama hanya beroperasi pada pasar yang telah tidak tumbuh atau malahan telah
menurun. Oleh karena itu, unit usaha ini mampu menghasilkan kas masuk yang
besar, khususnya jika pasarnya besar. Akan tetapi, di sisi lain unit usaha ini tidak
lagi memerlukan investasi yang besar untuk pengembangan dirinya karena tidak ada
lagi peluang bisnis yang menjanjikan yang ditandai oleh tidak tumbuhnya pasar.
Akibatnya, unit ini mampu menghasilkan kas masuk bersih yang besar. Ada surplus,
sehingga sel ini acapkali diberi simbol mata uang, dalam hal ini rupiah. Seringkali
terjadi surplus kas tersebut digunakan untuk membantu pembiayaan investasi
(internal bridging financed) unit usaha lain yang masih memerlukan kas keluar yang
besar. Oleh karena itu sel ini sering juga disebut sebagai sapi perah. Posisi yang
sangat didambakan ini biasanya terjadi ketika perusahaan menguasai pasar dua kali
lebih besar dibanding pesaing pokoknya perusahaan pesaing terbesar.
 Tanda silang x
Sel bersimbol tanda silang atau juga sering diberi simbol dengan gambar anjing
biasanya terletak di sudut kanan bawah MP3. unit usaha yang terletak di dalam sel
sebagai unit usaha yang tidak lagi menjanjikan yang serba besar. Bahkan cenderung
menghasilkan aliran kas bersih negatif. Ada defisit aliran kas sehingga terjadi
karena unit usaha tersebut beroperasi pada pasar yang telah tidak tumbuh dan di saat
yang sama hanya menguasai pangsa pasar yang kecil. jika dikaitkan dengan daur
kehidupan barang, produk yang ada pada usia akhir kedewasaan atau usia tua dan
gagal melakukan inovasi biasanya terletak pada sel bertanda silang ini. Tanda yang
mengisyaratkan penghapusan
4. Prosedur penyusunan MDTI

Teknik penyusunan MDTI


 Identifikasi variabel
Perencanaan korporat dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman bisnis
yang berasal dari variabel eksternal dan keunggulan dan kelemahan perusahaan
yang bersumber dari variabel internal.
Variabel eksternal terdiri dari dua kelompok besar, yakni lingkungan makro dan
lingkungan industri (mikro). Yang disebut pertama terdiri dari misalnya lingkungan
ekonomi, politik, teknologi, hukum kemah sosial budaya, dan kependudukan.
lingkungan industri membahas tentang pengaruh struktur pasar terhadap pilihan
strategi bersaing dan kinerja perusahaan dan analisis masing-masing pesaing.
Akibat luasnya cakupan variabel eksternal dan beragam indikator yang dapat
digunakan untuk mewakili nya, manajemen sering kali mengalami kesulitan
mengidentifikasi dan memilih indikator dari berbagai variabel tersebut yang secara
sungguh-sungguh dan riil berpengaruh pada munculnya peluang dan ancaman
bisnis. Oleh karena itu, seringkali Pada tahapan ini ada kecenderungan dijumpai satu
daftar indikator yang amat panjang. Sekalipun belum ada kerangka teoritis yang
dapat digunakan membantu proses penyederhanaan nya manajemen dituntut untuk
menjadikan daftar tersebut semakin pendek dan hanya benar-benar mengandung
indikator yang amat signifikan.
Adapun variabel internal, walaupun tidak serumit variabel eksternal manajemen
dihadapkan pada berbagai pilihan pendekatan yang dapat digunakan untuk
menganalisis variabel internal. Ada 5 pilihan pendekatan yang paling populer yakni
pendekatan fungsional pendekatan rantai, unit keunggulan bersaing, PIMS, dan 7S.
Indikator variabel eksternal meliputi:
- Depresi mata uang
- Inflasi
- Daya beli konsumen
- Regulasi pemerintah
- Perubahan teknologi
- Besarnya pasar
- Pertumbuhan pasar
- Struktur persaingan
Indikator variabel internal
- Pangsa pasar
- Variasi produk
- Efektivitas saluran distribusi
- Harga barang
- Efisiensi produksi
- Lokasi perusahaan
- Kualitas barang
- Citra barang
 Penilaian variabel eksternal
Penilaian terhadap masing-masing indikator ator diharapkan dapat diketahui
seberapa besar sumbangan yang diberikan masing-masing indikator terhadap daya
tarik industri (pasar). secara umum, biasanya seluruh indikator tersebut
dikelompokkan terlebih dahulu ke dalam dua kelompok besar yakni lingkungan
industri (pesaing) dan lingkungan makro. lingkungan industri cenderung memiliki
pengaruh yang sama paling tidak searah terhadap semua jenis perusahaan yang
termasuk kedalam industri tersebut. Sebaliknya, lingkungan makro memiliki
kecenderungan berpengaruh secara berbeda-beda untuk Setiap perusahaan sesuai
dengan kondisi internal masing-masing perusahaan.
Tersedia 2 pendekatan untuk melakukan penilaian yaitu kualitatif dan kuantitatif.
pendekatan kualitatif mencoba menilai masing-masing indikator variabel eksternal
dengan memberikan urutan sejak dari indikator yang diidentifikasikan oleh
manajemen sebagai ancaman bisnis sampai dengan indikator yang diidentifikasi
sebagai sumber peluang bisnis. berdasarkan pemahaman dan kesepakatan yang
diperoleh manajemen, indikator yang dikategorikan sebagai sumber ancaman diberi
nilai negatif sedangkan indikator yang dikategorikan sebagai sumber peluang bisnis
diberi nilai positif. Nampaknya yang paling lazim digunakan adalah dengan
menggunakan urutan berskala lima, yakni minus dua (=/sangat tidak menarik),
minus satu (-/tidak menarik), netral (e), plus satu (+/menarik), dan plus dua
(++/sangat menarik).
pendekatan kualitatif cukup banyak diterapkan dan dapat diandalkan sepanjang
proses penentuan nilai dilakukan dengan analisis yang mendalam dengan
melibatkan Manajemen Perusahaan yang dibantu oleh konsultan yang terpercaya.
Pendekatan kuantitatif tidak memberikan bobot yang sama pada setiap indikator.
setiap penilaian dilakukan, masing-masing indikator ditentukan terlebih dahulu
bebannya. Seluruh indikator memiliki bobot total sebanyak 1 atau 100%. Bobot total
inilah yang dibagikan pada setiap indikator baru kemudian penilaian diberikan pada
masing-masing indikator.
 Penilaian variabel internal
Selanjutnya memberikan penilaian terhadap berbagai indikator. nilai masing-masing
indikator ditentukan berdasarkan sumbangan yang diberikan terhadap kekuatan dan
kelemahan unit usaha. Konsep, proses, dan teknik penilaian hampir persis sama
dengan yang digunakan untuk melakukan penilaian variabel eksternal.
Penilaian biasanya dilakukan dengan membandingkan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki pesaing pokok unit usaha yang bersangkutan. Jika
memiliki kelebihan dibanding pesaing, maka nilai cenderung tinggi. jika sekiranya
unit usaha tersebut memiliki lebih dari satu pesaing utama maka di Yogyakarta
untuk dilakukan penilaian per pesaing.
 Penentuan posisi bisnis
Menentukan posisi bisnis masing-masing unit usaha strategis hanya sekedar secara
konseptual-menggabungkan kedua nilai tertimbang yang diperoleh dengan
meletakkannya pada sumbu yang tepat. nilai variabel eksternal diletakkan pada
sumbu horizontal sedangkan nilai variabel internal diletakkan pada sumbu vertikal.
Posisi bisnis unit usaha strategis terletak pada sel yang terbentuk oleh nilai medium
kedua sumbu, terletak pada diagonal matriks bersegi empat. Terletak pada sel
selektif. sekalipun tidak menjanjikan peluang dan perkembangan yang luar biasa,
unit usaha tersebut memiliki peluang untuk berkembang, khususnya Jika dilihat dari
kemungkinan peningkatan keunggulan yang dimiliki.
 Prediksi variabel eksternal dan internal
untuk kepentingan contoh dalam kegiatan belajar ini, variabel eksternal dan internal
yang diduga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prospek unit usaha
strategis pada waktu yang akan datang diperkirakan tidak berbeda dengan yang
diidentifikasikan pada langkah pertama. namun demikian, ini tidak berarti bahwa
kemungkinan untuk terjadi perbedaan, kemudian, tertutup sama sekali. Bahkan
sebaliknya, khususnya untuk variabel eksternal. ketika turbulensi perubahan tingkat
bisnis semakin meninggi, pergeseran peran variabel eksternal semakin terbuka.
 Prakiraan kecenderungan variabel eksternal
setelah prakiraan indikator variabel eksternal dilakukan tahapan berikutnya adalah
memperkirakan kecenderungan yang hendak terjadi pada berbagai indikator tersebut
pada dasarnya tahapan ini serupa dengan tahapan kedua.
Dengan tafsir konservatif yang dipakai sebagai pendekatan penafsiran Pada bab ini
manajemen melihat bahwa tahun yang akan datang tersedia peluang bisnis yang
lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Prakiraan tersebut terlihat pada besarnya
nilai tertimbang yang didapat.
 Prakiraan nilai variabel internal
Karena manajemen memiliki kendali dan oleh karena itu dapat mempengaruhi
kecenderungan variabel internal sekiranya kendali itu figunakan prakiraan
kecenderungannya dapat dilakukan dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama
dengan menganggap tidak ada perubahan strategi bisnis yang selama ini telah
dijalankan. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatan objektif. Jika pendekatan ini
digunakan, biasanya tidak ada perubahan yang drastis, yang dapat dilihat pada
kecilnya perubahan prakiraan nilai tertimbang yang diperoleh dibanding tahun
sebelumnya.
Pendekatan yang kedua disebut pendekatan subyektif,karena hasil akhir orakiraan
kecenderungan yang diperoleh dari pendekatan ini lebih disebabkan oleh
keinginan yang hendak (harus) dicapai oleh manajemen pada masa yang
akanbdatang.
 Prakiraan posisi bisnis
Langkah ini amat sederhana,yakni dengan memadukan secara konsepsional kedua
prakiraan yang diperoleh. Secara teknis, tahapan ini dilakukan dengan cara
menemukan sel yang terbentuk akibat dua penggalan sumbu vertikal dan
horizontal yang mengandung masing-masing nilai prakiraan.

5. Ada tiga macam pilihan system pengendalian terhadapU2Syaitu:


a) System pengendalian melalui perencanaan strategis
b) System pengendalian keuangan
c) System pengendalian strategis

Pengendalian yang disebut penuhnya bertolak belakang dengan jenis pengendalian yang
disebut kedua sedangkan pengendalian yang ketiga memiliki karakteristik yang terletak
diantara keduanya.

System pengendalian perencanaan strategis (SPPS) menuntut keterlibatan korporan sejak


dari fungsi perencanaan bisnis sampai pada implementasinya terhadapU2S yang
dimiliki. Dari awal korporat memberikan arah secara garis besar yang menjadi
pedomanU2S yang diasuh. Korporat menjadi sumber inisiatif dari berbagai proyek
yang hendakdikembangkan, dalam prakteknya perlu persetujuan bersama antara
korporat dan U2S. mereka melakukan pembahasan bersama dan mengambil
keputusan secara bersama.Pengawasan dalam SPPS diarahkan pada perkembangan
dan kesehatan perusahaan dalamjangka panjang. Rencana operasi, anggaran
tahunan dan kinerja keuangan tahunan dilihat sebagai bagian dari penilaian kinerja
perusahaan dalam jangka panjang.

Sistem pengendalian keuangan (SPK) memiliki karakteristik yang hampir


sepenuhnya bertolak belakang dengan SPPS. Korporat memberikan peluang yang
besar pada U2S untuk mengembangkan inisiatif: ada desentralisasi
perencanaanbbisnis. Korporat memperlakukan U2S yang dimiliki sebagai satu
entitas bisnis yang berdiri sendiri-sendiri(stand-alone) dan tidak memberikan
dorongan untuk terjadi koordinasi dan kerja samaantar U2S. U2S hampir
sepenuhnya diperlakukan secara otonom dan diberikan tanggungjawab penuh dalam
merumuskan dan mengimplementasikan strategi bisnis yang dipilih.Yang
didesakkan oleh korporat adalah ukuran dan kriteria yang harus dipenuhi oleh
proposal bisnis yang dibuat oleh U2S khususnya kriteria keuangan. Dalam
prakteknya,korporathanya sedikit memerlukan staf, terutama yang memilik
kompetensi tentang penganggaran dan keuangan. Perencanaan dikonsentrasikan
pada penyusunan anggaran tahunan, yang hendak menjadi kontrak kinerjadengan
U2S.

Pengawasan pada U2S hampir sepenuhnya dilakukan dengan cara melihat apakah
targetkeuangan yang sebelumnya telah disetujui bersamadapat dipenuhi. Ketika
target itu sebelumnya telah disetujui, target tersebut tbenar-
benardiperlakukansebagaikntrakkebrhasilan atau kegagalan. Tidak disediakan pintu
untuk toleransi. Korporat memonitor hasil yang dicapai oleh U2S secara detail
sering, dan ajek, dalam waktu yang terjadwal,misalnya dalam waktu bulanan dan
catur wulanan. Korporat hampir tidak memberikanperhatian pada ukuran strategis
dan berdimensi waktu panjang, lebih dari satu tahun.Korporat bersikap
mendesakkan pencapaian target, apabila ditemukan kinerja yang terlihat
belsepenuhnya tercapai. Karier, ganjaran (bonus), hukuman diperoleh oleh U2S
sepenuhnya ditentukan oleh capai taget yang telah . Tanggung jawab individual
manajer pada U2S yang dipimpin menjadi focus pengawasan korporat.

Anda mungkin juga menyukai