Anda di halaman 1dari 38

MAKANAN & PENCERNAAN

1. MAKANAN
• Ikan membutuhkan nutrien utk kelangsungan hidup &
pertumbuhannya.
• Nutrien yang dibutuhkan: protein, lemak, karbohidrat,
mineral dan vitamin.
• Di perairan, makanan alami untuk kebutuhan ikan
sebenarnya sudah tersedia:
– golongan hewan ( zooplankton, invertebrate dan vertebrata),
– tumbuhan ( phytoplankton, tumbuhan air)
– organisme mati (detritus).
• Organisme yang menjadi makanan ikan bervariasi 
bergantung pada trophic level.
• Untuk suatu jenis ikan tertentu makanan dapat bervariasi
menurut ukuran, tempat/habitat, musim dan jenis kelamin.
1. MAKANAN
• Di alam, suatu jenis ikan dapat menjadi
makanan bagi jenis ikan yang lainnya
 Proses makan-memakan ini diekspresikan
sbg rantai makanan (food chain).
• Rantai makanan tidaklah tersekat-sekat, tetapi
saling berkaitan  disebut jaring makanan
(food web)
Rangsangan utk makan
• Untuk mendeteksi makanan, ikan menggunakan:
– penglihatan, linea lateralis, elektro receptor, peraba,
pendengaran, dan penghidu (penciuman).
• Faktor – faktor yang merangsang ikan untuk
makan terdiri dari 2 macam:
– Faktor yang mempengaruhi motivasi internal atau
dorongan untuk makan,meliputi: musim, waktu
makan, intensitas cahaya, saat dan jenis makanan
terakhir, dan suhu.
– Faktor rangsangan makan yang diterima oleh
pancaindera , seperti: rasa, bau, penglihatan,
sentuhan dan sistem garis rusuk.
Waktu makan
• Waktu makan berhubungan erat dgn
kelengkapan organ pelacak makanan.
– Ikan lele (Clarias batrachus), yg mendapatkan
makanan dgn perantaraan rasa dan bau 
cenderung aktif mencari makan di malam hari
(nokturnal)
– mujair ( Oreochromis mossambicus ) yg lebih
banyak menggunakan mata dalam mencari
makanan  lebih aktif pada siang hari (diurnal).
Pengaruh Musim
• Musim dpt mempengaruhi aktivitas makan:
– Non tropis : suhu air
– Tropis : ketinggian air
• Musim pemijahan  sidat ( Anguilla bicolor)
menghentikan kegiatan mencari makanan selama
musim pemijahan.
• Saat musim kemarau (kering)  belut tambak
(Synbranchus ) tidak makan dan hanya
menggunakan timbunan lemak dalam tubuhnya,
selama estivasi dalam lubang yg lembab.
• Tekstur makanan mempengaruhi dorongan
untuk makan:
– Di akuarium yang ditempati ikan Lepomis
macrochirus dan Lapomis gibbosus diberikan siput
kecil. Ternyata L. gibbosus yg menghancurkan
cangkang dan mengeluarkannya melalui celah
insang serta menelan bagian yang lunaknya.
Tetapi jika bagian yang lunak siput diberikan tanpa
cangkang, maka baik L. gibbosus maupun L.
macrochirus mau memakannya.
Cara Makan
• Cara ikan makan dibedakan (Lagler et al. 1977):
– Predator
– Grazer
– Penyaring makanan
– Penghisap makanan
– Parasit
Predator
• Umumnya ikan –ikan predator yg memakan hewan
makroskopik mempunyai adaptasi tertentu  mempunyai
gigi pencekeram yang berkembang dengan baik, seperti
yang terlihat pada banyak ikan cucut ( Elasmobranchii),
barakuda (Sphyraena), layaran ( Hystiophorus ) dan kakap (
Lates calcarifer ).
• Pada ikan – ikan predator terdapat lambung yg jelas dengan
sekresi asam kuat dan ususnya relatif lebih pendek dari
pada herbivore, pada ukuran panjang ikan yang sama.
• Banyak predator seperti hampal ( Hampala macrolepidota )
dan ikan laut dalam aktif memburu mangsanya ; sedangkan
yang lain seperti kerapu ( Epinephalus ) sering berdiam diri
dan menunggu sampai seekor binatang lewat, yg kemudian
diserang dan ditangkap.
Predator
• Lophiidae dan Antennariidae mengembangkan jari – jari
pertama sirip punggungnya menjadi semacam umpan
untuk memancing perhatian si mangsa.
• Ikan sumpit (Toxotes jaculator ) sering menyumpit jatuh
serangga yg sedang hinggap di tanaman air dengan “air
liurnya”. Ketepatan menyumpit sasarannya ini merupakan
hasil dari perkembangan mata yang dapat digunakan untuk
melihat udara di luar permukaan air.
• Beberapa ikan predator melakukan perburuan dengan
mengandalkan mata, sedangkan cucut ( Squaliformes ),
ikan-ikan nocturnal ( misalnya baung, Macrones nemurus
dan Muraenidae ) bertumpu kepada bau, rasa, sentuhan
dan mungkin pula mengandalkan saraf garis rusuk utk
menemukan tempat si mangsa.
Lophiidae

Antennariidae

Toxotes jaculator
Grazer
• Pada “grazing”, pengambilan makanan
dilakukan dengan cara menggigit; seringkali
oleh individu yg lebih kecil.
• Pada suatu ketika organisme yg diambil
bersifat tunggal dan saat yg lain sekelompok
organisme kecil secara kontinyu.
• Grazing mencirikan ikan-ikan yang memakan
plankton atau organisme dasar.
Parrotfishes, such as this spotlight parrotfish (Sparisoma viride) are important and
well-known grazers on coral reefs.
Penyaringan makanan
• Penyaringan organisme dari air merupakan cara makan
yang paling umum dilakukan karena makanan yang
dipilih berdasarkan ukuran dan bukan berdasarkan
jenisnya.
• Prinsip adaptasi ikan penyaring makanan terletak pada
pengembangan tapis insang yang memanjang, rapat
dan dalam jumlah yang banyak.
• Filtrasi plankton dilakukan pada banyak ikan, spt:
– Clupeoid, misalnya Dorosoma.
– Ikan menhaden ( Brevoortia tyranus )
– Polyodon, Rhincodon, Cetorhinus
Penghisapan makanan
• Banyak ikan-ikan yang menghisap lumpur untuk
mengekstraksi jasad yang terdapat didalamnya,
terlepas dari apakah ia bisa mendapatkan
makanan yang baik untuk dicerna atau tidak.
• Penghisapan makanan atau material yang
mengandung makanan ke dalam mulut seringkali
dilakukan oleh ikan-ikan pemakan dasar seperti
belanak ( Liza subviridis ).
• Nilem (Osteochilus vittatus) yg mempunyai mulut
subterminal dan bibir penghisap mempunyai
kebiasaan yang sama.
Parasit
• Beberapa ikan yang termasuk parasit, misalnya
Petromyzon marinus dan Lampreta tridantata
mengisap cairan tubuh ikan inang sesudah memarut
suatu lubang pada sisi tubuh ikan inang.
• Ikan Ceratias jantan bertindak sebagai parasit terhadap
betinanya. Sesaat setelah menetas si jantan akan
mencari ikan betina dan menempelkan dirinya dengan
perantaraan mulutnya pada tubuh si betina. Ikan
betina justru membantunya dengan cara
mengembangkan semacam papilla shg ikan jantan bisa
mengisap nutrien, dan sejak saat itu ikan jantan tidak
lagi hidup dari makanan yang bebas.
Petromyzon marinus
2. Alat-Alat Percernaan Makanan
• Alat-alat
pencernaan
makanan :
– mulut,
– rongga mulut,
– pharynx,
– esophagus,
– lambung,
– pylorus,
– Usus
– Rektum
– anus.
• Organ pencernaan
ini dilengkapi dan
dibantu kelenjar
pencernaan:
– hati
– pankreas.
Mulut
• Letak Mulut:
– Terminal : mulut
ikan terletak di
ujung depan
kepala
– Subterminal:
mulut terletak di
dekat ujung
depan kepala
– Superiror : mulut
terletak di bagian
atas
– Inferior: mulut
terletak di bagian
bawah kepala
• Mulut tipe superior mendapatkan makanan dari
permukaan atau menunggu pada dasar perairan
untuk menangkap mangsa yang lewat di atasnya.
• Ukuran mulut ikan dapat memberikan petunjuk
terhadap kebiasaan makan, terutama bila
dikaitkan dengan ukuran dan tempat gigi berada,
spt:
– Ikan cucut dilengkapi dengan mulut yang lebar dan
gigi tajam, yang menandakan ikan cucut termasuk
golongan predator
– Ikan barakuda (Sphyraena ) & piranha (Serrasalmus).
• Ikan yang menelan sepotong kecil makanan
biasanya mempunyai bibir yang relatif kecil tanpa
modifikasi.
• Pada ikan yang mendapatkan makanan dengan
cara mengisap, mereka mempunyai mulut tipe
inferior dan bibir yang berdaging tebal.
• Bibir pengisap ikan perenang bebas berfungsi
sebagai organ pencengkeram batu atau benda –
benda lain pada sungai berarus deras, misalnya
ikan sapu – sapu ( Hypostonus plecostomus ).
• Mulut seringkali dilengkapi
dengan sungut yang bentuk
dan jumlahnya sangat
bervariasi.
• Sungut ini berfungsi
sebagai alat peraba ketika
ikan tersebut mencari
makanan.
• Sungut dilengkapi dengan
saraf, yang berguna untuk
menemukan makanan di
antara material yang lunak.
Gigi
• Adaptasi terhadap macam makanan juga
terjadi pada gigi:
– Gigi mungkin timbul dari sisik yang menutupi bibir
seperti pada Squaliformes, dimana sisik placoid
menjadi gigi pada rahang.
– Osteichthyes mempunyai tiga jenis gigi
berdasarkan tempat tumbuhnya; rahang, rongga
mulut, dan pharyngeal
• Di daerah rahang gigi tumbuh pada
premaxilla, maxilla dan dentary.
• Pada langit – langit rongga mulut,
gigi terdapat pada vomer, palatine,
pterygoid dan parashpenoid.
• Gigi juga terdapat pada tulang
glossohyal (tulang lidah) dan
basibranchial diantara insang.
• Gigi pharyngeal terdapat pada
berbagai elemen lengkung insang
pada banyak spesies ikan.
• Gigi pharyngeal famili Cyprinidae
dan Catostomidae merupakan
modifikasi elemen bawah lengkung
insang yang terakhir.
• Berdasarkan bentuknya, gigi rahang dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk yaitu : Cardiform, Villiform, Canine, Incisor dan Molariform.
• Gigi Cardiform berbentuk pendek, tajam dan runcing. Bentuk ini
didapatkan misalnya pada famili Serranidae.
• Gigi villiform mirip dengan gigi cardiform, hanya lebih panjang dan
memberikan gambaran seperti rumbai – rumbai, misalnya pada ikan
Belone dan Pterois.
• Gigi canine menyerupai gigi anjing, seringkali seperti bentuk taring;
bentuknya panjang dan mengerucut, lurus atau melengkung dan
disesuaikan untuk mencengkeram.
• Gigi incisor mempunyai pinggiran yang tajam yang disesuaikan untuk
memotong.
• Gigi molariform: Bentuk gigi yang mempunyai permukasan rata digunakan
untuk menumbuk dan menggerus. Bentuk gigi ini misalnya dipunyai oleh
Raja, Molocephali dan Scianidae
Ikan – ikan yang memakan mangsa besar, mempunyai tapis insang
yang berukuran besar dan jumlahnya sedikit. Pada ikan – ikan
pemakan plankton, tapis insangnya ramping, memanjang dan
jumlahnya banyak. Jari – jari tapis insang yang pendek dan besar
didapatkan pada ikan omnivore. Tampak adanya kaitan yang erat
antara jenis makanan dengan bentuk dan jumlah jari – jari tapis insang.
Lambung
• Lambung menunjukkan beberapa adaptasi, diantaranya
adalah adaptasi dalam bentuknya.
– Pada ikan pemakan ikan, lambung berbentuk memanjang
seperti dipunyai oleh ikan gabus (Ophiocaphalus striatus ).
– Pada ikan belanak ( Liza subviridis ), lambung bermodifikasi
menjadi alat penggiling. Lambung tersebut berukuran
kecil, tetapi dindingnya sangat tebal dan berotot.
– Pada Saccopharyngidae dan Eupharyngidae, lambungnya
mempunyai kemampuan menggelembung yang besar
sehingga memungkinkan ikan – ikan ini memakan mangsa
yang relatif besar.
• Sebagian besar ikan mepunyai lambung.
• Lambung tidak terdapat pada beberapa ikan
bertulang sejati ( misalnya pd Cyprinidae ). Pada
ikan – ikan tersebut kelenjar lambung tidak ada,
bagian depan ususnya membesar menyerupai
lambung sehingga bagian ini dinamakan lambung
palsu, misalnya pada ikan mas ( Cyprinus carpio ).
• Adanya lambung dapat dicirikan oleh rendahnya
pH dan adanya pepsine diantara getah
pencernaan.
Usus
• Usus mempunyai banyak variasi pula. Pada ikan carnivore ususnya
pendek, mungkin karena makanan berdaging dapat dicerna lebih
mudah daripada tanaman.
• Sebaliknya usus ikan herbivore panjang dan teratur didalam satu
lipatan atau kumparan ( misalnya ikan nilem, Osteochilus vittatus).
• Pada usus sebagian besar ikan bertulang sejati, dibelakang pyloric
lambung, mungkin terdapat satu atau lebih kantung buntu yang
dinamakan pyloric caeca:
– Polypterus hanya mempunyai satu
– gabus (Channa striata) mempunyai dua buah,
– famili Salmonidae bias mencapai jumlah 200 atau lebih.
• Fungsi pyloric caeca mungkin berkaitan dengan pencernaan dan
penyerapan.
Hati
• Hati termasuk kelenjar yang besar pada ikan,
bahkan pada ikan cucut dan ikan pari bias
mencapai 20% bobot tubuhnya.
• Hati biasanya terletak di muka lambung atau
sebagian mengelilingi lambung.
• Umumnya hati berjumlah dua buah, tetapi
mungkin hanya satu seperti pada ikan salmon,
atau tiga seperti yang terdapat pada mackerel.
• Pada hati terdapat kantung empedu yg mengeluarkan
cairan empedu.
• Cairan empedu ini masuk ke dalam saluran pencernaan
makanan pada daerah pylorus melalui ductus
choledochus.
• Disamping berperan dalam pencernaan, hati juga
berfungsi sebagai gudang penyimpanan lemak dan
glikogen.
• Fungsi hati juga berperan dalam perusakan sel darah
merah dan kimiawi darah seperti pembentukan urea
dan senyawa yg berhubungan dengan ekskresi nitrogen.
Pankreas
• Pankreas mensekresikan beberapa enzyme
yang berfungsi dalam pencernaan makanan.
• Pada ikan bertulang sejati biasanya menyebar
di sekeliling hati; bahkan pada ikan berjari –
jari sirip keras pancreas dan hati menyatu
menjadi hepatopankreas.
• Pada ikan cucut dan ikan pari pankreas
merupakan dua buah organ yang kompak.
Sekian...

Anda mungkin juga menyukai