Anda di halaman 1dari 4

ABHIYOGA SETO KUSUMO

211622018153361
PENGANTAR BISNIS

ARTIKEL SISTEM PEREKONOMIAN INTERNASIONAL


Sistem perekonomian internasional adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk mengatur dan mengalokasikan sumber daya,
jasa dan barang yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara
tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem
tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana
memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan
alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar, pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang maupun jasa
melalui penawaran dan permintaan.

Fungsi sistem ekonomi


Sistem ekonomi memiliki peran dan fungsi yang sangat vital dalam menjalankan
perekonomian suatu negara, yaitu:

 Mendorong perusahaan atau penyedia untuk berproduksi;


 Mengkoordinasikan semua kegiatan individu dalam perekonomian;
 Mengatur dalam pembagian hasil produksi semua
anggota masyarakat supaya berjalan sesuai rencana;
 Menciptakan mekanisme tertentu supaya distribusi barang dan jasa
berjalan dengan baik.

Macam-macam sistem ekonomi


Sistem ekonomi terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme.
Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan
pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya,
kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara;
Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus
memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan
banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir
abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan Tiongkok yang
menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor
produksi. Tiongkok, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan
perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.
Sistem ekonomi tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi
tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan
bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang
pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah
tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen,
produsen, dan keduanya.
Sistem ekonomi pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk
menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual
dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme penawaran-permintaan.
Sistem ekonomi campuran
Ekonomi campuran dapat diartikan sebagai gabungan dua konsep sistem ekonomi.
Secara umum, ekonomi campuran merupakan gabungan antara ekonomi
liberal dan ekonomi sosialis. Dalam artian ini, ekonomi campuran
mengutamakan ekonomi pasar sekaligus disertai dengan
perencanaan pembangunan ekonomi yang menerapkan sentralisasi. Konsep
ekonomi campuran dalam arti lain merupakan ekonomi yang berbeda dengan
ekonomi liberal maupun ekonomi sosialis. Ekonomi campuran juga dapat diberi
konsep sebagai sistem ekonomi yang menerapkan dua sistem ekonomi dengan
salah satinya adalah ekonomi liberal atau ekonomi sosialis, sedangkan yang lainnya
tidak termasuk dalam liberal atau sosialis. Sistem ekonomi lain selain ekonomi
liberal dan ekonomi sosialis umumnya berasal dari kearifan lokal di suatu negara.
Ekonomi campuran juga dijelaskan sebagai suatu sistem ekonomi yang tidak
mencakup ekonomi liberal atau ekonomi sosialis.[3]
Perekonomian pasar campuran adalah gabungan antara sistem perekonomian
pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang
benar-benar melaksanakan perekonomian pasar ataupun terencana, bahkan negara
seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika
Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.
Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur,
pengontrolan iklan, dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian
terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah
melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi
perusahaan swasta.
Sistem ekonomi Islam
Sistem ekonomi Islam dibangun berdasarkan konsep agama Islam. Dalam sistem
ini, sektor keuangan tidak dihitung sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi.
Dalam sistem ekonomi Islam, pertumbuhan ekonomi tidak menjadi perhatian utama,
karena ekonomi hanya dilakukan dalam kegiatan-kegiatan yang nyata. Jaminan
akan adanya jumlah uang beredar menjadi bentuk pertumbuhan ekonomi di dalam
sistem ekonomi Islam. Beberapa hal yang diizinkan dalam sistem ekonomi lain,
dilarang dalam sistem ekonomi Islam, seperti penimbunan uang, suku bunga,
dan judi. Dalam sistem ekonomi Islam, uang harus beredar dan tergantikan menjadi
barang atau jasa. Pelaku usaha juga harus bekerja dan berusaha dalam
perdagangan. Sistem ekonomi Islam menganut konsep rezeki yang membuat
negara penganut sistem ini dianjurkan untuk membuka lapangan pekerjaan untuk
menampung pekerja baru dari warga negaranya. Negara dalam sistem ekonomi
Islam harus memberikan kemudahan dan menyediakan sumber daya ekonomi
sehingga pertumbuhan ekonomi tetap stabil dan terjadi secara alami
Bagaimana sistem ekonomi di dunia?

Tiap negara memiliki sistem ekonominya masing-masing. Setidaknya, diketahui ada


empat sistem ekonomi yang diterapkan di dunia, meliputi sistem
ekonomi tradisional, komando, pasar dan campuran.

Indonesia menganut sistem ekonomi apa dan mengapa?


Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negeri Indonesia merupakan Sistem
perekonomian Pancasila. Ini maksudnya sistem perekonomian yang dijalankan
di Indonesia wajib berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif
Pancasila serta UUD 1945 merupakan landasaan idiil sistem
perekonomian di Indonesia.

Mengapa negara Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila?


 sistem ekonomi Pancasila yang diterapkan di Indonesia memiliki beberapa
tujuan, diantaranya ialah: Membuat rakyat makmur dan sejahtera.
Menumbuhkan perekonomian berdasarkan kegiatan berbisnis. Menciptakan
kestabilan ekonomi melalui banyaknya kesempatan kerja

Anda mungkin juga menyukai