Anda di halaman 1dari 8

OPTIMALISASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA

KELAS V DENGAN KEGIATAN PEMBIASAAN


DI SD NEGERI 129/II BABEKO

SRI WIGATI, S.Pd


SD NEGERI 129/II BABEKO
Wigati1987@gmail.com

ABSTRAK
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar
ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi pedoman seorang pendidik guna
menciptakan pendididkan yang berkualitas. Salah satu masalah dalam dunia
pendidikan di Indonesia adalah kurang optimalnya penerapan Penguatan
Pendidikan Karakter pada Sekolah Dasar. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) No
87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter hadir dalam pertimbangan
dalam bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan
nilai-nilai Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-Royong, dan Integritas.
Pendidikan merupakan upaya untuk membangun generasi penerus yang lebih baik.
Hasil pendidikan baru dapat diketahui dalam jangka waktu yang panjang, oleh
karena itu pendidikan karakter harus dimulai dari sekarang. Pendidikan karakter
menumbuhkan peserta didik agar berakhlak mulia dan berprestasi secara akademis
maupun nonakademis. Penumbuhan karakter berfungsi membentuk peserta didik
yang dapat berperan dalam mewujudkan masyarakat yang tertib, aman dan
sejahtera. Permasalahan budaya dan karakter bangsa menjadi tanggung jawab
semua komponen masyarakat. Pendidikan karakter di lingkungan satuan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan,
orang tua, dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan karakter perlu dilaksanakan
secara bersama oleh pemerintah daerah, organisasi masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, dunia usaha dan dunia industri serta berbagai kelompok masyarakat
lainnya. Strategi penumbuhan karakter dilakukan melalui keteladanan, intervensi,
pembiasaan yang dilakukan secara konsisten. Maka dari itu Kurang Optimalnya
Penguatan Pendidikan Karakter kelas V di SDN No 129/II Babeko inilah yang
menjadi alasan penulis dalam membuat laporan ini. (Kata Kunci : Karakter,
Pembiasaan)

1
A. Latar Belakang
Untuk mendalami tentang pengertian karakter yang lebih dalam, berikut
ini ada beberapa pengertian karakter menurut para ahli:
Karakter merupakan sikap alami yang ada pada diri seseorang yang
membedakan dengan orang lain. “Karakter ialah kualitas, kekuatan mental,
moral, akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus,
yang menjadi pendorong dan penggerak, serta membedakan dengan individu
lain” (Wiyani, 2013:25).
Menurut Kertajaya (Hidayatullah, 2010:15) “karakter adalah „ciri khas‟
yang dimiliki oleh suatu benda atau individu”. Menurut Wiyani (2013:27-28)
“Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh para
personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersamasama dengan orang tua dan
anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar memiliki
sifat peduli berpendirian, dan bertanggung jawab”.
Sedangkan menurut Daryanto & Darmiatun (2013:64) “pendidikan
karakter merupakan usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan
yang dilakukan bersama- sama dengan orang tua dan anggota masyarakat,
untuk membantu anak- anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat
peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab”. Kemudian menurut Gunawan
(2014:24) “pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru,
yang mampu mempengaruhi karakter pesertadidik”.
Seseorang dikatakan berkarakter apabila berhasil menyerap nilai
karakter yang dikehendaki masyarakat. Untuk itu, sangat penting membentuk
manusia yang memiliki karakter yang baik. Pembentukan karakter dapat
ditempuh melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah proses
pemberian, penanaman, serta pembentukan karakter yang dilakukan guru untuk
siswa.
Pendidikan karakter menjadi pondasi utama dalam membangun
karakter bangsa. Nilai-nilai karakter yang harus dikembangkan yaitu nilai
karakter dalamkompetensi inti sikap spritual dan kompetensi inti sikap sosial
yang terdapat di dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016. Diantara kedua

2
kompetensi inti tersebut, penelitian ini hanya mengambil kompetensi inti sikap
sosial.
Selanjutnya penulis melihat rendahnya minat baca siswa kelas V di SDN
129/II Babeko. Ini terlihat banyak siswa yang belum bisa membaca dnegan lancar,
bahkan ada yang terbata-bata, siswa banyak yang memilih bermain daripada
mengunjungi perpustakaan pada saat jam kosong.
Berikutnya yang menjadi perhatian penulis adalah tentang penerapan
nilai-nilai Penguatan Pendidika karakter siswa kelas V di SDN 129/II Babeko
masih belum optimal. Penerapan nilai-nilai karakter yang terus digaungkan
menjadi nawacita bangsa, harus dimulai dari pendidikan dasar. Karena pendidikan
karakter adalah pembiasaan yang dimulai sejak dini. Di instansi penulis, masih
terlihat beberapa siswa yang masih belum tersadar akan pentingnya karakter.
Penulis mengangkat isu ketiga sebagai latar belakang yang mendasari
Optimalisasi penerapan Pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan di kelas
V SDN 129/II Babeko, dan perlu adanya perubahan dan komitmen penulis untuk
tetap menjalankan tugas dengan baik sebagai seorang guru dan pendidik di SDN
129/II Babeko.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No 129/II Babeko, Kecamatan
Bathin II Babeko, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, yang dilaksanakan pada
semester genap Tahun Ajaran 2020/2021.
Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di SDN 129/II Babeko selama
ini sudah berjalan cukup optimal. Namun Saat ini program Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) di SDN 129/II Babeko masih belum berjalan secara
optimal Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter meliputi :
a) Religius
Religius, toleransi, peduli lingkungan, hormat dan berbakti pada orang tua
dan guru.
b) Nasionalis
Demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan cinta damai.

3
c) Mandiri
Disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan gemar membaca.
d) Gotong royong
Gotong royong, bersahabat/komunikatif, dan peduli sosial.
e) Integritas
Jujur, tanggung jawab, dan menghargai prestasi.
Berdasarkan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini deskriptif
kuantitatif dengan metode penelitian survei. Adapun tujuan dalam penelitian
ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan pendidikan
karakter disiplin dan tanggung jawab siswa di SD Negeri No 129/II Babeko
serta untuk mengetahui perilaku siswa SD Negeri No 129/II Babeko dalam
mengoptimalisasikan Penguatan Pendidikan Karakter di Kelas V dengan
kegiatan pembiasaan. Jadi, jenis deskriptif kuantitatif merupakan upaya
untuk menggambarkan suatu hal yang terjadi di lapangan berdasarkan
keadaan yang sebenarnya dengan menggunakan angkat, tanpa menguji
suatu hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di Kelas V SD Negeri No
129/II Babeko yaitu berjumlah 22 orang siswa, 11 orang putra dan 11 orang
putri, dengan menggunanakan Teknik penelitian observasi (sikap).
Instrumen penelitian ialah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen
wawancara (wawancara tidak terstruktur), lembar angket instrumennya
sebelumnya di uji dengan mengunakan validitas konstruk. Berikut di bawah
ini adalah pernyataan dari angket.
Tabel 1.1 Teknik Penilaian
Nilai Karakter Indikator Deskripsi Nomor
Item
Religius Melaksanakan Saya Melaksanakan ibadah 1
ibadah shalat shalat tepat waktu
tepat waktu
Nasionalis cinta tanah air Saya menjunjung tinggi 2
nilai-nilai kebangsaan dan
cinta tanah air
Mandiri Melakukan Saya mampu melakukan 3

4
pekerjaan tanpa pekerjaan tanpa bantuan
bantuan orang orang lain
lain
Gotong royong Bekerjasama Saya mampu berkolaborasi 4
dan bekerjasama dengan
teman ataupun dalam tim
Integritras Jujur Saya selalu menjunjung 5
tinggi nilai kejujuran
Sumber: Dimodifikasi, Kurinasih & Sani (2016:69) dan Daryanto &
Darmiatun (2013:142)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini


menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, yang bertujuan untuk
mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
menguji kebenaran suatu hipotesis.
Tabel 2.1 Kisi-kisi pedoman observasi
No Nilai Indikator Skor Ket
Karakter
1 Religius Melaksanakan 1 2 3 4 1 = Kurang
ibadah shalat 2 = Cukup
tepat waktu 3 = Baik
2 Nasionalis cinta tanah air 1 2 3 4 4 = Sangat
3 Mandiri Melakukan 1 2 3 4 Baik
pekerjaan tanpa
bantuan orang
lain
4 Gotong Bekerjasama 1 2 3 4
royong
5 Integritras Jujur 1 2 3 4

Tabel 2.2 Instrumen Penilaian


Skor Nilai Karakter
No Nama siswa Religius Nasionalis Mandir Gotong Integritas
i Royong
1
2
3
4
Dst…

5
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian SD Negeri No. 129/II Babeko merupakan salah satu
sekolah yang konsisten dalam membangun budaya karakter. Hal tersebut terlihat
jelas dari visi dan misi sekolah, Kurikulum 2013 yang digunakan lebih
menekankan aspek sikap kepada siswa, serta fasilitas yang disediakan sekolah.
Meskipun penanaman dan mengembangkan nilai-nilai karakter di sekolah
tersebut nampak konsisten dan fasilitas yang disediakan cukup mendukung
dalam penerapannya, namun 5 aspek penerapan pendidikan karakter (Religius,
Nasionalis, Mandiri, Gotong royong, Integritas) di di sekolah tersebut terlihat
tidak dikhususkan pada kegiatan maupun pada mata pelajaran tertentu,
melainkan hanya diterapkan di sela-sela kegiatan, baik kegiatan di lingkungan
sekolah maupun di dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa penerapan pendidikan karakter di sekolah tersebut sangat
berperan penting. Hal ini berdasarkan Kurikulum yang digunakan, visi dan misi
yang diterapkan serta pendapat dari kepala sekolah dan guru mengenai
pentingnya penanaman karakter disiplin sejak dini kepada siswa. Hasil
penerapan nilai karakter di sekolah tersebut dapat di lihat seperti kegiatan di
bawah ini.

Tabel 3.1 Hasil observasi optimalisasi Pendidikan karakter melalui kegiatan


pembiasaan di kelas V SDN 129/II Babeko
Skor Nilai Karakter
No Nama siswa Religius Nasionalis Mandir Gotong Integritas
i Royong
1 ADELIA DWI AZZAHRA 4 4 4 4 4
2 AZAM HAYRIL YADI 3 3 3 3 3
3 DEN BAGUS 3 3 2 3 4
4 HANDIKA 3 3 3 3 3
5 MUHAMAD ALVIN 3 4 4 4 4
6 MUHAMMAD CITRA 3 2 3 3 3

6
7 MUHAMMAD NURHADI 3 3 3 4 3
8 MAR’ATUL HUMAIROH 4 4 4 4 4
9 M. AL HABI MAYU 4 4 4 3 4
10 MYIESA NAFEEZA AYU 3 4 3 4 4
11 MULIYA SAPUTRA 3 3 3 3 3
12 NAJLA AQILA QHOUDIA 4 4 4 4 4
13 FANEEZA AIDIL FITRI 4 4 3 4 4
14 RIZATUL MUNAWAROH 4 4 4 3 4
15 RIZKI ARJUNA. S 3 3 4 4 4
16 RIVALDO 3 3 3 4 3
17 SATARIA 3 3 2 3 3
18 SITI SALWA 3 3 3 3 3
19 USNAINI 4 3 3 3 4
20 WAHYUNI 4 4 3 3 4
21 YUSRINI 4 3 3 4 3
22 LOVA AFISAH 3 3 3 4 4

Berdasarkan jumlah skor kriteria yang diperoleh dari 5 aspek karakter


tersebut, persentase yang didapatkan dengan menggunakan rumus persentase yang
diperoleh = Jumlah skor kelas
_______________ X 100
Jumlah Skor maksimum

Sehingga didapat persentase optimalisasi penerapan Pendidikan karakter


melalui kegiatan pembiasaa di kelas V SDN 129/II Babeko yaitu 85,45 %. Dengan
rincian sebagai berikut :
Karakter Religius memperoleh skor 85,22 %, karakter Nasionalis
memperoleh skor 86,36 %, karakter Mandiri meperoleh skor 84,09 %, karakter
Gotong Royong memperoleh skor 87,5 %, karakter integritas memperoleh skor
85,22 %.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat peneliti simpulkan


bahwa SD Negeri No 129/II Babeko merupakan sekolah yang konsisten dalam
membangun karakter. Hal ini nampak dari rumusan visi dan misi, Kurikulum
yang digunakan, serta fasilitas yang disediakan. Hasil dari penerapan 5 aspek
Pendidikan karakter (Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong dan
Integritas) siswa di SD Negeri No.129/II Babeko terlaksana dengan baik
dengan persentase (85,45%).
Hasil yang didapatkan terkait indikator Optimalisasi Penerapan
Pendidikan Karakter Pertama diintegrasikan dalam program pengembangan
diri yang meliputi

7
1. Karakter Religius dengan melaksanakan ibadah shalat tepat waktu
2. Karakter Nasionalis dengan menerapkan sikap rasa cintah terhadap tanah air
3. Karakter Mandiri degan menerapkan sikap mampu mengerjakan tugas tanpa
bantuan orang lain
4. Karakter Gotong royong dengan menerapkan perilaku mampu berkolaborasi
dan bekerjasama
5. Karakter Integritas memiliki nilai-nilai kejujuran,

E. DAFTAR PUSTAKA
PerLAN No. 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan nasional.
Perpres No.87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter.Jakarta
https://dosenpsikologi.com/pengertian-karakter-menurut-para-ahli
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta Sugiyono. (2017). Statistika untuk Penelitian. Bandung.
Alfabeta Tirtarahardja, U & Sulo, S.L, La. (2010). Pengantar Pendidikan. Jakarta:
PT Rineka Cipta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003. Jakarta:
Visi Media Pustaka Wibowo, A. (2013). Manajemen Pendidikan Karakter di
Sekolah (Konsep dan Praktik Implementasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Wiyani, N. A. (2013). Membangun Pendidikan Karakter di SD
Konsep ,Praktik & Strategi.
Jogyakarta: Ar-Ruzz Media Yaumi, M. (2014). Pendidikan Karakter: Landasan,
Pilar, dan Implementasi. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai