1.1 TUJUAN
Rencana Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (RKTD) adalah suatu panduan untuk mengatur suatu
tindakan yang bersifat segera dalam menghadapi keadaan / kondisi darurat yang terjadi di area kerja PT
Saptaindra Sejati Jobsite ADMO (Adaro Mining Operation).
Ruang Lingkup dari Rencana Kesiapsiagaan dan Keadaan darurat ini adalah semua area kerja PT
Saptaindra Sejati jobsite ADMO dari lokasi Tambang, Workshop, semua perkantoran dan Jalan Hauling
batubara.
Jenis-jenis keadaan atau kondisi darurat / emergensi yang teridentifikasi di area PT Saptaindra Sejati jobsite
ADMO adalah sebagai berikut :
1. Kecelakaan Berakibat Berat (baik cidera, proses, kesehatan, harta benda maupun lingkungan)
2. Tumpahan Bahan Kimia (termasuk insiden kerusakan lingkungan atau pencemaran)
3. Kebakaran (mencakup kebakaran alat-alat, bangunan dan semak belukar)
4. Tanah Longsor
5. Pemberontakan dari Pekerja atau Penduduk (termasuk membuat barisan, demonstrasi dan
pemogokan),
6. Banjir (mencakup banjir yang menimpa tempat penambangan, karena hujan atau air yang meluap dan
banjir di tempat lain karena badai atau sungai)
7. Peledakan (termasuk peledakan yang tak terduga atau peledakan prematur bahan peledak),
8. Gangguan listrik (baik yang terjadi di wilayah kerja atau di luar wilayah kerja).
9. Getaran tanah/ gempa yang kuat
10. Ancaman bom maupun sabotase
11. Bahaya yang terkait dengan cuaca (seperti angin ribut)
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 2/25
Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) merupakan tempat pusat koordinasi untuk penanganan keadaan
darurat di suatu area keadaan darurat. Tempat PKKD harus terdapat peta lokasi kerja beserta jalur
evakuasi kondisi darurat, pencatat waktu / jam, daftar telepon penting untuk komunikasi keadaan darurat,
buku salinan rencana kesiapsaiagaan dan tanggap darurat (RKTD), struktur organisasi Manajemen
Tanggap Darurat, Team Tanggap Darurat – TTD dan fasilitas yang menunjang untuk kepentingan
penanganan keadaan darurat.
C. Sistem Alarm
Sistem alarm digunakan untuk memberi peringatan atau menyiagakan semua karyawan mengenai adanya
keadaan darurat dan mulai mengambil tindakan yang benar untuk mengatasinya. Dimasing-masing area
kerja harus ada alarm keadaan darurat yang dapat didengar dengan jelas di semua area dimana sistem
alarm tersebut ditempatkan.
Deskripsi bunyi alarm untuk keadaan darurat sebagai tanda bahwa semua orang harus meninggalkan
tempat kerja untuk evakuasi ke tempat berkumpul dalam keadaan darurat yang digunakan untuk PT
Saptaindra Sejati jobsite ADMO adalah sebagai berikut :
1. Bunyi sirine panjang secara terus menerus
2. Jika kondisi tidak memungkinkan (listrik mati atau alarm rusak) dengan menggunakan kentongan
yang dipukul bertalu talu / berulang ulang. Kondisi ini juga sebagai system alarm cadangan.
3. Dengan menggunakan klakson panjang, jika kondisi terjadi di tampat lapang yang tidak ada sirine
(misalnya di lokasi tambang, disposal maupun di jalan hauling)
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 3/25
D. Sarana Komunikasi
Sistem radio komunikasi PT Saptaindra Sejati jobsite ADMO untuk komunikasi dengan Command Center
PT Adaro Indonesia Hauling Road Km 73 menggunakan dua jalur komunikasi melalui Radio dan telepon.
Semua kendaraan baik sarana maupun alat berat dilengkapi dengan radio komunikasi, dan juga semua
pengawas di operasional tambang maupun hauling mempunyai radio Handy Talky (HT).
Apabila dalam satu area yang tidak dilengkapi dengan radio komunikasi (radio Rig maupun HT) maka
komunikasi dapat menggunakan Handphone maupun telpon kantor.
Tempat berkumpul (assembly point) dibuat disetiap area kerja dengan mempertimbangkan :
1. Dapat menampung semua karyawan yang melakukan evakuasi.
2. Berada didekat jalan akses keluar area kerja sehingga memudahkan
pelaksanaan evakuasi keluar area tempat kerja.
3. Lokasi jauh dari sumber bahaya utama yang menyebabkan keadaan
darurat terjadi (misalnya penampungan bahan bakar, bakan kimia, dll)
Penandaan tempat berkumpul (assembly point) di PT Saptaindra Sejati jobsite ADMO adalah dengan
menggunakan tanda seperti gambar di bawah ini.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 4/25
Jalur evakuasi yang digunakan di PT Saptaindra Sejati jobsite ADMO adalah sebagai berikut :
a. Jalur evakuasi ke arah kanan
Jalur evakuasi yang ada harus dijaga dari semua rintangan sehingga dapat berfungsi dengan baik, termasuk
pintu akses keluar harus tidak dikunci, dan bila pintu di kunci dengan alasan keamanan, maka kunci harus
berada di daun pintu tersebut.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 5/25
Sumberdaya atau fasilitas keadaan darurat yang teridentifikasi di PT. Saptaindra Sejati Jobsite ADMO
adalah sebagai berikut :
a. Alarm emergency. Sebuah alarm emergency harus ada dalam 1 area kerja baik perkantoran, workshop
maupun area tambang. Jika alarm emergency digerakkan oleh daya listrik, maka area tersebut harus
mempunyai sebuah alarm emergency back up / cadangan untuk melakukan antisipasi jika listrik mati.
b. Rambu evakuasi dan Tempat Berkumpul (assembly point). Semua area kerja harus mempunyai tempat
berkumpul (assembly point) dalam keadaan darurat. Dari semua area kerja menuju ke tempat
berkumpul (assembly point) dipandu dengan rambu evakuasi keadaan darurat. Semua persyaratan
rambu evakuasi dan tempat berkumpul darurat mengacu ke 1.7 Jalur Keluar (Evakuasi).
c. Hidran dan Pompa Hidran. Fasilitas Hidran dan Pompa Hidran yang ada di site harus dipelihara dengan
baik untuk memastikan bahwa fasiitas tersebut dapat digunakan dalam keadaan darurat. Hidran dan
Pompa Hidran harus dilakukan inspeksi kelayakannya minimal 3 bulan sekali. Pengecekan yang
dilakukan termasuk memastikan berfungsinya keran, valve, nozle, hose, semburan air serta tanki tandon
air untuk hidran.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 6/25
d. APAR (Alat Pemadam Api Ringan). APAR adalah fasilitas pemadam api mula yang tersedia di area
tempat kerja yang bisa dipindahkan oleh 1 orang. Pengadaan dan penempatan APAR harus sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Semua karyawan harus terlatih dalam menggunakan
APAR yang tersedia. Untuk menjamin hal tersebut, pelatihan menggenai penggunaan APAR harus
dilakukan dan minimal 1 tahun sekali semua karyawan harus mendapatkan refresh cara menggunakan
APAR. SHE Dept. bertanggung jawab dalam memelihara aset APAR dan melakukan inspeksi serta
menggantinya jika ditemukan adanya kerusakan.
e. Fire Suppresion. Fire suppresion adalah pemadam kebakaran otomatis berbahan dasar busa yang
umumnya dipasang di semua unit alat berat yang beroperasi di tambang. Semua operator harus
memahami bagaimana menggunakan alat pemadam kebakaran otomatis (fire suppresion ini), dan untuk
memastikan hal tersebut sebuah materi fire suppresion harus diberikan dalam materi training calon
operator. Plant section bertanggung jawab dalam memelihara kelayakan asset fire suppresion ini.
f. Kotak P3K. Kotak P3K disediakan ditempat kerja terutama yang mempunyai risiko tinggi terhadap luka
akibat kecelakaan kerja. Selain itu, disetiap mobil sarana atau alat berat harus ada sebuah kotak P3K
yang berisi satu set perlengkapan untuk P3K. Isi dari kotak P3K hanya di tujukan untuk memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
g. Spill kit. Spill kit adalah satu set seperangkat untuk kepentingan keadaan darurat jenis tumpahan bahan
kimia seperti oli atau solar. Satu set spiil kit terdiri dari cangkul, sekop, absorbent sheet, absorbent
boom, serbuk gergaji. Spiil kit disimpan di tempat tempat yang mempunyai potensi tinggi terhadap
tumpahan bahan kimia seperti di area maintank, workshop dan sump tambang.
h. Emergency Escort Point adalah suatu tempat penjemputan bantuan dari pihak luar (PT Adaro Indonesia
atau yang lainnya) yang mana lokasi tersebut digunakan untuk tempat bertemunya tim bantuan pihak
luar dengan pemandu untuk menuju lokasi keadaan darurat. Hal ini sangat diperlukan, mengingat pihak
luar tidak mengetahui mengenai perkembangan kondisi operasional di tambang PT Saptaindra Sejati.
Emergency Escort point ditandai dengan sebuah rambu.
Setelah keadaan darurat dapat ditanggulangi maka kewenangan menyatakan aman dipegang oleh
koordinator tim tanggap darurat area. Dalam hal keadaaan darurat terjadi di seluruh area PT Saptaindra
Sejati ADMO maka kewenangan menyatakan kondisi darurat dan kondisi aman dikendalikan oleh Senior
Project Manager selaku koordinator managemen tanggap darurat di site.
Jika salah satu atau lebih dari anggota Tim Tanggap Darurat tidak berada di tempat (cuti, perjalanan dinas,
dll) maka tugas dan tanggung jawab selaku Tim Tanggap Darurat harus diserahkan kepada orang lain yang
memiliki kompetensi yang sama dan disertai form serah terima tugas tim tanggap darurat. Untuk form serah
terima tugas dan tanggung jawab Tim tanggap Darurat PT Saptaindra Sejati jobsite ADMO ada di lampiran
dokumen RKTD.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 7/25
A. Kecelakaan Berakibat Berat (baik cidera, proses, kesehatan, harta benda maupun lingkungan)
1. Cidera Berat.
Tindakan jika orang menemukan kecelakaan berakibat berat :
a. Laporkan langsung kepada pengawas setempat, dengan menggunakan channel radio setempat
atau MCR (untuk di tambang) maupun dengan menggunakan telp.
b. Lakukan pengamanan terhadap korban, jika kecelakaan dari energi listrik matikan listrik dengan
segera, jika kecelakaan di daerah jalan operasi lakukan pengamanan jalan, dll. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya insiden susulan akibat dari kecelakaan.
c. Minta pertolongan dengan menghubungi pusat kendali keadaan darurat dengan menyebutkan
nama pelapor, lokasi kejadian, kondisi singkat korban maupun jenis pertolongan yang di
butuhkan.
d. Tunggu sampai pertolongan datang sambil memonitor channel radio setempat dan memastikan
kondisi korban.
e. Lakukan pertolongan terhadap korban, jika memang benar benar yakin bahwa kita bisa
menolong korban.
Tindakan jika Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) mendapat laporan kecelakaan berakibat berat:
a. Menghentikan sementara aktivitas radio komunikasi di channel setempat dan MCR, untuk
dipakai komunikasi keadaan darurat
b. PKKD menghubungi Team Tanggap Darurat (TTD) area di PT SIS dan SHE Dept untuk
memastikan informasi yang diperoleh sebelumnya.
c. Jika keadaan darurat membutuhkan bantuan, PKKD akan mengarahkan tim rescue ke tempat
lokasi kejadian.
d. Selain itu Pusat kendali keadaan darurat juga menghubungi Klinik/ First Aid Post terdekat
dengan lokasi kejadian untuk menginformasikan kejadian serta meminta dikirimkan ambulance
jika kondisi korban membutuhkan bantuan ambulance.
e. Pastikan mendapat jawaban dari Klinik atau First Aid Post terdekat terkait dengan tindakan
penanganan korban yang akan dilakukan.
f. Memonitor kondisi di lokasi tempat kejadian serta memonitor pengiriman bantuan yang
dibutuhkan.
g. Tetap tinggal di dekat radio atau telp sampai ada perintah atau koordinasi dari tindakan
penanganan keadaan darurat.
h. Catat semua tindakan tindakan yang dilakukan disertai dengan jam / waktu penanganan
keadaan darurat
Tindakan yang dilakukan jika pengawas setempat mendapat laporan cidera berat :
a. Segera menuju ke lokasi kejadian.
b. Memastikan jalur komunikasi radio “silent” dan hanya untuk kepentingan penanganan keadaan
darurat.
c. Memastikan bahwa kejadian keadaan darurat telah dilaporkan koordinator Tim Tanggap Darurat
Area dan ke Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) serta memonitor untuk dilakukannya
pengiriman bantuan penanganan keadaan darurat.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 8/25
d. Jika membutuhkan bantuan ambulance maka pengawas setempat harus mengirimkan satu
orang driver sarana ke lokasi emergency escort point terdekat untuk melakukan pengawalan
ambulance ke lokasi kejadian.
e. Jangan memindahkan korban jika korban akibat jatuh dari ketinggian, kecuali korban terancam
dengan bahaya susulan.
f. Setelah korban tertangani, amankan segera lokasi kejadian dan jangan memindahkan barang
bukti untuk kepentingan investigasi pihak IT (Inspektur Tambang) dengan melakukan barikade
tempat kejadian.
Tindakan jika Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) mendapat laporan kecelakaan berakibat
kerusakan harta benda yang berat:
a. Menghentikan sementara aktivitas radio komunikasi di channel setempat dan MCR, untuk
dipakai komunikasi keadaan darurat
b. PKKD menghubungi Team Tanggap Darurat (TTD) area di PT SIS dan SHE Dept untuk
memastikan informasi yang diperoleh sebelumnya.
c. Jika keadaan darurat membutuhkan bantuan, PKKD akan mengarahkan tim rescue ke tempat
lokasi kejadian.
d. Selain itu Pusat kendali keadaan darurat juga menghubungi Klinik/ First Aid Post terdekat
dengan lokasi kejadian untuk menginformasikan kejadian dan jika terdapat korban PKKD akan
mengirimkan bantuan ambulance.
e. Memonitor kondisi di lokasi tempat kejadian serta memonitor pengiriman bantuan yang
dibutuhkan.
f. Tetap tinggal di dekat radio atau telp sampai ada perintah atau koordinasi dari tindakan
penanganan keadaan darurat.
g. Catat semua tindakan tindakan yang dilakukan disertai dengan jam / waktu penanganan
keadaan darurat
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 9/25
Tindakan yang dilakukan jika pengawas setempat mendapat laporan kecelakaan harta benda yang
berat:
a. Segera menuju ke lokasi kejadian.
b. Memastikan jalur komunikasi radio “silent” dan hanya untuk kepentingan penanganan keadaan
darurat.
c. Memastikan bahwa kejadian keadaan darurat telah dilaporkan koordinator Tim Tanggap Darurat
Area dan ke Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) serta memonitor untuk dilakukannya
pengiriman bantuan penanganan keadaan darurat.
d. Amankan segera lokasi kejadian dan jangan memindahkan barang bukti untuk kepentingan
investigasi dengan melakukan barikade tempat kejadian.
Tindakan jika Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) mendapat laporan kecelakaan berakibat
kerusakan lingkungan yang berat :
a. Menghentikan sementara aktivitas radio komunikasi di channel setempat dan MCR, untuk
dipakai komunikasi keadaan darurat
b. PKKD menghubungi Team Tanggap Darurat (TTD) area di PT SIS dan SHE Dept untuk
memastikan informasi yang diperoleh sebelumnya.
c. Jika keadaan darurat membutuhkan bantuan, PKKD akan mengarahkan tim rescue ke tempat
lokasi kejadian.
d. Memonitor kondisi di lokasi tempat kejadian serta memonitor pengiriman bantuan yang
dibutuhkan.
e. Tetap tinggal di dekat radio atau telp sampai ada perintah atau koordinasi dari tindakan
penanganan keadaan darurat.
f. Catat semua tindakan tindakan yang dilakukan disertai dengan jam / waktu penanganan
keadaan darurat
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 10/25
Tindakan yang dilakukan jika pengawas setempat mendapat laporan kecelakaan lingkungan berat :
a. Segera menuju ke lokasi kejadian.
b. Memastikan jalur komunikasi radio “silent” dan hanya untuk kepentingan penanganan keadaan
darurat pencemaran lingkungan.
c. Memastikan bahwa kejadian keadaan darurat telah dilaporkan koordinator Tim Tanggap Darurat
Area dan ke Pusat Kendali Keadaan Darurat (PKKD) serta memonitor untuk dilakukannya
pengiriman bantuan penanganan keadaan darurat.
d. Berkoordinasi dengan operasi lain dengan segera untuk menghentikan laju pencemaran
lingkungan supaya tidak bertambah parah.
e. Membantu mensupport Team Tanggap Darurat dalam melakukan penanganan pencemaran
lingkungan, serta bertanggung jawab penuh dalam memulihkan kejadian pencemaran
lingkungan.
f. Jangan memindahkan barang bukti apapun sebelum team investigasi datang dan menyatakan
bahwa kondisi kejadian boleh pindahkan kecuali dengan tujuan untuk mengurangi /
menghentikan pencemaran lingkungan.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 11/25
Perlu diperhatikan APD yang dipergunakan dalam penanganan tumpahan hydrocarbon ini, standar minimal
APD harus digunakan yaitu: Kacamata, masker, sarung tangan karet. Lihatlah buku Material Safety Data
Sheet tentang cara membersihkannya dengan detail.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 12/25
C. KEBAKARAN
Tidakan jika karyawan menemukan kebakaran :
a. Jika api masih kecil (api mula) dan karyawan tahu mengenai cara menggunakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) segera berlari ke tempat APAR sambil berteriak “Kebakaran, Kebakaran,
Kebakaran” untuk meminta bantuan dari karyawan lainnya.
b. Lakukan pemadaman segera dengan APAR yang sesuai dan teknik pemadaman api yang sesuai.
c. Jika api berhasil dipadamkan, segera amankan lokasi kejadian dan laporkan kejadian ke pengawas
untuk selanjutnya dilakukan proses investigasi insiden.
d. Jika api tidak berhasil dipadamkan, segera membunyikan alarm untuk menginformasikan ke semua
karyawan melakukan evakuasi ke tempat berkumpul darurat.
e. Dengan segera menghubungi Koordinator Team Tanggap Darurat untuk melakukan penanganan
lebih lanjut.
Tindakan Koordinator Team Tanggap Darurat saat menerima laporan keadaan darurat :
a. Segera menuju lokasi kejadian, dan menghubungi Team Tanggap Darurat setempat untuk melakukan
penanganan keadaan darurat sesuai dengan tugas masing masing Team.
b. Melaporkan kejadian dengan segera ke Manajemen Tanggap Darurat (MTD)
c. Mengkoordinasikan team tanggap darurat untuk menangani keadaan darurat yang terjadi.
d. Menghubungi Management Tanggap Darurat, untuk melaporkan kejadian dan mengkoordinasikan
mengenai hal hal yang dibutuhkan dengan pihak luar.
e. Memastikan semua orang yang berada di area darurat dilakukan evakuasi ke Tempat Berkumpul
Darurat.
f. Menghubungi pusat kendali keadaan darurat yang berada di command center PT Adaro Indonesia di
Hauling Road Km 73 memberikan informasi dengan jelas dan jenis bantuan yang dibutuhkan serta
berkoordinasi dalam semua aktivitas penanganan keadaan darurat.
g. Mencatat semua hal yang dilakukan dalam penanganan keadaan darurat dengan dibantu oleh juru
catat.
h. Hal hal yang menjadikan perhatian dalam melakukan penanganan darurat :
#. Menyelamatan jiwa karyawan di area darurat dengan mengutamakan keselamatan team
penyelamat.
#. Mencegah terjadinya insiden / korban susulan terhadap kejadian keadaan darurat.
#. Memastikan dilakukannya penanganan keadaan darurat dengan segera & terkoordinasi dgn baik.
#. Memblokir area keadaan darurat dari orang orang yang tidak berkepentingan.
i. Setelah keadaan darurat tertangani, maka lakukan pengamanan lokasi terjadinya kebakaran untuk
kepentingan investigasi lebih lanjut.
j. Lakukan sosialisasi kepada semua karyawan yang berada di tempar berkumpul keadaan darurat
untuk menjelaskan mengenai hal yang sebenarnya terjadi dan hal hal yang harus dilakukan untuk
tindak lanjut dalam pasca kejadian.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 13/25
k. Jika area kerja dalam kondisi yang aman untuk karyawan yang lain melanjutkan kerja kembali,
pastikan kondisi lingkungan kerja tidak terkena dampak dari kejadian kebakaran yang baru saja
terjadi.
l. Bersama sama dengan manajemen keadaan darurat melakukan evaluasi terhadap kejadian
kebakaran yang terjadi dan melakukan langkah langkah kegiatan pasca keadaan darurat.
m. Bersama team investigasi untuk membantu proses penyelidikan terjadinya insiden kebakaran dan
berpatisipasi aktif dalam melakukan evaluasi serta mencegah terjadinya insiden terulang kembali di
kemudian hari.
D. TANAH LONGSOR
Jika terjadi tanah longsor yang terjadi di lingkungan kerja (termasuk di dalam pit), tindakan yang
dilakukan oleh Koordinator Team Tanggap Darurat adalah:
a. Pastikan tidak ada korban terhadap karyawan.
b. Jika terjadi longsoran yang mengakibatkan karyawan cedera, maka segera lakukan pertolongan
pertama , segera menghubungi Pusat Kendali Keadaan Darurat / Command Center PT Adaro
Indonesia Hauling Road km 73.
c. Apabila pada longsoran tersebut terdapat karyawan yang terjebak didalam longsoran, maka segera
mungkin kerahkan semua peralatan yang dapat dengan cepat memindahkan longsoran tersebut.
Team rescue harus siap ditempat kejadian untuk dapat melakukan pertolongan segera jika terjadi
cedera atau ada korban yang tidak sadarkan diri.
d. Semua kemungkinan terjadinya longsoran susulan harus segera diatasi, yaitu dengan memastikan
bahwa sumber longsoran tidak akan terjadi longsor kembali.
e. Orang-orang yang tidak berkepentingan diharuskan keluar dari area terjadinya longsoran. Dan hanya
orang yang berkompeten yang boleh menangani longsoran tersebut.
f. Tim rescue harus siaga di tempat berkumpul darurat untuk menangani jika terjadi sesuatu.
g. Semua personil harus mengikuti instruksi dari Koordinator Team Tanggap Darurat dan tetap tinggal di
tempat berkumpul darurat, sampai instruksi lebih lanjut.
h. Jika memerlukan bantuan pihak luar, maka segeralah minta bantuan (lihat daftar panggil pihak terkait
– maupun bantuan di luar site).
i. Pastikan informasi mengenai lokasi Emergency Escort Point sudah diinformasikan kepada pihak
rescue PT Adaro Indonesia.
j. Pastikan ada orang yang ditunjuk untuk menjemput menjemput tim rescue PT Adaro Indonesia
ataupun bantuan pihak terkait lainnya di lokasi Emergency Escort Point.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 14/25
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 15/25
e. Apabila dirasakan demontrasi tidak dapat dikendalikan maka segeralah menghubungi pihak-
pihak terkait seperti Polisi.
f. Pihak perusahaan meminta kepada demonstran untuk dapat berdialog dengan wakil
demonstran agar maksud demonstrasi dapat dimengerti oleh pihak perusahaan.
g. Sementara wakil demonstran dan wakil perusahaan berdialog, pihak perusahaan meminta
demonstran untuk membubarkan diri terlebih dahulu agar proses produksi tidak terhambat.
h. Semua personel harus bertindak dibawah instruksi Koordinator Team Tanggap Darurat untuk
mencegah tindakan-tindakan yang salah dan dapat memperburuk keadaan, personel Team
Tanggap Darurat tetap berada ditempat sampai instruksi lebih lanjut dari Koordinator Team
Tanggap Darurat.
i. Situasi dinyatakan aman setelah ada pernyataan dari Koordinator Team Tanggap Darurat, dan
setelahnya melaporkan kejadian ke Manajemen Tanggap Darurat.
j. Jika ada hal hal yang harus dikomunikasikan ke pihak eksternal, PIC Komunikasi Eksternal lah
yang menyampaikan informasi resminya.
k. Detail teknis mengenai penanganan demo pihak eksternal di atur dalam SOP Penanganan
demo oleh section ERS (External Relation).
F. BANJIR
Keadaan darurat yang disebabkanoleh banjir sangat mungkin terjadi di lingkup kerja PT Saptaindra Sejati
jobsite ADMO, dimana banyak terdapat area kerja yang berada dibawah elevasi dari permukaan air laut
dan tingginya intensitas hujan.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 16/25
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 17/25
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 18/25
H. GANGGUAN LISTRIK
Semua pekerjaan yang ada di area kerja perkantoran dan workshop sangatlah tergantung kepada tenaga
listrik sebagai sumber tenaga utama. Oleh karena itu sumber tenaga listrik harus dijaga dan di lakukan
perawatan dengan baik, sehingga tidak terjadi kerusakan atau gangguan yang mengakibatkan tenaga
listrik yang didistribusikankepada area kerja manjadi terganggu yang akhirnya dapat pula mengganggu
produktifitas kerja.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 19/25
I. GEMPA BUMI
Jika terjadi gempa bumi maka tindakan yang dilakukan oleh semua karyawan adalah:
a. Keluar segera dari dalam ruangan, usahakan tidak berada dibawah bangunan atau sesuatu yang dapat
roboh karena getaran gempa tersebut.
b. Berkumpulah di tanah yang lapang dan luas
c. Segera hubungi Pusat Kendali Keadaan Darurat untuk diteruskan ke Koordinator Keadaan Darurat.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 20/25
Koordinator Team Tanggap Darurat, setelah mendapat laporan mengenai adanya ancaman bom maupun
sabotase melakukan :
a. Berkoordinasi dengan Manajemen Tanggap Darurat (MTD) site untuk melakukan langkah langkah
penanganan bersama dengan tim ERS (External Relation) dan menghubungi Pusat Kendali Keadaan
Darurat Command Center PT Adaro Indonesia Hauling Road Km 73.
b. Melakukan evakuasi semua karyawan yang berpotensi terpapar bahaya ledakan bom / sabotase
menuju ke tempat berkumpul darurat.
c. Pastikan tim klinik / paramedis sudah berada di area lokasi kejadian, dan apabila ada yang cidera atau
histeris, segera menenangkan korban dan dapat diberikan pertolongan.
d. Pastikan penanganan keadaaan darurat dilakukan oleh petugas yang kompeten, dan selalu
berkoordinasi dengan team manajemen keadaan darurat serta koordinasi dengan pihak terkait untuk
melakukan penanganan.
e. Semua personil harus mengikuti instruksi dari kordinator emergensi dan tetap tinggal di tempat
berkumpul darurat, sampai instruksi lebih lanjut.
f. Pastikan informasi mengenai lokasi Emergency Escort Point sudah diinformasikan kepada pihak
rescue PT Adaro Indonesia. Pastikan ada orang yang ditunjuk untuk menjemput tim rescue PT Adaro
Indonesia ataupun bantuan pihak terkait lainnya di lokasi Emergency Escort Point.
Koordinator Team Tanggap Darurat, setelah mendapat laporan mengenai adanya bahaya gangguan cuaca
melakukan :
a. Melakukan langkah langkah penanganan dan koordinasi operasional baik ke pihak Manajemen
Tanggap Darurat dan Pusat Kendali Keadaan Darurat Command Center PT Adaro Indonesia Hauling
Road Km 73.
b. Pastikan penanganan keadaaan darurat dilakukan oleh petugas yang kompeten.
c. Semua personil harus mengikuti instruksi dari Koordinator Team Tanggap Darurat dan tetap tinggal di
tempat berkumpul darurat, sampai instruksi lebih lanjut.
d. Pastikan informasi mengenai lokasi Emergency Escort Point sudah diinformasikan kepada pihak
rescue PT Adaro Indonesia, dan ada orang yang ditunjuk untuk menjemput menjemput team rescue PT
Adaro Indonesia ataupun bantuan pihak terkait lainnya di lokasi Emergency Escort Point.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 21/25
Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam melakukan pemulihan pasca keadaan darurat adalah sebagai
berikut :
a. Tanggung Jawab Pembersihan dan Penjagaan.
Koordinator keadaan darurat bekerjasama dengan penanggung jawab area yang terjadi keadaan darurat
untuk melakukan pembersihan terkait dengan penanganan kejadian darurat. Pembersihan dilakukan
setelah dilakukukan investigasi lapangan oleh team yang kompeten sebagai bagian dalam pelaksanaan
investigasi. Jika lokasi pasca keadaan darurat memerlukan pengamanan dengan alasan pengamanan
tempat kejadian untuk investigasi maupun pengamanan terjadinya insiden pasca keadaan darurat maka
hal ini juga menjadi tanggung jawab koordinator keadaan darurat dan bekerja sama dengan penanggung
jawab area keadaan darurat.
b. Penyelidikan dan Pemberitahuan.
Semua bukti terjadinya keadaan darurat harus diamankan dan tidak boleh dirubah maupun dipindahkan
untuk keperluan penyelidikan insiden, kecuali untuk penyelamatan nyawa korban. Hanya orang yang
ditunjuk untuk memberitahukan kepada pihak terkait terhadap kejadian keadaan darurat, dan hal ini
diatur dalam SOP informasi eksternal. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa informasi hanya
satu pintu dan dikelola dengan baik.
c. Laporan Pasca Keadaan Darurat.
Laporan pasca keadaan darurat harus dilaporkan oleh koordinator keadaan darurat sebagai bahan
masukan menajemen dalam melakukan tindakan perbaikan.
d. Semua bukti Pemberitahuan Asuransi.
Hanya orang yang ditunjuk oleh perusahaan yang berhak melaporkan ke pihak asuransi. Dan laporan ke
pihak asuransi harus sesegera mungkin dan tidak lebih dari 6 x 24 jam setelah kejadian.
e. Tinjauan dan Revisi RTKD.
Pasca kejadian keadaan darurat harus dilakukan tinjauan oleh team penanganan keadaan darurat
maupun penanggung jawab area. Tinjauan tersebut harus di catat dalam form standart yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk revisi dokumen rencana tindakan dalam keadaan darurat.
Berikut matrik pengujian untuk prosedur keadaan darurat yang teridentifikasi di PT Saptaindra Sejati jobsite
ADMO :
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 22/25
3 Banjir Opsional
6 Ledakan Wajib
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 23/25
Melakukan pemanggilan Keadaan Darurat dapat dilakukan dengan menggunakan telepon atau radio
komunikasi.
1. Dengan Menggunakan Telepon
Masing-masing site/ lokasi dapat menentukan ekstension tertentu untuk dijadikan sebagai call centre
atau pusat informasi / pusat komando.
2. Dengan Menggunakan Radio
Bila ada panggilan untuk keadaan darurat, maka semua pemakai saluran radio komunikasi yang
bersangkutan harus mengosongkan/ men-standby-kan radionya, dan hanya dipakai untuk memonitor
keadaan tersebut.
Untuk melakukan panggilan/ pelaporan keadaan darurat, baik menggunakan Chanel Radio Komunikasi
maupun nomor telp. yang telah ditentukan untuk ini, perlu memperhatikan/ membiasakan hal-hal seperti
dijelaskan di bawah ini:
- Jangan panik
- Lakukan Pemanggilan di jalur channel radio yang sudah ditentukan atau jalur khusus Pemanggilan
dan Pelaporan Keadaan Darurat dengan cara Panggil : Pinjam Jalur… Emergency… Emergency…
Emergency.
- Bila perlu lakukan pemanggilan kembali hingga ada seseorang yang bereaksi untuk menanggapi
panggilan darurat anda.
- Informasi selanjutnya yang diberikan adalah :
Satu : Nama Pelapor
Dua : Lokasi Pelapor/ Kejadian
Tiga : Jenis Keadaan Darurat (kronologis singkat)
Empat : Jumlah korban
Lima : Jenis cidera/sakit dan Bantuan/Pertolongan yg diperlukan, Ambulance,
paramedic, Fire & Rescue Team, dll.
- Jangan memindahkan korban yang terluka parah atau pingsan, kecuali mereka dalam kondisi yang
sangat parah dan berbahaya.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 24/25
Struktur organisasi Team Tanggap Darurat PT. Saptaindra Sejati jobsite ADMO dibagi dalam 2 level :
1. level 1 adalah Managemen Tanggap Darurat (MTD), dan
2. level 2 adalah Team Tanggap Darurat (TTD).
Struktur organisasi Managemen Tanggap Darurat diketuai oleh Senior Project Manager dan beranggotakan
semua section head.
Struktur organisasi Team Tanggap Darurat diketuai oleh seorang Koordinator Team Tanggap Darurat dan
mempunyai anggota bidang penanggulangan keadaan darurat, evakuasi, P3K, Pengamanan aset dan
dokumen serta bidang pengamanan.
Semua team baik koordinator maupun anggota team tanggap darurat ditunjuk langsung oleh Senior Project
Manager. Organisasi Team Tanggap Darurat ini adalah organisasi fungsional yang mana berfungsi saat
keadaan darurat.
Berikut sketsa struktur organisasi TTD secara umum di jobsite ADMO,
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
STANDAR PARAMETER
Topik RENCANA KESIAPSIAGAAN DAN TANGGAP DARURAT (RKTD)
Nomor Dokumen ADMO/SHE/09/001/STD Revisi : 04 Tanggal Efektif 23 Februari 2015 Hal : 25/25
Mengingat lokasi kerja PT Saptaindra Sejati Jobsite ADMO yang terbagi dalam 8 lokasi, maka untuk
efektivitas pelaksanaan penanganan dalam keadaan darurat dibentuk TTD yang terbagi tiap tiap area kerja.
Pembagian area kerja team tanggap darurat (TTD) tersebut adalah sebagai berikut :
1. Area Office MIA 2 Km 84
2. Area MIA 3
3. Area Operasional Mining North
4. Area Operasional Mining South
5. Area WS MIA 2 dan FOG
6. Area Workshop 35 dan Operasional Hauling.
7. Area Tos 68
8. Area Mess Maburai
Masing masing TTD diketuai oleh seorang koordinator TTD dan beranggotakan 5 bidang team penanganan
keadaan darurat. Baik koordinator maupun anggota bidang penanganan keadaan darurat secara struktural
merupakan karyawan yang bekerja di area tersebut. Hal ini untuk memudahkan koordinasi dan penanganan
keadaan darurat yang dibutuhkan penanganan yang cepat.
Untuk struktur organisasi TTD PT Saptaindra Sejati jobsite ADMO yang lengkap ada di lampiran dokumen
RKTD.
Standar Parameter (STD) ini bagian dari SOP No. SHE/08/011 Manual Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat