Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR

FAKULTAS HUKUM
Jalan Unizar No.20 Turida, Mataram 83237
Website : www.unizar.ac.id

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : HUKUM ACARA PERDATA

Semester : V (Sore)

Hari : Senin, 10 Januari 2022

Dosen:

1. KHAIRUL ASWADI,SH.,MH
2. HERA ALVINA,S,SH.,MH

Soal

1. Dalam proses pemeriksaan perkara perdata, ada yang disebut dengan tahap pembuktian,
jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. Pembuktian?
b. Alat-alat bukti dalam perkara perdata;
c. Akta otentik dan akta dibawah tangan;
d. Kekuatan alat bukti beserta contohnya.

2. Asas “peradilan bersifat terbuka” sangat erat kaitannya dengan asas “Putusan Pengadilan
dibacakan dalam persidangan yang bersifat terbuka untuk umum”, jelaskan hubungan kedua
asas tersebut dan dimana letak perbedaannya. Jelaskan apa implikasi yuridisnya apabila suatu
putusan dibacakan secara tertutup. Sebutkan pula alasan-alasan suatu persidangan dapat
mengesampingkan asas “Peradilan bersifat terbuka”.
3. Sebutkann tahap-tahap dalam proses pemeriksaan perkara perdata di Pengadilan?
4. Kasus:
PT. Bank Toyib sebagai Bank yang didirikan menurut Hukum Indonesia berdasarkan akta
pendirian Perseroan Terbatas No. 7 Tanggal 20 September 1995, yang dibuat dihadapan
Notaris Husnal Faizah Alyaminy,SH.,M.Kn, dengan pengesahan Menteri Hukum dan HAM
RI No. B-2 114.443.HT.02.02 tahun 1996 yang diumumkan dalam Lembaran Negara tahun
1996 Nomor 2000, berkantor pusat di Jakarta Selatan Jalan I Gusti Ngurah Rai. Pada tanggal
1 Januari 2021 Rama selaku Direktur Utama PT. Bank Toyib melalui Akta Perjanjian Hutang
Piutang Nomor 190, yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Candra Kusuma,SH.M.Kn
memberikan pinjaman uang kepada Syamsul Bahri dalam kapasitasnya sebagai direktur
utama PT. Tanjung Luar yang mempunyai kantor cabang di Kota Mataram, Lombok Barat,
Lombok Timur serta berkantor pusat di Jakarta Selatan Jalan Tanjung Pinang NO. 112
Jakarta Selatan, Indonesia, berupa pinjaman uang sebesar Rp. 12.000.000.000,- (Dua belas
milyar rupiah) dengan jangka waktu pengembalian selama 1 (satu) tahun, dalam perjanjian
hutang piutang tanggal 1 Januari 2021 PT. Tanjung Luar memberikan jaminan berupa:
1. Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Gatot Subroto No. 332 Jawa Barat,
sebagaimana tercatat dalam sertifikat hak milik Nomor: 3321 seluas 2.000 M2;
2. Sebidang tanah dan bangunan Gudang terletak di Jalan Bung Hatta No. 200 Jawa Barat
sebagaimana tercatat dalam sertifikat hak milik Nomor: 3321 seluas 10.000 M2.

Berdasarkan akta perjanjian hutang piutang Nomor: 190, PT. Tanjung Luar harus
mengembalikan pinjamannya kepada Bank Toyib dengan cara mengangsur perbulan sebesar
Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) disertai bunga 2 % dan faktanya PT. Tanjung Luar
hanya mampu membayar hutangnya sebesar Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah), namun
pada kenyataannya pada tanggal 1 Januari 2022 PT. Tanjung Luar telah lalai melaksanakan
kewajiban membayar kepada PT. Bank Toyib berupa sisa hutangnya Rp. 10.000.000.000,-
(Sepuluh milyar rupiah). Segala upaya yang patut menurut hukum telah dicoba oleh PT.
Bank Toyib untuk menagih sisa hutang PT. Tanjung Luar, namun tetap buntu, oleh karena itu
PT. Bank Toyib bermaksud untuk menggugat PT. Tanjung Luar ke Pengadilan Negeri dan
selanjutnya menunjuk saudara sebagai kuasa hukumnya.

Pertanyaan:

1) Ke Pengadilan manakah gugatan harus diajukan? Jelaskan disertai dengan alasan dan
dasar hukumnya.
2) Jelaskan siapa-siapa saja para pihak dalam perkara tersebut dan jelaskan kapasitasnya
bertindak untuk dan atas nama siapa?
3) Jelaskan menurut saudara, apakah gugatan dapat dilakukan meskipun Tergugat tidak
diketahui keberadaannya?
4) Apabila Tergugat tidak diketahui keberadaannya, tetapi demi kepastian hukum, maka ke
Pengadilan manakah gugatan harus diajukan dan bagaimana format penulisan alamat
Tergugat dalam gugatan tersebut?
5) Jelaskan apa nama putusan hakim, terhadap tergugat yang tidak menghadiri persidangan,
baik karena tidak mau menghadirinya ataupun dikarenakan Tergugat tidak diketahui
keberadaannya?

Anda mungkin juga menyukai