Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Dosen Pengampuh : Fitri, S.P., M.Si

{ Aspek - Aspek Studi Kelayakan Bisnis }

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALMUNAWIR

NIM : A0120010

SEMESTER : 4

FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmat-Nya kelompok saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
{ Aspek – Aspek Studi Kelayakan Bisnis }.Tidak lupa kita panjatkan puji dan
syukur kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Saya juga menyadari bahwa makalah saya jauh dari kata sempurnah, oleh karena
itu saya membutuhkan saran dan kritikan dari teman-teman dan juga Dosen yang
memberikan saya tugas ini. Agar saya dapat mengetahui kekurangan dalam
makalah saya, kedepannya saya dapat membuat yang lebih baik lagi.

Sekian dan terima kasih dari kami.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Wonomulyo, 23 Maret 2022

Penulis
Daftar Isi

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................. 2

Daftar Isi............................................................................................................................................................ 3

BAB I.................................................................................................................................................................. 6

PENDAHULUAN................................................................................................................................................. 6

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................................................... 6

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................................ 7

C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................................. 7

BAB II................................................................................................................................................................. 8

PEMBAHASAN................................................................................................................................................... 8

A. Aspek Pasar dan Pemasaran................................................................................................................. 8

B. ASPEK TEKNIS...................................................................................................................................... 14

C. Aspek Manajemen dan Hukum........................................................................................................... 19

D. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya..................................................................................................... 25

E. Aspek Lingkungan............................................................................................................................... 33

F. Aspek Finansial / Keuangan................................................................................................................ 38

BAB III.............................................................................................................................................................. 41

PENUTUP......................................................................................................................................................... 41

A. KESIMPULAN....................................................................................................................................... 41

B. SARAN................................................................................................................................................. 41
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Saat melakukan studi kelayakan, ada banyak aspek yang harus diteliti. Pada dasarnya aspek-aspek
tersebut bersifat fleksibel, sehingga bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.Meskipun demikian, ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis studi
kelayakan dilakukan, antara lain:

1. Aspek Hukum Atau Legalitas

Salah satu aspek yang pasti diteliti ketika studi kelayakan dilakukan adalah aspek hukum atau
legalitas. Hal ini menyangkut pada semua hal yang berhubungan dengan legalitas atau ketentuan hukum
dalam mendirikan perusahaan.

2. Aspek Ekonomi dan Budaya

Pada aspek ekonomi dan budaya, studi kelayakan menganalisis dampak yang diakibatkan oleh
perusahaan pada kondisi sekitar. Dari sisi budaya, studi kelayakan akan menganalisis bagaimana
perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.

3. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan aspek dasar yang diteliti dalam studi kelayakan. Analisis yang
dilakukan pada aspek ini akan menjawab pertanyaan apakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan
memiliki peluang pasar.

4. Aspek Manajemen

Studi kelayakan juga turut menyertakan aspek manajemen sebagai aspek dasar yang harus dianalisis.
Aspek ini berkaitan erat dengan operasional perusahaan baik itu pembangunan maupun
pengembangan. Dari semua aspek yang dianalisis, aspek manajemen memiliki cangkupan yang sangat
luas. Hal ini dikarenakan semua hal yang berhubungan dengan operasional perusahaan ikut ke dalam
kategori aspek manajemen, mulai dari manajemen sumber daya hingga finansial perusahan.

5. Aspek Keuangan

Bagi sebagian bisnis modal adalah adalah hal utama yang harus dimiliki sebelum membangun sebuah
bisnis. Maka dari itu aspek keuangan menjadi hal yang menentukan bisnis Anda berjalan lancar atau
tidak kedepannya. Proses penganggaran adalah hal yang harus dilakukan jika Anda ingin melakukan
perencanaan bisnis yang matang.

Untuk mengetahui lebih lanjut aspek apa saja yang terdapat pada studi kelayakan bisnis mari kita masuk
ke pembahasannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

2. Apa Itu Aspek Teknis dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

3. Apa Itu Aspek Manajemen dan Hukum dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

4. Apa Itu Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

5. Apa Itu Aspek Lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

6. Apa Itu Aspek Finansial / Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Mengetahui Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis.

2. Untuk Mengetahui Aspek Teknis dalam Studi Kelayakan Bisnis.

3. Untuk Mengetahui Aspek Manajemen dan Hukum dalam Studi Kelayakan Bisnis.

4. Untuk Mengetahui Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya dalam Studi Kelayakan Bisnis.
5. Untuk Mengetahui Aspek Lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis.

6. Untuk Mengetahui Aspek Finansial / Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek Pasar dan Pemasaran


Salah satu aspek dalam studi kelayakan bisnis adalah Aspek Pasar dan Pemasaran. Diantara aspek
teknis, keuangan dll, aspek pasar adalah salah satu yang terpenting. Aspek pasar merupakan inti dari
sebuah studi kelayakan bisnis, karena permintaan pasar adalah dasar dari pembuatan produk. Selain itu,
Analisa tentang pangsa pasar juga jadi hal yang tak kalah penting, analisa ini diperoleh dengan cara
mempertimbangkan tingkat penawaran, permintaan dan program pemasaran yang akan diterapkan.

1. Pengertian Aspek Pasar

Aspek Pasar dan Pemasaran dalam studi kelayakan bisnis adalah segala hal yang menyangkut ada
tidaknya peluang pasar untuk sebuah produk yang akan dibuat oleh sebuah perusahaan.

Sehingga, aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis adalah hal pertama yang paling penting untuk
dianalisa.

2. Tujuan Pemasaran pada Perusahaan

Menganalisis aspek pasar dan pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis tentu memiliki sebuah tujuan.

Dalam berjalannya pasar, setiap perusahaan memiliki sebuah tujuan, yaitu:


1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba

Tujuan utama sebuah perusahaan dibentuk kebanyakan adalah untuk memperbesar omzet, sehingga
keuntungan dan laba yang didapatkan juga meningkat.

2. Untuk Mengurangi Persaingan

Tujuan perusahaan dalam membuat produk adalah mengurangi persaingan dengan menetapkan harga
yang lebih komptetitif dan juga upaya antisipasi terhadap pesaing baru.

3. Untuk Menguasai pasar

Menguasai pasar dengan cara memperbesar market share dapat dilakuan dengan berbagai cara, baik
dengan meniciptakan sebuah peluang baru atau mengambil market share kompetitor lain.

4. Untuk Melayani Pihak Tertentu

Sebuah perusahaan membuat sebuah produk bisa saja memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu, misal untuk memenuhi permintaan lembaga pemerintahan.

5. Untuk menaikan jumlah produk di pasar

Dalam hal ini perusahaan membuat produk untuk meningkatkan prestise produk kepada pelanggannya,
baik dengan cara promosi atau lainnya. Cara ini berguna untuk meningkatkan brand awareness sebuah
produk.

3. Adapun tujuan sebuah pemasaran produk secara umum, yaitu:

o Memaksimalkan konsumsi produk

o Memaksimalkan Pilihan

o Memaksimalkan Mutu Hidup

o Memaksimalkan Kepuaasan Konsumen

o Menguasi Pasar

o Memenuhi Keinginan Pasar


o Meningkatkan Penjualan Barang atau Jasa

o Memenuhi Kebutuhan Pasar

o Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang

Setidaknya ada 6 faktor yang menjadi penyebab naik turunnya permintaan suatu barang, yaitu:

o Harga Produk Barang

o Harga Produk Lain yang Relevan

o Selera

o Jumlah Penduduk

o Pendapatan

o Faktor Khusus (Mobilitas / Akses)

o Proposisi Nilai Produk atau Jasa di Pasar

Dalam aspek pasar dan pemasaran dalam studi kelayakan bisnis ada cara untuk memenangkan
kompetisi di pasar, ada tiga strategi penting untuk analisis, yaitu Segmentasi Pasar (Segmentation),
Target Pasar (Targetting) dan Posisi Pasar (Positioning) atau yang sering disebut STP.

a. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)

Agar bisnis berjalan dengan baik, maka kita harus menentukan segmentasi pasar, tujuannya agar tepat
sasaran. Segmentasi pasa memiliki berberapa variable, variable ini saya ambil dari ahli Philip Kotler.

Bahwa segmentasi pasar untuk pasar konsumen adalah:

1. Segmentasi berdasarkan geografis:

o Negara

o Provinsi
o Kabupaten

o Kecamatan

o Iklim

2. Segmentasi berdasarkan demografi:

o Umur

o Jenis Kelamin

o Daur Hidup Keluarga

o Ukuran Keluarga

o Pendapatan

o Pendidikan

o Pekerjaan

o Agama

o Ras

o Kebangsaaan

3. Segmentasi berdasarkan psikografis:

o Kelas Sosial

o Gaya Hidup

o Karakteristik Kepribadian

4. Segmentasi berdasarkan perilaku terdiri dari:

o Pengetahuan

o Sikap
o Kegunaan

o Tanggap terhadap produk

Sedangkan variable dalam segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:

1. Segmentasi berdasarkan demografis

o Jenis Industri

o Lokasi Perusahaan

o Besar Perusahaan

2. Karakteristik Pengoperasian

o Teknologi

o Kemampuan Pelanggan

o Status Pengguna

3. Pendekatan Pembeli

o Organisasi berfungsi pembeli

o Sifat Hubungan yg ada

o Kebijakan Pembelian Umum

o Kriteria

o Struktur Kekuatan

4. Karakteristik Personil Industri

o Sikap terhadap resiko

o Kesamaan Pembeli

o Kesetiaan
5. Faktor situasional

o Pengguna khusus

o Urgensi

o Besarnya pesanan

b. Target Pasar (market Targetting)

Setelah kita menentukan segmentasi, selanjutnya melakukan analisis target pasar (market targetting)

Dalam menetapkan target pasar, maka ada dua kegiatan, yakni:

1. Evaluasi segmen pasar

Pertumbuhan dan ukuran segmen seperti data penjualan terakhir, margin laba dari setiap segmen dan
proyeksi laju pertumbuhan.

Struktural segmen yang menarik ditinjau dari segi profitabiitas. Kurang menarik jika ada pesaing yang
lebih kuat dan agresif. Lihat juga ancaman dari produk pengganti (subtitusi).

Sasaran dan sumber daya perusahaan.

2. Memilih Segmen, yakni menentukan segmentasi yang paling besar potensi atau memiliki nilai bagi
perusahaan.

c. Posisi Pasar (Market Positioning)

Tujuan dari penetapan posisi pasar adalah mengkomunikasikan dan membangun keunggulan produk
agar dapat bersaing dan berbenak di konsumen.

Contoh posisi produk adalah sebagai berikut:

o Mobil BMW yang diposisikan sebagai mobil mewah

o Mobil Kijang Innova yang diposisikan sebagai mobil keluarga

o Mobil L300 yang diposisikan sebagai mobil angkutan


Bauran Pemasaran

Setelah kita menentukan segmentasi pasar, target pasar dan posisi pasar, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan strategi pemasaran.

Strategi yang dilakukan dalam bauran pasar adalah:

1. Produk (Product)

Sebuah produk memiliki 7 siklus hidup yakni:

o Tahap Pengembangan

o Pengenalan

o Pertumbuhan

o Penjualan

o Kematangan

o Kejenuhan

o Penurunan

2. Harga (Price)

Menentukan harga yang kompetitif dan sesuai dengan segementasinya menjadi sangat krusial bagi
setiap bisnis.

Setidaknya ada berberapa hal yang mempengaruhi posisi harga, yaitu:

o Biaya produksi

o Permintaan dan penawaran pasar

o Harga kompetitor

o Kondisi ekonomi

o Faktor psikologis pelanggan


o Sensivitas harga pelanggan

3. Tempat (Place)

Pendistribusian adalah hal penting dalma bisnis, jika terlalu jauh makan biaya akan mahal dan
memerlukan waktu yang lama.

Setidaknya ada dua bentuk saluran distribusi

o Untuk barang industrial

o Untuk barang konsumsi

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah komunikasi yang bertujuan untuk menawarkan produk barang / jasa agar konsumen
mengenalnya.

Tujuan promosi adalah dapat dikenal, dibutuhkan atau dibelinya sebuah produk yang di promosikan
oleh konsumen.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Kita bisa melihat aspek pasar dan pemasaran melalui hal berikut ini:

1. Potensi Pasar

Melihat lebih detail apakah ada potensi pasar di lini bisnis yang akan di jalankan.

2. Jumlah Konsumen Potensial

Analisis jumlah konsumen potensial dalam suatu wilayah untuk menentukan kapasitas produksi.

3. Daya Beli Masyarakat

Keadaan ekonomi sekitar juga turut berpengaruh terhadap suatu produk.

4. Segmentasi

Menentukan segmentasi sebuah produk, pilihlah yang paling memberikan sebuah nilai bagi perusahaan.
5. Situasi

Situsasi sosial, politik, budaya juga menjadi aspek penting dalam aspek pasar dan pemasaran dalam
studi kelayakan bisnis

6. Manajemen Pasar

Setelah mengetahui pasar, kita perlu memanajemen pasar agar bisa jalan maksimal dan efisien terhadap
produk.

B. ASPEK TEKNIS

1. Tujuan Aspek Teknis

Sebelum melakukan hal-hal yang berkaitan dengan aspek teknis, ada beberapa tujuan yang harus
diketahui oleh seorang pengusaha mengenai adanya aspek teknis dalam sebuah bisnis :

o Menemukan lokasi yang tepat dan strategis untuk tempat-tempat yang menjadi bagian dalam
berjalannya sebuah bisnis, seperti pabrik, kantor cabang, kantor pusat, dan gudang.

o Mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas untuk kebutuhan di masa sekarang dan masa yang
akan datang.

o Menemukan teknologi yang sesuai dengan bidang produk atau jasa dari perusahaan.

o Memiliki layout yang sesuai dengan proses produksi agar bisa memberikan efisiensi.

o Memiliki metode persediaan terbaik yang bisa dijalankan sesuai dengan bidang usaha dari
perusahaan tersebut.

2. Aspek Teknis dalam Studi Kelayakan Bisnis

Hal pertama yang disarankan untuk melakukan sebuah bisnis adalah mempelajari studi lokasi, sebelum
memperhatikan aspek teknis dalam memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
Studi lokasi tersebut meliputi adanya lokasi yang memadai, dana yang mencukupi, hingga sumber daya
manusia yang mumpuni.

a. Pemilihan Lokasi

Dalam sebuah bisnis, pengusaha harus mempertimbangkan lokasi dibangunnya pabrik atau kantor yang
sesuai dengan kebutuhan akan bisnis tersebut.

Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jasa, haruslah mempertimbangkan pemilihan lokasi,
seperti di bawah ini :

o Memilih lokasi yang strategis sesuai dengan target konsumen

o Menjangkau tenaga kerja yang mumpuni, memiliki keahlian sesuai dengan bidang jasa
perusahaan.

o Adanya fasilitas transportasi yang memadai dan mudah dijangkau.

o Adanya sumber daya yang menunjang proses pelayanan jasa terhadap konsumen, seperti listrik
dan air, sehingga akan membuat konsumen lebih nyaman.

o Tersedia lahan parkir yang luas.

Sedangkan untuk perusahaan yang bergerak dalam penjualan barang atau produk, memerlukan lokasi,
seperti di bawah ini :

o Lokasi strategis, dikelilingi oleh bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

o Adanya fasilitas transportasi yang mudah dijangkau untuk memudahkan pengiriman bahan baku
ke pabrik dan pendistribusian ke lokasi distributor atau konsumen.

o Tersedia tenaga kerja yang mumpuni.

Selain memperhatikan lokasi perusahaan atau pabrik, pengusaha yang memproduksi barang dalam
volume yang cukup besar, memerlukan sebuah ruang besar untuk menyimpan hasil produksinya
sembari menunggu jadwal pendistribusian. Tempat itu biasa disebut dengan gudang. Bagi perusahaan
besar yang menjangkau pasar yang lebih luas, tentunya selalu memiliki gudang untuk menyimpan hasil
produksi sebelum dilakukan pengiriman ke berbagai tempat.
Karena berkaitan dengan menjaga hasil produksi agar tetap utuh dan tidak mengurangi mutunya,
maka perusahaan harus menentukan susunan tata letak gudang, seperti di bawah ini :

o Memiliki kapasitas yang sesuai dengan volume produksi barang.

o Memiliki akses yang memudahkan kegiatan bongkar muat barang, saat barang selesai
diproduksi dan saat barang siap didistribusikan.

o Jumlah barang yang seringkali berkurang dan bertambah membuat gudang harus memiliki
fleksibilitas agar memudahkan tim untuk melakukan penataan.

o Lingkungan yang mendukung untuk menjaga keselamatan dan menjamin kualitas barang tetap
terjaga.

o Menjamin keselamatan kerja bagi tenaga kerja yang bertugas di dalam gudang. Seperti
menghindari adanya kecelakaan atau kebakaran di dalam gudang, maka disediakan alat-alat
yang menunjang keselamatan kerja.

b. Metode Penilaian untuk Menentukan Lokasi

Terdapat beberapa pertimbangan untuk menentukan lokasi dengan menghitung penilaian lokasi, sesuai
dengan cara di bawah ini :

o Penilaian berdasarkan value : mempertimbangkan target pasar, transportasi yang mudah


dijangkau, tenaga kerja yang berkualitas, serta bahan baku.

o Penilaian berdasarkan perbandingan biaya : biaya operasional, listrik dan air, bahan baku,
standarisasi gaji tenaga kerja, biaya umum, serta biaya-biaya lainnya yang kemungkinan besar
dibutuhkan dari proses produksi hingga pendistribusian.

o Penilaian berdasarkan analisis ekonomi : pajak yang harus dibayarkan, sikap masyarakat
terhadap adanya pabrik atau perkantoran di sekitar pemukiman mereka, biaya sewa alat atau
gedung, biaya listrik, air, dan lain sebagainya.

Terdapat studi selanjutnya yang harus dilakukan setelah menentukan lokasi yang sesuai dengan bidang
produk atau jasa dalam sebuah perusahaan.

Studi yang harus diperhatikan tersebut adalah mengenai fasilitas produksi.


Studi mengenai fasilitas produksi perlu dipelajari sebelum perusahaan melakukan proses produksi dan
pendistribusian. Studi ini lebih memperhatikan mengenai bangunan usaha, keamanan, fleksibilitas,
penyediaan ruangan yang memadai, pemeliharaan, dan sebagainya.

Perusahaan harus menentukan bangunan usaha. Setelah memiliki bangunan yang sesuai, Setiap
perusahaan melakukan pertimbangan dalam beberapa aspek teknis saat memproduksi barang dan jasa,
di bawah ini :

1. Strategi Bisnis

o Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa atau barang akan memproduksi sesuatu yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.

o Konsumen yang dimaksud disesuaikan dengan target pasar oleh barang atau jasa yang
ditawarkan. Hal itu disebut sebagai pemilihan strategi.

o Tim perusahaan akan melakukan penelitian terhadap pasar, bukan hanya mengenai kebutuhan
konsumen, tetapi juga persaingan antar barang dan jasa yang hendak dijual.

o Hasil dari penelitian pasar akan menjadi masukkan untuk memproduksi barang dan jasa yang
sesuai, dengan tujuan hasil produksi akan lebih diterima oleh pasar.

o Setelah dilakukannya penelitian dengan mendapatkan hasil yang sesuai, maka perusahaan
tinggal mengkaji aspek-aspek lain, seperti proses produksi, cara pemasaran, dan keuangan.

2. Rencana Produksi

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah membuat rencana produksi yang efektif
dan efisien.

Tim produksi akan melakukan beberapa tahapan yang dimulai dari menentukan ide, membuat desain
produk yang menarik, melakukan pengujian, dan implementasi.

3. Proses Produksi
Selesai melalui tahapan-tahapan rencana produksi, barang dan jasa akan mulai diproses, dimulai dari
pembuatan hingga pengemasan.

Proses ini biasa digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang. Barang yang sudah jadi akan
dikemas dan siap dikirim ke distributor atau reseller.

4. Volume Produksi

Berkaitan dengan kebutuhan konsumen yang diproduksi, perusahaan harus bisa menghitung jumlah
produksi barang yang sesuai dengan kapasitas teknis, biaya yang paling efisien, dan peralatan yang
dimilikinya. Beberapa faktor yang menjadi penentuan dari volume produksi, seperti adanya permintaan
yang akan datang. Dengan memperhitungkan kecenderungan permintaan dari distributor, reseller, atau
konsumen, perusahaan dapat menentukan volume produksi yang tepat.

Tidak hanya memperhitungkan permintaan, perusahaan juga harus melihat bahan baku yang
tersedia, apakah persediaannya dirasa cukup untuk memproduksi barang sesuai dengan permintaan.
Apabila dirasa kurang, maka perusahaan harus memikirkan kemungkinan menjangkau bahan baku
dalam waktu yang lebih efisien, Selain ketersediaan bahan baku, adanya tenaga kerja dan alat yang
membantu proses produksi juga menjadi pertimbangan.

Dimana jumlah tenaga kerja yang siap melakukan produksi disesuaikan dengan jumlah permintaan.
Karena berkaitan dengan kemampuan dan jam kerja, serta kapasitas alat teknologi untuk menunjang
proses produksi.

Aspek Penunjang Studi Kelayakan Bisnis

Terdapat aspek lain yang bisa menjadi pertimbangan untuk sebuah bisnis dalam studi kelayakan bisnis.
Aspek tersebut adalah teknologi.

Mengapa aspek teknologi menjadi begitu penting?

Karena saat ini industri telah memasuki era 4.0 dimana semua pekerjaan manusia serba mudah
dengan bantuan teknologi. Adanya teknologi tersebut meliputi segala aspek dalam kehidupan manusia,
diantaranya saat berbisnis. Untuk melakukan produksi, perusahaan memerlukan teknologi agar proses
produksi lebih efektif dan efisien. Teknologi juga membantu perusahaan untuk meminimalisir dana yang
dikeluarkan saat proses produksi.

Maka dari itu, adanya teknologi dalam perusahaan sangat membantu pengusaha untuk
mengembangkan bisnisnya agar lebih maju lagi. Namun, tidak semua teknologi sesuai untuk digunakan
dalam berbagai produk apapun. Perlu dilakukan riset teknologi untuk mencari mana yang sesuai dengan
produk barang atau jasa dari sebuah perusahaan itu sendiri.

Memilih teknologi adalah dengan mempertimbangkan derajat mekanisme yang diinginkan dan
memperhitungkan manfaat ekonomi yang bisa didapatkan nanti. Meskipun teknologi membantu proses
produksi menjadi lebih efektif dan efisien, pengusaha juga perlu memperhitungkan dampak-dampak
yang timbul dari penggunaan sebuah teknologi.

Sebuah perusahaan harus memilih mesin dan peralatan yang bisa menunjang kegiatan produksi dari
suatu bisnis. Beberapa peralatan yang diperlukan bisa seperti camera yang berfungsi untuk membuat
sebuah produk menjadi lebih menarik perhatian pasar saat di upload melalui media sosial. Hal tersebut
berkaitan dengan proses pemasaran.

Selain itu, komputer juga menjadi peralatan yang penting dalam sebuah bisnis yang berguna untuk
menginput data mengenai barang dan jasa yang dijual oleh sebuah perusahaan, pemasukan,
pengeluaran, atau bahkan data konsumen jika diperlukan. Setelah menemukan peralatan apa saja yang
dibutuhkan, pengusaha bisa melihat kualitas dari teknologi yang dipilihnya.

Hal tersebut berkaitan dengan hasil dari sebuah produk apakah nantinya akan memenuhi harapan
pengusaha dan konsumen atau tidak. Kualitas dari teknologi itu dapat dilihat dari mesin produksi yang
digunakan dalam proses produksi barang. Kualitas dapat dipelajari dengan trilogy manajerial, seperti
perencanaan, perbaikan, dan pengendalian mutu.

Dengan menggunakan teknologi yang berkualitas akan membuat mutu dari suatu produk akan
menjadi lebih baik. Memaksimalkan teknologi dipercaya akan mengurangi anggaran yang dibutuhkan
selama proses produksi. Alat berteknologi merupakan aset dari sebuah perusahaan yang bisa digunakan
dalam jangka waktu yang lebih lama.

Mengapa penggunaan teknologi dapat mengurangi anggaran selama proses produksi?


Karena alat berteknologi dapat memproduksi barang lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan
volume produksi dari barang. Apabila hal tersebut dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia
selama proses produksi berlangsung, maka anggaran yang dibutuhkan akan lebih besar, karena harus
memberikan gaji, tunjangan, dan jaminan kesehatan terhadap karyawan.

Sedangkan pada penggunaan teknologi, perusahaan hanya perlu menyediakan biaya perawatan alat
yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan gaji beberapa tenaga kerja. Selain itu, barang atau
produk juga tidak perlu diproduksi dengan cara manual yang membutuhkan waktu lebih lama.

Untuk membangun sebuah bisnis, dibutuhkan kejelian dan ilmu yang memadai agar dapat
mempertimbangkan segala aspek, sehingga sebuah bisnis dapat dikatakan layak atau tidak layak
direncanakan dan dijalankan. Terutama bagi perusahaan yang memiliki jangkauan lebih luas,
membutuhkan tenaga kerja lebih banyak, teknologi yang lebih mumpuni, serta lokasi yang bisa
dijangkau oleh pihak-pihak bersangkutan.

C. Aspek Manajemen dan Hukum

1. Aspek Manajemen

Lalu berikutnya terkait dengan aspek manajemen. Ini adalah bagian yang tidak dapat kamu pisahkan
dari beberapa aspek kajian yang lain. Di mana keberhasilan dari sebuah proyek atau kegiatan bisnis yang
sudah dinyatakan feasible supaya dapat dikembangkan, itu benar-benar dipengaruhi peranan
manajemen untuk mencapai sebuah tujuan.

a. Tujuan Aspek Manajemen

Adapun tujuan dari aspek manajemen yakni mengetahui jika kegiatan beserta implementasi bisnis bisa
direncanakan dan dilaksanakan dengan begitu rencana bisnis pun bisa dikatakan sebagai layak, atau tak
layak (Sebaliknya).

Di dalam studi kelayakan bisnis, cakupan dari aspek manajemen cukup luas. Bahkan menyangkut hingga
pembangunan serta pengembangan operasional badan usaha.

Dari manajemen SDM hingga manajemen finansial badan usaha. Semuanya tercakup dalam aspek yang
satu ini. Hal-hal yang berkaitan pada bagaimana supaya operasional perusahaan bisa dijalankan.
b. Fungsi Aspek Manajemen

fungsi-fungsi manajemen, antara lain:

1. Perencanaan

Di dalam keseluruhan aktivitas dengan sifat manajerial, dalam usaha mendukung berbagai aktivitas
pencapaian tujuan. Maka fungsi perencanaan adalah hal yang harus dilakukan pertama kali
dibandingkan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian, pengarahan, dan fungsi pengawasan.
Dasarnya, perencanaan ini ditetapkan sekarang. Kemudian akan dilaksanakan dan digunakan pada
waktu masa depan.

Dengan begitu perencanaan adalah fungsi dasar untuk menjalankan berbagai fungsi manajemen yang
lainnya. Kalau hendak masuk tahapan proses perencanaan. Disarankan mengerti bagaimana bentuk dari
perencanaan itu sendiri. Di mana perencanaan memiliki beberapa bentuk, seperti di bawah ini:

o Tujuan

o Kebijakan

o Strategi

o Prosedur

o Aturan

o Program

2. Pengorganisasian

Tiap organisasi itu mempunyai 3 komponen pokok. Komponen pokok tersebut yakni personalia,
fungsi, dan faktor-faktor fisik. Pengorganisasian adalah proses dalam menciptakan hubungan antara
macam-macam personalia, fungsi, serta faktor-faktor fisik tersebut. Dengan begitu keseluruhan
pekerjaan yang dilakukan pun akan bisa memberikan manfaat, dan terarah ke tujuan.

Bentuk hubungan dalam organisasi antara lain hubungan informal. Hubungan informal ini lebih
menyangkut hubungan manusiawi. Contoh dari hubungan informal adalah hubungan di luar pekerjaan,
hubungan lainnya yang sifatnya tak resmi.
Selain itu ada hubungan formal. Di mana hubungan formal ini adalah bentuk hubungan dan dilakukan
dengan sengaja. Contohnya bagan organisasi, pedoman organisasi, dan deskripsi jabatan. Hubungan
dasar dalam hubungan formal yakni tanggung jawab, pertanggungjawaban, dan wewenang.

3. Identitas proyek

Antara lain nama, badan usaha, bentuk, pelaksana, dan lain-lain. Merk atau identitas ini merupakan
suatu identitas dalam mengkomunikasikan janji dari manfaat yang didapatkan manajemen perusahaan.
Penciptaan identitas merek itu dari elemen ini, contohnya logo, nama, warna, simbol, desain kemasan,
desain, dan jenis huruf. Serta penampakan dari produk itu sendiri.

Contohnya ornament bintang 3 Mercedes-Benz. Ini adalah identitas dari merek Mercedes. Contoh
lainnya yakni bintang 5 di sepasang sepatu olahraga. Di mana ini adalah identitas dari merek Converse.
Yang termasuk merek juga adalah nama perusahaan. Di mana merek perusahaan ini sering dianggap
menjadi merek yang dapat menjadi bendera badan usaha tersebut. Contohnya adalah IBM, Sony, Intel,
dan lain-lain.

Selanjutnya mengenai identitas produk. Identitas produk merupakan identitas yang dibuat untuk
individu produk ataupun salah satu lini produk dari perusahaan. Contohnya adalah Tide, Jello, dan untuk
produk rokok misalnya Djarum. Rata-rata masyarakat yang sudah mengenal identitas produk tersebut
akan hafal di luar kepala. Adalah sebuah hal yang pasti kalau penentu utama dari keberhasilan
pengiklanan adalah identitas produk tersebut.

Saat perusahaan membeli perusahaan lainnya, maka akuisisi bukan di aset nyata, atau neraca
perusahaan, tetapi nama merek dari perusahaan yang mereka akuisisi tersebut. Sekarang ini banyak
yang mengabaikan nama merek. Sehingga ada yang namanya commodity slide atau peluncuran
komoditas. Penyebab terjadinya hal ini adalah karakteristik fisik dari produk yang semakin sulit untuk
dibedakan, dan semakin susah untuk ditiru. Saat sebuah produk itu masuk kategori commodity slide,
maka keputusan pembelian biasanya dibuat atas dasar ketersediaan atau harga.

4. Sumber Daya Manusia

SDM ini adalah unsur penunjang organisasi yang penting. Diartikan sebagai orang-orang yang bekerja
dalam lingkungan sebuah organisasi. Sebutannya antara lain tenaga kerja, personil, karyawan. Arti
lainnya adalah potensi manusiawi untuk penggerak organisasi di dalam mewujudkan eksistensinya.
Untuk organisasi tradisional, fokus pada SDM masih belum dilaksanakan sepenuhnya. Karena fokus
organisasi masih di fungsi pemasaran, keuangan, dan produksi, orientasinya cenderung jangka pendek.

Peran SDM bagi kemajuan organisasi tidak dapat dipandang sebelah mata. Tetapi untuk organisasi
yang memiliki model lebih moderat, itu menekankan fungsi SDM berorientasi jangka panjang.
Pengelolaan SDM pada era modern seperti sekarang ini bukanlah sebuah hal mudah. Karenanya macam-
macam infrastruktur dan suprastruktur harus disiapkan dalam upaya mendukung proses penciptaan
SDM berkualitas.

Apabila perusahaan mau tetap berjalan dan menghasilkan keuntungan, dan juga memperoleh citra
positif pada mata masyarakat. Aspek pengembangan Sumber Daya Manusia ini harus mendapatkan
perhatian. Di mana nanti perusahaan juga akan merasakan dampak positifnya.

Karenanya peran manajemen SDM di organisasi itu cukup signifikan, bahkan juga untuk sentra
pengelola dan penyedia SDM untuk departemen yang lain. Yang dilakukan dalam manajemen SDM
antara lain kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan kontrol pada pengadaan tenaga
kerja. Juga pengembangan, integrasi pemeliharaan, kompensasi, serta pemutusan hubungan kerja
dengan SDM dalam mencapai target organisasi, perorangan, serta masyarakat luas.

Kalau dengan kata lain maka manajemen Sumber Daya Manusia ini tujuan akhirnya adalah untuk
menggapai tujuan atau objective individual dan organisasional secara keseluruhan. Sehingga merupakan
aspek manajemen yang penting dan tidak boleh diremehkan.

2. Aspek Hukum

a. Ketentuan hukum tidak sama

Tiap jenis usaha dari perusahaan mungkin berbeda-beda dan ketentuan hukum yang mendasari pun
juga tidak sama. Di mana yang mempengaruhi adalah kompleksitas dari bisnis yang dijalankan tersebut.
Otonomi daerah bisa mengakibatkan perubahan pada ketentuan hukum beserta perizinan antar daerah
pun juga berbeda-beda. Karenanya penting sekali memiliki pemahaman tentang ketentuan hukum
beserta perizinan investasi bagi tiap daerah.

Pemerintah yang menetapkan perizinan dan ketentuan hukum investasi ini juga tidak asal melainkan
ada Tujuannya. Di mana Tujuannya yakni untuk menjaga ketertiban masyarakat secara menyeluruh.
Diharapkan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi perusahaan bisa memperoleh benefit yang besar,
dibanding hanya mendapatkan dampak negatifnya saja. Karena investasi bisnis pasti akan menyangkut
penduduk sekitar di lokasi usaha perusahaan tersebut.

b. Tujuan adanya aspek hukum

Dengan adanya aspek hukum maka akan bisa mengetahui sebuah bisnis itu apakah sudah memenuhi
perizinan dan ketentuan hukum pada suatu wilayah atau tidak. Kalau tujuan secara spesifiknya bisa
kamu lihat di bawah ini:

o Analisa jaminan yang dapat disediakan apabila bisnis didanai melalui pinjaman

o Analisa legalitas usaha

o Analisa ketepatan bentuk badan hukum, dibandingkan ide bisnis yang hendak dilaksanakan

o Analisa kemampuan bisnis yang diusulkan di dalam memenuhi persyaratan dari perizinan

o Jenis badan usaha

Aktivitas bisnis tak dapat lepas dari yang namanya perizinan, beserta bentuk badan usaha. Di mana
keduanya dibutuhkan dalam menjalankan usaha. Untuk bentuk badan usaha yang akan dipilih itu
tergantung dari jumlah pemilik dan modal yang diperlukan. Beberapa pertimbangan yang mendasari
pemilihan badan usaha antara lain:

o Persyaratan perundangan

o Bidang industri

o Besar modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis

o Tingkat tanggung jawab dan kemampuan keuangan dan hukum

Bentuk badan usaha di Indonesia antara lain:

o Perusahaan Perseroan
Adalah bentuk badan usaha yang tidak membedakan pemilik antara hak milik perusahaan dengan hak
pribadi (Indriyo, 2005). Namun berdasarkan Swasta (2002), pengertian perseroan yakni bentuk badan
usaha di mana dimiliki seseorang dan orang tersebut yang bertanggung jawab penuh pada kegiatan
perusahaan.

o Perseroan Terbatas

PT adalah perserikatan beberapa pengusaha swasta yang jadi satu kesatuan. Bersama-sama mengelola
usaha. Perusahaan memberikan kesempatan untuk masyarakat luas apabila hendak menyertakan modal
pada perusahaan. Yakni dengan membeli saham perusahaan tersebut.

o Perserikatan Komanditer

CV adalah perserikatan beberapa pengusaha swasta yang jadi satu kesatuan. Bersama-sama mengelola
usaha. Sebagian dari anggota CV adalah anggota aktif. Anggota lainnya adalah anggota pasif.

o Yayasan

Yayasan adalah badan hukum terdiri dari kekayaan yang dipisahkan, untuk mencapai objective pada
bidang keagamaan, sosial, serta kemanusiaan yang tak punya anggota.

o Koperasi

Berdasar pasal 1 Ayat 1 UU 25 / 1992, Koperasi adalah sebuah badan usaha dengan anggota orang-
orang maupun badan hukum koperasi. Koperasi melandaskan aktivitas usahanya pada prinsip koperasi.
Koperasi juga merupakan penggerak ekonomi rakyat tetapi menggunakan asas kekeluargaan.

o Peraturan dan Undang-undang

PP yang berkaitan ke aspek yuridis. Di mana peraturan pemerintah ini wajib untuk dipatuhi pada
pendirian badan usaha. Beberapa di antaranya adalah:

PP nomor 63 / 2008 mengenai Yayasan

UU nomor 40 / 2007 mengenai Perseroan Terbatas


UU nomor 13 / 1995 mengenai Izin Usaha Industri

UU nomor 25 / 1995 mengenai Koperasi

PP Perdagangan RI nomor 13 / M-DAG / PER / 3 / 2006 mengenai ketentuan dan tata cara Menerbitkan
Surat Izin Usaha Penjualan secara Langsung

UU nomor 5 / 1962 mengenai perusahaan daerah

UU nomor 19 / 2003 mengenai BUMN

PP nomor 10 / 2003 mengenai Perusahaan Perseroan pada bidang Pengelolaan Aset

Izin Usaha

Pemerintah mengeluarkan beberapa jenis izin usaha. Inilah beberapa izin usaha terkait
perdagangan. Antara lain:

Surat Izin Tempat Usaha

Tiap perusahaan membutuhkan dan wajib mengurus SITU. Tujuannya untuk kelancaran dan keamanan
usaha. Yang mengeluarkan SITU adalah pemerintah Kotamadya atau Kabupaten.

Surat Izin Usaha Perdagangan

SIUP untuk pengusaha firma, perseorangan, koperasi, CV, PT, dan BUMN. Kewajiban dari pemegang
surat ini untuk kepala kantor wilayah Dept. Perdagangan & Industri / Kantor Dept. Perdagangan yang
membuat SIUP. Jika perusahaan tak lagi melakukan aktivitas perdagangan dan menutup perusahaan,
diikuti pembelian SIUP.

Nomor Pokok Wajib Pajak

Tiap warga negara dengan penghasilan melebihi penghasilan tidak kena pajak wajib membayar pajak
kepada negara. Harus mendaftar NPWP ke pelayanan Pajak setempat. Hal ini juga sudah jelas diatur
dalam undang-undang. Dan memang merupakan kewajiban warga negara. Apabila melanggar dapat
dikenakan sanksi pidana sesuai UU nomor X / 2000. Karena anggapannya menimbulkan kerugian untuk
negara. Sebab pajak adalah pendapatan utama dari sebuah negara.

Nomor Register Perusahaan & Tanda Daftar Perusahaan


UU nomor 3 / 1982 juga mengatur mengenai wajib daftar perusahaan, di mana perusahaan wajib untuk
daftar pada kantor pendaftaran perusahaan. Yakni pada Kantor Dept. Perdagangan Setempat.

NRP dikenal juga dengan nama lain TDP. Di mana wajib dipasang pada tempat yang gampang dilihat.
Nomor NRP atau Nomor TDP ini dicantumkan di papan nama sebuah perusahaan, beserta dokumen
yang dipakai di kegiatan usaha tersebut.

D. Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya

1. Pengertian Aspek Sosial Ekonomi

Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan peluang
untuk meningkatkan pendapatan.Aspek ekonomi memiliki 2 sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif.Dari segi
negatif, aspek ekonomi yaitu penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, pengangguran yang
semakin bertambah banyak karena masuknya masyarakat luar. Dari segi positif, aspek ekonomi yaitu
pendapatan yang masuk dari pemerintah.

Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum ada campur tangan dari
manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif.Dari sisi negatif yaitu perubahan
demografi, budaya dan kesehatan masyarakat juga perubahan gaya hidup,adat istiadat dan struktur
sosial lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik, air juga tersedianya jembatan bagi
masyarakat sekitarnya.

Aspek ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi saat terjadinya
kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek ekonomi dan sosial ini lebih banyak memberikan
keuntungan dari kerugian apabila berdirinya sebuah usaha atau proyek.

Aspek sosial dan ekonomi merupakan suatu pengaruh yang akan terjadi dengan adanya
perusahaan,khususnya dibidang perekonomian masyarakat dan bidang sosial kemasyarakatan.Setiap
usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak. Bagi
masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi yang memberikan peluang untuk
meningkatkan pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa
pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Dalam Aspek ekonomi dan sosial
perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu proyek atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi
dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya.

2. Dampak Aspek Sosial Ekonomi

Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kaca mata ekonomi dan
Sosial yaitu sebagai berikut :

Dampak positif dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha meliputi :

1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :

o Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus mengurangi angka


pengangguran.

o Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan dbisa berguna untuk masyarakat
banyak juga pemerintah berupa : jalan raya, listrik, sekolah,masjid dan lain-lain.

o Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga meningkatkan persaingan
dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :

o Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif

o Peningkatan nilai tambah sumber daya alam

o Membangkitkan lahan tidur

o Peningkatan sumber daya alam yang belum terjamah

o Pemilikan dan penguasaaan sumber daya alam yang teratur.

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:


o Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.

o Pemerataan pendistribusian pendapatan.

o Meningkatkan devisa negara.

o Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan.

o Memberikan nilai tambah proses manufaktur.

o Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat.

o Menimbulkan efek ganda ekonomi.

o Peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB).

o Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

o Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.

o Menyediakan fasilitas umum yangb sangat dibutuhkan masyarakat.

o Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi pemakaian impor
barang dan jasa dari luar negeri.

4. Pengembangan wilayah

o Meningkatan pemerataan pembangunan( dengan prioritas daerah tertentu).

o Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat dengan masuknya


pembangunan.

o Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

o Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah.

Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :


o Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.

o Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi masyarakat
sekitar.

Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi meliputi :

1) Komponen Demografi

o Struktur penduduk

o Tingkat pendapatan penduduk.

o Pertumbuhan penduduk.

o Tenaga kerja.

2) Komponen Budaya

o Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)

o Proses sosial.

o Warisan budaya .

o Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.

o Perubahan kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti pendidikan, agama dan


keluarga.

o Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.

o Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan.

o Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antar warga asli dengan pendatang.
o Perubahan adaptasi ekologis.

3) Kesehatan masyarakat

o Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan


dan berpengaruh terhadap kesehatan.

o Proses dan potensi terjadinya pencemaran.

o Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit(angka kesakitan dan angka kematian).

o Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

o Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.

o Perubahna kondisi sanitasi lingkungan.

o Perubahan status gizi masyarakat.

o Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran penyakit.

Dampak negatif aspek sosial yaitu:

o Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.

o Meningkatnya kriminalitas.

Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomis, karena di
samping manfaat ekonomis yang diterima secara langsung berupa output proyek yang dapat diukur
dengan satuan moneter, terdapat juga manfaat sekunder yang sulit diukur dengan satuan moneter.

Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter :


o Naiknya tingkat konsumsi.

o Membantu proses pemerataan pendapatan.

o Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

o Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara).

o Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja).

o Manfaat sosial, budaya dll.

Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena:

o Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang.

o Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang.

o Banyak manfaat yang bersifat tidak langsung dan dalam perwujudannya perlu proyek tambahan.

Hambatan di Bidang Ekonomi.

Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikkan atau paling
tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai. Beberapa penghambat pembangunan itu antara
lain :

o Iklim Tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga
menurunkan usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat
pertanian kurang menguntungkan.

o Produktivitas rendah, disebabkan oleh kualtas manusia dan sumber alam yang relatif kurang
menguntungkan.

o Kapital sedikit, disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat kepada
rendahnya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber kapital juga rendah.
o Nilai Perdagangan Luar Negeri yang Rendah, disebabkan Negara miskin mengandalkan ekspor
bahan mentah yang menmpunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang
inelastic. Hal ini dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerugian.

o Besarnya Pengangguran, disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke
kota dan kota tak mapu menampung tenaga mereka karena kurangnya factor produksi lain
untuk mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.

o Besarnya Ketimpangan Distribusi Pendapatan, keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian
kecil golongan tertentu saja.

o Tekanan Pennduduk yang Berat disebabkan antara lain naiknya rata-rata umur manusia
dibarengi dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama
makin membebani sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

o Penggunaan Tanah yang Produktivitasnya Rendah, disebabkan karena sektor pertanian menjadi
mata pencaharian utama, disamping itu kualitas alat-alat produksi, pupuk, teknik npengolahan
juga masih relatif rendah.

3. Pendapatan Peningkatan Nasional

Apabila suatu investasi bisa meningkatkang pendapatan masyarakat, maka secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.

Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melallui tiga pendekatan :

a) Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.

Sektor lapangan usaha untuk menghitung pendapatan nasional :

o Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

o Pertambangan dan penggalian


o Industri pengolahan

o Listrik, jasa dan air minum

o Bangunan

o Perdagangan, hotel dan restoran

o Pengangkutan dan komunikasi

o Bank dan lembaga keuangan lainnya

o Sewa rumah

o Pemerintah dan pertahanan

o Jasa-jasa lainnya

b) Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan
cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam
perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi
dan investasi pemerintah,ekspor impor.

c) Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan
menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Yang termasuk dalam jenis pendapatan
yaitu gaji dan upah, sewa,bunga,pajak tidak langsung,penyusutan,laba (keuntungan).

Sisi Rencana Pembangunan Nasional dalam Aspek Ekonomi yaitu :

o Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

o Menggunakan sumber daya local

o Menghasilkan dan menghemat devisa

o Menumbuhkan industry lain

o Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan


o Menambah pendapatan nasional

Sisi Distribusi Nilai Tambah dalam Aspek Ekonomi.

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah
hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat
diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan kapsitas normal.

Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja dalam Aspek Ekonomi.

Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu
cara mengukur proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat
modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap+modal kerja) dengan
jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja.

Dukungan Pemerintah.

Salah satu bentuk dukungan adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi perdagangan
merupakan seluruh insentif perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif
perdagangan baik berupa proteksi maupun subsidi. Oleh karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat
disebut sebagai insentif perdagangan.

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan.

o Kebijakan Perdagangan Luar Negeri.

o Kebijakan Perdagangan dalam Negeri.

o Kebijakan Produksi

o Kebijakan tidak Langsung.

4. Aspek Budaya

a. Pengertian aspek budaya/social


Pada aspek ini studi kelayakan akan menganalisis bagaimana perusahaan akan mengalisis bagaimana
perusahaan mempengaruhi adat istiadat di daerah sekitar.

b. Dampak positif dari aspek budaya/social

o tersedia sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik,
dan sarana lainnya bagi masyarakat

o pemerataan tenaga kerja

o terjadinya kerja sama antar bisnis

o warisan budaya

o terjadinya perumbuhan penduduk dsb.

c. Dampak negative dari aspek budaya/social

a) perubahan demografi di suatu wilayah menimbulkan terjadinya

o Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
pendidikan dan agama.

o Perubahan tingkat kepadatan penduduk.

o Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi,dan pola migrasi

b) perubahan budaya, yang meliputi terjadinya:

o Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai dan norma budaya
setempat

o Terjadinya proses sosial baik proses asosiatif / kerja sama, proses di sosiatif konflik social,
akulturasi, asmilasi dan intergrasi maupun sosial lainnya.

o Perubahan pranata social / kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti (hak ulayat),
pendidikan, agama dan keluarga.

o Perubahan warisan budaya seperti perusahaan situs purbakala maupun cagar budaya.
o Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.

c) dan kesehatan masyarakat menimbulkan terjadinya:

o Perubahan parameter lingkungan yang di perkirakan terkena dampak rencana pembangunan


dan berpengaruh terhadap kesehatan.

o Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.

o Perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit, seperti peningkatan angka kesakitan
dan angka kematian.

o Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang berisiko terjadi penyakit.Perubahan sumber


daya kesehatan masyarakat

E. Aspek Lingkungan
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan cermat. Hal inidisebabkan
lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bsisnis yang akan dijalankan,namun disisi lain
lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis.Keberadaan bisnis dapat
berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakatmaupun lingkungan ekologi tempat bisnis
yang akan dijalankan.

Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagilingkungan
disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dariadanya aktivitas bisnis dapat
berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis,timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit
masyarakat, juga perubahan gaya hidupsebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

1. Tujuan

Analisis aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab “ apakah lingkungan setempat sesuai dengan ide
bisnis yang akan dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan
dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan sesuai dengan
kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampumemberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
dampak negatifnya di wilayah tersebut.Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
o Menganalisis kondisi lingkungan operasional

o Menganalisis kondisi lingkungan industry

o Menganalisis lingkungan ekonomi

o Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan

o Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif


bisnisterhadap lingkungan

A. Lingkungan bisnisMerupakan unsur yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh
pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robinson
(2007)meandefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada diluar organisasi.

B. Lingkungan OperasionalLingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional


perusahaan.Lingkungan operasional adalah lingkungan yang paling dekat dengan semua aktivitas
perusahaan. Lingkungan operasional meliputi :

o Lingkungan pesaingPesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk,
baik berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. Pesaing sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan bisnis. Perusahaan harus memiliki keuanggulan bersaing untuk dapat
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pesaing
dibandingkandengan perusahaan sangat penting dalam menentukan strategi bisnis. Analisis
pesaing dalamlingkungan operasional dapat dilakukan dengan menggunakan matriks profil
persaingan.

o Lingkungan PelangganPelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.


Pelanggan merupakanfaktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan sumber pendapatan.
Analisis pelanggandalam lingkungan operasional dilakukan dengan analisis reaktif dan proaktif.
Analisis reaktif adalah analisis masalah pelanggan setelah kejadian. Analisis proaktif adalah
memperkirakankecenderungan dan masalah sebelum terjadi. Selain itu dilakukan pula analisis
segmentasi pelanggan untuk mengelompokkan pelanggan sesuai dengan karakteristiknya.

o Lingkungan Pemasok Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja,
keuangan dansumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang peranan yang
sangat penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan pemasok dapat meningkatkan keunggulan
bersaing.Analisis pemilihan pemasok dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan
CPMantar pemasok.

o Lingkungan Kreditor Kreditor merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam
bidang keuangan, dansemakin penting jika sebagian besar permodal perusahaan berasal dari
kredit. Dalam memilihkreditor, perusahaan harus memperhatikan bunga dan persyaratan kredit.

o Lingkungan PegawaiPegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah
pelaku yangmenunjang tujuan perusahaan tercapai.

C. Lingkungan Industri

Porter (1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan dalam suatuindustri,
yaitu :Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke pasar sehingga
persaingan dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi persaingan yang ketatmengharuskan
penyusunan strategi harus didasarkan pada analisis masing-masing sumber.Ancaman pendatang baru
dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam satuindustri, yaitu :

o Skala ekonomi

o Diferensiasi produk

o Persyaratan permodalan

o Keunggulan biaya

o Akses ke saluran distribusi

o Kebijakan pemerintah

Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika :

o pemain lamamemilki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk menyerang balik,
sepertikelebihan modal, kapasitas produksi, serta kedekatan dengan saluran distribusi
pelanggan.
o Pemain lama kemungkinan akan menurunkan harga untuk mempertahankan market shareatau
karena industri keseluruhan kelebihan kapasitas.

o Pertumbuhan industri yang lambatsebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin
karena pengaruh kinerja keuangankolega-kolega yang terlibat.

Pemasok akan memiliki kekuatan jika :

o pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,

o produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,

o produk pemasok sangat penting bagi pembeli,

o pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli,

o pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.

Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :

o pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,

o Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi

o Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli sehinggatidak
ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang lebih murah akansegera
berpindah

o Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan kecil bagi pembeli

o Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi

o Produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi pembeli

o Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke industri
pemasok.Ancaman produk pengganti akan kuat, jika :

o Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga mudah untuk berpindah ke produk
yang lain
o Produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi

Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk,tingkat diferesiasi
produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam
struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas.Semakin homogen produk, semakin tinggi
rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dantingkat kapasitas terpasang yang besar akan
mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelakuindustri.

Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :

o Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang

o Pertumbuhan industri lambat

o Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost yangrendah

o Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama

o Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan permintaan dan
penawaran dalam industri

o Rintangan keluar yang tinggi

o Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian

D. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan.Analisis
ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan terhadap faktor lingkungan denganmerumuskan
strategi yang memanfaatkan peluang atau meminimalkan ancaman. Lingkungan jauh adalah sebagai
berikut :

o Lingkungan ekonomiVariabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis


diantaranya adalahketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dapat
dibelanjakan, sertakecenderungan belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, tingkat
pasar uang, defisitanggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran,
tingkat produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham,
kondisiekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa,
perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta
kebijakanorganisasi-organisasi dunia seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), G20, OPEC,
WTO,APEC. Indikator yang digunakan dalam pengukuran lingkungan ekonomi adalah income per
kapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan upah rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi
perekonomian di wilayah tersebut. Contoh pembangunan jembatan Suramadu.

o Lingkungan sosial budayaFaktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa,
pasar dan pelanggan.Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan,
nilai, sikap, opini,dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang
berkembang dari pengaruh budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Contoh :
dibangunnyakawasan industri menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan keramaian.

o Lingkungan politik Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang
tinggi. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan
pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang, undang-undang antitrust, program
perpajakan, UMR,kebijakan polusi, penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja.

o Lingkungan teknologiPenemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai
pengaruh yangdramatis terhadap perusahaan. Analisis terhadap perubahan teknologi sangat
penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis kondisi yang akan datang. Contoh :
teknologiinternet berdampak pada peluang dan ancaman bisnis

o Lingkungan ekologiLingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup
lainnya denganudara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka sebagai akibat adanya
kegiatan produksi. Contoh : Bisnis pembuatan tahu menghasilkan limbar cair yang sangat bau
danmencemari air sungai.

o Lingkungan globalEra globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antarnegara yang


semakin tidak jelas,arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga perubahan
perrekonomian suatu negara berdampak terhadap perekonomian negara lain. Contoh : adanya
krisis global berakibatmenurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor.

F. Aspek Finansial / Keuangan


1. Pengertian aspek keuangan
Adalah aspek yang dipakai dalam menilai keuangan atau finansial perusahaan secara keseluruhan.
Dengan aspek keuangan maka akan didapatkan gambaran yang memiliki kaitan pada profit perusahaan.
Jadi ini adalah aspek yang vital untuk diteliti mengenai kelayakannya.

Alat ukur yang digunakan adalah kelima elemen di atas, dan ditambah dengan BEP (Break Event Point).
Namun kalau berdasar Suliyanto (Sumber referensi di atas), BEP tidak dimasukkan.

2. Komponen investasi

Berdasarkan Agus Sucipto (2010) terdapat beberapa komponen kebutuhan secara umum, antara lain:

Biaya pra investasi yang terdiri atas biaya pengurusan izin-izin, biaya lobby / entertaint, biaya
pembuatan studi kelayakan. Yang kedua adalah biaya pembelian aktiva tetap perusahaan, contohnya
adalah bangunan, tanah, peralatan, mesin-mesin, dan inventaris kantor.

Berikutnya adalah biaya modal kerja, atau dikenal juga biaya operasional. Yang termasuk biaya
operasional contohnya adalah biaya listrik, biaya bahan baku, gaji dan upah karyawan, biaya
pemeliharaan, biaya air dan telepon, premi asuransi, biaya pajak, dan biaya pemasaran.

3. Analisa Keuangan

Yang termasuk dalam perkiraan biaya kegiatan usaha dibagi dalam:

Dasar perkiraan biaya: Apakah harga berlaku / harga di dalam jangka waktu tertentu, patokan harga
yang dipakai di studi kelayakan, mata uang, biaya investasi dan modal kerja.

Perincian investasi: Biaya aktiva tetap, biaya pra investasi, dan biaya operasi

Yang termasuk dalam rencana pembiayaan:

Wajib menyebutkan dengan detail mengenai sumber pembiayaan bagi sebuah kegiatan usaha

Sumber Dana (Pembiayaan investasi)

Modal sendiri adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pemilik perusahaan. Umumnya modal
sendiri ini sumbernya dari setoran pemegang saham, yang didapatkan dari cadangan laba, beserta laba
belum dibagi.
Modal asing adalah modal yang didapatkan atau disetor oleh pihak luar perusahaan. Umumnya
didapatkan dengan cara pinjaman. Modal asing biasanya dibagi menjadi pinjaman bank, pinjaman non-
bank.

4. Perkiraan pengeluaran, penerimaan, pendanaan

Sumber penerimaan terbagi menjadi penerimaan operasional dan non-operasional:

o Penerimaan operasional adalah penerimaan yang didapatkan melalui penjualan barang final
yang sudah diproses sebelumnya. Penjualan memperoleh nilai tambah dibandingkan pembelian
pertama.

o Penerimaan non-operasional adalah penerimaan atau pendapatan yang diperoleh dari


sampingan usaha tersebut. Contohnya aja penerimaan sewa kendaraan, penerimaan bunga
bank, penerimaan bonus ketika kamu belanja barang.

Pengelompokan pengeluaran:

o Biaya tetap adalah biaya yang sifatnya adalah rutin dan tidak peduli ada aktivitas produksi
ataupun tidak. Contoh yang masuk biaya tetap adalah gaji atau honor, biaya telepon, biaya
perawatan, biaya listrik, aktiva atau mesin, dan lain-lain.

o Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dengan tujuan proses produksi dengan jumlah
yang bergantung pada volume produksi.

o Berbicara mengenai biaya variabel, terdapat beberapa sifat yang mendasari biaya ini. Pertama,
biaya sifatnya sementara. Biaya pun akan berubah jadi penerimaan sesudah proses pengolahan
atau proses produksi. Contohnya biaya bahan baku.

Kedua biaya dengan sifat habis dipakai untuk biaya proses produksi. Contohnya adalah bahan bakar,
upah buruh, sewa gudang, dan transportasi.

5. Investasi

Kamu juga harus memahami investasi di dalam aspek keuangan studi kelayakan bisnis. Jadi investasi ini
adalah pengeluaran dengan sifat tak akan habis. Nilainya bisa bertambah sebab investasi ini dirawat,
disusutkan dari HPP atau nilai pembelian. Contoh investasi yakni pembelian tanah, gedung, mesin
peralatan kantor, alat transportasi atau alat angkut, dan sejenisnya.

6. Sumber pendanaan

Adalah sumber keuangan untuk membayar kegiatan usaha yang nanti akan memberikan kekayaan atau
pendapatan, entah didapatkan dari modal sendiri atau modal asing. Untuk pengertian modal sendiri dan
modal asing sudah kami sebutkan di atas.

Pengeluaran, penerimaan, pendanaan di dalam studi kelayakan bisnis ada dalam penyajian aliran kas. Di
mana menggambarkan kebutuhan modal bagi bisnis atau usaha yang dijalankan.

7. Proyeksi Rugi Laba

Yang termasuk dalam proyeksi Rugi Laba untuk periode waktu tertentu antara lain biaya variabel,
penerimaan, biaya tetap, margin, pajak, laba sebelum pajak, dan yang terakhir adalah laba bersih.

8. Proyeksi arus kas

Yang termasuk dalam proyeksi arus kas untuk periode waktu tertentu antara lain penerimaan, saldo
awal tahun, margin (penerimaan – biaya variabel), biaya variabel, investasi, biaya tetap, pendanaan
(Surplus, kredit, dan modal sendiri), dan yang terakhir saldo akhir tahun (saldo awal tahun + pendanaan)

9. Metode menilai investasi

Metode untuk penilaian investasi terbagi menjadi metode Payback Periode, metode The Net Present
Value Method, metode Indeks Profitabilitas, dan IRR atau metode Internal Rate of Return.

Apa itu Payback Period / Method. Adalah jangka waktu pengembalian nilai investasi dengan
penerimaan-penerimaan dari proyek investasi yang dijalankan.

Apa itu NPV / The Net Present Value Method. Adalah perhitungan nilai tunai dari arus kas, yang
didapatkan dari investasi modal pada masa akan datang. Memakai tingkat suku bunga tertentu. Lalu
akan dibandingkan nilai investasi awal yang dilakukan atau nilai sekarang.

Apa itu Metode Indeks Profitabilitas. Adalah perbandingan dari present value – PV arus kas, dan dengan
investasi awal.
Apa itu IRR / Internal Rate of Return. IRR adalah tingkat bunga yang bisa menjadikan NPV = Nol. Sebab
PV arus kas di tingkat interest itu sama dengan nilai investasi awalnya.

Metode IRR ini menghitungkan nilai waktu uang. Dengan begitu arus kas di-diskontolan berdasar biaya
modal atau tingkat bunga.

Target dari analisis aspek keuangan secara keseluruhan pada studi kelayakan bisnis bisa kamu lihat
melalui 2 sisi umum. Adalah profit atau keuntungan, dan continuity atau berkelanjutan. Sebenarnya
itulah yang menjadi tujuan utamanya.

Dengan aspek keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis ini akan membantu memberikan gambaran
berkaitan keuntungan perusahaan. Jadi adalah aspek yang jangan sampai dilewatkan untuk diteliti
mengenai kelayakannya.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapattidaknya suatu proyek dilakukan
dengan berhasil (menguntungkan).Pembuatan studi kelayakan digunakan untuk memenuhi permintaan
pihak-pihak yang berbeda. Masing-masing pihak mempunai kepentingan serta sudutpandang yang
berbedaAspek-aspek dalam studi kelayakan bisnis adalah bidang kajian studikelayakan tentang keadaan
objek tertentu dari fungsi-fungsi bisnis (pemasaran,operasi, manajemen/SDM, hukum, lingkungan, dan
keuangan).
B. SARAN
Sebagai pelaku bisnis yang baru ingin merencakan atau memulaibisnisnya hendaknya melakukan studi
kelayakan bisnis supaya lebihmengetahui serta memahami kemana kedepannya bisnis akan berjalan
danbagaimana bisnis akan dapat dilakukan.Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini
semoga semkainmengerti tentang

bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapatmengaplikasikan keilmuan yang diperoleh dari
makalah ini sehingga dapatmemulai bisnis dengan cara yang baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai